Oleh
Siti Aminah Hasibuan, S. Ked 1218011147
Pembimbing
dr. Sahab H Sibuea, M.S
Abstrak
Latar belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru. Penyakit TB hingga saat ini
masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting karena angka insidensinya yang
tergolong tinggi. Berdasarkan sebuah laporan WHO tahun 2015, ditingkat global diperkirakan 9,6
juta kasus TB dengan 3,2 juta kasus diantaranya adalah perempuan. Angka ini menempatkan
Indonesia sebagai negara dengan kasus TB tertinggi kedua di dunia setelah India di tahun 2017 ini.
Salah satu untuk dapat mendeteksi terjadinya penyakit TB yaitu diliat dari faktor eksternal maupun
internal, yakni pekerjaan (buruh) serta kontak dengan pasien TB. Peran dokter keluarga yang
holistik, berkesinambungan, dan kolaboratif akan membantu dalam penyembuhan penyakit pasien
serta pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya akan sangat berarti bagi pasien,
terutama bagaimana sikap dan tindakan serta cara untuk mencegah penularan.
Tujuan: Pertama, mengidentifikasi faktor risiko internal serta eksternal dan masalah klinis yang
terdapat pada pasien. Kedua, menerapkan pendekatan dokter keluarga yang holistik dan
komprehensif sesuai masalah yang ditemukan pada pasien dan melakukan penatalaksanaan
berbasis Evident Based Medicine yang bersifat family-approach dan patient-centered.
Metode: Analisis studi ini adalah laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis
(autoanamnesis), pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah, untuk melengkapi data keluarga, data
psikososial dan lingkungan.
Hasil: Pasien nyonya berusia 28 tahun memiliki derajat fungsional 1 dengan TB paru memiliki
faktor risiko internal, yaitu kurangnya pengetahuan pasien dan orang tua mengenai penyakit TB.
Lalu dilakukan edukasi kepada pasien dan orang tuanya serta keluarga lainna tentang penyakit,
obat, gaya hidup, serta diet yang benar. Setelah dilakukan evaluasi, didapatkan kemauan pasien
untuk berolahraga rutin, menerapkan etika batuk, merubah pola kesehatan menjadi preventif, dan
mengonsumsi obat secara teratur.
Kesimpulan: Proses perubahan perilaku pasien untuk mengubah gaya hidup dan pola makan
terlihat setelah pasien diberikan intervensi, serta pasien juga mulai rajin untuk kontrol. Peran
keluarga amat penting dalam perawatan dan pengobatan anggota keluarga yang sakit.
Abstract
Result: 28-year-old patients with functional degree 1 with pulmonary tuberculosis have internal
risk factors, ie lack of knowledge of patients and parents about TB disease. Then educated patients
and parents about the disease, medication, lifestyle, and the right diet. After the evaluation,
obtained the willingness of patients to exercise regularly, change health patterns to preventive, and
consume drugs regularly.
Conclusion: The process of changing patient behavior to change lifestyle and diet is seen after the
patient is given intervention, as well as the patient also begins to be diligent for control. The role
of the family is very important in the care and treatment of sick family members.