Anda di halaman 1dari 12

Nutrisi dan Kesehatan

SOS-ANTRO KESEHATAN
 Vitamin yang berbentuk karbohidrat, protein,
lemak, mulai dikenal sejak tahun 1890 sebagai
sumber utama pembentukan sel-sel pada manusia.
 Untuk melakukan aktivitas manusia
membutuhkan energi, hal ini sangat penting
dalam upaya memelihara pertumbuhan untuk
bekerjanya organ-organ tubuh secara otomatis,
sepeti berjalan, berbicara, bekerja.
 Karbohidrat,lemak,protein,vitamin,mineral dan
air adalah unsur bahan makanan yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, karena ada sebagian
yang tidak dihasilkan oleh tubuh manusia dan
sebagian terdapat dalam makanan.
 Ditinjau dari pespektif biologi, bahwa tidak
tercukupinya nutrisi dapat mengakibatkan
kekurangan gizi (malnutrisi).
 Penyakit kekurangan gizi bukan disebabkan oleh
tidak tesedianya makanan, tetapi lebih disebabkan
oleh unsur kebiasaan atau pogram diet yang
berlebihan.
 Kebiasaan mendapatkan makanan dalam
kehidupan masyarakat menunjukkan adanya
perbedaan, misalnya cara memproduksi makanan,
mendistribusikan makanan.
 Dalam kehidupan masyarakat tradisional, masyarakat
marginal, dalam khidupan sehari-hari mereka makan
makanan sesuai tradisi yang berlaku tanpa
mempertimbangkan tentang nutrisi.
 Faktor perilaku yang berbasis kepercayaan seringkali
menjadi faktor penyebab berkaitan dengan kebiasaan
makan.
 Kebiasaan makan dalam setiap masyarakat berbeda,
kondisi geografis akan sangat berpengaruh dalam
kebiasaan mengkonsumsi makanan.
 Kebiasaan makan ditentukan oleh kombinasi dari
faktor psikologis,sosial, dan budaya.
 Perjalanan sejarah perkembangan manusia akan
menentukan bentuk kebiasaan makan, kondisi
seperti ini mendorong terjadinya perbedaan dalam
melakukan kebiasaan makan, perilaku merespon
lingkungan berpengaruh terhadap makanan yang
dipilih untuk dikonsumsi.
 Pewarisan model kebiasaan makan akan
tersosialisasikan dalam kehidupan sehari-hari,
makanan yang biasa dikonsumsi akan menjadi
pertimbangan berkenaan dengan jenis makanan
yang baik untuk dimakan.
 Manusia akan mengkonsumsi makanan sesuai
dengan yang terdapat dalam lingkungannya,
mereka akan makan makanan yang biasa
dikonsumsi oleh para pendahulunya.
 Kebiasaan makan akan ditentukan oleh
pengalaman dengan berpedoman pada nilai
emosional dari pada berpedoman pada nilai
nutrisi.
 Nilai yang dijadikan pedoman akan membentuk
motivasi untuk makan atau tidak makan.
 Beberapa nilai makanan antara lain, 1) cita rasa,
2) nilai status, 3) nilai kesehatan, 4)struktur sosial,
5) pendidikan, 6) tingkat pendapatan.
 Cita rasa makanan menjadi parameter utama
dalam memilih makanan.
 Cita rasa makanan akan ditentukan oleh
kebudayaan yang memberi arah bahwa makanan
itu baik, enak, tidak enak.
 Nilai status sosial, akan menentukan pada jenis
makanan yang tersedia, dengan nilai ekonomi
tinggi.
 Nilai kesehatan, dimana jenis makanan yang
dikonsumsi akan berorientasi pada aspek
kesehatan dan lingkaran hidup (life cycle).
 Larangan mengkonsumsi makanan pada peritiwa-
peristiwa tertentu seringkali bertentangan dengan
kesehatan.
 Beragam jenis makanan dalam kehidupan
masyarakat tertentu seringkali ditabukan karena
akan menimbulkan suatu penyakit.
 Struktur sosial, berpengaruh terhadap kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi dalam
kehidupan sehari-hari.
 Tingkat pendidikan, memengaruhi ke dalam
memilih jenis makanan yang dikonsumsi.
Pengetahuan tentang nutrisi akan menentukan
pemilihan makanan. Tingkat pendidikan akan
berpengaruh dalam memilih makanan yang
bergizi.
 Tingkat pendapatan, memengaruhi terhadap cara
memperoleh jenis makanan, makin komplek kehidupan
manusia, makin bervariasi dalam memperoleh jenis
makanan. Perilaku mengkonsumsi makanan merupakan
refleksi dari interaksi antara faktor ekonomi dengan faktor
sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai