Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup
agar pasien asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Asap rokok
• Apakah penderita merokok?
• Adakah orang lain yang merokok di sekitar penderita saat di rumah/ di lingkungan kerja ?
• Apakah orangtua penderita (asma anak) merokok ?
Refluks gastroesofagus
• Apakah penderita mengeluh nyeri ulu hati (heart burn) ?
• Apakah penderita kadangkala regurgitasi atau bahkan makanan kembali ke tenggorokan ?
• Apakah penderita mengalami batuk, sesak dan mengi saat malam ?
• Apakah penderita (asma anak) muntah diikuti oleh batuk atau mengi malam hari? Atau
gejala memburuk setelah makan?
Serangan Asma Ringan Serangan Asma Sedang / Berat Serangan Asma Mengancam Jiwa
Pengobatan awal
• Oksigenasi dengan kanul nasal
• Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam satu jam) atau agonis
beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau Adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan)
• Kortikosteroid sistemik :
- serangan asma berat
- tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator
- dalam kortikosteroid oral
Terapi awal
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat
(setiap 20 menit, 3 kali dalam 1 jam), atau
Bronkodilator oral
Kromolin &
Nedokromil
Tablet 10mg
Bambuterol 1 X 10 mg / hari, malam --
Metilxantin
Aminofilin lepas Tablet 225 mg 2 x 1 tablet ½ -1 tablet, Atur dosis sampai mencapai kadar
lambat 2 x/ hari obat
(> 12 tahun) dalam serum 5-15 mcg/ ml.
Teofilin lepas Lambat Tablet 2 x125 – 300 mg 2 x 125 mg Sebaiknya monitoring kadar obat
125, 250, 300 mg – (> 6 tahun) dalam
2 x/ hari; serum dilakukan rutin, mengingat
200-400 mg sangat bervariasinya metabolic
400 mg 1x/ hari clearance dari teofilin, sehingga
mencegah efek samping
Antileukotrin
Flutikason propionat IDT 50, 125 mcg/ 125 – 500 mcg/ hari 50-125 mcg/ hari Dosis bergantung kepada derajat
semprot berat asma
100 – 800
Budesonide IDT , Turbuhaler mcg/ hari 100 –200 mcg/ hari Sebaiknya diberikan dengan spacer
100, 200, 400 mcg
IDT, rotacap,
rotahaler, rotadisk 100 – 800 100-200 mcg/ hari
Beklometason mcg/ hari
dipropionat
Terbutalin IDT 0,25 mg/ semprot 0,25-0,5 mg, Inhalasi Penggunaan obat pelega
Turbuhaler 0,25 mg ; 0,5 mg/ 3-4 x/ hari 0,25 mg sesuai kebutuhan, bila
hirup 3-4 x/ hari perlu.
Respule/ solutio 5 mg/ 2ml (> 12 tahun)
Tablet 2,5 mg oral 1,5 – 2,5 mg, oral
Sirup 1,5 ; 2,5 mg/ 5ml 3- 4 x/ hari 0,05 mg/ kg BB/ x,
3-4 x/hari
100 mcg
Salbutamol IDT 100 mcg/semprot inhalasi 3-4x/ hari Untuk mengatasi
Nebules/ solutio 200 mcg 0,05 mg/ kg BB/ x, eksaserbasi , dosis
2,5 mg/2ml, 5mg/ml 3-4 x/ hari 3-4x/ hari pemeliharaan
Tablet 2mg, 4 mg oral 1- 2 mg, berkisar 3-4x/ hari
Sirup 1mg, 2mg/ 5ml 3-4 x/ hari 100 mcg,
3-4x/ hari
Fenoterol IDT 100, 200 mcg/ semprot 200 mcg 10 mcg,
3-4 x/ hari
Solutio 100 mcg/ ml 10-20 mcg, 2 x/ hari
2 x 25 mcg/hari
Prokaterol IDT 10 mcg/ semprot 2-4 x/ hari 2 x 2,5 ml/hari
Tablet 25, 50 mcg 2 x 50 mcg/hari
Sirup 5 mcg/ ml 2 x 5 ml/hari
Antikolinergik
1. Rencana terapi
2. Implementasi Pengobatan
Pedoman pemberian Informasi dan edukasi :
a. Bekal pengetahuan yang cukup, percaya diri saat komunikasi
b. KIE pada pasien dan keluarga
c. Dokumentasi data pasien
d. Peragaan alat inhaler, rotahaler
e. Kepatuhan pasien dalam pengobatan jangka panjang akan lebih baik jika:
- Jumlah obat sedikit
- Dosis per hari sedikit
- Efek samping jarang terjadi
f. Membantu pasien menyelesaikan masalah penggunaan obat.
