Renja Diskar PB 2019

I
KATA PENGANTAR
RENJA
2019
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

atas perkenannya, kami dapat menyelesaikan penyusunan
Rencana Kerja Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Kota Bandung. Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2019
dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut penyusunan Rencana
Strategis Tahun 2018 -2023 sebagai bentuk
pengoperasionalisasian pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota
Bandung tahun 2018 – 2023.
Rencana Kerja merupakan komitmen Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana yang digunakan sebagai tolok ukur dan
alat bantu bagi perumusan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan khususnya dalam kebijakan perencanaan
pembangunan Kota Bandung sebagai pedoman dan acuan dalam
mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan
kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana dengan mempertimbangkan kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman dalam
implementasi perencanaan Kota Bandung.
Rencana Kerja Tahun 2019

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung
II
Rencana kerja memuat indikator kinerja Dinas Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2018 - 2023 dan Rencama
Strategis Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana sebagai
komitmen untuk mendukung tercapainya indikator pembangunan
yang tertuang dalam Misi RPJMD Kota Bandung Tahun 2018 -
2023. Dengan terbitnya Rencana Kerja Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung ini, diharapkan menjadi
acuan bagi para ASN Dinas Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana dan seluruh stakeholders untuk mampu memberikan
inspirasi positif dalam menghadapi dinamika pembangunan Kota
Bandung.
Bandung, Mei 2019
KEPALA DINAS KEBAKARAN DAN

PENANGGULANGAN BENCANA
KOTA BANDUNG,
H. DADANG IRIANA, SH.,M.Si

Pembina Utama Muda. IV/c
NIP. 196201021986091003

III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. I

DAFTAR ISI........................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................1
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2. Landasan Hukum ........................................................... 1
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................ 3
1.4. Sistematika Penulisan ..................................................... 4
BAB II HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA
(RENJA) DINAS KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN
BENCANA KOTA BANDUNG TAHUN LALU.................................5
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu 5
dan Capaian Renstra Perangkat Daerah. ................................... 5
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah. .................. 30
2.3. Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
Perangkat Daerah.................................................................... 33
2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD. ......................... 40
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat..... 43
BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH ..........46
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ............................ 46
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah................... 51
BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT
DAERAH ...............................................................................56
4.1. Faktor-faktor yang Menjadi Bahan Pertimbangan Terhadap
Rumusan Program dan Kegiatan ............................................. 56
4.2. Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung tahun 2019. ............ 56
BAB V PENUTUP ....................................................................66

IV
5.1. Catatan Penting................................................................ 66

5.2. Kaidah Pelaksanaan ......................................................... 67
5.3. Rencana Tindak Lanjut .................................................... 68

1
BAB I
RENJA PENDAHULUAN
2019
1.1. Latar Belakang
Rencana kerja (Renja) merupakan proses penjabaran lebih

lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis (Renstra) yang mencakup periode tahunan.
Rencana kerja menggambarkan kegiatan tahunan yang akan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan indikator kinerja
beserta target-targetnya berdasarkan program, kebijakan, dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Target
kinerja tahunan di dalam rencana kerja ditetapkan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Target kinerja tersebut merupakan komitmen bagi instansi untuk
mencapainya dalam satu periode tahunan.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung Tahun 2019 merupakan
pelaksanaan tahun pertama periode Tahun 2018-2023 memuat
evaluasi hasil kinerja PD tahun-tahun sebelumnya serta prakiraan
permasalahan, tantangan dan peluang yang dihadapi tahun
rencana.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung juga merupakan
penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Karena itu dokumen Renja PD terkait
dan konsisten dengan rencana lainnya dalam menjalankan
program dan kegiatan.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Kerja Dinas Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Kota Bandung disusun dengan berpedoman pada

2
landasan hukum, sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan

dan Gedung;
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana;
5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun
2005, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 38 Tahun
2007 Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 62 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
Tentang Pelaksanaan Undang-undang 23 Tahun 2014
Tentang Pemerinrahan Daerah Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ, 11
Agustus 2005, Perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP
Daerah dan RPJM Daerah;
15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Tahun 2005 – 2025;

3

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun
2011-2031.
Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud Penyusunan Rencana kerja Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung, untuk mewujudkan :
“manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel dalam menyelenggarakan pelayanan Penanggulangan
dan penyelamatan bahaya Kebakaran dengan konsekuen dan
konsisten sesuai dengan tugas dan fungsinya serta peran yang
diemban.
Adapun tujuan penyusunan Renja Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung, bertujuan untuk lebih
memantapkan terselanggaranya kegiatan fungsi serta tugas pokok
dalam kerangka mendukung suksesnya pencapaian sasaran
pembangunan daerah Kota Bandung yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2019 – 2023, antara lain :
1. Memberikan arah pedoman dan kebijakan bagi seluruh

personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan
prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga
tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan
dalam kurun waktu 2019 – 2023 dapat terealisasi.
2. Menjadikan pedoman arah kebijakan dalam menetapkan

anggaran untuk tahun selanjutnya dalam menyusun APBD
Kota Bandung.
3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta melaksanakan

koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis,
evaluasi dan monitoring kegiatan baik secara internal maupun
eksternal.
4. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan

(stakeholder) tentang rencana pembangunan tahunan.

4
5. Memberikan kerangka dasar dalam upaya peningkatan

kualitas perencanaan pembangunan, serta sumber daya aparat
petugas pemadam kebakaran.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika naskah Renstra Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung 2018 – 2023 disusun,
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang, Landasan Hukum,

maksud dan tujuan penyusunan, hubungan Rencana Kerja Dinas
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung dengan
dokumen Perencanaan lainnya serta sistematika penulisan.
Bab II Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Dinas

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Tahun 2018
Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi

pelaksanaan renja tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian
tahun berjalan (tahun n-1) mengacu pada APBD tahun berjalan
yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja sudah disahkan.
Selanjutnya keterkaitan dengan pencapaian target Renstra
berdasarkan realisasi program dan kegiatan.
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan
Bab ini memuat telaahan Tujuan dan sasaran yang akan

dicapai, program dan kegiatan pada tahun berjalan serta tabel
rencana program dan kegiatan.
Bab IV Penutup
Pada bagian ini berisikan uraian penutup, yang memuat

catatan penting, kaidah-kaidah pelaksanaan dan rencana tindak
lanjut Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota
Bandung pada tahun 2018 -2023.

5
BAB II
RENJA HASIL EVALUASI PELAKSANAAN
2019 RENCANA KERJA (RENJA)
DINAS KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
KOTA BANDUNG
TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu

dan Capaian Renstra Perangkat Daerah.
Evaluasi pencapaian kinerja Pelaksanaan Rencana kerja

(Renja) Perangkat Daerah, dimaksudkan untuk mengetahui
capaian target berdasarkan indikator sasaran yang telah
ditentukan dalam Rencana Strategis (Renstra) periode 2013 -
2018. Tahap evaluasi dilaksanakan dengan mengkaji (mereview)
hasil capaian dan target kinerja Renja Tahun sebelumnya
selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renja tahun
berjalan dan realisasi Renstra yang mengacu pada hasil laporan
kinerja tahunan.
Hasil evaluasi capaian Renja akan memuat Realisasi

Program/kegiatan yang tidak memenuhi, telah memenuhi target
kinerja hasil/keluaran yang direncanakan serta Implikasi yang
timbul terhadap target capaian program Renstra dan
Kebijakan/tindakan perencanaan atau penganggaran yang perlu
diambil untuk mengatasi fator-faktor penyebabnya tersebut.
Berikut ini hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas

kebakaran dan penanggulangan Bencana periode 2013 - 2018
dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

6
Tabel 1
REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA
DINAS KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA KOTA BANDUNG
DAN PENCAPAIAN RENSTRA PERANGKAT DAERAH S.D. TAHUN 2019 (TAHUN BERJALAN)
Prakiraan Realisasi Capaian
Target dan Realisasi Kinerja Program dan
Target Kinerja Realisasi Target Target Renstra Perangkat
Urusan/Bidang Indikator Kegiatan Tahun Lalu 2018 Target Program
Capaian Kinerja Hasil Daerah s/d Tahun berjalan
Urusan Kinerja dan Kegiatan
Program Program dan Realisasi Tingkat
Pemerintahan Program (Renja
KODE (Renstra Keluaran Target Renja Realisasi Renja Tingka Capaian Capaian
Daerah dan (Outcomes) Perangkat
Perangkat Kegiatan s/d Perangkat Perangkat t Program dan Realisasi
Program/Kegiata /Kegiatan Daerah Tahun
daerah) Tahun dengan Tahun Daerah Tahun Daerah Tahun Realisa Kegiatan s/d Target
n (Output) 2019
2017 2016 2018 2018 si (%) Tahun berjalan Renstra
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
1. Urusan Wajib
1.05 Pelayanan Dasar
Ketentraman dan
Ketertiban Umum
sertaPerlindungan
Masyarakat
Jumlah Temuan
BPK Yang
Ditindaklanjuti
1.05.02. Program Pelayanan Cakupan 72,815 Angka 69,495 Angka 75 Angka 75,09 Angka 100% 100 % 100 % 100%
Administrasi Pelayanan
Perkantoran Administrasi
Perkantoran
1.05.1.05.02.01.02 Penyediaan jasa Jumlah Laporan 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 12 bulan 12 bulan 100,00%
komunikasi, sumber Jasa Bulanan,
daya air dan listrik Komunikasi, Air
dan Listrik
1.05.1.05.02.01.03 Penyediaan jasa Jumlah Laporan 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 12 Laporan 12 Laporan 100,00%
peralatan dan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor perlengkapan
kantor
1.05.1.05.02.01.06 Penyediaan jasa Jumlah Laporan 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 58 unit 58 unit 100,00%
pemeliharaan dan Unit KenJumlah
perizinan kendaraan Unit Kendaraan
dinas/operasional Yang Dibayarkan
Jasa
Perijinannyadaraan
yang dikelola
1.05.1.05.02.01.08 Kegiatan Penyediaan Jumlah 0 0 0 0 8 orang 8 orang 100% 8 orang 8 orang 100%
Jasa Kebersihan penyediaan Jasa
Kantor Kebersihan Kantor
1.05.1.05.02.01.09 Penyediaan jasa Jumla unit 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 42 unit 42 unit 100,00%
perbaikan peralatan Peralatan Kerja
kerja yang diperbaikih
1.05.1.05.02.01.10 Penyediaan alat tulis Juml Jumlah 5 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 100% 24 jenis 24 jenis 100,00%
kantor Penyediaan ATK

7

KODE (Renstra Keluaran Target Renja Realisasi Renja Capaian Capaian
Daerah dan (Outcomes) Tingkat Perangkat
Perangkat Kegiatan s/d Perangkat Perangkat Program dan Realisasi
Program/Kegiata /Kegiatan Realisasi Daerah Tahun
daerah) Tahun dengan Tahun Daerah Tahun Daerah Tahun (%) Kegiatan s/d Target
n (Output) 2019
2017 2016 2018 2018 Tahun berjalan Renstra
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
1.05.1.05.02.01.11 Penyediaan barang Jumlah Jenis 5 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 100% 7 Jenis 7 Jenis 100,00%
cetakan dan Pengadaan
penggandaan Cetakan Dan
Pengadaan
1.05.1.05.02.01.12 Penyediaan Jumlah Laporan 5 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 100% 7 Jenis 7 Jenis 100,00%
komponen instalasi Jenis Komponen
listrik / penerangan Instalasi
bangunan kantor Listrik/Penerangan
1.05.1.05.02.01.13 Penyediaan Jumlah 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 8 Jenis 8 Jenis 100,00%
peralatan dan penyediaan
perlengkapan kantor Peralatan Dan
Perlengkapan
Kantor
1.05.1.05.02.01.14 Penyediaan Jumlah Laporan 5 Laporan 3 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 100% 12 Laporan 12 Laporan 100,00%
peralatan rumah Jenis Penyediaan
tangga Peralatan Rumah
Tangga
1.05.1.05.02.01.15 Penyediaan bahan Jumlah Laporan 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 12 Laporan 12 Laporan 100,00%
bacaan dan Jenis Bahan
peraturan Bacaan dan
perundang- Peraturan
undangan Perundang-
undangan
1.05.1.05.02.01.16 Penyediaan bahan Kuantitas dan 1 kegiatan 1 Laporan 0 0 0% 0 0 Laporan 100,00%

logistik kantor kualitas bahan
logistik kantor
terpenuhi
1.05.1.05.02.01.17 Penyediaan makanan Jumlah Laporan 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 12 Laporan 12 Laporan 100,00%
dan minuman Penyediaan
Makanan dan
Minuman Bulanan
1.05.1.05.02.01.18 Rapat-rapat Jumlah Laporan 60 Laporan 36 Laporan 12 Laporan 12 Laporan 100% 12 Laporan 12 Laporan 100,00%
koordinasi dan Koordinasi dan
konsultasi ke luar Konsultasi Keluar
daerah Daerah
Kegiatan Penyediaan Jumlah Jasa 17 0rang 17 0rang 0 0 0% 17 0rang 17 0rang 100%
Jasa Pengamanan Bulanan
Kantor Pengamanan
Kantor Bulanan

8

n (Output) 2019
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
1.05.1.05.02.02. Program 72,815 Angka 69,495 Angka 75 Angka 75,09 Angka 100% 100 % 100 % 100%
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
1.05.1.05.02.02.03 Pembangunan Tersedianya 3 Poswil 1 Poswil 0 0 0% 0 Poswil 0 poswil 0%
gedung kantor bangunan/lahan
pos wilayah
1.05.1.05.02.02.05 Pengadaan Jumlah Kendaraan 43 unit 23 unit 17 unit 17 unit 100% 0 0 0%
Kendaraan Mobil dan motor R2/R4 R2/R4 R2/R4 R2/R4
dinas/operasional dinas/operasional
1.05.1.05.02.02.22 Pemeliharaan Jumlah 10 gedung 6 gedung 2 gedung 2 gedung 100% 3 gedung 3 gedung 100,00%
rutin/berkala gedung/kantor
gedung kantor yang terpelihara
1.05.1.05.02.02.42 Kegiatan Rehabilitas Jumlah Laporan 3 paket 0 paket 0 paket 0 paket 0% 3 paket 3 paket 100,00%
Sedang/Berat Unit Rehabilitasi
Gedung Kantor Sedang/Berat
Gedung Kantor
1.05.1.05.02.03. Program 72,815 Angka 69,495 Angka 75 Angka 75,09 Angka 100% 100 % 100 % 100%
Peningkatan
Disiplin Aparatur
1.05.1.05.02.03.02 Pengadaan pakaian Jumlah Laporan 1.250 orang 850 orang 275 orang 275 orang 100% 120 orang 120 orang 100%
dinas beserta Pengadaan Pakaian
perlengkapannya Dinas Beserta
Perlengkapannya
kerja lapangan Pengadaan Pakaian
Kerja Lapangan
khusus hari-hari Pengadaan Pakaian
tertentu Dinas Hari-Hari
Tertentu

9

n (Output) 2019
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
1.05.1.05.02.05. Program Persentase 72,815 Angka 69,495 Angka 75 Angka 75,09 Angka 100% 100 % 100 % 100%
Peningkatan Aparatur yang
Kapasitas Sumber memiliki
Daya Aparatur kompetensi
sesuai bidangnya
1.05.1.05.02.05.04 Pembinaan kinerja Jumlah Laporan 1.000 orang 600 orang 0 orang 0 orang 0% 12 laporan 12 laporan 100%
aparatur Pembinaan Kinerja
Aparatur
1.05.1.04.01.06 Program
peningkatan
kesiagaan dan
pencegahan bahaya
kebakaran
1.04.1.04.01.06.04 Penyusunan Jumlah Laporan 0 0 0 0 0% 0 0 0%
pelaporan keuangan keuangan akhir
akhir tahun tahun
Indeks 81.30 81.34
Kepuasan
Masyarakat
1.04.1.02.0.08 Program Pengelolaan Persentase layanan 0 0 0 0 0% 100 % 100 % 100%
Data dan Informasi data dan informasi
Perangkat Daerah
1.05.1.02.0.08.01 Kegiatan Laporan dokumen 1 aplikasi 1 aplikasi 100%
Pengembangan data lingkup
Database Terpadu kebakaran dan
dan Sistem Informasi kebencanaan
Perangkat daerah

10
URUSAN
KODE (Renstra Keluaran Target Renja Realisasi Renja Tingka Capaian Capaian
Daerah dan (Outcomes) Perangkat
Perangkat Kegiatan s/d Perangkat Perangkat t Program dan Realisasi
Program/Kegiata /Kegiatan Daerah Tahun
daerah) Tahun dengan Tahun Daerah Tahun Daerah Tahun Realisa Kegiatan s/d Target
n (Output) 2019
2017 2016 2018 2018 si (%) Tahun berjalan Renstra
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
tingkat waktu 0 0 0 0 100 % 100 % 100%
maksimum
assesment
tanggap darurat
bencana
1.05.1.02.02.9 Program Rata-rata tingkat 0 0 0 0 0 24 jam 24 jam 100%
Penyelenggaraan waktu maksimum
Penanggulangan Pra assesment
dan Tanggap tanggap darurat
Darurat Bencana bencana
1.05.1.02.02.9.01 Kegiatan pencegahan Jumlah Kegiatan 0 0 0 0 0% 200 orang 200 orang 100%
dan mitigasi bencana Koordinasi
Kerjasama Instansi
Pemerintah/Swast
a/Masyarakat/Org
anisasi
Penanggulangan
Bencana
Jumlah Aparatur 0 0 0 0 0 0 0 0
dan warga negara
yang mendapat
pelatihan
kebencanaan
1.05.1.02.02.9.02 Kegiatan Pelayanan Persentase layanan 0 0 100 % 100 % 100% 100 % 100 % 100%
Penanganan Darurat tanggap darurat
Bencana bencana
kebakaran dalam
waktu tanggap
Persentase tingkat 0 0 0 0 0 0 100 % 100%
waktu maksimum
assesment tanggap
darurat bencana
1.05.1.02.02.9.03 Kegiatan Kerjasama Persentase 0 0 0 0 0 0 0 100 persen 100%
dan Penyaluran penyaluran
bantuan kebutuhan dasar
Penanggulangan yang
Bencana ditindaklanjuti

11

daerah) Tahun dengan Tahun Daerah Tahun Daerah Tahun Kegiatan s/d Target
n (Output) (%) 2019
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
Jumlah Kelurahan 0 0 0 0 15 Kel 15 Kel 100%
Siaga Aktif
1.05.1.02.02.07. Program Persentase 0 % 0 % 0 % 23,18 % 100% 10 % 10 % 100%
Peningkatan Kelurahan Siaga
Kesiapsiagaan dan aktif kebakaran
Pencegahan Bahaya dan Bencana
Kebakaran dan
Bencana
1.05.1.02.02.07.01 Kegiatan Pembinaan Jumlah Kader 0 0 0 0 200 orang 200 orang 100%
Pencegahan Bahaya Kelurahan Siaga
Kebakaran dan Aktif Kebakaran
Bencana dan Bencana yang
Terbina
1.05.1.02.02.07.02 Kegiatan Penyuluhan Jumlah 120 Kel 100 Kel 151 Kel 151 Kel 100% 15 Kel 15 Kel 100%
Pencegahan bahaya Penyuluhan
kebakaran dan Kebakaran dan
bencana Bencana
1.05.1.02.02.07.03 Kegiatan Jumlah 1 Drat 1 Drat 1 Drat 1 Drat 100% 1 Drat 1 Drat 100%
Penyusunan, Penyusunan peraturan peraturan peraturan peraturan peraturan peraturan
Sosialisasi dan Peraturan
Pengawasan Pencegahan
Peraturan Bahaya Kebakaran
Pencegahan Bahaya dan Bencana
Kebakaran dan
Bencana

12

n (Output) (%) 2019
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
Persentase 0 0 0 0 0 0
tersedianya
sarana
pengamanan
kebakaran di
kelurahan
1.5.1.02.3.0 Program Persentase Sarana 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100 % 100 % 100%
Peningkatan sarana Prasarana Proteksi
dan prasarana Kebakaran dan
Kebakaran, Bencana dalam
Penyelamatan dan Kondisi Baik
Bencana
1.5.1.02.3.0.03 Kegiatan Penataan Jumlah kawasan 0 0 0 0 0 0
Sarana dan kumuh di
Prasarana Kawasan kelurahan yang
dan Logistik memilki sarana
pengamanan
kebakaran
1.5.1.02.3.0.02 Kegiatan Jumlah 125 unit 75 unit 25 unit 25 unit 100% 59 unit 59 unit 100%
Pemeliharaan sarana Pemeliharaan
dan prasarana sarana dan
kebakaran, prasarana
penyelamatan dan kebakaran,
bencana lainnya penyelamatan dan
bencana
1.5.1.02.3.0.01 Kegiatan Pengadaan Jumlah Jenis 13 unit 10 unit 3 unit 3 unit 100% 14 jenis 14 jenis 100%
Sarana dan Pengadaan Sarana
Prasarana dan Prasarana
Kebakaran, Kebakaran,
Penyelamatan dan Penyelamatan dan
Bencana lainnya Bencana

13

n (Output) (%) 2019
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
Tingkat waktu 15 menit 15 menit 15 menit 14.15 menit 113 % 15 menit 15 menit 100%
maksimum
tanggap (response
time rate) 15
menit
1.05.1.02.2.8. Program Tingkat waktu 15 menit 15 menit 15 menit 14.15 menit 113 % 15 menit 15 menit 100%
Peningkatan maksimum
Kesiapsiagaan tanggap (response
Operasi Pemadaman time rate) 15 menit
dan Penyelamatan
1.05.1.02.2.8.001 Kegiatan Pelayanan Persentase layanan 100 % 100 % 100 % 113 % 113 % 100 % 100 % 100%
Penanggulangan pemadaman dan
Operasi Pemadaman terdampak
kebakaran dalam
waktu tanggap
1.05.1.02.2.8.004 Kegiatan Pelayanan Persentase layanan 0 0 0 0 0 0 0
Pencegahan, penanggulangan
Penanggulangan kebakaran dan
Bahaya Kebakaran bencana dalam
dan Bencana ( 4 waktu tanggap
UPT)
Jumlah Sosialiasi 0 0 0 0 0 0 0
penanggulangan
kebakaran dan
bencana kepada
masyarakat
1.05.1.02.2.8.002 Kegiatan Jumlah pelatihan 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 100% 576 orang 576 orang 100%
Peningkatan Peningkatan
Kapasitas Pelayanan Kapasitas petugas
Kesiapsiagaan pemadam
Operasi Pemadaman
dan Penyelamatan
Kegiatan Pelayanan, Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 100 % 100 % 100%
Penyelamatan, dan Layanan
Evakuasi Korban penyelamatan dan
evakuasi pada
kondisi
membahayakan
manusia (operasi
kebakaran dan non
kebakaran) dalam
waktu tanggap

14

n (Output) (%) 2019
(tahun 2019) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)
1.05.1.o5.02.20 Program
Peningkatan
Kesiapsiagaan,
Pelayanan,
Pencegahan,
serta Penanganan
Kebakaran dan
Bencana
1.05.1.05.02.20.19 Pelayanan Persentase 0 0 12 Laporan 12 Laporan 100% 25 kejadian 25 kejadian 100,00%
penanggulabgan Kejadian
bahaya kebakaran Kebakaran dan
dan bencana - UPT Bencana yang
Wil Timur terlayani/dilayani
penanggulangan Kejadian
Wil Selatan terlayani/dilayani
Wil Utara terlayani/dilayani
1.05.1.05.02.20.22 pelayanan Persentase 0 0 12 Laporan 12 Laporan 100% 25 kejadian 25 kejadian 100,00%
Wil Barat terlayani/dilayani
Keterangan : Tahun 2020 Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pelayanan, Pencegahan, serta Penanganan Kebakaran dan Bencana dihilangkan
digabung dengan Program Peningkatan Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan.

15
Pokok-Pokok Kajian evaluasi hasil pelaksanaan Renja kurun

waktu 5 tahun periode 2013-2018 sebagaimana tertuang pada
pada table 1, sebagai berikut :
a. Sasaran 1 : Mewujudkan pengelolaan kebakaran dan

bencana lainnya yang handal, dini, komprehensif.
Indikator kinerja : Prosentase Kelurahan Siaga

Dilaksanakan melalui 2 (dua) program dan 10 (sepuluh)
kegiatan:
1) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban
bencana alam, terdiri :
 kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi
potensi bencana alam.
 pengembangan dan pengelolaan sistem kebencanaan
(early warning system)
 kegiatan pelayanan dan penanggulangan kejadian
bencana
2) Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran, terdiri :
 Rekruitmen tenaga sukarela pertolongan bencana
kebakaran
 penyusunan dan diseminasi norma, standar, prosedur,
dan manual pencegahan bahaya kebakaran.
 penyuluhan pencegahan bencana kebakaran.
b. Sasaran 2 : Mewujudkan respon waktu tanggap darurat

kebakaran dan bencana lainnya kurang dari 15 menit.
Indikator kinerja : Response Time Rate ≤ 15 menit
Dilaksanakan melalui 1 (Satu) program dan 10 (sepuluh)
kegiatan :
1) Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran, terdiri :
 Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya
kebakaran
 Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya
kebakaran
 Rehabilitasi sarana dan prasarana pencegahan bahaya
kebakaran

16
 Pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran - Pusat

 Pelayanan penanggulabgan bahaya kebakaran dan
bencana - UPT Wil Timur.
 Pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran dan
bencana - UPT Wil Selatan
 Pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran dan
bencana - UPT Wil Utara
 pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran dan
bencana - UPT Wil Barat.
 Peningkatan kapasitas pelayanan penanggulangan
bahaya kebakaran dan bencana.
 Penyelamatan dan evakuasi korban
c. Sasaran 3 : Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan

public.
Indikator kinerja : Indek Kepuasan masyarakat

Dilaksanakan melalui 4 (empat) program dan 22 (dua puluh
dua) kegiatan :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri :
 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
 Penyediaan jasa kebersihan kantor
 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
 Penyediaan alat tulis kantor
 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan
bangunan kantor
 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
 Penyediaan peralatan rumah tangga
 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
 Penyediaan bahan logistik kantor
 Penyediaan makanan dan minuman
 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

17
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,

terdiri:
 Pembangunan gedung kantor
 Pengadaan Kendaraan dinas/operasional
 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
 Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri :
 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
 Pengadaan pakaian kerja lapangan
 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
terdiri :
 Pembinaan kinerja aparatur
2.1.1. Realisasi Program/kegiatan berdasarkan target kinerja

hasil/keluaran yang direncanakan.
Berdasarkan hasil capaian pelaksanaan Renja periode

tahun 2014-2018, melalui realisasi target kinerja program
dan kegiatan. Dikaji melalui analisis target sasaran,
sebagai berikut :

Diukur oleh 1 (satu) indikator yang diperjanjikan yaitu

Persentase kelurahan siaga kebakaran dan bencana
lainnya. Dari hasil pengukuran diperoleh capaian kinerja
sebanyak 151 Kelurahan dari target 151 Kelurahan atau
sebear sebesar 100 % atau tercapai sesuai target.
Program dan Kegiatan yang mendukung pada sasaran 1

sebanyak 2 (dua) program dan 10 (sepuluh) kegiatan,
dengan rincian realisasi :
1) Tidak mencapai target, terdapat 1(satu) kegiatan
pada 1 (satu) program yang tidak mencapai target,
yaitu :
o kegiatan penyusunan dan diseminasi norma,
standar, prosedur, dan manual pencegahan bahaya
kebakaran, dengan nilai capaian target sebesar
60% ;

18
2) Mencapai target, terdapat 9 (sembilan) kegiatan pada 2

(dua) program yang mencapai target, yaitu :
o kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi
potensi bencana alam, dengan nilai capaian target
sebesar 100% ;
o kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem
kebencanaan (early warning system), dengan nilai
capaian target sebesar 100%;
o kegiatan pelayanan dan penanggulangan kejadian
bencana, dengan nilai capaian target sebesar 100%;
o kegiatan rekruitmen tenaga sukarela pertolongan
bencana kebakaran, dengan nilai capaian taget
100%;
o kegaiatan Pelayanan penanggulangan bahaya
kebakaran dan bencana - UPT Wil Timur, dengan
nilai capaian target sebesar 100%;
kebakaran dan bencana - UPT Wil Selatan, dengan
kebakaran dan bencana - UPT Wil Utara, dengan
kebakaran dan bencana - UPT Wil Barat, dengan
o kegiatan penyuluhan pencegahan bencana
kebakaran, dengan nilai capaian sebesar 100%.
3) Melebihi target, tidak terdapat kegiatan yang melebihi

target.
b. Sasaran 2 : Mewujudkan respon waktu tanggap

darurat kebakaran dan bencana lainnya kurang dari
15 menit.

Response Time Rate ≤15 menit. Dari hasil
pengukuran diperoleh capaian kinerja sasaran

19
mencapai rata-rata setiap bulan waktu tempuh 13

menit 43 detik atau sebesar 113,21 % tercapai melebihi
target.
Program dan Kegiatan yang mendukung pada sasaran 2

sebanyak 1 (satu) Program dan 10 (sepuluh) Kegiatan,
dengan rincian realisasi :
1) Tidak mencapai target, terdapat 1 (satu) kegiatan

yang tidak mencapai target, yaitu :
o Kegiatan Rehabilitasi sarana dan prasarana
pencegahan bahaya kebakaran, dengan nilai
capaian target 73,33%.
2) Mencapai target, terdapat 1 (satu) kegiatan yang
mencapai target, yaitu :
o Kegiatan Penyelamatan dan Evakuasi Korban,
dengan nilai capaian target 100%.
3) Melebihi target, terdapat 4 (empat) kegiatan yang
melebihi target, yaitu :
o Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana
capaian target sebesar 120%.
o Kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana
o Kegiatan Pelayanan penanggulangan bahaya
kebakaran – Pusat, dengan nilai capaian target
sebesar 118,19%.
o Kegiatan Peningkatan kapasitas pelayanan
penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana,
dengan nilai capaian target sebesar 175%.
c. Sasaran 3 : Terwujudnya peningkatan kualitas

pelayanan public.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Dari hasil
pengukuran diperoleh capaian kinerja sasaran dengan
nilai sebesar 81,28 dari target 81,26 atau 100,02 %
tercapai melebihi target.

20
Program dan Kegiatan yang mendukung pada sasaran

3 sebanyak 4 (empat) Program dan 22 (dua puluh dua)
Kegiatan, dengan rincian realisasi :
1) tidak mencapai target, terdapat 3 (tiga) kegiatan pada

2 (dua) program yang tidak mencapai target, yaitu :
o Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor, dengan
nilai capaian target sebesar 33,33%;
o Kegiatan Pengadaan Kendaraan

Dinas/Operasional, dengan nilai capaian target
sebesar 83,72%;
o Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur, dengan nilai
2) mencapai target , terdapat 16 (enam belas) kegiatan

pada 2 (dua) program yang mencapai target, yaitu :
o Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik, dengan nilai capaian target
sebesar 100%;
o Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor, dengan nilai capaian target
sebesar 100%;
o Kegiatan Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan dinas/operasional, dengan
o Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor,
dengan nilai capaian target sebesar 100%;
o Kegiatan Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja, dengan nilai capaian target sebesar 100%;
o Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor, dengan nilai
o Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan, dengan nilai capaian target sebesar
100%;
o Kegiatan Penyediaan komponen instalasi listrik /
penerangan bangunan kantor, dengan nilai
o Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor, dengan nilai capaian target sebesar 100%;
o Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga,

21

o Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan, dengan nilai capaian target
sebesar 100%;
o Kegiatan Penyediaan bahan logistik kantor, dengan
o Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman,
o Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah, dengan nilai capaian target sebesar
100%;
o Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor, dengan nilai capaian target sebesar 100%;
o Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor,
3) Melebihi target, terdapat 3 (tiga) kegiatan pada 1
(satu) program yang melebihi target, yaitu :
o Kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya, dengan nilai capaian target
sebesar 115%;
o Kegiatan Pengadaan pakaian kerja lapangan,
dengan nilai capaian target sebesar 118,88%;
o Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari
tertentu, dengan nilai capaian target sebesar
100,48%.
2.1.1 Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya

atau melebihi target kinerja program/kegiatan.


Persentase Kelurahan Siaga kebakaran dan bencana
lainnya. Dari hasil pengukuran diperoleh capaian
kinerja sasaran sebesar 100 %.
Kelurahan Siaga mempunyai tugas melindungi dan

mengamankan di lingkungannya. Kriteria Kelurahan
siaga, sebagai berikut ; Adanya Pengurus, Kelompok
Siskamling, Jadwal Siskamling, Buku Jaga Kegiatan

22
Siskamling dan Apabila ada kejadian bisa

ditindaklanjuti maks 15 menit/ atau diselesaikan
sendiri sebagai tindakan dini (tercatat dalam buku
Jaga).
Indikator Persentase Kelurahan siaga dinilai dari

parameter utama sebagai berikut :
1) Jumlah Penyuluhan ke Kelurahan.

Parameter ini dilaksanakan melalui kegiatan
penyuluhan pencegahan bencana kebakaran, dengan
nilai capaian sebesar 100%.
Penyuluhan ke Kelurahan mengambarkan

upaya pemerintah menyebarkan informasi dan
memotivasi masyarakat bertujuan meningkatkan
wawasan, pemahaman dan partisipasi masyarakat
dalam melaksanakan pencegahan serta
menanggulangi kebakaran dan bencana lain di
lingkungannya.
Volume Penyuluhan ke Kelurahan kurun waktu

2014 – 2018 sesuai target tahunan tercapai kumulatif
sebanyak 151 Kelurahan atau 100 %, sedangkan
efektifitas penyuluhan diukur dengan komponen
penilaian pra test dan post test serta kehadiran
peserta menunjukan kategori nilai Baik.
2) Jumlah Kelurahan Siaga.
Parameter ini dilaksanakan melalui kegiatan

rekruitmen tenaga sukarela pertolongan bencana
kebakaran, dengan nilai capaian taget 100%.
Kelurahan Siaga merupakan salah satu

parameter mengukur capaian sasaran 1. Target out
come yang harus dicapai kumulatif pada tahun 2018
membentuk Kelurahan Siaga adalah 100 % atau
sebanyak 151 kelurahan di Kota Bandung. Parameter
ini di tetapkan mulai tahun 2016 hasil review dengan
Kemenpan-RB RI.

23
Parameter lainnya yaitu Upaya peningkatan

pembentukan Kelurahan Siaga melalui sosialisasi dan
Penyuluhan ke setiap kelurahan target kumulatif
sebanyak 151 Kelurahan dilaksanakan secara
bertahap setiap tahun. Hal ini guna mengakselerasi
pencapaian target Kelurahan Siaga, bertujuan
memotivasi masyarakat untuk mau berubah dan
sadar membentuk Kelurahan siaga kebakaran dan
bencana.
Berpedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

20 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen
Proteksi Kebakaran di Perkotaan bahwa peran serta
masyarakat melalui Sistem Ketahanan Kebakaran
Lingkungan (SKLL) diberikan pembinaan dalam
wadah sebagai Satuan Relawan Kebakaran
(Satwankar). Fungsi utama Satwankar adalah
menjalankan Kelurahan siaga bertindak memberikan
informasi kejadian kebakaran kepada Dinas
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana serta
melakukan pemadaman dini sebelum petugas datang
ke tempat terjadinya kebakaran.
FAKTOR PENDORONG
o Adanya satwankar, siskamling, gober di setiap
kelurahan
o Adanya teknologi komunikasi memudahkan untuk
berkomunkasi dan penyebaran informasi.
o Bertambahnya sarana unit Tercapainya persentase
Kelurahan Siaga Kegiatan
FAKTOR PENGHAMBAT
Pada kegiatan penyusunan dan diseminasi norma,
standar, prosedur, dan manual pencegahan bahaya
kebakaran, dengan nilai capaian target sebesar 60%,
hal ini terkendala karena adanya perubahan struktur
organisasi Dinas pada tahun 2017 sehubungan
dengan penambahan sub urusan dan perubahan
Bidang dari Bidang Perumahan menjadi Bidang
ketenteraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat sesuai dengan Peraturan

24
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016

Tentang Perangkat Daerah. Hal ini berdampak
perubahan jadwal waktu penyusunan peraturan serta
menyusun ulang revisi perubahan Perda dan
turunannya, sehingga draft produk hukum yang
disusun diutamakan merevisi Perda No 12 Tahun 12
tentang Pencegahan, Penanggulangan Bahaya
Kebakaran Dan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam
Kebakaran selanjutnya tahun berikutnya menyuusun
draft turunan perda berupa perwal.
b. Sasaran 2 : Mewujudkan respon waktu tanggap
darurat kebakaran dan bencana lainnya kurang dari
15 menit.
Realisasi Capaian sasaran Tahunan melebihi target

sehingga rata-rata response time selama lima tahun
sebesar 13.96 menit. Hal ini menunjukan waktu tempuh
petugas dihitung mulai terima berita sampai dengan tiba
dilokasi tercapai dibawah standar Nasional 15 menit.
FAKTOR PENDORONG :
o Adanya peningkatan volume pengadaan kendaraan
Unit Pemadam dan Unit Penyelamat untuk
memenuhi kebutuhan kendaraan pada Mako Pusat
dan UPT Wilayah,
o Meningkatnya cakupan pelayanan dengan
terbentuknya 3 (tiga) kantor UPT Wilayah, terdiri
tahun 2016 terbangun Kantor UPT Wilayah Selatan,
Tahun 2017 dibentuk Kantor 2 (dua) UPT Wilayah
Utara dan Barat walaupun kondisinya kantor masih
sewa, tetapi fungsi pelayanan berjalan sesuai
ketentuan, sehingga dapat memperluas cakupan
dan memperpendek jarak pelayanan dalam satu
wilayah WMK,
o hal lain yang mendorong tercapai melebihi target
dengan bertambahnya anggota pasukan PHL
sebanyak 238 orang.
o Terbangunnya aplikasi Emergency Call 113 yang
berbasis Informasi Teknologi pada System aplikasi
SIJABUNG. Berfungsi sebagai aplikasi system
informasi dan komunikasi sehingga mempermudah

25
masyarakat luas untuk menghubungi Damkar Call

Center pada saat terjadinya kebakaran atau
bencana serta dapat medeteksi sumber informasi.
Aplikasi dapat mengatasi permasalahan
sebelummnya dengan menggunakan tilpun manual
yang selalu mendapat gangguan komunikasi;
o meningkatnya kapasitas SDM Tahun 2017 sebanyak
347 orang, Tahun 2018 sebanyak 3.330 telah dibina
melalui bimtek, animal rescue, water rescue,
Incident commander, sistem Proteksi kebakaran,
pelatihan rutin Pemadam dan Penyelamat serta
vertical rescue.
FAKTOR PENGHAMBAT.
o Belum terpenuhinya ratio jumlah kendaraan sesuai
dengan luas wilayah dan jumlah penduduk. sesuasi
prinsip ex pasio peranan sarana dan prasarana mau
tak mau harus ada.
o Kuantitas dan kompetensi ASN belum memenuhi
jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan Peraturan
Wali Kota Bandung nomor 982 tahun 2017 tentang
Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK).
Adapun Jumlah perbandingan ASN dan PHL
menunjukan kekurangan jumlah pegawai sebanyak
311 orang atau 43,62 % dan sebesar 70,73 % usia
46 – 58 tahun.
ASN
MENURUT
JABATAN ASN PHL + (-) %
PERWAL
PHL
struktural 29 29 0 29 0 0
administrasi 104 25 0 25 -79 -75,96
lapangan 580 110 238 348 -232 -40,00
JUMLAH 713 164 238 402 -311 -43,62
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa

perbandingan antara kebutuhan personil menurut
Peraturan Wali Kota Bandung dengan kondisi
personil yang tersedia saat ini masih belum
memenuhi kebutuhan ideal.

26
c. Sasaran 3 : Terwujudnya peningkatan kualitas

pelayanan public.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Dari hasil
pengukuran diperoleh capaian kinerja sasaran dengan
nilai sebesar 81,28 dari target 81,26 atau 100,02 %
tercapai melebihi target.
FAKTOR PENDORONG
Berupaya memenuhi Indikator penilaian IKM sesuai
dengan Permenpan No 14 Tahun 2017 tentang
Pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik. Penilaian terdiri
dari unsur-unsur sebagai berikut :
a) Persyaratan.
b) System mekanisme dan Prosedur.
c) Waktu penyelesaian.
d) Biaya atau tarif.
e) Produk spesifikasi jenis pelayanan.
f) Kompetensi pelaksana.
g) Perilaku pelaksana.
h) Penanganan pengaduan.
i) Sarana dan prasarana.
Pelaksanaan Survey IKM kerjasama dengan Tim survey

akademisi dan dilaksanakan setiap akhir tahun.
FAKTOR PENGHAMBAT
o Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor, dengan
nilai capaian target sebesar 33,33%, dikarenakan
anggaran jasa konsultan perencana dan jasa
konsultan pengawas pekerjaan konstruksi bersatu
dengan anggaran Konstruksi sebagai akibat
kesulitan pemilihan SSH pada aplikasi erk.
o Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas
/Operasional, dengan nilai capaian target sebesar
83,72% dikarenakan adanya efisiensi anggaran.
o Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur, dengan nilai
capaian target sebesar 76%. dikarenakan adanya
efisiensi anggaran.

27
2.1.2 Implikasi yang timbul terhadap target capaian program

Renstra Perangkat Daerah.
Hasil evaluasi Rencana kerja tahun lalu terhadap target

capaian program Renstra, berimplikasi sebagai berikut :

bencana lainnya yang handal, dini, komprehensif;
Sasaran 1 dengan indicator persentase kelurahan siaga.
Memiliki makna mewujudkan fungsi pencegahan yang
meliputi; menyiapkan ketahanan masyarakat, dukugan
dunia usaha, meningkatkan partisipasi masyarakat,
penguatan landasan norma peraturan dan terjalinnya
koordinasi yang baik.
Implikasi yang ditimbulkan :

o Dengan terbentuknya kelurahan siaga pada 151
kelurahan di Kota Bandung menunjukan semakin
meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat, pada
level piket siaga, kecepatan pelaporan dan sosialisasi
ke warga lainnya. Kondisi ini belum optimal. Masih
perlu ditindak lanjuti dengan pembinaan kearah siaga
aktif, pada level pertolongan pertama menjelang
petugas DKPB tiba di lokasi kejadian dan penyediaan
sumber air yang dapat dimanfaatkan dilingungannya.
o Kejadian Bencana merupakan tanggungjawab lintas
sectoral, sehingga perlu ditingkatkan peran SATLAK
PB Kota Bandung pada taraf pra dan saat kejadian
bencana untuk keterpaduan dan keselarasan
perencanaan program dan kegiatan Perangkat Daerah
terutama kegiatan PIPPK yang berada pada Perangkat
Daerah kewilayahan.
o Perlunya Updateting data pemetaan kawasan rawan
kebakaran dan bencana yang dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan hasil penelitian.
o Keterlibatan sector dunia usaha/Organisasi Sosial
Kebencanaan perlu ditingkatkan kerjasama dengan
dituangkan dalam naskah kerjasama serta
meningkatkan efektifitas program Coorperation Social
Responsibility (CSR).

28
o Perlunya dukungan revisi norma peraturan

operasionalnya sebagai landasan bekerja.
b. Sasaran 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas

pelayanan public;
Sasaran 2 dengan indicator Response Time rate ≤ 15
menit.
Memiliki makna mewujudkan fungsi upaya
penanggulangan pada saat kejadian Kebakaran dan
Bencana, yang meliputi kesigapan dan keahlian dalam
pemadaman, penyelamatan dan evakuasi terhadap
korban serta sarana dan prasarana yang ready to use.
Aspek terkait dengan indicator ini mencakup kualitas
SDM, ketersediaan Sarana/prasarana, ketersediaan
sumber air di lingkungan.

o Dengan melebihi capaian target rata-rata ≤ 15 menit
menunjukan kesiapan petugas telah bekerja sesuai
dengan ketentuan memahami tugas dan
bertanggungjawab sesuai dengan target. Kondisi ini
harus terus ditingkatkan sehubungan jumlah petugas
belum memenuhi jumlah ideal kebutuhan petugas.
o Optimalisasi dukungan sarana dan prasarana dalam
arti sarana secara rutin terawat dipelihara, mesin
dalam keadaan baik, terisi BBM sehingga siap untuk
digunakan. Kondisi ini harus ditingkatkan
sehubungan kendaraan diantaranya sudah tua dan
kuantitas belum memenuhi jumlah ideal kebutuhan
kendaraan.
o Pengembangan Aplikasi emergy call 113 SIJABUNG
yang merupakan kegiatan Inovasi berbasis Teknologi
perlu ditingkatkan yang dapat mecakup aplikasi
pemetaan dan terintegrasi dengan BCC Kota Bandung.
c. Sasaran 3 : Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas

kinerja birokrasi.
Sasaran 3 dengan indicator Indek Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Memiliki makna mewujudkan fungsi Out come atau hasil

29
yang dirasakan oleh masyarakat. Dinas Kebakaran dan

Penangghulangan Bencana Kota Bandung sebagai
Perangkat Daerah yang memberikan pelayanan dasar
urusan Keamanan, ketertiban dan perlindungan
masyarakat merupakan pelayanan langsung kepada
masyarakat sehingga wujud pelayanan tersebut
dirasakan positif oleh korban terkena kejadian
kebakaran dan bencana serta oleh masyarakat
terdampak disekitarnya.
o Target yang dicapai berdasarkan hasil survey
menunjukan hasil melebihi rarget yang berarti
masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh Dinas Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran Kota Bandung
2.1.3 Kebijakan/Tindakan perencanaan dan penganggaran

yang perlu diambil untuk mengatasi factor-faktor
penyebab tersebut.
Kebijakan/Tindakan perencanaan dan penganggaran

yang perlu diambil :
 Meningkatkan koordinasi dan dukungan Perangkat

Daerah kewilayahan membentuk lembaga Satwankar-
PB,
 pemanfaatan Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK)
dalam percepatan dan akurasi informasi kejadian
bencana melalui aplikasi maping satwankar dan media
social
 Meningkatkan swadaya masyarakat untuk memenuhi
fasilitas teknis operasional.
 Meningkatkan peran SATLAK-PB Kota Bandung.untuk
peperjelas peran masing anggota dan alokasi anggaran
bantuan langsung bencana.
 Meningkatkan kerjasama untuk mendapatkan
dukungan sarana dan fasilitas pos pembantu
Kelurahan siaga melalui CSR atau kegatan PIPPK
 Meningkatkan SKKBL pada gedung dan pasar.

30
 Pengukuhan kerjasama dengan OPD terkait, forum

peduli lingkungan dll.
b. Sasaran 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan public;

 Dukungan sarana-prasarana kendaraan unit dan apd

untuk memenuhi standar ideal.
 Peningkatan Kualitas SDM melalui bimtek
sebagaimana peraturan setiap pegawai wajib
menerima diklat 180.jam setiap tahun.
 Peningkatan kuantitas SDM melalui usulan
penambahan ASN dan PHL.
c. Sasaran 3 : Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas

kinerja birokrasi.
 Meningkatkan formulasi hitung kaji cepat (Quick
assessment) pada saat kejadian kebakaran dan
bencana didukung dengan penyempurnan SOP dan
sistematika serta formulasi kajian yang brbasis
akademik.
 Meningkatkan survey ideks kepuasan masyarakat
pada keseluruhan asfek pelayanan yang
diselenggarakan oleh Dinas Kebakaran dasn
Penanggulangan Bencana Kotya Bandung.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah.
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap
instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama
(IKU). IKU merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU
digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah
yang bersangkutan.

31
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota

Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk
Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Dinas
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Nomor :
900/704-DKPB, tanggal 29 Maret 2017 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung. Sebagai upaya untuk
meningkatkan akuntabilitas, dilakukan review terhadap Indikator
Kinerja Utama, dengan memperhatikan capaian kinerja,
permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi.
Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama menunjukan

hasil sebagai berikut:

32
TABEL 2
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN
DINAS KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA KOTA BANDUNG
2014-2018
Realisasi Proyeksi
SPM/ Target Renstra PD Capaian Capaian
No Indikator Parameter Standar IKK Kinerja Kinerja Catatan Analisis
Nasional
2014 2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Presentase % - 100 % 10 16,56 19,87 23,18 30,46 19,87 23,18 30,46 9,93 Meningkatkan volume
kelurahan penyuluhan kebakaran
siaga dan bencana di Kelurahan
kebakaran rawan kebakaran dan
dan bencana bencana
lainnya
Jumlah - 151 16 25 30 35 45 30 35 45 15
Penyuluhan ke
Kelurahan
Jumlah - 151 16 25 30 35 45 30 35 45 15 Tahun 2019 peningkatan

Kelurahan level menjadi Kelurahan
siaga Siaga aktif
2 Tingkat Menit 75% ≤16.6 ≤20 ≤17 ≤16 ≤15 ≤15 14.2 14.70 ≤15 ≤15 Tingkat Waktu Tanggap
waktu menit/ menit menit menit menit menit menit menit menit menit (Response Time Rate)
tanggap 100% Daerah Layanan Wilayah
(response Manajemen Kebakaran
time rate) (WMK) kurang dari 15
menit
3 Indeks Nilai angka - 65 n/a 65 70 75 81,26 72 75 81,26 81.30
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)

33
2.3. Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Perangkat Daerah.
2.3.1. Sejauh mana Tingkat kinerja pelayanan Perangkat Daerah
dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Perangkat
Daerah.
Evaluasi dan analisa capaian kinerja masing masing sasaran

strategis Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Kota Bandung dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sasaran 1
Terwujudnya pengelolaan kebakaran dan bencana lainnya
yang handal, dini, komprehensif.
Pengelolaan kebakaran dan bencana lainnya yang handal,

dini, komprehensif diukur dengan Indikator Persentasi
Kelurahan siaga.
Keberadaan Kelurahan siaga kebakaran dan bencana

lainnya diharapkan sebagai organisasi yang tepat fungsi dan
ukuran (rightsize) memenuhi tingkat kesesuaian struktur
organisasi dengan kebutuhan sehingga dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan. Kurun waktu 2014-1018
sesuai target telah terbentuk sebanyak 151 Kelurahan atau
100%.
Kriteria Kelurahan siaga pada peroide ini sebagai berikut ;

Adanya Pengurus, Adanya Kelompok Siskamling, Adanya
Jadwal Siskamling, Adanya Buku Jaga Kegiatan Siskamling
dan Apabila ada kejadian bisa ditindaklanjuti maks 15
menit/ atau diselesaikan sendiri sebagai tindakan dini
(tercatat dalam buku Jaga).
Kelurahan siaga ini merupakan bentuk pemberdayaan

masyarakat sebagai unsur pendukung dalam membantu
pelaksanaan pengelolaan kebakaran dan bencana lainnya.
Dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan kepada

masyarakat, terdapat hal-hal kritis yang perlu
ditindaklanjuti :

34
a. Penyusunan Perencanaan harus berbasiskan kajian

akademisi, sinkronisasi dengan program/kegiatan
dengan unit organisasi dan Perangkat daerah terkait
untuk menghindari duplikasi kegiatan.
b. Pengukuhan kerjasama antar perangkat daerah dan
organisasi lainnya, hal ini merupakan salah satu
penilaian SPIP.
Sasaran 2
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan public.
Indikator respon waktu tanggap dikenal dengan Response

Time Rate adalah total waktu yang dihitung dari saat berita
kebakaran dan bencana diterima, pengiriman pasukan dan
sarana pemadam kebakaran dan bencana ke lokasi kejadian
sampai dengan kondisi siap untuk melaksanakan operasi
penanggulangan (biasa ditandai dengan keluarnya air /
penyemprotan air pertama dan penyelamatan).
Komponen waktu yang dihitung dalam Response time

ini adalah: waktu pengiriman pasukan dan sarana pemadam
kebakaran dan bencana (dispatch time), waktu perjalanan
menuju lokasi kejadian dan waktu menggelar sarana
pemadam kebakaran dan bencana sampai siap untuk
memadamkan dan penyelamatan.
Target Tingkat waktu tanggap (response time rate) yang

harus dicapai tahun 2018 sebesar ≤ 15 menit. Realisasi
capaian pada tahun 2018 over target sebesar rata-rata per
tahun sebesar 13 menit 43 detik atau 113,21 %.
Dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan kepada

masyarakat, terdapat hal-hal kritis yang perlu
ditindaklanjuti :
1. Aplikasi emergency call, diperlukan pengembangan lebih

lanjut pada level penguatan server, pengembangan
aplikasi dan integrasi aplikasi.
2. Optimalisasi dan pengembangan peran dan tupoksi UPT
sebagai ujung tombak pelayanan ke masyarakat.

35
Sasaran 3
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah Data Informasi

tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari
hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
aparatur penyelenggara pelayanan public dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
Kegiatan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan Dinas
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung
sehingga merupakan gambaran tentang kinerja pelayanan
serta untuk mengetahui perbandingan antara harapan dan
kebutuhan masyarakat dalam memperoleh pelayanan.
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) berdasarkan

keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara nomor
kep/25/m.pan/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat, dan dalam pelaksanaannya
kerjasama dengan tenaga ahli dalam bidangnya.
Hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahu

2019 Triwulan I secara umum dikategorikan baik dengan
nilan IKM 81,30 dan masuk mutu pelayanan B.
Adapun rincian 4 aspek yang dinilai sebagai berikut :
a. Aspek evakuasi kebakaran masuk dalam kategori BAIK

yaitu dengan nilai IKM sebesar 81,31
b. Aspek penyelamatan masuk kategori BAIK yatu dengan
nilai IKM sebesar 81,31
c. Aspek penanggulangan bencana masuk dalam kategori
BAIK, yaitu dengan nilai IKM sebesar 81,31
d. Aspek Pelayanan masuk dalam kategori BAIK, yaitu
dengan nilai IKM sebesar 81,28
Aspek penyuluhan masuk dalam kategori BAIK, yaitu dengan

nilai IKM sebesar 81,28.

36
2.3.2.Permasalahan dan Hambatan yang dihadapi dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

Bandung dalam melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat dihadapkan pada permasalahan dan hambatan,
sebagai berikut :
1. Belum optimalnya Penyuluhan dan Sosialisasi Pencegahan

Kebakaran dan Bencana lainnya.
2. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan, menanggulangi kebakaran dan bencana.
3. Belum optimalnya pemeriksaan dan Pengawasan bangunan
gedung terkait sistem proteksi kebakaran dan bencana
4. Keterbatasan sarana prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, penyelamatan dan bencana
lainnya;
5. Kondisi kemacetan lalu lintas;
6. Kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan.
7. Kesadaran pemilik bangunan untuk melengkapi bangunan
dengan sistem proteksi kebakaran masih kurang;
8. Kurangnya sarana air, antara lain ; banyaknya hidrant kota
yang tidak berfungsi, sungai-sungai yang yang tertutup
bangunan serta volumenya kecil serta keberadaan tandon-
tandon air sebagai sumber persediaan air untuk kebakaran
belum terealisir.
9. Kualitas dan kompetensi pegawai masih perlu ditingkatkan
bagi petugas Pencegahan, Pemadam, Penyelamat, montir dan
Penanggulangan bencana
10. Belum optimalnya upaya mitigasi, rencana kontijensi, dan
koordinasi antara para pemangku kepentingan dalam
kebencanaan terkait dengan Disharmoni regulasi antar
instansi kebencanaan.
11. Belum adanya jaminan advokasi hukum serta tunjangan
risiko kerja.
12. Belum adanya anggaran untuk ganti rugi kepada korban
terserempet mobil unit pemadam

37
2.3.3 Dampaknya Terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala

daerah terhadap capaian program Nasional/
Internasional, seperti NSPK, SPM dan SDGs.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pencegahan dan

Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung merupakan
bagian Integral dari Rencana Strategis Kota Bandung,
adapun kaitannya pada Misi ke-1 “Mewujudkan Bandung
nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan
infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan”. Tujuan 4:
“Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup berkelanjutan
dan Penanggulangan bencana yang handal”, Sasaran
“Tingkat waktu tanggap (response time rate)”.
Dampak hasil capaian target kinerja Dinas Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Dalam rangka
mitigasi bencana secara dini dan komprehensif khususnya
bencana kebakaran, adalah melalui peningkatan cakupan
pelayanan bencana kebakaran dan bencana sebesar
91,96% dan tingkat waktu tanggap (respon time rate)
kurang dari 15 menit tahun 2018. Upaya yang akan
dilakukan adalah melalui penambahan UPT Wilayah
Selatan, UPT Wilayah Barat dan UPT Wilayah Utara sehingga
upaya Pencegahan, penanggulangan dan penyelamatan
terhadap bahaya kebakaran dapat ditingkatkan.
Renstra Dinas Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Kota Bandung juga memperhatikan terhadap
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sehingga
penyusunan Renstra berpedoman pada peraturan tentang
perumahan dan bangunan, yaitu :
1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 28 Tahun

2002, Tentang Bangunan Gedung, Tanggal 16 Desember
2002, ditegaskan pada Paragraf 2 Persyaratan
Keselamatan, disebutkan Pasal 17, bahwa : “Persyaratan
kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) merupakan kemampuan
bangunan gedung untuk melakukan pengamanan
terhadap bahaya kebakaran melalui sistem proteksi pasif
dan/atau proteksi aktif.”

38
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 36

Tahun 2005, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan
Gedung, tanggal 10 September 2005, disebutkan pada
Pasal 34, bahwa : “Setiap bangunan gedung dengan
fungsi, klasifikasi, luas, jumlah lantai, dan/atau dengan
jumlah penghuni tertentu harus memiliki unit manajemen
pengamanan kebakaran.”
Dampak hasil capaian target kinerja Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung Dalam
mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan
dan penanggulangan bencana yang handal terpenuhinya
pelayanan penanggulangan kebakaran dan bencana
sebesar 100% terlayani serta pengawasan
bangunan/gedung dengan penerbitan surat Rekomendasi
system proteksi kebakaran sesuai peraturan melalui Tim
Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD).
2.3.4 Tantangan dan Peluang dalam meningkatkan pelayanan

Perangkat Daerah.

Bandung dihadapkan pada tantangan dan peluang yang
harus untuk pengembangan pelayanan kepada masyarakat.
Adapun tantangan yang harus dihadapi diantaranya:
1. Kecenderungan pembangunan Infrastruktur di Kota

Bandung terutama bangunan dan gedung mengarah
vertikal dan semakin padat untuk itu perlu
meningkatkan penanggulangan kebakaran dan bencana
yang berbasis teknologi.
2. Semakin meningkatnya partisipasi masyarakat perlu

didorong dengan pemberdayan masyarakat dan bantuan
fasilitasi pos kelurahan siaga melalui keterpaduan
kegiatan listas sector, program PIPPK di kewilayahan dan
bantuan CSR.
3. perlu meningkatkan sarana dan prasarana khususnya

sarana UPT pada 4 lokasi wilayah Kota Bandung berikut
pengadaan mobil unit pemadam kebakaran 4 unit pada
setiap UPT.

39
4. Belum adanya jaminan atau asuransi kecelakaan serta

jaminan advokasi bagi pengemudi dan pasukan.
5. Belum adanya asuransi kerugian bagi korban Lalu
lintas/serempetan mobil unit Pemadam/Bencana.
Sedangkan peluang yang dapat digunakan dan

dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan pada
masyarakat diantaranya :
1. Adanya Musrembang;
2. Adanya Kegiatan PIPPK;
3. Adanya Bantuan CSR.
2.3.5 Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan

yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan
program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
berbagai pihak diperkuat dukungan SDM petugas

yang berkualitas Permasalahan dalam jangka menengah
diarahkan untuk dapat ditangani pada RPJMD Tahun 2013
- 2018, sedangkan permasalahan jangka panjang diarahkan
dalam RPJPD.
Adapun isu strategis yang dapat diangkat dalam

RENSTRA/RPJMD ini dan perlu disiapkan landasannya
bagi pembangunan kedepan, yaitu :
1. Peningkatan Tata kelola managemen organisasi dan

akuntabilitas kinerja, peningkatan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia dan penerapan
teknologi informasi berbasis berbasis keadilan dan
penegakan hukum.
2. Meningkatkan dukungan penataan kawasan kumuh
untuk mengurangi potensi kejadian kebakaran.
3. Meningkatkan Keterpaduan penanggulangan Bencana,
Mitigasi Bencana pada Kawasan Bandung Utara (KBU),
kawasan Banjir dan ruang evakuasi bencana.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui
sinkronisasi program dan kegiatan dengan
5. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana sebagai dukungan operasional.
6. Meningkatkan pengawasan dan partisipasi dunia usaha,

40
pemilik gedung guna mencegah potensi kebakaran dan

bencana alam dilandasai penegakan hukum.
2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD.
Sebagaimana dimaklumi RPJM 2018-2023 Pemerintah Kota

Bandung memasuki periode ke 4 RPJP 25 Tahunan.
Berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri RI
Nomor: 86 Tahun 2017, tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Dinas
Kebakaran dan Penanggulangan bencana Kota Bandung
mengusulkan penambahan Program baru dan Perubahan
Nomenklatur Kegiatan. Sehingga pada penyusunan
rancangan awal RKPD tahun 2019 memiliki 10 Program dan
37 kegiatan.
Proses usulan dengan pertimbangan :
1. Adanya penambahan sub urusan baru yaitu

Penanggulangan Bencana sehingga terjadi perubahan
Struktur Organisasi, sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Bandung Nomor 08 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Kota
2. Menyelaraskan pekerjaan yang tidak sesuai nomenklatur
kegiatan dengan membuat kegiatan baru yang sesuai
dengan outputnya.
3. Sinkronisasi kegiatan dengan program untuk mendukung
ketercapaian Target Kinerja Utama.
4. Memfasilitasi tugas dan pokok structural yang belum
memiliki kegiatan, maka pada tahun 2019 diusulkan
kegiatan baru.
Rancangan awal RKPD Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung dijelaskan
sebagaimana tabel 3 sebagai berikut :

41
Tabel 3
REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2019
Catatan
RANCANGAN AWAL RKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Penting
No
Indikator Target Pagu Indikatif Indikator Target Kebutuhan
Program/Kegiatan Lokasi Program/Kegiatan Lokasi
Kinerja Capaian (Rp) Kinerja Capaian Dana (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Indikator
tersedianya sarana sasaran
pengamanan
kebakaran di
kelurahan
1 Program DKPB/Kota Tingkat waktu ≤15 3.600.000.000 Program DKPB/Kota Persentase 100% 15.024.828.232 sarpras
Peningkatan Sarana Bandung tanggap menit Peningkatan Sarana Bandung Sarana
dan Prasarana (response time dan Prasarana Prasarana
Kebakaran, rate) Kebakaran, Kebakaran dan
penyelamatan dan penyelamatan dan Bencana dalam
Bencana lainnya Bencana lainnya kondisi baik
Tingkat waktu Indikator
maksimum tanggap sasaran
(response time rate)
15 menit
2 Program Peningkatan DKPB/Kota Tingkat waktu ≤15 1.210.000.000 Program Peningkatan DKPB/Kota Tingkat waktu 15 menit 10.539.484.900 pemadam
Kesiapsiagaan Operasi Bandung tanggap (response menit Kesiapsiagaan Operasi Bandung tanggap
Pemadaman dan time rate) Pemadaman dan (response time
Penyelamatan Penyelamatan rate) 15 menit
oleh Dinas
3 Peningkatan DKPB/Kota Persentase 486.755.889 Peningkatan DKPB/Kota Tingkat waktu 15 menit 648.655.132 upt
Kesiapsiagaan Bandung Kelurahan Siaga Kesiapsiagaan Bandung tanggap
pelayanan, Pencegahan Kebakaran dan pelayanan, Pencegahan (response time
serta Penanganan bencana serta Penanganan rate)
Kebakaran dan Kebakaran dan
Bencana Bencana
Tingkat waktu ≤15
tanggap (response menit
time rate)
tingkat waktu Indikator
maksimum sasaran
assesment tanggap
darurat bencana
4 Program DKPB/Kota Persentase 30 Kel 950.000.000 Program DKPB/Kota Rata – rata 24 jam 1.097.566.150 bencana
Penyelenggaraan Bandung Kelurahan Penyelenggaraan Bandung tingkat waktu
Penanggulangan Pra Siaga Penanggulangan Pra maksimum
dan Tanggap darurat Kebakaran dan dan Tanggap assessment
bencana darurat tanggap waktu
darurat

42
Jumlah Kelurahan Indikator

Siaga Aktif sasaran
5 Program DKPB/Kota Persentase 1.225.000.000 Program DKPB/Kota Persentase 9.93% 1.218.697.608 pencegahan
Peningkatan Bandung Kelurahan Peningkatan Bandung Kelurahan
Kesiapsiagaan dan Siaga Kesiapsiagaan dan Siaga Aktif
Pencegahan Bahaya Kebakaran dan Pencegahan Bahaya Kebakaran dan
Kebakaran dan bencana Kebakaran dan bencana
bencana bencana
Jumlah Temuan Indikator

BPK Yang sasaran
Ditindaklanjuti
6 Program Pelayanan DKPB/Kota Indeks 4.084.460.538 Program Pelayanan DKPB/Kota Cakupan 100% 5.262.534.352
Administrasi Bandung Kepuasan Administrasi Bandung Pelayanan
Perkantoran Masyarakat Perkantoran Administrasi
Perkantoran
(IKM)
7 Program DKPB/Kota Indeks 241.762.367 Program DKPB/Kota Persentase 100% 3.197.481.296
Peningkatan Sarana Bandung Kepuasan Peningkatan Sarana Bandung Sarana dan
dan Prasarana Masyarakat dan Prasarana Prasarana dalam
kondisi baik
Aparatur (IKM) Aparatur
8 Program DKPB/Kota Indeks 641.050.000 Program DKPB/Kota Persentase 100% 965.549.161
Peningkatan Disiplin Bandung Kepuasan Peningkatan Bandung Pemenuhan
Aparatur Masyarakat Disiplin Aparatur prasarana
kedisiplinan
(IKM) pegawai
9 Program DKPB/Kota Indeks 4.807.450.206 Program DKPB/Kota Persentase 100% 33.600.000
Peningkatan Bandung Kepuasan Peningkatan Bandung Aparatur yang
Kapasitas Sumber Masyarakat Kapasitas Sumber memiliki
kompetensi
Daya Aparatur (IKM) Daya Aparatur sesuai bidangnya
Indeks Kepuasan Indikator
Masyarakat sasaran
10 Program DKPB/Kota Persentase 100% 311.096.000
Pengelolaan Data Bandung Layanan Data
dan Informasi dan Informasi
Perangkat daerah
Keterangan : Arsir warna kuning tahun 2020 digabung dengan program no 2 sehingga jumlah program 9 (sembilan)program.

43
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.
Setiap usulan dan aspirasi dari masyarakat melalui forum

Gabungan Perangkat Daerah dan Musrembang selalu diakomodir
disesuaikan dengan program dan kegiatan PD serta anggaran yang
tersedia. Apabila terdapat usulan yang belum terakomodir
diusulkan pada tingkat Provinsi.
Usulan program dan kegiatan masyarakat dapat dijelaskan

sebagaimana tabel 4 sebagai berikut :

44
Tabel 4
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT
No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/Volume Catatan
1 2 3 4 5 6
1 Program - Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran Meningkatnya 1 Kegiatan
Peningkatan Kecamatan Bojongloa kidul, Kelurahan Situsaeur, RW 08 Kesiagaan Dan
Kesiagaan dan (Pelatihan Satwankar) Pencegahan Bahaya
2 Pencegahan - Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran di Kebakaran 1 Kegiatan
Bahaya Kebakaran Kecamatan Kiaracondong, Kelurahan Babakan sari, RW 13
3 - Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran di 1 Kegiatan
Kecamatan Bandung wetan, Kelurahan Tamansari, RW 09
Kecamatan Cibeunying kaler, Kelurahan Sukaluyu, RW 05
Kecamatan Cibeunying kaler, Kelurahan Cigadung, RW 14
Kecamatan Bandung wetan, Kelurahan Tamansari, RW 18
Kecamatan Cibeunying kaler, Kelurahan Cihaurgeulis, RW 06
Kecamatan Cibeunying kaler, Kelurahan Cihaurgeulis, RW 14

Kecamatan Babakan ciparay, Kelurahan Babakan ciparay,
RW 06
Kecamatan Batununggal, Kelurahan Binong, RW 09

45
No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/Volume Catatan
1 2 3 4 5 6
Kecamatan Mandalajati, Kelurahan Jatihandap, RW 13
Kecamatan Regol, Kelurahan Balonggede, RW 01
Kecamatan Sumur bandung, Kelurahan Babakan ciamis,
RW 04
Kecamatan Babakan ciparay, Kelurahan Sukahaji
Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kebonwaru, RW 05
16 Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran di 1 Kegiatan
Kecamatan Andir, Kelurahan Kebon jeruk, RW 08
Kecamatan Rancasari, Kelurahan Manjahlega, RW 13
Kecamatan Andir, Kelurahan Ciroyom
Kecamatan Cinambo, Kelurahan Cisaranten wetan, RW
03

46
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN
RENJA
2019
PERANGKAT DAERAH
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Perumusan Tujuan dan sasaran RPJM Tahun 2019 Dinas

Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung,
disusun untuk menunjang ketercapaian target
pembangunan mulai dari Tingkat Kota, Provinsi dan
Nasional. Berikut ini sinkronisasi tujuan dan sasaran
dengan:
3.1.1 Sinkronisasi dengan Kebijakan Nasional, Yaitu :
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional Sesuai dengan visi

pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”,
maka pembangunan nasional 2015-2019 akan diarahkan
untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:
1. Sasaran Makro;
2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:
3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4. Sasaran Dimensi Pemerataan;
5. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antar wilayah;
6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
Pada sasaran ke 2 yaitu Sasaran Pembangunan Manusia

Dan Masyarakat, point Pembangunan Masyarakat bahwa :
“Indeks gotong royong (mengukur kepercayaan kepada
lingkungan tempat tinggal, kemudahan mendapatkan
pertolongan, aksi kolektif masyarakat dalam membantu
masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan bakti sosial,
serta jejaring sosial)”.
3.1.2 Sinkronisasi dengan Sustainable Development Goals

(SDGs),Yaitu :
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

47
(TPB) disebutkan bahwa Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan/Sustainable Development Goals adalah dokumen
yang memuat tujuan dan sasaran global tahun 2016 sampai
tahun 2030, yang mencakup 17 aspek kehidupan 169 target
dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs).
Indikator TPB berdasarkan Permendagri Nomor 7 Tahun 2018,

Terkait dengan Tugas dan Fungi Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung, yaitu Indikator ke 11 :
Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan
Berkelanjutan.
3.1.3 Sinkronisasi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI,

Nomor: 114 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan
Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota. Yaitu :
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI,

Nomor: 114 Tahun 2018 pasal 2 Jenis Pelayanan Dasar sub
urusan kebakaran daerah kabupaten/kota yaitu pelayanan
penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran.
Pasal 3
(1) Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 paling
sedikit memuat: a. layanan respon cepat (Response Time)
penanggulangan kejadian kebakaran; b. layanan
pelaksanaan pemadaman dan pengendalian kebakaran;
c. layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi; d.
layanan pemberdayaan masyarakat/relawan kebakaran;
dan e. layanan pendataan, inspeksi dan investigasi pasca
kebakaran.
(2) Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sampai dengan huruf e tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
(1) Mutu Pelayanan Dasar meliputi:
a. tingkat waktu tanggap (response time) 15 menit sejak
diterimanya informasi/laporan sampai tiba di lokasi
dan siap memberikan layanan penyelamatan dan
evakuasi;

48
b. prosedur operasional penanganan kebakaran,

penyelamatan dan evakuasi;
c. sarana prasarana pemadam kebakaran,
penyelamatan dan evakuasi;
d. kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan
penyelamatan/sumber daya manusia;
e. pelayanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi
bagi warga negara yang menjadi korban kebakaran;
dan
f. pelayanan penyelamatan dan evakuasi bagi warga
negara yang terdampak kebakaran.
(2) Mutu Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Mutu Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e dan huruf f merupakan Standar
Pelayanan Pemerintah Daerah kabupaten/kota melalui
Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sub urusan
kebakaran.
3.1.4 Sinkronisasi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI,

Nomor: 101 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan
Masyarakat (SPM) sub urusan Penanggulangan Bencana.
Sub urusan Kebencanaan merupakan salah satu

urusan yang menjadi tanggungjawab Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung, pelaksanaan
pelayanan berdasarkan harus memenuhi SPM yang telah
ditentukan, sebagaimana diamanatkan pada :
Pasal 3
Jenis pelayanan dasar sub-urusan bencana Daerah
kabupaten/kota meliputi:
a. pelayanan informasi rawan bencana;
b. pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap
bencana; dan
c. pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
bencana.
Pasal 4
1) Kegiatan pelayanan informasi rawan bencana,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a paling
sedikit memuat:

49
a. penyusunan kajian risiko bencana; dan

b. Komunikasi Informasi dan Edukasi rawan bencana.
2) Kegiatan pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf b paling sedikit memuat:
a. penyusunan rencana penanggulangan bencana;
b. pembuatan rencana kontinjensi;
c. pelatihan pencegahan dan mitigasi;
d. gladi kesiapsiagaan terhadap bencana;
e. pengendalian operasi dan penyediaan sarana
prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana; dan
f. penyediaan peralatan perlindungan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana.
3) Kegiatan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
bencana, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c
paling sedikit memuat:
a. respon cepat kejadian luar biasa penyakit/wabah
zoonosis prioritas;
b. respon cepat darurat bencana;
c. aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana;
d. pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana;
dan
e. pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana.
3.1.5 Sinkronisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri RI, Nomor: 122
Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Masyarakat (SPM)
sarana dan prasarana.
Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan sub
urusan Kebakaran wajib menyediakan Sarana dan
Prasarana pemadam Kebakaran meliputi:
a. penyiapan Sarana dan Prasarana pemadam Kebakaran;
b. Standardisasi Sarana dan Prasarana pemadam
Kebakaran; dan
c. pemeliharaan Sarana dan Prasarana pemadam
Kebakaran.
Pasal 3
(1) Penyiapan Sarana dan Prasarana pemadam Kebakaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a,
meliputi:
a. pencegahan, pengendalian, pemadaman,
Penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya
dan beracun Kebakaran;
b. inspeksi peralatan proteksi Kebakaran;
c. investigasi kejadian Kebakaran;
d. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan Kebakaran; dan

50
e. alat pelindung diri.

(2) Pencegahan, pengendalian, pemadaman, Penyelamatan,
dan penanganan bahan berbahaya dan beracun
Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, meliputi:
a. pencegahan Kebakaran dalam Daerah
kabupaten/kota;
b. pemadaman dan pengendalian Kebakaran dalam
Daerah kabupaten/kota;
c. Penyelamatan dalam Daerah kabupaten/kota; dan
d. penanganan bahan berbahaya dan beracun
Kebakaran dalam Daerah kabupaten/kota.
(3) Inspeksi peralatan proteksi Kebakaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. pendataan Sarana dan Prasarana proteksi
Kebakaran; dan
b. penilaian Sarana dan Prasarana proteksi Kebakaran.
(4) Investigasi kejadian kebakaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, meliputi:
a. penelitian dan pengujian penyebab kejadian
Kebakaran; dan
b. pemberian rekomendasi pencegahan Kebakaran.
(5) Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan Kebakaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d, meliputi:
a. sosialisasi dan edukasi pencegahan Kebakaran
kepada masyarakat;
b. pembentukan Barisan Relawan Kebakaran; dan
c. pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.
(6) Alat pelindung diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e, meliputi:
a. alat pelindung diri petugas dalam penanggulangan
Kebakaran; dan
b. alat pelindung diri petugas dalam Penyelamatan.
3.1.6 Sinkronisasi dengan Pembangunan Kawasan Kumuh

Sesuai yang diamanatkan dalam Permendagri RI Nomor
130 Tahun 2018 tentang Kegiatan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di
Kelurahan pasal 4 ayat 1 yaitu Pengadaan, Pembangunan,
Pengembangan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana
lingkungan pemukian sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
huruf a, meliputi :
a. Jaringan air minum
b. Drainase dan selokan

51
c. Sarana pengumpulan sampah dan sarana pengolahan

sampah
d. Sumur resapan;
e. Jaringan pengelolaan air limbah domestic skala
pemukiman;
f. Alat pemadam api ringan;
g. Pompa kebakaran portabel;
h. Penerangan lingkungan pemukiman; dan/atau
i. Sarana prasarana lingkungan pemukiman lainnya.
Dinas kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota

Bandung membantu kawasan tersebut untuk menyediakan
alat pemaam api ringan dan pompa kebakaran portable,
yang tercantum dalam kegiatan penataan sarana dan
prasarana kawasan dan logistic.
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan
isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
termuat dengan jelas Tujuan, sasaran, Indiktor dan target
kinerja Renstra Tahun 2018 – 2023 Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung.
3.2.1 Visi Kota Bandung
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan
daerah. Visi juga dapat diartikan sebagai arah pembangunan
atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5
(lima) tahun mendatang (clarity of direction) yang menjawab
permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis
yang harus diselesaikan dalam jangka menengah. Dengan
mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang
daerah, kondisi, permasalahan, dan tantangan
pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka
Visi Kota Bandung Tahun 2018-2023, yaitu:
Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:

52
Bandung : Meliputi seluruh wilayah dan isinya. Artinya Kota

Bandung dan seluruh warganya yang berada di dalam
satu kawasan dalam batas-batas tertentu yang
berkembang sejak tahun 1810 hingga sekarang,
Unggul : Dengan berbagai capaian prestasi yang telah diraih pada

periode sebelumnya, maka Pemerintah Kota Bandung
akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik disetiap
sektor serta tetap menjadi contoh bagi daerah lain dalam
bentuk terobosan bagi pembangunan daerah. Dukungan
SDM Kota Bandung yang berkualitas baik secara fisik
dan mental akan berdampak positif tidak hanya terhadap
peningkatan daya saing dan kemandirian daerah, namun
juga dalam mendukung pembangunan Kota Bandung.
Nyaman : Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan,

maka kualitas infrastruktur yang sudah baik harus terus
ditingkatkan dengan tetap memperhatikan dampak
terhadap kualitas lingkungan. Pemenuhan kebutuhan
dasar manusia seperti tanah, air dan udara harus
terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali
dengan ruang-ruang kota dan infrastruktur
pendukungnya yang responsif terhadap berbagai aktifitas
dan perilaku penghuninya. Kebutuhan ruang dalam
konteks pelaksanaan pembangunan harus tetap berpihak
terhadap lingkungan,
Sejahtera : Kesejahteraan lahir dan batin yang ingin diwujudkan

merupakan kesejahteraan yang berbasis pada individu,
keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan
sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks
lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa
dan batiniah. Kesejahteraan dalam arti yang sejati adalah
keseimbangan hidup yang merupakan buah dari
kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar
seluruh dimensi dirinya meliputi ruhani, akal, dan jasad.
Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling
berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah,
adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah
dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang
paripurna. Kesejahteraan seperti inilah yang akan
membentuk kepercayaan diri yang tinggi pada
masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas
kehidupan yang semakin baik hingga menjadi teladan
bagi kota lainnya.

