Anda di halaman 1dari 7

Tugas Praktikum 6 & 7

METODE STATISTIKA 2
“Korelasi (Bivariate & Partial)”

Oleh:
Hidayah
P3E116035

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
Tugas Pendahuluan 6 & 7

METODE STATISTIKA 2
“Korelasi Partial & Regresi Linear Sederhana”

Oleh:
Hidayah
P3E116035

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
Soal:
1. Seorang mahasiswa statistika melakukan penelitian tentang hubungan antara
ukuran rumah dengan penggunaan listrik perbulan. Data yang diperoleh oleh
mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut :
Ukuran Rumah (m) Listrik Perbulan (Rp)
1290 1182
1350 1172
1470 1264
1600 1493
1710 1671
1840 1711
1980 1804
2230 1840
2400 1956
2930 1954
Lakukanlah analisis dan berikan suatu interprestasinya.
2. Carilah kasus korelasi partial kemudian lakukan analisis dan interperetasi.
Jawab:
1. Hasil analisis
Correlations
Ukuran Listrik
Rumah (m) Perbulan (Rp)
Ukuran Rumah (m) Pearson Correlation 1 ,898(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 10 10
Listrik Perbulan (Rp) Pearson Correlation ,898(**) 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 10 10
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis pada variabel ukuran rumah dapat diperoleh


bahwa korelasi antara ukuran rumah dan listrik perbulan (Pearson Correlation)
sebesar 0,898 dengan signifikasi dua arah (Sig. (2 tailed)) sebesar 0,000 dan
banyaknya data (N) sebanyak 10 data.
Hipotesis :
H0 : Korelasi antara variabel ukuran rumah dan variabel listrik perbulan tidak
signifikan.
H1 : Korelasi antara variabel ukuran rumah dan variabel listrik perbulan
signifikan.
Kriteria uji:
Pvalue ≥ α atau t ≤ tα maka H0 diterima.
Pvalue < α atau t > tα maka H0 ditolak
Taraf nyata:
𝛼
Taraf nyata yang digunakan adalah 95% dengan = 0,025.
2

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Sig.(0,000) < α (0,025),
sehinggga H0 ditolak. Artinya korelasi antara variabel ukuran rumah dan
variabel listrik perbulan signifikan atau hubungannya sangat lemah..
2. Data tentang hasil kuis
STK PPS MESTAT
85 80 80
80 62 65
70 55 70
35 35 35
80 60 61
60 35 35
60 38 35
80 90 60
85 65 68
80 57 65
80 65 60
85 67 64
85 83 79
85 88 76
80 60 67
65 35 45
65 25 25
70 60 60
85 72 75
75 38 75
Sumber data :Tugas praktikum 4, nomor 2 halaman 46 pada modul PPS.
Hasil analisis
Correlations
Control Variables PPS MESTAT
STK PPS Correlation 1,000 ,433
Significance (2-tailed) . ,064
df 0 17
MESTAT Correlation ,433 1,000
Significance (2-tailed) ,064 .
df 17 0
Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh bahwa korelasi antara PPS dan
MESTAT dengan variabel kontrol adalah STK, menunjukan nilai koefisien
korelasi (Correlation) sebesar 0,433, nilai signifikasi dua arah (Significance (2-
tailed)) sebesar 0,064 dan derajat bebas (df) sebesar 17.
Hipotesis :
H0 : Korelasi antara nilai PPS dan nilai MESTAT dengan variabel kontrol nilai
STK tidak signifikan.
H1 : Korelasi antara nilai PPS dan nilai MESTAT dengan variabel kontrol nilai
STK signifikan
Kriteria uji:
Pvalue ≥ α atau t ≤ tα maka H0 diterima.
Pvalue < α atau t > tα maka H0 ditolak
Taraf nyata:
𝛼
Taraf nyata yang digunakan adalah 95% dengan = 0,025.
2

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Sig.(0,064) > α (0,025),
sehinggga H0 diterima. Artinya korelasi antara nilai PPS dan nilai MESTAT
dengan variabel kontrol nilai STK tidak signifikan atau hubungannya kuat.
Correlations
Control Variables MESTAT STK
PPS MESTAT Correlation 1,000 ,510
Significance (2-tailed) . ,026
df 0 17
STK Correlation ,510 1,000
Significance (2-tailed) ,026 .
df 17 0

Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh bahwa korelasi antara


MESTAT dan STK dengan variabel kontrol adalah PPS, menunjukan nilai
koefisien korelasi (Correlation) sebesar 0,510, nilai signifikasi dua arah
(Significance (2-tailed)) sebesar 0,026 dan derajat bebas (df) sebesar 17.
Hipotesis :
H0 : Korelasi antara variabel MESTAT dan variabel STK dengan variabel
kontrol PPS tidak signifikan.
H1 : Korelasi antara variabel MESTAT dan variabel STK dengan variabel
kontrol PPS signifikan
Kriteria uji:
Pvalue ≥ α atau t ≤ tα maka H0 diterima.
Pvalue < α atau t > tα maka H0 ditolak
Taraf nyata:
𝛼
Taraf nyata yang digunakan adalah 95% dengan = 0,025.
2

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Sig.(0,026) > α(0,025),
sehinggga H0 diterima. Artinya korelasi antara variabel MESTAT dan variabel
STK dengan variabel kontrol PPS tidak signifikan atau hubungannya sangat
lemah.
Correlations
Control Variables STK PPS
MESTAT STK Correlation 1,000 ,360
Significance (2-tailed) . ,131
df 0 17
PPS Correlation ,360 1,000
Significance (2-tailed) ,131 .
df 17 0

Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh bahwa korelasi antara STK


dan PPS dengan variabel kontrol adalah MESTAT, menunjukan nilai koefisien
korelasi (Correlation) sebesar 0,360, nilai signifikasi dua arah (Significance (2-
tailed)) sebesar 0,131 dan derajat bebas (df) sebesar 17.
Hipotesis :
H0 : Korelasi antara nilai PPS dan nilai MESTAT dengan variabel kontrol nilai
STK tidak signifikan.
H1 : Korelasi antara nilai PPS dan nilai MESTAT dengan variabel kontrol nilai
STK signifikan
Kriteria uji:
Pvalue ≥ α atau t ≤ tα maka H0 diterima.
Pvalue < α atau t > tα maka H0 ditolak
Taraf nyata:
𝛼
Taraf nyata yang digunakan adalah 95% dengan = 0,025.
2

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Sig.(0,064) > α (0,025),
sehinggga H0 diterima. Artinya korelasi antara nilai PPS dan nilai MESTAT
dengan variabel kontrol nilai STK tidak signifikan atau hubungannya kuat.

Anda mungkin juga menyukai