Informasi penting yang dapat disampaikan pada pasien dan keluarga:
a. Mengenali sejarah penyakit (gejala, faktor pencetus). Sedapat mungkin kurangi dan
singkirkan faktor pemicu, misalnya jika alergi terhadap bulu binatang, lebih baik jangan
memelihara.
b. Pemeriksaan penunjang asma
c. Bagaimana mengenali serangan asma dan tingkat keparahannya: hal yang harus
dilakukan apabila terjadi serangan termasuk mencari pertolongan yang diperlukan
d. Upaya pencegahan
e. Motivasi pasien untuk berhenti merokok
f. Gunakan alat penyaring udara dan penyejuk ruangan (AC) untuk membuat lingkungan
dalam rumah lebih bersih dan nyaman
g. Bersihkan rumah sekurang-kurangnya sekali seminggu. Gunakan masker saat
membersihkan rumah
h. Jika gejala bertambah buruk, segera ke dokter
i. Hubungi dokter jik asma masih timbul setelah diobati dengan kortikosteroid dan atau
inhalasi
j. Jangan gunakan obat bebas, bat herbal, atau suplemen obat diet walaupun produk
tersebut dinyatakan dari bahan alami, tanpa konsultasi dengan dokter, karena dapat
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan juga dapat menggangu kerja obat
yang diresepkan dokter
k. Pada saat timbul serangan, anjurkan pasien untuk segera beristirahat dan segera
menggunakan obat asma yang diresepkan dokter
l. Gunakan obat asma secara teratur. Asma merupakan kondisi kronik yang memerlukan
pengawasan dan pengobatan secara teratur
m. Aktif secara fisik. Olah raga seperti berenang, jalan kaki dapat memperkuat jantung dan
paru-paru. Lakukan olah raga selama kurang lebih 30 menit setiap hari. Namun
demikian, jangan berolahraga pada saat udara dingin karena dapat memicu timbulnya
asma. Atau gunakan masker wajah saat olahraga untuk menghangatkan udara yang
dihirup
n. Jika pasien sering mengalami rasa panas pada ulu hati, anjurkan untuk berkonsultasi
dengan dokter dalam memilih jenis terapi yang sesuai, karena aliran balik asam lambung
bukan hanya merusak jalan nafas di dalam paru-paru tetapi juga memperberat gejala
asma
o. Mendapatkan vaksin influenza setiap tahunnya
p. Pengobatan dibagi menjadi 2 golongan besar:
- Simptomatik serangan asma dan kerja cepat
- Pencegahan rutin untuk mencegah asma kambuh
q. Cara pakai obat
Cara Pakai Inhaler:
Cuci tangan sampai bersih
Buka penutup inhaler dan posisi mulut inhaler dibawah dan bagian kepala diatas
Kocok terlebih dahulu wadah inhaler agar obat merata (5detik)
Hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan sekuat yang dimampu
Pegang inhaler sesuai posisi
Tarik nafasketika menekan inhaler agar obat yang terdapat di inhaler bisa masuk ke
dalam
Tarik nafas secara perlahan agar obat yang tersisa di mulut masuk ke dalam
Tahan nafas 10 detik, agar obat dalam paru-paru tidak keluar lagi dan bisa
memberikan efek
Ulangi tahapan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang diresepkan oleh dokter
Kumur-kumur untuk membersihkan obat dalam mulut
Buang hasil kumur jangan diminum
r. Ingatkan pasien kumur setelah pakai inhaler yang mengandung kortikosteroid untuk
meminimalisasi pertumbuhan jamur di mulut dan tenggorokan serta absorbsi sistemik
dari kostikosteroid
s. Keamanan pada ibu hamil dan menyusui
t. Pengobatan jangka panjang
u. Ada keluhan hubungi apoteker
Cara membersihkan inhaler:
Lepaskan kaleng logam dari inhaler (jika inhaler Anda adalah metered-dose).
