Anda di halaman 1dari 4

2

Seiring perkembangan zaman yang menglobalisasi saat ini pembangunan


kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan nasional, dengan
tujuan utama menciptakan pola hidup masyarakat yang peduli, mengerti, dan
tanggap akan permasalahan kesehatan yang ada dilingkungan, dengan
demikian diperlukan

peningkatan kualitas dan kuantitas dapat menciptakan sumber daya


manusia yang handal dan mampu bersaing, perhatian itu meliputi kemampuan
dan kualitas intelektual, kualitas moral, maupun kualitas kesehatan. Pelayanan
public adalah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(KEPMENPAN No. 63 Tahun 2003)

Menurut UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Fasilitas pelayanan


kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 07 tahun 2005 tentang Rencana


Pembangunan jangka menengah Nasional memberikan arah kebijakan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut meliputi :

1. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.


2. Program upaya kesehatan masyarakat.
3. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Upaya kuratif adalah salah satu pemenuhan kewajiban suatu intansi


pelayanan kesahatan fase peratama, namun jika melihat fenomena di
3

masyarakat bahwa pengobatan dokter itu sudah menjadi kewajiban jika terasa
keluhan kesehatan sekecil apapun harus pergi ke pengobatan dokter, bahkan
sering kita jumpai seseorang yang sudah sangat sering atau dapat dikatakan
seseorang tersebut sudah kecanduan pengobatan dokter. Padahal diagnosa
atau keluhan kesehatannya pun tidak terlalu serius.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.(UU No. 36 tahun 2009)

Sedangkan yang terjadi di masyarakat bahkan masyarakat tidak mandiri


atau ketergantungan, dalam presepsi masyarakat pada umumnya harus pergi
kedokter atau meminum obat jika terjadi keluhan kesehatan walau keluhan
yang ringan.

Apakah dalam pengobatan dokter dengan izin dan legalitas yang resmi
dapat terjadi penyalah gunaan obat sampai beberapa bahkan banyak
pasiennya menjadi kecanduan tanpa mereka sadari? Dug abuse atau
penyalahgunaan obat menurut Worfl Health Organisation (WHO) adalah
penggunaan obat-obatan atau zat kimia yang tidak ditujukan untuk
pengobatan atau modifikasi, akan tetapi obat-obatan tersebut digunakan untuk
mendapat kenikmatan.

Namun jika melihat definisi kecanduan tersebut penulis ingin mencari


persepsi masyarakat yang menjalani pegobatan secara terus menerus seperti
orang kecanduan yang pada umumnya sebagai orang sakit manusia ingin
sembuh atau sehat dan berkaitan dengan promosi kesehatan di pelayanan
kesehatan atau dalam penanganan kuratif atau sedang dalam pengobatan.

Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian


membahas mengenai analisis presepsi ketergantungan pengobatan dokter.
4

Penulis menemukan fenomena yang terjadi di pelayanan kesehatan swasta


atas pengalaman pribadi menjadi karyawan pelayanan kesehatan swasta
tersebut.

B. Fokus penelitian
1. Umum
a. Bagaimana presepsi pasien mengenai Dokter pemeriksa
mempengaruhi sugesti pengobatan ?
b. Bagaimana presepsi pasien mengenai Obat dapat memperngaruhi
sugesti penyembuhan ?
2. Khusus
a. Apakah benar masyarakat yang sering berobat ke pelayanan
kesehatan ketergantungan pada pengobatan dokter?
b. Apakah Promosi kesehatan dilaksanakan disaat pelaksanaan
kesehatan kuratif?
C. Tujuan
1. Umum
a. Untuk mengetahui apakah sugesti masyarakat masih kuat atau
kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan.
b. Untuk mengetahui apakah dapat terjadi penyalahgunaan obat di
pelayanan kesehatan.
2. Khusus
a. Untuk mengetahui apakah benar ada masyarakat yang
ketergantungan pengobatan dokter.
b. Untuk mengetahui apakah dilaksanakan pendidikan kesehatan
oleh pelaksana pelayanan kesehatan kuratif atau dalam
pengobatan.
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
Masyarakat yang sering pergi ke pelayanan kesehatan bahkan seperti
ketergantungan harus dibuktikan secara penelitian ilmiah dengan cara
5

analisis presepsi agar jika benar terjadi harus dilakukan intervensi karena
dapat menimbulkan masalah kesehatan.
2. Desain Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan menggunakan metode kualitatif dengan


instrument wawancara personal dengan masyarakat yang masuk kriteria
inklusi orang-orang ketergantungan pengobatan dokter.

3. Lingkup tempat

Penelitian akan dilaksanakan di pelayanan kesehatan swasta Klinik


pratama Avicenna Kota Tasikmalaya

4. Lingkup Sasaran

Sasaran ialah orang-orang yang berobat lebih dari 25 kali dengan


frekuensi kedatangan yang rutin tiap bulan dengan diagnosa tidak serius.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan juga pengalaman
dalam menulis karya tulis ilmiah metode kualitatif.
2. Bagi pembaca

Menambah wawasan dan harapan menjadi bahan pertimbangan untuk


evaluasi pelayanan kesehatan.

3. Bagi sasaran
Menambah pengetahuan keseimbangan mengenai presepsi dan
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai