Anda di halaman 1dari 25

CACING DAN PROTOZOA

Oleh :
Aldi Dwi Nugraha
Muhammad Sulton F
Abdul Alim Kamal
CACING

Klasifikasi Cacing

1. Platyhenminthes
a. Trubella
b. Kelas Trematoda
c. Cestoda
2. Nemathenlminthes
a. Nematoda
b. Nemathopora
1. PLATYHENLMINTHES

Platyhelminthes adalah kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih.


Secara bahasa platyhelminthes berasal dari dua kata bahasa yunani , yaitu
“Platy” yang artinya pipih dan “helmin” yang artinya cacing.
CIRI-CIRI PLATIHELMINTHES

1. Merupakan cacing berbentuk pipih yang tubuhnya simetri bilateral dan


tidak berongga(Aselomata)
2. Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (Triploblastik) yaitu lapisan luar
(Ektoderm), Lapisan tengah (Mesoderm) dan lapisan dalam
(Endoderm).
3. Tidak memiliki sistem respirasi dan sistem peredaran darah (sirkulasi)
4. Sistem pencernaannya tidak sempurna karena tidak memiliki anus.
5. Memiliki sistem saraf dengan dua saluran ganglion dengan otak sebagai
pusatnya
A. TRUBELLA

Sebagian besar anggota Turbellaria hidup bebas, hanya beberapa yang parasit.
Bisa ditemui di ekosistem air tawar, air laut, maupun terestrial. Tubuhnya
berbentuk seperti daun, tidak bersegmen, pada epidermis terdapat bulu-bulu
getar, dan intestinumnya bercabang

Panjang tubuhnya berkisar 6-15 mm dan tidak memiliki darah.Tubuh berwarna


gelap, coklat dan abu-abu bernapas secara difusi pada permukaan seluruh
tubuh
Contoh anggota kelas ini adalah Dugesia trigina, yang lebih dikenal dengan
nama Planaria . Cacing planaria hidup bebas di air tawar yang jernih dan
mengalir sepanjang tahun, menempel pada batu atau dedaunan yang jatuh.
B. TREMATODA

Tremotoda merupakan kelompok platyhelminthes yang memiliki alat hisap dan


alat kait untuk menempelkan diri pada inangnya.
CONTOH SPESIES TREMATODA

Fasciola hepatica

Cacing ini hidup sebagai parasit di dalam hati manusia dan hewan ternak
seperti sapi, babi, dan kerbau. Tubuhnya mencapai panjang 2-5 cm, dilengkapi
alat penghisap yang letaknya mengelilingi mulut dan di dekat perut . Cacing
hati berkembangbiak secara seksual dengan pembuahan silang
atau pembuahan sendiri (hermaprodit)
SIKLUS HIDUP FASCIOLA
HEPATICA
Clonorchis sinensis
Cacing ini hidup di dalam hati dan saluran empedu manusia, anjing, atau
kucing.
CESTODA

Cestoda (Cestoidea) adalah nama yang diberikan untuk kelas cacing pipih
parasit dari filum Platyhelminthes, dan biasa disebut cacing pita. Anggota dari
Cestoda dewasa hidup di dalam saluran pencernaan vertebrata, dan pada saat
juveni sering berada di dalam tubuh berbagai hewan.
TAENIA SOLIUM

Cacing pita ini hidup pada saluran pencernaan babi dan bisa menular ke
manusia. Panjang tubuhnya mencapai 3 m
TAENIA SAGINATA

Cacing dewasa hidup sebagai parasit dalam usus manusia, masuk ke dalam
tubuh manusia melalui sapi sebagai hospes intermediet
NEMATHENMINTHES

Nemathelminthes merupakan kelompok hewan cacing yang memiliki tubuh


bulat panjang dengan ujung yang runcing
A. NEMATODA (ASCHELMINTHES)

Nematoda dapat hidup bebas di perairan atau daratan, adajuga yang hidup
parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan
Contohnya adalah Ascaris Lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator
Americanus
B. KELAS NEMATOPHORA

Nematophora merupakan cacing yang berbentuk bulat dengan kedua ujung


yang runcing menyerupai bentuk rambut sehingga sering disebut cacing
rambut.
INFEKSI CACING TAMBANG

Penyakit cacing tambang umumnya disebabkan oleh cacing Necator americanus


dan Ancylostoma duodenale, jarang disebabkan oleh Ancylostoma braziliensis,
Ancylostoma caninum, dan Ancylostoma malayanum. Penyakit ini biasa juga disebut
ankilostomiasis atau nekatoriasis.

Gejala klinis penyakit ini tergantung pada jumlah cacing yang menginfeksi
usus, paling sedikit 40 cacing dewasa diperlukan untuk menyebabkan
terjadinya anemia dan gejala klinis pada pasien dewasa
RESPON IMUN TERHADAP
CACING TAMBANG
Protozoa

Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara


algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya
dapat dilihat di bawah mikroskop.
CIRI-CIRI PROTOZOA

1. Organisme uniseluler (bersel satu )


2. Bersifat eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran)
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri)
5. Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)
6. Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit
7. Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagela dan pseudopodia
8. Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron
Klasifikasi Protozoa

1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis protozoa yang bergerak dengan


menggunakan silia (rambut getar). Contoh protozoa jenis Ciliata
adalah Paramecium sp
2. Rhizopoda (Sarcodina), jenis protozoa yang bergerak dengan pseudopodia
(kaki semu). Contoh protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp
3. Sporozoa (Apicomplexa), jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak.
Contoh protozoa jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp.
4. Flagellata (Mastigophora), jenis protozoa yang bergerak dengan flagela
(bulu cambuk). Contoh jenis flagellata adalah Trypanosoma sp.
INFEKSI PLASMODIUM
RESPON IMUN

Anda mungkin juga menyukai