Anda di halaman 1dari 2

B.

Peran Indikator Kinerja dalam Pengukuran Kinerja


Sektor Publik
Untuk melakukan pengukuran kinerja, variabel kunci yang
sudah teridentifikasi tersebut kemudian dikembangkan menjadi
indikator kinerja untuk unit kerja yang bersangkutan. Untuk
dapat diketahui tingkat pencapaian kinerja, Indikator kinerja
tersebut kemudian dibandingkan dengan target kinerja atau
standart kinerja. Tahap terahkir adalah evaluasi kinerja yang
hasilnya berupa feedback, reward, dan punishment kepada
manajer pusat pertanggungjawaban.
Indikator kinerja digunakan sebagai indikator pelaksanaan
strategi yang sudah ditetapkan. Indikator kinerja tersebut
dapat berbentuk faktor-faktor keberhasilan utama organisasi
( critical succes factors ) atau bisa juga dikenal dengan CSF
dan indikator kinerja kunci ( key performance indicator ) atau
bisa juga disebut dengan KPI.
Faktor Keberhasilan Kunci / CSF adalah suatu area
yang mengindifikasikan kesuksesan kinerja unit kerja
organisasi. Area ini merefleksikan preferensi manajerial dengan
memperhatikan variabel variabel kunci finansial dan non
finansial pada kondisi waktu tertentu. Critical succes
factor tersebut harus secara konsisten mengikuti perubahan
yang terjadi dalam organisasi.
Indikator Kinerja Kunci / KPI merupakan sekumpulan
indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci
baik yang bersifat financial maupun non-financial untuk
melaksanakan oporasi dan kinerja unit bisnis. Indikator ini
dapat digunakan oleh manajer untuk mendeteksi dan
memonitor pencapaian kinerja.
Pengembangan Indikator Kinerja
Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui
apakah suatu aktivitas atau program telah dilakukan secara
efisien dan efektif. Indikator untuk tiap-tiap unit organisasi
berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan yang dihasilkan.
Penentuan Indikator kinerja perlu mempertimbangankan
komponen berikut :

a. Biaya pelayanan ( cost of service )


b. Penggunaan ( utilization )
c. Kualitas dan standart pelayanan ( quality and standarts )
d. Cakupan pelayanan ( coverage )
e. Kepuasan ( satisfaction )
Membuat Sistem Pengukuran Kinerja
Langkah 1 : Memperkirakan Kesiapan Organisasi
Langkah 2 : Merumuskan Tujuan
Langkah 3 : Menyiapkan Pertanyaan Kebijakan
Langkah 4 : Mengembangkan Rencana Kerja
Langkah 5 : Memulai Orientasi dan Pelatihan
Langkah 6 : Memilih Bidang Pelayanan Yang Akan Diukur
Langkah 7 : Merumuskan Misi, Tujuan dan Sasaran
Langkah 8 : Mengenali Pengukuran
Langkah 9 : Membuat Sistem Pengumpulan Data, Analisa dan
Pelaporan
Langkah 10 : Pemantuan dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai