A. APA ITU STUDI PEMBELAJARAN (LESSON STUDY) Menurut Lewis ide yang terkandung di dalam Lesson Study sebenarnya singkat dan sederhana, yakni jika seorang guru ingin meningkatkan pembelajaran, salah satu cara yang paling jelas adalah melakukan kolaborasi dengan guru lain untuk merancang, mengamati, dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan. Menurut Garfield studi prmbelajaran sebagai suatu proses sistematis yang digunakan oleh guru-guru Jepang untuk menguji keefektifan pengajarannya dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran. Menurut Walker studi pembelajaran merupakan suatu metode pengembangan profesional guru. Jadi, studi pembelajaran adalah suatu kegiatan pengkajian terhadap proses pembelajaran di kelas nyata yang dilakukan oleh sekelompok guru secara berkolaborasi dalam jangka waktu lama dan terus menerus untuk meningkatkan keprofesionalannya. Melalui studi pembelajaran, guru berkolaborasi melakukan pengkajian untuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran di kelas nyata, bukan di kelas eksperimen atau dalam bentuk “peer teaching” dan melakukan diskusi refleksi untuk mendapatkan umpan balik dalam meningkatkan proses pembelajaran berikutnya. Dalam studi pembelajaran, guru melakukan perencanaan bersama dengan mengkaji materi dan menentukan RPP, membuat LKS, kemudian menunjuk salah seorang guru untuk mengajar sesuai rencana sedangkan yang lain sebagai pengamat. Pada akhir pembelajaran seluruh peserta melakukan refleksi, hasil refleksi digunakan untuk merevisi program pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Dengan melakukan PPR berulang kali diharapkan guru akan semakin profesional sehingga proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien untuk meningkatkan mutu pendidikan. B. MENGAPA STUDY PEMBELAJARAN (LESSON STUDY) DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS GURU Studi pembelajaran merupakan suatu model pelatihan guru yang berbasis pada kebutuhan riil guru di sekolah dan dilaksanakan di sekolah tanpa harus meninggalkan sekolah. Alasan-alasan mengapa studi pembelajaran digunakan sebagai alternative untuk pelatihan guru adalah sebagai berikut: 1. Studi pembelajaran merupakan cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa, karena: a. Pengembangan studi pembelajaran dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing” pengetahuan professional yang berlandaskan pada praktek dan hasil pengajaran yang dilaksanakan para guru b. Penekanan mendasar suatu studi pembelajaran adalah para siswa memiliki kualitas belajar c. Tujuan pelajaran dijadikan fokus dan titik perhatian utama dalam pembelajaran di kelas d. Berdasarkan pengalaman real di kelas, studi pembelajaran mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran e. Studi pembelajaran menempatkan guru sebagai peneliti pembelajaran 2. Studi pembelajaran yang didesain dengan baik akan menghasilkan guru yang profesional dan inovatif, sehingga guru dapat: a. Menentukan tujuan pelajaran, satuan pelajaran, metode pelajaran yang efektif b. Mengkaji dan meningkatkan pelajaran yang bermanfaat bagi siswa c. Memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru d. Menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai siswa e. Merencanakan pelajaran secara kolaboratif f. Mengkaji secara teliti belajar dan perilaku siswa g. Mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang dapat diandalkan h. Melakukan refleksi terhadap pengajaran yang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan koleganya C. MANFAAT STUDI PEMBELAJARAN (LESSON STUDY) Menurut Lewis (2002) manfaat studi pembelajaran yaitu: 1. Meningkatkan keprofesionalan guru; sebab guru dapat melakukan pengkajian kurikulum, merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai, selain itu guru melakukan penelitian/pengkajian terhadap proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran, serta menganalisis dan melakukan refleksi 2. Meningkatkan mutu pembelajaran di kelas; karena guru mengembangkan berdasarkan “sharing” dan berkolaborasi dengan guru lain, melakukan penelitian dengan mengkaji pembelajaran, mendasarkan pada kelas nyata, dan memfokuskan pada belajar siswa Menurut Wang-Iverson & Yoshida (2005) manfaat studi pembelajaran yaitu: 1. Mengurangi isolasi guru 2. Membantu guru dalam belajar mengobservasi dan memberi saran 3. Membuat guru lebih memahami kurikulum, urutan, dan kedalaman materi 4. Membantu guru untuk menolong agar semua siswa belajar 5. Memahami bagaimana siswa bepikir dan belajar 6. Meningkatkan kolaborasi antar guru dan menghormati satu sama lain Menurut Setyorini Astuti dan Tahak (2007) manfaat studi pembelajaran yaitu: 1. Meningkatkan pemahaman dan kepekaan guru terhadap proses belajar siswa sehingga guru dapat memahami dan menghormati hak siswa 2. Kolaborasi antar guru selama menerapkan program studi pembelajaran dapat meningkatkan suasana saling belajar membelajarkan, baik di sekolah maupun di kelas sehingga terbentuk komunitas belajar 3. Terdapat perkembangan kemampuan guru dalam mengamati proses pembelajaran dan melakukan refleksi dalam studi pembelajaran 4. Melakukan studi pembelajaran keprofesionalan guru meningkat, yang ditunjukkan oleh kegiatan pengkajian kurikulum, membuat RPP dan LKS, serta memilih metode dan media yang lebih bervariasi 5. Guru lebih percaya diri 6. Guru lebih terbuka dan mau menerima pendapat orang lain 7. Kerjasama antar guru menjadi lebih harmonis 8. Siswa merasa lebih diperhatikan 9. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif 10. Dapat digunakan sebagai salah satu model pembinaan guru dalam jabatan Menurut para guru pengajar di SMPN 1 Prigen (2007) manfaat studi pembelajaran yaitu: a. Guru model dapat menyerap informasi berharga tentang banyak hal, mulai dari model pembelajaran, metode, keberadaan subyek belajar, dan bahan ajar b. Guru model akan terpacu untuk berinovasi mengembangkan proses pembelajarannya sendiri dengan mengadopsi hasil refleksi dengan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di kelasnya c. Guru “berani” memberi masukan tentang “sesuatu” yang menurutnya baik d. Perhatian guru yang semula hanya terfokus pada anak yang pintar dan hanya memandang sebelah mata pada anak yang berkemampuan rendah e. Hubungan antar guru menjadi semakin erat f. Penyusunan LKS semakin berkualitas dan kualitas proses pembelajaran di kelas semakin baik g. Meningkatkan kompetensi guru D. FAKTOR PERNDUKUNG DAN KENDALA PELAKSANAAN STUDI PEMBELAJARAN 1. Faktor Pendukung a. Menyalurkan berbagai satuan bantuan langsung ke Dinas Pendidikan tingkat kota/kabupaten dan MGMP. b. Dinas Pendidikan di kota/kabupaten yang telah mengikuti Forum Diseminasi Program SISTTEMS tahun 2007-2008 dan mendapatkan block grant antusias untuk mengembangkan Studi Pembelajaran di daerahnya c. Adanya pihak sponsor yang bersedia membiayai kegiatan d. Mendukung keberhasilan guru mengikuti proses sertifikasi e. Adanya motivasi yang kuat dari guru untuk meningkatkan keprofesionalan diri 2. Kendala dalam Pelaksanaan Studi Pembelajaran Beberapa kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan Studi Pembelajaran : a. Waktu terbatas b. Jarak yang jauh c. Takut jadi guru model d. Memandang remeh e. Malas