Anda di halaman 1dari 1

TRIBUNNEWS.

COM, KEDIRI — Gunung Kelud yang memiliki ketinggian 1,731 meter merupakan salah
satu gunung yang cukup aktif di Indonesia. Gunung ini bahkan diperkirakan sudah meletus lebih dari 30
kali sejak tahun 1.000.

Sebelum Gunung Kelud meletus kembali pada Kamis (13/2/2014), gunung ini tercatat beberapa kali
meletus dalam rentang waktu 1919-2007.

Pada 19 Mei 1919, Gunung Kelud meletus, menewaskan sedikitnya 5.000 orang, sebagian besar dari
mereka tewas karena diterjang lahar panas.

Setelah cukup tenang selama beberapa puluh tahun, Kelud kembali aktif pada 1951, 1966, dan 1990,
yang secara total menewaskan 250 orang.

Setelah letusan pada 1966, Pemerintah Indonesia membangun Terowongan Ampera di sisi barat daya
kawah untuk mengurangi volume air di danau yang berada di kawah gunung sehingga mengurangi
bahaya lahar panas.

Pada awal Februari 1990, Kelud kembali meletus melemparkan materi vulkanis hingga ketinggian tujuh
kilometer. Akibat letusan ini, sedikitnya 30 orang meninggal dunia.

Pada 16 Oktober 2007, pemerintah memerintahkan 30.000 warga di sekitar gunung itu harus mengungsi,
setelah para ahli mengatakan gunung itu dalam kondisi siap meletus.

Akhirnya, Kelud meletus pada 3 November 2007 pukul 03.00 dini hari. Sehari sesudahnya, Kelud
memuntahkan abu vulkanis setinggi 500 meter ke udara. Letusan terus terjadi hingga 8 November 2007
hingga pemerintah akhirnya mengatakan letusan Kelud semakin melemah sebelum akhirnya berhenti.

Anda mungkin juga menyukai