Anda di halaman 1dari 11

27

BAB 6
TEKNIK PENULISAN

6.1 Bahasa dan Tanda Baca


6.1.1 Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan ejaan yang disempurnakan/EYD (Keputusan Mendikbud, Nomor:
0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Bila menggunakan istilah atau kata
asing yang belum ada istilah atau kata yang tepat dalam Bahasa Indonesia,
maka untuk penulisannya memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.

6.1.2 Penulisan Tanda Baca


Beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan:
Titik (.), koma (,), titik koma (;), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda
persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Contoh:

Sampel dipilih secara acak.


Data dianalisis dengan teknik korelasi,
Jumlahnya sekitar 20%.
Benarkah hal itu?
Hal itu tidak benar!
…………. sebagai berikut:
………. dengan teori; kemudian …………..

Tanda kutip (“………”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari
kata atau frasa yang diapit.
Contoh:

Kelima kelompok “sepadan”.


Tes tersebut dianggap baku (standardized)

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
28

Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/) diketik rapat
dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.
Contoh:

Tidak berbelit-belit.
Dia tidak/belum mengaku.

Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+),
kurang (-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan
sesudahnya.
Contoh:

p = 0,05
a:b=d
p > 0,01

Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun
penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka
yang mendahului dan mengikutinya.
Contoh:
Sadono (1980: 10) menyatakan …………………

6.2 Bahan Yang Digunakan


a. Sampul
Untuk sampul luar ditetapkan dengan menggunakan Hard Cover
dengan warna kuning kunyit.
b. Kertas yang digunakan
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS 80 gram ukuran A4 warna
putih.
c. Tiap Bab diberi pembatas dengan kertas dorslag dengan warna sesuai
warna sampul luar yang tertera Logo Institusi di dalamnya.

6.3 Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah


a. Penulisan Judul Bab pada Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar
semua, Bold dan diletakkan di tengah (Judul Bab).
b. Peringkat 2 ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan oleh titik,
tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab
ditulis dengan huruf besar dan kecil dengan huruf tebal (bold).

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
29

c. Peringkat 3 ditandai dengan angka 3 digit yang dipisahkan dengan


titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub
Bab ini ditulis dengan huruf besar dan kecil
d. Peringkat 4 ditandai dengan angka 4 digit yang dipisahkan dengan titik,
tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab
ini ditulis dengan huruf besar dan kecil dengan huruf tebal (bold).
e. Peringkat 5 ditandai dengan angka 5 digit yang dipisahkan dengan titik,
tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab
ini ditulis dengan huruf besar dan kecil dengan huruf tebal (bold).
f. Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan
kegiatan dan jadwal) dan butir nonhierarkis (seperti contoh-contoh yang
memiliki kedudukan setara). Butir hierarkis dinyatakan dengan angka
dan huruf dalam kurung seperti (1) dan (a); sedangkan butir
nonhierarkis dinyatakan dengan bullet seperti  dan .

Baris pertama pada setiap paragraf baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri. Baris
selanjutnya dimulai dari tepi kiri (lurus dengan digit pertama).

Contoh:

BAB 3

METODE STUDI KASUS

……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
3.1 Rancangan Penelitian
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………

3.2 Subyek Penelitian


3.2.1 Kriteria Inklusi
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
30

3.2.2 Kriteria Eksklusi


……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………

3.3 Fokus studi dan Definisi Operasional


…………………………………………………………………………

6.4 Pengetikan
6.4.1 Lay Out
Atas : 3 Cm dari tepi kertas
Kiri : 4 Cm dari tepi kertas
Bawah : 3 Cm dari tepi kertas
Kanan : 3 Cm dari tepi kertas

6.4.2 Cara Pengetikan


a. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak balik.
b. Jenis huruf: Times New Roman.
c. Ukuran huruf standart (cw 12 untuk komputer).
d. Tinta warna hitam.

6.4.3 Spasi
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya: 2 spasi.
b. Jarak antara Penunjuk Bab (BAB 1) dengan Tajuk Bab (PENDAHULUAN)
adalah 2 spasi.
c. Jarak antara Tajuk Bab (Judul Bab) dengan teks pertama, atau antara tajuk
Bab dengan Tajuk Anak Bab adalah 4 spasi.
d. Jarak antara Tajuk Kanan Anak Bab dengan baris pertama teks adalah 2
spasi, dan alinea diketik menjorok ke dalam 5 ketukan.
e. Jarak antara baris akhir teks dengan Tajuk Anak Bab berikutnya 4 spasi.
f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram atau judulnya: 3
spasi.
g. Jarak antara alinea satu dengan alinea lain 2 spasi.
h. Penunjuk Bab dan Tajuk selalu dimulai halaman baru.

6.4.4 Nomor Halaman


Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:
a. Nomor halaman untuk bagian awal Praktika Akhir (sebelum Bab
Pendahuluan) diberi nomor urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
31

(i, ii, iii, iv dan seterusnya) yang ditulis pada bagian bawah tengah dengan
jarak 4 (empat) spasi di bawah teks.
b. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor
halaman.
c. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari
Lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya).
d. Nomor halaman pada halaman dengan Judul Bab, ditulis di bawah tengah
dengan jarak 2 Cm dari tepi bawah.
e. Semua nomor halaman selain Judul Bab, diketik pada sudut kanan atas
dengan jarak 3 Cm dari tepi kanan dan 1,5 Cm dari tepi atas.

6.4.5 Penulisan Rujukan dan Istilah Asing Kutipan


a. Kutipan atau cuplikan langsung 40 kata atau lebih ditulis sesuai dengan
naskah aslinya, baik yang berbahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.
b. Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri, dimulai pada ketukan ke-6.
c. Kutipan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi, tanpa tanda petik (“).Nama
penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks sebelumnya atau di akhir
teks disertai dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:

Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut:

The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies,


dissappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore,
the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were
administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the
results to a placebo effect.

d. Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip
(“……….”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama
penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara
terpadu dalam teks diikuti dengan tahun dan nomor halaman di dalam
kurung atau nama penulis, tahun dan nomor halaman jadi satu dalam
kurung di akhir teks.
Contoh:
Soebronto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara
faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
atau,

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
32

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat


antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto 1990:
123).

e. Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (’...’)
Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin


banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat
partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991: 101)

f. Jika ada sebagian kutipan berupa kata-kata yang dihilangkan, maka kata-
kata yang dihilangkan diganti dengan tiga titik.
Contoh:

”Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...


diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278)

g. Jika ada sebagian kutipan berupa kalimat yang dihilangkan, maka kalimat
yang dihilangkan diganti dengan empat titik.
Contoh:

”Gerak manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara


mata, tangan atau bagian tubuh lain.... yang termasuk gerak manipulatif
antara lain adalah menangkap bola, menendang bola dan menggambar”
(Asim, 995: 315)

h. Jika kutipan dari suatu sumber berada dalam sumber lain atau dikutip tidak
dari sumber primer melainkan dari sumber skunder, penulisan rujukan
sesuai dengan pengarang asli (sumber primer) disertai tahun rujukan diikuti
dengan kata ”dalam ” sumber skunder disertai tahun rujukan.
Contoh:
... Terdapat lima hierarki kebutuhan manusia (Maslow, 1989) dalam Kelliat

(2004).

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
33

i. Istilah atau kata asing yang belum ada istilah atau kata dalam bahasa
Indonesia dicetak miring.

j. Kutipan tidak langsung atau yang dikemukakan dengan bahasa penulis


sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis,
tahun dan nomor halaman ditulis diawal atau di akhir teks.

6.4.6 Penulisan Tabel dan Gambar (Peta dan Grafik)


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar
(peta dan grafik), yaitu:
a. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat tabel)
dan diikuti dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut tabel).
b. Contoh: Tabel 4.2 (tabel ini berada di Bab IV dan merupakan Tabel kedua).
c. Tabel diberi Judul di atas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara
Judul Tabel dengan Tabel 2 (dua) spasi. Jika judul tabel lebih dari satu baris,
baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan
jarak satu spasi.
d. Judul tabel dan grafik berisi tentang topik, tempat dan tahun ditulis dengan
huruf besar pada awal kata kecuali kata penghubung.
e. Judul tabel diletakkan di atas tabel. Judul gambar diletakkan di bawah
gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.
f. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber
tertentu, maka sumber tabel ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak
1 (satu) spasi dengan huruf yang lebih kecil.
g. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran.
Misalnya satu tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah Karya Tulis
Ilmiah Studi, setengah tabel pada halaman sebelumnya dan setengahnya
pada halaman berikutnya dengan menyertakan kepala tabel.

h. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat
gambar) dan diikuti dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut gambar).
Contoh: Gambar 4.2 (gambar ini berada di Bab 4 dan merupakan gambar
kedua).

6.4.7 Penulisan Daftar Pustaka


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka,
yaitu:
a. Setiap Kepustakaan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi, dan jarak antara
kepustakaan satu dengan yang berikutnya adalah 2 (dua) spasi.
b. Urutan kepustakaan disusun menurut abjad.

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
34

c. Huruf pertama dari baris pertama setiap kepustakaan ditulis tepat pada garis
batas kiri, tanpa indensi. Untuk baris berikutnya, huruf pertama ditulis pada
ketukan ke lima atau ke enam. Yang penting konsisten dalam
penggunaannya.
d. Penulisan daftar pustaka ada beberapa macam cara.
 Rujukan dari Buku dan monografi
Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut: nama penulis, tahun
penulisan, judul buku atau tulisan, data publikasi (volume atau edisi,
tempat penerbitan, badan penerbitan). Data penerbit dimulai dengan
tempat penerbitan dengan diikuti tanda titik ganda. Judul buku atau
tulisan dicetak miring.
Contoh :

Arikunto, S. 1994. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Wong, DL. and Whaley, LF. 1995. Nursing Care of Infant and Children.
United States of America: Clarinda Company.

 Rujukan dari Artikel di Majalah, Buletin, Journal dan Penerbitan


berkala lain
Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut: nama penulis, tahun
penulisan, judul tulisan, data publikasi (volume, nomor, halaman). Nama
majalah, buletin, journal dan penerbitan berkala dicetak miring.
Contoh:

Manan, C. 1994. Penatalaksanaan Penyakit Saluran Cerna. Majalah


Kesehatan Masyarakat, Tahun XXII, Nomor 5,: 293-295

Huda, M. 1991, 13 November. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering.


Jawa Pos, hlm.6

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
35

Jika tidak ada pengarangya, nama majalah, koran, penerbitan berkala


ditulis di bagian awal, kemudian tahun, tanggal dan bulan, kemudian
judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak dengan huruf miring diikuti
dengan nomor halaman.
Contoh:

Jawa Pos. 1995, 22 April. Wanita Kelas bawah Lebih Mandiri, Hlm.3.

 Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Tanpa


Penerbit, Pengarang dan Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring
diikuti dengan tahun peneribitan, kota dan nama penerbit.
Contoh:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas
Duta Jaya

 Penerbitan Lembaga
Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut: nama lembaga, tahun,
judul karangan, nama tempat penerbitan dan nama lembaga tertinggi
yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut
Contoh:

R.I., Depkes. 1989. Beberapa Segi Pemeliharaan – Perawatan Bayi dan


Anak. Jakarta: Ditjen Yankes.

 Skripsi, Tesis dan Disertasi


Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut: nama penulis, tahun
penulisan, judul (skripsi, tesis atau disertasi), kata ‘skripsi, tesis atau
disertasi’, tempat penerbitan, universitas atau institut. Kata ‘skripsi, tesis
atau disertasi’ dapat dicetak miring.
Contoh :

Wigiati, T. 1994. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat


Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Gedangan Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Skripsi.
Surabaya: Universitas Airlangga.

Rahardjo, Tri Budi W. 1989. Hubungan Erosi Gigi dengan Kebiasaan


Makan Pempek di Palembang Sumatera Selatan. Disertasi.
Surabaya: Universitas Airlangga.

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
36

 Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran atau Lokakarya


Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul
makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan
“Makalah disajikan dalam ……..”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya
Contoh:

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah


disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur,
Surabaya, 1-2 September.

 Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya
asli jika tidak ada tahun ditulis tanpa tahun, judul terjemahan dengan
huruf miring, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat
penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Contoh:

Ary, D., Jacobs, L.C., dan Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar


Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan, 1982.
Surabaya: Usaha Nasional

 Internet berupa Karya Individual


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan
diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.
Contoh:

Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online


Journals, 1990-95: The Calm before the Storm, (Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni
1996)

 Internet berupa Artikel dari Jurnal


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor,
dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016
37

Contoh:

Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan


Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4,
(http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000)

 Penulisan nama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan nama pengarang
atau penulis dalam penulisan daftar pustaka, yaitu:
(a) Tidak perlu mencantumkan gelar akademis dari penulis seperti:
Prof., Dr., dr., MPH., SKp., SKM., M.Kes., M.Kep., dan sebagainya.
(b) Apabila nama penulis atau pengarang lebih dari 3 (tiga) orang,
maka semua nama Pengarang atau Penulis tersebut harus ditulis.
Perhatikan cara penulisan nama penulis ke dua dan ke tiga.
Contoh:
Santoso, W., Susanto, H. & Hamzah, A.
Kast, F.E., James, E.R. & Weibel, R.
(c) Untuk kumpulan karangan, cukup hanya mencantumkan nama
editornya dan dibelakang nama editor ditambahkan ‘(ed)’.
Contoh:

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (eds). 1980. Bilingual Education:


Teaching English as a Second Language. New York:
Praeger.

(d) Nama utama penulis ditentukan pada digit terakhir dari nama
penulis tersebut.
Contoh:

Ari Rasad ditulis Rasad, A.


Sugianto Hadi Saputro ditulis Saputro, S.H.

(e) Bila penulis mempunyai nama dengan kata sandang, maka


penulisan namanya sesuai dengan aslinya.
Contoh:

RR. Kardjati ditulis RR Kardjati


Nama Cina Modern: Tomirin Tan ditulis Tan, Tomirin
Nama Cina Ortodok: Guo Huan Ping ditulis Guo, Huan Ping

KTI Prodi D-III Keperawatan Malang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 2016

Anda mungkin juga menyukai