LANDASAN TEORI
2.5 Etiologi
Yang menjadi penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi antara lain klien menarik diri dan
harga diri rendah. Akibat rendah diri dan kurangnya keterampilan berhubungan sosial klien menjadi
menarik diri dari lingkungan. Dampak selajutnya klien akan lebih terfokus pada dirinya. Stimulus
internal menjadi lebi dominan dibandingkan stimulus eksernal. Klien lama kelamaan kehilangan
kemampuan membedakan stimulus eksterna dengan stimulus interna. Kondisi inimemicu terjadinya
halusinasi.
Tanda dan Gejala :
Aspek fisik :
Makan dan minum kurang
Tidur kurang atau terganggu
Penampilan diri kurang
Keberanian kurang
Aspek emosi
Bicara tidak jelas, merengek,menangis, seperti anak kcil
Merasa malu, bersalah
Mudah panik dan tiba-tiba marah
Aspek sosial
Duduk menyendiri
Selalu tunduk
Tampak melamun
Tidak peduli lingkungan
Menghindar dari orang lain
Tergantung dari orang lain
Aspek intelektual
Putus asa
Merasa sendiri, tidak ada sokongan
Kurang percaya diri
2) Faktor Presipitasi
a) Biologis
Stresor biologis yang berhubungan dengan respon neurobilogi yang
maladaptive termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur
proses informasi dan abnormalisasi pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menghadapi rangsangan.
b) Stres Lingkungan
Secara biologis menetapkan terdapat ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk menentukan terjadi gangguan
perilaku.
c) Pemicu Gejala
Pemicu yang biasanya terdapat pada respon Neurobiologi yang maladaptive
berhubungan dengan kesehatan ( gizi buruk, infeksi)lingkungan ( rasa
bermusuhan/lingkungan yang penuh kritik, gangguan dalam hubungan
interpersonal) sikap dan perilaku (keputusan dan kegagalan).
1) Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial budaya yang
berlaku. Dengan kata lain, individu tersebut dalam batas normal jika menghadapi suatu
masalah akan dapat memecahkan :
a. Pikiran logis adalah yang mengarah pada pengalaman
b. Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyataan
c. Emosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang timbul dari pengalaman ahli
d. Perilaku sesuai adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalaam batas kewajaran
2) Respon psikososial
a. Distorsi pikiran adalah proses pikir yang menimbulkan gangguan
b. Ilusi adalah miss interprestasi atau penilaian yang salah tentang penerapan yang benar-
benar terjadi (Objek nyata) karena rangsangan panca indera
c. Emosi berlebihan yang berkurang
d. Perilaku aneh/tidak biasa adalah sikap tingkah laku yang melebihi batas kewajaran
e. Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain
3) Respon mal adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang
menyimpang dari norma-norma sosial budaya dan lingkungan
a. Gangguan pikir/delusi : keyakinan atau penialian yang salah dan tidak dapat dikoreksi,
tidak sesuai dengan kenyataan dan kepercayaan yang berlaku dalam lingkungan,
masyarakat serta budaya tempat tinggal individu tersebut.
b. Halusinasi : gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya
tidak terjadi, suatu persepsi panca indra tanpa ada rangsangan dari luar.
c. Kerusakan proses emosi adalah perubahan sesuatu yang timbul dari hati
d. Perilaku disorganisasi : merupakan suatu perilaku yang tidak sesuai atau tidak berarti.
e. Isolasi sosial : merupakan suatu kondisi kesendirian yang dialami klien dan diterima
sebagai ketentuan dalam seseorang sebagai keadaan yang negaif atau mengancam.
Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya dengan :
a. Sapa klien dengan ramah dan baik secara verbal dan non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan klien
Rasional :
Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk memperlancar hubungan interaksi
selanjutnya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
Kriteria evaluasi:
Klien dapat menyebutkan waktu, isis, dan frekuensi timbulnya haluisinasi
Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasinya
Intervensi :
1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
R/ kontak dan singkat selain upaya membina hubungan saling percaya juga dapat
memutuskan halusinasinya.
