Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIK LABORATORIUM KEPERAWATAN PARIWISATA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIDAIAN PADA

EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH PADA PASIEN

FRAKTUR PRA HOSPITAL

OLEH:

KADEK MAHENDRA PRASETIA ADINATA

P07120217023

TINGKAT III / S. Tr KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2019/2020
SOP PEMBIDAIAN PADA EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH PADA
PASIEN FRAKTUR PRA HOSPITAL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020

PEMBIDAIAN PADA EKSTREMITAS ATAS DAN


BAWAH PADA PASIEN FRAKTUR PRA HOSPITAL
Pengertian Pembidaian adalah tindakan memfixasi atau Imobilisasi
bagian tubuh yang mengalami cedera dengan menggunakan
benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator /
imobilisator.
Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk
mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami patah
tulang.
Tujuan 1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang
yang patah.
2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian
tulang yang patah.
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
4. Mengurangi rasa nyeri.
5. Mempercepat penyembuhan.
6. Memberikan penyokong pada bagian tubuh yang
cedera.
7. Mencegah terjadinya pembengkakan.
8. Memudahkan dalam transportasi penderita.
9. Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi.
10. Mempertahankan posisi yang nyaman.

Indikasi Klien dengan cedera musculoskeletal, baik fraktur,


dislokasi, dan terkilir ( sprain )
Kontraindikasi Klien dengan efusi sendi, hipermobilitas, inflamasi dan
fraktur humeri dan osteoporosis
Petugas Perawat terlatih, dokter.
Prosedur Sesuai dengan prosedur melakukan tindakan keperawatan
Persiapan Alat Alat dan Bahan :
( pra interaksi ) 1. Spalk ( bidai ) sesuai ukuran.
2. Kasa balutan panjang, elastis bandage, mitela
3. Masker
4. Handscoon
5. Alcohol
6. Gunting.
Interaksi a) Menenangkan penderita, dan menjelaskan bahwa
akan memberikan pertolongan.
b) Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas
klien (nama, umur).
c) Memberikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya.
d) Menanyakan keluhan.
e) Melakukan kontrak (waktu, tempat).
f) Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
Kerja 1. Pemeriksaan mencari tanda fraktur /dislokasi.
2. Meminimalkan gerakan daerah luka ( apabila
terdapat luka terbuka ). Jangan menggerakkan
/memindahkan korban jika keadaan tidak mendesak.
3. Jika ada luka terbuka tangani segera luka dan
perdarahan dengan menggunakan cairan antiseptik
dan tekan perdarahan dengan kassa steril/ kain
bersih.
4. Jika mengalami deformitas yang berat dan adanya
gangguan pada denyut nadi ,sebaiknya dilakukan
telusuran pada ekstremitas yang mengalami
deformitas. Proses pelurusan harus hati-hati agar
tidak memperberat.
5. Periksa kecepatan pengisian kapiler. Tekan kuku
pada ekstremitas yang cedera dengan ekstremitas
yang tidak cedera secara bersamaan. Periksa apakah
pengembalian warna merah secara bersamaan
/mengalami keterlambatan pada ekstremitas yang
cedera.
6. Jika terjadi gangguan sirkulasi segera bawa ke RS.
7. Jika terjadi edema pada daerah cedera, lepaskan
perhiasan yang dipakai penderita.
8. Jika ada fraktur terbuka dan tampak tulang keluar,
dapat menggunakan mitela yang sudah dibentung
seperti donat sebelumya kemudian ditempatkan pada
tulang fraktur yang keluar.
9. Melakukan pembidaian, dimana pembidaian
meliputi 2 sendi, sendi yang masuk dalam
pembidaian adalah sendi dibawah dan diatas patah
tulang .Contoh : jika tungkai bawah mengalami
fraktur maka bidai harus bisa memobilisasi
pergelangan kaki maupun lutut.
10. Luruskan posisi anggota gerak yang mengalami
fraktur secara hati-hati dan jangan memaksa gerakan
,jika sulit diluruskan maka pembidaian dilakukan
apa adanya.
11. Ukur bidai pada bagian tubuh yang sehat.
12. Fraktur pada tulang panjang pada tungkai dan lengan
dapat dilakukan traksi, tapi jika pasien merasakan
nyeri, krepitasi sebaiknya jangan dilakukan traksi,
jika traksi berhasil segara fiksasi, agar tidak beresiko
untuk menciderai saraf atau pembuluh darah.
13. Beri bantalan empuk pada anggota gerak yang
dibidai.
14. Ikatlah pada bagian datar bidai, jangan mengikat
tepat didaerah fraktur dan jangan terlalu ketat.
Terminasi 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah
dilakukan tindakan,
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien.
3. Periksa dan catat sensasi, motoris dan sirkulasi distal
sebelum dan sesudah pembidaian.
Dokumentasi 1. Catat identitas klien.
2. Catat tindakan yang diberikan.
3. Catat data subjektif dan data objektif.
4. Tanda tangan dan nama terang perawat atau dokter.

Tabanan , 31 Maret 2020


Mahasiswa

Kadek Mahendra Prasetia A.


NIM. P07120217023

Anda mungkin juga menyukai