Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

FARMASI

RUMAH SAKIT
DARMO SURABAYA
Pasien dengan Terapi Antibiotik

Pengertian Penggunaan obat yang diberikan kepada pasien yang


terinkubasi mikroba
Masalah kefarmasian 1. Ketepatan pemilihan jenis antibiotik
2. Rute pemberian antibiotik
3. Waktu pemberian antibiotik
4. Dosis pemberian antibiotik
5. Lama pemberian antibiotik
6. Efek samping obat
Gejala klinis 1. Demam, Pusing
2. Takikardia atau Bradikardia
3. Sesak napas
4. Gangguan pencernaan
5. Reaksi inflamasi
6. Adanya luka (jika ada)
Observasi klinis 1. Suhu tubuh, Tekanan darah
2. Heart rate
3. Respiration rate
4. Mual/muntah, Diare/Konstipasi
5. Nyeri, warna merah, pembengkakan
6. Kesembuhan luka (jika ada)
7. Reaksi alergi
8. Reaksi efek samping obat
Observasi Laboratorium Hematologis
1. Jumlah leukosit dalam darah
2. Laju endap darah (LED)
Biokimia
1. C reactive protein (CRP) kuantitatif
Mikroskopis
1. Tampak kuman
Biakan
1. Pertumbuhan kuman
X-ray
1. Tampak proses peradangan
Evaluasi 1. Efikasi antibiotik
2. Kesesuaian pemilihan jenis antibiotik dengan pola kuman
lokal dan sensifitas bakteri
3. Kesesuaian pemilihan antibiotik yang cost effective
dengan kondisi ekonomi pasien
4. Kesesuaian rute pemberian antibiotik dengan kondisi
pasien
5. Ketepatan waktu pemberian antibiotik
6. Kesesuaian dosis pemberian antibiotik dengan kondisi
klinis pasien
7. Ketepatan lama pemberian antibiotik
8. Adanya reaksi efek samping antibiotik yang terjadi
Informasi & Edukasi 1. Tujuan terapi antibiotik diberikan
2. Cara penggunaan antibiotik yang benar dan teratur
3. Kepatuhan
4. Efek samping atau reaksi obat yang tidak diinginkan
yang mungkin terjadi serta tindakan yang harus dilakukan
Nasehat pulang/Instruksi 1. Aturan pakai
kontrol 2. Kepatuhan dalam menggunakan antibiotik yang
diresepkan
3. Efek samping
4. Cara penyimpanan antibiotik
5. Interaksi obat/dengan makanan
6. Prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi (sebagai
contoh: pembuangan bekas perban, tisu bekas pasien)
Intervensi Pemantauan terapi obat merekomendasikan perubahan atau
alternatif terapi
Indikator 1. Keberhasilan terapi
2. Munculnya reaksi obat yang tidak diharapkan
3. Munculnya efek samping obat
Kepustakaan 1. Aslam M, Tan KC, Prayitno A, Farmasi Klinis Menuju
Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien,
Gramedia-Jakarta, 2003
2. Depkes, Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik, Dirjen
BinFar dan Alkes, Depkes RI, 2011
3. Depkes, Pedoman Visite, Dirjen BinFar dan Alkes, Depkes
RI, 2011
4. Depkes, Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Terapi
Antibiotik, Depkes RI, 2011
5. Depkes, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
FARMASI

RUMAH SAKIT
DARMO SURABAYA
Pasien Pediatrik

Pengertian Penggunaan obat yang diberikan kepada pasien pada masa


anak-anak. The British Paediatric Association (BPA)
mengusulkan rentang waktu berikut yang didasarkan pada
saat terjadinya perubahan biologis, diantaranya yaitu:
Neonatus : awal kelahiran sampai usia 1 bulan
Bayi : 1 bulan sampai 2 tahun
Anak : 2 sampai 12 tahun
Masalah kefarmasian 1. Pemilihan obat
2. Kesesuaian dosis
3. Rute pemberian
4. Ketersediaan bentuk sediaan
5. Duplikasi obat
6. Interaksi obat
7. Efek samping obat
Gejala klinis 1. Demam
2. Sesak napas
3. Gangguan pencernaan
4. Reaksi Inflamasi
Observasi klinis 1. Suhu tubuh
2. Respiration rate
3. Mual atau muntah
4. Diare atau konstipasi
5. Nyeri, warna merah, pembengkakan berkurang
6. Reaksi alergi
7. Reaksi efek samping obat
Observasi Laboratorium 1. CRP kuantitatif
2. Pemeriksaan fungsi hati : SGOT, SGPT, PTT, aPTT,
Albumin, bilirubin
3. Hematologi : Hb, platelet, hematokrit, white cell count,
profil koagulasi
Evaluasi 1. Kesesuaian pemilihan obat
2. Kesesuaian pemberian dosis
3. Kesesuaian rute pemberian obat
4. Adanya interaksi obat
5. Adanya reaksi efek samping obat yang terjadi
Informasi & Edukasi 1. Tujuan terapi obat diberikan
2. Cara penggunaan obat yang aman
3. Kepatuhan minum obat
4. Interaksi obat dengan obat/makanan
5. Efek samping atau reaksi obat yang tidak diinginkan
yang mungkin terjadi serta tindakan yang harus dilakukan
Nasehat pulang/Instruksi 1. Aturan pakai
kontrol 2. Kepatuhan
3. Efek samping
4. Cara penyimpanan obat
5. Interaksi obat/dengan makanan
Intervensi Pemantauan terapi obat merekomendasikan perubahan
atau alternatif terapi
Indikator 1. Keberhasilan terapi
2. Munculnya reaksi obat yang tidak diharapkan
3. Munculnya efek samping obat
Kepustakaan 1. Depkes, Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Pasien
Pediatri, Dirjen BinFar dan Alkes, Depkes RI, 2009
2. Depkes, Pedoman Visite, Dirjen BinFar dan Alkes,
Depkes RI, 2011
3. Depkes, Pedoman Pemantauan Terapi Obat, Dirjen
BinFar dan Alkes, Depkes RI, 2019
4. Depkes, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
FARMASI

RUMAH SAKIT
DARMO SURABAYA
Pasien dengan Gangguan Fungsi Ginjal

Pengertian Penggunaan obat yang diberikan kepada pasien yang


mengalami gangguan fungsi ginjal. Secara garis besar
gangguan fungsi ginjal dibedakan menjadi dua, yaitu:
gangguan fungsi ginjal akut dan kronis. Gangguan fungsi
ginjal akut merupakan sindroma yang ditandai dengan
ketidakseimbangan elektrolit, asam-basa dan pengendalian
urat. Sedangkan gangguan fungsi ginjal kronik ditandai
dengan laju filtrasi glomerulus <60 m/min/1,73 m2 selama
≥3 bulan.
Masalah kefarmasian 1. Pemilihan obat yang kurang tepat
2. Dosis pemberian obat/penyesuaian dosis
3. Efek samping obat
4. Interaksi obat
5. Drug Induced penurunan fungsi ginjal
Gejala klinis 1. Defisit cairan
2. Takikardia atau Bradikardia
3. Sesak napas
4. Lemas
5. Demam
Observasi klinis 1. diare, emesis, perdarahan, dehidrasi
2. Heart rate, Tekanan darah
3. Respiration rate, adanya udem cairan
4. Volume urin
5. Suhu tubuh
6. Berat badan pasien
7. Kondisi kulit
8. Reaksi alergi
9. Reaksi efek samping obat
Observasi Laboratorium 1. Kadar kreatinin
2. BUN (Blood Urea Nitrogen)
3. Kadar elektrolit ( Na, K, Ca, PO4)
4. Keseimbangan asam-basa
5. Kadar albumin
6. Kadar uric acid
7. Hematologi :
Hb, platelet, hematokrit, white cell count, profil koagulasi
Evaluasi 1. Estimasi fungsi ginjal secara:
Cockroft-Gault, MDRD, Klirens kreatinin
2. Kesesuaian pemilihan obat dengan nefrotoksisitas minimal
3. Kesesuaian dosis khususnya terhadap renally excreted
drug/metabolit
4. Monitor efektifitas dan toksisitas
5. Gangguan gastrointestinal: awasi peresepan antasida
6. Monitor obat highly protein bound
7. Kadar Na dan retensi cairan
8. Monitor tekanan darah dan efektifitas antihipertensi
9. Dialisis: sesuaikan dosisi obat terdialisis
Informasi & Edukasi 1. Tujuan terapi diberikan
2. Cara penggunaan obat yang benar dan teratur
3. Kepatuhan
4. Efek samping atau reaksi obat yang tidak diinginkan yang
mungkin terjadi serta tindakan yang harus dilakukan
Nasehat pulang/Instruksi 1. Aturan pakai
kontrol 2. Kepatuhan dalam menggunakan obat yang diresepkan
3. Efek samping
4. Cara penyimpanan obat
5. Interaksi obat/dengan makanan
Intervensi Pemantauan terapi obat merekomendasikan perubahan dosis
atau alternatif terapi
Indikator 1. Keberhasilan terapi
2. Munculnya reaksi obat yang tidak diharapkan
3. Munculnya efek samping obat
Kepustakaan 1. Aslam M, Tan KC, Prayitno A, Farmasi Klinis Menuju
Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien,
Gramedia-Jakarta, 2003
2. Pharmaceutical Care Pada Berbagai Penyakit, Widyati,
2011
3. Depkes, Pedoman Visite, Dirjen BinFar dan Alkes, Depkes
RI, 2011
4. Depkes, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI
5. Depkes, Pedoman Pemantauan Terapi Obat, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI, 2009
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
FARMASI

RUMAH SAKIT
DARMO SURABAYA
Pasien dengan Terapi Geriatri

Pengertian Penggunaan obat yang diberikan kepada pasien geriatri

Masalah kefarmasian 1. Pemilihan obat


2. Efek samping obat
3. Petunjuk yang tidak memuaskan
4. Frekuensi, interval atau kekuatan dosis yang tidak tepat
5. Duplikasi dalam terapi
6. Interaksi obat-obat
Gejala Klinis 1. Takikardia atau Bradikardia
2. Sesak napas
3. Lemas
4. Gangguan pencernaan
5. Reaksi inflamasi
Observasi Klinis 1. Tekanan darah
2. Heart rate
3. Respiration rate
4. Mual/muntah, Diare/Konstipasi
5. Nyeri, warna merah, pembengkakan berkurang
6. Reaksi alergi
7. Reaksi efek samping obat
Observasi Laboratorium 1. Hematologi : Hb, platelet, hematokrit, white cell count,
profil koagulasi
2. Pemeriksaan fungsi hati : SGOT, SGPT, PTT, aPTT,
Albumin
3. Kadar elektrolit ( Na, K, Ca, PO4)
Evaluasi 1. Efikasi obat
2. Kesesuaian pemilihan obat
3. Kesesuaian dosis
4. Kesesuaian rute pemberian obat
5. Ketepatan waktu pemberian obat
6. Adanya reaksi efek samping obat yang terjadi
Informasi & Edukasi 1. Tujuan terapi obat diberikan
2. Cara penggunaan obat yang benar dan teratur
3. Kepatuhan
4. Efek samping atau reaksi obat yang tidak diinginkan yang
mungkin terjadi serta tindakan yang harus dilakukan
Nasehat pulang/Instruksi 1. Aturan pakai
kontrol 2. Kepatuhan dalam menggunakan obat
3. Efek samping
4. Cara penyimpanan obat yang benar
5. Interaksi obat/dengan makanan
Intervensi Pemantauan terapi obat merekomendasikan perubahan atau
alternatif terapi
Indikator 1. Keberhasilan terapi
2. Munculnya reaksi obat yang tidak diharapkan
3. Munculnya efek samping obat
Kepustakaan 1. Aslam M, Tan KC, Prayitno A, Farmasi Klinis Menuju
Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien,
Gramedia-Jakarta, 2003
2. Depkes, Pedoman Visite, Dirjen BinFar dan Alkes, Depkes
RI, 2011
3. Depkes, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
FARMASI

RUMAH SAKIT
DARMO SURABAYA
Pasien dengan Polifarmasi

Pengertian Penggunaan jenis obat yang melebihi kebutuhan yang wajar


untuk kebutuhan penyakit pasien
Masalah kefarmasian 1. Ketepatan pemilihan obat
2. Rute pemberian obat
3. Waktu pemberian obat
4. Dosis pemberian obat
5. Lama pemberian obat
6. Efek samping obat
Gejala klinis 1. Demam
2. Takikardia atau Bradikardia
3. Sesak napas
4. Gangguan pencernaan
5. Reaksi inflamasi
Observasi klinis 1. Suhu tubuh
2. Heart rate
3. Respiration rate
4. Mual/muntah, Diare/Konstipasi
5. Nyeri, warna merah, pembengkakan berkurang
6. Tekanan darah
7. Reaksi alergi
8. Reaksi efek samping obat
Observasi Laboratorium 1. Hematologi : Hb, platelet, hematokrit, white cell count,
profil koagulasi
2. Pemeriksaan fungsi hati : SGOT, SGPT, PTT, aPTT,
Albumin
3. Kadar elektrolit ( Na, K, Ca, PO4)
Evaluasi 1. Efikasi obat
2. Kesesuaian pemilihan obat
3. Kesesuaian pemilihan obat
4. Kesesuaian rute obat
5. Ketepatan waktu pemberian obat
6. Kesesuaian dosis pemberian obat
7. Lama pemberian obat
8. Adanya reaksi efek samping obat yang terjadi
Informasi & Edukasi 1. Tujuan terapi obat diberikan
2. Cara penggunaan obat yang benar
3. Kepatuhan
4. Efek samping atau reaksi obat yang tidak diinginkan yang
mungkin terjadi serta tindakan yang harus dilakukan
Nasehat pulang/Instruksi 1. Aturan pakai
kontrol 2. Kepatuhan dalam menggunakan antibiotik yang
diresepkan
3. Efek samping
4. Cara penyimpanan obat
5. Interaksi obat/dengan makanan
Intervensi Pemantauan terapi obat merekomendasikan perubahan atau
alternatif terapi
Indikator 1. Keberhasilan terapi
2. Munculnya reaksi obat yang tidak diharapkan
3. Munculnya efek samping obat
Kepustakaan 1. Aslam M, Tan KC, Prayitno A, Farmasi Klinis Menuju
Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien,
Gramedia-Jakarta, 2003
2. Depkes, Pedoman Pemantauan Terapi Obat, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI, 2009
3. Depkes, Pedoman Visite, Dirjen BinFar dan Alkes, Depkes
RI, 2011
4. Depkes, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Dirjen BinFar
dan Alkes, Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai