Anda di halaman 1dari 3

Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi lingkungan perencanaan organisasi. Mc


Gregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang dikenal dengan teori X dan teori Y.
Teori X mengimplikasikan bahwa anggaran akan disusun oleh manajemen puncak
(pengontrol atau direktur perencanaan) dan dikenakan pada manajemen tingkat bawah.
Gaya kepemimpinan otoriter, anggaran dipandang sebagai alat pengendalian
manajemen untuk memastikan kepatuhan karyawan. Kelebihan teori X ini yaitu secara
nyata mengkoordinasi dan pengendalian atas aktivitas khususnya ketika
tanggungjawab atas tugas tersebut tidak jelas. Kelebihan lain, gaya kepemimpinan ini
efisien dalam kasus perbedaan bahasa dan budaya. Namun kelemahannya, tidak
mendorong partisipasi dan dapat menimbulkan tekanan anggaran yang berlebihan,
kegelisahan dan rusaknya motivasi. Teori Y adalah gaya kepemimpinan demokratis,
mendorong keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan
pengambilan keputusan. Kelebihannya yaitu, proses penyusunan anggaran lebih
fleksibel dan memberikan peluang bagi karyawan untuk terlibat dalam perancangan
arah organisasi, mengekspresikan ide-ide mereka dan memanfaatkan bakat mereka
secara efektif. Namun kelemahannya adalah dibutuhkan waktu yang lebih banyak
untuk menyelesaikan anggaran karena komunikasi dan negoisasi bolak-balik antar
departemen.
Tingkat Perkembangan Bawahan Gaya Kepemimpinan yang Sesuai
Kecakapan Rendah MENGARAHKAN
Komitmen Tinggi Struktur, kontrol dan pengawasan
Sedikit Kecakapan MELATIH
Komitmen Rendah Mengarahkan dan mendukung
Kecakapan Tinggi MENDUKUNG
Komitmen Bervariasi Memuji, mendengarkan dan memudahkan
Kecakapan Tinggi MENDELEGASIKAN
Komitmen Tinggi Menyerahkan tanggung jawab untuk
pembuatan keputusan sehari-hari

Stabilitas lingkungan organisasi

Faktor lingkungan eksternal juga mempengaruhi lingkungan perencanaan yang


meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri yang
melayani organisasi, hakikat persaingan, dan lain – lain. Lingkungan yang stabil
mengenakan risiko yang terbatas dan memungkinkan proses penetapan tujuan menjadi
demokratis dan partisipatif. Lingkungan yang berubah dengan cepat menghasilkan
situasi yang beresiko tinggi. Untuk menghadapi perubahan semacam itu, keputusan
harus dibuat dengan cepat dan tegas, dalam kasus ini gaya kepemimpinan otoriter
terbukti lebih efisien dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang demokratis dan
partisipatif.

Konsep–Konsep Keprilakuan Yang Relevan Dalam Proses Penyusunan


Anggaran

Tahap penetapan tujuan

Selama tahap penetapan tujuan baik tujuan umum ataupun tujuan khusus dari
manajemen puncak diterjemahkan kedalam target-target yang pasti dan dapat diukur
bagi organisasi serta bagi setiap submit utama.

Keselarasan Tujuan

Masalah utama dalam penetapan tujuan adalah mencapai suatu tingkat keselarasan
tujuan atau kompatibilitas yang mungkin diantara tujuan-tujuan
organisasi, subunit-subunit, dan anggota-anggota yang turut berpartisipasi.

Partisipasi

Adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak
di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang
membuatnya.

Manfaat Partisipasi

Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi
terlibat secara emosi dan bukan dalam pekerjaan mereka. Pada dasarnya partisipasi
dapay meningkatkan moral dan mendorong insiatif yang lebih besar pada semua
tingkatan manajemen.

Partisipasi meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada
semua tingkatan manajemen, meningkatkan rasa kesatuan kelompok, meningkatkan
kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan (internalisasi tujuan),
penurunan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Partisipasi juga
dapat menurunkan ketidakadilan yang dianggap ada dalam alokasi sumber daya
organisasi diantara subunit organisasi dan menghindari permasalahan potensial yang
berkaitan dengan anggaran karena masing-masing mengetahui permasalahan antar
departemen.

Anda mungkin juga menyukai