Anda di halaman 1dari 15

Bed Side Teaching

PERAWATAN SKIN TRAKSI DAN


SKELETAL TRAKSI
KELOMPOK A
Pengertian
Traksi ialah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain
untuk mengatasi kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot
yang mengalami fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha
untuk memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan,
traksi diantaranya memiliki dua jenis yaitu skeletas traksi dan
skin traksi (Smeltzer & Bare 2013).
Traksi kulit
untuk periode pendek, lebih sering
untuk penanganan sementara pada TUJUAN
fraktur femur dan dislokasi ,serta untuk
mengurangi spasme otot & nyeri • Untuk mengurangi dan untuk immobilisasi
TRAKSI sebelum pembedahan fraktur tulang agar terjadi pemulihan
• Untuk mempertahankan kesejajaran tulang
yang cepat
Traksi skeletal
• Untuk mencegah cidera dari jaringan lunak
digunakan pada orang dewasa,untuk
• Untuk memperbaiki, mengurangi, atau
menyempurnakan luka operasi dengan
kawat metal atsu penjepit melalui tulang mencegah deformitas
atau jaringan metal • Untuk mengurangi spaseme otot dan nyeri
Indikasi
TRAKSI KULIT TRAKSI SKLETAL

 Anak anak
 Traksi temporer hanya untuk
beberapa hari,misalnya praoperasi .  Orang dewasa
 Tahanan kecil dibutuhkan untuk  Jangka panjang
menjaga reduksi 5 kg

Kontra indikasi
• Hipermobilitas
• Efusi sendi
• Inflamasi
• Fraktur humeri dan osteoporosis
Persiapan Alat dan Pasien

Traksi skeletal
Traksi kulit
1. Set ganti balut
1. Bantal keras (bantal pasir ) 2. Salep anti bakteri (k/p)
2. Bedak kulit 3. Kantung sampah infeksius
3. Kom berisi air putih 4. Sarung tangan steril
4. Handuk 5. Lidi kapas
5. Sarung tangan bersih 5. Povidone Iodine (k/p)
6. Kassa steril
7. Piala ginjal
Prosedur Tindakan

TAHAP KERJA
a. Mencuci tangan
PRA INTERAKSI b. Memakai handschoen
a. Cek catatan perawat & catatan medis klien c. Mengatur posisi tidur pasien supinasi
b. Tentukan asistensi yang dibutuhkan d. Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa
c. Cuci tangan e. Bila banyak rambut k/p di cukur
d. Siapkan alat f. Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan bolpoint k/p
beri balsam perekat
ORIENTASI g. Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian medial dan
lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga immobilisasi fraktur
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
h. Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
b. Menjelaskan tujuan & prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
i. Masukkan tali pada pulley katrol
j. Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg k/p pasang
bantalan contertraksi atau bantal penyangga kaki
k. Atur posisi pasien nyaman dan rapikan
l. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan untuk
manggil perawat bila ada keluhan
TRAKSI KULIT TRAKSI SKELETAL

a. Cuci tangan dan pasang sarung tangan


b. Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum a. Cuci tangan
traksi dipasang kembali b. Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk
c. Lepas sarung tangan mempertahankan tarikan traksi yang optimal
d. Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas c. Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung
distal yang terpasang traksi tangan steril
e. Berikan bantalan dibawah akstremitas yang d. Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi
tertekan kapas dengan teknik menjauh dari pin (dari dalam ke luar)
f. Berikan penyokong kaku (foot plates) dan e. Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
lepaskan setiap 2 jam lalu anjurkan klien latihan f. Tutup kassa di lokasi penusukan pin
ekstremitas bawah untuk fleksi, ekstensi dan g. Lepas sarung tangan
rotasi h. Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus
g. Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi. infeksius
i. Cuci tangan
j. Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu
dalam pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan
TERMINASI membersihkan area punggung/ bokong
EVALUASI k. Berikan posisi yang tepat di tempat tidur..
DOKUMENTASI
Contoh Kasus

Kasus 2
Kasus 1 Kasus 3
Seorang laki-laki berusia 60
Seorang pasien laki-laki berumur Seorang pria berusia 25 tahun
tahun di rawat di ruang
32 tahun dirawat di ruang bedah. datang di IRD di sebuah
Pasien telah dirawat selama 3 hari Penyakit Bedah sejak 7 hari
rumah sakit dengan keluhan
akibat fraktur tibia fibula di kaki yang lalu, hasil pengkajian
luka terbuka disertai fraktur
kanan. Pasien telah menjalani didapatkan data ekstremitas
pada daerah femur dextra
operasi sejak hari pertama masuk atas dan bawah tidak dapat
akibat kecelakaan, klien
rumah sakit. Saat ini pasien digerakkan secara aktif, kulit
mengeluh balutan pada kaki nampak menahan rasa
di sekitar area penonjolan
kanannya terlalu ketat sehingga nyeri,perdarahan pada daerah
tulang tampak kemerahan,
kakinya terasa kram dan kebas. luka tampak aktif,klien
pasien tampak lemas. Hasil
Setelah perawat melakukan nampak pucat, Hasil
pengkajian : Tekanan darah
pengkajian didapatkan data pengkajian fisik TTV TD:
pasien tidak merasakan ujung 180/100 mmHg, Nadi 88
110/80 mmHg,N:62
kakinya, kaki terasa nyeri saat x/menit, suhu 37,7 C,
x/m,P:24x/m,S: 37 C
dipegang dan akral dingin pernafasan 20 x/menit.
 
Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan perfusi jaringan


2. Risiko Infeksi
3. Risiko Perdarahan
JURNAL TERKAIT PROSEDUR
JUDUL:
Jurnal 1 A comparative evaluation of the efficacy between skeletal traction and skin traction in pre-operative
management of femur shaft fractures in Korle Bu Teaching Hospital

Penelitian ini adalah uji klinis pada 86 pasien yang direkrut dengan patah tulang poros femoralis tertutup yang
dipertahankan di dalamnya 24 jam dikelompokkan menjadi 2 kelompok .

Grup B:
Grup A: Pasien menjalani traksi skeletal trans-tibia teater dalam kondisi steril. Sebuah
Pasien menjalani perawatan traksi ulir 4,5 mm Pin Steinmann diteruskan dari lateral ke medial setelah infiltrasi
kulit di Accident Center dengan lokal dengan lidokain 2% dengan kesadaran kedekatan saraf peroneal, arteri
plester perekat di kulit paha dan tibia anterior di tibia proksimal. Pin kira-kira dimasukkan 2,5 cm posterior dan
kaki, dibalut dengan perban. Berat 2,5 cm distal tuberkulum tibia, sejajar dengan sendi dan berat 10 persen dari
badan pasien 7 persen dari berat berat badan pasien dipasang. Untuk mengukur nyeri sebelum dan setelah traksi
badan tadi terlampir. Kit traksi menggunakan alat ukur Analog Visual Skala (VAS) yang terdiri dari skala dari
0 sampai 10 cm, Nol menunjukkan tidak rasa sakit, dan sepuluh menunjukkan
kulit diubah jika menjadi cacat.
rasa sakit terburuk yang bisa dibayangkan. Hasilnya ada penurunan signifikan
dalam penghilangan nyeri dan penghambatan pendarahan pada 2 grup tersebut .
JURNAL TERKAIT PROSEDUR

JUDUL:
Jurnal 2
TO FIND OUT THE EFFECTIVENESS OF SKIN TRACTION IN REDUCING PAIN IN PATIENTS
WITH HIP FRACTURE PRIOR TO UNDERGOING SURGICAL INTERVENTION

Penelitian dilakukan pada 40 pasien. Untuk mengetahui efektivitas traksi kulit dalam mengurangi nyeri pada
pasien patah tulang pinggul sebelum menjalani intervensi beda di Departemen Bedah Ortopedi, Rumah Sakit
Nasional Liaquat, Karachi. Pasien diacak untuk mengaplikasikan traksi kulit atau tidak.
Analgesia diresepkan dalam bentuk oral maupun intravena yang distandarisasi untuk semua kasus yang
termasuk, untuk kedua kelompok. Nyeri direkam menurut Skala Analog Visual .
HASIL & PEMBAHASAN JURNAL

JURNAL 1

Penelitian ini menunjukkan bahwa traksi JURNAL 2


rangka dan traksi kulit sama-sama efektif
dalam pengendalian nyeri pra-operasi pada
pasien dewasa dengan fraktur poros Ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara
femoralis dan mempengaruhi kehilangan kedua kelompok dalam hal pengurangan nyeri.
darah intraoperatif dan manajemen pasca
operasi. Maka karena itu, traksi kulit pra-
Penggunaan traksi kulit secara rutin pada pasien
operasi dapat dianggap sebagai metode yang dengan patah tulang pinggul sebaiknya dilakukan
berguna dan hemat biaya mempertahankan untuk mengurangi rasa sakit sebelum operasi.
keselarasan dan menghilangkan rasa sakit
pada fraktur poros femoralis dewasa
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation
Fully Editable Shapes
Fully Editable Shapes

Anda mungkin juga menyukai