Anak anak
Traksi temporer hanya untuk
beberapa hari,misalnya praoperasi . Orang dewasa
Tahanan kecil dibutuhkan untuk Jangka panjang
menjaga reduksi 5 kg
Kontra indikasi
• Hipermobilitas
• Efusi sendi
• Inflamasi
• Fraktur humeri dan osteoporosis
Persiapan Alat dan Pasien
Traksi skeletal
Traksi kulit
1. Set ganti balut
1. Bantal keras (bantal pasir ) 2. Salep anti bakteri (k/p)
2. Bedak kulit 3. Kantung sampah infeksius
3. Kom berisi air putih 4. Sarung tangan steril
4. Handuk 5. Lidi kapas
5. Sarung tangan bersih 5. Povidone Iodine (k/p)
6. Kassa steril
7. Piala ginjal
Prosedur Tindakan
TAHAP KERJA
a. Mencuci tangan
PRA INTERAKSI b. Memakai handschoen
a. Cek catatan perawat & catatan medis klien c. Mengatur posisi tidur pasien supinasi
b. Tentukan asistensi yang dibutuhkan d. Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa
c. Cuci tangan e. Bila banyak rambut k/p di cukur
d. Siapkan alat f. Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan bolpoint k/p
beri balsam perekat
ORIENTASI g. Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian medial dan
lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga immobilisasi fraktur
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
h. Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
b. Menjelaskan tujuan & prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
i. Masukkan tali pada pulley katrol
j. Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg k/p pasang
bantalan contertraksi atau bantal penyangga kaki
k. Atur posisi pasien nyaman dan rapikan
l. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan untuk
manggil perawat bila ada keluhan
TRAKSI KULIT TRAKSI SKELETAL
Kasus 2
Kasus 1 Kasus 3
Seorang laki-laki berusia 60
Seorang pasien laki-laki berumur Seorang pria berusia 25 tahun
tahun di rawat di ruang
32 tahun dirawat di ruang bedah. datang di IRD di sebuah
Pasien telah dirawat selama 3 hari Penyakit Bedah sejak 7 hari
rumah sakit dengan keluhan
akibat fraktur tibia fibula di kaki yang lalu, hasil pengkajian
luka terbuka disertai fraktur
kanan. Pasien telah menjalani didapatkan data ekstremitas
pada daerah femur dextra
operasi sejak hari pertama masuk atas dan bawah tidak dapat
akibat kecelakaan, klien
rumah sakit. Saat ini pasien digerakkan secara aktif, kulit
mengeluh balutan pada kaki nampak menahan rasa
di sekitar area penonjolan
kanannya terlalu ketat sehingga nyeri,perdarahan pada daerah
tulang tampak kemerahan,
kakinya terasa kram dan kebas. luka tampak aktif,klien
pasien tampak lemas. Hasil
Setelah perawat melakukan nampak pucat, Hasil
pengkajian : Tekanan darah
pengkajian didapatkan data pengkajian fisik TTV TD:
pasien tidak merasakan ujung 180/100 mmHg, Nadi 88
110/80 mmHg,N:62
kakinya, kaki terasa nyeri saat x/menit, suhu 37,7 C,
x/m,P:24x/m,S: 37 C
dipegang dan akral dingin pernafasan 20 x/menit.
Diagnosa Keperawatan
Penelitian ini adalah uji klinis pada 86 pasien yang direkrut dengan patah tulang poros femoralis tertutup yang
dipertahankan di dalamnya 24 jam dikelompokkan menjadi 2 kelompok .
Grup B:
Grup A: Pasien menjalani traksi skeletal trans-tibia teater dalam kondisi steril. Sebuah
Pasien menjalani perawatan traksi ulir 4,5 mm Pin Steinmann diteruskan dari lateral ke medial setelah infiltrasi
kulit di Accident Center dengan lokal dengan lidokain 2% dengan kesadaran kedekatan saraf peroneal, arteri
plester perekat di kulit paha dan tibia anterior di tibia proksimal. Pin kira-kira dimasukkan 2,5 cm posterior dan
kaki, dibalut dengan perban. Berat 2,5 cm distal tuberkulum tibia, sejajar dengan sendi dan berat 10 persen dari
badan pasien 7 persen dari berat berat badan pasien dipasang. Untuk mengukur nyeri sebelum dan setelah traksi
badan tadi terlampir. Kit traksi menggunakan alat ukur Analog Visual Skala (VAS) yang terdiri dari skala dari
0 sampai 10 cm, Nol menunjukkan tidak rasa sakit, dan sepuluh menunjukkan
kulit diubah jika menjadi cacat.
rasa sakit terburuk yang bisa dibayangkan. Hasilnya ada penurunan signifikan
dalam penghilangan nyeri dan penghambatan pendarahan pada 2 grup tersebut .
JURNAL TERKAIT PROSEDUR
JUDUL:
Jurnal 2
TO FIND OUT THE EFFECTIVENESS OF SKIN TRACTION IN REDUCING PAIN IN PATIENTS
WITH HIP FRACTURE PRIOR TO UNDERGOING SURGICAL INTERVENTION
Penelitian dilakukan pada 40 pasien. Untuk mengetahui efektivitas traksi kulit dalam mengurangi nyeri pada
pasien patah tulang pinggul sebelum menjalani intervensi beda di Departemen Bedah Ortopedi, Rumah Sakit
Nasional Liaquat, Karachi. Pasien diacak untuk mengaplikasikan traksi kulit atau tidak.
Analgesia diresepkan dalam bentuk oral maupun intravena yang distandarisasi untuk semua kasus yang
termasuk, untuk kedua kelompok. Nyeri direkam menurut Skala Analog Visual .
HASIL & PEMBAHASAN JURNAL
JURNAL 1