2. Observasi tingkah laku klien terkait halusinasinya, berbicara dan tertawa tanpa
stimulus memandang ke kiri dan ke kanan seolah ada teman bicara
R/ mengenal perilaku pada saat halusinasi timbul memudahkan perawat dalam
melakukan intervensi
3. Bantu klien mengenal halusinasinya dengan cara:
Jika menemukan klien yang sedang halusinasi tanyakan apakah ada sesuatu
yang dilihat
Jika klien menjawab “ ada ” lanjutkan apa yang dikatakan halusinasinya
Katakan bahwa percaya klien melihat bayangan itu namun perawat sendiri
tidak melihatnya
Katakan pada klien bahwa ada klien yang seperti dia
Katakan bahwa perawat akan membantu klien
R/ mengenal halusinasi memungkinkan klien untuk menghindari faktor
timbulnya halusinasi
4. Diskusikan kepada klien tentang :
Situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
R/ dengan mengetahui waktu, isi dan frekuensi munculnya halusinasinya
mempermudah tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat
5. Diskusikan pada klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi(marah, takut, sedih,
senang). Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya
R/ untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
Kriteria evaluasi :
a. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan
halusinasinya
b. Klien dapat menyebutkan cara baru
c. Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasinya seperti yang telah di diskusikan
d. Klien dapat melakukan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya
e. Klien dapat mengikuti aktifitas kelompok
Intervensi :
1. Identifikasi bersama klien tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,
marah, menyibukan diri, dll)
R/ Upaya untuk memutus siklus halusinasinya sehingga tidak berlanjut
2. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien jika bermanfaat beri pujian
R/ Reinforcement dapat meningkatkan harga diri klien
3. Diskusikan cara baru untuk memutuskan timbulnya halusinasinya :
Katakan “ saya tidak mau lihat kamu” pada saat halusinasi muncul
Menemui orang lain atau perawat, teman untuk bercakap-cakap
Membuat jadwal kegiatan sehari-hariagar halusinasi tidak muncul
Meminta teman, keluara, perawat untuk mengontrol halusinasi
4. Bantu klien memilih cara dan melatih cara untuk memutuskan halusinasinya secara
bertahap misalnya dengan :
Mengambil air wudhu dan sholat atau baca AL-Qur’an
Membersihkan runag atau peralatan rumah
Mengikuti kegiatan sosial di masyarakat (pengkajian,gotong royong)
Mengikuti kegiatan olahraga di kampung (jika masih muda)
Mencari teman mengobrol
R/ memotivasi dapat meningkatkan keinginan untuk mencoba memilih cara
mengendalikan halusinasinya
5. Beri kesempatan klien untuk melakukan cara yang telah dipilih
R/ memberi kesempatan pada klien untuk mencoba cara yang dipilih
6. Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktifitas kelompok orientasi realita dan
stimulasi persepsi
R/ stimulasi persepsi dapat mempengaruhi perubahan interpretasi realitas akibat
halusinasi
d. Klien dapat dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasinya
Kriteria evaluasi :
Keluarga dapat saling percaya dengan perawat
Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan tindakan untuk mengendalikan
halusinasinya
Intervensi :
1. BHSP dengan menyebutkan nama, tujuan dengan sopan dan ramah
R/ sebagai dasar untuk memperlancar interaksi selanjutnya
2. Anjutkan klien untuk menceritakan halusinasinya kepada keluarga
R/ untuk mendapatkan bantuan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
3. Diskusikan halusinasinya pada saat berkunjung:
Pengertian halusinasi
Gejala halusinasi yang mendalam
Cara yang dilakukan klien dan keluarga untukmemutus halusinasinya
Cara merawat klien halusinasi dirumah, misalnya diberi kegiatan jangan
dibiarkan sendiri
Beri informasi kapan mendapat bantuan :halusinasi tidak terkontrol dapat
mencederai orang lain
R/ untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang informasi halusinasi
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Kriteria evaluasi :
Klien dapat menyebutkan manfaat,dosis,dan efek samping obat
Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar
Klien dapat informasi tentang efek samping obat
Klien dapat memahami akibat berhenti minum obat tanpa berkonsultasi
Klien dapat tahu prinsip penggunaan 5 tepat
Intervensi :
1. Diskusikan dengan keluarga tentang dosis, frekuensi, dan manfaat obat
R/ dapat menyebutkan dosis, frekuensi, dan manfaat obat
2. Anjurkan klien meminta obat ke perawat
R/ menilai kemampuan klien dalam meminta obat ke perawat
3. Anjurkan klien bicara kepada dokter tentang manfaat dan efek samping yang
dirasakan
R/ dengan mengetahui efek samping, klien tahu apa yang harus dilakukan setelah
minum obat
4. Bantu klien untuk menggunakan prinsip obat 5 benar
R/ Dapat mengetahui prinsip penggunaan obat
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BRAWIJAY
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L / P) Tanggal Pengkajian : 3 Oktober 2017
Umur : 37 Tahun RM No. :
Kurang lebih 10 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RSJ RadjimanWedyodinigrat
karena sering melihat barang ghaib
RIWAYAT TRAUMA
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
5. Tindakan Kriminal
Jelaskan : Tn.A dituduh oleh warga sebagai maling dan dikeroyok masal sampai pelipis sobek.
Sekitar tahun 2008.
Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan : klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah ketika kedua
orang tuanya meninggal dunia berusia 18 tahun dan Tn. A merasa sedih
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas dan hasilnya :
Pasien sadar bahwa itu merupakan obat terlarang yang baik membahagiakan dirinya dan
mengancam jiwa.
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
2. Konsep Diri
a. citra tubuh
klien mengatakan bahwa ia puas dengan bagian tubuhnya. Mensyukuri apa yang dimilki.
b. Identitas
Kilen mengatakan namanya Tn. A, Berusia 37 tahun. Ia sadar kenapa dibawa dirumah sakit
ini.
c. Peran
Diruangan klien merasa tidak ada peran berarti, karena tidak ada kegiatan. Beliau merasa
bosan. Tidak puas dengan perasaanya saat ini.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang, berkumpul dengan keluarganya.
e. Harga diri
Klien berpendapat bahwasanya beliaulah satu-satunya normal, lainnya menderita sakit pikir
Diagnosa Keperawatan :
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berati/terdekat
Kakak, karena orang terdekat yang dimiliki adalah kakak
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Selama dirumah klien mengatakan biasa mengikuti tahlilan/pengajian dan interaksi
kelompok masyarakat baik
Selama di Rs klien jarang berinteraksi dengan pasien lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Terkadang sedikit berontak atau kesal bila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan isi hati
Diagnosa Keperawatan :
4. Spiritual
a. Agama
Yakin bahwa islam adalah agama dari dulu yang benar, pada saat sebelum MRS klien taat
solat 5 waktu. Saat di RS belum pernah solat.
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan ( penampilan usia, cara berpakaian, kebersihan)
Cara berpakaian rapi, bersih, kulit kering, rambut sedikit rusuh
Diagnosa Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesa, hipoaktivitas Sub stupor katatonik
Peningkatan
Jelaskan :
b. Afek
Sesuai Tumpul/dangkal/datar
Jelaskan : klien memilki perasaan yang cepat berubah, jika ia menceritakan pengalaman
buruknya, klien ingin marah
Defensif Curiga
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi sensorik
a. Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penciuman
a. Ilusi
Adab. Tidak Ada
Jelaskan :
Klien mengatakan sering melihat makhluk gaib yang sangat mengganggu dan mengatakan
bahwa dunia ini sudah kiamat.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren inkoheren asosiasi longgar
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan : -
b. Isi Pikir
Obsesif Ekstasi Fantasi
Kejaran Dosa
Jelaskan :
Isi piker klien terasa terikat, tidak enak berkumpul dengan orang lain sehingga sering
menyendiri
Diagnosa Keperawatan : -
c. Bentuk Pikir
V Realistic Nonrealistic Autistic
Dereistik
Jelaskan : klien mampu menjawab pertanyaan dengan sesuai
Masalah Keperawatan : -
8. Kesadaran
Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan : klien mengatakan waktu pagi pukul 08.00, tempat di RSJ Lawang ruang kemuning,
klien bisa membedakan antara perawat dan petugas kesehatan.
Meninggi
Menurun
Sedang Stupor
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
9. Memori
Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka pendek
panjang (>1 bulan) (kurun waktu 10 detik sampai 15 menit)
Jelaskan:
- klien mengatakan bahwa sebelum dibawa kesini hanya dikamar saja
- klien mengatakan bahwa kesini diantar oleh kakaknya
- klien mengatakan bahwa pada malam hari tidak bisa tidur, klien ingat siang makan sama
ayam dan sayur bening
Masalah Keperawatan : -
b. Berhitung
Jelaskan : klien bisa berhitung dengan benar. Urut dan menjawab pertanyaan dengan benar.
Masalah Keperawatan : -
Jelaskan : klien tampak sulit berpikir dengan benar, meskipun dibantu orang lain dan pasien
juga sulit mengungkapkan perasaan secara verbal.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses pikir
Jelaskan : Klien mengatakan dirinya tidak sakit, seharusnya dia pulang dirumah, klien
menyalahkan kakaknya.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir
Jelaskan : Selama wawancara klien mau menjawab pertanyaan dengan tapat, pandangan mata
klien tajam namun terkadang klien mengalihkan perhatian.
Masalah Keperawatan : -
Jelaskan :
2. Kegiatan Hidup Sehari-hari
a. Perawatan diri
1) Mandi : mampu mandi secara mandiri , 2x sehari
2) Berpakaian, berhias dan berdandan : mampu berpakaian secara mandiri
3) Makan : mampu makan secara mandiri dan tidak ada yang tersisa
4) Toileting (BAK, BAB) : mampu BAB/BAK secara mandiri, BAB 1X sehari
pagi hari
Diagnosa keperawatan :
b. Nutrisi
Berapa frekwensi makan dan frekwensi kudapan dalam sehari
Diagnosa keperawatan :
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang : 13.00 – 15.00
Tidur malam : 20.00 – 04.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : tidak ada aktifitas khusus
Jelaskan : beliau tidak memiliki aktivitas berlebih. Jarang bisa tidur siang
lebih sering digunakan untuk jalan-jalan.
2) Gangguan tidur
Insomnia Hipersomnia
Parasomnia Lain-lain
Jelaskan :
Diagnosa keperawatan :
3. Kemampuan lain-lain
Mengantisipasi kebutuhan hidup
Diagnosa keperawatan :
4. Sistem Pendukung
Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman Sejawat
Kelompok sosial
Diagnosa Keperawatan :
IX. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Jelaskan : .
Masalah Keperawatan : -
Masalah Keperawatan :
XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Koping Obat-obatan
Lainnya: -
Jelaskan : - beliau tidak menerima hal-hal yang dikaitkan dengan beliau berupa gangguan jiwa
- Beliau tidak tahu bila sakit, mengangap dirinya sehat tetap diberi obat.
___________________________________
__
Mahasiswa,
___________________________________
_
DX Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM :
Persepsi Klien dapat
sensori : mengontrol
Halusinasi halusinasi yang
Penglihatan dialaminya
- Sapa klien dengan ramah
TUK : baik verbal maupun
1. Bina Setelah 2x15 menit nonverbal
Hubungan pertemuan, klien - Perkenalkan nama, nama
Saling tampak pangilan perawat
Percaya menunjukkan - Jelaskan tujuan
ekspresi wajah berkenalan
bersahabat - Tanyakan nama panggilan
menunjukkan rasa yang disukai
tenang, ada kontak - Buat kontrak yang jelas
mata, mau berjabat - Tunjukkan sikap jujur dan
tangan, menjawab menepati janji
salam, bersedia - Tunjukkan sikap empati
mengungkapkan dan menerima apa adanya
masalah - Beri perhatian kepada
klien
- Tanyakan masalah dan
perasaan yang dihadapi
- Dengarkan dengan penuh
perhatian
TUK : Setelah dilakukan - Adanya kontak sering
2. Klien dapat 2x15 menit dan singkat secara
mengenal interaksi klien bertahap
halusinasiny menyebutkan - Observasi tingkah laku
a -isi klien terkait dengan
Frekuensi halusinasinya
Waktu - Tanyakan apakah klien
Situasi dan kondisi menalami sesuatu
yang menimbulkan - Katakan bahwa perawat
halusinasi percaya klien mengalami
halusinasi namun perawat
tidak mengalaminya
- Katakan bahwa ada
teman klien yang
mengalami hal yang sama
- Diskusikan dengan klien
isi,waktu, frekuensi,
situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi
TUK : Setelah 2x15 menit - Identifikasi bersama klien
3. Klien dapat pertemuan, klien cara /tindakan yang
mnyebutkan dapat memilih dan dilakukan saat terjadi
tindakan memperagakan cara halusinasi
untuk mengatasi - Diskusikan cara yang
mengendalik halusinasi digunakan klien saat
an halusinasi muncul
halusinasiny - Diskusikan cara baru
a untuk
memutuskan/mengontrol
kembalinya halusinasi
- Bantu klien memilih
carayang sudah
dianjurkan dan latih
untuk mencobanya
- Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
dipilih dan dilatih
- Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih
jika berhasil beri pujian
- Anjurkan klien untuk
mengikuti TAK orientasi
realita
TUK : Setelah dilakukan - Buat kontrak dengan
4. Klien dapat 2x15 keluarga untuk
dukungan menitperkenalkan pertemuan, diskusikan
dari keluarga keluarga dapat keluarga pada saat
dalam menyebutkan pertemuan
mengontrol pengertian, tanda
halusinasi dan gejala
halusinasi
TUK Setelah dilakukan - Diskusikan dengan klien
5. Klien dapat 2x15 menit tentang manfaat dan
memanfaatka pertemuan,klien kergian tidak minum
n obat dapat menyebutkan obat, nama, dosis, cara,
dengan baik nama, warna, dosis, efek terapi, dan efek
efek terapi dan efek samping penggunaan
samping obat
penggunaan obat - Pantau klien saat
pengunaan obat
- Beri pujian jika klien
menggunakan obat
dengan benar
- Diskusikan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan
dokter
- Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada dokter
/perawat jika terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan
.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari Rabu, tanggal 3 Oktober 2017
Interaksi I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : klien mengatakan seringmelihat makhluk gaib (pocong, kuntilanak)
DO : klien tampak bingung, pandangan kososng, tampak gelisah dibuktikan
menggaruk kepala
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
3. Tujuan Khusus :
1.Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya
2.klien dapat mengenal halusinasi
3. klien dapat mengontrol halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi halusinasi, isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon.
2) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi menghardik, minum obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan.
3) Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
4) Melatih memasukan latihan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi, perkenalkan nama saya nela precelia, saya mahasiswa dari Blitar,
nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?
2. Evaluasi/validasi :
Bagaimana perasaan hari ini?
3. Kontrak (Topik, Waktu, dan Tempat) :
Baiklah bapak bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak
rasakan. Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit
pak? Tempatnya disini ya pak, baiklah kita mulai.
KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Apa bapak melihat objek/seseorang tanpa ada wujudnya?”
“Apakah seseorang/objek itu terlihat sewaktu-waktu?”
“Kapan waktu yang paling sering bapak melihat seseorang/objek?”
