Waktu
No Tahapan Pelaksanaan Pihak terkait Keluaran
pelaksanaan
1 Evaluasi kinerja pkm Desember Puskesmas Dinkes Hasil Penilaian Kinerja
tahun 2017,melalui 2017 kabupaten Puskesmas tahun 2017
Penilaian Kinerja
Puskesmas
2 Persiapan Penyusunan Desember TIM MUTU Draf RPK tahun 2018
Rencana Pelaksanaan 2017 Puskesmas
Kegiatan (RPK) tahun
2018 berdasarkan
Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) yang
telah disetujui dan
dibandingkan dengan
hasil Kenerja Puskesmas
tahun 2017
3 Analisa situasi dan Awal januari Desa Pemangku Hasil analisa situasi
pelaksanaan SMD, 2018 kepentingan Hasil SMD dan MMD
MMD, sebagai bahan TK Desa Usulan kebutuhan
penyusunan RUK tahun pelayanan kesehatan
2019 dan Rencana Lima Masyarakat Desa
Tahunan periode 2018 sesuai harapan
s.d 2022 rasional Masyarakat.
4 Lokakarya Mini Minggu ke 2 TIM MUTU Kesiapan pelaksanaan
(LOKMIN) Bulanan Januari 2018 Puskesmas kegiatan bulan
Pertama januari tahun 2018
Bahan
Musrembangde
tahun 2018
Draf RUK tahun 2019
Draf Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022
5 Musyawarah Minggu ke 4 Desa Pemangku Penyusunan Draf RUK
perencanaan Januari 2018 kepentingan tahun 2019 dengan
pembangunan Desa ( TK Desa hasil Musrembangdes
Musrembangdes) Penyusunan draf
Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022 dengan hasil
Musrembangdes.
6 Lokmin Bulanan Ke dua Awal minggu TIM MUTU Kesiapan pelaksanaan
1 bulan kegiatan bulan
Februari Februari tahun 2018.
2018 Bahan Lokmin
Triwulan Pertama
7 Lokmin Triwulan Akhir minggu Tim LS terkait Bahan MusrembangMat
Pertama pertama Puskesmas dan tokoh bidang Kesehatan.
bulan Masyarakat
februari di
2018 Kecamatan
1
8 Musyawarah Minggu ke 2 Kecamatan Pemangku Penyusunana draf
Perencanaan bulan kepentingan RUK tahun 2019
Pembangunan Februari TK dengan hasil
Kecamatan 2018 Kecamatan Musrembangmat
(Musrembangmat) Penyusunan Draf
Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022 dengan hasil
Musrembangmat.
9 Musrembangkab Maret 2018 Kabupaten Pemangku Penyusunan draf RUK
kepentingan tahun 2019 dengan
TK hasil Musrembangkab
Kabupaten. Penyusunan draf
Rencana Lima
Tahunan 2018 s.d
2022 dengan hasil
Musrembangkab.
Tie” s PKM Jemaras
2
2. Perencanaan Puskesmas
A. Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Rencana
Puskesmas (Rencana Lima Tahunan dan Rencana Tahunan) agar memperoleh kesamaan
pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan
dengan cara:
1. Kepala Puskesmas membentuk tim Manajemen Puskesmas : Tim pembina Wilayah,Tim
pembina keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas dan Tim Sistem Informasi Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen Puskesmas kepada Tim
agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan Rencana
Puskesmas.
3. Dalam penyusunan Rencana Lima Tahunan , Tim mempelajari:
a. Rencana Lima Tahunan Dinkes Kab.
b. SPM tingkat Kabupaten.
c. Target yang disepakati bersama Dinkes, yang menjadi tanggung jawab Puskesmas
d. Pedoman Umum PIS dengan Pendekatan Keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga.
4. Dalam penyusunan Rencana Tahunan ,Tim mempelajari :
a. Rencan Lima Tahunan Puskesmas.
b. Penjabaran tahunan rencana capaian target standar pelayanan minimal tingkat
Kabupaten.
c. Target yang disepakati bersama Dinkes Kab, yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas.
d. Pedoman umum PIS dengan Pendekatan Keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas melalui Pendekatan Keluarga.
Data yang sudah diolah kemudian dianalisa untuk mendapatkan suatu rumusan atau
kesimpulan, yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, termasuk untuk
dasar penyusunan Perencanaan Puskesmas.
Hasil analisa harus dapat menggambarkan :
1. Pencapaian status kesehatan Masyarakat dan hasil Kinerja Puskesmas.
2. Ketersediaan dan kemampuan sumber daya Puskesmas;
3. Porediksi status kesehatan dan tingkat Kinerja Puskesmas untuk periode kedepan ,dan;
4. Identifikasi faktor yang mendukung kemungkinan terjadinya perubahan ke arah yang
lebih baik dan perubahan ke arah yang buruk.
3
C. Perumusan Masalah
C.1. Identifikasi Masalah
Dari hasil pengumpulan dan analisa data, diketahui pencapaian kinerja Puskesmas dan
identifikasi masalah yang ditemui. Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi
masalah , dapat dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang di kelompokan menurut
jenis upaya, target, pencap[aian, dan masalah yang ditemukan.
Contoh : Tabel Identifikasi Masalah
# contoh Rumusan Masalah: “Masih tingginya angka kematian Balita akibat Diare yaitu
sebesar 20% di desa A ,Wilayah Puskesmas X, pada tahun 2015 “
1. URGENCY
Seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi. Urgensy dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. SERIOUSNESS
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbukan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau maslah isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama ,suatu masalah dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila di bandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem
atau dampak.
3. GROWTH
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
4
Data atau informasi yang di butuhkan dalam pelaksanaan Metode USG sebagai
berikut :
1. Hasil analisa situasi;
2. Informasi sumber daya yang dimiliki
3. Dokumen tentang perundang undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah
yang berlaku.
Masalah U S G Total
Masalah A
Masalah B
Masalah C
Setelah ditentukan masalah yang menjadi Proritas, selanjutnya dicari akar penyebab dari
masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasikan dengan data di
Puskesmas. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab
masalah yaitu :
1. Diagram sebab akibat (Diagram Ishikawa) atau serin juga disebut Dagram Tlang Ikan.
2. Pohon masalah ( Problem Tree ).
5
Diagram Ishikawa
Material Manusia
untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan anggota tim
dengan didahului brainstorming ( curah pendapat ) . bila tidak terjadi kesepakatan dapat
digunakan tabel cara pemecahan masalah.
6
Cara pengisian tabel sebagai berikut :
RUK disusun dalam bentuk matriks, dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik kesepakatan global, Nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang
ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
7
6. RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target pencapaiannya, dan
direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliaannya.
7. RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila
dalam hasil analisa pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi
tertentu ( bencana alam,konflik, kejadian luar biasa, perubahan kebijakan mendesak,
dll ) yang harus dituangkan kedalam RPK. Perubahan RPK dilakukan dengan
pendampingan dinas kesehatan kabupaten dan tidak mengubah pagu yang ada.
8. Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan , agar dapat dipertanggungjawabkan
dengan baik. Perlu dukungan dokumen yang relevan sehingga kegiatan dapat
diselesaikan serta sasaran dan tujuan akan tercapai. Dokumen tersebut antara lain :
a. Peraturan / keputusan kepala Puskesmas;
b. Kerangka acuan kegiatan
c. Standar Operasional Prosedur; dan
d. Dokumen lain yang dibutuhkan.
8
o Penjabaran uraian tugas dan tanggungjawab dari semua petusgas Puskesmas,
berdasarkan hasil analisa beban kerjanya.
2. Pelaksana dan penanggung jawab Program/kegiatan mempersiapkan :
o Laporan kinerja Puskesmas tahu lalu
o Bahan RUK tahu yang akan datang dan Rencana Lima Tahunan;
o Usulan kegiatan untuk perbaikan/peningkatana kinerja Puskesmas;
o RPK bulanan setiap Program.
3. Kepala Subbag Tata Usaha mempersiapkan :
o Usulan kebutuhan sumberdaya yang diperlukan Puskesmas;
o Surat undangan dengan kejelasan tempat penyelenggaraan, hari, ttanggal dan
jam serta acara.
o Tempat pelaksanaan;
o Alat tulis dan perlengkapan yang dibutuhkan
o Buku catatan/notulen rapat dinas kesehatan dan lintas sektor kecamatan
o Petugas yang bertanggung jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan
lokakarya mini.
b. Pelaksanaan
1. Masukan
o Uraian tugas setiap pegawai Puskesmas
o Data capaian Puskesmas tahun sebelumnya;
o Informasi tentang kebijakan,program dan konsep baru berkaitan dengan
Puskesmas;
o Informasi tentang tatacara penyusunan RPK tahunan dan RPK bulanan
Puskesmas.
