Anda di halaman 1dari 2

Tugas Ujian – Sandy Laveda 406151065

Penguji: dr. Ernie Setyawati, Sp.A, M.Kes

1. Jelaskan perbedaan pengukuran untuk tinggi badan / panjang badan saat posisi
tidur dan berdiri!
Pada anak >2 tahun atau >85cm diukur dalam posisi berbaring maka hasilnya perlu
dikurangi 1cm sebelum diplot pada grafik pertumbuhan.
Sumber: Buku Ajar Nutrisi Pediatrik & Penyakit Metabolik Jilid 1, IDAI 2011, hal. 26

2. Bagaimana pemberian vitamin A pada penderita campak?


Vitamin A untuk anak < 6 bulan : 50.000 IU
6 bulan – 11 bulan : 100.000 IU
> 12 bulan : 200.000 IU
diberikan selama 2 hari
Pada anak dengan tanda & gejala defisiensi vitamin A, diberikan lagi dosis ketiga pada 2-
4minggu setelah dosis kedua diberikan.
Sumber: Nelson Ed.20, Bab Infectious Diseases, hal. 1546

3. Kapan muncul koplik’s spot pada campak?


1-4 hari sebelum muncul ruam kemerahan.
Sumber: Nelson Ed.20, Bab Infectious Diseases, hal.1544

4. Apakah SSPE dapat terjadi akibat vaksinasi campak?


Dapat. SSPE dapat mengenai orang yang hanya divaksin campak dan orang yang tidak
pernah punya riwayat infeksi campak.
Sumber: Nelson Ed.20, Bab Infectious Diseases, hal.1546

5. Bagaimana jadwal imunisasi selanjutnya untuk anak 5 tahun yang tidak pernah
mendapat DPT/menjalani imunisasi dasar?
Vaksinasi diberikan sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya, yaitu
sebanyak 3x dengan interval 4-8minggu, terbaiknya 8minggu (2bulan).
Sumber: Pedoman Imunisasi di Indonesia edisi keempat tahun 2011, IDAI, hal. 70, 52

6. Jelaskan metode kehilangan panas pada bayi!


- Konduksi
Perpindahan panas yang terjadi sebagai akibat perbedaan suhu antara kedua obyek.
Kehilangan panas terjadi saat kontak langsung antara kulit BBL dengan permukaan
yang lebih dingin. Sumber kehilangan panas terjadi pada BBL yang berada pada
permukaan/alas yang dingin, seperti waktu proses penimbangan.
- Konveksi
Transfer panas terjadi secara sederhana dari selisih suhu antara permukaan kulit bayi
dan aliran udara yang dingin di permukaan tubuh bayi. Sumber kehilangan panas disini
dapat berupa: incubator dengan jendela terbuka, aliran udara yang lebih dingin dari
kipas angin, hembusan udara dingin melalui pendingin ruangan.
- Radiasi
Perpindahan suhu dari suatu objek panas ke objek yang dingin, misalnya dari bayi
dengan suhu yang hangat dikelilingi suhu lingkungan yang lebih dingin. Sumber
kehilangan panas dapat berupa suhu lingkungan yang dingin atau suhu incubator yang
dingin.
- Evaporasi
Panas terbuang akibat penguapan, melalui permukaan kulit dan traktus respiratorius.
Sumber kehilangan panas dapat berupa BBL yang basah setelah lahir, atau pada waktu
dimandikan.

Sumber: Buku Ajar Neonatalogi, IDAI, hal. 90-91

Anda mungkin juga menyukai