- DIURETIK
- CALCIUM CHANNEL BLOCKERS (CCB)
- DIRECT VASODILATOR
- SIMPATOLITIK
- ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME (ACE) INHIBITORS
- ANGIOTENSIN II INHIBITORS
DIURETIK
Mekanisme kerja utama : mengurangi volume darah dan natrium, juga bisa menurunkan
resistensi perifer
Efektifitas penurunan tekanan darah 10-15 mmHg bila digunakana sebagai preparat tunggal
Pembagian diuretic :
- Golongan tiazid
- Loop diuretic
- Diuretic hemat kalium
Loop Diuretics
- Masa kerja lebih singkat daripada golongan tiazid
- Digunakan pada pasien yang refrakter/tidak mempan terhadap tiazid
Contoh obat : furosemide
Efek samping : dehidrasi, hipokalemia, menggaggu kontrol diabetes, meningkatkan
ldl/hdl
Interaksi obat : digitalis, litium
Mekanisme kerja :
- Menghambat masuknya ca kedalam otot polos pembuluh darah sehingga tidak terjadi
vasokonstriksi pembuluh darah Penurunan resistensi perifer
- Menghambat masuknya ion ca kedalam otot miokard Kontraktilitas miokard menurun
- Contoh obat :
Golongan :
Nifedipine (amlodipine, nikardipine, felodipine, lekardipine)
Vasodilatasi yang selektif, efek kejantung kurang
Efek samping : takikardia, sakit kepala, edema perifer
Deltiazem
Vasodilatasi dan efek pada jantung sedang
Efek samping : pusing, sakit kepala, edema perifer
Verafamil
Efek paling besar ke jantung
Efek samping : pusing, sakit kepala, edema perifer
FARMAKOKINETIK CCB
ADRENOLITIK SENTRAL
Mekaniseme kerja : mengurangi aktivitas simpatis dari otak
Contoh obat :
Clonidin
- Efek samping : sedasi, mulut kering, bradikardi
- Interaksi obat : obat yang mendepresi SSP
- Menghentikan obat harus perlahan-lahan untuk menghindari rebourn hipertensi,
kecemasan dan susah tidur (insomnia)
- Tersedia preparat oral dan transdermal
Metildopa
- Efek samping : sedasi, mimpi buruk, gangguan pergerakan, hiperpolaktinemia, anemia
- Interaksi obat : MAO dan levodopa
- Obat hipertensi pilihan bagi penderita yang sedang hamil
PENGHAMBAT ADRENERGIK
Mekanisme kerja : mengurangi pelepasan norepinefrin pada jantung dan pembuluh darah
sehingga menurunkan curah jantung dan resistensi perifer.
Contoh obat :
Reserpin
- Juga memilki efek adrenolitik sentral
- Digunakan pada hipertensi ringan-berat
- Efek samping : sedasi, diare, depresi, bradikardi, kongesti hidung.
- Interaksi obat : obat depresan , MAOI
Guanetidin
- Digunakan pada hipertensi berat
- Efek samping : berat seperti hipotensi, diare, bradikardi, impoten tetapi tidak
mendepresi SSP.
Penghambat Reseptor Alfa
Mekanisme kerja : menghambat reseptor alfa 1 sehingga tidak terjadi vasodilator langsung
Contoh obat :
Prasozin
- Efek takikardia lebih kurang daripada vasodilator langsung
- Efek samping : Dosis pertama mempresipitasi penurunan tekanan darah (akut),
pusing, sakit kepala, lemah, mengurangi LDL/HDL
Penghambat Reseftor Beta
Mekanisme kerja : mengurangi kontraktilitas miokard dan curah jantung, mengurangi
sekresi renin sehingga mengerungi pembentukan angiotensin II yang bersifat
vasokonstriktor
Contoh obat :
- Propanolol (isa -), nadolol (ISA -), pindolol (ISA +) tidak selektif
- Metopronolol : selektif, ISA -
- Labetolol (alfa dan beta antagonis, ISA +)
Efek samping : lemes yang kronis, tidak kuat olah raga, sedasi, mimpi buruk, sesak
napas, bradikardi
VASODILATOR
Contoh obat :
Hidralazin
- Efektif per oral, digunakan pada hipertensi yang resisten dan kasus kegawatdaruratan
- Efek samping : takikardi, angina pectoris, retensi air, mual-muntah
Minoksidil
- Untuk hipertensi yang resisten
- Efek samping : sda
Nitroprussid
- Untuk kegawatdaruratan hipertensi, mula kerja singkat, dengan efek vasodilatasi
kuat
- Efek samping : mual-muntah, otot berdenyut, keracunan sianida
Diazoxid
- Untuk kegawatdaruratan hipertensi, masa kerja lama
- Efek samping : takikardi berat, mual-muntah, hipotensi yang berkepanjangan
ANGIOTENSIN II INHIBITORS
Mekanisme kerja : relaksasi otot polos pembuluh darah (vasodilatasi), meningkatkan sekresi air dan
garam (volume plasma menurun)
Contoh obat : saralasin, losartan
Efek samping : hiperkalemia
Kontra indikasi : trimester 2-3 kehamilan