2. Proses:
o Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran, tanggung
jawab dan kewenangan setiap pegawai Puskesmas.
o Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah binaan.
o Analisis beban kerja tiap pegawai.
o Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah binaan
o Penyusunan RPK tahu berjalan berdasarkan RUK yang telah ditetapkan
o Penyusunan RPK bulanan berdasarkan RPK tahunan;
o Penyusunan RUK untuk tahun selanjutnya dan atau;
o Penyusunan Rencana Lima Tahunan untuk periode selanjutnya;
3. Luaran
o Tersusunnya RPK tahunan berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan
o Tersusunnya RPK bulanan;
o Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan RPK bulanan;
o Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
o Bahan Musrembangdes;
o Draf RUK untuk tahun selanjutnya;
o Darf Rencana Lima Tahunan (dalam siklus lima tahunan)
4. Ketentuan penyelenggaran :
o Pengarah: Kepala Puskesmas
o Peserta:
Seluruh pegawai Puskesmas, termasuk yang bertugas di puskesmas pembantu
dan Poskesdes.
o Waktu :
9
Waktu pelaksanaan lokakarya mini bulanan pertama disesuaikan dengan jadwal
sisitem pembangunan daerah. Diharapkan lokakarya mini bulanan pertama
dilaksanakan sebelum dilaksanakan Musrembangdes.
o Acara :
Pada dasar nya susunan acara bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan .
contohnya :
® Pembukaan dilanjutkan dinamika kelompok
® Pengarahan kebijakan maupun program baru;
® Analisa beban kerja
® Pembagian tugas dan daerah binaan;
® Penyusunan RPK tahunan;
® Penyusunan RPK bulanan;
® Penyusunan bahan Musrembangdes;
® Penyusunan draf RUK untuk tahun Selanjutnya;
® Kesepakatan untuk melaksanakan RPK bulanan,dan atau;
® Penyusunan Rencana Lima Tahunan untuk periode selanjutnya.
o Tempat;
Lokakarya mini dapat diselenggarakan di Puskesmas,atau dapat menggunbakan
tempat lain yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Pengaturan tempat
sebaiknya seperti huruf “U”.
10
Tempat pelaksanaan
ATK yang dibutuhkan
Buku catatan / notulen rapat dinas dan rapat rapat linsek kecamatan.
Petugas yang bertanggubng jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan
lokakarya mini.
b. Penyelenggaran
1. Masukan
Laporan hasil kegiatan bulan lalu
Rencana awal pelaksanaan program/kegiatan bulan ini;
Informasi tentang hasil rapat dikabupaten informasi tentang hasil rapat di
kecamatan,informasi tentang kebijakan program dan konsep baru.
Hasil pelaksanaan audit internal dalam rangka pelaksanaan akreditasi, sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh tim audit internal.
2. Proses
Melakukan analisis capaian kinerja bulanan Puskesmas dan hasil pelaksanaan
audit internal.
Memetakan masalah dan penyebab masalah yang dikaitkan dengan kepatuhan
terhadap SOP yang telah disusun.
Menyusun RTL berupa rencana kerja pemecahan masalah berdasarkan daerah
binaan yang di sesuaikan dengan RPK.
Pada periode tengah tahun, dapat dilakukan evaluasi tengah tahun (midtem
evaluasion ) kinerja Puskesmas dalam 6 bulan pertama terhadap target yang
ditetapkan.
Pembahasan RUK untuk tahun selanjutnya.
3. Luaran
RTL yang berupa RPK bulan berikutnya;
Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah disusun;
Bahan yang akan disampaikan pada lokakarya mini tribulanan dan;
Rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen.
4. Ketentuan penyelenggaraan:
Pengarah : Kepala Puskesmas. Pada saat pembahasan hasil audit internal pada
pertemuan tinjauan manajemen.
Peserta :
Seluruh pegawai puskesmas;
Sesuai dengan kewenangan Puskesmas dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya, maka kegiatan lokakaryamini bulanan harus melibatkan jejaring
fasilitas pelayanan di wilayah kerja Puskesmas.
Waktu :
Waktu ideal adalah minggu pertama atau waktu lain dianggap tepat. Prinsip yang
harus dipegang adalah bahwa lokakarya mini bulanan rutin harus dilaksanakan
seluruh karyawan tanpa mengganggu pelayanan serta dapat tercapai tujuan.
Acara
Pada dasarnya susunan acara bersifat dinamis , dapat disusun sesuai dengan
kebutuhan.
Sebagai contoh susunan acara lokakarya mini bulanan rutin sebagai berikut :
pembukaan
pengenalan program baru ( jika ada )
inventarisasi hasil kegiatan ( termasuk hambatan ) bulan lalu;
analisa pemecahan masalah dan pemecahannya;
penyusunan kegiatan bulan berikutnya;
Penyusunan bahan untuk lokakarya mini tribulanan;
11
Pembagian tugas bulan berikutnya;
Kesepkatan untuk melaksanakan RPK bulan berikutnya;
Pertemuan Tinjauan Manajemen, sesuai jadwal tim audit internal.
Tempat : di puskesmas atau temapat lain
b. Proses
12
3.Ventarisasi peran dari masing-masing sektor dalam pembangunan
kesehatan.
4.Menganalisa dan memutuskan kegiatan berdasarkan masalah dan rencana
kegiatan yang sudah ada di masing-masing sektor.
a. Luaran
i. Rencana kegiatan masing-masing sektor yang terintegrasi
ii. Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokakarya mini dalam
bentuk penandatanganan kesepakatan
iii. Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa
pada tingkat Musrenbang Kecamatan.
13
2. Peserta
Lokmin tribulanan dipimpin oleh Camat, adapun oeserta sebagai berikut :
a. Dinkes kabupaten
b. Tim Penggerak PKK Kecamatan
c. Puskesmas diwilayah kecamatan
d. Staf kecamatan : sekertaris camat, unit lain yang terkait
e. Lintas sektoral antara lain pertanian, agama, pendidikan , BKKBN,sosial dan linsek
yang ada di kecamatan.
f. Lembaga/organisasi kemasyarakatan
3. Waktu
Lokakarya mini tribulanan pertama diselenggarakan pada tribulan pertama tahun
anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan.adapun
waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat.
4. Tempat
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan adalah di kecamatan atau di
tempat lain yang di anggap sesuai.
5. Acara
Lokakarya diselenggarakan dalam waktu lebih kurang 4 jam.secra umum jadwal acara
lokakrya tribulanan pertama adalah :
Pembukaan oleh Camat
Kemungkinan Puskesmas harus mempersiapkan bahan sambutan camat.
Dinamika kelompok
Pada lokakarya mini tribulanan yang pertama ,perlu dilakukan dinamisasi atau bina
suasana dalam rangka menggalang tim agar termotivasi saling membantu
kerjasama dalam program yang bermamfaat bagi masyarakat di wilayah
kecamatan.
Penyampaian kegiatan masing-masing sektor dalam mengembangkan peran serta
masyarakat, termasuk di bidang kesehatan.
Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor.setiap sektor apa saja bentuk
peran bantu untuk mendukung upaya kesehatan, apakah dalam bentuk
keterlibatan tenaga, fasilitas (saran,pergerakan /pemberdayaan
masyarakat,kegiatan yang dapat diintgrasikan,dll). Hasil inventarisasi dapat ditulis
dipapan/flipchart. Dapat digunakan Matrik sbb :
14
Kepala puskesmas memfasilitasi identifikasi masalah hambatan yang dihadapi
masing-masing sektor. Kemudian dilakukan analisis masalah dan hambatan
tersebut.
Kepala puskesmas dan camat memfasilitasi pemecahan masalah yang harus
dilakukan.
Kepala puskesmas dan camat memfasilitasi penyusunan rencana tribulan
berikutnya.
Pengwasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan internal dan Eksternal. Pengawasan
Internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh puskesmas sendiri, baik oleh kepala Puskesmas, Tim
audit internal maupun setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun
pengawasan Eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara lain Dinas Kesehatan
Kabupaten, institusi lain selain Dinas kesehatan Kabupaten dan atau masyarakat.
Pengawasan yang dilakukan mencakup aspek administratif, sumber daya, pencapaian kinerja program
dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian baik terhadap rencana, standar,
peraturan perundagan maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai
dengan ketentuan yg berlaku. Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dilakukan secara
terjadwal atau seaktu-waktu.
Pengendalian adalah serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara membandingkan capaian saat ini dengan target
yang yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka harus dilakukan upaya
perbaikan (corrective action). Kegiatan pengendalian ini harus dilakukan secara terus menerus.
Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh dinas kesehatan kabupaten, kepala Puskesmas,
maupun penanggung jawab program.
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah sesuai dengan standar atau
rencana kerja, apakah sumber daya telahada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan,
sehingga dapat ditetapkan pemecahan masalah sedini mungkin.
3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan kesehatan sehingga dapat
segera dilakukan klarifikasi.
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan
penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan
kegiatan atau program terkait, baik yang sedang berjalan maupun pengembangan nya di masa
mendatang.
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya perubahan-
perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja pogram/kegiatan
kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.
15
B. Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif
dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan
kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten. Tujuan
dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas :
1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu kegiatan,
dan manajemen Puskesmas ) pada akhir tahun kegiatan.
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan datang.
3. Dapat melakukan identitas an analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan diwilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja.
4. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akrditasi
Puskesmas.
5. Dapat menetapkan tinkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang
akan datang berdasarkan prioritasnya.
Ruang lingkup dan tahap pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas sebagai berikut :
a. Di tingkat Puskesmas :
1. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian
16
2. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
3. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada
periode kurun waktu tertentu sebagai contoh bulan januari
sampai desember. Penetapan waktu ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten bersama puskesmas.
4. Data untuk menghitung hasil kegiatan ini diperoleh dari Sistem
Informasi Puskesmas ( SIP ) yang mencakup : pencatatan dan
pelaporan kegiatan Puskesmas dan Jaringannya, survei
lapangan, laporan linsek terkait, dan laporan jejaring fasilitas
kesehatan di wilayah kerjanya.
5. Penanggung jawab kegiatan meakukan analisis terhadap hasil
yang telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan,
identifikasi kendala / hambatan, mencari penyebab dan latar
belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan
penghambat.
6. Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang).
7. Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya,
dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
untuk tahun (n+2). N adalah tahun berjalan.
8. Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahan
disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten yg selanjutnya akan
diberi umpan balik oleh dinas kesehatan.
B.3 Penyajian
17
LAMPIRAN – LAMPIRAN
18
Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Tribulanan yang Pertama
19
Contoh Tabel Rencana Lima Tahunan :
No Upaya kesehatan Tujuan Indikator kinerja Cara Target Rincian kegiatan Kebutuhan
perhitungan 1 2 3 4 5 anggaran
UKM ESENSIAL
1 KIA /KB Meningkatkan kesehatan Cakupan K4 80 90 90 90 90 Pelatihan P4K
ibu untuk bidan
2 Promkes Meningkatnya PHBS di Rumah tangga 60 65 70 75 80 Penyuluhan PHBS
Masyarakat sehat
3 Kesling SAB yang 50 55 60 65 70 Inspeksi sanitasi
memenuhi syarat SAB
4 Gizi Balita naik bb nya 70 75 80 85 90 Revitalisasi
Posyandu
5 Pencegahan dan Penderita TB paru 70 85 100 100 100 Po TB paru dg
pengendalian penyakit BTA Pos yang strategi DOTS
diobati
UKM PENGEMBANGAN
1
UKP
1 Rawat jalan Kunjungan rawat 50 60 70 80 80 Pengembangan
jalan umum SOP pelayanan dan
service exellent
PELAYANAN
KEFARMASIAN
1 DST
PELAYANAN
PERKESMAS
1 DST
PELAYANAN
LABORATORIUM
1 DST
20
CONTOH FORMULIR RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK )
NO Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan sasaran Target sasaran Penanggung Kebutuhan Mitra kerja Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
jawab sumber daya pelaksanaan anggaran kinerja pembiayaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UKM ESENSIAL
1 KIA dan KB
2 Promkes
3 Kesling
4 Gizi
5 Pencegahan dan
pengendalian
penyakit
UKM PENGEMBANGAN
1 Kesehatan
tdradisional
UKP
1 Dst
PELAYANAN KEFARMASIAN
1 Dst
PELAYANAN PERKESMAS
1 Dst
PELAYANAN LABORATORIUM
1 Dst
21
