Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fransiska Sanjaya

NIM : 1506050029

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

1. Judul Penelitian
2. Perbedaan antara penelitian murni dan penelitian terapan
Jawaban :

Penelitian Murni Penelitian terapan


 True Experiment Design adalah  Penelitian terapan atau applied
penelitian experimen dimana research dilakukan berkenaan
kelompok studi dan kelompok dengan kenyataan-kenyataan
kontrol pengambilan sample-nya praktis, penerapan, dan
dilakukan secara randomisasi, serta pengembangan ilmu pengetahuan
pada kelompok studi dilakukan yang dihasilkan oleh penelitian
intervensi variabel sebab sedang pada dasar dalam kehidupan nyata.
kelompok kontrol tidak dilakukan Penelitian terapan berfungsi untuk
intervensi. mencari solusi tentang masalah-
 Contoh: Pengaruh penyuluhan masalah tertentu. Tujuan utama
terhadap tingkat pengetahuan Ibu penelitian terapan adalah
Hamil. pemecahan masalah sehingga hasil
 Populasi: semua ibu hamil, dibagi penelitian dapat dimanfaatkan
dua kelompok, studi dan kontrol, untuk kepentingan manusia baik
dimana pengambilan dilakukan secara individu atau kelompok
secara randomisasi maupun untuk keperluan industri

 Pada kelompok studi dilakukan atau politik

intervensi penyuluhan, sedang pada dan bukan untuk wawasan


kelompok kontrol tidak dilakukan keilmuan semata (Sukardi, 2003)
intervensi penyuluhan.  Penelitian ini menguji manfaat dari
teori-teori ilmiah serta mengetahui
 Dilakukan pengambilan data hubungan empiris dan analisis
pengetahuan, baik pada kelompok dalam bidang-bidang tertentu.
studi dan kelompok kontrol, hasilnya Implikasi dari penelitian terapan
dianalisa dengan uji statistik yang dinyatakan dalam rumusan bersifat
sesuai umum, bukan rekomendasi berupa
tindakan langsung. Setelah
sejumlah studi
dipublikasikan dan dibicarakan
dalam periode waktu tertentu,
pengetahuan tersebut akan
mempengaruhi cara berpikir dan
persepsi para praktisi. Penelitian
terapan lebih difokuskan pada
pengetahuan teoretis dan praktis
dalam bidang-bidang tertentu
bukan pengetahuan yang bersifat
universal
misalnya bidang kedokteran,
pendidikan, atau teknologi

3. Jelaskan Metode penelitian eksperimen,verifikasi, deskriptif, historis


1. Metode Eksperimen(Mengujicobakan) , adalah penelitian untuk menguji
apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif
tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk
menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen
biasanya dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak. Sedangkan untuk
bidang sosaial bisanya digunakan metode survey eksplanatory, metode
deskriptif, dan historis.
Contoh: Eksperimen tentang gejala-gejala alam

2. Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan


yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan
atau teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk
menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan
menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode
verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang
menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori
berdasarkan data).
Contoh untuk membuktikan adanya pengaruh kecerdasan emosional
terhadap gaya kepemimpinan, atau penelitian yang dilakukan untuk menguji
efektifitas model-model pembelajaran yang telah ada dalam mata pelajaran
tertentu.

3. Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk


mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai
dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya.
Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey,
studi kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang
waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
Contoh:
 Studi tentang kebutuhan pendidikan keterampilan di Daerah X.
 Survey Pendapat Umum Tentang Sikap Berhemat Masyarakat.
 Penelitian Tentang Daya Serap Siswa SMA dalam Pelajaran X.

4. Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang


meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode
ini dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis,
yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan
generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-
bukti untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh
kesimpulan yang kuat.
Contoh: Studi tentang Praktek Bawon di Pulau Jawa.

4. Jelaskan Pendekatan penelitian secara induksi dan deduksi


a) Deduksi.
Deduksi berpangkal pada suatu pendapat umum berupa hukum, teori atau
kaedah dalam menyusun suatu penjelasan tentang suatu kejadian khusus. Deduksi
juga disebut interpolasi pendapat dan merupakan penalaran formal. Deduksi
mengembalikan setiap kejadian kepada pendapat umum. Maka deduksi hanya
benar jikalau pendapat umum yang digunakan sebagai pangkal yang digunakan itu
benar
b) Induksi
Induksi berpangkal pada sejumlah fakta untuk menyusun suatu penjelasan
umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.Induksi juga disebut ekstrapolasi
pendapat lewat proses perampatan. Derajat kebenaran induksi tergantung pada
jumlah keterandalan fakta yang telah digunakan untuk membuat perampatan.
Makin banyak dan makin andal fakta yang dipergunakan, makin tinggi derajat
kebenaran kesimpulan.
5. Tahap pelaksaaan penelitian

Bulan Pelaksanaan Tahun 2015

Januari April Mei Juni


No Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan
x x x x x x
Penyusunan Proposal x x x
Mengurus Perijinan x x
Menyusun Instrumen x x
2. Tahap Pelaksanaan x x x x x x
Pengumpulan Data x x x x x x
Analisis Data x x x x
Perumusan Hasil Penelitian x x
3. Tahap Penyelesaian x x x x x
Penyelesaian Kerangka Skripsi x x x
Penulisan Skripsi x x x x x x
Revisi dan Editing Skripsi x x x x x x x

Penyerahan Skripsi

6. Tulislah syarat peneliti yang baik

Menurut Whitney (Nazir, 2009) syarat-syarat yang harus dimiliki seorang


peneliti, antara lain :

a. Daya nalar.
Seorang peneliti harus mempunyai daya nalar yang tinggi, yaitu adanya kemampuan
untuk memberi alasan dalam memecahkan masalah, baiksecara induktif maupun
secara deduktif.
b. Orisinalitas.
Peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus
brillian, mempunyai inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang
rasional dan menghindarkan plagiat.
c. Daya ingat.
Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis.
Dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta-fakta.
d. Kewaspadaan.
Seorang peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap
perubahan yang terjadi atas sesuatu varaibel atau atas suatu sifat fenomena. Ia harus
sigap dan mempunyai intaian yang tajam, serta responsive terhadap perubahan atau
kelainan
e. Akurat.
Seorang peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta tingkat perhitungan
yang akurat, tajam, serta beraturan.
f. Konsentrasi.
Seorang peneliti harus mempunyai kekuatan konsentrasi yang tinggi, kemauan yang
keras serta tidak cepat muak
g. Dapat bekerja sama.
Peneliti harus mempunyai sifat kooperatif, dapat bekerjasama dengan siapapun.
Harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual, dan dapat bekerja
secara team work
h. Kesehatan.
Seorang peneliti harus sehat, baik jiwa maupun fisik. Peneliti harus stabil, sabar,
dan penuh vitalitas.
i. Semangat
Kesehatan peneliti harus ditunjang pula oleh adanya semangat untuk meneliti.
Peneliti harus mempunyai kreativitas serta hasrat yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai