Ia menoleh sekeliling dan melihat banyak kerikil. Elang pergi ke sana dan mengambil satu dengan
paruhnya, lalu memasukkan kerikil ke dalam guci. Air itu sedikit naik.elang kembali dan membawa
batu lainnya, hingga air makin meninngi. Elang terus memindahkan batu dan memasukkan ke dalam
guci. Sediki demi sedikit air itu naik hingga akhirnya elang dapat mencapainya. Kemudian, elang
meminumnya dengan puas.
Dikutip dari : Abd Fattah Shobri dan Ali umar “Elang dan Guci”
“Awas hujan batu,” teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar
merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok
burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. “Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung
seperti kalian”. Elang menerima kelelawar dengan senang hati.
Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan
anak panah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan
dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar ?. Ia bolak balik
berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki
kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung.
Pernyataan yang menunjukkan tokoh kelelawar tidak berpendirian tetap adalah ... .
A. Tokoh kelelawar memperlihatkan sayapnya kepada burung elang.
B. Tokoh kelelawar bolak-balik berpihak kepada kelompok yang menang
C. Tokoh kelelawar cemas karena terkena hujan batu
D. Tokoh kelelawar menemui elan, si raja burung.
No Kunci Pembahasan
32. C Penyebab konflik tersebut adalah elang haus dan ingin meminum air dalam
guci. Oleh sebab itu, elang berusaha keras memindahkan kerikil satu per satu
agar air dalam gci meninggi. Penyebab konflik yang tepat terdapat pada
jawaban C.
33. C Perbedaan karakteristik kutipan cerpen dan fabel tersebut terletak pada penggambaran latar.
34. B Perbedaan karakteristik kutipan cerpen dan fabel tersebut terletak pada penggunaan bahasa.
35. B Kutipan cerpen menceritakan peristiwa kematian tokoh ibu. Latar tampak
pada kutipan cerpen adalah di rumah, malam, sepi, sedih. Perhatikan kalimat
pertama kutipan tersebut.
36. A Bukti watak tokoh Mama tersebut penyanyang ditandai dengan nomor (2)
dan (4). Pembuktian tersebut diperlihatkan lewat sikap Mama (2) dan dialog
yang diucapkan oleh Mama.
37. B Pernyataan mengenai watak tokoh kelelawar memiliki pendirian tidak tetap,
terdapat pada teks.
38. B Kata distibusi berarti penyaluran. Kata distribusi tepat untuk melengkapi
kalimat tersebut.
39. B Agar menjadi paragraf padu, bagian-bagian rumpang tersebut harus diisi
dengan kata-kata berimbuhan. Kata-kata mempengaruhi, memperhatikan,
dan berpengaruh merupakan kata-kata tepat untuk mengisi bagian-bagian
rumpang tersebut.
40. D Petunjuk dalam soal merupakan petunjuk membuat kuedorayaki. Urutan
tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi petunjuk runtut adalah 1-4-2-3-
5.
41.