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) TAHUNAN PUSKESMAS
NO Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UKM ESENSIAL
1 KIA dan KB
2 Promkes
3 Kesling
4 Gizi
5 Pencegahan dan
pengendalian penyakit
UKM PENGEMBANGAN
1 Kesehatan tdradisional
UKP
1 Dst
PELAYANAN KEFARMASIAN
1 Dst
PELAYANAN PERKESMAS
1 Dst
PELAYANAN LABORATORIUM
1 Dst
22
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN PUSKESMAS
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target sasaran Penanggung Volume kegiatan Rincian Lokasi Biaya
jawab pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
23
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN KIA PUSKESMAS
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pembinaan Bidan Untuk meningkatkan kinerja Bides 100% Bidkoor, Kapus 2 kali dalam 1 Jumat 5 dan 19 jan Aula PKM -
Desa dan informasi baru bulan minggu 1 2018
dan 3
2 Pertemuan Tim Untk meningkatkan Bumil, 80% Kapus 2 kali Jumat 12 dan 26 jan Aula PKM BOK
Kompliksi Maternal penanganan kasus Maternal 2018
Neonatus Bidkoor minggu 2 Jemaras
dan Neonatal Tk dan Neonatal
Puskesmas dan 4
3 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu hamil 4 kelas Kapus 4 kali Hari Selasa 4,9,11,16,18, 4 Poskesdes BOK
Hamil pengetahuan ibu hamil dan keluarga Bidkoor
dan kamis 23,26,30
keluarga
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000
24
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN KIA PUSKESMAS
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pembinaan Bidan Untuk meningkatkan kinerja Bides 100% Bidkoor, Kapus 2 kali dalam 1 Jumat 5 dan 19 jan Aula PKM -
Desa dan informasi baru bulan minggu 1 2018
dan 3
2 Pertemuan Tim Untk meningkatkan Bumil, 80% Kapus 2 kali Jumat 12 dan 26 jan Aula PKM BOK
Kompliksi Maternal penanganan kasus Maternal 2018
Neonatus Bidkoor minggu 2 Jemaras
dan Neonatal Tk dan Neonatal
Puskesmas dan 4
3 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu hamil 4 kelas Kapus 4 kali Hari Selasa 4,9,11,16,18, 4 Poskesdes BOK
Hamil pengetahuan ibu hamil dan keluarga Bidkoor
dan kamis 23,26,30
keluarga
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000
4 Pertemuan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Januari - 15or x4ds x 4 desa Rp.
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor
Desember 1kl x 12 kls=Rp 7.200.000
keluarga
7.200.000
25
FORMULIR RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK ) BULANAN KIA PUSKESMAS
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pembinaan Bidan Untuk meningkatkan kinerja Bides 100% Bidkoor, Kapus 2 kali dalam 1 Jumat 2 dan 1915 Aula PKM -
Desa dan informasi baru bulan minggu Maret 2018
2dan 4
2 Pertemuan Tim Untk meningkatkan Bumil, 80% Kapus 2 kali Jumat 9 dan 23 Aula PKM BOK
Kompliksi Maternal penanganan kasus Maternal maret 2018
Neonatus Bidkoor minggu 1 Jemaras
dan Neonatal Tk dan Neonatal
Puskesmas dan 3
3 Pelaksanaan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu hamil 4 kelas Kapus 4 kali Hari Selasa 6,8,13,15,20 Jemaras Lor BOK
Hamil pengetahuan ibu hamil dan keluarga Bidkoor bangodua,
dan kamis ,22,27,29
keluarga kreyo,slangit
4 Pelaksanaan kelas Ibu Untuk meningkatkan Ibu Balita 4 kelas Kapus 48 kali Senin dan 7,12,14,21 Jemaras Lor BOK
Balita pengetahuan ibu Baita dan keluarga Bidkoor bangodua,
Rabu
keluarga kreyo,slangit
5 Pemantauan ibu hamil Untuk menekan angka resti Bumil resti 80 % Kapus 20 kasus sabtu Jemaras Lor BOK
dan ibu Nifas Resti yang tinggi dan kematian ibu / Bufas Bidkoor bangodua,
Resti Bides kreyo,slangit
6 Pemantauan neonatus Untuk meningkatkan Neo Resti 80 % Kapus 7 kasus Jemaras Lor BOK
resti penanganan komplikasi Neo Bidkoor bangodua,
Bides kreyo,slangit
7 Pemantauan Bayi Untuk menurunkan angka Bayi 96.5 % Kapus 7 Kasus Jemaras Lor BOK
Resti kesakitan pada bayi Bidkoor bangodua,
Bides kreyo,slangit
8 Pemasangan Stiker Untuk meningkatkan cakupan Bumil 91,5% Kapus 1 kali x 4 desa Jemaras Lor BOK
P4K persalinan di fasilitas Bidkoor bangodua,
kesehatan Bides kreyo,slangit
26
Bulan Maret 2018
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9. Pelayanan KB Pasca Untuk meningkatkan cakupan Bufas 75 % Bidkoor, Kapus, 2 kasus Jemaras Lor BOK
Salin Non BPJS KB pasca salin dan KB baru bides bangodua,
kreyo,slangit
27