Anda di halaman 1dari 13

Etika Suatu Pengantar: Bab I.

Pendahuluan - Halaman 1

BAB I. PENDAHULUAN

Definisi dan Contoh

Etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang standar moralitas dan
perannya terhadap perilaku manusia (Encarta, 2009). Bila filsafat merupakan ilmu yang
mempelajari konsep dasar tentang kebenaran, keberadaan, kenyataan, sebab-akibat, dan
kebebasan; filsafat merupakan konsep pemikiran idealistik sedangkan etika merupakan
tindakan nyata perilaku.

Simak contoh di bawah ini:

Filsafat (konsep idealistik; what are?) Etika (tindakan; how to?)


1. Jadilah anak yang berbakti terhadap 1. Sebagai anak mematuhi nasihat
orangtua, agama, dan negaranya. orangtua, rajin beribadah, dan tidak
melanggar aturan negara
2. Tegakkan kebenaran, lakukan keadilan 2. Sebagai mahasiswa harus tahu
membedakan kebenaran dari kesalahan
secara hukum, dan harus mampu
berlaku adil artinya menerima pujian
bila benar dan mau menerima hukuman
bila bersalah.
3. Jadilah mahasiswa yang berimtak dan 3. Selaku mahasiswa beribadah sesuai
beriptek agama masing-masing dan rajin belajar,
nilai bagus dengan kejujuran tanpa
nyontek
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 2

Masih banyak lagi contoh filsafat (konsep idealistik) dan tindakan etika masing-masing
konsep itu. Mari kita bahas contoh-contoh etika di atas secara lebih rinci.

(1) Mematuhi nasihat orangtua.

Tidak ada orangtua yang ingin anaknya berbuat kejahatan. Walaupun dalam banyak
kasus di kehidupan modern seperti sekarang ini banyak keluarga ‘broken’ , orangtua
tetap memberi nasihat yang baik. Misalnya nasihat untuk menghindari pergaulan bebas
atau pemakaian narkoba. Padahal orangtua ‘broken’ tersebut malah berpacaran dengan
gadis/bujangan muda dan menjadi pemakai/pengedar narkoba. Orangtua ‘koruptor’ (=
mencuri; melanggar aturan negara) sekalipun akan sangat marah seandainya anak
mereka tertangkap mencuri di sekolahnya.

Ironi ini menyebabkan etika mempunyai dua sisi berseberangan dari sudut pandang
anak. Sudut pandang pertama adalah nasihat yang bagus dari orangtua. Sedangkan
sudut pandang kedua adalah anak melihat bahwa orangtua mereka melanggar nasihat
mereka sendiri.

(2) Rajin beribadah

Ibadah berada di lingkup mata kuliah agama. Betulkah begitu? Apakah kuliah agama
hanya mengajarkan ibadah religius (=filsafat) tanpa memberi contoh penerapannya pada
ibadah humanistik-sosial yang sangat luas implementasi dan implikasinya?

Contoh implementasi agama misalnya ‘berbuat baik terhadap sesama manusia’.


Implikasi ajaran tersebut misalnya adalah: (1) apakah perintah berbuat baik itu berlaku
juga terhadap musuh kita, terhadap yang berbeda agama, terhadap orang yang lebih
rendah derajatnya dari kita, bawahan kita atau ‘babu’ kita?; (2) apakah berbuat baik
hanya terhadap manusia? Bagaimana bila berbuat baik terhadap bukan-manusia
misalnya kucing yang ‘mencuri’ makanan kita; atau terhadap alam sekitar kita?; dan (3)
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 3

bagaimana bila kita lagi ‘sebal’ atau lagi kesusahan? Bukankah seyogyanya orang lain
yang harus ‘baik’ kepada kita?

Implikasi agama ini yang besar sekali perbedaannya antara manusia yang satu dengan
lainnya. Dikenal dengan ‘sara’ (= suku, agama, dan ras). Banyak manusia hanya baik
dan menghormati manusia lain yang sama saranya; atau terhadap yang sama atau lebih
tinggi derajatnya. Pembantu yang lalai dimarahi atau bahkan dipukuli (= KDRT,
kekerasan dalam rumah tangga), tetapi atasan atau pejabat yang lalai bahkan dipuji.
Kucing yang ‘mencuri’ disiksa, dibuat cacat, atau bahkan dibunuh. Padahal hukum
‘mencuri’ hanya bisa diterapkan kepada manusia. Hewan tidak mencuri.

Mari kita lanjutkan. Terhadap alam manusia telah lalai untuk berbuat ‘baik’.
Penebangan hutan secara liar dan melanggar hukum telah menyebabkan longsor yang
membawa korban jiwa (= jiwa manusia). Jiwa hewan yang juga menjadi korban longsor
seperti kucing, anjing, kambing, sapi dan kerbau peliharaan tidak dihitung. Kelalaian
manusia menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan akhirnya berbalik
mencelakakan tidak hanya manusia, tetapi juga hewan ternak peliharaan maupun hewan
liar.

(3) Tidak melanggar aturan negara

Mari kita langsung lihat saja berapa banyak aturan yang bisa kita langgar hanya dalam
satu kali perjalanan menuju kampus.

Umpamakan saya seorang mahasiswa yang diberi sepeda motor oleh orangtua saya
untuk transportasi kuliah dan non-kuliah. Surat STNK dan SIM lengkap, dan pajak
sudah dibayar. Helm juga SNI. Saya kendarai motor saya tanpa menghidupkan lampu
besar supaya hemat aki dan bohlam (pelanggaran 1). Selain itu lampu belakang dan
lampu rem juga sudah saya copot supaya kalau menyerempet orang di malam hari tidak
bisa ditandai (pelanggaran 2). Pelat nomor depan-belakang juga sudah dikerik catnya
supaya pelanggaran di siang hari juga tidak bisa ditandai (pelanggaran 3). Kaca spion
standar sudah diganti dengan kaca spion mini untuk ngecek jerawat doang bukan untuk
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 4

memeriksa situasi aman di belakang saya bila saya akan mendahului atau berbelok
(pelanggaran 4). Velg roda saya ganti dengan yang tipis karena katanya motor dapat
dilaju lebih cepat (pelanggaran 5). Knalpot saya ganti dengan model megafon Jawa
supaya suaranya lebih sangar dan sesuai dengan jiwa muda saya (pelanggaran 6). Shock
absorber belakang saya tinggikan dengan menambah lifter supaya motor lebih nungging
dan lebih nikmat kalau berboncengan dengan pacar (pelanggaran 7). Sekalian saja
penahan debu/lumpur (mud guard) spakbor belakang saya buang agar pengendara di
belakang saya tidak dekat-dekat atau mereka akan makan debu saya atau terpercik
lumpur saya sehabis hujan (pelangaran 8).

Karena saya hampir terlambat saya ngebut melebihi batas kecepatan di dalam kota yang
lelet yaitu maksimum 60 km/jam. Saya belok kiri tanpa menunggu lampu hijau
(pelanggaran 9). Celakanya saya harus menjemput pacar saya yang rumahnya masuk
gang di sebelah kanan jalur dua. Saya terobos saja melawan arus lalu lintas meper-
meper pinggiran jalan agar tidak memutar yang jauh (pelanggaran 10). Saya tidak
punya helm cadangan karena harganya mahal, padahal pacar saya tidak punya helm
sehingga kami berboncengan tanpa helm (pelanggaran 11). Di perempatan Unila lampu
lalu lintas kok lama merahnya. Jadi saya terobos saja karena tidak ada polisi yang jaga
(pelanggaran 12). Kalau toh ada polisi di KUHP (kasih uang habis perkara) saja
(pelanggaran 13). Sesampainya di Unila saya parkir langsung di depan kelas walaupun
tersedia tempat parkir yang resmi Unila (pelanggaran 14). Walaupun saya dan pacar
terlambat, kami masih boleh masuk karena belum sepuluh menit terlambat (pelanggaran
15). Ternyata walaupun dengan ngebut di jalan, dosennya juga belum datang. Lalu
kami bergabung dengan teman-teman yang sudah gaduh di dalam kelas (pelanggaran
16).

Dan 16 pelanggaran ini saya lakukan dengan kesadaran penuh. Bukankah saya sudah
mahasiswa? Saya sudah melakukan pelanggaran itu sejak SMP. Waktu itu saya pinjam
motor kawan saya yang odong-odong (tidak lengkap surat-suratnya), dan saya juga
belum ada SIM.
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 5

Apakah saya ini sebenarnya anda mahasiswa pengguna sepeda motor???

(4) Mengerti dan mematuhi hukum

Hukum ditafsirkan sebagai hukum riil yang ditetapkan dan diawasi pelaksanaannya oleh
aparatur negara. Hukum dibuat untuk menjamin adanya keteraturan dan terlaksananya
penghormatan hak satu individu manusia tehadap individu manusia yang lain. Hukum
negara dikodifikasi (dikitabkan) dalam kitab Hukum Acara Pidana, Hukum Acara
Perdata, dan Hukum Tata Usaha Negara. Selain itu di provinsi Nangroe Aceh
Darussalam diberlakukan hukum syariah (qonun) berdasarkan al-Quran secara riil. Di
provinsi-provinsi lain hukum syariah hanya dikenakan kepada umat agama Islam yang
utamanya mengatur hukum perkawinan dan pewarisan harta-benda; sedangkan
pelanggaran hukum tentang perjudian, pelacuran, dan menjual barang haram diatur di
dalam kitab Hukum Acara Pidana. Tidak berpuasa Ramadhan dan tidak sholat Jumat
(bagi yang wajib) tidak dipaksakan secara hukum, kecuali di provinsi NAD.

Pelanggaran 16 pasal hukum berkendara sepeda motor seperti contoh di atas seharusnya
dikenai tindakan hukum. Manusia yang sadar hukum, terlebih bila ia seorang
mahasiswa, tahu bahwa tidak ada satu orangpun yang berada di atas hukum, walaupun ia
seorang presiden. Hukum yang berlaku di suatu negara mengikat seluruh manusia yang
berada di negara tersebut, baik ia seorang warga negara maupun orang asing.

Pelanggaran hukum bagaimanapun kecilnya akan merugikan banyak orang lain. Knalpot
sepeda motor yang diganti tidak ‘terlalu’ merugikan pengendaranya karena: (1) memang
si pengendara penderita cacat ‘setengah tuli’ yang banyak penderitanya di Indonesia
karena menderita penyakit congek sewaktu kecil; dan (2) karena berdasarkan hukum
fisika suara ‘tertinggal’ di belakang sumber suara yang bergerak (azas Doppler). Tetapi
bagi pengendara yang berada di belakang atau mahasiswa yang berada di kelas yang
‘tidak bergerak’, suara knalpot yang keras akan sangat mengganggu. Bahkan
sesungguhnya ada undang-undang lalulintas yang mengharuskan kendaraan bermotor
melintas dengan kecepatan maksimum 10 km/jam bila melalui rumah ibadah, sekolah,
maupun rumah sakit yang memerlukan keheningan.
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 6

(5) Melaksanakan keadilan

Pelaksanaan keadilan mempunyai arti menghargai kebenaran dan menghukum kesalahan


berdasarkan perundang-undangan, hukum, dan peraturan yang berlaku. Tidak ada satu
manusiapun yang ‘kebal’ hukum. Semua manusia, warga negara maupun bukan warga
negara sama kedudukannya di hadapan hukum yang berlaku di negara tersebut. Azas
bahwa seluruh manusia berkedudukan di bawah hukum yang berlaku dan berkedudukan
sama di bawah hukum merupakan azas generalis yang berlaku di seluruh dunia.
Ditambah lagi: bahwa tidak ada kekecualian bahwa seluruh manusia harus mengerti dan
melaksanakan hukum yang telah tertulis dengan taat walaupun manusia tersebut tidak
mengetahuinya. Sebagai contoh mahasiswa Fakultas Hukum tentulah yang paling
mengerti dan hafal tentang hukum dibandingkan dengan mahasiswa Fakultas Pertanian
atau orang-orang lain yang tidak berpendidikan. Tetapi hukum dan sanksi yang sama
akan dijatuhkan kepada siapapun yang melanggar hukum. Entah dia mengerti atau tidak
tentang hukum tersebut.

Pada beberapa kasus azas pelaksanaan keadilan ini dilanggar terutama bila satu sara
(suku, agama, ras) atau masih satu keluarga. Yang paling jelek adalah pelanggaran azas
keadilan ini karena ‘KUHP’ (kasih uang habis perkara). Hukum sering dilecehkan
sebagai ‘membela yang bayar’ bukan ‘membela yang benar’.

Di dalam kuliah, hukum yang sering dilanggar adalah tentang ‘larangan menyontek’.
Laporan praktikum, PR, dan skripsi adalah borok menyontek yang paling parah.
Mahasiswa menyontek laporan praktikum, PR, dan skripsi yang diwariskan dari
mahasiswa-mahasiwa (berpuluh tahun) terdahulu, sehingga kesalahan yang ada dari
sumber contekan menjadi diterima sebagai kebenaran (= salah kaprah). Keadilan untuk
menghukum penyontek hampir tidak pernah dilakukan kepada penyontek laporan, PR,
maupun skripsi. Keadilan menghukum hanya diberlakukan kepada penyontek kuis atau
ujian. Terutama penyontekan skripsi, baik mahasiswa yang menyontek langsung atau
membayar biro jasa pembuat skripsi membuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 7

merosot tajam. Untuk tingkat SMP dan SMA, masih ada siswa anak bangsa yang
menjuarai Olympiade keilmuan (biologi atau fisika) internasional, tetapi tidak pernah
terdengar lagi di tingkat mahasiswa. Akibatnya dunia kerja menuntut IPK (indeks
prestasi kumulatif) yang tinggi dari seorang alumni untuk melamar kerja. Untuk
melamar sebagai pegawai negeri sipil daerah (calon PNSD) bahkan mensyaratkan IPK
rata-rata 2.75. Pada saat melamar kerja inilah azas keadilan umum berlaku. Alumni
yang semasa mahasiswanya ‘jago nyontek’ biasanya jarang lulus dengan IPK 2,75
sehingga sulit mendapat pekerjaan. Kalau toh mendapat pekerjaan biasanya tidak sesuai
dengan pendidikannya (keahliannya) dan digaji rendah di perusahaan-perusahaan swasta
kecil.

Akibatnya tingkat pengangguran meningkat. Tingkat pengangguran yang tinggi ini


membebani anggaran biaya pemerintah dan para pembayar pajak (= orang-orang yang
bekerja). Tingkat pengangguran yang meningkat juga berkorelasi erat dengan tingkat
kriminalitas. Bekerja atau menganggur, manusia tetap harus makan dan membiayai
kehidupan keluarganya. Dari mana seorang penganggur mendapatkan uang untuk
keperluannya sendiri? Apalagi bila harus membiayai kehidupan keluarganya? Selain
dari berbuat kejahatan atau mengemis belas kasihan?

(6) Pelaksanaan iman dan takwa (imtak)

Pendidikan agama yang diterapkan sejak lahir (dalam keluarga muslim, seorang bayi
diazani kuping kanan dan diiqomahi kuping kiri sewaktu dilahirkan; dalam keluarga
kristen, bayi diurapi dan dibaptis di gereja), di sekolah sejak taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi, yang sering ditambah lagi dengan belajar mengaji al-Quran atau
katekismus, seharusnya merupakan modal pendidikan imtak yang sangat besar.

Dalam kenyataannya penerapan etika imtak tidak semudah ilmu teoritis filsafatnya.
‘Menghalalkan’ menyontek merupakan contoh belum diterapkannya imtak di dalam
etika pembelajaran.
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 8

Pencurian uang dan telepon genggam yang disimpan di dalam tas, sepatu atau sandal
baru malah marak di mesjid kampus dan di ruang kuliah. Ruang kuliah juga untuk
pencurian uang, HP, kalkulator, dan catatan kuliah yang rapih). Secara etika
menemukan barang-barang berharga ataupun ‘kurang’ berharga seperti bolpen
dimanapun seharusnya dilaporkan kepada yang berwajib (polisi, dosen, atau satpam
kampus) agar dibuatkan pengumuman sehingga yang kehilangan dapat memperoleh
kembali barangnya.

(7) Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

Mari kita simak lebih lanjut pelanggaran yang dilakukan oleh seorang mahasiswa
pengendara sepeda motor.

Di SMA siswa sudah diajarkan bahwa seluruh mahluk hidup termasuk manusia
tergolong mahluk hidup aerobik (bernafas dengan memanfaatkan oksigen bebas).
Hanya sedikit sekali bakteri atau khamir (ragi) yang anerobik (memanfaatkan oksigen
terikat atau sulfur). Ikan merupakan contoh vertebrata anaerobik (memecah H2O untuk
memanfaatkan O2nya). Ikan paus dan lumba-lumba adalah mamalia laut yang tetap
harus bernafas mengambil O2 bebas dari udara di atas permukaan laut.

Dampak aerobik ini sangat hebat karena O2 jumlahnya sedikit (hanya 21 % dari total
komposisi gas bebas di udara) dan mudah sekali tercemar (= terpolusi). Mengapa
manusia (mahluk hidup pada umumnya) tidak bernafas menggunakan nitrogen yang
jumlahnya terbesar (78 % dari total komposisi gas bebas diudara) dan innert (tidak
bereaksi dan dengan demikian tidak mudah terpolusi) merupakan rahasia Allah SWT
dalam kaitannya dengan hukum Allah SWT yang mengharuskan manusia menggunakan
akalnya (tidak ada kewajiban beragama bagi manusia yang tidak berakal (= gila).

Dalam bernafas (= respirasi) mahluk hidup aerobik menghasilkan CO2 sejumlah 0.03 %
dari total gas di udara. Sejumlah yang sangat sedikit itu hanya dapat didaur-ulang
kembali menjadi O2 melalui proses fotosintesis oleh tanaman maupun mikroorganisme
yang memiliki khlorofil melalui reaksi fotosintesis CO2 + H2O + khlorofil + cahaya
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 9

matahari pada panjang gelombang merah (400 Ao) dan biru (700 Ao) menjadi glukose
(C6H12O6) + O2 + energi. Glukose (C6H12O6, heksose) kemudian diubah isomerisasi (=
rumus molekul tidak berubah tetapi rumus bangun berubah menjadi pentose) menjadi
fruktose (C6H12O6, pentose). Glukose dan fruktose yang satu molekul (monomer)
bergabung menjadi sukrose (gula tebu) yang dua molekul (dimer). Selanjutnya
bermolekul-molekul sukrose akan menggabung menjadi satu rantai panjang polimer
yang kita sebut karbohidrat (pati) yang sering dirumuskan sebagai (C6H12O6)n. Di
pelajaran SMA reaksi yang kompleks ini sering disederhanakan menjadi:

Fotosintesis = CO2 + H2O → (C6H12O6)n

Jadi, hasil fotosintesis sangat bermanfaat bagi mahluk hidup aerobik bukan hanya karena
ia membersihkan CO2 yang beracun bagi kehidupan aerobik dan menggantikannya
dengan O2 yang bermanfaat, fotosistesis juga memberi gula monomer (= gula sederhana
= gula terhidrolisis) glukose dan fruktose yang bermanfaat bagi penderita kencing manis
(diabetes mellitus), sukrose (= gula tebu = gula pasir, karena hanya sukrose yang bisa
dikristalkan dalam keadaan kering. Glukose dan fruktose dalam keadaan kering
berbentuk tepung), dan pati sebagai salah satu unsur dasar makanan kita yang ‘empat
sehat lima sempurna’.

Mari kita lihat juga konsep teknologi sepeda motor. Manfaat utama sepeda motor dan
kendaraan bermotor lainnya adalah untuk memudahkan, mempercepat dan
menyamankan transportasi manusia dan barang-barang keperluan manusia. Selain itu
kendaraan bermotor juga mempunyai fungsi hiburan, misalnya untuk keperluan balap
atau grand prix (= GP = berhadiah besar). Tetapi untuk kegunaan apapun kendaraan
bermotor itu dirancang, harus selalu memenuhi prinsip keamanan (nomor 1),
kenyamanan (nomor 2) dan kecepatan (nomor 3). Bermiliar rupiah (= juta dolar) telah
dihabiskan untuk merancang kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan seperti
itu. Untuk keperluan balappun kendaraan bermotor harus memenuhi persyaratan yang
ketat, baik kendaraan, lintasan balap, maupun keahlian pembalapnya. Itulah sebabnya
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 10

peserta balap GP baik sepeda motor maupun mobil F1 terbatas sekali (20 – 30 orang)
karena kendaraan, lintasan pacu, maupun pembalapnya harus lulus uji saring.

Lintasan pacu terbaik di Indonesia (= di Sentul, Bogor) tidak lulus uji saring untuk balap
GP baik sepeda motor maupun mobil F1. Berbeda dengan lintasan pacu Sepang,
Malaysia yang bahkan lulus uji saring dan terpakai untuk balap mobil F1. Pembalap
Indonesia baru mencapai kelas junior untuk sepeda motor maupun mobil formula.
Malaysia pernah mempunyai pembalap mobil F1 walaupun akhirnya turun peringkat.
Knalpot sepeda motor maupun mobil untuk keperluan balap tersebut harus dirancang
dan dibuat oleh pabrikan yang bersertifikat internasional. Knalpot tersebut harus lulus
uji saring tentang kekerasan bunyi (dalam satuan decible, dB), sehingga menjamin
keselamatan kendaraan (= tidak bergetar dan tidak cepat panas yang menyebabkan
mogok), keselamatan pembalap (tidak tuli kerena bunyi yang terlalu keras), keselamatan
pembalap lawannya (tidak terpecah konsentrasinya karena bunyi knalpot lawan yang
terlalu keras). Semua aturan balap ini diterapkan sangat keras. Pelanggaran sedikit saja
dapat menyebabkan pembalap didiskualifikasi dan dikeluarkan dari arena balap.
Peraturan yang keras ini sangat masuk akal karena kecepatan rata-rata sepeda motor
balap tersebut dapat mencapai 250 km/jam, sedangkan mobil F1 mencapai 350 km/jam.
Kesalahan sedikit saja berarti bencana baik bagi kendaraan, pembalap, dan kadang-
kadang penonton.

Modifikasi terhadap kendaran balap diperbolehkan sepanjang mengikuti aturan


keselamatan yang telah ditetapkan, dirancang dan dibuat oleh pabrikan yang telah lulus
uji saring.

Di kalangan pembalap jalanan (termasuk mahasiswa) di Indonesia berkembang teori


yang dimunculkan oleh bengkel-bengkel pinggir jalan. Bengkel-bengkel servis yang
didirikan oleh pabrikan asli (= Yamaha, Honda, Suzuki, dan lain-lain) membatalkan
garansi kerusakan sepeda motor bila ada bagian-bagian motor yang dimodifikasi.
Seluruh bagian sepeda motor, termasuk mur dan baut yang tampaknya sepele, sudah
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 11

dirancang oleh doktor-doktor teknik mesin sehingga menjamin keselamatan pengendara,


kendaraan, dan pengguna jalan lainnya.

Teori bengkel jalanan itu antara lain: (1) makin keras suara knalpot makin cepat ‘lari’
sepeda motornya; dan (2) demikian pula makin kecil velgnya makin cepat ‘larinya’.
Pendapat ini keliru karena suara yang terlalu keras akan menyebabkan getaran yang
berlebihan terhadap sepeda motor sehingga mudah over-heat (terlalu panas). Bila over-
heat, motor terancam mogok di tengah perjalanan. Dan yang pasti over-heat akan
menyebabkan oli pelumas dan pendingin mesin cepat rusak, tidak perduli sebagus
apapun oli yang dipakai, yang akibatnya akan cepat merusak komponen mesin. Selain
itu harga knalpot modifikasi tidak murah, padahal knalpot standar (asli) didisain untuk
bertahan 3 – 5 tahun.

Velg yang diperkecil tidak menyebabkan kendaraan lari lebih cepat. Bahkan ban
cenderung lebih cepat habis karena kecepatan sudut (angle velocity) velg kecil lebih
besar daripada velg standar. Akibatnya pada kecepatan yang sama, katakanlah 60
km/jam, ban kecil akan berputar lebih cepat daripada ban normal yang mengkibatkan
ban kecil lebih cepat aus. Efisiensi rem juga terganggu pada ban yang lebih kecil.
Begitu juga kestabilan sepeda motor pada kecepatan tinggi.

Apa kaitannya dengan fotosintesis? Knalpot modifikasi tidak teruji untuk kualitas gas
buang. Gas buang knalpot modifikasi bisa jadi sangat kotor dengan gas-gas polutan
yaitu COx, NOx, SOx, dan arang karbon dari pembakaran bensin di dalam mesin.
Polutan-polutan seperti itu dibersihkan di sistim pembuangan standar termasuk di dalam
knalpot standar. Sepeda motor baru seperti Kawasaki Ninja knalpotnya bahkan
dilengkapi dengan catalytic converter untuk menangkap gas-gas polutan tersebut.

Gas-gas polutan tidak dapat dibersihkan (didaur ulang) oleh proses fotosintesis yang
merupakan proses pembersihan alamiah. Gas polutan COx, NOx, dan SOx harus
dioksidasi dulu menjadi CO2, NO2, N2O, dan SO2 dengan menghabiskan cadangan O2
bebas. Bila membumbung ke atmosfir, gas-gas polutan ini menjadi gas rumah-kaca
yang menghalangi sinar matahari menembus atmosfir, kecuali sinar infra merah yang
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 12

panjang gelombangnya sangat pendek (370 Ao). Sinar inframerah bila menumbuk
permukaan bumi berubah menjadi radiasi panas (energi cahaya berubah menjadi energi
kinetik). Radiasi panas ini tidak dapat dilepas keluar selimut atmosfir karena panjang
gelombangnya yang sangat panjang (820 Ao). Akibatnya temperatur di bawah selimut
atmosfir meningkat sehingga terjadi pemanasan global (global warming)

Gas rumah kaca selanjutnya teroksidasi dengan mengambil O2 dari ozon (O3). Inilah
yang kita kenal dengan penipisan ozon di atmosfir. Ozon merupakan pelindung
kehidupan di bumi dari radiasi ultra-violet. Penipisan lapisan ozon di atmosfir Kutub
Utara menyebabkan permukaan bumi dihujani oleh radiasi ultra-violet yang dapat
merangsang kanker kulit carcinoma pada manusia yang dapat menyebabkan kematian.

Walaupun gas rumah-kaca diproduksi bersama oleh mesin-mesin industri, pertanian, dan
rumah tangga, selain dari knalpot kendaraan bermotor yang dimodifikasi tanpa dasar
keilmuan, knalpot modifikasi tersebut terbukti menghasilkan polutan gas rumah-kaca
yang lebih besar daripada knalpot standar. Dengan demikian mahasiswa pelaku imtak
dan iptek seyogyanya tidak memodifikasi knalpot sepeda motornya dengan hanya
mengandalkan informasi montir jalanan yang tidak jelas tingkat pendidikannya.

Mahasiswa seharusnya mampu menyumbang penelitian yang dapat menurunkan polusi


bunyi dan gas buang pada knalpot sehingga lebih senyap dan bersih dari emisi gas
rumah-kaca. Contoh pabrikan yang terbaik dalam perencanaan gas buang dan
kesenyapan knalpot sepeda motor adalah ‘Bajaj’ (tidak untuk mengiklan) dengan
menerapkan busi ganda dan knalpot yang senyap. Siswa SMAN2 Bandar Lampung juga
pernah memenangkan lomba iptek terapan yang diadakan oleh Balitbangda (Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah) provinsi Lampung tahun 2007 dengan memasang
saringan berbahan mineral zeolit pada knalpot sepeda motor. Dalam lomba itu zeolit
terbukti dapat mengurangi emisi karbon dari gas buang sepeda motor. Sayang sekali
bahwa hasil lomba tersebut tidak ditelaah lebih mendalam di tingkat laboratorium
universitas.
Etika Suatu Pengantar: Bab I. Pendahuluan - Halaman 13

Mahasiswa atau siapapun yang memberi sumbangan terhadap penelitian tentang


pengurangan emisi gas buang industri, pertanian, rumah tangga, dan kendaraan bermotor
bukan hanya melakukan penerapan iptek, tetapi sekaligus juga penerapan imtak.
Setidaknya dari sudut pandang etika, penerapan etika yang bertanggung jawab berarti
tidak mudah untuk melakukan modifikasi apapun yang tidak berdasarkan keilmuan.
Contoh tentang knalpot dan ukuran velg sepeda motor yang dikemukakan di sini
hanyalah sekelumit contoh yang ‘ironis’. Sebagai ‘agent of changes’ (pelopor
perubahan) dan ‘agent of reformation’ (pelopor pembaruan) kampus harus memberi
contoh etika perilaku yang lebih baik, bukan memantapkan perilaku merusak.

Anda mungkin juga menyukai