DISUSUN OLEH:
MARKUS HENGKY
3217073
Disahkan Pada :
Hari/Tanggal :
Oleh :
Mahasiswa
(Markus Hengky)
A. LATAR BELAKANG
Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang
sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk yang akan
membahayakan bagi pasien bisa saja terjadi sehingga diperlukan peran
penting perawat dalam setiap tindakan pembedahan dengan melakukan
intervensi keperawatan yang tepat untuk mempersiapkan klien baik secara
fisik maupun psikis (Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2012).
Luka post operasi merupakan luka yang sengaja dibuat oleh ahli
bedah, oleh karena itu dibutuhkan penanganan secara khusus karena saat ini
banyak luka post operasi yang terkena infeksi. Menurut Burner dan Suddart
(2010) infeksi luka post operasi merupakan infeksi nosokomial kedua
terbanyak di rumah sakit yang dapat di sebabkan oleh stapylococus aereus,
euchericeacoli, precus vulgaris, aerobacter, aerogenes, seudomonas
eruginosa dan organisme lainnya. Infeksi luka post operasi bisa terjadi 2-11
hari setelah post operasi di tandai dengan antara lain: kemerahan (rubor),
bengkak (tumor), nyeri (dolor), panas dan demam (color) (Mayo j morison,
2008).
Dalam proses penyembuhan luka pasien tidak terlepas dari peran
perawat sebagai tenaga kesehatan, khusunya yang bertugas dirumah sakit.
Sebagai salah satu sarana kesehatan dalam memberikan perawatan baik
dalam bentuk fisik maupun psikologis, perawatan yang khusus serta
persiapan alat yang baik dan didukung dengan kinerja yang baik sangat
penting dalam proses penyembuhan luka pasien.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 12 klien dan keluarga di
ruang Aalamanda I didapatkan sebanyak 45.5 % klien dan keluarga kurang
mengerti tentang perawatan luka post operasi dan nutrisi yang harus
dikonsumsi oleh klien dengan post operasi. Maka dari itu, pemberian
pendidikan kesehatan tentang cara merawat luka dan diet post operasi
diberikan untuk mendorong penyembuhan luka klien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang perawatan
luka di rumah diharapkan klien dan keluarga memahami dan mampu
melakukan perawatan luka di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan pengertian perawatan luka
b. Menyebutkan kembali penyebab dan tanda-tanda infeksi pada luka
c. Menjelaskan cara pencegahan infeksi
d. Menjelaskan kembali faktor-faktor yang mempercepat
penyembuhan luka
e. Menjelaskan cara perawatan diri di rumah
C. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di ruang Melati RSUD Bantul.
D. MATERI
Terlampir:
a. Pengertian perawatan luka
b. Penyebab infeksi pada luka
c. Tanda-tanda infeksi pada luka
d. Cara pencegahan infeksi
e. Faktor-faktor yang mempercepat penyembuhan luka
f. Perawatan diri di rumah
E. WAKTU
Waktu: 25 menit
Kegiatan Respon
Pembukaan: a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
a. Mengucapkan salam
dengan aktif
b. Memberi pertanyaan
c. Mendengarkan dan
apersepsi
memberikan respon
c. Mengkomunikasikan pokok
bahasan
d. Menjelaskan tujuan
Kegiatan inti: a. Menyimak
b. Menyimak
a. Menjelaskan pengertian
c. Menyimak
perawatan luka d. Bertanya
e. Memperhatiakn
b. Menyebutkan kembali
penyebab dan tanda-tanda
infeksi pada luka
c. Menjelaskan cara
pencegahan infeksi
d. Menjelaskan kembali faktor-
faktor yang mempercepat
penyembuhan luka
e. Menjelaskan cara perawatan
diri di rumah
f. Memberikan kesempatan
klien untuk bertanya
g. Menjawab pertanyaan klien
Penutup a. Memperhatikan
b. Menjawab
a. Menyimpulkan materi yang
c. Menjawab salam
telah disampaikan
b. Memberikan evaluasi
c. Salam penutup
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
G. MEDIA
1. Leaflet
H. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Penyampai materi oleh Markus Hengky
b. Pengorganisasian dilakukan diruangan Melati RSUD Bantul
2. Evaluasi proses
a. Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari rabu 22 November 2017,
pukul 10.00-10.25 wib.
b. Klien dan keluarga antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. Keluarga pasien tidak ada yang meninggalkan tempat sebelum
pendidikan kesehatan selesai
3. Evaluasi hasil
1. Keluarga dan pasien mengerti tentang pengertian perawatan luka
2. Keluarga dan pasien mengerti tentang Tanda-tanda infeksi pada luka
3. Keluarga dan pasien mengerti tentang Cara pencegahan infeksi
4. Keluarga dan pasien mengerti tentang Faktor-faktor yang
mempercepat penyembuhan luka
5. Keluarga dan pasien mengerti tentang Cara perawatan diri di rumah
I. REFERENSI
Brunner & Suddarth. (2010). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.EGC:
Jakarta.
A. Definisi
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomi normal akibat
proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai
organ tertentu (Potter & Parry, 2005).
Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang
diakibatkkan oleh penyakit buerger disease dengan tujuan untuk mencegah
infeksi luka, melancarkan peredaran darah sekitar dan mempercepat proses
penyembuhan luka (Brunner & Suddarth, 2010).
5. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan
terbentuknya suatuabses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini
timbul dari serum, fibrin, jaringan selmati dan lekosit (sel darah
merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut
dengan nanah (“Pus”).
6. Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai
darah pada bagiantubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini
dapat terjadi akibat dari balutan padaluka terlalu ketat. Dapat juga
terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh
darah itu sendiri.
7. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan
gula darah, nutrisitidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut
juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
8. Pengobatan·
Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh
terhadap cedera· Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan·
Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk
bakteri penyebabkontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah
luka pembedahan tertutup, tidak akanefektif akibat koagulasi
intravaskular.
9. Nutrisi
a. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung kadar protein
tinggi, untuk membantu proses penyembuhan luka (pertumbuhan
jaringan) seperti daging, ikan-ikanan, kacang-kacangan, putih
telur, tempe, tahu dan susu.
b. Makan makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti
jeruk, jambu biji yang berwarna merah.
c. Pada pasien-pasien dengan operasi di saluran pencernaan
tingkatkan makanan mengandung tinggi serat, untuk
mempermudah pencernaan makanan di dalam usus seperti buah-
buahan (papaya, semangka, melon, apel, pisang,dll) dan sayur-
sayuran yang berwarna gelap.