Besi Tuang Cast Iron
Besi Tuang Cast Iron
1. SAE
Sistem SAE hanya menggunakan nomor - nomor angka.
Angka pertama menunjukkan tanda ‘group Baja´, misal:
1. Unalloy steel 10XX
2. Nickel Steel 23XX
3. Chromiun steel 32XX
Dua angka terakhir, bila penomoran 4 digit atau tiga angka terakhir bila penomoran 5 digit
menunjukkan rata-rata kandungan karbon per-seratus ( % C ), contoh:
1. SAE 1055, artinya Unalloy steel mengandung 0,55 % C
2. SAE 2345, artinya Ni- steel mengandung 0,3 % Ni, 0,45 % C
3. SAE 52100, artinya Cr-steel mengandung 1,45 % Cr, 1,0 C
2. AISI
Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan bajanya
1. A = Basic Open-hearth
2. B = Acid Bassemer
3. C = Basic Open-Heath
4. D = Acid Open-Heath
5. E = Electric Furnace
3. UNS
UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya menunjukkan komposisi kimia
dari metal atau paduannya dan bukan menunjukkan standar atau spesifikasi dari metal tersebut
VI. Kegunaan
Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alat pengepres
Psabuk-V dalam motor dan mesin
Besi silinder
Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain
Bagian mesin, blok mesin
Pintu gerbang,tiang lampu
Sendi, rol jembatan.
Keretakan pada proses pengelasan Cast Iron, ada beberapa faktor yang saling dukung
mendukung sehingga memudahkan terjadinya Crack.
1. Chemical Composition : %C = Carbon terlalu tinggi. Unsur C yang tinggi memang akan
menurunkan Titik Lebur baja, antara proses peleburan dan penuangan di cetakan lebih
mudah. Tetapi karena sifatnya yang lunak akan menjadi sumber keretakan di paduan Besi
Cor, apalagi yang C nya berbentuk Flake. %P= Posphor dan %S= Sulfur Tinggi. Dalam
paduan Fe, kadar P dan S tidak boleh lebih besar dari keteentuan. Karena lebih dari itu
akan menyebabkan sumber keretakan. Dalam proses pengecoran, unsur P dan S sangat
diperlukan untuk meningkatkan mampu alir dari cairan besi.
2. Faktor-faktor lain seperti bentuk yang kompleks dan lain tidak banyak berpengaruh,
karena kebanyakan pada proses pengelasan Cast Iron, keretakan terjadi pada daerah
HAZ.
3. Bagaimana pengaruh Oli dll ? Pengotor seperti ini lebih banyak berpengaruh terhadap
terjadinya Porosity pada weld metal.
Untuk menghindari terjadinya keretakan pada cast iron dengan cara sebagai berikut :
Pada umumnya Besi Tuang (Cast Iron) mempunyai bentuk yang rumit suatu contoh (PIPE
FITTING, SPROKECT, PUMP, CRANK SHAFT MESIN MOBIL dan beberapa peralatan yang
lain dengan ukuran besar.
Dengan adanya bentuk yang rumit besi tuang tersebut sedikit banyak mempunyai
ketebalan yang tidak seragam hal ini akan mempengaruhi konstraksi tegangan yang terjadi pada
material tersebut dan mudah terjadi retak.
Untuk menghindari timbulnya keretakan pada sebuah besi tuang karena ketegangan
akibat konstraksi tegangan selama pengelasan sering dilakukan dengan memperluas bidang yang
dipanasi dengan PREHEATING untuk menyeimbangkan KONTRAKSI TEGANGAN dalam hal
ini ada metode yang dilakukan dalam preheating :