(Ferdinand de Saussure)
(26 November 1857 – 22 February
1913)
Strukturalisme suatu gerakan pemikiran
filsafat yg mempunyai pokok pikiran bhw
semua masy & kebudayaan mempunyai
suatu struktur yg sama & tetap.
Strukturalisme cara berpikir yg
mendasari semua pemikiran abad modern,
dan linguistik mrp salah satu ilmu yg
paling sistematis dlm bidang humaniora.
Kedua kegiatan itu dasar2nya diletakkan
oleh sarjana Swiss, Ferdinand de
Saussure, pada awal abad XX dlm
kuliah2nya yg berjudul Cours de
Linguistique Generale.
Strukturalisme termasuk dalam teori
kebudayaan yg idealistik krn
strukturalisme mengkaji pikiran2 yg
terjadi dalam diri manusia.
Strukturalisme menganalisa proses
berfikir manusia dari mulai konsep hingga
munculnya simbol-simbol atau tanda-
tanda (termasuk didalmnya upacara-
upacara, tanda-tanda kemiliteran dan
sebagainya) sehingga membentuk sistem
bahasa.
Bahasa yang diungkapkan dalam
percakapan sehari-hari juga mengenai
proses kehidupan yang ada dalam
kehidupan manusia, dianalisa berdasarkan
strukturnya melalui petanda dan penanda,
langue dan parole, sintagmatik dan
paradikmatik serta diakronis dan
sinkronis.
Semua relaitas sosial dapat dianalisa
berdasarkan analisa struktural yang tidak
terlepas dari kebahasaan.
Ciri khas strukturalisme ialah pemusatan
pada deskripsi keadaan aktual obyek
melalui penyelidikan, penyingkapan sifat-
sifat instrinsiknya yang tidak terikat oleh
waktu dan penetapan hubungan antara
fakta atau unsur-unsur sistem tersebut
melalui pendidikan. Strukturalisme
menyingkapkan dan melukiskan struktur
inti dari suatu obyek (hirarkinya, kaitan
timbal balik antara unsur-unsur pada
setiap tingkat) (Bagus, 1996: 1040)
Gagasan-gagasan strukturalisme juga
mempunyai metodologi tertentu dalam
memajukan studi interdisipliner tentang
gejala-gejala budaya, dan dalam
mendekatkan ilmu-ilmu kemanusiaan
dengan ilmu-ilmu alam. Akan tetapi
introduksi metode struktural dalam
bermacam bidang pengetahuan
menimbulkan upaya yang sia-sia untuk
mengangkat strukturalisme pada status
sistem filosofis. (Bagus, 1996: 1040)
Saussure memahami bahasa bukan
sebagai substansi, melainkan
sebagai bentuk, sebagai sebuah
sistem tanda yang diorganisasikan
berdasarkan aturan-dalam (intern).
Ia yang pertama kali merumuskan
secara sistematis cara menganalisa
bahasa, yang juga dapat
dipergunakan untuk menganalisa
sistem tanda atau simbol dalam
kehidupan masyarakat, dengan
menggunakan analisis struktural.
linguistik adalah ilmu yang mandiri,
karena bahan penelitiannya, yaitu
bahasa, juga bersifat otonom.
Bahasa adalah sistem tanda yang
paling lengkap. Menurutnya ada
kemiskinan dalam sistem tanda
lainnya, sehingga untuk masuk ke
dalam analisis semiotik, sering
digunakan pola ilmu bahasa.
De Saussure mengatakan bahwa
bahasa adalah sistem tanda yang
mengungkapkan gagasan, dengan
demikian dapat dibandingkan dengan
tulisan, abjad orang-orang bisu tuli,
upacara simbolik, bentuk sopan
santun, tanda-tanda kemiliteran dan
lain sebagainya.
Bahasa hanyalah yang paling penting
dari sistem-sistem ini. Jadi kita
dapat menanamkan benih suatu ilmu
yang mempelajari tanda-tanda di
tengah-tengah kehidupan
kemasyarakatan; ia akan menjadi
bagian dari psikologi umum, yang
nantinya dinamakan oleh de
saussure sebagai semiologi.
Ilmu ini akan mengajarkan kepada
kita, terdiri dari apa saja tanda-
tanda itu, kaidah mana yang
mengaturnya. Karena ilmu ini belum
ada, maka kita belum dapat
mengatakan bagaimana ilmu ini,
tetapi ia berhak hadir, tempatnya
telah ditentukan lebih dahulu.
Linguistik hanyalah sebahagian dari
ilmu umum itu, kaidah-kaidah yang
digunakan dalam semiologi akan
dapat digunakan dalam linguistik dan
dengan demikian linguistik akan
terikat pada suatu bidang tertentu
dalam keseluruhan fakta manusia.
Gagasan mendasar de Saussure
Diakronis dan sinkronis: penelitian
suatu bidang ilmu tidak hanya dapat
dilakukan secara diakronis (menurut
perkembangannya) melainkan juga
secara sinkronis (penelitian
dilakukan terhadap unsur-unsur
struktur yang sezaman)
Langue dan parole
Langue dan parole: langue adalah
penelitian bahasa yang mengandung
kaidah-kaidah, telah menjadi milik
masyarakat, dan telah menjadi
konvensi. Sementara parole adalah
penelitian terhadap ujaran yang
dihasilkan secara individual.
Sintagmatik dan Paradikmatik
Sintagmatik : sintagmatik adalah
hubungan antara unsur yang
berurutan (struktur) dan
Paradikmatik (asosiatif): hubungan