Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan adalah suatu hal yang penting dalam siklus kehidupan manusia.

Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi “Lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.

Masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat

erat hubungannya dengan masalah kependudukan dalam konteks penduduk dan

pembangunan. Dalam hal ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari

bertambahnya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup manusia (Mantra,

2000).

Faktor penyebab rusaknya lingkungan yang hingga saat ini masih tetap

menjadi permasalahan besar adalah faktor pembuangan sampah. Masih banyak

sampah yang diproduksi masyarakat baik yang organik maupun anorganik yang

mencemari lingkungan karena berwarna dan berbau serta berpotensi menimbulkan

bahaya bagi kesehatan.(Rokhani 2015)

Pencemaran lingkungan yang bersumber dari kegiatan rumah tangga biasanya

terdiri atas kegiatan memasak, mencuci, dan buang air. Sekain itu, dalam rumah

tangga juga terdapat kegiatan konsumsi, baik bahan organic maupun organic yang

sisanya dibuang ke lingkungan.


Menurut uu No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, pengertian

sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk

padat atau semi padat berupa zat organikatau anorganik bersifat dapat terurai atau

tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke

lingkungan. Berkaitan dengan pengertian tersebut maka sampah tidak lain merupakan

buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun domestik

(rumah tangga).

Selain itu Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting. Tanpa air,

berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Meskipun air merupakan sumber

daya alam yang dapat diperbarui oleh alam sendiri, tapi kenyataan menunjukan

bahwa ketersediaan air tanah tidak bertambah. Pentingnya air bagi masyarakat dan

rendahnya kualitas air sungai, seharusnya mendorong pemerintah melaksanakan

program peningkatan kualitas air. Ketidaktersediaan air bersih secara umum

disebakan oleh factor alam dan manusia.(Puspitasari 2007)

Berdasarkan pada pemikiran tersebut diatas, maka penulis melakukan

penelitian dalam bentuk penulisan hukum dengan judul “Pecemaran lingkungan

hidup akibat pembuangan sampah dan krisis air bersih di lingkungan padat

penduduk”
Puspitasari, Eka (2007) Laporan penelitian Dampak Pencemaran Air Terhadap
Kesehatan Lingkungan Dalam Perspektif Hukum Lingkungan (Studi kasus
Sungai Code Di Kelurahan Wirogunan kecamatan Mergangsan dan
Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta) Fakultas
Hukum UGM.

Mantra (2000) Dalam Utina dan Baderan, Laporan penelitian Dampak Kepadatan
Penduduk Terhadap Kondisi Biofisik Lingkungan Hidup Di Provinsi
Gorontalo

Rokhani, Suciati (2015) Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah


Industri Pengelolahan Mie Soun Di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai