Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

Oleh:

Julian Seph Karsten 1508605022


Kadek Surya Pradana 1508605031
I Made Pradnyanandana Suwitra 1508605033

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Di mana Tuhan
YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dari kelompok sehingga kami
dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik.
Sehingga akhirnya terusunlah sebuah laporan resmi ujian praktikum Komunikasi Data dan
Jaringan Komputer ini. Laporan ini telah kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin.
Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
Dengan selesainya laporan resmi praktikum ini, maka kami tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan laporan ujian praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer ini ini.
Khususnya kepada Bapak I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, S. Kom., M. Cs. selaku
dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
Demikian ini laporan ujian praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer yang telah
kami buat. Kami mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Semoga laporan ujian praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Juga bermanfaat bagi kami selaku penulis.

Penulis

Bukit Jimbaran, 12 Juni 2017

ii
BAB I
DASAR TEORI

1.1 SSH
SSH adalah aplikasi pengganti remote login seperti telnet, rsh, dan rlogin, yang jauh lebih
aman. Dikembangkan pertamakali oleh OpenBSD project dan kemudian versi rilis p (port) di-
manage oleh team porting ke sistem operasi lainnya, termasuk sistem operasi Linux. Fungsi
utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang
bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya
mengijinkan. scp yang merupakan anggota keluarga ssh adalah aplikasi pengganti rcp yang
aman, keluarga lainnya adalah sftp yang dapat digunakan sebagai pengganti ftp.
Dengan SSH, semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila
percakapan tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan
seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account
yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain,
kemudian server Anda diobrak-abrik setelahnya.
OpenSSH adalah versi bebas tersedia dari keluarga (SSH) protokol Secure Shell alat untuk
jauh mengendalikan komputer atau mentransfer file antara komputer. Alat tradisional yang
digunakan untuk mencapai fungsi-fungsi, seperti telnet atau rcp, merasa tidak aman dan
mengirimkan password user dalam teks-jelas saat digunakan. OpenSSH menyediakan daemon
server dan alat klien untuk memfasilitasi aman, remote control dienkripsi dan operasi file
transfer, efektif menggantikan alat warisan.
Komponen server OpenSSH, sshd, mendengarkan terus menerus selama koneksi klien dari
salah satu alat klien. Ketika permintaan koneksi terjadi, sshd mendirikan sambungan yang
benar tergantung pada jenis alat menghubungkan klien. Sebagai contoh, jika komputer remote
menghubungkan dengan aplikasi ssh klien, server OpenSSH membuat sebuah sesi remote
control setelah otentikasi. Jika remote user terhubung ke server OpenSSH dengan scp, daemon
OpenSSH server memulai salinan aman file antara server dan klien setelah otentikasi.
OpenSSH dapat menggunakan metode otentikasi, termasuk kata sandi polos, kunci publik, dan
tiket Kerberos. Fungsi fungsi SSH:
 Untuk login ke shell pada remote host (menggantikan Telnet dan rlogin)
 Untuk mengeksekusi satu perintah pada remote host (menggantikan rsh)

3
 Untuk menyalin file dari server lokal ke remote host. Lihat SCP, sebagai alternatif
untuk rcp
 Dalam kombinasi dengan SFTP, sebagai alternatif yang aman untuk FTP transfer
file
 Dalam kombinasi dengan rsync untuk mem-backup, menyalin dan me-mirror file
secara efisien dan aman
 Untuk digunakan sebagai VPN yang terenkripsi penuh. Perhatikan bahwa hanya
OpenSSH server dan klien yang mendukung fitur ini
 Untuk mengotomasi remote monitoring dan pengelolaan server melalui satu atau
lebih dari mekanisme seperti yang dibahas di atas

1.2 Sistem Backup


a. SCP
SCP merupakan kependekan dari secure cp (copy) adalah sebuah cara yang cukup mudah
untuk melakukan copy atau transfer file dari satu komputer ke komputer lain melalui koneksi
ssh. Dengan scp kita bisa copy file dari komputer lokal ke Linux server melalui Terminal. Ini
sangat bermanfaat ketika kita tidak sedang berada di GUI dan hanya memiliki Terminal sebagai
main interface nya. Berikut contoh-contoh dan cara penggunaan scp untuk copy file dari satu
komputer ke komputer lain (Linux OS).Penggunaan perintah scp pada dasarnya adalah seperti
dibawah ini:
scp [[user@]from-host:]source-file [[user@]to-host:][destination-file]
dimana from-host merupakan IPaddress komputer sumber file dan to host merupakan
komputer tujuan.
b. Rsync
Rsync adalah tool untuk melakukan transfer atau sinkronisasi file dan struktur direktori
beserta isinya (tree) secara satu arah, baik di PC yang sama maupun antar PC yang berbeda
yang berada dalam suatu jaringan. Fungsi Rsync ini sangat mirip sekali dengan fungsi scp, mv,
cp dan ftp client. Sebenarnya tidak harus menggunakan Rsync apabila anda ingin mentransfer
atau memindahkan file. Seperti yang saya utarakan diatas bahwa banyak sekali cara yang dapat
anda pilih, tapi dari kesekian banyak cara yang dapat digunakan, Rsync adalah cara yang paling
efektif, efisien dan fleksibel.
Kelebihan rsync:
 Lebih Cepat

4
Bagi anda yang pernah menggunakan FTP atau SCP, mungkin anda pernah merasa kesal
pada saat menunggu proses transfer filenya yang sangat lama, meskipun sebenarnya koneksi
internet anda cepat, secepat kilat. Setidaknya, itulah yang pernah saya alami ketika
menggunakan 2 tools tersebut untuk mentransfer file dari komputer lokal saya ke dalam
komputer server. Hal yang berbeda justru saya alami ketika melakukan transfer file dengan
menggunakan Rsync. Seluruh folder (direktori) berikut file-file dan sub-sub direktori yang
terdapat pada direktori tersebut dapat ditransfer dengan sangat cepat, walaupun ukuran
direktorinya lumayan besar.
 Hemat Bandwidth
Bagi anda yang menggunakan jaringan internet pasti selalu memikirkan bandwidth atau
kuota. Meskipun bandwidth anda cukup melimpah, tapi jika ada cara untuk menghemat
bandwidth. Rsync mempunyai algoaritma khusus yang disebut dengan alogaritma Rsync.
Alogaritma ini berguna untuk melakukan pengecekan perbandingan checksum terhadap blok-
blok dalam file di kedua sisi, baik sisi pengirim maupun sisi penerima. Misalnya, pada saat
anda ingin mengirim file, tapi ternyata file tersebut sudah ada di pihak (path) penerima dengan
versi yang berbeda (misalnya ukurannya lebih kecil atau lebih besar atau terdapat perbedaan
karena versinya lebih lama), maka Rsync hanya akan mengirimkan seberapa besar perbedaan
tersebut, sehingga dengan cara seperti ini yang akan lebih dapat menghemat bandwidth internet
anda.
 Lebih Fleksibel
Rsync dapat digunakan sesuai dengan keperluan anda. Rsync bukan hanya dapat
mentransfer satu file saja, tapi Rsync juga dapat mentransfer seluruh direktori, sub direktori
dan file-file, bahkan Rsync juga dapat mentransfer owner (user, grup), permission, date created,
ACL, dan lain sebagainya.

1.3 Web Server


a. Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat
dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell
Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web.
Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur,
autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka

5
pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka
yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Pada awal mulanya, Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang menjadi
alternatif dari server web Netscape (sekarang dikenal sebagai Sun Java System Web Server).
Sejak April 1996 Apache menjadi server web terpopuler di internet. Pada Mei 1999, Apache
digunakan di 57% dari semua web server di dunia. Pada November 2005 persentase ini naik
menjadi 71%. (sumber: Netcraft Web Server Survey, November 2005).
Asal mula nama Apache berasal ketika sebuah server web populer yang dikembangkan
pada awal 1995 yang bernama NCSA HTTPd 1.3 memiliki sejumlah perubahan besar terhadap
kode sumbernya (patch). Saking banyaknya patch pada perangkat lunak tersebut sehingga
disebut sebuah server yang memiliki banyak patch (“a patchy” server). Tetapi pada halaman
FAQ situs web resminya, disebutkan bahwa “Apache” dipilih untuk menghormati suku asli
Indian Amerika Apache , yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya. Versi 2 dari
Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA.
Apache adalah komponen server web dari paket perangkat lunak LAMP (Linux, Apache,
MySQL, PHP/Perl/bahasa pemrograman Python).
Kelebihan apache:
Open Source, Free software
Apache dapat berjalan di beberapa sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows
dan Novell Netware serta platform lainnya).
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi,
autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka
pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Fleksibel, mudah settingnya (fleksibilitas untuk di setting dengan PHP dan MySQL).
Kehandalannnya telah teruji.
Kekurangan Apache:
Web server Apache tidak memiliki kemampuan mengatur load seperti IIS, sehingga akan
terus mem-fork proses baru hingga nilai MaxClients tercapai atau hingga batas yang diizinkan
oleh OS. Ini tentunya menguntungkan penyerang karena habisnya RAM akan lebih cepat
tercapai.
Apache tidak memproses karakter kutip dalam string Referrer dan User-Agent yang
dikirimkan oleh Client. Ini berarti Client dapat memformulasi inputnya secara hati-hati untuk
merusak format baris log akses.

6
Terganggunya proses upload data, yang bisa menyebabkan software salah dalam
menerjemahkan ukuran data yang masuk. Dengan celah tersebut, hacker dikabarkan dapat
mengeksploitasi kerentanan dengan cara mengirimkan request pada server Apache
bersangkutan. Versi yang cacat tersebut adalah seluruh generasi Apache 1.3 dan versi 2 hingga
2.0.36. Server yang diserang hacker memanfaatkan kelemahan ini akan mengalami DoS, alias
server itu tak bisa diakses. Dalam sejumlah kasus, penyerangnya dapat menjalankan pilihan
kodenya.
b. CMS
Content Management System atau sering disebut dengan CMS adalah aplikasi web yang
berisikan template untuk mengelola isi halaman web secara mudah. Penggunaan Content
Management System?tidak memerlukan pengetahuan pemrograman web yang handal karena
proses instalasi dan cara penggunaannya sudah user friendly. CMS sendiri ada yang dibuat
khusus menyesuaikan kasus yang ada dan biasanya berbayar dan ada yang berupa template
instan yang fungsionalitasnya dibuat dengan menyesuaikan pada beberapa proses bisnis yang
ada didunia nyata yang dapat digunakan secara gratis.
CMS banyak terdapat di internet saat ini kebanyakan dibuat menggunakan scripting
language PHP dan database-nya adalah MySQL. Saat ini perkembangan Content Management
System cukup pesat, banyak vendor yang membuat CMS instant yang didistribusikan secara
gratis. Perkembangan CMS instant ini juga dipicu oleh perkembangan web 2.0 yang
memungkinkan interaksi dalam arti yang cukup luas antara pengelola web dan pengunjung
web.
Ada beberapa jenis-jenis Content Management System yaitu:
 CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.
 CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce,
Opencart, Drupal.
 CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.
 CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla!, Mambo.
 CMS untuk membuat e-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).
 CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB,Vbulletin.

7
1.4 Virtual Host
a. Named Based
Name based virtual host menggunakan beberapa nama host untuk webserver yang sama
alamat IP. Dengan web browser yang mendukung HTTP (seperti hampir semua sekarang
lakukan), setelah tersambung ke suatu server web, browser mengirimkan alamat yang diketik
pengguna ke dalam bar alamat browser (dengan URL). Server dapat menggunakan informasi
ini untuk menentukan situs web, serta halaman, untuk menunjukkan pengguna. Browser
menentukan alamat dengan mengatur HostHTTP header dengan host yang ditentukan oleh
pengguna. Host header yang diperlukan dalam semua permintaan HTTP. Misalnya, server
dapat menerima permintaan untuk dua domain, http://www.site1.comdan
http://www.site2.com, keduanya menyelesaikan ke alamat IP yang sama. Untuk
http://www.site1.com,server akan mengirimkan file HTML dari direktori
/var/www/user/Joe/situs/, sementara permintaan http://www.site2.com akan membuat server
melayani halaman dari /var/www/user/Maria/situs/. Contoh: Sebuah blog dapat di hosting
server menggunakan basis Nama hosting. www.blog1.blogserver.com dan
http://www.blog2.blogserver.com.
Kekurangan dari name based adalah jika Domain Name Sistem (DNS) tidak benar
berfungsi, itu menjadi jauh lebih sulit untuk mengakses virtual-host situs. Pengguna dapat
mencoba untuk kembali menggunakan alamat IP untuk menghubungi sistem, seperti
dalam http://10.23.45.67/. Sebuah solusi dalam hal ini adalah dengan menambahkan alamat IP
dan nama host untuk sistem klien file hosts. Mengakses server dengan nama domain harus
bekerja lagi. Pengguna harus berhati-hati ketika melakukan hal ini, Namun, seperti perubahan
apapun yang benar pemetaan antara nama host dan alamat IP akan ditulis oleh pengaturan lokal.
Solusi ini tidak benar-benar bermanfaat bagi pengguna web, tetapi mungkin dari beberapa
menggunakan administrator situs untuk memperbaiki catatan DNS sementara. Masalah lain
dengan virtual hosting adalah ketidakmampuan untuk host beberapa situs Web aman berjalan
Secure socket atau SSL. Karena SSL handshake terjadi sebelum nama host yang diharapkan
dikirim ke server, server tidak tahu mana yang sertifikat untuk hadir saat sambungan dibuat.
Salah satu solusi adalah dengan menjalankan beberapa program server web, masing-masing
masuk dari tempat berbeda yang masih memungkinkan sistem hanya menggunakan satu alamat
IP.

8
b. Port Based
Nomor port default untuk HTTP adalah 80. Namun, sebagian besar webservers dapat
dikonfigurasi untuk beroperasi di hampir semua nomor port, asalkan nomor port tidak
digunakan oleh program lain di server. Sebagai contoh, server mungkin host website
http://www.example.com. Namun, jika mereka ingin mengoperasikan situs kedua, tidak
memiliki akses ke konfigurasi nama domain untuk nama domain, dan / atau tidak memiliki
alamat IP lain yang bisa mereka gunakan untuk melayani situs dari, mereka bisa alih-alih
menggunakan nomor port lain, misalnya,www.example.com:81 untuk port 81, atau
http://www.example.com:8000 untuk port 8000. Kekurangan pada jenis ini adalah kebanyakan
orang tidak akrab dengan non-standar menggunakan nomor port, dan nomor port yang lebih
rumit mungkin lebih sulit untuk diingat. Kebanyakan webcrawlers berasumsi port 80 (default)
saat mencoba merangkak situs dan begitu mungkin kehilangan non-standar nomor port.
Manusia juga mungkin tidak menyadari non-standar nomor port dan mungkin tidak menyadari
ke mana untuk melihat untuk mencari situs web. Non-standar menggunakan nomor port juga
dapat dilihat sebagai tidak profesional dan tidak menarik bagi pengguna. Beberapa firewall,
baik hardware atau software, blok semua tapi port yang paling umum. Ini akan menyebabkan
situs non-host pada port standar untuk muncul tidak tersedia untuk beberapa pengguna. Namun,
non-standar nomor port telah menemukan aplikasi pada perangkat lunak berbasis HTTP
backends seperti Bit Torrent tracker mengumumkan script, yang merupakan bagian dari
perangkat lunak backend dan biasanya tidak sepenuhnya dapat dilihat oleh pengguna.

1.5 Perintah Dasar Linux


a. CP
Perintah cp digunakan untuk mengcopy atau menyalin file dari suatu direktori ke direktori
lain atau direktori itu sendiri
b. CD
CD adalah perintah untuk mengganti keberadaan direktori pada terminal. Misalnya ingin
mengganti direktori ke Desktop maka yang harus di ketikan adalah cd Desktop
c. LS
LS biasa digunakan untuk melihat semua isi dari direktori aktif.
d. MKDIR
Perintah MKDIR digunakan untuk membuat direktori baru.
e. CHMOD

9
Chmod kepanjangan dari change mode yang artinya sebuah command yang bisa
mengganti mode dari sebuah file. Jadi fungsi chmod tersebut adalah untuk memberikan akses
( read, write , executable ) kepada group – group tertentu terhadap file – file yang ada di
komputer. Penjelasan dari akses akses atau mode-mode diatas adalah :
Read = r = memberikan kepada group / user untuk hanya sekedar membaca / melihat.
Write = w = memberikan kepada group / user untuk bisa menulis file tersebut.
Executable = x = memberikan kepada group / user untuk bisa mengeksekusi file tersebut.
Didalam chmod yang berbasis linux chmode nya harus berupa angka angka, dan setiap
angka angka tersebut mempunya arti yang mendalam berikut daftar arti dari angka – angka
tersebut:
0=—
1 = –x
2 = -w-
3 = -wx
4 = r–
5 = r-x
6 = rw-
7 = rwx

10
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mendownload File CMS dan Gambar dari Server


Untuk mendapatkan file CMS dan gambar yang akan di posting pada CMS, kita bisa
mendapatkannya dari server yang sudah terdapat file tersebut. Terlebih dahulu kita harus
masuk ke file server dengan perintah SSH dengan mengetikkan perintah ssh namauser@ip.
Kemudian kita diminta untuk memasukkan password username dari server tersebut. Disini
kami diberikan username dan password kelompok5 dengan ip server 172.16.160.152. perintah
yang diketik menjadi ssh kelompok5@172.16.160.152. Kemudian masukkan password
kelompok5.

Setelah berhasil masuk ke file server selanjutnya kita harus menuju ke directory file
tersebut berada. Berpindah directory dapat dilakukan dengan perintah linux cp. Untuk masuk
ke directory gunakan perintah cp nama_directory dan untuk keluar gunakan perintah cp .. .
Setelah mendapatkan directory tempat gambar berada, kita dapat menyalinnya ke komputer
client dengan secure copy (scp). scp dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah di bawah
ini

$ scp [[user@]from-host:]source-file [[user@]to-host:][destination-file]

Terlihat pada gambar img-klp5B.jpg yang ada dalam folder kdjk file server akan disalin
ke direktori Desktop di komputer remote. Berikut gambar jika download berhasil dilakukan.

11
Berbeda dengan image, karena file CMS berukuran lebih besar dan memuat sangat banyak
file di dalam foldernya, maka kita dapat mendownload dengan perintah rsync.

$ rsync -avvz user@host:pathsumber

Perintah pada gambar akan melukan sinkronisasi file dari folder dalam komputer remote
ke direktori /home/pradnyanandana/kelompok5 dalam komputer lokal. Apabila berhasil akan
terlihat pada gambar di bawah ini.

12
2.2 Konfigurasi DNS
Untuk mempermudah akses ke website yang akan kita install, maka digunakanlah nama
domain. Membuat nama domain dari IP yang kita miliki dapat dilakukan dengan bind9.

Langkah-langkah untuk membangun DNS Server dengan Bind9 adalah sebagai berikut

a. Install Bind9

b. Pindah ke direktori /etc/bind/

c. Edit file named.conf.local

Adapun pengertian dari script diatas adalah

13
 zone berarti zona, maksudnya kita ingin membuat suatu zona yang bernama
"namasayaapo.com"

 type master, berarti tipe yang akan dibuat adalah masternya

 file "/etc/bind/forward.kelompok5b.com" maksudnya adalah file konfigurasinya


berada pada tempat yang diketik tadi

 "kelompok5b.com" bisa diedit sesuai web yang nantinya akan dibuat. misalnya
“test123.com" jangan lupa sertakan tanda kutip.

 "167.16.172.in-addr.arpa" angka 167.16.172 merupakan IP yg telah dikonfig tadi,


namun di tahap ini, IP nya ditulis terbalik dari urutan belakang, namun hostnya
(kolom ke 4) tidak disertakan. Jika IP yang diketik tadi 172.16.167.3 maka, dalam
script ini menuliskannya menjadi “167.16.172.in-addr.arpa"

 in-addr.arpa, skrip inilah yang nantinya akan menerjemahkan/mengubah IP menjadi


alamat web

d. Buat file untuk konfigurasinya

Buat file untuk reverse dan forward

• forward: file ini berguna untuk mengubah / menerjemahkan nama web menjadi IP

• reverse: file ini berguna untuk mengubah / menerjemahkna IP menjadi nama web

e. Edit file forward

Ganti tulisan localhost, menjadi alamat web yang tadi anda tentukan serta sesuaikan script
dengan gambar diatas. Jangan lupakan tanda titik (.) karena akan menyebabkan error nantinya

14
f. Edit file reverse

Sama seperti tadi, ganti tulisan localhost, menjadi nama web anda. Kemudian sesuaikan
scriptnya dengan gambar diatas.

Angka 3 adalah host (kolom ke empat ip server kita yang tadi telah diatur). jika anda tadi
mengatur IP 172.16.167.3 maka anda menuliskan angka 3 (kolom terakhir) pada tempatnya di
scriptnya itu.

g. Edit file resolv.conf

Tambahkan IP server yang telah di config

h. Restart bind9 nya untuk menjalankan konfigurasi baru

i. Lakukan pengetesan dengan nslookup apabila berhasil akan keluar nama domain
beserta IP addressnya

2.3 Konfigurasi Virtual Host


Virtual host dibuat agar kita dapat memiliki lebih dari satu domain namun dengan IP yang
hanya satu. Karena disini kita akan menggunakan dua CMS maka virtual host harus
dikonfigurasi. Kita akan menggunakan virtual host dengan name base untuk domain
kelompok5b.com dan virtual host dengan port base dengan domain kelompok5b.com:3000.
Pertama kita akan konfigurasi terlebih dahulu untuk name base.

15
Pertama kita membuat konfigurasi pada direktori folder sites-available disini kami
membuat konfigurasinya dengan nama kelompok5b.com.conf

Tambahkan ServerName nama_domain agar virtual host mengerahui bahwa domain


tersebut digunakan untuk virtual host

Taruh CMS pada direktori /var/www/nama_folder. DocumentRoot akan mengarahkan kita


untuk menuju direktori tersebut ketika nama domain diketik pada browser

Selanjutnya aktifkan konfigurasi dengan perintah a2ensite kelompok5.com.conf pada


terminal. Untuk mengaktifkan konfigurasi tersebut restart service apache2.

Selanjutnya clear cache browser dan ketik nama domain pada browser untuk mengetes
konfigurasi tersebut.

Konfigurasi yang lain kita membuat virtual host dengan port base. Pada port based kita
harus menambahkan Listen pada konfigurasi ports.conf

Tambahkan Listen 172.16.167.3:3000

Sama seperti membuat konfigurasi IP based hanya saja pada <VirtualHost> ip yang
dimasukan *:3000 dan dengan port 3000 lalu arahkan DocumentRoot ke website yang kita buat

Selanjutnya aktifkan a2ensite pada konfigurasi port based yang telah dibuat

16
Lalu clear cache browser dan masukan ip beserta portnya untuk mengetes konfigurasi.

Tambah hosts baru pada file /etc/hosts agar nama domain dapat diketahui oleh IP.
Tambahkan nama domain dan alamat IP nya.

2.4 Menginstal CMS


Langkah selanjutnya adalah menginstal CMS. Sebelum menginstal CMS kita terlebih
dahulu harus membuat database untuk kedua CMS. Kami membuat database kelompok5 untuk
CMS pertama (name base) dan kelompok5b untuk CMS kedua (port base). Database dapat
dibuat melalui mysql.

Selanjutnya adalah melakukan instal CMS dengan mengetikkan pada browser domain
yang telah dikonfigurasi tadi melalui virtual host. kelompok5b.com dan
kelompok5b.com:3000. Ikuti perintah yang ada pada saat proses install. Gunakan database
yang telah dibuat tadi. Jangan lupa untuk mengubah hak akses file CMS dan file wp-config di
dalam folder CMS dengan chmod 777. Upload konten dan ubah tema pada salah satu CMS
untuk membedakan kedua CMS yang diinstal. Pada CMS dengan name base kami menguoload
konten berupa gambar yang didapat dari server. Berikut merupakan tampilan kedua CMS yang
telah berhasil diinstal dan dikonfigurasi.

17
kelompok5b.com

kelompok5b.com:3000

2.5 Upload CMS ke Server


Setelah semua proses telah dilakukan. Hal terakhir adalah mengupload kembali file CMS
yang sudah diinstal dan di konfigurasi ke komputer server di dalam folder yang telah
disediakan. File diupload dengan cara yang sama dengan mendownloadnya yaitu dengan rsync.
Dalam komputer lokal kedua file CMS terlebih dahulu dimasukan ke dalam satu folder. Kami

18
memasukkannya dalam folder Kelompok5B dalam direktori /var/www/html. Setelah itu
lakukan rsync.

Perintah diatas akan melakukan sinkronisasi file CMS ke dalam komputer remote dalam
folder /home/kelompok5. Apabila file sudah diupload, pastikan file sudah terdapat dalam folder
tersebut.

Untuk melihat file yang ada dalam folder dapat dilakukan dengan perintah ls. Apabila
sudah terdapat folder yang kita sinkronkan tadi yaitu folder Kelompok5B maka file sudah
berhasil di upload.

19
BAB III
KESIMPULAN

Virtual Host adalah cara untuk mengatur banyak website atau URL di dalam satu mesin
atau satu IP. Sebagai contoh disini kita akan membuat dua domain tapi hanya mempunyai 1 IP
public atau 1 server. Cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara membuat virtualhost
yang ada di web server. Web pertama bisa menggunakan virtual host dengan name based dan
web kedua dengan menggunakan port base.

Setelah melakukan konfigurasi pada kedua website, kita dapat menyalinkannya ke dalam
komputer server. Untuk melakukan hal ini kita akan menggunakan metode system backup SCP
dan Rsync. SCP dan Rsync sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menyalin file untuk
disimpan dalam folder atau pun komputer lain. Hanya saja Rsync lebih unggul dalam kecepatan
dan bandwith yang digunakan. Sehingga apabila yang disalin merupakan folder dengan jumlah
file banyak di dalamnya maka sebaiknya digunakan rsync.

20
DAFTAR PUSTAKA

Stallings, William. 2007. Data and Computer Communication Eight Edition: New Jersey.
Sutanta, E., 2005. Komunikasi Data dan Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Situs Web:
Cara Copy File ke Remote Linux dengan Perintah SCP. https://fhane16.wordpress.com/2014/1
1/19/cara-copy-file-ke-remote-linux-dengan-perintah-scp/. Diakses pada tanggal 12 Juni
2017.
Cara Transfer File dan Folder ke Server Lain Menggunakan Rsync. http://www.kangerik.com/t
ransfer-file-dan-folder-ke-server-lain-menggunakan-rsync/. Diakses pada tanggal 12 Juni
2017.
Definisi dan Fungsi Mysql, Apache dan PHP. http://comput-techno.blogspot.co.id/2013/01/def
inisi-dan-fungsi-mysql-apache-dan-php.html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2017.
Pengertian, Instalasi dan Penggunaan SSH. https://rinalty.wordpress.com/tugas-semester4/lap
2-manajemen-jaringan/. Diakses pada tanggal 12 Juni 2017.
Pengertian Content Management System (CMS). https://www.kentos.org/pengertian-content-
management-system-cms/. Diakses pada tanggal 12 Juni 2017.

21

Anda mungkin juga menyukai