Anda di halaman 1dari 43

BAB III

PERUMUSAN MASALAH

3.1.Gambaran umum Rumah Sakit


3.1.1 Sejarah RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Gagasan untuk mendirikan rumah sakit milik pemerintah
Kabupaten Pasuruan, berawal dari keberadaan Puskesmas Bangil
sebagai puskesmas perawatan dengan fasilitas sebanyak 77 tempat
tidur. Dalam perkembangannya karena tuntutan kebutuhan akan
pelayanan rujukan yang belum dimiliki Kabupaten Pasuruan, maka
perlu untuk didirikan Rumah Sakit yang merupakan Rumah Sakit
milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
1) Rumah Sakit Umum Daerah Bangil sebagai Rumah Sakit Kelas D
Pada tanggal 19 Desember 1979 oleh Gubernur Jawa Timur
diresmikan Rumah Sakit Umum Bangil yang berlokasi di Jalan dr.
Soetomo No. 101 Bangil.
2) Rumah Sakit Umum Daerah Bangil sebagai Rumah Sakit Kelas C
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
206/Menkes/SK/II/1993 tanggal 26 Februari 1993, RSUD Bangil
meningkat kelasnya menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C.
3) RSUD Bangil pindah di Jalan Raya Raci Bangil
Mengingat makin meningkatnya jumlah kunjungan ke RSUD
Bangil serta makin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang lebih canggih dikaitkan dengan keterbatasan lahan
untuk pengembangan rumah sakit maka pada tanggal 18 Maret
2008 RSUD Bangil dilakukan relokasi dari yang berada di Jalan dr.
Soetomo No. 101 Bangil ke Jalan Raya Raci Bangil.
4) Rumah Sakit Umum Daerah Bangil sebagai Rumah Sakit Badan
Layanan Umum Daerah.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemberian jasa pelayanan kesehatan dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan maka pada tanggal 24

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 79


Februari 2012 RSD Bangil ditetapkan sebagai Rumah Sakit BLUD.
Dengan status BLUD tersebut maka RSUD Bangil lebih
mengembangkan kegiatan pelayanan, baik medik maupun non
medik terutama melalui kerja sama dengan pihak lain.

3.1.2 Visi dan Misi RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan


Ketetapan mengenai Visi dan Misi RSUD Bangil tertuang dalam
Keputusan Bupati Nomer 800/360/HK/424.013/2009,Visi RSUD
Bangil adalah ‘Rumah Sakit yang Profesional dan berorientasi kepada
Pelanggan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien’.
‘Rumah Sakit’ dalam arti RSUD Bangil dapat mencukupi seluruh
pembiayaan operasional pelayanan dengan pendapatan fungsionalnya
melalui pengelolaan manajemen dan pelayanan kesehatan dengan
baik. ‘Profesional’ yang berarti pelayanan diberikan oleh tenaga yang
berkompeten di bidangnya, pelayanan yang diberikan tidak membeda-
bedakan jenis pasien serta mengedepankan service excellent dalam
pemberian pelayanan. ‘Berorientasi kepada Pelanggan’ yaitu kepuasan
pasien dan keluarganya serta seluruh stakeholder (eksternal dan
internal) harus menjadi fokus dari seluruh komponen dan fungsi di
RSUD Bangil.
Misi RSUD Bangil adalah sebagai berikut :
1) Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan
mengutamakan mutu dan kesehatan pasien
2) Mengembangkan pelayanan kesehatan, sarana prasaranan serta
tenaga yang terintegrasi dengan dengan pendidikan dan penelitian
3) Mengelola sumber daya dan keuangan secara efektif, efisien dan
akun tabel.

3.1.3 Motto RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan


Motto pelayanan RSUD Bangil adalah ‘Peduli dan Berkualitas
dalam Pelayanan’. ‘Peduli’ berarti seluruh jajaran petugas
memberikan pelayanan dengan sepenuh hati atau ikhlas tanpa

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 80


memandang tingkat Pendidikan, Sosial dan Ekonomi masyarakat.
‘Berkualitas’ berarti menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan RSUD Bangil dalam menimbulkan rasa puas pada diri
setiap pasien dan keluarganya (customer satisfaction).
Untuk mendukung visi, misi dan motto pelayanan tersebut, nilai-
nilai dasar yang digunakan di RSUD Bangil sebagai acuan bagi
seluruh karyawan yang selanjutnya dalam jangka panjang diharapkan
menjadi karakter dan budaya organisasi dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan. Nilai-nilai dasar tersebut adalah:
a. Jujur, berperilaku sebagai insan yang beriman, jujur dan bekerja
keras dalam segala aspek pelayanan.
b. Tanggungjawab, keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan
pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dankaidah
profesiserta tidak bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
c. Visioner, berkomitmen dan mendahulukan kepentingan
organisasi, serta selalu menjaga keseimbangan Intelectual
Quotion (IQ), Emotional Quotion (EQ), dan Spiritual Quotion
(SQ).
d. Disiplin, Pekerjaan datang tepat waktu dan mengikuti aturan
yang telah ditetapkan.
e. Kerjasama, penuh empati dan mampu bekerjasama dengan
sejawat, atasan, bawahan dan pelanggan menuju pemberian
pelayanan yang bermutu.
f. Adil, berpikir positif, ikhlas, terbuka dan mampu menerima
kritik dan masukan untuk pembaharuan dalam mewujudkan
keberhasilan bersama.
g. Peduli, memberikan perhatian dan solusi terhadap kesulitan dan
keluhan dari rekan kerja dan pelanggan.
Implementasi dari nilai-nilai dasar tersebut di atas dalam wujud
sikap dan perilaku yang diharapkan dari seluruh petugas dalam
memberikan pelayanan adalah :

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 81


a) SENYUM, memberikan senyum dengan tulus pada setiap orang
yang temui di rumah sakit.
b) SALAM, menyapa dengan perkataan yang baik, menyebarkan
kedamaian di lingkungan rumah sakit.
c) SABAR, bersabar menghadapi segenap keluhan pelanggan
karena mereka mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berbeda-beda.

3.1.4 Tujuan dan Sasaran RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan


a. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
adalah ‘Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat’.
b. Sasaran
Sasaran yang ingin diwujudkan RSUD Bangil Kabupaten
Pasuruan meliputi:
1) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
2) Meningkatnya kunjungan masyarakat.
3) Meningkatnya layanan rawat inap.
4) Meningkatnya mutu layanan ibu dan HCU MELATI RSUD
Bangil.
5) Meningkatnya mutu pelayanan pada pasien.

3.1.5 Kebijakan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan


Kebijakan peningkatan kepuasan pelanggan melalui fokus pelanggan
dilakukan melalui:
a. Kebijakan pengendalian biaya dan penatausahaan keuangan
untukmemperbaiki pengelolaan keuangan BLUD.
b. Kebijakan rekruitmen tenaga profesional dan peningkatan
kompetensi SDM.
c. Kebijakan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat di Kabupaten
Pasuruan.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 82


d. Kebijakan penyediaan sarana dan prasarana layanan yang
memadai.

3.1.6 Gambaran Umum Ruangan HCU MELATI RSUD Bangil.


a. Analisa Situasi Rumah Sakit dan Ruang HCU MELATI RSUD
Bangil
Ruang HCU MELATI RSUD Bangil Merupakan salah satu
ruang Rawat Inap di RSUD Bangil, yang di gunakan sebagai
ruangan untuk praktik manajemen Keperawatan Program Studi
Profesi Ners STIKes Kendedes Malang. Ruangan ini berada di
lantai 1 serta di batasi oleh :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD)
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Ruangan Bangsal (R. HCU
Melati)
3. Sebelah timur berbatasan dengan jalan menuju IGD
4. Sebelah Barat berbatasan dengan ICU
Fasilitas untuk perawat :
1. Nurse Station
- Terdapat 1 Nurse station
- Administrasi
2. Kamar mandi dan WC
- Terdapat 1 kamar mandi
- Dan 1 kamar pembersihan alat (Spoelhook) dan Ruang
Kotor
3. Ruang obat dan Alkes
4. Ruang Kepala Ruangan
5. Ruang Ganti perawat
6. Ruang Penunjang
7. Ruang UPS
a. Ruang Ners Station
b. Ruang Isolasi

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 83


c. Ruang Konsultasi
d. Mushola
e. Gudang

3.1.7 Visi, Misi Dan Motto Keperawatan Ruang HCU MELATI RSUD
Bangil
Ketetapan mengenai Visi dan Misi RSUD Bangil tertuang dalam
Keputusan Bupati Nomer 800/360/HK/424.013/2009,Visi RSUD
Bangil adalah ‘Rumah Sakit yang Profesional dan berorientasi kepada
Pelanggan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien’.
‘Rumah Sakit’ dalam arti RSUD Bangil dapat mencukupi seluruh
pembiayaan operasional pelayanan dengan pendapatan fungsionalnya
melalui pengelolaan manajemen dan pelayanan kesehatan dengan
baik. ‘Profesional’ yang berarti pelayanan diberikan oleh tenaga yang
berkompeten di bidangnya, pelayanan yang diberikan tidak membeda-
bedakan jenis pasien serta mengedepankan service excellent dalam
pemberian pelayanan. ‘Berorientasi kepada Pelanggan’ yaitu kepuasan
pasien dan keluarganya serta seluruh stakeholder (eksternal dan
internal) harus menjadi fokus dari seluruh komponen dan fungsi di
RSUD Bangil.
Misi RSUD Bangil adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM
2. Meningkatkan kualitas mutu pelayanan perawatan dan
keselamatan pasien
3. Memberi rasa aman dan nyaman serta kepuasan
4. Meminimalkan resiko terjadinya infeksi nosokomial
5. Memberikan askep secara holistik dan profesional
6. Menjadikan HCU MELATI sebagai ruang percontohan

3.1.8 Motto RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan


Motto pelayanan RSUD Bangil adalah ‘Peduli dan Berkualitas
dalam Pelayanan’. ‘Peduli’ berarti seluruh jajaran petugas

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 84


memberikan pelayanan dengan sepenuh hati atau ikhlas tanpa
memandang tingkat Pendidikan, Sosial dan Ekonomi masyarakat.
‘Berkualitas’ berarti menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan RSUD Bangil dalam menimbulkan rasa puas pada diri
setiap pasien dan keluarganya (customer satisfaction).
Untuk mendukung visi, misi dan motto pelayanan tersebut, nilai-
nilai dasar yang digunakan di RSUD Bangil sebagai acuan bagi
seluruh karyawan yang selanjutnya dalam jangka panjang diharapkan
menjadi karakter dan budaya organisasi dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan. Nilai-nilai dasar tersebut adalah:
a. Jujur, berperilaku sebagai insan yang beriman, jujur dan bekerja
keras dalam segala aspek pelayanan.
b. Tanggungjawab, keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan
pelayanan yang berlandaskan pada kaidah ilmiah dankaidah
profesiserta tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat.
c. Visioner, berkomitmen dan mendahulukan kepentingan organisasi,
serta selalu menjaga keseimbangan Intelectual Quotion (IQ),
Emotional Quotion (EQ), dan Spiritual Quotion (SQ).
d. Disiplin, melaksHCU MELATI RSUD Bangilan pekerjaan tepat
waktu dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
e. Kerjasama, penuh empati dan mampu bekerjasama dengan sejawat,
atasan, bawahan dan pelanggan menuju pemberian pelayanan yang
bermutu.
f. Adil, berpikir positif, ikhlas, terbuka dan mampu menerima kritik
dan masukan untuk pembaharuan dalam mewujudkan keberhasilan
bersama.
g. Peduli, memberikan perhatian dan solusi terhadap kesulitan dan
keluhan dari rekan kerja dan pelanggan.
Implementasi dari nilai-nilai dasar tersebut di atas dalam wujud
sikap dan perilaku yang diharapkan dari seluruh petugas dalam
memberikan pelayanan adalah :

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 85


a. SENYUM, memberikan senyum dengan tulus pada setiap orang
yang temui di rumah sakit.
b. SALAM, menyapa dengan perkataan yang baik, menyebarkan
kedamaian di lingkungan rumah sakit.
c. SABAR, bersabar menghadapi segenap keluhan pelanggan
karena mereka mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berbeda-beda.

3.1.9 Komitmen Ruang HCU MELATI RSUD Bangil


“PERMATA” artinya “PEDULI RAMAH MANUSIAWI DAN
TANGGUNGJAWAB

3.2. 5 M (Man, Material, Methode, Money, Marketing)


1. Sumber Daya Manusia (M1- Man)
a. Tenaga Keperawatan
 Struktur Organisasi
Ruang HCU MELATI RSUD Bangil di pimpin oleh
seorang kepala ruangan di bantu oleh Penanggungjawab sarana
prasana 1 Orang, Penanggungjawab pelayanan mutu 1 Orang,
Penanggungjawab SDM 1 Orang, Ketua Tim 2 Orang, dan
beberapa perawat, dan cleaning service 1 Orang dengan struktur
organisasi sbb :

Kepala Instalasi Rawat Inap

Kepala Ruangan

Pelayanan Mutu SDM Penanggungjawab Sarana


Prasarana

KATIM I Katim II

PERAWAT PELAKSANA
Gambar 2.1 Struktur Organisasi di Ruang HCU Melati RUD Bangil

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 86


b. Jumlah Tenaga Kesehatan di Ruang HCU Melati
 Keperawatan
Tenaga keperawatan di Ruang HCU Melati RSUD Bangil seluruhnya
berjumlah 15 orang, sudah termasuk kepala ruangan.

