TINJAUAN PUSTAKA
demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis
yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi merupakan penyakit
gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu
tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari
permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa.
Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak, diantaranya
adalah faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya
karies gigi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah host (gigi
dan saliva), substrat (makanan), mikroorganisme penyebab karies dan waktu. Karies
gigi hanya akan terbentuk apabila terjadi interaksi antara keempat faktor berikut.
1
2
Komposisi gigi sulung terdiri dari email di luar dan dentin di dalam.
Permukaan email terluar lebih tahan karies dibanding lapisan di bawahnya, karena
lebih keras dan lebih padat. Struktur email sangat menentukan dalam proses
terjadinya karies.
ketahui adanya pit dan fisur pada gigi yang merupakan daerah gigi yang sangat rentan
terhadap karies oleh karena sisa-sisa makanan maupun bakteri akan mudah tertumpuk
disini.
oleh tiga kelenjar utama saliva yaitu glandula parotida, glandula submandibularis, dan
glandula sublingualis, serta beberapa kelenjar saliva kecil. Sekresi saliva akan
membasahi gigi dan mukosa mulut sehingga gigi dan mukosa tidak menjadi kering.
Saliva membersihkan rongga mulut dari debris-debris makanan sehingga bakteri tidak
Enzim-enzim mucine, zidine, dan lysozyme yang terdapat dalam saliva mempunyai
sifat bakteriostatis yang dapat membuat bakteri mulut menjadi tidak berbahaya.
Selain itu, saliva mempunyai efek bufer yaitu saliva cenderung mengurangi keasaman
plak yang disebabkan oleh gula dan dapat mempertahankan pH supaya tetap konstan
yaitu pH 6-7. Aliran saliva yang baik akan cenderung membersihkan mulut termasuk
melarutkan gula serta mengurangi potensi kelengketan makanan. Dengan kata lain,
mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak
mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai
karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang
2.2.3 Mikroorganisme
Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, bakteri yang paling banyak dijumpai
Stretokokus salivarius serta beberapa strain lainnya. Selain itu, dijumpai juga
Lactobacillus dan beberapa spesies Actinomyces. Mikroorganisme menempel di
gigi bersama plak sehingga plak terdiri dari mikroorganisme (70 %) dan bahan
antar sel (30 %). Plak akan terbentuk apabila adanya karbohidrat, sedangkan
karies gigi. Ada beberapa hal yang menyebabkan karies gigi bertambah parah
adalah gula, air liur, dan juga bakteri pembusuknya. Setelah mengkonsumsi
sesuatu yang mengandung gula, terutama adalah sukrosa, dan bahkan setelah
molekul protein dan karbohidrat) bertahan pada gigi untuk mulai pembentukan
plak pada gigi. Pada waktu yang bersamaan berjuta-juta bakteri yang dikenal
banyak bakteri lain yang juga melekat, hanya Streptococcus mutans yang dapat
menyebabkan rongga atau lubang pada gigi (Willett dkk., 1991; Ari, 2008).
bawah kondisi anaerob adalah asam laktat. Asam laktat ini menciptakan kadar
keasaman yang ekstra untuk menurunkan pH sampai batas tertentu sehingga dapat
dari fruktosa, sehingga dapat mensintesa molekul glukosa yang memiliki berat
molekul yang tinggi yang terdiri dari ikatan glukosa alfa (1-6) alfa (1-3).
Pembentukan alfa (1-3) ini sangat lengket, sehingga tidak larut dalam air. Hal ini
membentuk plak gigi. Enzim yang sama melanjutkan untuk menambahkan banyak
molekul glukosa ke satu sama lain untuk membentuk dextran yang memiliki
struktur sangat mirip dengan amylase dalam tajin. Dextran bersama dengan
bakteri melekat dengan erat pada enamel gigi dan menuju ke pembentukan plak
pada gigi. Hal ini merupakan tahap dari pembentukan rongga atau lubang pada
gigi yang disebut dengan karies gigi (Willett dkk., 1991; Kidd dkk 1992 ; Kawai
glukan, dimana produksi glukan yang tidak dapat larut dalam air merupakan
faktor virulensi yang penting, glukan merupakan suatu polimer dari glukosa
yang digunakan untuk sintesa glukan dan fruktan atau levan (Jawetz dkk., 1996;
Kawai dan Urano, 2001; Regina, 2007). Koloni Streptococcus mutans yang
ditutupi oleh glukan dapat menurunkan proteksi dan daya antibakteri saliva
konsentrasi asam pada permukaan enamel meningkat. Asam akan melepaskan ion
hidrogen yang bereaksi dengan kristal apatit dan merusak enamel, berpenetrasi
lebih dalam ke dalam gigi sehingga kristal apatit menjadi tidak stabil dan larut
(Carvalho dan Cury, 1999; Regina, 2007). Selanjutnya infiltrasi bakteri aciduric
dan acidogenik pada dentin menyebabkan dekalsifikasi dentin yang dapat merusak
gigi. Hal ini menyebabkan produksi asam meningkat, reaksi pada kavitas oral juga
menjadi asam dan kondisi ini akan menyebabkan proses demineralisasi gigi terus
berlanjut (Regina, 2007). Perlekatan bakteri karena adanya reseptor dextran pada
Tes mikrobiologi dipakai untuk penilaian karies, yaitu sampel air liur dapat
permililiter air liur yang disebut dengan CFU (colony forming unit) dan ditetapkan
sebagai:
a. Aktifitas karies yang tinggi, jumlah koloni Streptococcus mutans > 106 /mL,
b. Aktifitas karies yang rendah, jumlah koloni Streptococcus mutans< 105 /mL,
merupakan anggota floral normal rongga mulut yang memiliki sifat α-hemolitik
pertama kali diisolasi dari plak gigi oleh Clark pada tahun 1924 yang memiliki
pada medium yang diperkaya seperti pada Brain Heart Infusion (BHI) Broth,
sedangkan bila ditanam di media agar akan memperlihatkan rantai pendek dengan
bentuk sel tidak beraturan. Streptococcus mutans tumbuh dalam suasana fakultatif
Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positf (+), bersifat non motil
(tidak bergerak), berdiameter 1-2 µm, bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk
bulat atau bulat telur, tersusun seperti rantai dan tidak membentuk spora seperti
2010). Bakteri ini tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 180C – 400C.
Streptococcus mutans biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka
dan menjadi bakteri yang paling kondusif menyebabkan karies untuk email gigi
(Ari, 2008).
adalah :
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
ini, Streptococcus mutans bisa menyebabkan lengket dan mendukung bakteri lain
bakteri asidodurik yang lainnya, dan asam melarutkan email gigi (Willett dkk.,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eugenia
(Bali), cangkih (Lampung), sake (Nias), bengeu lawang (gayo), engke (Bugis),
2.5.3 Deskripsi
Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) termasuk tumbuhan yang dapat
memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup
puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan
pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah
patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut.
Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian
ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3
cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm (Hapsoh, 2011; Herlina,
2008).
merah sudah mulai dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakal obat. Kuncup-kuncup
(Kartasapoetra, 1992).
Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dan
tangkai pendek serta berdandan. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau dan
berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah
mencapai panjang 1,5-2 cm. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna
lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Bunga cengkeh kering akan
beewarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.
Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun (Hapsoh, 2011).
Produksi bunga cengkih Indonesia baik yang kuncup maupun yang telah
mekar sebagian besar (80-90%) diserap industri rokok kretek, sisanya untuk
industry rempah-rempah lokal dan diekspor ke Uni Eropa dan Amerika Serikat
0
udara yang cocok untuk tanaman cengkeh adalah 21-35 C dengan ketinggian
ideal 200-300 mdpl. Tanaman cengkeh tumbuh dan berproduksi pada dataran
rendah, sedangkan pada dataran tinggi tanaman cengkeh lambat bahkan tidak akan
cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Lahan Indonesia, cengkeh cocok
ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (Herlina, 2008; Hapsoh, 2011).
dalam family Myrtaceae. Tanaman ini berbentuk pohon, tinginya mencapai 20-30
m, dan dapat berumur lebih dari 100 tahun (Najiyati, 1991). Cengkeh termasuk
jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang pohon besar dan berkayu keras,
cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya
dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh
ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk
pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat
mempunyai ukuran lebar berkisar 2cm-3cm dan panjang daun tanpa tangkai
tanah gembur dan solum tanah serta berdrainase baik, dengan pH 5,5-6,5. Lahan
yang dipilih sebaiknya bertopografi miring, agar air tidak tergenang (Hapsoh,
2011).
Villanova. Akan tetapi, produksi secara modern baru dilakukan oleh Lavoisier
2
(Perancis) sekitar tahun 1760-1770 (Agusta, 2000) . Bahan yang mudah menguap
juga mudah dipisahkan dari bahan–bahan lain yang terdapat dalam tumbuhan
Kebanyakan minyak atsiri dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan selaput
lendir. Apabila kulit terkontaminasi oleh minyak atsiri dalam waktu yang sama,
kulit akan menjadi kemerahan serrta meradang akhirnya akan melepuh. Beberapa
jenis minyak atsiri juga dapat digunakan untuk mengobati iritasi dan rematik,
secara luas untuk mengatasi radang selaput lendir. Pada konsentrasi tinggi,
minyak atsiri dapat digunakan sebagai anastetik lokal, misalnya minyak cengkeh
yang digunakan untuk mengatasi sakit gigi, tetapi dapat juga merusak selaput
lendir. Mayoritas dari minyak atsiri juga bersifat sebagai antibakteri dan anti
jamur yang kuat. Minyak daun sirih (Piper betle) adalah salah satu minyak atsiri
yang bersifat sebagai anti bakteri. Minyak ini dapat menghambat pertumbuhan
penarik lalat buah jantan seperti minyak danruk yang mengandung 98% senyawa
2
tersebut (Agusta, 2000) .
pembuatan rokok kretek, dan di bidang farmasi sebagai bahan pembuatan minyak
sumbernya, yaitu minyak daun cengkeh (clove leave oil), minyak tangkai cengkeh
(clove stem oil), minyak bunga cengkeh (clove bud oil). Minyak daun cengkeh
merupakan salah satu minyak atsiri yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia
dengan cara penyulingan. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna bening
cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi cokelat atau berwarna ungu jika terjadi
kontak dengan besi atau akibat penyimpanan. Minyak cengkih diperoleh dengan
cara destilasi buah atau daun. Komponen kimia utama yang dikandungnya adalah
1
2000 ; Oktavia, 2010).
Bunga, daun, dan tangkai bunga yang sudah kering dapat disuling untuk
sebaiknya yang dipakai adalah bunga hasil sortiran karena harganya lebih murah.
Minyak cengkih yang berasal dari bunga mempunyai aroma lebih lembut dan
harganya lebih mahal daripada minyak yang berasal dari tangkai dan daun
(Ruhnayat, 2004).
proses umum yang dilakukan dalam produksi minyak cengkih. Rendemen minyak
yang diperoleh berkisar antara 2,0-2,5%. Minyak daun cengkih berwarna kuning
pucat sesaat setelah disuling, dan berubah menjadi coklat bila terjadi kontak
cairan yang reaktif kuat, yang semakin menggelap oleh (aging) atau ketuaan. Bau
dan flavornya bersifat tipikal rempah, aromatis tinggi, kuat dan tahan lama
(Guenther, 1990).
Minyak cengkih yang berasal dari tangkai dan bunga umumnya digunakan
dan rokok. Sementara minyak cengkih yang berasal dari daun banyak dipakai
Banyak hal yang telah diuraikan tentang konstituen utama minyak dari
minyak gagang cengkeh dapat pula diaplikasikan pada minyak daun cengkeh.
Komposisi kimia dari minyak daun cengkeh seperti juga pada minyak gagang
cengkeh belumlah diteliti secara mendalam seperti pada minyak kuncup bunga
persentase lebih rendah daripada minyak cengkeh, eugenol asetat berada dalam
minyak daun cengkeh dalam jumlah yang sangat sedikit. Zat-zat yang sangat
sedikit umpamanya metil-n-amil keton yang berperan dalam menimbulkan
karakteristik bau buah-buahan pada minyak cengkeh, dalam minyak daun cengkeh
berada dalam jumlah yang sedikit lagi dari yang terdapat dalam minyak gagang
cengkeh, jadi jelas minyak daun cengkeh dianggap lebih kasar dan “kurang”
Minyak daun cengkeh dapat dihasilkan dengan cara penyulingan dari daun
tanaman cengkeh yang telah luruh. Umumnya penyulingan minyak daun cengkeh
merupakan salah satu kluster minyak atsiri, dimana produk usaha meliputi;
dengan cara direbus, dikukus, dan uap langsung. Bahan baku yang digunakan
dapat langsung digunakan dapat langsung disuling secara utuh atau dihancurkan
terlebih dahulu dengan cara digiling sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.
Tujuan penghancuran tersebut adalah agar sel-sel minyak pecah dan untuk
memperluas permukaan bahan agar minyak lebih mudah keluar. Lamanya waktu
maka,warna minyak cengkih ini akan berubah menjadi gelap (Ruhnayat, 2004).
2.6.1 Kandungan kimia
300 senyawa, yang menentukan aroma minyak atsiri biasanya komponen yang
tersebut. Berbagai jenis komponen minyak atsiri menyebabkan bau, aroma, dan
berguna bagi obat, maka klasifikasi kimia minyak atsiri harus didasarkan pada
komponen yang pada prinsipnya paling dominan dalam menentukan sifat minyak
2
terkandung didalamnya (Agusta, 2000) .
asetat), sebagai tambahan kepada eugenol bebas, telah menjadi kebiasaan untuk
daun cengkeh umumnya antara 80-88%. Kandungan minyak atsiri yang terdapat
dalam minyak bunga, daun dan tangkai bunga cengkih masing-masing berkisar
antara 15-25%, 1-4%, dan 5-7%. Rendamen minyaknya berkisar antara 2-12%,
tergantung pada jenis dan keadaan bahan baku, penanganan bahan, serta
cengkeh, sebesar 70 persen sampai lebih dari 90 persen dalam bentuk bebas.
seskuiterpen, senyawa ini pertama kali ditemukan dalam minyak cengkeh oleh
Churh, kemudian diberi nama oleh Wallach. Kandungan fenol dari minyak
cengkih tergantung pada kondisi cengkih (utuh atau ditumbuk) dan metode
Minyak mudah menguap (atsiri) yang berasal dari bunga cengkeh dengan
destilasi mengandung, sebagai konstituen utama adalah eugenol bebas (70 sampai
berjumlah sampai 99% dari seluruh minyak, ia bukan merupakan bahan yang
dapat member cirri bau buah seperti yang terdapat pada minyak cengkeh murni
(Ruhnayat, 2004).
minyak cengkeh murni, eugenol asetat dan kariofillen dalam proporsi yang tepat
dengan minyak cengkeh alami. Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari
sekian banyak contoh betapa penting zat yang hanya terdapat sedikit dalam
minyak atsiri murni. Minyak cengkeh mengandung beberapa dari zat ini. Salah
satu yang terpenting adalah metil-n-amil keton. Sebagai penampilan khusus perlu
kandungan minyak atsirinya. Contohnya adalah adas, cengkeh, dan pala. Beberapa
kasus, minyak atsiri digunakan sendiri sebagai obat setelah diekstraksi atau
disuling dari sumbernya, misalnya minyak kayu putih, akan tetapi minyak atsiri
yang telah diekstraksi atau disuling biasanya digunakan sebagai perancah dan
2
bahan dasar parfum (Agusta, 2000) .
rempah, bahan baku parfum dan sumber eugenol. Bagian tanaman yang paling
2004).
berani dan perasaan untuk melindungi. Minyak cengkih telah digunakan oleh
rumah sakit di Eropa untuk mengobati infeksi gigi, virus hepatitis, bakteri, kolera,
amuba disentri, infeksi jerawat, sinusitis, flu, hipertensi serta gangguan dan tidak
cengkih adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai aprodisiak
1
(Agusta, 2000) .
Tanaman cengkeh sejak lama digunakan dalam industri rokok kretek,
untuk keperluan diatas adalah bunga, tangkai bunga dan daun cengkeh . Orang
India menggunakan cengkeh sebagai campuran bumbu khas India atau garam
masala. Bunga cengkeh yang sudah kering dapat digunakan sebagai obat kolera
pengharum mulut, mengobati bisul, sakit gigi, memperkuat lendir usus dan
tumbuh, varietas, dan cara pengolahannya. Cengkih yang bermutu baik nilai
jualnya akan lebih mahal. Sebagai komoditas perdagangan, pada masa lalu
cengkih diatur tata niaganya oleh pemerintah. Sejak dibubarkan BPPC pada tahun
1998 tata niaga cengkih di Indonesia menganut pasar bebas (Ruhnayat, 2004).
Standar mutu cengkih yang berlaku di Indonesia saat ini adalah SNI No.
mutu cengkih tersebut disusun berdasarkan hasil survei ke perkebunan rakyat dan
0 0
2 Bobot jenis 20 C / 20 C 1,025 – 1,049
n
3 Indeks bias ( D20) 1,528 – 1,535
4 Kelarutan dalam etanol 70% 1:2 jernih
5 Eugenol total Minimum 78% (v/v)
6 Beta caryophillene Maksimum 17%
Produk lanjutan dari cengkih antara lain minyak cengkih. Minyak cengkih
ini diperoleh dengan cara menyuling daun, gagang, atau bunga cengkih. Setiap
minyak cengkih dari daun telah ditetapkan oleh DSN yang dituangkan dalam SNI
cengkih darri bagian gagang dan bunga. Sebagai acuan standarisasi minyak
2.8 Eugenol
penghambat perkembang biakan bakteri dan jamur. Bersamaan dengan potensi ini
eugenol dan turunan dapat membantu dalam pengawetan makanan/aditif sehingga
dapat mengantikan pengawet yang sintesis. Produk ini lebih bersifat alami,
minyak lemak.
produk dalam industri farmasi. Proses lebih lanjut dari eugenol dapat
baku industri parfum dan makanan. Industri kesehatan gigi (obat kumur, pasta dan
formulasi bahan penambal gigi) menggunakan bahan baku eugenol dalam minyak
cengkeh karena mempunyai daya antiseptik. Selain itu, eugenol juga banyak
Senyawa ini merupakan sebuah ikatan allyl (C10H12O2) atau nama lainnya
benzene. Eugenol reaktif terhadap basa kuat khususnya NaOH dan KOH. Eugenol
berupa zat cair berbentuk minyak tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan.
Eugenol dapat larut dalam alkohol, kloroform, eter dan sedikit larut dalam air,
berbau tajam minyak cengkeh, berasa membakar dan panas di kulit. Eugenol
0 0 0
memiliki titik didih 256 C, titik leleh -9 C, titik nyala 104 C, tekanan uap 10
0
mmHg pada 123 C, densitas 1,064 - 1,068 g/mL, berat molekul 164,20 gr/mol
0
dan indeks bias 1,541 pada 20 C (Widayat, 2012).
fenol. Berat molekul 164,20 dan titik didih 250 -255°C. Warnanya bening hingga
kuning pucat, kental seperti minyak. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah
larut pada pelarut organik (alkohol, eter dan kloroform). Eugenolmemberikan bau
dan aroma yang khas pada minyak cengkeh, berbau keras, dan mempunyai rasa
Khasiat senyawa eugenol dapat digunakan untuk obat sakit gigi, penambal
gigi, dan menghasilkan iso-eugenol yang digunakan untuk pembuatan parfum dan
vanillin sintetis. Minyak cengkih digunakan juga untuk bahan baku pembuatan