Anda di halaman 1dari 3

Temu Bisnis Dan Kerjasama Koperasi Dan

UKM Di Bidang Industri Komponen


Otomotif
Temu Bisnis Dan Kerjasama Koperasi Dan UKM Di Bidang Industri Komponen Otomotif

Komitmen Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla sebagaimana 9 butir dalam Nawa Cita,
salah satunya adalah menjelaskan bahwa perlunya “Mewujudkan Kemandirian Ekonomu Dengan
Menggerakkan Sektor Strategis Ekonomi Domestik”. Dalam kaitan itu, Koperasi dan UKM yang
bergerak di sektor riil khususnya industri komponen otomotif dipandang mampu memberikan
sumbangan, baik dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya maupun perluasan lapangan dan
kesempatan kerja.

Bisnis otomotif dan industri pendukungnya saat ini mengalami peningkatan cukup baik dan prospek
bisnis otomotif di masa mendatang masih tetap sangat bagus. Namun dalam kaitan Produksi dan
Pemasaran, disadari bahwa para pelaku/Pengusaha di bidang Industri Komponen Otomotif
khususnya skala Koperasi dan UKM masih menghadapi permasalahan seperti permodalan, kapasitas
SDM, iklim usaha, akses teknologi dan akses pemasaran.

Guna mewujudkan komitmen dalam Nawa Cita tersebut dibutuhkan strategi dan upaya yang
terencana, terpadu lintas sektor, bertahap dan berkesinambungan dalam rangka peningkatan
kapasitas dan wawasan pelaku usaha dalam lingkup Koperasi dan UKM bidang industri komponen
otomotif. Untuk itu, Kementerian Koperasi menginisiasi penyelenggaraan kegiatan “Temu Bisnis
dan Kerjasama Koperasi dan UKM dibidang Industri Otomotif dan Industri Pendukungnya”, pada
hari Rabu tanggal 2 Agustus 2017 lalu di Bekasi.

Dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM akan bekerjasama
dengan IOI (Institut Otomotif Indonesia), PIKKO (Perkumpulan Industrk Kecil Menengah
Komponen Otomotif) Indonesia, asosiasi lain se-Jabodetabek serta koperasi di DKI Jakarta, Jawa
Tengah dan Jawa Barat yang berusaha dibidang komponen otomotif dan industri pendukungnya.
Pada acara Temu Bisnis tersebut berlangsung penandatanganan kerja sama dalam Pengembangan
Manajemen dan SDM KUKM Komponen Otomotif antara Institut Otomotif Indonesia (IOI) dengan
5 Koperasi Komponen Otomotif, yaitu 1. Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO), 2. Koperasi
batur Jaya Klaten, 3. Koperasi Logam Rakitan Rakyat Tegal, 4. Koperasi Tegal Manufaktur Part, 5.
Koperasi Perkampungan Industri Kecil (KOPIK) dan kerja sama dengan PT. Yogya Presisi
Tehnikatama Industri. Juga dilakukan kerjasma dalam pengembangan Design dan kualitas produk
antara PT Bakrie Autopart dengan Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) Jakarta.

Dalam rangka meningkatkan daya saing produk KUKM, juga diserahkan sertifikat HAKI kepada 1.
Ernawati dengan jenis produk Motif Buah Kecapi, 2. Vergowati Retno Purwaningsih dengan jenis
produk Motif Batik Bunga Tulip, 3. Istiqomah dengan produk Batik Motif Pesta Panen.

Selanjutnya diserahkan juga Sertifikat NIK (Nomor Induk Koperasi) kepada 3 Koperasi dari Kab.
Karawang, yaitu : 1. KPRI Kancawinanya, 2. KPRI Tridaya SMPN 1 Karawang Barat, dan 3. KPRI
Graha Mina BLUPPB Karawang dan Penyerahan KUR dari Bank BRI kepada Maesa Yuda Pratama
dan Dodi Aditya Warman masing-masing senilai Rp. 25 Juta, sedangkan penyerahan KUR dari Bank
BNI kepada Sofyan Fitriadi senilai Rp. 15 Juta dan Herlina senilai Rp. 25 Juta.

Kerjasama ini dalam rangka meningkatkan kemitraan dan pengembangan kerja sama dalam hal
pendampingan, bimbingan teknis dan sebagaimana yang akan diberikan oleh IOI kepada koperasi-
koperasi tersebut, sehingga koperasi-koperasi tersebut diharapkan dapat bermitra dengan tier 1 dan
2. Pada Temu Bisnis ini juga digelar Mini Pameran hasil produksi komponen otomotif dari beberapa
Koperasi dan Usaha UKM, seperti dari AUPI (Asosiasi UKM Pendukung Industri) Kabupaten Bekasi.
AUPI saat ini beranggotakan 40 UKM yang berkecimpung di berbagai bidang produksi seperti
machining, fabrikasi, permesinan, pengecoran, plastik, karet, komponen dan lain-lain. Deputi
Kementerian UKM Wayan Dipta menyempatkan diri meninjau stand AUPI yang didampingi oleh
Dicky dari Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi, Emil Harley dari Kadin Kabupaten Bekasi,
Bambang Indra Direktur Bakri Autopart, Made Tangkas Direktur Toyota dan Edison Sihombing
Ketua AUPI Kabupaten Bekasi.

Dari Temu Bisnis ini diharapkan rekomendasi dan masukan untuk merumuskan kebijakan
Kementerian Koperasi dan UKM dalam upaya mendorong koperasi dan pelaku usaha komponen
otomotif agar lebih maju dan bisa bersaing untuk mendukung pengembangan industri otomotif di
tanah air. Dan dipilihnya Bekasi sebagai tempat penyelengaraan dengan mempertimbangkan bahwa
Bekasi merupakan salah satu kawasan industri otomotif di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai