Anda di halaman 1dari 27

1.

Siklus Manajemen Puskesmas Jemaras


Contoh siklus tahun 2017,2018,dan 2019

Waktu
No Tahapan Pelaksanaan Pihak terkait Keluaran
pelaksanaan
1 Evaluasi kinerja pkm Desember Puskesmas Dinkes Hasil Penilaian Kinerja
tahun 2017,melalui 2017 kabupaten Puskesmas tahun 2017
Penilaian Kinerja
Puskesmas
2 Persiapan Penyusunan Desember TIM MUTU Draf RPK tahun 2018
Rencana Pelaksanaan 2017 Puskesmas
Kegiatan (RPK) tahun
2018 berdasarkan
Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) yang
telah disetujui dan
dibandingkan dengan
hasil Kenerja Puskesmas
tahun 2017
3 Analisa situasi dan Awal januari Desa Pemangku  Hasil analisa situasi
pelaksanaan SMD, 2018 kepentingan  Hasil SMD dan MMD
MMD, sebagai bahan TK Desa  Usulan kebutuhan
penyusunan RUK tahun pelayanan kesehatan
2019 dan Rencana Lima Masyarakat Desa
Tahunan periode 2018 sesuai harapan
s.d 2022 rasional Masyarakat.
4 Lokakarya Mini Minggu ke 2 TIM MUTU  Kesiapan pelaksanaan
(LOKMIN) Bulanan Januari 2018 Puskesmas kegiatan bulan
Pertama januari tahun 2018
 Bahan
Musrembangde
tahun 2018
 Draf RUK tahun 2019
 Draf Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022
5 Musyawarah Minggu ke 4 Desa Pemangku  Penyusunan Draf RUK
perencanaan Januari 2018 kepentingan tahun 2019 dengan
pembangunan Desa ( TK Desa hasil Musrembangdes
Musrembangdes)  Penyusunan draf
Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022 dengan hasil
Musrembangdes.
6 Lokmin Bulanan Ke dua Awal minggu TIM MUTU  Kesiapan pelaksanaan
1 bulan kegiatan bulan
Februari Februari tahun 2018.
2018  Bahan Lokmin
Triwulan Pertama
7 Lokmin Triwulan Akhir minggu Tim LS terkait Bahan MusrembangMat
Pertama pertama Puskesmas dan tokoh bidang Kesehatan.
bulan Masyarakat
februari di
2018 Kecamatan

1
8 Musyawarah Minggu ke 2 Kecamatan Pemangku  Penyusunana draf
Perencanaan bulan kepentingan RUK tahun 2019
Pembangunan Februari TK dengan hasil
Kecamatan 2018 Kecamatan Musrembangmat
(Musrembangmat)  Penyusunan Draf
Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022 dengan hasil
Musrembangmat.
9 Musrembangkab Maret 2018 Kabupaten Pemangku  Penyusunan draf RUK
kepentingan tahun 2019 dengan
TK hasil Musrembangkab
Kabupaten.  Penyusunan draf
Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022 dengan hasil
Musrembangkab.
Tie” s PKM Jemaras

2
2. Perencanaan Puskesmas
A. Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Rencana
Puskesmas (Rencana Lima Tahunan dan Rencana Tahunan) agar memperoleh kesamaan
pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan
dengan cara:
1. Kepala Puskesmas membentuk tim Manajemen Puskesmas : Tim pembina Wilayah,Tim
pembina keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas dan Tim Sistem Informasi Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen Puskesmas kepada Tim
agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan Rencana
Puskesmas.
3. Dalam penyusunan Rencana Lima Tahunan , Tim mempelajari:
a. Rencana Lima Tahunan Dinkes Kab.
b. SPM tingkat Kabupaten.
c. Target yang disepakati bersama Dinkes, yang menjadi tanggung jawab Puskesmas
d. Pedoman Umum PIS dengan Pendekatan Keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga.
4. Dalam penyusunan Rencana Tahunan ,Tim mempelajari :
a. Rencan Lima Tahunan Puskesmas.
b. Penjabaran tahunan rencana capaian target standar pelayanan minimal tingkat
Kabupaten.
c. Target yang disepakati bersama Dinkes Kab, yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas.
d. Pedoman umum PIS dengan Pendekatan Keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas melalui Pendekatan Keluarga.

B. Pengumpulan Data Kinerja Puskesmas dan Analisa Data


Untuk penyusunan Rencana Lima Tahunan periode tahun 2018 s.d 2022 maka data kinerja
akhir tahun yang dikumpulkan dan dipelajari adalah data tahun 2014 s.d 2017, sedangkan
untuk penyususnan Rencana Tahunan ,puskesmas mengumpulkan dan mempelajari data
kinerja dan gambaran status kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Sehingga untuk
menyusun Rencana Tahun 2018 maka data kinerja yang dikumpulkan dan dianalisis adalah
data tahun 2016.

Sumber utama data kinerja Puskesmas adalah :


1. SIP (Sistem Informasi Puskesmas )
2. Data Profik Kesehatan Keluarga
3. Catatan hasil Kegiatan Inovatif
4. Hasil survei kepuasan pelanggan .
5. SMD ,MMD

Data yang sudah diolah kemudian dianalisa untuk mendapatkan suatu rumusan atau
kesimpulan, yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, termasuk untuk
dasar penyusunan Perencanaan Puskesmas.
Hasil analisa harus dapat menggambarkan :
1. Pencapaian status kesehatan Masyarakat dan hasil Kinerja Puskesmas.
2. Ketersediaan dan kemampuan sumber daya Puskesmas;
3. Porediksi status kesehatan dan tingkat Kinerja Puskesmas untuk periode kedepan ,dan;
4. Identifikasi faktor yang mendukung kemungkinan terjadinya perubahan ke arah yang
lebih baik dan perubahan ke arah yang buruk.

3
C. Perumusan Masalah
C.1. Identifikasi Masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisa data, diketahui pencapaian kinerja Puskesmas dan
identifikasi masalah yang ditemui. Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi
masalah , dapat dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang di kelompokan menurut
jenis upaya, target, pencap[aian, dan masalah yang ditemukan.
Contoh : Tabel Identifikasi Masalah

No Upaya Target Pencapaian Masalah


1 KIA/KB
1. Kunjungan K4 Bumil 80 81,7 -

Masalah adalah kesenjangan antara pencapaian dan target,


# Perumusan Masalah mencakup : Apa masalahnya, siapa yang terkena masalah, Kapan
masalah itu terJadi,Dimana terjadinya, Kenapa Masalah itu terjadi dan Bagaimana masalah
itu terjadi ( what, who, when, where,why,how )

# contoh Rumusan Masalah: “Masih tingginya angka kematian Balita akibat Diare yaitu
sebesar 20% di desa A ,Wilayah Puskesmas X, pada tahun 2015 “

C.2. Menetapkan urutan Prioritas Masalah

Dalam penetapan urutan Prioritas Masalah dapatmempergunakan berbagai macam


metode USG (Urgency,Seriousness,Growth), dan sebagainya. Penggunaan alat atau
metode diserahkan pada masing - Masing Puskesmas.

Contoh metode USG


Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang ha
Harus diselesaikan . caranya dengan menentukan tingkat urgenci, keseriusan,dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10 . Isu yang memiliki total
skore tertinggi merupakan isu Prioritas.

1. URGENCY
Seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi. Urgensy dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.

2. SERIOUSNESS
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbukan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau maslah isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama ,suatu masalah dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila di bandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem
atau dampak.

3. GROWTH
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

4
Data atau informasi yang di butuhkan dalam pelaksanaan Metode USG sebagai
berikut :
1. Hasil analisa situasi;
2. Informasi sumber daya yang dimiliki
3. Dokumen tentang perundang undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah
yang berlaku.

Contoh Metode USG

Masalah U S G Total
Masalah A
Masalah B
Masalah C

c. 3. Mencari Penyebab Akar Masalah

Setelah ditentukan masalah yang menjadi Proritas, selanjutnya dicari akar penyebab dari
masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasikan dengan data di
Puskesmas. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab
masalah yaitu :

1. Diagram sebab akibat (Diagram Ishikawa) atau serin juga disebut Dagram Tlang Ikan.
2. Pohon masalah ( Problem Tree ).

Contoh penggunaan Diagram Ishikawa

Masalah : cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah (40%)


Langkah-langkah :

1. Tuliskan bagian “masalah” pada bagian kepala ikan


2. Buat garis horisontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan.
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab.
4. Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis Horizontal.
5. Lakukan Brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing
kategori.
6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama
yang lain.
7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
8. Setelah semua ide/pendapat dicatat,lakukan klarifikasi data untuk
menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dll.

5
Diagram Ishikawa

Lingkungan Alat Metode

Material Manusia

c. 4. Menetapkan cara-cara Pemecahan Masalah

untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan anggota tim
dengan didahului brainstorming ( curah pendapat ) . bila tidak terjadi kesepakatan dapat
digunakan tabel cara pemecahan masalah.

Langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Brainstorming ( curah pendapat )


Dilaksanakan untuk membangkitkan ide/gagasan/pendapat tentang suatu topik atau
masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang singkat dan bebas dari
kritik.
2. Kesepakatan di antara anggota tim, berdasarkan hasil dari curah pendapat (brainstorming ).
Hasil kesepakatan dipergunakan sebagai bahan perencanaan Puskesmas.
3. Bila tidak terjadi kesepakatan, digunakan metode Tabel cara pemecahan Masalah sebagai
berikut :

Contoh : Tabel Pemecahan Masalah

No Prioritas masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Ket


masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1
2
3

6
Cara pengisian tabel sebagai berikut :

1. Prioritas masalah : ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah.


2. Penyebab masalah : ditulis berdasarkan hasil mencari akar penyebab masalah.
3. Alternatif pemecahan masalah : diperoleh berdasarkan hasil Brainstorming anggota
tim,tentang alternatif pemecahan masalah yang diusulkan, ada beberapa alternatif.
4. Pemecahan masalah terpilih : dapat diperoleh melaliu hasil kesepakatan anggota tim
atau menggunakan matriks USG, MCUA dan lain-lain.

D. Penyusunan Rencana Lima Tahunan

Berdasarkan kesepakatan cara pemecahan masalah dapat dikembangkan program kegiatan


dan ditentukan target yang akan dicapai. Pengawasan dan pengendalian untuk pencapaian
target Rencana Lima Tahunan dilakukan setiap tahun,dan pada tengah periode lima tahunan
dilakukan evaluasi periode tengah lima tahun ( Midtem evaluation ), untuk menyesuaikan
target akhir Rencana Lima Tahunan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengakomodir perubaan
kebijakan ataupun kebijakan yang baru,hasil analisis trend pencapaian program,
kemungkinan penambahan sumber daya dan kemungkinan masalah kesehatan yang baru.
Rincian pelaksanaan kegiatan dalam mencapai target prioritas yang telah ditetapkan pada
perencanaan lima tahunan akan disusun dalam perencanaan tahunan Puskesmas.

E. Penyusunsn Rencana Tahunan


E.1. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Pengusulan rencana usulan kegiatan meliputi :
1. Kegiatan tahunan yang akan datang yang meliputi kegiatan
rutin,saran/prasarana,oprasional,dan program hasil analisa masalah.
2. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan yang ada pada tahun sekarang.
3. Rekafitulasi rencana usulan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan kedalam
format RUK Puskesmas.

RUK disusun dalam bentuk matriks, dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik kesepakatan global, Nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang
ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.

E.2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Tahap penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan keterpaduan Lintas Program


dan Lintas Sektoral dalam lingkup siklus kehidupan. Keterpaduan penting untuk
dilaksanakan mengingat adanya keterbatasan sumberdaya di Puskesmas. Dengan
keterpaduan tidak akan terjadi Missed Opportunity, kegiatan puskesmas dapat
terselenggara secara efisien, efektif, bermutu, dan target prioritas yang ditetapkan pada
perencanaan lima tahunan dapat tercapai.

Penyusunan RPK terintegrasi kedalam sistem perencanaan di daerah, dengan tahapan :

1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.


2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetuji dengan RUK yang diusulkan dan
situasi pada saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan
serta sumberdaya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
4. Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas kesepakatan RPK.
5. Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk matriks.

7
6. RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target pencapaiannya, dan
direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliaannya.
7. RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila
dalam hasil analisa pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi
tertentu ( bencana alam,konflik, kejadian luar biasa, perubahan kebijakan mendesak,
dll ) yang harus dituangkan kedalam RPK. Perubahan RPK dilakukan dengan
pendampingan dinas kesehatan kabupaten dan tidak mengubah pagu yang ada.
8. Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan , agar dapat dipertanggungjawabkan
dengan baik. Perlu dukungan dokumen yang relevan sehingga kegiatan dapat
diselesaikan serta sasaran dan tujuan akan tercapai. Dokumen tersebut antara lain :
a. Peraturan / keputusan kepala Puskesmas;
b. Kerangka acuan kegiatan
c. Standar Operasional Prosedur; dan
d. Dokumen lain yang dibutuhkan.

3. A. Lokakarya Mini Bulanan

1. Tujuan Lokakarya Mini Bulanan


1. Tujuan Umum
Terselenggaranyan lokakarya mini bulanan dalam rangka pemantauan hasil kerja
Puskesmas dengan cara membandingkan rencana pelaksana kegiatan bulan lalu dari setiap
petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana pelaksanaan bulan berikutnya.
2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu.
2. Disampaikannya hasil rapat dari kabupaten / kecamatan dan berbagai kebijakan serta
program.
3. Diketahuinya hambatan/masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.
4. Dirumuskannya cara pemecahan masalah.
5. Disusunnya rencana pelaksanaan kegiatan bulan baru.

2. Tahapan Lokakarya Mini Bulanan


1. Lokakarya Mini Bulanan Pertama
2. Lokakayra Mini Bulanan Rutin.

3. Lokakarya Mini Bulanan Pertama


1. Pengertian dan Tujuan
Lokakarya mini bulanan yang pertama merupakan Lokakarya penggalangan tim
diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untukdapat terlaksananya Rencana
Pelaksanaan kegiatan Puskesmas (RPK ). Pengorganisasian dilaksanakan sebagai
penentuan penanggung jawab dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah
kerja.
2. Langkah-langkah dan ketentuan penyelenggaraan lokakaryana mini bulanan yang pertama
adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
1. Kepala Puskesmas mempersiapkan
o Bahan umpan balik hasil kinerja sekaligus dengan hasil analisanya.
o Informasi kebijakan baru atau program baru yang harus dilaksanakan.
o Tata cara penyusunan RPK tahuanan.
o Tata cara penyusunan Rencana Lima Tahunan dan RUK.

8
o Penjabaran uraian tugas dan tanggungjawab dari semua petusgas Puskesmas,
berdasarkan hasil analisa beban kerjanya.
2. Pelaksana dan penanggung jawab Program/kegiatan mempersiapkan :
o Laporan kinerja Puskesmas tahu lalu
o Bahan RUK tahu yang akan datang dan Rencana Lima Tahunan;
o Usulan kegiatan untuk perbaikan/peningkatana kinerja Puskesmas;
o RPK bulanan setiap Program.
3. Kepala Subbag Tata Usaha mempersiapkan :
o Usulan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan Puskesmas;
o Surat undangan dengan kejelasan tempat penyelenggaraan, hari, ttanggal dan
jam serta acara.
o Tempat pelaksanaan;
o Alat tulis dan perlengkapan yang dibutuhkan
o Buku catatan/notulen rapat dinas kesehatan dan lintas sektor kecamatan
o Petugas yang bertanggung jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan
lokakarya mini.

b. Pelaksanaan
1. Masukan
o Uraian tugas setiap pegawai Puskesmas
o Data capaian Puskesmas tahun sebelumnya;
o Informasi tentang kebijakan,program dan konsep baru berkaitan dengan
Puskesmas;
o Informasi tentang tatacara penyusunan RPK tahunan dan RPK bulanan
Puskesmas.

2. Proses:
o Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggung
jawab dan kewenangan setiap pegawai Puskesmas.
o Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah binaan.
o Analisis beban kerja tiap pegawai.
o Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah binaan
o Penyusunan RPK tahu berjalan berdasarkan RUK yang telah ditetapkan
o Penyusunan RPK bulanan berdasarkan RPK tahunan;
o Penyusunan RUK untuk tahun selanjutnya dan atau;
o Penyusunan Rencana Lima Tahunan untuk periode selanjutnya;
3. Luaran
o Tersusunnya RPK tahunan berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan
o Tersusunnya RPK bulanan;
o Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan RPK bulanan;
o Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
o Bahan Musrembangdes;
o Draf RUK untuk tahun selanjutnya;
o Darf Rencana Lima Tahunan (dalam siklus lima tahunan)
4. Ketentuan penyelenggaran :
o Pengarah: Kepala Puskesmas
o Peserta:
Seluruh pegawai Puskesmas, termasuk yang bertugas di puskesmas pembantu
dan Poskesdes.
o Waktu :

9
Waktu pelaksanaan lokakarya mini bulanan pertama disesuaikan dengan jadwal
sisitem pembangunan daerah. Diharapkan lokakarya mini bulanan pertama
dilaksanakan sebelum dilaksanakan Musrembangdes.
o Acara :
Pada dasar nya susunan acara bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan .
contohnya :
® Pembukaan dilanjutkan dinamika kelompok
® Pengarahan kebijakan maupun program baru;
® Analisa beban kerja
® Pembagian tugas dan daerah binaan;
® Penyusunan RPK tahunan;
® Penyusunan RPK bulanan;
® Penyusunan bahan Musrembangdes;
® Penyusunan draf RUK untuk tahun Selanjutnya;
® Kesepakatan untuk melaksanakan RPK bulanan,dan atau;
® Penyusunan Rencana Lima Tahunan untuk periode selanjutnya.
o Tempat;
Lokakarya mini dapat diselenggarakan di Puskesmas,atau dapat menggunbakan
tempat lain yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Pengaturan tempat
sebaiknya seperti huruf “U”.

4. Lokakarya Mini Bulanan Rutin


1. Pengertian dan Tujuan
Lokakarya Mini Bulanan Rutin ini diselenggarakan sebagai tindaklanjut dari Lokakarya Mini
bulanan pertama. Lokakarya mini bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau
pelaksanaan kegiatan Puskesmas, yang dilakukan setiap bulan secara teratur. Pada forum
lokakarya mini bulanan rutin, dapat sekaligus dilaksanakan pertemuan Tinjauan
Manajemen, sesuai jadwal yang telah ditetapkan tim audit internal.penanggung jawab
penyelenggaraan lokakarya mini bulanan adalah kepala Puskesmas, yang dalam pelaksanaan
nya dibantu oleh staf Puskesmas. Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah
ditekankan pada masalah pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal yang
direncakan, integrasi antar program dalam menyelesaikan masalah prioritas Puskesmas
yang telah ditetapkan tiap tahunnya, agar kegiatan yang dilaksanakan berhasi guna dan
berdaya guna.

2. Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan Rutin


a. Persiapan
1. Kepala Puskesmas mempersiapkan :
 Umpan balik hasil kinerja bulan lalu dan capaian kumulatif .
 Informasi kebijakan baru atau program baru yang harus dilaksanakan.
 Rencana tindakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja yang akan datang.
 Bahan Musrembangcam (khusus untuk lokmin bulanan kedua ).
2. Pelaksana dan penanggung jawab program/ kegiatan mempersiapkan:
 Laporan hasil kinerja, analisis masalah dan rancangan tindak lanjut masalahnya.
 Bahan untuk pembahasan usulan kesehatan dari seluruh desa/keluhan dan
usulan kegiatan Puskesmas yang akan dibahas untuk keterpaduannya bersama
lintas sektoral terkait;
 RPK bulanan setiap program/kegiatan.
3. Kepala Subbag TU mempersiapkan:
 Surat undangan, dengan jelas tempat penyelenggaraan,hari,tanggal dan jam
serta acara.

10
 Tempat pelaksanaan
 ATK yang dibutuhkan
 Buku catatan / notulen rapat dinas dan rapat rapat linsek kecamatan.
 Petugas yang bertanggubng jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan
lokakarya mini.
b. Penyelenggaran
1. Masukan
 Laporan hasil kegiatan bulan lalu
 Rencana awal pelaksanaan program/kegiatan bulan ini;
 Informasi tentang hasil rapat dikabupaten informasi tentang hasil rapat di
kecamatan,informasi tentang kebijakan program dan konsep baru.
 Hasil pelaksanaan audit internal dalam rangka pelaksanaan akreditasi, sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh tim audit internal.
2. Proses
 Melakukan analisis capaian kinerja bulanan Puskesmas dan hasil pelaksanaan
audit internal.
 Memetakan masalah dan penyebab masalah yang dikaitkan dengan kepatuhan
terhadap SOP yang telah disusun.
 Menyusun RTL berupa rencana kerja pemecahan masalah berdasarkan daerah
binaan yang di sesuaikan dengan RPK.
 Pada periode tengah tahun, dapat dilakukan evaluasi tengah tahun (midtem
evaluasion ) kinerja Puskesmas dalam 6 bulan pertama terhadap target yang
ditetapkan.
 Pembahasan RUK untuk tahun selanjutnya.
3. Luaran
 RTL yang berupa RPK bulan berikutnya;
 Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah disusun;
 Bahan yang akan disampaikan pada lokakarya mini tribulanan dan;
 Rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen.
4. Ketentuan penyelenggaraan:
 Pengarah : Kepala Puskesmas. Pada saat pembahasan hasil audit internal pada
pertemuan tinjauan manajemen.
 Peserta :
 Seluruh pegawai puskesmas;
 Sesuai dengan kewenangan Puskesmas dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya, maka kegiatan lokakaryamini bulanan harus melibatkan jejaring
fasilitas pelayanan di wilayah kerja Puskesmas.
 Waktu :
Waktu ideal adalah minggu pertama atau waktu lain dianggap tepat. Prinsip yang
harus dipegang adalah bahwa lokakarya mini bulanan rutin harus dilaksanakan
seluruh karyawan tanpa mengganggu pelayanan serta dapat tercapai tujuan.
 Acara
Pada dasarnya susunan acara bersifat dinamis , dapat disusun sesuai dengan
kebutuhan.
Sebagai contoh susunan acara lokakarya mini bulanan rutin sebagai berikut :
 pembukaan
 pengenalan program baru ( jika ada )
 inventarisasi hasil kegiatan ( termasuk hambatan ) bulan lalu;
 analisa pemecahan masalah dan pemecahannya;
 penyusunan kegiatan bulan berikutnya;
 Penyusunan bahan untuk lokakarya mini tribulanan;