Tabel 2.1. Daftar Tenaga Keperawatan di Ruang HCU Melati

PNS/Non Masa
No. Nama Jabatan Pendidikan Pelatihan
PNS Kerja

1. PPGD/GELS
(2004)
3 tahun 2. ICU dasar (2012)
Nanang Kepala
1. PNS DIII Kep. 3. CI (2013)
Fachruddin Ruangan 5 bulan 4. BLS (2013)
5. PPI dasar (2016)
6. ACLS (2016)
7. MKR/MB (2016)
1. BLS (2013)
Rosa 2. CI (2013)
2. PNS Katim I DIII Kep. 2 tahun 3. PPGD/GELS
Damayanti
(2014)
4. ICU dasar (2017)
3 tahun 1. BLS (2013)
Titik
3. PNS Katim II DIII Kep. 2. CI (2013)
Idawati 5 bulan 3. PPGD/GELS
(2014)
3 tahun 1. PPGD/GELS
4. Eka Lilis PNS PJS DIII Kep. (2010)
5 bulan 2. BLS (2013)
3. ACLS (2017)
Heri 3 tahun 1. BLS (2009)
5. PNS PA I DIII Kep. 2. PPGD/GELS
Setiyono 5 bulan
(2014)

Mega 1 tahun
6. Non PNS PA II DIII Kep. 1. PPGD/GELS
Yunita 2 bulan (2014)

1. CI (2013)
3 tahun 2. PPGD/GELS
7. Sutiya PNS PJS S.Kep.,Ns (2015)
5 bulan
3. ACLS (2016)
4. MNERC (2016)
8. Arif PNS PA I DIII Kep. 3 tahun 1. PPGD/GELS
(2010)

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 87


Wijaya 5 bulan 2. BLS (2013)
3. PPGD/GELS
(2016)
Riza 1. BLS (2014)
9. PNS PA II DIII Kep. 2 tahun 2. PPGD/GELS
Lutfiani
(2016)
Retno 3 tahun 1. BLS (2013)
10. PNS PJS DIII Kep. 2. CI (2013)
Rozana 5 bulan 3. PPGD/GELS
(2015)
Diny 1. PPGD/GELS
11. Non PNS PA I S.Kep.,Ns 3 tahun
Febriliasari (2012)
2. ACLS (2017)
12. Ferry PNS PA II DIII Kep. 3 tahun

Nurul 3 tahun 1. BLS (2014)


13. PNS PJS DIII Kep. 2. PPGD/GELS
Hidayati 5 bulan (2015)
3. ICU dasar (2017)
3 tahun
14. Nani DA Non PNS PA I DIII Kep 1. PPGD (2017)
5 bulan

M. Syarif
15. Non PNS PA II S.Kep.,Ns 6 bulan 1. PPGD (2014)
H

16 Mimid Admin D3

Tenaga Non Keperawatan

Tenaga Non keperawatan di Ruang HCU Melati RSUD Bangil


berjumlah 5 orang yaitu:

Tabel 2.2 Daftar Tenaga Non Keperawatan di Ruang HCU Melati


RSUD Bangil

No. Nama Status Pendidikan Masa Kerja


Kepegawaian

1. Diah Apoteker S1 Farmasi

2. Budi P. CS SMK

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 88


3. Edi P. Ahli Gizi SMA

4 Eros Ahli Gizi SMA

5. Yogi Ahli Gizi SMA

 Tenaga Medis
Tenaga medis di Ruang HCU Melati RSUD Bangil berjumlah
6 orang yaitu :

Tabel 2.3 Daftar Tenaga Medis di di Ruang HCU Melati RSUD Bangil

No. Nama

1. dr. Cicilia Diah P, Sp.PD

2. dr. Vidia Eka D, Sp.PD

3. dr. Budi Santoso, Sp.PD

4 Dr. Reti, Sp. PD

5. dr. Bambang Praseno A, Sp.B

6. dr. Laksitarini, Sp.S

7. dr. Aziz Abdullah, Sp.S

 Jumlah Tenaga Kerja di Ruang HCU Melati RSUD Bangil


Jumlah tenaga kerja di Ruang HCU Melati RSUD Bangil
seluruhnya berjumlah orang, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kerja di Ruang HCU Melati RSUD Bangil

No. Jenis Tenaga Kerja Jumlah (orang)

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 89


1. Tenaga Keperawatan 16

2. Tenaga Non Keperawatan 5

Jumlah 21

 Tenaga Mahasiswa Praktik


1. Mahasiswa Profesi Ners STIKes Kendedes Malang
sebanyak 11 orang
2. Mahasiswa DIII Akper Pemkot Pasuruan semester III
sebanyak 7 orang
3. Mahasiswa DIII Poltekes Kemenkes Surabaya semester III
sebanyak 15 orang
4. Mahasiswa DIII Akper Kerta Cendekia Sidoarjo semester
III sebanyak 5 orang
 Alur Pasien Masuk Ruangan
Pasien Baru

Gawat

Tidak Ya

Poliklinik IGD

Meninggal ICU HCU Bangsal

Kamar Operasi

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 90


(SUMBER : keputusan mentri kesehatan RI No.
834/MENKES/SK/VII/2010)

c. Kebutuhan Tenaga
Tabel 2.5 Klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan
dengan Metode Douglas (1984)

KLASIFIKASI DAN KRITERIA

Minimal Care (1-2 jam)

a. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti pakaian dan minum.
b. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
c. Observasi Tanda vital setiap shift.
d. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
e. Persiapan prosedur pengobatan
Intermediet Care (3-4 jam)

a. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi.


b. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
c. Pengobatan lebih dari 1 kali.
d. Pakai foley kateter.
e. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
f. Pengobatan perlu prosedur.
Total Care (5-6 jam)

a. Dibantu segala sesuatunya.


b. Posisi diatur.
c. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
d. Pakai NGT.
e. Terapi intravena, pakai suction.
f. Kondisi gelisah/disorientasi/tidak sadar.

Tabel 2.6 Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Kebutuhan Tenaga


Perawat di Ruang HCU Melati RSUD Bangil

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 91


No Minimal Care Parsial Care Total Care
1 Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

2 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

Tabel 2.7 Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang HCU Melati RSUD


Bangil pada tanggal Senin, 22 Januari 2016

Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


Tingkat Jumlah
Ketergantungan klien
Pagi Sore Malam

Minimal Care 0 0 x 0,17 = 0 0 x 0,14 = 0 0 x 0,07 = 0

Parsial Care 6 6 x 0,27 = 1,62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6

Total Care 5 5 x 0,36 = 1,8 4 x 0,30 = 1,2 5 x 0,20 = 1

Jumlah 11 3,42 = 3 2,2 = 2 1,6 = 2

Total Kebutuhan tenaga perawat perhari :


Pagi : 3 Orang
Sore : 2 Orang
Malam : 2 Orang
Total : 7 Orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang HCU Melati
pada tanggal 22 Januari 2018 sebanyak 7 orang
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tangal 22
januari 2018 diruang HCU Melati di dapatkan jumlah
perawat dalam 1 hari tersebut sebagai berikut
 Shift Pagi : 7 orang
 Shift Siang: 3 orang
 Shift Malam: 3 orang
Jumlah : 13 orang

