1. Pengertian ( Defenisi ) Penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonela typhosa, Salmonella paratyhi A, B, C yang menyerang usus halus. 2. Masalah Kefarmasian 1. Indikasi yang tidak ditangani 2. Pilihan obat yang kurang tepat 3. Penggunaan obat tanpa indikasi 4. Ketepatan dosis obat 5. Interaksi obat 6. Efek samping obat 7. Alergi obat 8. Gagal menerima obat 3. Gejala Klinis 1. Efek samping muncul lebih dini 2. Mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri gastric, reaksi hipersensitivitas ( antipiretik ) 3. Ruam kulit, Diskarsia Darah ( antibiotic )
4. Observasi klinis 1. Suhu tubuh, sakit kepala, nyeri otot, anoreksia,
2. Gangguan Pengecapan 5. Nyeri abdomen 5. Oservasi laboratorik 1. SGOT, SGPT, 2. Pemeriksaan Hb 3. Ureum Kreatinin 4. Widal 5. Tubex TF 6. Leukosit 6. Evaluasi 1.Tingkat kepatuhan pasien 2. Monitoring efek samping obat (MESO) 3. Reaksi obat tidak di inginkan ( ROTD ) 7. Informasi dan Edukasi 1 Pemahaman mengenai tujuan pengobatan 2 Pemahaman mengenai dosis da instruksi obat yang diserahkan 3 Pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan 4 Efek samping yang muncul pada saat terapi obat 8. Nasehat pulang / instruksi 1. Informasi terhadap obat yang diserahkan kontrol 2. Pentingnya kepatuhan minum obat 3. Efek samping obat 4. Instruksi cara penggunaan obat khusus 5. Penyimpanan obat 9. Prognosis 1. Advita : Bonam 2. Ad sanationam : Bonam 3. Ad fungsionam : Bonam 10. Penelaah Kritis Instalasi Farmasi ( petugas farmasi klinik ) 11. Indikator 1. Tidak terjadi efek samping obat 2. ROTD segera dikenali / diatasi 12. Kepustakaan Drugs Information Handbook