Anda di halaman 1dari 97

Pemicu 1A – BIOMEDIK 1

Duniaku serasa berputar


PENYUSUN
 Wisnu Heri Purwanto (405090035)
 Selva Awandari (405090052)
 Inggrid Monica Chandra K. (405090053)
 Trizandi Nugraha (405090057)
 Kartika Eda Clearesta (Penulis) (405100121)
 Samuel Andika (Ketua) (405100122)
 Liani Anisara (Seketaris) (405100123)
 Adhitia Mahardika (405100124)
 Obet Agung Sanjaya (405100125)
 Widyawati (405100126)
 Septinesya Yesica Wijaya (405100127)
 Eliata Setyowati (405100128)
Pemicu 1A

Duniaku serasa berputar


Sebagai seorang peragawati tentu menginginkan tubuh yang
langsing guna menunjang penampilannya. Seorang peragawati berusia
23 tahun dengan berat badan 43 kg, tinggi badan 166 cm dan indeks
masa tubuhnya sangat rendah. Untuk mempertahankan berat badannya,
selama dua bulan ini dia bisa membatasi asupan makanan. Dia tidak
pernah makan pagi, setiap makan siang dan malam hanya makan nasi
putih 1-2 sendok makan, lebih banyak makan sayuran hijau dan selalu
menghindari protein hewani. Selain itu, dia juga berolahraga setiap hari.
Setiap pagi selalu jogging selama 1 jam. Di sore harinya jalan kaki
selama 1 jam dan kadang-kadang berolahraga di pusat kebugaran atau
berenang selama 1 jam. Akhir-akhir ini dia sering merasa lemas dan
kepala terasa berputar-putar. Apa yang dialami peragawati ini...?
 Indeks massa tubuh : Perhitungan untuk mencari massa tubuh yang
ideal.

 Protein Hewani : Protein yang berasal dari hewan dan


mengandung asam amino yang lengkap.

 Asupan makanan : Banyaknya makanan yang dikonsumsi dalam


tubuh.
Menetapkan suatu masalah

1. Mengapa IMT si peragawati dikatakan sangat rendah ?


2. Bagaimana kaitan asupan makanan dengan kegiatan
sehari-harinya?
3. Mengapa peragawati tersebut lebih memilih makanan
sayuran hijau dan menghindari protein hewani ?
4. Mengapa hari-hari ini ia sering merasa lemas & kepalanya
terasa berputar ?
Curah Pendapat

1. . BB 43 43
15,6
(TB)² (1,66 x 1,66)² 2,7556

Kurus, kekurangan berat badan tingkat berat

2.. Kaitan asupan makanan dengan kegiatan sehari-harinya yaitu tidak


seimbang, karena asupan makannya sedikit sedangkan aktivitasnya
banyak.
- karbohidrat : 60-70 %
- lemak: 25-35 %
- protein : 10-15%

3. Peragawati lebih memilih sayuran hijau dan menghindari protein


hewani karena :
- Sayuran hijau memiliki banyak serat
- protein hewani lebih banyak mengandung lemak
4. Glukosa
protein Pusing & lemas ( Hipoglikemi )
lemak

Penyebab pusing :
Karbohidrat << glukosa << yang didapat otak <<

Penyebab lemas :
Sekresi glukagon glikogenolisis glukoneolisis
anaerob
asam laktat

ketoasidosis/lemas penumpukan asam laktat


Mind Mapping

Asupan makanan < aktivitas >

IMT sangat rendah

Hipoglikemia Pusing dan lemas

metabolisme

karbohirat protein lemak


Learning Objective

1. Menjelaskan dan memahami tentang IMT


2. Menjelaskan dan memahami bahan makanan yang di
konsumsi
3. Menjelaskan dan memahami proporsi setiap bahan
makanan yang di butuhkan
4. Menjelaskan dan memahami macam-macam enzim yang
berperan dalam proses pencernaan
5. Menjelaskan dan memahami struktur kimia karbohidrat,
protein, dan lemak
6. Menjelaskan dan memahami proses metabolisme
karbohidrat
7. Menjelaskan dan memahami proses metabolisme protein
8. Menjelaskan dan memahami proses metabolisme lemak
LO 1
 Indeks Massa Tubuh ( IMT )
 BMI (Body Mass Index) atau dalam bahasa
Indonesia IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah ukuran
berat badan berdasarkan berat badan seseorang dan
tinggi.
 Meskipun tidak benar-benar mengukur persentase
lemak tubuh, digunakan untuk memperkirakan
sehat berat badan berdasarkan seseorang tinggi,
dengan asumsi komposisi tubuh rata-rata.
Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)
Kategori BMI (kg/m2) Resiko Comorbiditas

Underweight < 18.5 kg/m2 Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat)

Batas Normal 18.5 - 24.9 kg/m2 Rata-rata

Overweight: > 25

Pre-obese 25.0 – 29.9 kg/m2 Meningkat

Obese I 30.0 - 34.9kg/m2 Sedang

Obese II 35.0 - 39.9 kg/m2 Berbahaya

Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya

Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada


Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)
Kategori BMI (kg/m2) Risk of Co-morbidities

Underweight < 18.5 kg/m2 Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat)

Batas Normal 18.5 - 22.9 kg/m2 Rata rata

Overweight: > 23

At Risk 23.0 – 24.9 kg/m2 Meningkat

Obese I 25.0 - 29.9kg/m2 Sedang

Obese II > 30.0 kg/m2 Berbahaya


LO 2
 Zat-zat yang terkandung dalam bahan makanan yang
dikonsumsi oleh tubuh.
Karbohidrat
Penggolongan jenis lain :
-monosakarida, disakarida, polisakarida
-Refined carbohydrate & unrefined carbohydrate

sumber karbohidrat :berbagai macam jenis bahan makanan pokok


yaitu , serelia (cereals), umbi-umbian (starcy roots), ekstrak tepung

fungsi karbohidrat :
 Sumber energi utama
 Prekursor sintesis lemak, asam amino, glikolipid, glikoprotein, dan
proteoglikan
 Menjaga keseimbangan asam dan basa
 Memulihkan tekanan osmosis sel
 Di dalam hidangan :
◦ Memberi bentuk
◦ Membantu fermentasi
◦ Karamelisasi
Lemak
Lemak sumber energi utama pada aktifitas yang lama setelah karbohidrat habis dipakai selama 30
menit.(lari jarak jauh, marathon)
• Jenis lemak
Lemak sederhana: trigliserida dan malam (wax/lilin)
Lemak kompleks :
Fosfolipid : Gliserofosfolipid : PC, PE, PS, PI
Sphingolipid : Sphingomielin, Ceramide
Glikosphingolipid : Cerebroside, Gangliosida, Sulfatidate, globoside
Lipid kompleks lain : sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.
Lemak derivat : eicosanoid, steroid, terperne, lipid vitamin

Fungsi Lemak :
1. Komponen struktur biomembran : fosfolipid kolesterol
2. Simpanan energi : TAG
3. Regulator metabolik : hormon steroid, eicosanoids
4. Cellular recognition : Gangliosida
5. Sebagai pelarut beberapa vitamin (A, D, E, K)
6. Pelindung organ vital
7. Isolator suhu dan listrik
8. Memberi bentuk dan kontur tubuh
9. Memberi rasa pada makanan
Protein
Molekul dasar protein adalah asam amino.
Terdiri dari 20 asam amino ,12 nonessensial,9 essensial

• Jenis protein(komponen yang menyusun, sumber,


fungsi fisiologik)
komponen yang menyusun
-simple protein
-complex protein
-protein derivat
Sebagai kunci utama dalam siklus hidup, karena hadir di
semua wilayah dalam tubuh.
1. Sebagai pembentuk enzim, biokatalisator.
2. Pembentuk molekul untuk penyimpanan dan transpor.
3. Beberapa protein seperti tubulin, aktin, dan kolagen memberi
dukungan dan bentuk pada sel, jaringan, dan organ.
4. Pembentuk organ penggerak, seperti flagella, lalu pemisahan
kromosom saat mitosis, dan kontraksi otot.
5. Berperan dalam pewarisan gen.
6. Sebagai hormon, yang memfasilitasi aktivitas-aktivitas
biokimia dalam sel atau jaringan. Juga sebagai reseptor
hormon.
7. Memiliki fungsi khusus, seperti antibodi.
 Vitamin dibutuhkan tubuh untuk menjalankan
proses metabolisme.
 Umumnya tidak dapat dibuat di dalam tubuh,
sehingga harus didapat dari makanan.
 Diperlukan dalam jumlah sangat kecil
 Diperoleh dari sayuran dan buah, sereal, serta minyak
ikan
 Asupan berlebihan serta defisiensi dapat
menimbulkan efek yang merugikan.
1. Vitamin larut lemak :
Vitamin A, D, E, K
Sukar dikeluarkan dari tubuh dan terkumpul dalam
hati atau jaringan lainnya.
Pada wanita hamil dan orang usia lanjut tidak boleh
diberikan dalam dosis tinggi.
2. Vitamin larut air :
Vitamin B (B1, B2, B6, B12, dll) : penting dalam
metabolisme tubuh.
Vitamin C : sebagai “zat perekat”dalam jaringan
tubuh
 Dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme.
 Tidak dapat dibuat tubuh, didapat dari makanan
 Dibutuhkan oleh tulang, gigi, sel darah merah
 Dibagi menjadi mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit dan diperlukan dalam jumlah
banyak
 Dapat diperoleh dari sayuran hijau tua, buah,
daging, susu rendah lemak, atau telur.
 Tidak baik dikonsumsi berlebihan atau
kekurangan. (< 3 gram per hari)
 50-80% berat badan manusia berasal dari air
 Jumlah yang diperlukan tubuh tergantung
metabolisme tiap individu (ekskresi)
LO 3
 Proporsi setiap bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh
• Proporsi makanan yang dibutuhkan :
Pada Pria :
- Pekerja ringan : 2400 kalori
- Pekerja sedang : 2600 kalori
- Pekerja berat : 3000 kalori

Pada Wanita :
- Pekerja ringan : 2000 kalori
- Pekerja sedang : 2400 kalori
-Pekerja berat : 2600 kalori
 Protein tinggi diet :

Protein Lemak Karbohidrat


Kalori 30% 30% 40%
600 Kal 600 Kal 800 Kal
2000
150 g 67 g 200 g
LO 4
 Enzim yang berperan dalam sistem Pencernaan
ENZIM DALAM PROSES PENCERNAAN

•Enzim
Sistem Pencernaan dalam tubuh manusia ibaratnya seperti akar dari
sebuah pohon. Jika akar pohon ini mengalami masalah akan
berakibat ke seluruh pohon. Proses pencernaan, penyerapan nutrisi,
keseimbangan flora normal dalam usus, memegang peranan penting
dalam menentukan sehat tidaknya sistem pencernaan seseorang dan
kesehatannya secara menyeluruh. Proses pencernaan ini mulai dari
mulut, esophagus (kerongkongan), lambung, usus besar, usus halus,
anus, kantong empedu, hati, pankreas.

*Enzim pencernaan memiliki 3 tugas:


1. Protease , enzim yg mencerna protein
2. Amilase , enzim yg mencerna karbohidrat
3. Lipase, enzim yg mencerna lemak.
Macam-macam enzim pencernaan yaitu :

1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim
ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas.
Kerja enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan
karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah
molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa
menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida).
Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat
mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya
pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas
jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton.
Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang
membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk
protein untuk berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk
mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju.
Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

7. Asam khlorida (HCl)


Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar
didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme
tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan
cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit
”maag”.

8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu
mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan
berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua
atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi
empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga
membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
9. Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat
sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang
berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga
perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah
molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan
lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya
dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).
Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi
enzim pencernaan tidak ikut diproses.
10. Enzim Musin
•Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
LO 5
 Struktur kimia karbohidrat, lipid & protein
I. STRUKTUR KIMIA KARBOHIDRAT
Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut :


a. Jumlah unit gula,
b. Lokasi gugus karbonil (-C=O),
c. Jumlah atom C,
d. Serta stereokimia.

a. Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat


digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:
 Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
 Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
 Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
 Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida.
Monosakarida
 D-gliseraldehid (perhatikan bahwa gula ini hanya
memiliki 3 atom C sehingga disebut paling sederhana)

D-glukosa
 D-fruktosa

 D-galaktosa
DISAKARIDA
 β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida
merupakan ikatan C1-4. Atom C nomor 1 yang tak
berikatan dengan glukosa lain dalam posisi beta)

 β-laktosa (ikatan antara kedua monosakarida


merupakan ikatan C1-4)
 Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan
yang menghubungkan kedua monosakarida adalah ikatan
C1-2)
 POLISAKARIDA
 Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak
bercabang)
 Struktur amilopektin

 Glikogen
b. Berdasarkan lokasi gugus karbonil (–C=O),
monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
Aldosa (berupa aldehid) co : glukosa dan galaktosa
Ketosa (berupa keton) co : fruktosa
c. Berdasarkan jumlah atom C pada rantai,
monosakarida digolongkan menjadi:

 Triosa (tersusun atas 3 atom C)


 Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
 Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
 Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
 Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
 Oktosa (tersusun atas 8 atom C)
d. Stereochemistry

 Sakarida yang memiliki sifat yang identik dalam semua sifat-sifat kimia
dan fisiknya, kecuali satu, yakin arah perputaran sinar terpolarisasi di
dalam polarimeter.

 Gugus-gugusnya bersifat khiral, optik aktif; yakni senyawa- senyawa ini


dapat memutar sinar bidang polarisasi menuju ke suatu arah atau
kebalikannya.
 Senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi ke arah kanan
(dextrorotatory, D; dari bahasa Yunani ‘dextro’ artinya kanan)
 Arah kiri (levorotatory, L; dari bahasa Yunani ‘levo’ artinya kiri).
β-D-Glucose β-L-Glucose β-D-Glucose
(chair form)
II. STRUKTUR KIMIA LIPID
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut nonpolar dan organik, seperti eter, heksana, kloroform.

Jenis-jenis lipid

Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:

1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh.

2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida

3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid.

4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam .


1. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam
asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap.
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh


Asam-asam lemak penting bagi tubuh
Simbol numerik Nama Umum Struktur Keterangan

Sering terikat dengan atom N


terminal dari membran plasma
14:0 Asam miristat CH3(CH2)12COOH
bergabung dengan protein
sitoplasmik

Produk akhir dari sintesis asam


16:0 Asam palmitat CH3(CH2)14COOH
lemak mamalia
CH3(CH2)5C=C(CH2)7
16:1D9 Asam palmitoleat
COOH

18:0 Asam stearat CH3(CH2)16COOH

CH3(CH2)7C=C(CH2)7
18:1D9 Asam oleat
COOH
CH3(CH2)4C=CCH2C=
18:2D9,12 Asam linoleat Asam lemak esensial
C(CH2)7COOH

CH3CH2C=CCH2C=CC
18:3D9,12,15 Asam linolenat Asam lemak esensial
H2C=C(CH2)7COOH

CH3(CH2)3(CH2C=C)4( Prekursor untuk sintesis


20:4D5,8,11,14 Asam arakhidonat
Beberapa contoh struktur asam lemak

Asam stearat

Asam oleat

Asam arakhidonat
2. Gliserida
a. Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida
netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan
dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida
merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral


2. Gliserida
b. Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti
salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel.
2. Sebagai agen emulsi.

Struktur dari fosfolipid

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel


3. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.
Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
4. Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak


bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang
termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid,
kolesterol dan malam/lilin (waxes).
Sfingolipid.

Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan


dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid
adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut
saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan
sfingolipid.

Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)


Kolesterol

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang


menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian
dari beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini
timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit,
penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan
gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar dari kolesterol


Kolesterol merupakan bagian dari membran sel
Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya
testosteron dan progesteron.

Progesteron dan testosteron

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan


dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit
arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.

Kortison
Malam/lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam


sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut
dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan
alkohol rantai panjang.