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 92


a. Kebutuhan Jam Perawat
Parsial: 6 orang
Total : 5 orang
Jumlah 11 orang
1. Jam Perawatan langsung
Total: 5x6 jam= 30 jam
Parsial: 6x4 jam= 24 jam
Jumlah : 54 jam
2. Jam Perawatan tidak langsung
1 jamx11 pasien= 11 jam

Jadi total jumlah jam perawatan yang dibutuhkan


adalah:

54+11= 5,9= 6 jam

11

b. Kebutuhan Perawat
rata-rata pasien x jumlah jam
Jumlah jam kerja

11 orang x 6 jam = 66 = 9 orang

7 jam 7

Pembagian Perawat/shift

a. Shift Pagi: 47% x 9 = 4, 23= 4 perawat

b. Shift Siang: 35% x 9 = 3,15= 3 perawat

c. Shift Malam: 18% x 9= 1,62= 2 perawat

Tabel 2.7 Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang HCU Melati RSUD


Bangil pada tanggal Selasa, 23 Januari 2018

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 93


Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat
Tingkat Jumlah
Ketergantungan klien
Pagi Sore Malam

Minimal Care 0 0 x 0,17 = 0 0 x 0,14 = 0 0 x 0,07 = 0

Parsial Care 6 6 x 0,27 = 1,62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6

Total Care 5 5 x 0,36 = 1,8 4 x 0,30 = 1,2 4 x 0,20 = 0,8

Jumlah 11 3,42 = 3 2,2 = 2 1,4 =1

Total Kebutuhan tenaga perawat perhari :


Pagi : 3 Orang
Sore : 2 Orang
Malam : 1 Orang
Total : 6 Orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang HCU Melati pada
tanggal 23 Januari 2018 sebanyak 6 orang
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tangal 23 januari
2018 diruang HCU Melati di dapatkan jumlah perawat dalam 1 hari
tersebut sebagai berikut
 Shift Pagi : 7 orang
 Shift Siang: 3 orang
 Shift Malam: 3 orang
Jumlah : 13 orang
c. Kebutuhan Jam Perawat
Parsial: 6 orang
Total: 5 orang
Jumlah 11 orang
1. Jam Perawatan langsung
Total: 5x6 jam= 30 jam
Parsial: 6x4 jam= 24 jam
Jumlah : 54 jam

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 94


2. Jam Perawatan tidak langsung
1 jamx11 pasien= 11 jam

Jadi total jumlah jam perawatan yang dibutuhkan adalah:

54+11= 5,9= 6 jam

11

d. Kebutuhan Perawat
rata-rata pasien x jumlah jam
Jumlah jam kerja

11 orang x 6 jam = 66 = 9 orang

7 jam 7

Pembagian Perawat/shift

a. Shift Pagi: 47% x 9 = 4, 23= 4 perawat

b. Shift Siang: 35% x 9 = 3,15= 3 perawat

c. Shift Malam: 18% x 9= 1,62= 2 perawat

Tabel 2.7 Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang HCU Melati RSUD Bangil
pada tanggal Senin, 24 Januari 2018

Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat


Tingkat Jumlah
Ketergantungan klien
Pagi Sore Malam

Minimal Care 0 0 x 0,17 = 0 0 x 0,14 = 0 0 x 0,07 = 0

Parsial Care 5 5 x 0,27 = 1,35 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6

Total Care 4 4 x 0,36 = 1,44 4 x 0,30 = 1,2 5 x 0,20 = 1

Jumlah 9 2,79 = 3 2,1= 2 1,6 = 2

Total Kebutuhan tenaga perawat perhari :

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 95


Pagi : 3 Orang
Sore : 2 Orang
Malam :
2 Orang
Total : 7 Orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang HCU Melati pada tanggal 24
Januari 2018 sebanyak 7 orang
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tangal 24 januari 2018
diruang HCU Melati di dapatkan jumlah perawat dalam 1 hari tersebut
sebagai berikut
 Shift Pagi : 7 orang
 Shift Siang: 3 orang
 Shift Malam: 3 orang
Jumlah : 13 orang
e. Kebutuhan Jam Perawat
Parsial: 5 orang
Total: 4 orang
Jumlah 9 orang
1. Jam Perawatan langsung
Total: 4x6 jam= 24 jam
Parsial: 5x4 jam= 20 jam
Jumlah : 44 jam
2. Jam Perawatan tidak langsung
1 jam x 9 pasien= 9 jam

Jadi total jumlah jam perawatan yang dibutuhkan adalah:

44+9= 5,8 = 6 jam

f. Kebutuhan Perawat
rata-rata pasien x jumlah jam
Jumlah jam kerja

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 96


9 orang x 6 jam = 54 = 7,71= 8 orang

7 jam 7

Pembagian Perawat/shift

a. Shift Pagi: 47% x 8 = 3,76= 4 perawat

b. Shift Siang: 35% x 8 = 2,8 = 3 perawat

c. Shift Malam: 18% x 8= 1,44= 1 perawat

d. BOR
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 22-24 Januari 2018
didapatkan kapasitas tempat tidur ruang High Unit Care adalah 14 tempat
tidur.
Table 3.5 BOR ruangan HCU Melati pada tanggal senin, 22 Januari
2018
NO Shift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 11 Bed terisi 11/14x100=79%
3 Bed Kosong
2 Siang 10 bed terisi 10/14x100=71%
4 bed kosong
3 Malam 11 bed terisi 11/14x100=79%
3 bed kosong

Table 3.6 BOR ruangan HCU Melati pada tanggal selasa, 23 Januari
2018
NO Shift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 11 Bed terisi 11/14x100=79%
3 Bed Kosong
2 Siang 10 bed terisi 10/14x100=71%
4 bed kosong
3 Malam 10 bed terisi 10/14x100=71%
4 bed kosong

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 97


Table 3.7 BOR ruangan HCU Melati pada tanggal Rabu, 24 Januari
2018
NO Shift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 8 Bed terisi 8/14x100=57%
6 Bed Kosong
2 Siang 6 bed terisi 6/14x100=43%
8 bed kosong
3 Malam 7 bed terisi 10/14x100=50%
7 bed kosong

Jadi, BOR di ruangan HCU Melati RSUD Bangil pada tanggal 22-24
Januari 2018 meningkat dari 78 % ke 86 % dan yang terakhir 90 %

d. Diagnosis Penyakit terbanyak di Ruang HCU Melati RSUD Bangil


Berdasarkan data dari tanggal 22-24 Januari 2018 di dapatkan data :
N0 KASUS JUMLAH
1 CKD Stage 5 5
2 CVA Infark 4
3 DM Tipe 2 4
4 Acut Lung Odema 3
5 Pneumonia 4
6 HT Emergency 2
7 Observasi Dispnea 2
8 Hipoglikemia 2
9 Encephalopaty 2
10 Tetanus 1

Tabel 2.7 daftar kasus terbanyak di Ruang HCU Melati RSUD Bangil

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 98


10 Kasus terbanyak di Ruang HCU Melati
tanggal 22-24 Januari 2018
6

jumlah kasus
3

Diagram 2.1 Kasus terbanyak di Ruang HCU Melati RSUD


Bangil
120
100 100
100
85.7
80 71

60
Selalu
40
Kadang - Kadang
20 14
0
0

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil kuisioner yang telah


dibagikan di Ruang HCU Melati selama 3 hari, Struktur organisasi
yang berjalan di Ruang HCU Melati selalu sesuai dengan kemampuan
perawat di dapatkan hasil dengan presentase sebanyak 100%,
pembagian tugas di ruang HCU Melati selalu sesuai dengan struktur
organisasi yang ada dengan hasil presentase sebanyak 85,7% dan 14%
% kadang-kadang. Kepala ruangan kadang- kadang optimal dalam
melaksanakan tugasnya dengan presentase sebanyak 100%, Kinerja
ketua Tim dan PP selalu kompeten dengan tugasnya di dapatkan hasil
presentase 71% dan 29% kadang kadang. Selalu Memiliki kesempatan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 99


untuk meningkatkan kemampuan kinerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan di dapatkan presentase sebanyak 100%, Jumlah
perawat pelaksana dan pasien diruang HCU Melati selalu sesuai di
dapatkan presentase sebanyak 14% dan 85,7% kadang-kadang.

2. Sarana Dan Prasarana (M2 Material)


a. Penataan gedung atau lokasi denah ruangan HCU Melati
Ruang HCU MELATI RSUD Bangil Merupakan salah satu
ruang Rawat Inap di RSUD Bangil, yang di gunakan sebagai
ruangan untuk praktik manajemen Keperawatan Program Studi
Profesi Ners STIKes Kendedes Malang. Ruangan ini berada di
lantai 1 serta di batasi oleh :
g. Sebelah utara berbatasan dengan Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD)
h. Sebelah selatan berbatasan dengan Ruangan Bangsal (R. HCU
Melati)
i. Sebelah timur berbatasan dengan jalan menuju IGD
j. Sebelah Barat berbatasan dengan ICU

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 100


1. Peralatan Dan Fasilitas di Ruang HCU MELATI
NO NAMA BARANG ATAU JUMLAH KEADAAN IDEAL
ALAT

1. Bed Pasien 14 Baik 15 (1 unit di


GJP lt 3)

2. Suction pump 1 Baik 1

3 Infus Pump 20 Baik 20

4. Syringe Pump 11 Baik 11

5. Suction wall 8 Baik 8

6. Nebulizer 2 Baik 2

7. Pasien Monitor 14 Baik 14

8. Tensimeter 3 Baik 3

9. Termometer 3 Baik 3

10. Stetoskop 3 Baik 3

11. EKG 1 Baik 1

12. Defribilator 1 Baik 1

13. Kasur Udara 2 Baik 2

14. Perfusor Space 9 Baik 9

15. Bengkok 1 Baik 2

16. Safety Box 10 Baik 10

17. Tourniuet 2 Baik 2

18. Standart infus 32 Baik 32

19. Lampu Emergency 2 Baik 2

20. Lemari Emergency 1 Baik 1

21. Centralisasi Obat 1 Baik 1

22. Troli tindakan 2 Baik 2

23. Gunting biasa 2 Baik 2

24. Tabung pemadam 2 Baik 2


kebakaran

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 101


25. AC 5 Baik 5

26. Tempat sampah infeksius 3 Baik 3

27. Tempat sampah Non 3 Baik 3


infeksius

29. Tempat botol infus 1 Baik 1

30. Tabung O2 transport 2 Baik 2

31. Kulkas obat 1 Baik 1

32. Kulkas makanan 1 Baik 1

33. Ners stasion 1 Baik 1

34. Kursi perawat Baik

35. Telephone 1 Baik 1

36. Jam dinding 2 Baik 2

37 Wastafel perawat 3 Baik 3

38 Kamar mandi perawat 2 Baik 2

39 Lemari linen 1 Baik 1

40 Lemari peralatan 2 Baik 2

41 Humidifire 14 Baik 14

42 Oksimetri 14 Baik 14

43 Loker perawat 1 Baik 1

44 Tv perawat 1 Baik 1

45 Lampu baca Rongent 1 Baik 1

46 Laringoskop 1 Baik 1

47 Handscrub 17 Baik 17

48 Handwash 3 Baik 3

49 Spoelhok 1 Baik 1

50 Pispot 1 Baik 1

51 Urinal 1 Baik 1

52 Glukometer 1 Baik 1

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 102


53 Komputer Monitor 1 Baik 1

54 Komputer Perawat 1 Baik 1

55 Magicom 1 Baik 1

56 Banker 2 Baik 2

57 Timbang BB/TB 1 Baik 1

58 Lemari Pasien 1 Baik 1

59 Tempat Tissue 2 Baik 2

2. Peralatan dan Fasilitas Kamar


NO KAMAR ALAT JUMLAH IDEAL

1. I (bed 1-10) Tempat tidur 10 10


Lemari pasien 10 10
Wastafel 3 3
AC 5 5
Standart infuse 10 10
Kursi 12 12
Lampu 12 12
TV 1 1
Handscrub 11 11
Syiring pump 10 10
Infus pump 10 10
Suction wall 7 7
Humidifier 10 10
Oksigen sentral 10 10
Monitor pasien 10 10
Troli emergency 1 1
Troli tindakan 2 2
Defibrilator 1 1

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 103


Laringoskop 1 1
Jam dinding 2 2
Tempat sampah 3 3
infeksius
Tempat sampah
non infeksius 3 3

Tempat sampah 1 1
botol infus

2. II (Bed 11- Tempat tidur 2 2


12)
Almari pasien 2 2
Standart infuse 2 2
Lampu 2 2
Handscrub 2 2
AC 1 1
Monitor 2 2

