Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TAHUN

PROGRAM
PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR
TAHUN 2015

UPTD PUSKESMAS SUKALARANG


JL. RAYA SUKALRANG KM. II TELP (0266)260120 KODE POS 43193

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan adalah beban
ganda penyakit, yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani,
dilain pihak semakin meningkatnya penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit
yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degenerative, Antara
lain penyakit Jantung, diatus Melitus (DM), Kanker, Penyakit PAru Obstruktif Kronis (PPOK),
dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36
juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta
(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian
akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta
kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat
perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada
negara-negara berkembang

Di Indonesia sendiri Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6%
dari kasus diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis.
Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat
kematian lebih dini. Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM mengalami
peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan
prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner 1,5%, Gagal Jantung
0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik
Obstruktif 3,7% dan Cidera 8,2%.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi merokok 36,3%, (dibagi menjadi
perokok laiki-laki dan perokok wanita) kurang aktifitas fisik 26,1%, kurang konsumsi sayur

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


dan buah 93,6%, asupan makanan yang berisiko PTM seperti makanan manis 53,1%,
makanan asin 26,2%, makanan tinggi lemak 40,7%, makanan berpenyedap 77,3% serta
gangguan mental emosional 6,0%. obesitas umum 15,4%,dan obesitas sentral 26,6%.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada BAB X, Bagian
Kedua Tentang Penyakit Tidak Menular pasal 158-161: antara lain disebutkan: Pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian,
penanganan PTM beserta akibat yang ditimbulkan

Sementara itu dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-
2014 disebutkan bawa visi Kementerian Kesehatan adalah ‘Masyarakat Sehat yang Mandiri
dan Berkeadilan’, Dalam Renstra tersebut juga disebutkan bahwa prioritas pembangunan
kesehatan pada tahun 2010-2014 difokuskan pada delapan fokus prioritas antara lain
prioritas ketiga yaitu pengendalian penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular diikuti
penyehatan lingkungan.

Kebijakan utama PPTM ini dirumuskan dalam formulasi kebijakan yang disebut "Trple
ACS", yaitu active cities, active communitie dan actve citizenship. Pertama, actve cities
adalah strategi penanggulangan PTM melalui pendekatan wilayah dengan mewujudkan
kota/kecamatan/desa yang sehat. Implementasistrategi ini merupakan tanggung jawab dari
Pemerintah Daerah. Kedua, active communities, yaitu melalui pemberdayaan masyarakat
lewat kelompok masyarakat madani, kelompok jamaah haji, majelis taklim, jemaat gereja,
nelayan, organisasi profesi dan sebagainya. Ketiga, active citizenship, berorientasi dari
penduduk dan untuk penduduk, memperhatikan karakteristik penduduk miskin, warga yang
tinggal diperbatasan dan daerah terpencil, perlu diperhatikan tetap dengan menjadikan
penduduk mandiri namun tetap pada prinsip berkeadilan.

Triple ACS selanjutnya dijabarkan ke dalam program intervensi utama, Healthy Public
Policy, pengembangan jejaring dan kemitraan, advikasi, sosialisasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam pencegahan, surveilans, deteksi dini serta pengendalian PTM.

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang
tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan
PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi
faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko PTM
menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor
risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk
mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup,.

Berdasarkan Kebijakan dan dan strategi dalam menurunkan angka kematian akibat PTM
tersebut maka disusunlah laporan Tahunan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PPTM) Wilayah Kerja Puskesmas Sukalarang Kecamatan Sukalarang.

B. ANALISIS SITUASI
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) di Indonesia menyatakan bahwa Stroke
merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia untuk penduduk umur 5 tahun ke atas
di perdesaan maupun di perkotaan. Riskesdas juga melaporkan bahwa prevalensi nasional
untuk penyakit sendi sebesar 30,3%, Hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas
adalah 31,7%, Stroke 0,8%, Asma 4,0%, KankeR0,4%, Jantung 7,2% dan Diabetes melitus
5,7% (biomedis). Prevalensi beberapa faktor risiko PTM seperti Obesitas umum sebesar
10,3%, Obesitas Sentral 18,8%,Toleransi Gula Terganggu (TGT) 10,2%, kurang makan buah
dan sayur 93,6%, kebiasaan minum beralkohol 4,6%, kurang aktivitas fisik 48,2%, dan
merokok 23,7%. Penderita Hipertensi misalnya, secara nasional terdapat 10 kabupaten/kota
dengan prevalensi Hipertensi sekitar 50 % pada penduduk umur >18 tahun yaitu tertinggi di
Kepulauan Natuna (53,3%), Mamasa (50,6%), Katingan (49,6%), Wonogiri (49,5%), Hulu
Sungai Selatan (48,2%), Rokan Hilir (47,7%), Kuantan Senggigi (46,3%), Bener
Meriah (46,1%), Tapin (46,1%), dan Kota Salatiga (45,2%).
Di kabupaten Sukabumi Hal ini salah satunya disebabkan pola konsumsi penduduk yang
cenderung tidak sehat yang menyebakan timbulnya Resiko PTM. Prevelensi Pola Konsumsi
penduduk Kab. Sukabumi tahun 2013 makan/minum manis > 1x sehari sebanyak 38.1%
sedangkan prevelensi penduduk yang mengkonsumsi lemak > 1x dalam sehari sebesar

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


34.33% untuk penduduk makan/minum asin > 1x sehari sebanyak 45.8% dan 34.76%
masyarakat kabupaten Sukabumi adalah Perokok.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya perilaku masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
Penyakit Tidak Menular guna menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian
akibat Penyakit Tidak Menular secara terpadu, komprehensif dan terintegrasi dengan
melibatkan stakeholder, masyarakat dan pemerintah di Wilayah kerja Puskesmas
Sukalarang.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya dukungan kebijakan pemerintah daerah khususnya di wilayah
kerja Puskesmas Sukalarang dalam pencegahan faktor risiko Penyakit Tidak
Menular
b. Meningkatnya aksi nyata dari berbagai komponen di masyarakat dalam
pengendalian factor Resiko PTM
c. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan faktor risiko PTM

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


BAB II

SASARAN, INDIKATOR DAN STRATEGI KEGIATAN

A. SASARAN
Tabel 2.1
Data Jumlah Penduduk dan KK di Wilayah Kerja Puskesmas Sukalarang

No Desa Jumlah KK Jumlah Jiwa Dalam Keluarga


Laki – Laki Perempuan Jumlah
1 Sukalarang 2.2922 4.944 4.788 9.732
2 Sukamaju 1.698 3.054 2.834 5.888
3 Cimangkok 2.327 4.145 3.917 8.062
4 Titisan 2.779 4.929 4.632 9.561
5 Semplak 1.660 2.967 2.632 5.599
6 Priangan Jaya 1.614 2.524 2.456 4.980
Jumlah 13.000 22563 21.259 43.822

Tabel 2.2
Data Sasaran PTM Penduduk Usia ≥15 tahun di Wilayah Kerja puskesmas Sukalarang

No Desa 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 ≥75 Jumlah


1 Sukalarang 2197 1703 1419 1031 650 290 180 7470
2 Sukamaju 1188 999 903 787 431 203 137 4648
3 Cimangkok 1714 1601 1182 873 503 214 97 6184
4 Titisan 2029 1935 1367 1067 555 234 115 7302
5 Semplak 999 911 705 615 429 183 135 3977
6 Priangan Jaya 1210 1067 827 643 366 208 101 4422
Jumlah 9337 8216 6403 5016 2934 1332 765 34003

B. INDIKATOR
Tabel 2.3
RPJMN Program PPTM Tahun 2015-2019 Perpres : No 2 Tahun 2015

Target
NO URAIAN IKU 2014
2015 2016 2017 2018 2019
Baseline

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


1 Prevalensi tekanan darah tinggi 25,8% 25,28% 24,77% 24,28% 23,79% 23,38%

2 Mempertahankan prevalensi obesitas 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%


Prevalensi merokok pada penduduk
3 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4%
usia ≤ 18 tahun

Tabel 2.4
Indikator pengendalian PTM
(Rencana Strategis Kemkes 2015 – 2019)
Kepmen No.HK.02.02/Menkes/52/2015

No IKK 2015 2016 2017 2018 2019


1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan 10% 20% 30% 40% 50%
pengendalian PTM terpadu
1 Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan 10% 20% 30 % 40% 50 %
kegiatan Posbindu PTM
2 Persentase perempuan usia 30- 50 tahun yang 10% 20% 30% 40% 50%
dideteksi dini kanker serviks dan payudara

3 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Kebijakan 10% 20% 30% 40% 50%
Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah
4 % Kab/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan 10% 20% 30% 40% 50%
pengemudi di terminal utama

C. STRATEGI KEGIATAN
1. Advokasi
a. Sosialisai kebijakan Pengendalian PTM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menginformasikan hasil kajian dan pemetaan kebijakan yang mendukung
pengendalian PTM.
b. Melakukan advokasi kepada para pemangku kebijakan lintas sector terkait. Advokasi
dilakukan kepada lintas sektor terkait untuk mendapatkan dukungan dalam program
pencegahan dan penanggulangan PTM PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Sukalarang

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


2. Bina Suasana
Adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial, baik fisik maupun non fisik, yang
mendorong individu, keluarga dan kelompok untuk mau melakukan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan faktor risikonya. Kegiatan meliputi :
a. Mendistribusikan media dari Puskesmas ke Desa dan Lintas Sector yang lain
termasuk sekolah – sekolah yang berada di wilayah kerja puskesmas Sukalarang
b. Melaksanakan Pelatihan bagi kader Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengendalian
PTM. Pelatihan ini bertujuan melatih kader yang ada di masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan sederhana pada masyarakat terkait dengan faktor risiko PTM.
c. Melaksanakan sosialisasi dengan kelompok-kelompok potensial. Sosialisasi ini
ditujukan kepada organisasi kemasyarakatan serta seperti forum Desa Siaga, Pemuda
Pancasila dll, serta para tokoh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Sukalarang untuk memberikan informasi tentang PTM dan faktor risikonya
d. Melaksanakan pertemuan rutin dengan lintas Sektor dan kelompok potensial terkait.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pembentukan Posbindu PPTM dan Memfasilitasi pembentukan Posbindu PPTM
di masyarakat sebagai wadah dalam pengendalian faktor risiko PTM di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukalarang. Untuk Jumlah Posbindu sendiri terdapat 6 Posbindu yang
terdaftar tetapi hanya 2 Posbindu yang aktif s.d Trimester ke IV Tahun ini.

BAB III

CAKUPAN, MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

A. CAKUPAN
1. Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Sukalarang Januari s.d.
Desember Tahun 2015

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


2. Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukalarang Januari s.d. Desember Tahun 2015

3. Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukalarang Januari s.d. Desember Tahun 2015

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


4. Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pobindu PTM
Terdapat 6 desa yang terdiri dari 49 Jumlah POsbindu yang ada diwilayah Kecamatan
Sukalarang berjumlah 6 Posbindu yang terdiri dari 1 Posbindu 1 desa sehigga Persentase
Yang didapat sebesar 12.24%

B. MASALAH
Permasalah yang timbul dan Permasalahan yang belum terselesaikan di tahun 2015
1. advokasi masih dilaksanakan di wilayah Puskesmas Sendiri dikarenakan masih
banyak petugas Puskesmas belum terlalu mengetahui tentang Program Pengendalian

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


Penyakit Tidak Menular ini sehingga menghabat dalam pengumpulan data termasuk
didalamnya pengentry-an FKTP
2. Bina suasana terhambat dalam pendistribusian media ke Desa dan Sekolah
dikarnakan Puskesmas masih mengandalakan pengadaan media dari dinas sehingga
terdapat keterbatasan
3. sosialisasi ketingkat sekolah dari 3 sekolah SMA/Sederajat hanya 1 sekolah yang
sudah tersosialisasi itupun untuk kegiatan posbindu di sekolah belum ada kesiapan
dari sekolah mungkin dikarnakan akhir semester sehingga menunngu awal semester
baru dimulai.
4. Posbindu sendiri dari 6 Posbindu terdaftar yang terdiri 1 desa 1 posbindu baru 2
POsyandu yang mulai aktif hal ini disebabkan dikarnakan Permintaan Jadwal
Posbindu sendiri masih ada yang ada yang sama sehingga masih dalam pembicaraan
untuk masalah waktu Pelaksanaan.
5. Sumber daya manusia yang ada di Posbindu kurang memadai sehingga mengambat
dalam Pengentry-an FKTP

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


Laporan Tahunan Program PPTM 2015
C. RENCANA KEGIATAN

No Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Target Keterangan


1 Melaksanakan sosialisasi Kepada mendapatkan komitmen Para Kepala mendapatkan
Stakeholder dan Lintas Sektoral termasuk dan dukungan dari pihak- Desa dan Para kebijakan yang
didalamnya Advokasi Tentang Kebijakan pihak yang terkait Kepala UPTD mendukung
Kawasan Bebas Asap Rokok Diperkantoran yang berada di terselenggaranya
dan Disekolah – sekolah KEc. Sukalarang pengendalian PTM dan
faktor risikonya seperti
Peraturan Desa dsb.
2 Pengaktifan Posyandu yang sudah terdaftar melakukan pemantauan 4 Posbindu 1 Desa 1 Posbindu
faktor risiko PTM melalui yang berbada di sehingga di tahun
kegiatan berbasis 4 desa yang 2016 terdapat 6
masyarakat. berbeda Posbindu Aktif
3 Melaksanakan Sosilisasi Tentang PTM di memiliki opini Sekolah 3 SMA di Wilayah
Tingkat sekolah yang positif terhadap SMA/Sederajat Kerja PKM Sukalarang
perilaku dalam
pengendalian faktor risiko
PTM sejak Dini
4 Melaksanakan Pelatihan Kader Posbindu Meningkatakan Kapasitas Kader Posbindu Semua kader Posbindu
PPTM termasuk didalamnya Pelatihan kader Posbindu tentang yang berada di Kec.
tentang Pengentry-an FKTP PPTM Sukalarang
5 Pendataan Faktor Resiko PTM Terdeteksi dininya factor – Masyarakat Masyarakat yang
factor resiko yang yang berada di berada di 6 Posbindu
menyebabnya timbulnya wilayah kerja PPTM di Wilayah
PTM Posbindu PPTM Sukalarang

Laporan Tahunan Program PPTM 2015


BAB IV
PENUTUP

Program Pengendalian PTM ini merupakan pelaksanaan yang lebih banyak


terfokus pada kegiatan promotif dan preventif. Upaya ini tidak akan mencapai
hasil optimal apabila tidak didukung oleh para Pemangku kebijakan serta
dukungan dari para pemegang program lainnya
Program ini termasuk program baru sehingga terdapat masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan ini diharapkan ini bisa menjadi kerangka
acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
selanjutnya.

Sukabumi, Januari 2015

Mengetahui
Kepala Puskesmas Sukalarang Petugas PPTM

A. Rushendar, SP. Alfi Qori Nur Albayan, AM.Keb


195905251978111003

Laporan Tahunan Program PPTM 2015

Anda mungkin juga menyukai