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam


III. STRUKTUR KIMIA PROTEIN
a. Struktur primer
Sekuens asam amino dalam satu rantai polipeptida.
b. Struktur sekunder
Pelipatan segmen-segmen pendek (3-30 residu) polipeptida
yang berdekatan menjadi unit-unit yang teratur secara
geometris.
c. Struktur tersier
Penyusunan unit strutural sekunder menjadi unit
fungsional yang lebih besar.
d. Struktur kuarterner
Jumlah dan tipe unit polipeptida pada protein oligomerik
dan susunan spasialnya.
Struktur Umum
Satu asam amino terdiri atas satu gugus amino, satu gugus karboksil,
satu atom hidrogen, dan satu rantai samping yang terikat pada atom
karbon.
1. Berdasarkan gugus fungsinya:
 Rantai samping alifatik
 Rantai samping mengandung gugus hidroksil (OH)
 Rantai samping mengandung atom sulfur
 Rantai samping mengandung gugus asam atau amidanya
 Rantai samping mengandung gugus basa
 Rantai samping mengandung cincin aromatik
 Asam imino
Asam amino
Rantai samping alifatik
Asam amino
Rantai samping mengandung gugus hidroksil (OH)
Asam amino
Rantai samping mengandung atom sulfur
Asam amino
Rantai samping mengandung gugus asam atau amidanya
Asam amino
Rantai samping mengandung gugus basa
Asam amino
Rantai samping mengandung cincin aromatik
Asam imino
2. Pembagian asam amino
berdasarkan rantai
samping
LO 6
 Proses Metabolisme karbohidrat, lipid & protein
I. PROSES METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glycogen
Pati, sukrosa

simpanan

GLUKOSA
Oksidasi via
Oksidasi via PPP
glikolisis

Ribosa 5-phospat pyruvat


 Siklus Krebs disebut juga: SIKLUS ASAM SITRAT
Karena senyawa pertama yang terbentuk adalah asam
sitrat.
 Siklus krebs juga disebut SIKLUS ASAM
TRIKARBOKSILAT (-COOH) Karena hampir semua
senyawa di awal-awal siklus krebs, tersusun dari asam
trikarboksilat (-COOH).
 Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur
akhir oksidasi Karbohidrat , Lipid dan Protein.
Karbohidrat , lemak dan protein semua akan
dimetabolisme menjadi asetyl-KoA.
 Amfibolik
Daur Kreb (TCA)
 Metabolisme karbohirat menghasilkan energi dan cadangan tubuh.

1. Metabolisme karbohidrat yang menghasilkan bahan cadangan dalam tubuh.


 Proses metabolisme karbohidrat diawali dengan pengubahan glukosa menjadi glikogen
 Proses ini meliputi antara lain :
 Glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dengan mengubah ATP menjadi ADP dan
melepaskan 1 gugus fosfat dengan bantuan enzim glukokinase. Glukosa 6-fosfat
diubah menjadi glukosa 1-fosfat dengan bantuan enzim phosphoglukomutase.
Glukosa 1-fosfat dengan bantuan UDPGlc Pyrophosphorylase, menjadi Uridine
disfosfat glukosa( UDPglc). UDPglc diubah menjadi unit 1-4 glukosil. Unit 1-4
glukosil dengan bantuan branching enzim diubah menjadi glikogen(unit 1-4 dan
1-6 glukosil).
 Pada pengubahan glikogen menjadi glukosa, glikogen dengan melepaskan
glukosa dari branching enzim dan kembali menjadi glukosa 1 fosfat. Glukosa 1
fosfat dengan bantuan enzim phospoglukomutase diubah menjadi glukosa 6
fosfat. Glukosa 6 fosfat dengan bantuan enzim glukosa 6 fosfatase kembali
menjadi glukosa.
 Glukosa dalam bentuk glikogen ini kemudian
disimpan sebagai cadangan didalam otot, hati.

