1. . BB 43 43
15,6
(TB)² (1,66 x 1,66)² 2,7556
Penyebab pusing :
Karbohidrat << glukosa << yang didapat otak <<
Penyebab lemas :
Sekresi glukagon glikogenolisis glukoneolisis
anaerob
asam laktat
metabolisme
Underweight < 18.5 kg/m2 Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat)
Overweight: > 25
Underweight < 18.5 kg/m2 Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat)
Overweight: > 23
fungsi karbohidrat :
Sumber energi utama
Prekursor sintesis lemak, asam amino, glikolipid, glikoprotein, dan
proteoglikan
Menjaga keseimbangan asam dan basa
Memulihkan tekanan osmosis sel
Di dalam hidangan :
◦ Memberi bentuk
◦ Membantu fermentasi
◦ Karamelisasi
Lemak
Lemak sumber energi utama pada aktifitas yang lama setelah karbohidrat habis dipakai selama 30
menit.(lari jarak jauh, marathon)
• Jenis lemak
Lemak sederhana: trigliserida dan malam (wax/lilin)
Lemak kompleks :
Fosfolipid : Gliserofosfolipid : PC, PE, PS, PI
Sphingolipid : Sphingomielin, Ceramide
Glikosphingolipid : Cerebroside, Gangliosida, Sulfatidate, globoside
Lipid kompleks lain : sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.
Lemak derivat : eicosanoid, steroid, terperne, lipid vitamin
Fungsi Lemak :
1. Komponen struktur biomembran : fosfolipid kolesterol
2. Simpanan energi : TAG
3. Regulator metabolik : hormon steroid, eicosanoids
4. Cellular recognition : Gangliosida
5. Sebagai pelarut beberapa vitamin (A, D, E, K)
6. Pelindung organ vital
7. Isolator suhu dan listrik
8. Memberi bentuk dan kontur tubuh
9. Memberi rasa pada makanan
Protein
Molekul dasar protein adalah asam amino.
Terdiri dari 20 asam amino ,12 nonessensial,9 essensial
Pada Wanita :
- Pekerja ringan : 2000 kalori
- Pekerja sedang : 2400 kalori
-Pekerja berat : 2600 kalori
Protein tinggi diet :
•Enzim
Sistem Pencernaan dalam tubuh manusia ibaratnya seperti akar dari
sebuah pohon. Jika akar pohon ini mengalami masalah akan
berakibat ke seluruh pohon. Proses pencernaan, penyerapan nutrisi,
keseimbangan flora normal dalam usus, memegang peranan penting
dalam menentukan sehat tidaknya sistem pencernaan seseorang dan
kesehatannya secara menyeluruh. Proses pencernaan ini mulai dari
mulut, esophagus (kerongkongan), lambung, usus besar, usus halus,
anus, kantong empedu, hati, pankreas.
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim
ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas.
Kerja enzim amilase yaitu :
Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan
karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah
molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
3. Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa
menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida).
Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat
mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya
pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas
jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :
Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton.
Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang
membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk
protein untuk berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk
mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju.
Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu
mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan
berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua
atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi
empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga
membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna
menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat
sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang
berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga
perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah
molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan
lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya
dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).
Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi
enzim pencernaan tidak ikut diproses.
10. Enzim Musin
•Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
LO 5
Struktur kimia karbohidrat, lipid & protein
I. STRUKTUR KIMIA KARBOHIDRAT
Klasifikasi karbohidrat
D-glukosa
D-fruktosa
D-galaktosa
DISAKARIDA
β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida
merupakan ikatan C1-4. Atom C nomor 1 yang tak
berikatan dengan glukosa lain dalam posisi beta)
Glikogen
b. Berdasarkan lokasi gugus karbonil (–C=O),
monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
Aldosa (berupa aldehid) co : glukosa dan galaktosa
Ketosa (berupa keton) co : fruktosa
c. Berdasarkan jumlah atom C pada rantai,
monosakarida digolongkan menjadi:
Sakarida yang memiliki sifat yang identik dalam semua sifat-sifat kimia
dan fisiknya, kecuali satu, yakin arah perputaran sinar terpolarisasi di
dalam polarimeter.
Jenis-jenis lipid
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh.
CH3(CH2)7C=C(CH2)7
18:1D9 Asam oleat
COOH
CH3(CH2)4C=CCH2C=
18:2D9,12 Asam linoleat Asam lemak esensial
C(CH2)7COOH
CH3CH2C=CCH2C=CC
18:3D9,12,15 Asam linolenat Asam lemak esensial
H2C=C(CH2)7COOH
Asam stearat
Asam oleat
Asam arakhidonat
2. Gliserida
a. Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida
netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan
dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida
merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
4. Lipid non gliserida
Kortison
Malam/lilin (waxes)
simpanan
GLUKOSA
Oksidasi via
Oksidasi via PPP
glikolisis
Asam lemak
Steroidogenesis
Karbohidrat Kolesterogenesis
Kolesterol
Protein
+ ATP
Asetil-KoA
Aseto asetat
Ketogenesis
Siklus asam sitrat
ATP H2O
CO2
metabolisme lipid
III. PROSES METABOLISME PROTEIN
1. Pencernaan protein bahan makanan di dalam usus menghasilkan asam amino
yang masuk ke dalam hati melalui pembuluh porta hepatika. Proses
pengambilan asam amino ini tergantung pada energi.
3. Dalam hal ini, nitrogen dari asam amino dan kerangka karbonnya mempunyai
nasib yg berbeda. Nitrogen akan diangkut ke dalam urea.
4. Sedangkan kerangka karbon tergantung dari asal asam amino, dapat diubah
menjadi glukosa (glukogenik) untuk disebarkan ke seluruh tubuh atau disimpan
dalam bentuk glikogen.
•Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXVII,
Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
•Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia
FKUI), Jakarta: EGC