LATAR BELAKANG
dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan
fungsi otak secara fokal maupun global, yang dapat menimbulkan kematian atau
kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan
otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke otak karena
dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan cacat, atau kematian. Stroke iskemik merupakan suatu penyakit yang
diawali dengan terjadinya serangkaian perubahan dalam otak yang terserang yang
apabila tidak ditangani dengan segera berakhir dengan kematian otak tersebut.
fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke otak yang disebabkan oleh
perdarahan suatu arteri serebralis. Darah yang keluar dari pembuluh darah dapat
Di dunia untuk semua kelompok umur stroke iskemik dan penyakit jantung
1
meninggal di dunia adalah 7,2 juta jiwa (12,2 %), dan penyakit jantung 5,7 juta jiwa
(9,7%). Insidens rate penyakit stroke iskemik untuk serangan pertama adalah 9 juta
jiwa, Menurut World Health Organization (WHO) (2004) seperti yang dikutip pada
Menurut peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
stroke banyak ditemukan di kalangan remaja dan orang muda dewasa. Laporan ini
Serikat menunjukkan, jumlah pasien berusia 15-44 tahun yang menjalani perawatan
di rumah sakit khusus stroke melonjak lebih dari sepertiga antara tahun 1995 dan
2008. Peningkatan ini diduga karena meningkatnya sebagian jumlah orang muda
yang memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes melitus tipe II,
penyakit yang sebenarnya berhubungan dengan orang dewasa yang lebih tua.Di
stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan
maupun berat. Secara umum, dapat dikatakan angka kejadian stroke adalah 200 per
100.000 penduduk. Dalam satu tahun, di antara 100.000 penduduk, maka 200 orang
akan menderita stroke. Kejadian stroke iskemik sekitar 80% dari seluruh total kasus
stroke, sedangkan kejadian stroke hemoragik hanya sekitar 20% dari seluruh total
Pada penelitian berskala cukup besar yang dilakukan oleh survey ASNA
penderita stroke akut yang dirawat di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan
2
bahwa penderita laki-laki lebih banyak dari perempuan dan profil usia dibawah 45
tahun cukup banyak yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun berjumlah 54,7% dan diatas usia
penting dan mendesak karena kini jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak
dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah yang disebabkan oleh stroke
menduduki urutan kedua pada usia diatas 60tahun dan urutan kelima pada usia 15-
prevalensi nasional stroke adalah 0,8% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan
atas prevalensi nasional, termasuk provinsi Sumatera Barat dengan prevalensi 6,9%
pada posisi ke-10 tertinggi di Indonesia. Di Sumatera Barat dari data yang ada pada
Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi sebanyak 30% - 40% penderita
peningkatan gizi berbagai makanan cepat saji, pola makanan yang sangat berlemak
dan berkolesterol tinggi. Sedangkan yang telah diketahui bahwa pola makan di
Sumatera Barat selalu didominasi dengan makanan yang sangat berlemak dan
stroke. Penyakit stroke yang dulunya sering ditemui pada lanjut usia sekarang
3
Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun
otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di
otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi
saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala stroke (Junaidi,
2011).
ekonomi yang mendukung, diet yang tidak baik, aktivitas fisik yang kurang dan
Stroke iskemik terjadi pada otak yang mengalami gangguan pasokan darah
adalah plak atau timbunan lemak yang mengandung kolesterol yang ada dalam
darah. Penyumbatan bisa terjadi pada pembuluh darah besar (arteri karotis), atau
pembuluh darah sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah kecil. Penyumbatan
pembuluh darah bisa terjadi karena dinding bagian dalam pembuluh darah (arteri)
menebal dan kasar, sehingga aliran darah tidak lancar dan tertahan. Oleh karena
darah berupa cairan kental, maka ada kemungkinan akan terjadi gumpalan darah
(trombosis), sehingga aliran darah makin lambat dan lama-lama menjadi sumbatan
4
membawah nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh darah. Sekitar 85 % kasus
stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark, stroke infark pada dasarnya
terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Penurunan aliran darah yang semakin
Kolesterol yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk terkena stroke.
Kolesterol LDL yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan rasio kolesterol LDL
dan HDL yang tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena stroke. Hal ini
akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain (misalnya: hipertensi,
kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung sebesar 60%.
dihambat pada sebagian besar pasien yang menjalani terapi selama 2 tahun. Kadar
kolesterol darah yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko stroke. Pasien
berusia 40 tahun-an yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi akan memiliki risiko
sebesar 52% untuk mengalami serangan jantung dan stroke pada usia diatas 50
tahun (Lang, 2005). Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejla
yang spesifik. Hal ini menyebabkan kadar kolesterol darah yang tinggi juga dijuluki
sebagai ‘the silent killer’. Pasien datang berobat ketika telah muncul komplikasi
pembuluh darah.
5
Suatu gangguan akut dari fungsi lokal serebral yang gejalanya berlangsung
kurang dari 24 jam atau serangan sementara dan disebabkan oleh thrombus atau
emboli. Satu sampai dua jam biasanya TIA dapat ditangani, namun apabila sampai
tiga jam juga belum bisa teratasi sekitar 50 % pasien sudah terkena infark (Grofir,
(RIND), Gejala neurologis dari RIND akan menghilang kurang lebih 24 jam,
biasanya RIND akan membaik dalam waktu 24–48 jam c. Stroke In Evolution (SIE)
Pada keadaan ini gejala atau tanda neurologis fokal terus berkembang dimana
terlihat semakin berat dan memburuk setelah 48 jam. Defisit neurologis yang timbul
berlangsung bertahap dari ringan sampai menjadi berat. Complete Stroke Non
Hemorrhagic kelainan neurologis yang sudah lengkap menetap atau permanen tidak
berkembang lagi bergantung daerah bagian otak mana yang mengalami infark.
Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi adalah genetik, diet tinggi
lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Merokok
meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar
kolesterol LDL yang tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-
berulang kali dan mengalami perubahan baik secara fisik atau kimia yakni dengan
adanya perubahan warna dari bening menjadi berwarna gelap dan berbau tengik,
serta secara kimiawi mengalami perubahan reaksi hidrolis, oksidasi termal dan
6
Hasil kajian dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM RI
Mataram), serta kajian dari pakar kesehatan terhadap penggunaan minyak jelantah
kesehatan.Pemanasan minyak goreng yang berulang kali (lebih dari 2 kali) pada
suhu tinggi (160 derajat C sampai dengan 180 derajat C) akan mengakibatkan
hidrolisis lemak menjadi asam lemak bebas yang mudah teroksidasi, sehingga
minyak menjadi tengik dan membentuk asam lemak trans yang dapat
Low Density Lipoprotein, High Density Lipoprotein. Kadar HDL dan LDL sangat
erat hubungannya dengan terjadinya endapan dalam pembuluh darah. LDL akan
Semakin tebal endapan maka pembuluh darah jantung akan semakin tersumbat atau
radikal bebas dan dengan demikian meminimalkan efek kerusakan pada sel dan
dalam dinding arteri. Flavonoid juga dikenal memiliki efek anti-inflamasi, sifat anti-
7
berhubungan dengan penyakit seperti aterosklerosis dan pembentukan trombosit
ini meningkat, bahkan beberapa bahan alam telah diproduksi secara pabrikasi dalam
skala besar. Penggunaan obat tradisional dinilai memiliki efek samping yang lebih
kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia, disamping itu
harganya lebih terjangkau. Selain itu keuntungan lain penggunaan obat tradisional
adalah bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya yang relatif murah (Putri,
2010). Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah digunakan
secara turun temurun oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Sampai saat ini
yang lalu. Salah satu tanaman obat yang sangat bermanfaat untuk menjaga dan
mengobati gangguan kesehatan adalah umbi sarang semut, obat alami asal Papua
menyembuhkan beragam penyakit berat seperti tumor, kanker, jantung, wasir, TBC,
rematik, gangguan asam urat, stroke, maag, gangguan fungsi ginjal, dan prostat.
Selain itu, ekstrak rebusan air tumbuhan sarang semut juga terbukti dapat
memperlancar air susu ibu (ASI), meningkatkan gairah seksual bagi pria maupun
wanita dan berguna untuk memperlancar haid, serta mengatasi keputihan (Subroto
nutrisi yang penting bagi tubuh, tumbuhan sarang semut juga mengandung
senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Dalam banyak kasus,
8
flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu
fungsi dari mikroorganisme bakteri atau virus (Subroto dan Saputro, 2006).
hasil yang dipublikasikan melalui media buku, internet maupun jurnal kesehatan
tentang tumbuhan ini, maka di coba untuk melakukan penelitian untuk mengetahui
Rumusan masalah
dapat dirumuskan: “ Apakah ada pengaruh ekstrak etanol sarang semut terhadap
penurunan kolesterol.
Tujuan penelitian
1) Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ekstrak etanol sarang semut dengan
penurunan kolesterol.
ii. Mengetahui efektifitas ekstrak etanol sarang semut terhadap penurunan kolestrol
9
Manfaat penelitian
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kolesterol
produk binatang (contoh : daging, produk susu dan telur). Kolesterol sangat
kesehataan yang optimal. Bila kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi
akan terjadi pengendapan pada dinding pembuluh darah, dan ini dapat
disebut kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk
dalam sel tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol
endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi
semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai
dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian
disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini (Gambar 1) (Guyton dan
Hall, 2006).
11
Gambar 1. struktur koleterol
Proses sintesis kolesterol (Gambar 2) terdiri dari lima tahapan utama (King,
CoA)
12
Gambar 2. Biosintesis Kolesterol
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati
dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk
fosfolipid (30%), kolesterol (14%), ester kolesterol (36%) dan asam lemak
bebas (4%). Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein (Gambar 3).
13
Gambar 3. Transpor kolesterol antar berbagai jaringan
diet tinggi lemak yang jenuh, diet lemak tidak jenuh akan menekan
2006).
dengan zat lain membentuk garam empedu, yang membantu pencernaan dan
absorbsi lemak. Sebagian kecil dari kolesterol dipakai oleh kelenjar adrenal
diendapkan dalam lapisan korneum kulit. Hal ini bersama dengan lemak
14
lainnya, membuat kulit lebih resisten terhadap absorbsi zat yang larut dalam
air dan juga kerja dari berbagai zat kimia, karena kolesterol dan lemak lain
sangat tidak berdaya terhadap zat-zat seperti asam lemak dan berbagai
pelarut, yang bila tidak dapat lebih mudah menembus tubuh. Juga, zat lemak
ini membantu mencegah evaporasi air dari kulit; tanpa proteksi ini jumlah
evaporasi (seperti terjadi pada pasien yang kehilangan kulitnya karena luka
yang biasa hanya 300 sampai 400 mililiter (Guyton dan Hall, 2006).
kolesterol dan fosfolipid terdapat dalam sel membran dan membran organel
bagian dalam dari semua sel. Perlu juga diketahui bahwa rasio jumlah
cairan sel membran. Untuk membentuk membran, harus tersedia zat yang
tidak larut dalam air. Umumnya, satu-satunya zat dalam tubuh yang tidak
larut dalam air (selain zat anorganik tulang) adalah lipid dan beberapa
protein. Jadi, integritas fisik sel di semua tempat dalam tubuh didasarkan
terutama pada fosfolipid, kolesterol, dan protein tidak larut tertentu. Muatan
15
kolesterol dan fosfolipid untuk pembentukan struktur elemen sel adalah
dengan sifat fisik keduanya yang tidak dapat dirusak (Guyton dan Hall,
2006).
dan garam empedu yang berfungsi untuk mengemulsi lemak, juga untuk
memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain
16
jahat’ dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai
‘kolesterol baik’. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak (Smeltzer &
Bare, 2002). Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi
aliran darah otak. Stroke dapat terjadi karena pembentukan trombus disuatu
arteri serebrum, akibat emboli yang mengalir ke otak dari tempat lain di
peredaran otak yang dapat mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila
sel saraf. Stroke dapat dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu, stroke iskemik
dan stroke hemorrhagic. Kedua kategori ini merupakan suatu kondisi yang
17
darah ke otak sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi kurang mencukupi.
II.1.2 Epidemiologi
terhadap insidensi dan outcome stroke di berbagai negara (Ali dkk, 2009;
Morris dkk, 2000) Sampai dengan tahun 2005 dijumpai prevalensi stroke
pada laki-laki 2,7% dan 2,5% pada perempuan dengan usia ≥18 tahun.
