Anda di halaman 1dari 3

7

Lalu untuk segelintir orang yang tingkat pengetahuan yang rendah


mengenai masalah kesehatan kuratif tersebut apakah presepsi mereka sama
?

3. Pengertian persepsi

Menurut Kofler (2000) dalam jurnal psikologi (2009) persepsi sebai


proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan
menginterpretasikanmasukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan berarti. Adapun robbins (2004) dalam jurnal psikolog
(2009) mendeksripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu
sebagai proses di mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsifkan
kesan indera mereka agat memberi makna kepada lingkungan mereka.

Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintergrasikan penerapan


kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep
yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut. Untuk memahami
hal ini, akan diberikan contoh sebagai berikut induvidu baru pertama kali
menjumpai buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan kemudian ada orang
yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya buah manga. Individu
kemudian mengamati serti menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari
buah itu secara seksama. Lalu timbul konsep mengenai manga dalam benak
memori individu. Pada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sama,
maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan konsep yang telah kita
miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu adalah manga (Taniputera,
2005) dalam jurnal psikologi (2009).

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi merupaka


suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman yang ada
dan kemudian menafsirkan untuk menciptaka keseluruhan gambaran yang
berarti.
8

4. Proses presepsi dan sifat presepsi

Alport dalam jurnal psikologi (2009) proses merupakan suati proses


ognitif yang diperngaruhi oleh pengalaman, cakrawala, dan pengetahuan
individu . Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk struktur bagi
objek yang ditangkap paca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan
memberikan arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya
komponen individu akan berperan dalam menentukan tersediannya jawaban
yang berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada.

Walgito dalam jurnal sikologi (2009) menyatakan bahwa terjadinya


persepsi merupakan suatu yang terjadi dengan tahap-tahap berikut :

a. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama


proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses
ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
b. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses
fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima
oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris.
c. Tahap ketiga, meruapakan tahap dikenal dengan nama proses
psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu
tentang stimulus yang diterima reseptor.
d. Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses
persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah ditemukan, bahwa
proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu :
a. Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus
social melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini
mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang
stimulus yang ada.
b. Taha engolahan stimulus social melalui proses seleksi serta
pengorganisasian informasi.
9

c. Tahap pengolahan stimulus yang diterima individu dalam


menanggapai lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi
oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.
Menurut newcomb dalam jurnal psikologi (2009), ada beberapa
sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu :
a. Konstansi (menetap) Dimana individu mempersepsikan sebagai
orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-
beda.
b. Selektif persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor.
Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang
bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam
mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya
informasi tertentu saja yang diterima dan diserap

Maka dari itu mungkin dapat terjadi bahwa seseorang sudah menjalani
tahap persepsi dan sudah menjadi persepsi bahwa dia harus pergi ke dokter
untuk menjalani pengobatan walaupun hanya sedikit keluhan kesehatan yang
dirasakan bahkan terjadi ketergantungan obat-obatan yang diberikan oleh
dokter.

Pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan kebanyakan rendah,


dan jika memang pengetahuan kesehatan baik belum tentu sikap dengan
perilaku.

Mengenai persepsi tentang pengobatan dokter untuk mencari apa


yang menjadi penyebab masyarakat yang sering datang ke tempat pelayanan
kesehatan bahkan pelayanan kesehatan swasta mungkin hampir tiap bulan
dengan keluhan yang tidak terlalu serius.

Anda mungkin juga menyukai