Anda di halaman 1dari 2

BAB III

BAGAIMANA MELAKSANAKAN STUDI PEMBELAJARAN (LESSON STUDY)

A. Siapa yang Melaksanakan Studi Pembelajaran?


Peserta studi pembelajaran boleh terdiri dari para guru sebidang studi, boleh para guru
lintas bidang studi, bahkan yang buka guru sekalipun dapat ikut kegiatan tersebut sebagai
penunjau atau pengamat tambahan. Selain peserta yang terdiri dari para guru, studi
pembelajaran dapat pula dihadiri oleh peninjau yang terdiri dari para guru, orangtua siswa,
pejabat dan anggota masyarakat lainnya. Biasanya, peninjau hanya hadir pada waktu open
class dimana kegiatan belajar mengajar yang menggunakan scenario yang telah disusun
bersama dan diobservasi. Sehingga peserta Studi Pembelajaran adalah para guru yang
terlibat secara langsung sejak perencanaan hingga refleksi, sedangkan peninjau adalah
undangan yang hadir pada acara open class dan refleksi.
Di indonesia ada dua macam Studi Pembelajaran yang dipraktekkan, yaitu:
1. Studi Pembelajaran berbasis MGMP yaitu kelompok studi pembelajaran yang
beranggotakan dari satu bidang
2. Studi Pembelajaran SPBS (berbasis sekolah) yaitu kelompok studi pembelajaran yang
beranggotakan dari berbeda bidang studi dalam suatu sekolah

B. Bagaimana Melaksanakan Studi Pembelajaran


Menurut Fernandes dan Yoshida (2004) terdapat 6 langkah dalam proses pelaksanaan
suatu studi pembelajaran yaitu:
1. Merencanakan pembelajran secara kolaboratif
2. Melaksanakan pembelajaran dengan menujuk satu guru sebagai pengajar dan yang lain
sebagai pengamat
3. Melakukan diskusi refleksi mengenai pembelajaran yang diamati
4. Merevisi rencana pembelajaran
5. Melaksanakan pembelajaran di masing-masig kelas berdasar hasil revisi
6. Melakukan sharing tentang hasil pembelajaran masing-masing
Menurut Lewis (2002) terdapat 6 tahapan dalam langkah awal mengimplementasikan
Studi Pembelajaran di sekolah yaitu:
1. Membentuk kelompok studi pembelajaran
2. Memfokuskan studi pembelajaran
3. Merencanakan rencana pembelajaran
4. Melaksanakan pembelajaran dikelas dan mengamatinya
5. Mendiskusikan dan menganalisis pembelajaran
6. Merefleksikan pembelajarn dan merencanakan tahap-tahap selanjutnya
Menurut Richardson (2006) terdapat 7 tahapan yang termasuk dalam Studi Pembelajaran
yaitu:
1. Membentuk sebuah tim Studi Pembelajaran
2. Memfokuskan Studi pembelajaran
3. Merencanakan rencana pembelajaran
4. Persiapan untuk observasi
5. Melaksanakan pengajaran dan observasinya
6. Melaksanakan tanay-jawab/diskusi pembelajaran
7. Melakukan refleksi dan merencanakan tahap selanjutnya
Namun, di Indonesia hanya terdapat 3 tahapan Studi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan
agar lebih sederhana. Tahapan tersebut yaitu:
1. Perencanaan
Dalam proses perencanaan sebaiknya guru mengakaji:
a. Kurikulum (KTSP)
b. Menentukan materi pembelajaran yang akan disajikan seperti materi yang sulit bagi
siswa, sulit bagi guru, materi baru dalam kurikulum, memerlukan matode
pembelajaran yang efektif, memerlukan media pembelajaran yang efektif
c. Menyusun indikator dan pengalaman belajar siswa
d. Menentukan metode yang sesuai
e. Skenario pembelajaran
f. Menyusun LKS
g. Menyusun evaluasi

Perlu diingat, metode apapun yang dipilih oleh guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran hendaknya mampu membuat siswa belajar secara: aktif,
kreatif, dan kolaboratif.
Hasil kegiatan pada tahap perencanaan adalah:
a. RPP
b. Perangkat pembelajaran lainnya
c. Menyiapkan media pembelajaran
d. Disepakati juga oleh salah seorang anggota yang akan berperan sebagai guru pengajar
2. Pelaksanaan
Hal-hal yang diobeservasi oleh pengamat tentang kegiatan belajar siswa anatar lain
meliputi:
a. Interksi siswa dengan siswa yang lain
b. Interaksi siswa dengan guru sepanjang kegiatan belajar
c. Interaksi siswa dengan media pembelajaran
d. Interaksi siswa dengan sumber belajar
e. Bagaimana gerak adalah siswa yang mencerminkan aktif belajar
3. Refleksi
Hal-hal yang disampaikan guru pada tahap refleksi sebagai berikut:
a. Mengemukakan data tentang kegiatan siswa belajar
b. Mengapa siswa melakukan perilaku belajar seperti itu
c. Bagaimana jalan keluar mengatasi hal itu agar proses pembelajaran berlangsung efektif
dan efisien
d. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kejadian tersebut?

Anda mungkin juga menyukai