Pastikan tidak ada benda yang menyumbat area tersebut.
Bilas dengan air hangat hanya pada mouthpiece dan tutupnya.
Biarkan mengering secara alami sepanjang malam (Jangan gunakan kain untuk
mengelapnya hingga kering).
Di pagi hari, pasang kembali kaleng logam ke dalamnya. Pasang tutupnya.
Jangan bilas bagian lainnya.
Cara pemakaian handihaler:
Sebelum menggunakan, buka kemasan sampai satu kapsul terlihat jelas. Dorong
kemasan sampai pada tanda “STOP” pada blister untuk menghindari terpaparnya
kapsul lain. Segera pakai kapsul yang sudah terbuka/ jika tidak efikasinya akan
berkurang.
Buka bagian penutup serbuk dari handihaler dengan cara menariknya ke atas,
kemudian buka bagian yang akan dimasukkan ke dalam mulut.
Masukkan kapsul ke dalam tabung. Tidak menjadi masalah, bagian mana dari ujung
kapsul yang akan dimasukkan ke dalam tabung.
Tutup bagian mulut tabung dengan rapat sampai terdengar bunyi “klik” kemudian
biarkan bagian penutup sebuk terbuka.
Pegang handihaler dengan kuat dengan bagian yang akan dimasukkan ke dalam
mulut menghadap ke atas, tekan bagian tombol yang tajam dan lepaskan. Ini akan
membuat lubang pada kapsul sehingga obat akan dibebaskan
Buang napas. Jangan bernapas ke bagian tabung yang akan dimasukkan ke dalam
mulut untuk beberapa saat.
Handihaler dimasukkan ke dalam mulut dan tutup bibir rapat-rapat dan tempelkan
pada bibir tabung.
Tegakkan kepala dan tarik napas perlahan-lahan dan dalam tapi dengan kecepatan
yang cukup untuk mendengar vibrasi kapsul. Tarik napas sampai paru-paru penuh
kemudian tahan napas sedemikian sehingga terasa nyaman. Pada saat yang
bersamaan, lepaskan handihaler dari mulut. Bernapas seperti biasa.
Untuk memastikan pemakaian dosis tiotropium lengkap, ulangi hal ini sekali lagi.
Setelah melengkapi dosis tiotropium dalam sehari, buka bagian atas tabung. ambil
kapsul yang telah digunakan dan buang. Tutup bagian atas tabung dan penutup
serbuk dan simpan
Kondisi Khusus
Kehamilan
Selama kehamilan berat penyakit asma dapat berubah sehingga penderita memerlukan
pengaturan jenis dan dosis obat asma yang dipakai. Penelitian retrospektif memperlihatkan bahwa
selama kehamilan 1/3 penderita mengalami perburukan penyakit, 1/3 lagi menunjukkan perbaikan
dan 1/3 sisanya tidak mengalami perubahan. Meskipun selama kehamilan pemberian obat-obat
harus hati-hati, tetapi asma yang tidak terkontrol bisa menimbulkan masalah pada bayi berupa
peningkatan kematian perinatal, pertumbuhan janin terhambat dan lahir prematur, peningkatan
insidensi operasi caesar, berat badan lahir rendah dan perdarahan postpartum. Prognosis bayi yang
lahir dari ibu menderita asma tapi terkontrol sebanding dengan prognosis bayi yang lahir dari ibu
yang tidak menderita asma. Oleh sebab itu mengontrol asma selama kehamilan sangat penting untuk
mencegah keadaan yang tidak diinginkan baik pada ibu maupun janinnya. Pada umumnya semua
obat asma dapat dipakai saat kehamilan kecuali komponen α adrenergik, bromfeniramin dan
epinefrin.. Kortikosteroid inhalasi sangat bermanfaat untuk mengontrol asma dan mencegah
serangan akut terutama saat kehamilan. Bila terjadi serangan, harus segera ditanggulangi secara
agresif yaitu pemberian inhalasi agonis beta-2, oksigen dan kortikosteroid sistemik.
Pemilihan obat pada penderita hamil, dianjurkan :
Obat inhalasi
Memakai obat-obat lama yang pernah dipakai pada kehamilan sebelumnya yang
sudah terdokumentasi dan terbukti aman.