Diantara orang kulit hitam, prevalensi stroke adalah 3,7% dan 2,2% pada
orang kulit putih serta 2,6 % pada orang Asia. (Ali dkk, 2009; carnethon dkk,
2009) Diantara Warga Amerika Indian yang berusia 65-74 tahun, insiden
pertahunnya adalah 6,1% pada laki-laki dan 6,6% pada perempuan. Rata-rata
18
tahun pada laki-laki dibandingkan perempuan (National Center for Health
gambaran bahwa penderita laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dan
profil usia 45 tahun yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun berjumlah 54,2% dan
diatas usia 65 tahun 33,5%. Data-data lain dari ASNA Stroke Collaborative
(Misbach, 1999).
1. Stroke iskemik
b. Trombosis Serebri
c. Emboli Serebri
2. Stroke hemoragik
a. Perdarahan Intraserebral
b. Perdarahan Subarakhnoid
19
1. TIA
2. Stroke in evolution
3. Completed Stroke
1. Tipe Karotis
2. Tipe Vetebrobasiler
modifiable, or
potentially modifiable) dan bukti yang kuat (well documented or less well
documented)
(Goldstein, 2006)
1. 1. Usia
2. 2. Jenis kelamin
4. 4. Ras/etnik
5. 5. Genetik
20
a. Well-documented and modifiable risk factor
1. 1. Hipertensi
3. 3. Diabetes
5. 5. Dislipidemia
8. 8. Poor diet
9. 9. Physical inactivity
1. 1. Sindroma metaboliK
2. 2. Alcohol abuse
4. 4. Sleep disordered-breathing
6. 6. Hiperhomosisteinemia
9. 9. Hypercoagulability
21
10. 10. Inflamasi
Tahap 1:
2. b. Pengurangan 02
3. c. Kegagalan energi
5. b. Spreading depression
6. Tahap 3 : Inflamasi
7. Tahap 4 : Apoptosis
daerah tertentu ( Hudak Gallow, 1996 ). Stroke hemoragik adalah jika suatu
pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskemia di otak dan hipoksia
22
disimpulkan bahwa stroke hemoragik adalah keadaan penyakit yang
B. Anatomi Fisiologi
23
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum),
juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses
bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses
otak tengah terletak didepan otak kecil dan ejmbatan varol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
24
kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar endokrin. Bagian atas (
dorsal ) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan
yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang.
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan
respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu,
sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,
25
2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap
bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari
sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motorik.
26
( matakuliahpsikologi.dekrizky.com/search/sistem+saraf+wikipedia –
Tembolok )
Sistem saraf tepi system saraf terdiri : system saraf sadar dan system saraf
tak sadar ( Sistem Saraf Otonom ) system saraf sadar mengontrol aktivitas
yang kerjanya diatur oleh otak , sedangkan saaf otonom mengontrol aktivitas
yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung ,gerak saluran
pencernaan dan sekresi keringat. Saraf tepi dan aktivitas – aktivitas yang
dsikendalikannya.
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf
c. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9,
1) N. Olfactorius
27
Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak dibagian
atas dari mukosa hidung di sebelah atas dari concha nasalis superior.
2) N. Optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen
sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke
perifer.
3) N. Oculomotorius
4) N. Trochlearis
5) N. Trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris
wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi dan meningen.
6) N. Abducens
lateralis. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola mata dapat digerakan
ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke medial seperti pada Strabismus
konvergen.
28
7) N. Facialias
Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen
8) N.Statoacusticus
Keseimbangan
9) N. Glosofaringeus
10) N. Vagus
11) N. Asesoris
12) N. Hipoglosus
saraf motorik, untuk gerakan lidah. Saraf otak dikhususkan untuk daerah
kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai
otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus
disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling
29
pinggul, dan 1pasang saraf ekor. Beberapa urat saraf bersatu membentuk
2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion
dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem
saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan
30
C. Etiologi
1. Hemoragi obstrudural
2. Hemoragi subdural
3. Hemoragi subakhranoid
4. Hemoragi intraserebral
iskemik :
1. Usia
2. Jenis kelamin: pada wanita premonophous lebih rendah, tapi pada wanita
3. Hipertensi
31
4. DM
hiperfibrinogenia
7. Keturunan
aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah
32
kebanyakan pasien, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan
darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapiler
yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan
terkena darah dan sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala neurologik timbul
(Caplan, 2000).
malformation (AVM).
Manifestasi klinis
1. Kehilangan motorik
a. Hemiplegis,hemiparesis.
33
b. Paralisis flaksid dan kehilangan atau penurunan tendon profunda
2. Kehilangan komunikasi
a.Disartria
b.Difagia
c.Afagia
d.Afraksia
3. Gangguan konseptual
34
a. Kerusakan lobus frontal :kapasitas belajar memori ,atau fungsi intelektual
Kerusakan neurologisekstensif)
Penatalaksanaan
aneurisme.
35
2. Pengobatan, karena biasanya pasien dalam keadaan koma, maka
36
Sarang Semut (Hydnophytum Formicarum Jack.)
aktif tokoferol, flavonoid, fenol, dan kaya berbagai mineral yang sangat
berguna.
2.1.1 Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Lamiidae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Myrmecodia
37
Spesies : Myrmecodia pendens Merr. &Perry
2.1.2 Morfologi
a. Umbi
memendek dan memanjang saat tua. Umbinya berduri dan memiliki sistem
b. Batang
Batangnya jarang ada yang bercabang, jika ada hanya satu atau
beberapa cabang saja. Bahkan ada beberapa species yang tidak memiliki
38
c. Daun
d. Bunga
pada tiap-tiap nodus (buku). Dua bagian pada setiap bunga berkembang
mungkin ukurannya tidak sama dan terletak pada tempat yang berbeda
media yang sesuai dan akan berkecambah dengan cepat. Biji yang kering
39
tanaman yang dapat menyimpan cadangan air pada jaringannya dan
memperoleh pupuk dari debris atau sampah yang diperoleh dari hasil
menghuninya.
40
kimia dari tumbuhan sarang semut iini menunjukan bahwa tumbuhan ini
tempat tumbuh dan umur tanamannya. Sarang semut yang tumbuh liar
di dalam pot. Menurut penelitian zat aktif dalam sarang semut yang
a. Flavonoid
dan sebagian zat kuning yang terdapat dalam tumbuhan. Flavonoid telah
yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia. Selain itu flavonoid
41
bioflavonoid juga berfungsi untuk meblokade terbentuknya prostaglandin
antibakteri.
b. Tanin
terdapat dalam
rasa asam dan sepat. Tanin mampu mengendapkan protein dari larutannya
melangsingkan tubuh.
42
c. Tokoferol
lelah, mencegah adanya penyakit hati, mencegah sterilitas, dan juga destrodi
31,34 mg/100gr sarang semut, dimana ini sudah mencukupi kebutuhan akan
d. Polifenol
menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak stabil ini adalah produksi
penyakit lain.
43
e. Mineral lainnya
mempunyai fungsi
sebagai berikut :
44
ini dapat meliputi hilangnya nutrisi terutama vitamin danmineral (Ghidurus
et al.,2010).
et al.,2010).
proses deep frying yangke-2 akan terbentuk asam lemak trans baru dan
minyaktersebut. Asam lemak trans adalah salah satu bentuk asam lemak
tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap). Asam lemak trans memiliki atom
kuat dan rantainya tetap relatif lurus.Akibat dari kenaikan asam lemaktrans
sintesis, asam lemak trans dapat terbentuk akibat hidrogenasi asam lemak
45
hidrolisis trigliserida, dan penurunan kadar HDL karena penurunan tingkat
pengaruh asam lemak jenuh. Selain menaikan LDL, asam lemak trans juga
akan menurunkan kadar HDL. Berbeda halnya dengan asam lemak trans,
asam lemak jenuh tidak akan mempengaruhi kadar HDL. Dengan demikian,
asam lemak trans mempunyai efek negatif dua kali lipat lebih besar
terhadap HDL dari nilai idealnya, maka semakin besar risiko terjadinya
46
secara peroral pada tikus putih jantan Strain Wistar (150-250g) selama 14
Tikus
tetapi jika lebih kecil lagi dinamakan mencit sehingga akan membingungkan
Dibandingkan dengan tikus liar, tikus percobaan lebih cepat dewasa yang
tidak ditunjukkan oleh musim kawin dan seringnya berbiak. Tikus liar dapat
hidup sampai 4-5 tahun, sedangkan tikus percobaan jarang yang lebih dari 3
percobaan yang lain adalah tikus tidak dapat memuntahkan makanan karena
kebutuhan gizinya juga hampir sama dengan manusia. Selain itu dari segi
47
Tikuspercobaan strain wistar yang dikembangkan secara luas sangat mudah
dan timah. Setiap hari seekor tikus dewasa membutuhkan makanan antara
12-20 gr, serta minum air antara 20-45 ml, serta mineral, besi sebesar 35
Data tentang fisiologi tikus putih (Rattus norvegicus, L.) menurut Bivin,
Crawford dan Brewer (1979: 60), Ringler dan Dabch (1979: 70), Carr dan
Krantz (1949: 65), Mitruka dan Rawnsley (1981: 45) dalam John Smith
Jangka hidup : 2-3 tahun, ada yang dapat hidup selama 4 tahun
48
Sel darah putih : 5,0-13,0 x 106/mm3
Tikus putih jenis (Rattus norvegicus, L.) sejak dulu sudah sering
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Theria
Ordo : Rodentia
Subordo : Rodentia
49
Famili : Muridae
Subfamili : Murinae
Genus : Rattus
galur atau varietas tikus yang memiliki kekhususan tertentu antara lain :