53
Agamis : Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,

manifestasi dari kesempurnaan kehidupan beragama
sebagai wujud perintah Tuhan bahwa tujuan akhir dari
kehidupan beragama harus mampu menjadi rahmat bagi
alam semesta. Terwujudnya masyarakat yang agamis
adalah kondisi yang harus hadir sepanjang tahun 2018-
2023. Dalam masyarakat yang agamis semua warga
masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing
ke dalam bentuk cara berfikir, bersikap dan berbuat.
Ajaran agama tidak saja hanya dijadikan kegiatan ritual
namun juga diimplementasikan ke dalam pencapaian
pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sosial
kemasyarakatan
Dengan demikian visi Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul,

Nyaman, Sejahtera dan Agamis bermakna “Layanan dasar yang
unggul dalam hal birokrasi, pembangunan manusia, infrastruktur
dan layanan publik lainnya akan menghadirkan kenyamanan
dalam melakukan aktivitas sosial ekonomi sehari-hari, serta
kemudahan dalam berinvestasi dan berwirausaha yang pada
gilirannya akan secara terus menerus meningkatkan
kesejahteraan warga masyarakat yang menjadi tujuan akhir
pembangunan. Sedangkan, agamis adalah perwujudan nilai-nilai
luhur yang mencerminkan kepatuhan terhadap norma dan aturan
sebagai pijakan dasar dalam bermasyarakat”.
3.2.2 Misi Kota Bandung
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan memperhatikan
faktor-faktor lingkungan strategis internal dan eksternal.
Rumusan Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Membangun Masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan

berdaya saing
Pemerintah Kota Bandung dengan berlandaskan nilai-nilai agama

dan budaya, berkomitmen memberikan kemudahan serta menjamin
terselenggaranya pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial yang
bermutu, adil dan merata.
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Melayanai, Efektif,

Efisien, dan Bersih
Pemerintah Kota Bandung membangun sumber daya aparatur yang

berintegritas dan kompeten, melalui smart government yang
terintegrasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif,
efisien dan prima

54
3. Membangun Perekonomian yang Mandiri, Kokoh, dan

Berkeadilan
Kota Bandung sebagai sebuah kota jasa, mendorong kesejahteraan

masyarakat yang merata dan berkeadilan melalui pertumbuhan
ekonomi yang berbasis padat tenaga kerja dan UMKM lokal
4. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang,

pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan
ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan
Pemerintah Kota Bandung mendorong pembangunan infrastruktur

dan penataan ruang secara sinergis dengan mengutamakan
pemenuhan kebutuhan dasar sesuai daya dukung lingkungan,
melalui sistem yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan
5. Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif

dan terintegrasi
Pemerintah Kota Bandung berkomitmen menyelenggarakan

pembangunan kota secara partisipatif, kolaboratif dan terintegrasi
dengan melibatkan masyarakat dan swasta
Untuk mencapai kualitas perencanaan yang berkelanjutan,

maka pada setiap tingkatan dan tahapan perencanaan
harus selaras dan konsisten. Keselarasan hubungan antara
misi RPJMD dengan misi RENSTRA Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung.
Berdasarkan Analisis Logic Model, Misi yang terkait adalah

Misi pada poin angka 2 dan poin angka 4, sebagaimana
diagram TUJUAN DAN SASARAN Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung sebagi berikut :

55
TARGET
KINERJA
INDIKATOR SASARAN PADA
NO TUJUAN SASARAN
SASARAN TAHUN KE
2019 2020
1 Mewujudkan Kota Meningkatnya Kelurahan yang 0 2
Bandung sebagai Kualitas memiliki sarana kelura
kota yang tangguh Pencegahan, pengamanan han
terhadap ancaman Penanggulangan kebakaran
kebakaran dan Kebakaran dan
bencana Bencana Mewujudkan 15 15
Respon Waktu menit menit
tanggap Darurat
Kebakaran dan
Bencana
tingkat waktu 100% 100%

maksimum
assesment
tanggap darurat
bencana
kelurahan siaga 15 38
aktif kebakaran kelura kelura
dan Bencana han han
Persentase 100% 100%

temuan BPK yang
diselesaikan
Indeks Kepuasan 81,30 81,31

Masyarakat

56
BAB IV
RENJA RENCANA KERJA DAN PENDANAAN

2019 PERANGKAT DAERAH
4.1. Faktor-faktor yang Menjadi Bahan Pertimbangan

Terhadap Rumusan Program dan Kegiatan
Penyusunan Program dan kegiatan Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung tahun 2019
berdasarkan pertimbangan kepada; Pencapaian Visi dan
Misi Kepala Daerah, Pencapaian Kebijakan Nasional,
Pencapaian SDGs, Pencapaian SPM dan Pembangunan
Kawasan Kumuh.
Rumusan Program dan Kegiatan beberapa kali mengalami

revisi untuk memenuhi sinkronisasi dengan kebijakan
Nasional, Provinsi dan Daerah serta antar Daerah.
Pertimbangan lainnya adalah sinkronisasi terhadap Tugas

dan fungsi Jabatan Struktural mulai dari eselon IV, III dan
II. Harus Memiliki capaian target, indicator dan formlasi
yang harus ditempuh. Hal yang terpenting dengan adanya
rumusan program dan kegiatan setiap jabatan structural
memiliki fungsi yang jelas, terukur dan tidak duplikasi
melalui analisa Logic Model dan Pemetaan Kinerja tahun
2018-2023.
4.2. Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung tahun 2019.
Berdasasarkan RENSTRA Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung yang telah
tersusun, telah disusun rumusan Program dan Kegiatan
Tahun 2019 sebagai berikut :

57
Tabel 4.2
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2019
Dan Prakiraan Maju Tahun 2020
Pemerintah Kota Bandung
Prakiraan Maju Rencana

Rencana Tahun 2019 (tahun rencana)
Urusan / Bidang Urusan Tahun 2020
Indikator Kinerja Catatan
No Kode Pemerintahan Daerah dan Target Kebutuhan Target Kebutuhan
Program / Kegiatan Sumber Penting
Program / Kegiatan Lokasi Capaian Dana / Pagu Capaian Dana / Pagu
Dana
Kinerja Indikatif Kinerja Indikatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A NON URUSAN
Persentase temuan BPK Indikator
yang diselesaikan sasaran
1 05 02 01 01 Program Pelayanan Cakupan Pelayanan Kota 100% 4.857.018.264 APBD KOTA 168 4.044.376.686
BANDUNG
Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran Bandung Laporan
02 01 01 002 Kegiatan Penyediaan Jasa Jumlah Laporan Jasa Kota 12 509.289.278 12 Laporan 534.753.742
Komunikasi, Sumber Daya Air Bulanan Komunikasi, Air Bandung Laporan
dan Listrik dan Listrik
02 01 01 003 Kegiatan Penyediaan Jasa Jumlah laporan jasa Kota 12 449.323.000 12 Laporan 411.789.150
Peralatan dan Perlengkapan peralatan dan perlengkapan Bandung Laporan
Kantor kantor
02 01 01 006 Kegiatan Penyediaan Jasa Jumlah Unit Kendaraan Kota 58 Unit 684.550.000 58 Unit 500.000.000
Pemeliharaan dan Perizinan Yang Dibayarkan Jasa Bandung
Kendaraan Dinas/Operasional Perijinannya
02 01 01 008 Kegiatan Penyediaan Jasa Jumlah penyediaan Jasa Kota 8 Orang 455.772.236 8 Orang 405.772.236
Kebersihan Kantor Kebersihan Kantor Bandung
02 01 01 009 Kegiatan Penyediaan Jasa Jumlah unit Peralatan Kerja Kota 42 Unit 70.400.000 42 Unit 73.920.000
Perbaikan Peralatan Kerja yang diperbaiki Bandung
02 01 01 010 Kegiatan Penyediaan Alat Jumlah Penyediaan ATK Kota 24 Jenis 74.506.575 24 Jenis 74.506.575
Tulis Kantor Bandung

58

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
02 01 01 011 Kegiatan Penyediaan Barang Jumlah Jenis Pengadaan Kota 7 Jenis 75.632.876 7 Jenis 75.632.876
Cetakan dan Penggandaan Cetakan Dan Pengadaan Bandung
02 01 01 012 Kegiatan Penyediaan Jumlah Jenis Komponen Kota 7 Jenis 27.299.370 7 Jenis 28.664.339
Komponen Instalasi Instalasi Listrik/ Penerangan Bandung
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
02 01 01 013 Kegiatan penyediaan peralatan Jumlah penyediaan Peralatan Kota 8 Jenis 606.869.929 8 Jenis 225.000.000
dan perlengkapan kantor Dan Perlengkapan Kantor Bandung
02 01 01 014 Kegiatan Penyediaan Peralatan Jumlah Laporan Jenis Kota 12 126.428.000 12 Laporan 126.428.000
Rumah Tangga Penyediaan Peralatan Bandung Laporan
Rumah Tangga
02 01 01 015 Kegiatan Penyediaan Bahan Jumlah Laporan Jenis Bahan Kota 12 53.018.000 12 Laporan 55.668.900
Bacaan dan Peraturan Bacaan Bandung Laporan
Perundang-Undangan
02 01 01 017 Kegiatan Penyediaan Makanan Jumlah Laporan Penyediaan Kota 12 89.007.600 12 Laporan 89.007.600
dan Minuman Makanan dan Minuman Bandung Laporan
Bulanan
02 01 01 018 Kegiatan Rapat-Rapat Jumlah Laporan Koordinasi Kota 12 750.000.000 12 Laporan 560.962.769
Kordinasi dan Konsultasi ke dan Konsultasi Keluar Bandung Laporan
Luar Daerah Daerah
02 01 01 020 Kegiatan Penyediaan Jasa Jumlah Jasa Pengamanan Kota 17 884.921.400 17 Orang 884.921.400
Pengamanan Kantor Kantor Bulanan Bandung Orang Kegiatan
Baru

59

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 05 02 01 02 Program Peningkatan Persentase Sarana dan Kota 100% 3.145.609.008 APBD KOTA 10 Laporan 3.460.169.909
BANDUNG
Sarana dan Prasarana Prasarana dalam kondisi Bandung
Aparatur baik
02 01 02 022 Kegiatan Pemeliharaan Jumlah Pemeliharaan Kota 3 100.710.447 5 Gedung 105.745.969
Rutin/Berkala Gedung Kantor Rutin/Berkala Gedung Bandung Gedung
Kantor
02 01 02 042 Kegiatan Rehabilitasi Jumlah Gedung Kantor Kota 3 3.056.664.601 5 Gedung 2.523.359.655,05
Sedang/Berat Gedung Kantor Yang Direhabilitasi Bandung Gedung
3 05 02 01 03 Program Peningkatan Jumlah Laporan Kota 36 971.869.800 APBD KOTA 36 Laporan 947.732.500
BANDUNG
Disiplin Aparatur Peningkatan Disiplin Bandung Laporan
Aparatur
02 01 03 002 Kegiatan Pengadaan Pakaian Jumlah Pakaian Dinas Kota 120 stel 92.400.000 120 stel 97.020.000
Dinas Beserta Perlengkapannya Beserta Perlengkapannya Bandung
02 01 03 003 Kegiatan Pengadaan Pakaian Jumlah pengadaan pakaian Kota 350 stel 879.469.800 350 stel 562.243.492
Kerja Lapangan kerja lapangan Bandung
02 01 03 005 Kegiatan Pengadaan Pakaian Jumlah Pakaian Khusus Kota 0 stel 0 350 stel 150.000.000
Khusus Hari-Hari Tertentu Hari-Hari Tertentu Bandung

60

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4 05 02 01 05 Program Peningkatan Persentase Aparatur yang Kota 100 % 33.600.000 APBD KOTA 12 Laporan 27.978.288
BANDUNG
Kapasitas Sumber Daya memiliki kompetensi Bandung
Aparatur sesuai bidangnya
02 01 05 004 Kegiatan Pembinaan Kinerja Jumlah laporan aparatur Kota 12 33.600.000 12 Laporan 27.978.288
Aparatur dinas mengikuti pembinaan Bandung Laporan
kinerja
Indeks Kepuasan Indikator
Masyarakat sasaran
5 05 02 01 08 Program Pengelolaan Data Persentase layanan data Kota 81.30 266.956.000 81.50 222.290.830
dan Informasi Perangkat dan informasi Bandung APBD KOTA Program
BANDUNG Baru
Daerah
02 01 08 001 Kegiatan Pengembangan Laporan dokumen data Kota 1 266.956.000 1 Aplikasi 222.290.830
Database terpadu dan lingkup kebakaran dan Bandung Aplikasi Kegiatan
Informasi Perangkat Daerah kebencanaan Baru

61

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
B URUSAN
Jumlah Kelurahan Indikator
Siaga Aktif sasaran
6 05 02 01 27 Program Peningkatan Persentase Kelurahan Kota 9.93% 1.218.697.608 APBD Program 25.16% 1.014.793.853
Kesiapsiagaan dan Siaga aktif kebakaran Bandung KOTA Baru
Pencegahan Bahaya dan Bencana BANDUNG
Kebakaran dan Bencana
02 01 27 001 Kegiatan Pembinaan Jumlah Kader Kelurahan Kota 200 orang 539.998.800 2100 orang 450.771.558
Pencegahan Bahaya Siaga Aktif Kebakaran Bandung
Kebakaran dan Bencana yang
Terbina
02 01 27 002 Penyuluhan pencegahan Jumlah Penyuluhan Kota 15 Kelurahan 469.997.000 31 Kelurahan 392.336.576
bencana kebakaran Kebakaran dan Bencana Bandung
02 01 27 003 Kegiatan Penyusunan, Jumlah Penyusunan Kota 1 Draft 208.701.808 1 Draft 171.685.719,05
Sosialisasi dan Pengawasan Peraturan Pencegahan Bandung Peraturan Peraturan
Peraturan Pencegahan Bahaya Kebakaran dan
Bahaya Kebakaran dan Bencana
Bencana
Jumlah bangunan dan Kota 720 720
gedung yang diawasi dan Bandung gedung/kawasan gedung/kawasan
diperiksa alat pemadam dan pemukiman pemukiman
proteksi kebakaran baik aktif
maupun pasif serta alat
proteksi kebakaran di
kawasan pemukiman

62

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Tingkat waktu maksimum Indikator
tanggap (response time sasaran
rate) 15 menit
7 05 02 01 28 Program Peningkatan Response Time ≤ 15 Menit Kota ≤ 15 11.225.139.100 APBD ≤ 15 Menit 10.977.288.366
Kesiapsiagaan Operasi Bandung Menit KOTA
Pemadaman dan BANDUNG
Penyelamatan
02 01 28 001 Kegiatan Pelayanan Persentase layanan Kota 100% 10.471.162.400 12 Laporan 9.871.162.400
Penanggulangan operasi pemadaman dan terdampak Bandung
pemadaman kebakaran dalam waktu
tanggap
02 01 28 004 Kegiatan Pelayanan Persentase layanan Kota 0 0 digabung 100% 502.944.606
Pencegahan, Penanggulangan penanggulangan kebakaran Bandung dg
Bahaya Kebakaran dan dan bencana dalam waktu program
Bencana ( 4 UPT) tanggap ini
Jumlah Sosialiasi Kota 0 0 31 Kelurahan
penanggulangan kebakaran Bandung
dan bencana kepada
masyarakat
02 01 28 002 Kegiatan Peningkatan Jumlah petugas pemadam Kota 576 352.856.200 576 orang 282.284.960
Kapasitas Pelayanan yang mengikuti pelatihan Bandung orang
Kesiapsiagaan Operasi Peningkatan Kapasitas
Pemadaman dan Penyelamatan
02 01 28 003 Penyelamatan dan evakuasi Persentase Layanan Kota 100% 401.120.500 100% 320.896.400
korban penyelamatan dan evakuasi Bandung
pada kondisi membahayakan
manusia (operasi kebakaran
dan non kebakaran) dalam
waktu tanggap

63

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
tingkat waktu maksimum Indikator
assesment tanggap darurat sasaran
bencana
8 05 02 01 29 Program Peningkatan Rata-rata tingkat waktu Kota 24 Jam 1.091.176.700 APBD KOTA Program 24 Jam 1.096.027.617
BANDUNG
Penanggulangan Pra dan maksimum assesment Bandung Baru
Tanggap Darurat Bencana tanggap darurat bencana
02 01 29 001 Kegiatan pencegahan dan jumlah aparatur dan warga Kota 200 407.348.700 200 orang 412.199.617
mitigasi bencana negara di kawasan rawan Bandung orang
bencana yang memperoleh
informasi rawan bencana
sesuai jenis ancaman
bencana
Jumlah Aparatur dan warga 0 200 orang
negara yang mendapat
pelatihan kebencanaan
02 01 29 002 Kegiatan Pelayanan Persentase layanan tanggap Kota 100 % 273.924.000 100 % 273.924.000
Penanganan Darurat Bencana darurat bencana kebakaran Bandung
dalam waktu tanggap
Persentase tingkat waktu 100% 100%

maksimum assesment
tanggap darurat bencana
Kegiatan Kerjasama dan Persentase penyaluran 100% 409.904.000 409.904.000

Penyaluran bantuan kebutuhan dasar yang
Penanggulangan Bencana ditindaklanjuti

64

No Kode Pemerintahan Daerah dan Target Kebutuhan Target
Program / Kegiatan Sumber Penting Kebutuhan Dana
Program / Kegiatan Lokasi Capaian Dana / Pagu Capaian
Dana / Pagu Indikatif
Kinerja Indikatif Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase tersedianya Indikator
sarana pengamanan sasaran
kebakaran di kelurahan
9 05 02 01 30 Program Peningkatan Persentase tersedianya Kota 0% 16.120.047.944 APBD Program 1.65% 18.289.692.172
Sarana dan Prasarana sarana pengamanan Bandung KOTA Baru
Kebakaran, Penyelamatan, kebakaran di kelurahan BANDUNG
dan Bencana
02 01 30 001 Kegiatan Pengadaan Sarana Jumlah Jenis Pengadaan Kota 14 Jenis 14.344.817.944 14 Jenis 10.768.771.121,61
dan Prasarana Pencegahan Sarana dan Prasarana Bandung
Bahaya Kebakaran Kebakaran, Penyelamatan
dan Bencana
02 01 30 002 Kegiatan Pemeliharaan Jumlah Pemeliharaan sarana Kota 59 Unit 1.066.080.000 59 Unit 925.420.304,70
Sarana dan Prasarana dan prasarana kebakaran, Bandung
Pencegahan Bahaya penyelamatan dan bencana
Kebakaran
02 01 30 003 Kegiatan Rehabilitasi Sarana Jumlah Laporan Rehabilitasi Kota 12 709.150.000 Kegiatan 0 0
dan Prasarana Pencegahan sarana dan prasarana Bandung Laporan di
Bahaya Kebakaran kebakaran, penyelamatan hilangkan
dan bencana lainnya
Kegiatan penataan sarana dan Jumlah kawasan kumuh di Kota 0 0 Kegiatan 2 632.737.704,70
prasarana kawasan dan kelurahan yang memilki Bandung Kelurahan Baru Kelurahan
logistik sarana pengamanan
kebakaran

65

Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Tingkat waktu maksimum Indikator
tanggap (response time rate) sasaran
15 menit
10 05 02 01 31 Peningkatan Kesiapsiagaan Response Time ≤ 15 Menit Kota ≤ 15 767.593.205 APBD Program 0 0
Pelayanan, Pencegahan, serta Bandung Menit KOTA hilang
Penanganan Kebakaran dan BANDUNG
Bencana
02 01 20 022 pelayanan penanggulangan bahaya Jumlah Pelayanan Kota 25 394.181.910 Kegiatan 0 0

kebakaran dan bencana-UPT Wil penanggulangan operasi Bandung Kejadian di
Barat pemadaman, bencana, hilangkan
penyelamatan
Selatan pemadaman, bencana, hilangkan
penyelamatan
Timur pemadaman, bencana, hilangkan
penyelamatan
Utara pemadaman, bencana, hilangkan
penyelamatan
JUMLAH 39.709.473.669 33.148.053.887

66
BAB V
RENJA PENUTUP
2019
5.1. CATATAN PENTING
Rencana Kerja Dinas Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana Kota Bandung Tahun 2019 merupakan dokumen
awal (tahun kesatu) dalam RPJMD Kota Bandung tahun
2018 - 2023.
Rencana Kerja (RENJA) menjadi sangat penting artinya

dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait
dengan perencanaan pembangunan daerah sebagai wujud
nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi
berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedapankan
perencanaan pembangunan yang berbasis pada masyarakat,
Community Base Development (CBD) dengan keterlibatan
lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam
menciptakan Good Gavernance sesuai dengan tuntutan
paradigma baru.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung selain menjadi
pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2019, berfungsi :
1. sarana peningkatan kinerja yaitu sebagai bahan

pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2019,
2. RENJA digunakan sebagai sarana untuk melakukan
kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi
seluruh jajaran Dinas
3. RENJA memberikan umpan balik yang sangat diperlukan
dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana
di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan
seluruh staf Dinas sehingga akan diperoleh peningkatan
kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang.

67
5.2. KAIDAH PELAKSANAAN

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam
pencapaian target-target yang telah ditetapkan pada tahun-
tahun sebelumnya, Hal ini akan menjadi pertimbangan
pencapaian target pada Renstra PD Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Tahun 2019 – 2023.
Keberhasilan Program dan Kegiatan Dinas Kebakaran

dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung merupakan
tanggungjawab bersama, secara struktural satu sama lain
saling terkait sehingga dalam pelaksanaannya harus
terpadu dan terjalin koordinasi yang baik.
Sebagaima diketahui Tugas Pemadam Kebakaran

secara logis akan terus berkembang seiring dengan
pesatnya perkembangan pembangunan. Berkenaan hal
tersebut dituntut kesungguhan dalam mengelola dan
melaksanakan kegiatan.
Sikap terbuka, toleran dan kesediaan untuk

kerjasama secara positif dan kreatif akan menambah
keberhasilan program. Sehingga apa yang menjadi harapan
organisasi terhadap keberhasilan program dan kegiatan
dimaksud dapat mengantarkan terwujudnya visi dan misi
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
Dalam rangka menjamin terlaksananya program dan

kegiatan pembangunan dalam hal pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, maka ditetapkan kaidah-
kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Seluruh jajaran pejabat struktural Dinas Kebakaran dan

Penanggulangan Bencana Kota Bandung, masyarakat
dan dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan
program dan kegiatan yang telah ditetapkan dan
rencana kerja tahun 2019 secara sinergis dan
terintegrasi.
2. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota
Bandung berkewajiban menjamin konsistensi antar
dokumen perencanaan dan penganggaran sebagai

68
pedoman dalam penyusunan APBD Kota Bandung

tahun 2019.
3. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota
Bandung berkewajiban memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan rencana kerja Tahun 2019.
4. Dalam rangka menjaga efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan program, setiap pejabat struktural wajib
melakukan pengendalian pelaksanaan rencana kegiatan
melalui upaya koreksi dan melaporkan secara berkala
triwulan kepada Kepala Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung melalui
Sekretaris.
5. Rencana kerja tahun 2019 berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai akhir Tahun 2019. Langkah-langkah
persiapan dimulai sejak tanggal ditetapkan hingga
pelaksanaannya perlu terus dilakukan dengan
memperhatikan dan menerapkan prinsip - prinsip
koordinasi, sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi dan
efektivitas serta efisiensi dalalm penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.
5.3. RENCANA TINDAK LANJUT

Dengan ditetapkannya Renja Tahun 2019, selanjutnya Renja
Tahun 2019 akan dipergunakan sebagai acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dengan
berpedoman pada Kebijakan Umum Anggaran Anggaran
Sementara (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.
Bandung, Mei 2019

KEPALA DINAS KEBAKARAN DAN
PENANGGULANGAN BENCANA
KOTA BANDUNG
H.. DADANG IRIANA, SH, M.Si

Pembina Utama Muda
NIP. 19620102 198609 1 003


Renja Diskar PB 2019

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Renja Diskar PB 2019

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

I

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

Rencana Kerja merupakan komitmen Dinas Kebakaran dan

Rencana Kerja Tahun 2019

Rencana kerja memuat indikator kinerja Dinas Kebakaran

Bandung, Mei 2019

KEPALA DINAS KEBAKARAN DAN

H. DADANG IRIANA, SH.,M.Si

Rencana Kerja Tahun 2019

KATA PENGANTAR .................................................................. I

Rencana Kerja Tahun 2019

5.1. Catatan Penting................................................................ 66

Rencana Kerja Tahun 2019

1.1. Latar Belakang

Rencana kerja (Renja) merupakan proses penjabaran lebih

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebakaran dan

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kebakaran dan

1.2. Landasan Hukum

Rencana Kerja Dinas Kebakaran dan Penanggulangan

Rencana Kerja Tahun 2019

landasan hukum, sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan

Rencana Kerja Tahun 2019

16. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud Penyusunan Rencana kerja Dinas Kebakaran dan

Adapun tujuan penyusunan Renja Dinas Kebakaran dan

1. Memberikan arah pedoman dan kebijakan bagi seluruh

2. Menjadikan pedoman arah kebijakan dalam menetapkan

3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta melaksanakan

4. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan

Rencana Kerja Tahun 2019

5. Memberikan kerangka dasar dalam upaya peningkatan

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika naskah Renstra Dinas Kebakaran dan

Bab ini memuat latar belakang, Landasan Hukum,

Bab II Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Dinas

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

Bab ini memuat telaahan Tujuan dan sasaran yang akan

Pada bagian ini berisikan uraian penutup, yang memuat

Rencana Kerja Tahun 2019

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu

Evaluasi pencapaian kinerja Pelaksanaan Rencana kerja

Hasil evaluasi capaian Renja akan memuat Realisasi

Berikut ini hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas

Rencana Kerja Tahun 2019

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian

1.05.1.05.02.01.16 Penyediaan bahan Kuantitas dan 1 kegiatan 1 Laporan 0 0 0% 0 0 Laporan 100,00%

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian

Rencana Kerja Tahun 2019

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian

Rencana Kerja Tahun 2019

Prakiraan Realisasi Capaian