Presentan:
Desyani Aviciena A. P.
12100115058
Partisipan :
Natasha Annisa Putri 12100115105
Melvina Afika 12100115064
M. Ris Lubis 12100115032
Galuh Prasetiyo 12100115005
Ridha Diastari 12100115017
Rangga Satria P. 12100115152
Faiz Moch. Silmy 12100115145
Preseptor:
Yani Dewi Suryani, dr., SpA., M.Kes
Nama ibu : Ny E
Umur : 27 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2
dan tidak berbau amis. Berwarna kuning-kehijauan. Keluhan tersebut
sudah diobati, namun tidak membaik.
Keluhan mencret disertai dengan demam yang muncul bersamaan
dengan mencret, namun demam tidak terlalu tinggi. Demam terus menerus,
mereda jika diberi obat dan masih terdapat keluhan demam hingga pada
saat masuk RS. Keluhan juga disertai muntah pada hari ke 2 mencret dan
demam hingga saat masuk RS, awal muntah muncul sekitar lebih dari 10
kali sehari, namun berkurang hingga 3 kali SMRS. Dalam sekali muntah,
yang dikeluaran sebanyak 4-5 sendok makan, cair, dan berwarna putih. Ibu
pasien juga mengeluhkan bahwa berat badan pasien menurun 1 kg.
Ibu pasien mengaku anaknya rewel sejak 2 hari SMRS. Pasien
masih mau minum ASI, namun terkadang 15 menit setelah minum ASI
pasien muntah, keluhan juga disertai bibir pecah-pecah. Ibu pasien tidak
menyadari perubahan BAK yang dialami anaknya apakah menjadi lebih
sedikit atau tidak. Ibu pasien menyangkal adanya batuk, pilek, mata merah
dan berair ataupun timbul ruam-ruam dibadannya. Ibunya juga mengaku
tidak ada kehilangan kesadaran pada anaknya, ataupun kejang.
Saat ini pasien sudah dirawat di ruang perawatan anak selama
sehari. Ibu pasien mengaku anaknya hanya diberikan ASI, dan 1 minggu
sebelumnya ditambah makanan lain yaitu bubur bayi cepat saji namun
selama mengkonsumsi bubur bayi cepat saji tidak ada keluhan pada
anaknya. Pasien juga tidak diberikan susu tambahan berupa susu formula.
Ibu mengaku terkadang lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang anak terutama sebelum menyusui. Ibu mengaku selalu
membersihkan alat-alat makan yang dipakai anaknya menggunakan sabun .
Sumber air yang digunakan untuk memasak ataupun minum adalah air
ledeng.
1.3.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengaku ini adalah kejadian yang pertama kali yang
dialami oleh pasien, dan belum pernah dirawat di Rumah Sakit
1.3.4 Riwayat Penyakit Keluarga
3
Tidak ada keluarga yang mengeluhkan kejadian yang sama dengan
pasien.
1.3.5 Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Bayi dilahirkan dari ibu P1A0. Pasien lahir dibidan secara normal
dengan presentasi kepala pada usia kandungan 38-39 minggu, air ketuban
jernih, anak langsung menangis saat dilahirkan, lahir dengan berat badan
4
Kesadaran :compos mentis
Keadaan umum : tampak sakit sedang, pasien rewel
Tanda vital :
- Nadi : 140 kali / menit, reguler, equal, isi cukup
- Respirasi : 40 kali / menit, reguler, tipe abdominotorakal
- Suhu : 37.4O C
Antropometri :
- BB : 8.6 kg
- TB : 69 cm
- LK : 43 cm
Status gizi :
5
6
- BB / U : Gizi Baik
- TB / U : Normal
-BB/ TB : Normal
- LK/U : Normal
- Kesan : Gizi baik
Kepala
Bentuk : normosefal, ubun-ubun (tidak cekung)
Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
Mata : edema palpebrae (-), konjungtiva anemis -/-, sclera icteric
-/-, pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+, injeksi konjungtiva (-/-),
airmata (+), cekung infraorbital (-)
Telinga : lokasi normal, simetris, bentuk normal, sekret (-)
Hidung : lokasi normal, deviasi septum (-), sekret (-/-), epistaksis
(-/-), pch (-).
Mulut :
Bibir : kering, perioral sianosis (-)
7
Gigi : sulit dinilai
Gusi : sulit dinilai
Mukosa : tidak ada kelainan, kering
Lidah : tidak ada kelainan, kering
faring : sulit dinilai
Tonsil : sulit dinilai
Leher
JVP : tidak meningkat
Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Thoraks
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi
intercostal (-)
Palpasi : sulit dinilai
Auskultasi :
Bunyi paru anterior :VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 22x
Inspeksi : datar
Palpasi : lembut, liver dan lien tidak terdapat pembesaran, turgor
kembali lambat
Perkusi : timpani
AnoGenital : Perianal Rash (+)
Ekstremitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Sianosis perifer (-), petechiae(-) clubbing finger (-)
Akral hangat
8
CRT < 2 detik
Penilaian Derajat Dehidrasi (paska rehidrasi)
Gejala &Tanda A B C
Kesadaran* Baik, sadar Gelisah, Rewel Letargik,
kesadaran
menurun
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Basah Kering Sangat kering
Mulut/Lidah Basah Kering Sangat Kering
Rasa Haus* Minum normal, Tampak kehausan Sulit, tidak dapat
tidak haus minum
Kulit* Turgor cepat Turgor kembali Turgor kembali
kembali lambat sangat lambat
Derajat Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan Dehidrasi Berat
Dehidrasi - Sedang
Neurologis:
Tanda rangsang meningens:
Kaku kuduk (-)
Burdzinski I, II, III : (-)
Kernig’s Sign : (-)
Refleks :
Babinski : -/-
Moro :+
Palmar : -/-
Plantar : -/-
1.5 Resume
Pasien anak perempuan 7 bulan datang dibawa ibunya dengan
keluhan mencret sejak 3 hari SMRS, keluhannya tidak berlendir, dan
tidak berdarah. Sehari keluhannya dirasakan 5-7 kali. Keluhan disertai
9
demam yang tidak terlalu tinggi dan muntah sebanyak 10 kali di hari
pertama mencret dan menurun menjadi 3 kali pada saat SMRS. Ibu pasien
mnegaku anaknya rewel sejak 2 hari SMRS, masih dapat minum, bibir
sangat sangat kering. Pasien hanya dierikan ASI dan 1 minggu lalu baru
diberikan makanan lain berupa bubur bayi instan, ibu pasien mnegaku
terkadang lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas terhadap bayi. Batuk, pilek, ruam merah pada badan tidak ada.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Keadaan umum : tampak sakit sedang, rewel
Mukosa bibir dan lidah : kering
Turgor kulit lambat
Perianal rash (+)
Interpretasi emeriksaan derajat dehidrasi : Dehidrasi
Ringan-Sedang
10
1.6 Diagnosis Banding
1. Diare akut non disentri e.c Rotavirus dengan dehidrasi derajat ringan
sedang
2. Diare akut non disentri e.c Enterotoxigenic Eschericia Coli dengan
dehidrasi derajat ringan sedang
3. Diare akut disentri e.c Shigella dengan dehidrasi derajat ringan sedang
4. Kultur Feses
1.9 Penatalaksanaan
Umum
1. Rawat inap
2. Tirah baring
3. Tetap diberikan ASI
Khusus
1. Rehidrasi Berikan cairan oralit, untuk 3 jam pertama = 75 ml x kgBB
75 ml x 8.6 kg = 645 ml
11
b. Bila anak muntah tunggu 10 menit teruskan pemberian
2. Jika pasien tidak bisa minum, atau jika sudah minum dimuntahkan
>15kg : 135ml/kgBB/hari
Edukasi
1. Jika pasien dipulangkan dalam keadaan masih diare, orang tua
tinja berdarah, makan dan minum sedikit, sangat haus, diare makin
12
5. Selalu memasak makanan dengan benar
1.10 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
13