3. III (Bed 13- Tempat tidur 2 2


14)
Standart infuse 2 2
AC 1 1
Handscrub 2 2
Lampu 2 2
Almari pasien 2 2

3. Buku SOP
No Standar Operasional Prosedur

1. Prosedur tetap cuci tangan hygienis rutin

2. Identifikasi pasien

3. Pembuangan limbah

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 104


4. Pengelolaan dan pembuangan alat tajam

5. Cara memakai dan melepas alat pelindung diri (APD)

6. Melakukan pemasangan monitor EKG

7. Merekam EKG

8. Pemasangan NGT

9. Komunikasi SBAR

10. Pemasangan Dower catheter

11. Jahit luka

12. Perawatan luka

13. Perawatan kateter pria

14. Perawatan kateter wanita

15. Perawatan infus

16. Nebulisasi

17. 7 benar tentang obat

18. Daftar obat high alert

19. Daftar obat laza

20. Formulir pelaporan efek samping (MESO)

21. Lembar monitoring troly emergency

22. Tindakan injeksi

23. Mengukur cairan yang masuk dan keluar

24. Injeksi intravena

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 105


25. Injeksi intra muskuler

26. Injeksi intra cutan

27. Injeksi subcutan

28. Mengukur suhu badan per axila

29. Mengukur tekanan darah

30. Menghitung nadi dan pernafasan

31. Pemindahan pasien antar rawat inap

32. Prosedur perawatan peralatan medis

33. Prosedur sterilisasi suhu tinggi dengan uap panas

34. Prosedur dekontaminasi linen kotor

35. Prosedur pengiriman linen bersih

36. Prosedur pengemasan peralatan medis

37. Prosedur pembersihan peralatan medis

38. Prosedur dekontaminasi peralatan medis

39. Prosedur dekontaminasi permukaan tercemar darah atau caian


pasien

40. Prosedur pembuatan larutan klorin 0,5%

41. Alur pengiriman linen kotor dan pengambilan kembali linen


bersih

42. Prosedur sterilisasi fisik dengan panas kering

43. Prosedur perubahan kelas rawat/status pasien

44. Permintaan pemeriksaan laboratorium cito

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 106


45. Prosedur pemasangan gelang (iD-Band) pasien rawat inap

46. Pemindahan pasien antar rawat inap

47. Penerimaan pasien baru di ruangan

48. Pemberian transfusi darah

49. Skrining gizi

50. Membersihkan mulut pada pasien tidak sadar

51. Tehnik Suctioning

52. Alur masuk pasien HCU MELATI dari unit pelayanan lain

53. Konsultasi dokter spesialis

54. Konsultasi klinik jantung eksekutif dari ruang rawat inap

55. Komunikasi efektif antar petugas kesehatan

56. Pemeliharaan X-Ray mobile

57. Pemeliharaan ventilator

58. Evakuasi

59. Evakuasi pasien

60. Pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

61. Pelarangan merokok pada staff/pengunjung

62. Asesment awal pasien

63. Asesment pasien rawat jalan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 107


120
100 100
100
86 86 86
80

60 Ya
40 Tidak

20

0
Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan
1 2 3 4 5

Berdasarkan hasil pengamatan selama tiga hari dari tanggal


22-24 Januari 2018 di ruang HCU melati RSUD Bangil didapatkan
hasil 86% denah dan lokasi rangan HCU sudah baik, 86%
diruangan sudah lengkap untuk melakkan perawatan pasien, 100%
peralatan yang tersedia sudah sesuai dengan ratio pasien, 86%
fasilitas di ruang HCU melati sudah lengkap untuk perawatan
pasien dan 100% sudah mengerti cara-cara menggunakkan dan
mengoprasikan alat-alat perawatan pasien

3. Metode Asuhan Keperawatan (M3-Method)

1. Perencanaan MAKP
Berdasarkan hasil observasi yang sudah kami lakukan
selama3 hari mulai tanggal 22-24 Januari 2018 di Ruang HCU
Melati RSUD Bangil didapatkan hasil bahwa model yang
digunakan di Ruang HCU Melati adalah metode MAKP Tim
dengan kepala ruangan seorang D3 Keperawatan dan mempunyai
2 Katim yang mempunyai beberapa perawat pelaksana, dimana
seorang perawat pelaksana bertanggung jawab atas beberapa
pasien, sudah berjalan cukup baik, dimana ketua tim membantu
apabila perawat pelaksana mengalami kesulitan dalam melakukan
tindakan.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 108


120
100
80
60
40 Selalu
20
kadang-kadang
0

Dari hasil kuesioner di dapatkan, 57% perawat mengatakan


model asuhan keperawatan yang digunakan sesuai dengan visi dan
misi ruangan, 100% perawat mengerti/memahami model asuhan
keperawatan TIM yang dilaksanakan menyatakan cocok dengan
model yang ada, 100 % menyatakan model asuhan keperawatan
yang digunakan tidak pernah menambah beban perawat, 100%
menyatakan model asuhan keperawatan sudah sesuai untuk
ruangan HCU Melati.

2. Timbang Terima (Operan)


Berdasarkan hasil observasi yang sudah kami lakukan selama3
hari mulai tanggal 22-24Januari 2018 timbang terima di Ruang
HCU Melati RSUD Bangil sudah dilakukan dengan baik.Akan
tetapi pelaksanaanya kurang maksimal. Timbang terima
tidakdilakukan di ners station, langsung datang ke bed pasien
untuk melakukan cross cek ke pasien. Timbang terima diikuti oleh
semua perawat yang telah berdinas dan akan berdinas. Saat
timbang terima perawat tidak pernah memperkenalkan diri
terhadap pasien.
Kegiatan ini tidak didampingi langsung oleh karu langsung,
hanya diikutioleh katim, dan perawat pelaksana. Masalah timbang
terima di ruang HCU Melati adalah ketepatan waktu masih
menjadi masalah, mungkin hal tersebut dapat di maklumi karena
rute dari rumah ke rumah sakit merupakan jalan pantura yang
padat akan kendaraan, serta kondisi saat operan yang kurang

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 109


kondusif dimana hanya sebagian yang mendengarkan operan
berlangsung dan kurang jelasnya saat membacakan operan.
120
100
80
60
40 Selalu
20 Kadang-Kadang
0

Berdasarkan hasil dari observasi didapatkan sebanyak (40%)


operan dipimpin oleh katim atau karu, sebanyak(100%) operan
dilaksanakan, HCU Melati setiap waktu atau shift, sebanyak
(100%) operan dihadiri oleh anggota shift yang akan bertugas dan
akan pulang, dan sebanyak (100%) perawat mengatakan masalah
yang disampaikan dalam operan berfokus pada masalah
keperawatan pasien.

3. Discharge Planning
Berdasarkan hasil observasi yang sudah kami lakukan
selama3 hari mulai tanggal 22-24 Januari 2018discharge planning
di ruang HCU Melati sudah dilakukan pada semua pasien yang
akanpulang dan sudah optimal dilakukan oleh perawat itu sendiri.
Discharge planning yang dilakukan oleh perawat
mendokumentasikan sisa obat yang masih diminum di rumah,
aturan minum obat selama pasien di rumah dan hasil pemeriksaan
yang dibawa pulang. Tetapi HE yang diberikan oleh perawat
secara lisan saja tanpa memberi leaflet. Proses pelaksanaan
discharge planning dilakukan di nurse station dengan memanggil
keluarga pasien saat akan pindah, dirujuk ataupun meninggal
dunia.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 110


Berdasarkan observasi selama 3 hari ini tidak ada pasien
pulang, memang dikarenakan HCU Melati adalah ruangan higt
care unit yaitu ruangan yang memerlukan tindakan observasi pada
pasien-pasien yang keadaan umumnya tidak stabil. Sehingga HE
hanya diberikan perawat pada pasien saat akan pindah, dirujuk
ataupun meninggal dunia.

Discharge Planing
Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah

150
100 100
100 75

50
0 0 0
0
pertanyaan 1 pertanyaan 2 pertanyaan 3

Berdasarkan hasil penyebaran angket ke perawatnya


didapatkan sebanyak (100%) perawat memberi promosi kesehatan
atau HE Pada pasiem pulang, sebanyak(75%) perawat mengatakan
kadang-kadang memberikan leaflet ketika pasien pulang, sebanyak
(100%) perawat mengatakan melakukam pendokumentasikan pada
perencanaan pulang dalam buku yang tersedia.

4. Supervisi Keperawatan
Berdasarkan observasi yang sudah kami lakukan selama3 hari
dari tanggal 22-24 Januari 2018, didapatkan data bahwa supervisi
di Ruang HCU Melatikurang dilakukan dengan baik, dimana
kepala ruangan kurang melakukan observasi ulang dengan baik,
menanyakan mengenai keadaan pasien serta memberikan masukan-
masukan yang baik untuk ruangan HCU Melati kepada KATIM
dan PP.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 111


sesuai kadang kadang tidak sesuai

150

100 85 85 85

50
0
0
pertanyaan 1 pertanyaan 2 pertanyaan 3 pertanyaan 4

Berdasarkan hasil angket 100% perawat menjawab kepala


ruangan melakukan supervisi secara rutin, sebanyak (85%) perawat
menyatakan feedback dalam pelaksanaan supervise selalu ada,
sebanyak (85%) perawat menyatakan supervisi meningkatkan
kinerja perawat, dan sebanyak (85%) menyatakan adanya format
instrumen yang lengkap untuk supervise.

5. Sentralisasi Obat
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang sudah kami
lakukan selama3 hari mulai tanggal 22-24 Januari 2018semua
perawat di ruang HCU Melati melakukan sentralisasi obat pada
setiap pasien baru sudahbaik. Menurut Nursalam (2013), alur
sentralisasi obat yaitu: setiap pasien baru dijelaskan dan diberikan
lembar persetujuan untuk dilakukan sentralisasi obat. Pasien baru
diberikan inform consent tentang sentralisasi obat dari dokter ke
pasien dengan koordinasi dengan perawat, kemudian diberikan ke
farmasi/apotek dan diberikan kembali ke PP/perawat yang
menerima dengan memberikan surat persetujuan sentralisasi obat
(baik oral atau injeksi sesuai loker obat masing-masing pasien) dari
perawat, lembar serah terima obat, dan buku serah terima obat,
kemudian diatur dan dikelola oleh perawat dengan instruksi dokter
kepada pasien/keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang sudah kami
lakukan saat praktik manajemen keperawatan selama3 hari mulai
tanggal 3 hari di ruang HCU Melati terdapat format pencatatan
jenis obat dan jadwal pemberiannya ke pasien. Dalam pelaksanaan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 112


pemberian obat, perawat hanya memberi tanda checklis (x)
kemudian dilingkari apabila obat sudah diberikan.Obat yang
diberikan baik injeksi ataupun oral tidak dilakukan pemberitahuan
tentang obat apa yang diberikan, dan tidak ada inform consent
khusus untuk obat, lembar serah terima obat, dan daftar sisa obat
hanya ada lembar informed consent yang umum yang menyertakan
pemberian obat, seharusnya ada lembar inform consent atau surat
persetujuan bagi keluarga untuk melakukan sentralisasi obat agar
keluarga lebih kooperatif dan menambah kepercayaan kepada
perawat dalam pemberian obat.

sesuai kadang-kadang tidak pernah

120
100
100 86 86 86 86
80
57
60
40
20
0
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
1 2 3 4 5 6

Berdasarkan kuesioner didapatkan 100% sudah melakukan


sentralisasi obat, sebanyak 86% pernah di berikan wewenang
dalam melakakan sentralisasi obat, sebanyak 86% perawat
meminta persetujuan pasien dann keluarga dalam melakuakan
sentralisasi obat, sebanyak 86% perawat memberikan informasi
obat yang telah di gunakan dan sisa obat, sebanyak 86% perawat
menyatakan terjadi kerja sama yang baik antara farmasi dan
perawat. Dan sebanyak 57% perawat mengatakan selalu meminta
persetujuan sentralisasi obat.

6. Dokumentasi Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi yang sudah kami lakukan
selama3 hari mulai tanggal 22-24 Januari 2018, didapatkan

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 113


pendokumentasian yang berlaku di ruang HCU Melati adalah
sudah dalam bentuk modifikasi system SBAR ( Situation
Background Assement Recommendation). Pendokumentasian
dilakukan satu kali pada setiap shift dan pendokumentasian
mencangkup asuhan keperawatan mulai dari keluhan utama, data
objektif, data subyektif dan tindakan keperawatan.
Pendokumentasian asuhan keperawatan dilaksanakan dilembar
rekam medis, bersanding dengan advice dokter dan format asuhan
keperawatan tersendiri terletak di halaman belakang sehingga
tidak tampak adanya implementasi keperawatan mandiri secara
berkala.
Pelaksanaan pendokumentasian keperawatan di ruang HCU
Melati masih belum maksimal, berdasarkan hasil observasi
pengisian dari setiap item dari lembar dokumentasi sering kali
tidak terisi terutama pada biodata pasien, sering kali hanya
mencantumkan nama pasien dan NRM, sedangkan umur, jenis
kelamin, dan alamat pasien jarang di isi. Format pengkajian
keperawatan, penentuan diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan juga tidak diisi tepat waktu saat pasien baru MRS,
format pengkajian keperawatan itu sebagian besar dilengkapi saat
pasien sudah KRS. Seharusnya dalam metode TIM, saat ada
pasien MRS KATIM yang bertugas melaksnakan pengkajian,
menentukan diagnosa keperawatan dan menuliskan intervensi
keperawatan serta evaluasi keperawatan.

setuju kadang-kadang tidak pernah

150
100 100
100 85

50
15
0
0
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
1 2 3 4 5

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 114


Berdasarkan kuisioner didapatkan 100% perawat mengerti
tentang pengisian format dokumentasi yang benar dan tepat.
Sebanyak 100% perawat mengatakan bahwa format dokumentasi
yang ada di ruang HCU Melati selalu memudahkan perawat dalam
melakukan pengkajian. Sebanyak 85% perawat mengatakan sudah
melakukan pendokumentasian tepat waktu, sebanyak 100%
perawat menyatakan tidak pernah menambah beban kerja perawat,
sebanyak 85% tidak pernah menyatakan menyita waktu perawat
yang banyak.

4. Money (M4)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
selama 3 hari dari tanggal 22-24 Januari 2018 dan pemberian
kuesioner sebagian besar pembiayaan ruangan berasal dari rumah
sakit yang diperoleh dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Kabupaten Pasuruan, sedangkan pembiayaan pasien sebagian besar
menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan
Biaya sendiri (Umum). Biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai
dengan perawatan di ruang High Care Unit (HCU MELATI)
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
No.834/MENKES/SK/VII/2010.

120
100 100
100
80
60 Selalu

40 Kadang - Kadang

20
0
0
Pertanyaan
Pertanyaan
1 Pertanyaan
2 3

Berdasarkan kuesioner yang telah diberikan, didapatkan data


100% perawat selalu menerima gaji sebulan sekali, 100% perawat
mengatakan menerima tunjangan hari raya yang diterima 1 tahun
sekali, dan 100% mengatakan untuk memenuhi sarana prasarana

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 115


ruangan, perawat ruangan sering mengusulkan kepada Kepala
Ruangan, dan Kepala Ruangan mengajukan kepada Manajemen.

5. Marketing (M5)
a. Tingkat Kepuasan Pasien
Pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesahatan di
RSUD Bangil sebagian besar berasal dari bangil tetapi ada
sebagian bersal dari luar Bangil. RSUD Bangil merupakan Rumah
Sakit tipe C sebagai Rumah Sakit Pendidikan dengan fasilitas
sarana dan prasara yang menunjang. Perawat memberikan
pelayanan seoptimal mungkin dengan memberikan perawatan
secara paripurna, sehingga pelayanan di Ruang HCU Melati layak
untuk dipromosikan sebagai bahan pemasaran untuk mencari
pelanggan
1. Tingkat kepuasan pasien terhadap Rehabillity (kehandalan
dalam memberikan perawatan)

Tingkat kepuasan pasien


Sangat puas sekali
Puas sekali
Tidak puas sekali
100 90
80
Jumlah Persen %

80

60

40
20
20 10

0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2

Gambar 3.9 Tingkat kepuasan pasien terhadap Rehabillity


(kehandalan dalam memberikan perawatan)

Berdasarkan diagram diatas bahwa sebagian besar (90%) pasien


puas sekali terhadap kehandalan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan di Ruang HCU Melati

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 116


2. Tingkat kepuasan pasien terhadap responssiveness
(kecepatan dalam perawatan) di ruang HCU Melati

Tingkat kepuasan pasien


Sangat puas sekali Puas sekali
Tidak puas sekali Sangat tidak puas sekali
80 70 70

Jumlah Persen % 60

40 30 30

20

0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2

Gambar 3.9 Tingkat kepuasan pasien terhadap


responssiveness (kecepatan dalam perawatan) di ruang
HCU Melati

Berdasarkan diagram diatas sebagian besar (70%) keluarga


pasien puas terhadap kecepatan dalam perawatan di ruang
HCU Melati

3. Tingkat kepuasan pasien terhadap Assurance (jaminan


kepastian dalam keperawatan) di ruang HCU Melati

Tingkat kepuasan pasien


Sangat puas sekali Puas sekali
Tidak puas sekali Sangat tidak puas sekali
60
50 50 50 50
50
Jumlah Persen %

40
30
20
10
0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 117


Gambar 3.9 Tingkat kepuasan pasien terhadap Assurance
(jaminan kepastian dalam keperawatan) di ruang HCU
Melati

Berdasarkan diagram diatas (50%) pasien puas terhadap


jaminanan kepastian dalam keperawatan di ruang HCU Melati.

4. Tingkat kepuasan pasien terhadap Tangibles (sarana dan


prasana penampilan perawat) di ruang HCU Melati

Tingkat kepuasan pasien


Sangat puas sekali Puas sekali
Tidak puas sekali Sangat tidak puas sekali
60
50 50
50
Jumlah Persen %

40 40
40
30
20
20
10
0
0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2

Gambar 3.9 Tingkat kepuasan pasien terhadap Tangibles


(sarana dan prasana penampilan perawat) di ruang HCU
Melati

Berdasarkan diagram diatas (50%) pasien puas terhadap sarana


dan prasarana penampilan perawat di ruang HCU Melati

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 118


5. Tingkat kepuasan pasien terhadap Empaty (kepedulian
perawat di ruang HCU Melati)

Tingkat kepuasan pasien


Sangat puas sekali Puas sekali
Tidak puas sekali Sangat tidak puas sekali
80
60
Jumlah Persen % 60 50 50
40
40

20

0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2

Gambar 3.9 Tingkat kepuasan pasien terhadap Empaty


(kepedulian perawat) di ruang HCU Melati

Berdasarkan diagram diatas (60%) pasien puas terhadap


kepedulian perawat di ruang HCU Melati

b. Bed Occupancy Ratio (BOR) Pasien


Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 22-24 Januari 2018
didapatkan kapasitas tempat tidur ruang High Unit Care adalah 14
tempat tidur.
Table 3.7 Bed Occupancy Ratio (BOR) ruangan HCU Melati
pada tanggal Rabu, 22 Januari 2018
NO Shift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 11 Bed terisi 11/14x100=79%
3 Bed Kosong
2 Siang 10 bed terisi 10/14x100=71%
4 bed kosong
3 Malam 11 bed terisi 11/14x100=79%
3 bed kosong

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 119


Table 3.7 Bed Occupancy Ratio (BOR) ruangan HCU Melati pada
tanggal Rabu, 23 Januari 2018
NO Shift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 11 Bed terisi 11/14x100=79%
3 Bed Kosong
2 Siang 10 bed terisi 10/14x100=71%
4 bed kosong
3 Malam 10 bed terisi 10/14x100=71%
4 bed kosong

Table 3.7 Bed Occupancy Ratio (BOR) ruangan HCU Melati pada
tanggal Rabu, 24 Januari 2018
NO Shift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 8 Bed terisi 8/14x100=57%
6 Bed Kosong
2 Siang 6 Bed terisi 6/14x100=43%
8 bed kosong
3 Malam 7 bed terisi 7/14x100=50%
7 bed kosong

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 120


Pagi Siang Malam
100
90
79 79 79
80 71 71 71

jumlah BOR (%)


70
57
60
50
50 43
40
30
20
10
0 Tgl 22/01/2018 Tgl 23/01/2018 Tgl 24/01/2018

Tabel 3.8 Diagram Hasil persen Bed Occupancy Ratio (BOR) per
Shift Per hari pada tanggal 22-24 Januari 2018

Jadi, Bed Occupancy Ratio (BOR) di ruangan HCU Melati RSUD


Bangil pada tanggal 22-24 Januari 2018 berdasarkan shift yaitu shift
pagi mengalami penurunan dari 79% ke 57%, shift siang dari 71% ke
43%, shift malam 79 % ke 71% dan yang terakhir 50%.
Kesimpulannya dari data yang kami observasi adalah terdapat
penurunan Bed Occupancy Ratio (BOR) per hari per shift.

PROFESI NERS | STIKes KENDEDES MALANG 2018 Page 121

Anda mungkin juga menyukai