11
 Pembagian tugas bulan berikutnya;
 Kesepkatan untuk melaksanakan RPK bulan berikutnya;
 Pertemuan Tinjauan Manajemen, sesuai jadwal tim audit internal.
 Tempat : di puskesmas atau temapat lain

3. b. Lokarkarya Mini Tribulanan


A. Tujuan lokakarya Mini Tribulanan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya lokjakarya mini tribulanan dalam rangka mengkaji hasil kegiatan
kerjasama lintas sektoral, menindaklanjuti masalah yang ditemui,dalam pelaksanaan
Kegiatan, dan memperoleh dukungan lintas sekrtoral dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas.
2. Tujuan khusus :
a. Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral masalah dan hambatan
yang dihadapi
b. Diperolehnya dukungan lintas sektoral dalam rencana pelaksanaan kegiatan
Puskesmas.
B. Tahapan kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan
Dilaksanakan dalam dua tahap :
1. Lokakarya Mini Tribulanan Pertama.
Lokakarya mini tribulanan pertama merupakan lokakarya penggalangan Tim,
diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian.
Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentu penanggung jawab dan pelaksana
setiap kegiatan serta satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja
kecamatan dilakukan pembagian habis kepada seluruh sektor terkait, dengan
mempertimbangan kewenangan dan bidang yang dimilikinya.
2. Lokakarya Mini Tribulanan Rutin.
Sebagaimana lokakarya bulanan puskesmas, maka lokakarya mini tribulanan rutin
merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas sektoral
yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.

C. Pelaksanaan Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama dan Tribulanan Rutin


1. Pelaksanaan Lokakarya mini tribulanan yang pertama
a. Masukan
1. Kebijakan program dan konsep baru tentang Puskesmas.
2. Data capaian Puskesmas periode sebelumnya.
3. Kebijakan dan rencana kegiatan dari masing-masing sektor yang
berhubungan dengan kesehatan.
4. Dukungan yang diperlukan dari lintas sektoral untuk menyelesaikan masalah
prioritas kesehatan di kecamatan.
5. Nama calon anggota tim dari masing-masing sektor berdasarkan pemetaan
peran masing –masing sektor.

b. Proses

1.Penggalangan tim yang dilakukan melalui Dinamika Kelompok

2.Menginformasikan dan mengidentikasi capaian puskesmas peroiode


sebelumnya berdasarkan wilayah kerja.

12
3.Ventarisasi peran dari masing-masing sektor dalam pembangunan
kesehatan.
4.Menganalisa dan memutuskan kegiatan berdasarkan masalah dan rencana
kegiatan yang sudah ada di masing-masing sektor.

5.Menganalisis sumberdaya masing-masing sektor yang memungkinkan


untuk digunakan dalam tindak lanjut penyelesaian masalah kesehatan.

a. Luaran
i. Rencana kegiatan masing-masing sektor yang terintegrasi
ii. Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokakarya mini dalam
bentuk penandatanganan kesepakatan
iii. Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa
pada tingkat Musrenbang Kecamatan.

2. Pelaksanaan Lokakarya Mini Tribulan Rutin


Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor terkait dikecamatan.
Lokakayra mini tribulan rutin dilaksanakan sebagai berikut:
a. Masukan
1. Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait.
2. Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam pelaksanaan program
kesehatan.
3. Pemberian informasi baru.
b. Proses
1. Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan
2. Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing sektor.
3. Merumuskan cara pennyelesaian masalah.
4. Menyususn rencana pelaksanaan kegiatan dan menyepakati kegiatan berikutnya.
c. Luaran
1. Rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas berikutnya.
2. Kesepakatan bersama untuk menjalankan rencana

3. Penyelenggaran Lokakarya Mini Tribulan


1. Persiapan
Sebelum lokakarya dilaksanakan perlu diadakan persiapan yang meliputi:
a. Advokasi kepada Camat, agar bersedia untuk :
 Mempersiapkan tempat untuk peyelenggaraan lokakarya mini.
 Memimpin lokakarya dengan melakukan koordinasi,komunikasi dan penyampaian
informasi kepada semua sektor yang terlibat.
b. Puskesmas melaksanakan :
 Pembuatran visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh
sektor,antara lain dalam bentuk PWS.
 Persiapan alat-alat tul;is kantor
 Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan intruksi/surat-surat yang
berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan sektor
ksehatan.
 Penugasan salah seorang staf untuk membuat Notulen
Pembuatan surat-surat undangan utuk ditandatangani Camat.
c. Peran sektor terkait
 Usulan kontribusi kegiatan masing-masing sektor yang mencapai tujuan
pembangunan kesehatan
 Menyepakati hasil lokakarya mini

13
2. Peserta
Lokmin tribulanan dipimpin oleh Camat, adapun oeserta sebagai berikut :
a. Dinkes kabupaten
b. Tim Penggerak PKK Kecamatan
c. Puskesmas diwilayah kecamatan
d. Staf kecamatan : sekertaris camat, unit lain yang terkait
e. Lintas sektoral antara lain pertanian, agama, pendidikan , BKKBN,sosial dan linsek
yang ada di kecamatan.
f. Lembaga/organisasi kemasyarakatan
3. Waktu
Lokakarya mini tribulanan pertama diselenggarakan pada tribulan pertama tahun
anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan.adapun
waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat.
4. Tempat
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan adalah di kecamatan atau di
tempat lain yang di anggap sesuai.
5. Acara
Lokakarya diselenggarakan dalam waktu lebih kurang 4 jam.secra umum jadwal acara
lokakrya tribulanan pertama adalah :
 Pembukaan oleh Camat
Kemungkinan Puskesmas harus mempersiapkan bahan sambutan camat.
 Dinamika kelompok
Pada lokakarya mini tribulanan yang pertama ,perlu dilakukan dinamisasi atau bina
suasana dalam rangka menggalang tim agar termotivasi saling membantu
kerjasama dalam program yang bermamfaat bagi masyarakat di wilayah
kecamatan.
 Penyampaian kegiatan masing-masing sektor dalam mengembangkan peran serta
masyarakat, termasuk di bidang kesehatan.
 Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor.setiap sektor apa saja bentuk
peran bantu untuk mendukung upaya kesehatan, apakah dalam bentuk
keterlibatan tenaga, fasilitas (saran,pergerakan /pemberdayaan
masyarakat,kegiatan yang dapat diintgrasikan,dll). Hasil inventarisasi dapat ditulis
dipapan/flipchart. Dapat digunakan Matrik sbb :

No Sektor Unit Penanggubng jawab Bentuk keterlibatan


 A
dalam hal :
p
a
b
Pabila sudah sepakat dengan peran/keterlibatan tersebut, kemudian camat
memimpin untuk pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing sektor.
 Merumuskan rencana pelaksanakan kegiatan Puskesmas yang perlu dukungan
sektor lain,sehingga jelas program /upaya kesehatan apa, sektor apa saja yang
terlibat, apa pean dan tanggung jawab, dimana , kapan.
o Camat memimpin untuk mencapai kesepakatan tentang rencana pelaksanaan
kegiatan tersebut sereta kesepakatan untuk melaksanakannya.kemudian menutup
acara tersebut.

Sedangkan untuk pelaksanaan lokakarya mini tribulanan Rutin secara umum


jadwal kegiatannya adalah sbb:
 Pembukaan oleh Camat
 Penyampaian laporan kegiatan masing-masing sektor berdasarkan rencana
pelaksanaan kegiata puskesmas yang dirumuskan terdahulu.

14
 Kepala puskesmas memfasilitasi identifikasi masalah hambatan yang dihadapi
masing-masing sektor. Kemudian dilakukan analisis masalah dan hambatan
tersebut.
 Kepala puskesmas dan camat memfasilitasi pemecahan masalah yang harus
dilakukan.
 Kepala puskesmas dan camat memfasilitasi penyusunan rencana tribulan
berikutnya.

4.Pengawasan,Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas


A. Pengawasan dan Pengendalian

Pengwasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan internal dan Eksternal. Pengawasan
Internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh puskesmas sendiri, baik oleh kepala Puskesmas, Tim
audit internal maupun setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun
pengawasan Eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain Dinas Kesehatan
Kabupaten, institusi lain selain Dinas kesehatan Kabupaten dan atau masyarakat.

Pengawasan yang dilakukan mencakup aspek administratif, sumber daya, pencapaian kinerja program
dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar,
peraturan perundagan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai
dengan ketentuan yg berlaku. Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dilakukan secara
terjadwal atau seaktu-waktu.

Pengendalian adalah serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara membandingkan capaian saat ini dengan target
yang yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka harus dilakukan upaya
perbaikan (corrective action). Kegiatan pengendalian ini harus dilakukan secara terus menerus.
Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh dinas kesehatan kabupaten, kepala Puskesmas,
maupun penanggung jawab program.

Tujuan dari pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah sesuai dengan standar atau
rencana kerja, apakah sumber daya telahada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan,
sehingga dapat ditetapkan pemecahan masalah sedini mungkin.
3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan kesehatan sehingga dapat
segera dilakukan klarifikasi.
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan
penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan
kegiatan atau program terkait, baik yang sedang berjalan maupun pengembangan nya di masa
mendatang.
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya perubahan-
perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja pogram/kegiatan
kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.

15
B. Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif
dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan
kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten. Tujuan
dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas :
1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan,
dan manajemen Puskesmas ) pada akhir tahun kegiatan.
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan datang.
3. Dapat melakukan identitas an analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan diwilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja.
4. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akrditasi
Puskesmas.
5. Dapat menetapkan tinkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang
akan datang berdasarkan prioritasnya.

Ruang lingkup dan tahap pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas sebagai berikut :

B.1. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas

a. Pencapaian Cakupan Pelayanan Kesehatan meliputi :


1. UKM Esensial : Promkes, Kesling, KIA/KB, Gizi,dan P2P
2. UKM Pengembangan
3. UKP yang berupa, rawat jalan, pelayanan gawat darurat,pelayan satu hari
(one day care), home care ,dan atau rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan.

b. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan meliputi :


1. Proses penyusunan perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan penilaian
kinerja;
2. Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana, prasarana, alat,
obat,sumberdya manusia dan lain-lain.
3. Manajemen keuangan dan barang Milik Negara/Daerah.
4. Manajemen pemberdayaan masyarakat;
5. Manajemen data dan informasi dan
6. Manjemen program, termasuk Program Indonesia Sehat dengan pendekatan
Keluarga.
7. Mutu pelayanan Puskesmas , meliputi :
 Penilaian input
 Penilaian Proses
 Penilaian Output
 Penilaian Outcame

B.2. pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas

a. Di tingkat Puskesmas :
1. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian

16
2. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
3. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode kurun waktu tertentu sebagai contoh bulan januari
sampai desember. Penetapan waktu ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten bersama puskesmas.
4. Data untuk menghitung hasil kegiatan ini diperoleh dari Sistem
Informasi Puskesmas ( SIP ) yang mencakup : pencatatan dan
pelaporan kegiatan Puskesmas dan Jaringannya, survei
lapangan, laporan linsek terkait, dan laporan jejaring fasilitas
kesehatan di wilayah kerjanya.
5. Penanggung jawab kegiatan meakukan analisis terhadap hasil
yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan,
identifikasi kendala / hambatan, mencari penyebab dan latar
belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan
penghambat.
6. Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang).
7. Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya,
dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
untuk tahun (n+2). N adalah tahun berjalan.
8. Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahan
disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten yg selanjutnya akan
diberi umpan balik oleh dinas kesehatan.

B.3 Penyajian

Pengelompokan Puskesmas berdasarkan hasil penilaian kinerjanya ditetapkan, setelah


ada verifikasi dari Dinas kesehatan kabupaten,terhadap hasil penilaian Kinerja Puskesmas yang
telah disampaikan. Berdasarkan hasil penilaian kinerjanya, Puskesmas dikelompokan menjadi
menjadi 3 (tiga) yaitu:

a. Kelompok 1 : puskesmas dengan kinerja Baik


1. Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5.
b. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja Cukup:
1. Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil 81-90 %
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5-8,4.
c. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat Kinerja Kurang :
1. Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 80%
2. Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≤5,5.

17
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Contoh susunan acara penyelenggaraan Lokakarya Mini Bulanan yanbg Pertama

JAM ACARA PENGARAH

09.30-10.00 Pembukaan Kepala Puskesmas


10.30- 11.15 Dinamika kelompok Kepala puskesmas + staf
11.15- 12.15 Pengenalan kebijakan dan program baru Kepala puskesmas dan staf
12.15-13.15 Istirahat -
13.15- 14.00 Paparan RPK tahunan Puskesmas Kepala puskesmas/ staf
14.00-15.45  analisa beban kerja Kepala puskesmas + staf
 Pembagian tugas dan daerah binaan
 Penyusunan RPK bulan berikutnya.
 Penyusunan bahan Musrembangdes
 Penyusunan RUK untuk tahun selanjutnya.
15.45- 16.00 Kesepakatan untuk melaksanakan rencana Kepala Puskesmas
kerja baru
16.00 – 16.15 Penutupan Kepala Puskesmas

Contoh susunan acara pada lokakarya Mini Bulanan Rutin

JAM ACARA PENGARAH

10.00-10.30 Pembukaan Kepala Puskesmas


10.30- 11.15 Pengenalan program baru Kepala puskesmas + staf
11.15- 12.15 Inventarisasi kegiatan bulan lalu Pimpinan rapat
12.15-13.15 Istirahat -
13.15- 14.00 Analisa masalah dan pemecahan Pimpinan rapat
14.00-15.30  penyusunan RPK bulan berikutnya dan Pimpinan rapat
pembagian tugas bulan yang akan datang.
 penyusunan bahan untuk lokakarya mini
Tribulanan
15.30 -15.45 Kesepakatan untuk melaksanakan rencana Kepala Puskesmas
kerja baru
15.45– 16.00 Penutupan Kepala Puskesmas

18
Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Tribulanan yang Pertama

JAM ACARA PENGARAH

09.00 – 09.15 Pembukaan Camat


09.15 – 10.00 Dinamikia Kelompok Tim
10.00 – 10.15 Istirahat -
10.15 – 11.15 Kegiatan masing-masing sektor dalam Camat `
mengembangkan peran serta masyarakat
11.15 – 12.15 Inventarisasi peran bantu masing-masinbg Sektor terkait
sektor
12.15 – 13.00 Istirahat -
13.00 - 13 45 Analisa hambatan dan masalah dalam peran Sektor terkait
bantu masing-masing sektor
13.45 – 14.15 Pembagian masing-masing sektor Camat

14.15 – 14.45 Perumusan rencana kerja masing-masing Sektor terkait


dalam 3 bulan yang akan datang
14.15- 15.00 Kesepakatan dan penutupan Camat

Contoh susunan acara pada lokakarya Mini Tribulanan Rutin

JAM ACARA PENGARAH

09.00 – 09.15 Pembukaan Camat


09.15 – 10.00 Dinamikia Kelompok Tim
10.00 – 10.15 Istirahat -
10.15 – 11.15 Kegiatan masing-masing sektor dalam Camat `
mengembangkan peran serta masyarakat
11.15 – 12.15 Inventarisasi peran bantu masing-masinbg Sektor terkait
sektor
12.15 – 13.00 Istirahat -
13.00 - 13 45 Analisa hambatan dan masalah dalam peran Sektor terkait
bantu masing-masing sektor
13.45 – 14.15 Pembagian masing-masing sektor Camat

14.15 – 14.45 Perumusan rencana kerja masing-masing Sektor terkait


dalam 3 bulan yang akan datang
14.15- 15.00 Kesepakatan dan penutupan Camat

19
Contoh Tabel Rencana Lima Tahunan :
No Upaya kesehatan Tujuan Indikator kinerja Cara Target Rincian kegiatan Kebutuhan
perhitungan 1 2 3 4 5 anggaran
UKM ESENSIAL
1 KIA /KB Meningkatkan kesehatan Cakupan K4 80 90 90 90 90 Pelatihan P4K
ibu untuk bidan
2 Promkes Meningkatnya PHBS di Rumah tangga 60 65 70 75 80 Penyuluhan PHBS
Masyarakat sehat
3 Kesling SAB yang 50 55 60 65 70 Inspeksi sanitasi
memenuhi syarat SAB
4 Gizi Balita naik bb nya 70 75 80 85 90 Revitalisasi
Posyandu
5 Pencegahan dan Penderita TB paru 70 85 100 100 100 Po TB paru dg
pengendalian penyakit BTA Pos yang strategi DOTS
diobati
UKM PENGEMBANGAN
1

UKP
1 Rawat jalan Kunjungan rawat 50 60 70 80 80 Pengembangan
jalan umum SOP pelayanan dan
service exellent
PELAYANAN
KEFARMASIAN
1 DST
PELAYANAN
PERKESMAS
1 DST
PELAYANAN
LABORATORIUM
1 DST

20
CONTOH FORMULIR RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK )
NO Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan sasaran Target sasaran Penanggung Kebutuhan Mitra kerja Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
jawab sumber daya pelaksanaan anggaran kinerja pembiayaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UKM ESENSIAL
1 KIA dan KB
2 Promkes
3 Kesling
4 Gizi
5 Pencegahan dan
pengendalian
penyakit
UKM PENGEMBANGAN
1 Kesehatan
tdradisional
UKP
1 Dst
PELAYANAN KEFARMASIAN
1 Dst
PELAYANAN PERKESMAS
1 Dst
PELAYANAN LABORATORIUM
1 Dst

21
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) TAHUNAN PUSKESMAS

NO Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UKM ESENSIAL
1 KIA dan KB
2 Promkes
3 Kesling
4 Gizi
5 Pencegahan dan
pengendalian penyakit
UKM PENGEMBANGAN
1 Kesehatan tdradisional
UKP
1 Dst
PELAYANAN KEFARMASIAN
1 Dst
PELAYANAN PERKESMAS
1 Dst
PELAYANAN LABORATORIUM
1 Dst

22
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN PUSKESMAS

NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target sasaran Penanggung Volume kegiatan Rincian Lokasi Biaya
jawab pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

23
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN KIA PUSKESMAS

Bulan Januari 2018

NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pembinaan Bidan Untuk meningkatkan kinerja Bides 100% Bidkoor, Kapus 2 kali dalam 1 Jumat 5 dan 19 jan Aula PKM -
Desa dan informasi baru bulan minggu 1 2018
dan 3
2 Pertemuan Tim Untk meningkatkan Bumil, 80% Kapus 2 kali Jumat 12 dan 26 jan Aula PKM BOK
Kompliksi Maternal penanganan kasus Maternal 2018
Neonatus Bidkoor minggu 2 Jemaras
dan Neonatal Tk dan Neonatal
Puskesmas dan 4
3 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu hamil 4 kelas Kapus 4 kali Hari Selasa 4,9,11,16,18, 4 Poskesdes BOK
Hamil pengetahuan ibu hamil dan keluarga Bidkoor
dan kamis 23,26,30
keluarga
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000

24
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN KIA PUSKESMAS

Bulan Februari 2018

NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pembinaan Bidan Untuk meningkatkan kinerja Bides 100% Bidkoor, Kapus 2 kali dalam 1 Jumat 5 dan 19 jan Aula PKM -
Desa dan informasi baru bulan minggu 1 2018
dan 3
2 Pertemuan Tim Untk meningkatkan Bumil, 80% Kapus 2 kali Jumat 12 dan 26 jan Aula PKM BOK
Kompliksi Maternal penanganan kasus Maternal 2018
Neonatus Bidkoor minggu 2 Jemaras
dan Neonatal Tk dan Neonatal
Puskesmas dan 4
3 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu hamil 4 kelas Kapus 4 kali Hari Selasa 4,9,11,16,18, 4 Poskesdes BOK
Hamil pengetahuan ibu hamil dan keluarga Bidkoor
dan kamis 23,26,30
keluarga
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000

25
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN KIA PUSKESMAS

Bulan Maret 2018

NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pembinaan Bidan Untuk meningkatkan kinerja Bides 100% Bidkoor, Kapus 2 kali dalam 1 Jumat 2 dan 1915 Aula PKM -
Desa dan informasi baru bulan minggu Maret 2018
2dan 4
2 Pertemuan Tim Untk meningkatkan Bumil, 80% Kapus 2 kali Jumat 9 dan 23 Aula PKM BOK
Kompliksi Maternal penanganan kasus Maternal maret 2018
Neonatus Bidkoor minggu 1 Jemaras
dan Neonatal Tk dan Neonatal
Puskesmas dan 3
3 Pelaksanaan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu hamil 4 kelas Kapus 4 kali Hari Selasa 6,8,13,15,20 Jemaras Lor BOK
Hamil pengetahuan ibu hamil dan keluarga Bidkoor bangodua,
dan kamis ,22,27,29
keluarga kreyo,slangit
4 Pelaksanaan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Senin dan 7,12,14,21 Jemaras Lor BOK
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor bangodua,
Rabu
keluarga kreyo,slangit
5 Pemantauan ibu hamil Untuk menekan angka resti Bumil resti 80 % Kapus 20 kasus sabtu Jemaras Lor BOK
dan ibu Nifas Resti yang tinggi dan kematian ibu / Bufas Bidkoor bangodua,
Resti Bides kreyo,slangit
6 Pemantauan neonatus Untuk meningkatkan Neo Resti 80 % Kapus 7 kasus Jemaras Lor BOK
resti penanganan komplikasi Neo Bidkoor bangodua,
Bides kreyo,slangit
7 Pemantauan Bayi Untuk menurunkan angka Bayi 96.5 % Kapus 7 Kasus Jemaras Lor BOK
Resti kesakitan pada bayi Bidkoor bangodua,
Bides kreyo,slangit
8 Pemasangan Stiker Untuk meningkatkan cakupan Bumil 91,5% Kapus 1 kali x 4 desa Jemaras Lor BOK
P4K persalinan di fasilitas Bidkoor bangodua,
kesehatan Bides kreyo,slangit

26
Bulan Maret 2018

NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9. Pelayanan KB Pasca Untuk meningkatkan cakupan Bufas 75 % Bidkoor, Kapus, 2 kasus Jemaras Lor BOK
Salin Non BPJS KB pasca salin dan KB baru bides bangodua,
kreyo,slangit

Mengetahui Cirebon ,2 maret 2018


Kepala UPT PKM Jemaras Penanggung jawab Program

Hj. Maemunah , SKM.M.Si. Titi Sutihat, S.Tr.Keb.


Nip : 19651227 198902 2 001 Nip : 19690609 198903 2 004

27

Anda mungkin juga menyukai