“Berapa kali sehari bapak melihat dan melakukan komunikasi?”
“Pada keadaan apa seseorang/objek itumuncul? Apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang bapak rasakan pada saat seseorang/objek muncul?”
“Apa yang bapak lakukan saat melihat objek itu?”
“Apa dengan cara tersebut objek/seseorang itu bisa hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajr cara-cara untukmencegah objek/seseorang itu mucul?”
“Bapak ada 4 cara untuk mencegah objek/seseorang itu mucul pertama dengan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik?”
“Caranya sebagai berikut: saat seseorang/objek itu muncul, bapak bilang pergi-pergi,
kamu tidak nyata, saya tidak mau lihat kamu, dengan cara diulang-ulang sampai
objek/seseorang itu hilang, coba bapak peragakan. Nah begitu pak... bagus
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan (subjektif dan Objektif)
Bagaimana perasaan bapak setelah bapak berkenalan?
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai denga hasil tindaka yang telah
dilakukan)
Saya berharap bapakmau menerima dengan baik
3. Kontrak yang akan datang
- Kita lanjutkan besok pagi ya pak, pukul 10.00, bapak ingin dikamar atau di
ruang tamu saja?
- Besok kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan dan aspek poitif
yang dimiliki oleh bapak, kira-kira besok 30 menit ya pak!
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama :
Ruang :
No. RM :
NO. TANGGAL/ IMPLEMENTASI
EVALUASI
DX JAM KEPERAWATAN
1 4/10/2017 1. Mengidentifikasi S:
halusinasi, isi, frekuensi, “pagi mbak”
waktu terjadi, situasi “ saya melihat makhluk ghaib“
pencetus, perasaan, “pagi, siang, malam”
respon “sering mbak waktunya”
2. Menjelaskan cara “diam mbak, mencoba
mengontrol halusinasi: mengusir tapi tetap
menghardik, minum menghmpiri”
obat, bercakap-cakap, O:
melakukan kegiatan -klien dapat mengenali
3. Melatih klien cara halusinasinya
mengontrol halusinasi - klien dapat menyebutkan isi,
dengan menghardik waktu,dan frekuensi halusinasi
4. Melatih klien A: Masalah teratasi sebagian
memasukan latihan P: Lanjutkan Intervensi
menghardik dalam
jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Interaksi II
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
DS: klien mengatakan masih melihat makhluk ghaib
DO: klien tampak gelisah, klien kurang tidur
2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan
3. Tujuan Khusus :
TUK 4. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan :
1. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara
teratur menggunakan prinsip 6 benar
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur
menggunakan prinsip 6 benar
3. Melatih klien memasukkan kegiatan minum obat secara teratur keadalam
jadwal kegiatan klien
KERJA
TERMINASI
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : klien mengatakan masih melihat makhluk ghaib
DO : klien nampak gelisah, jalan mondar-mandir,menyendiri dan tidak mau
mengikuti kegiatan
2. Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori: halusinasi
3. Tujuan Khusus : klien dapat mengontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap
4. Tindakan Keperawatan
Menjelaskan cara mengontrolhalusinasi denganbercaap-cakap
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi
halusinasi
Melatih memasukkan kegiatan mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap kedalam jadwl kegitan klien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi pak, bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana masih melihat
makhluk gaib? Apakah sudah dipakai 2 cara yang kita latih/ bagaimana hasilnya?
Kita hari ini belajar untuk mencegah halusinasi denagan cara ketiga yaitu dengan
cara becakap-cakap.
2. Evaluasi/validasi :
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap bersama dengan orang lain
3. Kontrak (Topik, Waktu, dan Tempat) :
Seperti janji kota kemarin, hari ini kita akan akan berdiskusi tentang bagaimana
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap. Bapak mau berapa menit?
Bagaimana kalau 15 menit? Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di runag tamu
KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan)
“ cara mengontrol halusinasi adalah bercakap-cakap dengan orang lain, jadi kalu bapak
melihat makhluk-makhluk gaib langsung saja mencari teman untuk mengajak ngobrol,
ini bisa dilakukan baik saat di rumah sakit maupun di rumah.”
“Coba sekarang bapaklatihan,ya bagus....”
“ nah latih terusya pak? Bapak disini dapat mengajak perawat atau teman bapak yang
lain untuk bercakap-cakap.”
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan (subjektif dan Objektif)
S= Bagaimana perasaan bapak setelah bapaksetelah kita latihan ? bagaimana kalau
cara itu kita maksudkan jadwal kegiatan harian? Mau jam berapa latihan bercakap-
cakap? Nanti bapak lakukan secara teratur sewaktu-waktu bayangan itu muncul.
O: coba sebutkan apa saja yang telah kita lakukan hari ini?
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai denga hasil tindaka yang telah
dilakukan)
Bgaimana pak besok kita berdiskusi melakukan aktivitas terjadwal?
3. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk mengontol halusinasi dengan melaksanakan
aktivitas terjadwal? Bapak mau berdiskusi selama 15 menit, bapak setuju?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. A
Ruang : Kemuning
No. RM :
NO. TANGGAL/ IMPLEMENTASI
EVALUASI
DX JAM KEPERAWATAN
1 5/10/2017 1. Menjelaskan cara S:
mengontrol halusinasi - Pagi mbak
dengan bercakap-cakap - Baik mbak
2. Melatih cara mengontol - Jika melihat makhluk
halusinasi dengan gaib, saya tutup telinga
bercakap saat terjadi dan bilang dalam hati
halusinasi pergi-pergikamu tidak
3. Melatih memasukkan nyata jangan ganggu
kegiatan mengontrol saya
halusinasi dengn O:
bercakap-cakapkedalam - Klien dapat membuat
jadwal kegiatan klien jadwal kegiatan harian
pasien
- Klien dapat becakap-
cakap dengan orang lain
A: klien dapat bercakap-cakap
bersama orang lain
P: intervensi dilanjutkan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari sabtu , 5 tanggal Oktober 2017
Interaksi IV
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : klien mengatakan masih melihat makhluk ghaib
DO : klien nampak bingung,klien nampak halusinasi ,ADL dibimbing
2. Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan
3. Tujuan Khusus : klien dapat mengontrol halusinasinya,melaksanakan aktivitas
terjadwal
4. Tindakan Keperawatan
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan)
Melatih klien memasukkan kegiatan harian untuk mengontrol halusinasi
dalamkegiatan jadwal harian.
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi pak, bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana masih melihat
makhluk gaib? Apakah sudah dipakai 2 cara yang kita latih/ bagaimana hasilnya?
Kita hari ini belajar untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan
terjadwal.
2. Evaluasi/validasi :
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang mengontrol halusinasi dengan
melaksanakan aktivitas terjadwal.
3. Kontrak (Topik, Waktu, dan Tempat) :
Seperti janji kota kemarin, hari ini kita akan akan berdiskusi tentang bagaimana
mengontrol halusinasi dengan melaksanakanaktivitas terjadwal. Bapak mau
berapa menit? Bagaimana kalau 15 menit? Dimana tempat yang menurut bapak
cocok untuk berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan)
“kegiatan apa yang biasa bapak lakukan ?terus berikutnya kegiatan apa?”
“kegiatanini bisa dilakukan untuk mencegah bayangan itu muncul.”
“kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar pagi sampai malam nanti bapak ada kgiatan
.”
TERMINASI
1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan (subjektif dan Objektif)
S= Bagaimana perasaan bapak setelah bapak setelah kita latihan ? bagaimana kalau
cara itu kita maksudkan jadwal kegiatan harian? Mau jam berapa latihan bercakap-
cakap? Nanti bapak lakukan secara teratur sewaktu-waktu bayangan itu muncul.
O: coba sebutkan apa saja yang telah kita lakukan hari ini?