Anda di halaman 1dari 4

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Karakteristik Sampel Penelitian

Penelitian dan pengambilan data dilakukan selama sembilan bulan, yaitu


pada Januari 2018 sampai September 2018. Data yang diperoleh sebanyak 98
sampel, yaitu pasien dengan diagnosis TB Paru yang memulai pengobatan di Poli
TB Puskesmas Panyabungan Jae yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1. Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur dan jenis kelamin
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Umur
18-27 tahun 18 18,4
28-37 tahun 15 15,3
38-47 tahun 18 18,4
>47 tahun 46 46,9
Total 98 100,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 62 63,3
Perempuan 36 36,7
Total 98 100,0

Berdasarkan tabel di atas, karakteristik sampel berdasarkan umur


menunjukkan kelompok umur 18-27 tahun sebanyak 18 orang (18,4%), kelompok
umur 28-37 tahun 15 orang (15,3%), kelompok umur 38-47 tahun sebanyak 18
orang (18,4%) dan kelompok umur lebih dari 47 tahun sebanyak 46 orang
(46,9%). Berdasarkan jenis kelamin, responden dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 62 orang (63,3%) dan responden dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 36 orang (36,7%).
Karakteristik geografis sampel penelitian berdasarkan tempat tinggal dapat
dilihat pada tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Alamat Pasien


Alamat Pasien Frekuensi (n) Persentase (%)

Aek Banir 6 6,1


Aek Galoga 2 2,0
Aek Mata 2 2,0
Barbaran Jae 1 1,0
Dalan Lidang 4 4,1
Darusalam 5 5,1
Gunung Baringin 1 1,0
Gunung Manaon 1 1,0
Hutabangun 1 1,0
Kampung Baru 1 1,0
Kayu Jati 7 7,1
Kota Siantar 11 11,2
Kuala Batahan 1 1,0
Lombang Lubis 1 1,0
Panyabungan Baru 1 1,0
Panyabungan II 12 12,2
Panyabungan III 1 1,0
Panyabungan Jae 4 4,1
Panyabungan Julu 1 1,0
Parbangunan 2 2,0
Pasar Hilir 5 5,1
Pasar Lidang 1 1,0
Pidoli Dolok 3 3,1
Pidoli Lombang 5 5,1
Salambue 1 1,0
Sigalapang 1 1,0
Simanggambat 1 1,0
Siobun Julu 3 3,1
Sipaga-paga 1 1,0
Sipolu-polu 12 12,2
Total 98 100,0
5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Gizi

Distribusi frekuensi dan persentase status gizi dari sampel penelitian yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Gizi


Status Gizi Frekuensi (n) Persentase (%)

Underweight 41 41,8
Normal 45 45,9
Overweight 9 9,2
Obesitas 3 3,1
Total 98 100,0

Berdasarkan tabel distribusi di atas, diperoleh status gizi underweight


sebanyak 41 orang (41,8%), normal sebanyak 45 orang (41,8%), overweight
sebanyak 9 orang (9,2%) dan obesitas sebanyak 3 orang (3,1%).

5.1.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase TB Paru Berdasarkan Pengobatan

Distribusi frekuensi dan persentase TB Paru Berdasarkan Pengobatan dari


sampel penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut.

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase TB Paru Berdasarkan Pengobatan


Diagnosis Frekuensi (n) Persentase (%)

TB Paru Pengobatan Kategori I 88 89,8


TB Paru Pengobatan Kategori II 9 9,2
TB MDR 1 1,0
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh TB Paru Pengobatan Kategori I


sebanyak 88 orang (89,8%), TB Paru Pengobatan Kategori II sebanyak 9 orang
(9,2%), dan TB MDR sebanyak 1 orang (1,0%).
5.1.4 Distribusi Hubungan Status Gizi dengan Diagnosis TB Paru

Distribusi hubungan antara status gizi dengan diagnosis TB paru dari


sampel penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 5.5. Distribusi Hubungan Status Gizi dengan Diagnosis TB Paru


Diagnosis
Status Gizi TB Paru K.I TB Paru K.II TB MDR p value
n % n % n %

Underweight 39 39,8 2 2,0 0 0

Normal 37 37,8 7 7,1 1 1,0

Overweight 9 9,2 0 0,0 0 0,0 0,463

Obesitas 3 3,1 0 0,0 0 0,0


Total 88 89,8 9 9,2 1 1,0

Pada penelitian ini dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan


antara variabel bebas (status gizi) dengan variabel terikat (diagnosis TB paru).
Analisis dilakukan dengan uji statistik Chi-square. Uji Chi-square dengan tingkat
kepercayaan 95% atau α 0,05 diperoleh p = 0,463. Pada penelitian ini didapatkan p
value > α, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
status gizi dengan kejadian penyakit TB paru di Puskesmas Panyabungan Jae.

Anda mungkin juga menyukai