ekornya
2. Galur Wistar, ditandai dengan kepala besar dan ekor yang lebih pendek.
3. Galur Long-evans, lebih kecil daripada tikus putih dan memiliki warna
hitam pada kepala dan tubuh bagian depan. Tikus laboratorium lebih cepat
jarang hidup lebih dari tiga tahun dan umumnya bobot badan tikus
laboratorium lebih ringan dibandingkan bobot badan tikus liar (Smith dan
Mangkoewidjojo, 1988).
50
Kerangka Konsep
Flavonoid
TIKUS
Aktivitas HMG-KoA
reduktase
Keterangan:
= Yang diteliti
51
Minyak jelantah mengandung asam lemak trans yang dapat
HDL serum.
Hipotesis Penelitian
aktivitas kolesterol pada tikus putih jantan Strain Wistar (Rattus Norvegicus) yang
52
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
sebagai berikut.
4 minggu
Na-CMC0,5%
OKCMC
Minyak jelantah 1,4 ml/200g BB + ekstrak etanol sarang semut dalam Na-CMC 0,5% 800
mg/kg BB OP2
Minyak jelantah 1,4 ml/200g BB + ekstrak etanol sarang semut dalam Na-CMC 0,5%
1000mg/kg BB
OP3
53
Keterangan:
S = Sampel tikus.
R = Randomisasi.
BB/hariselama 4 minggu.
selama 4 minggu.
54
P3 = Kelompok yang diberikan minyak jelantah 1,4 ml/200g BB
1. Populasi
berat badan 160-170 g dengan kondisi fisik sehat yaitu bulu tampak
55
2. Besar sampel
(t-1) (r-1) ≥ 15
(6-1) (r-1) ≥ 15
5r ≥ 20
r ≥ 4
Keterangan:
r = Jumlah replikasi
56
clearance) dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
cara sebagaiberikut:
1) Kriteria Inklusi:
gerakannya lincah.
a) Tikus mati.
b) Tikus sakit.
57
kelompok kontrol dengan pemberian minyak jelantah dan
halaman 28.
D. Variabel Penelitian
-Minyak jelantah
E. Definisi Operasional
Untuk proses yang lebih lengkap dari ekstraksi sarang semut dapat
58
dilihat pada Lampiran 2.sarang semut dapat di temukan di pasar-
sekali dalam sehari, pada siang hari jam 13.00 WIB, setiap hari
lambung dengan dosis 600 mg/kg BB/hari, 800 mg/kg BB/hari, dan
sarang semut, yang mana dengan dosis optimal 800 mg/kg BB/hari
dalam sehari, pada siang hari jam 13.00 WIB, setiap hari selama 4
dalam darah.
59
3. Aktivitas kolesterol adalah aktivitas dari kolesterol didalam serum
60
Air 11-12%
Protein Kasar 21-23%
Lemak 5-8%
Serat Kasar 3-5%
Abu 4-7%
Kalori 2.800-3.100
F. Prosedur Penelitian
selama 7 hari. Hewan coba yang sakit atau mati selama proses
balance) pada siang hari sebelum diberi perlakuan (hari ke-8 setelah
aklimatisasi).
61
5. Pada hari ke-29 penelitian, hewan coba dari semua kelompok
Lampiran 1.
2014 2015
No. Jenis Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengadaan
1. hewan coba dan
kulit manggis
Ekstraksi etanol
2.
sarang semut
Perlakuan
3.
hewan coba
62
Pengambilan
4.
data
Penyusunan
5.
laporan
1. Analisis deskriptif
2. Analisis inferensial
63