Nama Kelompok:
REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
1. SYARAT-SYARAT PELAPORAN
Untuk melaporkan informasi kepada orang lain diperlukan sebuah persyaratan baik itu
tentang siapa atau apa, bagaimana dalam menjalankan hidup, bagaimana mengerjakan suatu
pekerjaan, dan seterusnya. Pada umumnya hal ini sering disebut sebagai persyaratan pelaporan.
Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai dampak informasi telah
memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang dilaporkan guna
membuat penilaian atau keputusan. Sehingga penting untuk memahami bahwa dampak
persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang diharuskan untuk memberikan laporan
informasi tertentu harus dikaji. Istilah “pelapor” dan “pengirim” akan digunakan secara
bergantian dan mengacu pada individu, organisasi atau kelompok lain yang diharuskan untuk
melaporkan informasi.
Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki
implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi
menggunakan sumberdaya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan dengan suka rela kecuali
pelapor yakin bahwa hal ini akan memengaruhi si penerima informasi untuk berperilaku
sebagaimana yang diinginkan pelapor.
Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengendalian
organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah
segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah tindakan korektif diperlukan.
Meskipun alternatif seperti pengamatan langsung dan audit kadang kala digunakan, informasi
yang dilaporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk
pengendalian. Adalah penting untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena
kelaziman dan biayanya.
Persyaratan pelaporan dikenalkan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan
organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya memiliki hak
untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana pun dari kinerja pekerjaan mereka.
Apakah mereka dapat melaksanakan persaratan semacam itu dengan efektif adalah kurang jelas
dan bergantung pada sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi. Perusahaan-
perushaan yang dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan secara ekstensif kepada
BAPEPAM dan publik untuk status keuangan dan operasinya. Setiap orang yang terlibat dalam
perancangan atau penggunaan sistem informasi perlu memahami dapak yang mungkin dari
1
persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan
mengidentifikasikan dampak semacam itu.
2
Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku pengirim ketika
informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai prilaku pengirim atau sesuatu yang
dipengaruhi oleh si pengirim atau sesuatu untuk mana si pengirim bertanggung jawab.
3
pengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima
oleh si penerima.
4
4) Penghargaan atau sanksi manakah yang mungkin digunakan oleh si penerima
5) Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat memengaruhi kinerja
pada dimensi-dimensi penting lainnya.
5
3.1 Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat, termasuk
Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards Board (FASB), dan
Financial Executif Research Foundation (FERF) telah mengakui dampak potensial yang dimiliki
oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF mulai mendorong dan
mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan mempertimbangkannya secara
eksplisit dalam proses penetapan standar.
Pada awal tahun 1969 diusulkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum (generally accepted accounting standards-GAAP) dapat mempengaruhi perilaku
korporat. Hawkins membahas dampak-dampak yang mungkin terjadi pada kebijakan operasi
manajer mengenai prinsip-prinsip akuntansi untuk pajak tangguhan, kredit, transaksi mata uang
asing, laba per saham, konsolidasi, laba atau rugi luar biasa, ekuivalen saham biasa, dan sewa
guna usaha. Ia menyatakan bahwa GAAP yang bagus secara keprilakuan akan “menghambat
manajer untuk mengambil tindakan operasi yang tidak diinginkan guna membenarkan adopsi
atas suatu alternatif akuntansi dan menghambat adopsi praktik akuntansi oleh korporasi yang
menciptakan ilusi kinerja”.
7
4. PENILAIAN DAMPAK TERHADAP PENGIRIM INFORMASI
Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan terhadap
pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan deduktif, yang
melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan
berinterasksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk perilaku
manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan
pelaporan.
Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai perilaku mereka.
Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survey, yang dapat terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas
pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas
pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan
dari keduanya.
Cara untuk memastikan apakah persyaratn pelaporan mengubah prilaku prilaku pelaporan
adalah dengan mengamati prilaku denggan dan tanpa persyaratan pelaporan. Hal ini sebainya
dilakukan dalam eksperimen terkendali dimana satu-satunya hal yang dapat berubah adalah
persyaratan pelaporan. Tetapi, agar hasinya berguna, penting bahwa kondisi eksperimen cukup
serupa dengan kondisi alamiah diman persyaratan pelaporan ada. Hal ini tida selalu mudah untuk
dilakukan.
Beraneka ragam pendekatan dapat diambil untuk mengukur prilaku dalam kondisi
alamiah itu sendiri. Ketika terdapat akses langsung ke pelapor danpaling tidak beberapa variabel
relevan yang dapat dikendalikan atau dimanipulasi, gunakan “studi lapangan yang bersifat
eksperimen semu” yang meruak suatu kompromi atara kepastian dan relavansi. Metode tersebut
adalah metode yang paling mendekati eksperimen laboratorium dalam hal engendalian dan oleh
karna itu memberikan suatu pengujian tas kausalitas. Ketika pengirim hanya dapat diamati (yaitu
tidak ada variabel yang relevan yang dapat dikendalikan atau dimanipulasi), maka hal ini
merupakan suatu “studi kasus.” Dalam beberapa konteks akuntansi, terutama keuangan, tidak
ada pengendalian yang tersedia, sehingga seseorang harus menggunakan data apa pun yang
tersedia mengenai prilaku dari pengirim. Hal ini disebut dbngan “analisis post hoc atas data
sekunder”.
8
DAFTAR PUSTAKA