 Glukosa, selain sebagai cadangan makanan, juga


digunakan sebagai sumber energi.
2. Metabolisme karbohidrat yang menghasilkan energi.
Proses perubahan glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi diawali
dengan pengubahan bentuk glukosa menjadi piruvat.
Langkah-langkah perubahan glukosa menjadi piruvat secara garis besar
adalah sebagai berikut:
 Proses ini berjalan dengan bantuan multi enzim piruvat dehidrogenase
complex(PDC) melalui 5 urutan reaksi yang melibatkan 3 jenis enzim serta
5 jenis koenzim. Tiga jenis enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah
enzim piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transacetylase dan dihidrolipoil
dehidrogenase, sedang koenzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah
TPP,NAD+,FAD,CoA & lipoate.
 Proses konversi piruvat tidak hanya akan menghasilkan CO2 dan acetyl-
CoA, namun juga menghasilkan produk sampingan berupa NADH.
 Glukosa yang telah diubah menjadi acetyl CoA kemudian
memasuki siklus asam sitrat.
 Siklus ini merupakan tahap akhir dari proses metabolisme
energi glukosa. Proses konversi yang terjadi pada siklus
asam sitrat berlangsung secara aerobik di dalam
mitokondria dengan bantuan 8 jenis enzim. Inti dari
proses yang terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah
2 atom karbon yang terikat di dalam molekul acetyl CoA
menjadi 2 molekul karbon dioksida, membebaskan
koenzim A seta memindahkan energi yang dihasilkan pada
siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH2 dan GTP.
Total energi yg dihasilkan melalui Glikolisis : 38
ATP,rinciannya :
 Glikolisis  2 ATP
 Siklus asam sitrat  2 ATP
 Selama siklus glikolisis & asam sitrat  30 ATP (ETC)
 Mekanisme kemiosmotik  4 ATP
II. PROSES METABOLISME LIPID
Trigliserida
Diet

Esterifikasi Lipolisis Steroid

Asam lemak
Steroidogenesis

Lipid Lipogenesis Oksidasi beta

Karbohidrat Kolesterogenesis
Kolesterol
Protein

+ ATP
Asetil-KoA

Aseto asetat
Ketogenesis
Siklus asam sitrat

hidroksi butirat Aseton

ATP H2O

CO2

metabolisme lipid
III. PROSES METABOLISME PROTEIN
1. Pencernaan protein bahan makanan di dalam usus menghasilkan asam amino
yang masuk ke dalam hati melalui pembuluh porta hepatika. Proses
pengambilan asam amino ini tergantung pada energi.

2. Asam-asam amino membantu hati dalam pembentukan protein-protein yang


dibutuhkan dan dalam komposisi cadangan protein.
Asam amino yg berlebihan akan dipecah oleh hati.

3. Dalam hal ini, nitrogen dari asam amino dan kerangka karbonnya mempunyai
nasib yg berbeda. Nitrogen akan diangkut ke dalam urea.

4. Sedangkan kerangka karbon tergantung dari asal asam amino, dapat diubah
menjadi glukosa (glukogenik) untuk disebarkan ke seluruh tubuh atau disimpan
dalam bentuk glikogen.

5. Atau diubah menjadi asetil-KoA dan asetoasetil-KoA (ketogenik).


Daftar Pustaka
•http://www.biology.arizona.edu\biochemistry, 2003, The Biology Project-Biochemistry

•http://www.bioweb.wku.edu\courses\BIOL115\Wyatt, 2008, WKU Bio 113 Biochemistry

•http://www.en.wikipedia.org, 2008, Oxidative Phosphorylation

•http://www.gwu.edu\_mpb, 1998, The Metabolic Pathways of Biochemistry, Karl J. Miller

•Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXVII,
Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

•Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia
FKUI), Jakarta: EGC

•Supardan, 1989, Metabolisme Karbohidrat, Malang: Lab. Biokimia Universitas Brawijaya


•http://www.scientificpsychic.com/fitness/diet-kalkulator-id.html
•http://www.scribd.com/doc/31857115/GIZI-KERJA
•http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Pencernaan_Manusia,_Makanan,_dan_Kesehatan_5.1
•http://www.membuatblog.web.id/2010/02/sistem-pencernaan-manusia.html
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai