Anda di halaman 1dari 227

Bab

I
Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelaksanaan pem bangunan daerah tidak lepas dari perencanaan
sebagai suatu proses untuk m enentukan tindakan yang tepat di m asa depan,
m elalui urutan pilihan, dengan m em perhitungkan sum ber daya yang
tersedia. Hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan adalah
adanya keterkaitan antara tujuan, arah dan sasaran pembangunan daerah baik
dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yang akan
dijabarkan dalam perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, setiap daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan
daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), rencana pembangunan daerah
untuk 5 tahun (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka pendek atau tahunan
(RKPD).

Salah satu doukum en perencanaan daerah adalah R encana Kerja


Pem erintah D aerah (RKPD), yang m enggam barkan perencanaan
pem bangunan daerah dalam kurun waktu satu tahun. Penyusunan RKPD
Kabupaten Sampang tahun 2017merupakan penjabaran dariRencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sampang Tahun
2013 - 2018 dan mengacu pada RKPD Provinsi Jawa Timur dan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). Dalam penuyusunan RKPD ini juga mengacu pada prinsip-
prinsip perencanaan pembangunan daerah, yaitu:

a. satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;


b. peran dan kewenangan akan dilakukan masing-masing stakeholders, dalam
hal ini pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan;
c. mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah;
d. dapat dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-
masing daerah.

Penyusunan R KPD tahun 2017dilakukan m elalui enam tahapan sesuai


dengan Pasal 101 ayat 2 Peratuaran M enteri D alam Negeri Nom or 54 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Tahapan tersebut meliputi:(a) persiapan penyusunan
RKPD; (b) penyusunan rancangan awal RKPD; (c) penyusunan rancangan RKPD;
(d) pelaksanaan Musrembang RKPD; (e) penyusunan rancangan akhir RKPDdan
(f) penetapan RKPD.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
1
Bab
I
Pendahuluan

RKPD disusun dengan m enggunakan pendekatan teknokratis,


partisipatif, politis, top do w n danbottom up (Perm endagri No.54 Tahun
2010). Pendekatan teknokratis dilakukan denganmenggunakan metode dan
kerangka berfikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
daerah. Metode dan kerangka berpikir ilmiah tersebut merupakan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematisterkait perencanaan
pembangunan berdasarkan bukti fisis, data dan informasiyang akurat, serta
dapat dipertanggungjawabkan. Fungsi dari metode dan kerangka berfikir ilmiah
tersebut antara lain untuk: (i) mengevaluasi secara menyeluruh tentang kinerja
pembangunan tahun lalu; (ii) merumuskancapaian kinerja penyelenggaraan
urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah masa kini; (iii) merumuskan
peluang dan tantangan ke depan yang mempengaruhi capaian sasaran
pembangunan daerah; (iv) merumuskan tujuan, strategi, dan kebijakan
pembangunan daerah; (v) memproyeksikan kemampuan keuangan daerah dan
sumber daya lainnya berdasarkan perkembangan kondisi makro ekonomi; (vi)
merumuskan prioritas program dan kegiatan SKPD berbasis kinerja; (vii)
menetapkan tolak ukur dan target kinerja capaian program dan kegiatan
pembangunan daerah dengan mempertimbangkan SPM; (viii) memproyeksikan
pagu indikatif program dan kegiatan pada tahun yang direncanakan;
(ix)menetapkan SKPD penanggungjawab pelaksana, pengendali, dan evaluasi
rencana pembangunan daerah.

Proses partisipatif dilakukandengan m engikutsertakan seluruh


pem angku kepentingan pem bangunan antaralain m elalui m ekanism e
M usyawarah dan diskusi publik antar pem angku kepentingan. Pendekatan
partisipatif dilaksanakan dengan mempertimbangkan: (i) relevansi pemangku
kepentingan yang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, di setiap
tahapan penyusunan RKPD; (ii) kesetaraan antara para pemangku kepentingan
dari unsur pemerintah dan non pemerintah dalam pengambilan keputusan; (iii)
transparansi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan serta melibatkan
media massa; (iv) keterwakilan seluruh segmen masyarakat, termasuk kelompok
masyarakat rentan termarjinalkan dan pengarusutamaan gender; (v) terciptanya
rasa memiliki masyarakat terhadap RKPD; (vi) terciptanya konsensus atau
kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan, seperti:
perumusan prioritas isu dan permasalahan, perumusan tujuan, strategi, dan
kebijakan serta prioritas program.

Pendekatan Politis dalam penyusunan R KPD dim aksudkan, dokum en


yang disusun m erupakan penjabaran dari RPJM D. Penjabaran mengandung
makna bahwa RKPD merupakan terjemahan yang tepat dan sistematis atas visi,
misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ke dalam tujuan,
strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah selama masa jabatan.
Selain itu, program-program yang direncanakan juga mempertimbangkan isu

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
2
Bab
I
Pendahuluan

strategis pada penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pokok-


pokok pikiran DPRD Kabupaten Sampang.

Proses topdow ndan bottom updilakukan secara berjenjang m ulai dari


Desa, Kecam atan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Pendekatan
perencanaan pembangunan daerah bottomupdan topdown, hasilnya
diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan mulai dari desa,
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga tercipta
sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan
rencana pembangunan daerah. Pendekatan buttomup dilaksakan dengan
menjaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan dalam pembangunan pada
tahun yang direncanakan (2017). Sedangkan pendekatan topdowndimaksudan
untuk menyelaraskan dan menjaga konsistensi RKPD Kabupaten Sampang
Tahun 2017 dengan RPJPD,RPJMD; serta RTRW Kabupaten Sampang. Berbagai
pendekatan ini dimaksudkan untuk menjamin terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (goodgovernance) serta keselarasan program prioritas
provinsi dan nasional.

Terdapat tiga substansi utam a dalam RKPD K abupaten Sam pang 2017.
Substansi pertama adalah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah. Bagian ini
berisi gambaran kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan daerah dan
pembiayaan daerah dan prakiraan untuk tahun yang direncanakan. Substansi
kedua, yaitu Program Prioritas Pembangunan Daerah. Bagian ini memuat
program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
dan pencapaian keadilan yang berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD.
Subtansi ketiga adalah rencanan kerja (renja) yang akan dilaksanakan oleh
masing-masing SKPD yang disertai prakiraan kebutuhan pendanaan yang
bersumber dari APBD Kabupaten Sampang, APBD Provinsi ataupun APBN. RKPD
juga merupakan pedoman penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA),
Penentuan Prioritas dan Plafon Anggran Sementara (PPAS). KUA dan PPAS yang
telah disepakati akan digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD
tahun anggaran 2017.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan


Landasan hukum dalam penyusunan RKPD Kabupaten Sampang adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 3851);
2. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4286);

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
3
Bab
I
Pendahuluan

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No
104, Tambahan Negara Republik Indonesia No. 4421)
4. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 No 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4725);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No 244, Tambahan Negara
Republik Indonesia No. 5587); sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
24);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4578);
9. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 No. 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4614);
10. Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang tata cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 No.96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 4663);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 No. 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
4
Bab
I
Pendahuluan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No 21, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia No 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 No 114);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2017;
20. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang
Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2015-
2019;
22. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025.
23. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sampang;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sampang Tahun 2013-2018.

1.3. Hubungan Antar Dokum en


Penyusunan RKPD Kabupaten Sam pang Tahun 2017sebagai suatu
produk perencanaan daerah harus berlandaskan dan m em pertim bangkan
dokum en perencanaan dan penganggaran lain. RKPD harus terintegrasi dan
menjadi satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lain baik di tingkat

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
5
Bab
I
Pendahuluan

nasional maupun daerah. Dokumen perencanaan dan dan penganggaran yang


dikeluarkoan oleh pemerintah daerah antara lain (1) RPJPD, (2) RPJMD, (3)
Renstra-SKPD, (4) RKPD dan (5) Renja-SKPD. Bila dilihat dari rentang waktu
dokumen perencanaan, maka akan terlihat sebuah hirarki yang saling terkait.
Hal ini terlihat pada dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang akan
menjadi rujukan bagi dokumen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek.
Secara diagram keterkaitan hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan dan
penganggaran lainnya dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini.

Gam bar 1.1.


Keterkaitan RKPD dengan Dokum en Perencanaan Lainnya

RPJP RPJM RKP NAS/PROP


NAS/PROP&RTR NAS NAS/PROP&RTR NAS

acuan memperhatikan diacu PUSAT/PROP

P J P
RPJP RPJM RKPD KAB
DAERAH DAERAH SAMPANG RAPBD APBD
2017

P
acuan

P P
RT/RW RENSTRA RENJA SKPD RKA SKPD RINCIAN
KABUPATEN SKPD APBD

UU No.25/04 UU No.17/03
SPPN KN

KET: P=PEDOMAN, J=DIJABARKAN

RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2017 merupakan pedoman dasar


dalam penyusunan Rancangan APBD dengan mengacu RKP dan RKPD Provinsi
Jawa Timur serta menjabarkan RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018.
Keterkaitan antar dokumen ini penting bagi penyusunan kebijakan daerah yang
konsisten demi mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.

1.4. Sistem atika Dokum en RKPD


Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Sampang mengikuti sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam Bab I ini memuat latar belakang penyusunan RKPD
Kabupaten Sampang, landasan hukum pentingnya penyusunan
RKPD, hubungan keterkaitan RKPD dengan dokumen
perencanaan lainnya, sistematika penulisan, maksud dan tujuan
RKPD.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
6
Bab
I
Pendahuluan

BAB II : EVALUASI HASIL PE LA KSANAA N R KPD TAHUN LALU DAN


CAPAIAN KINERJA PE NY ELENGGAR AA N PEM ERINTA HAN
Dalam Bab II menjabarkan tentang hasil evaluasi RKPD tahun
2016, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan
dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Sedangkan
pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan
tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dalam kesejahteraan
masyarakat, pelayanan umum, daya saing daerah dan
permasalahan pembangunan.

BAB III : RANCA NGA N KERANGKA EKO NOM I D AERAH DAN


KEBIJA KAN KEUANGAN DAERAH
Pada bab III menjelaskan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan
perkiraan tahun berjalan (arah dan kebijakan ekonomi daerah),
yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi
daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah
daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian
daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan
pembiayaan daerah.

BAB IV : PR IORITAS DA N SASA RAN PEM BANG UNA N D AERAH


Bab ini akan memuat prioritas dan sasaran pembangunan
daerahmengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan
sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis
terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan
capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi
isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan
nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka
pendanaan dan pokok-pokok pikiran DPRD.Perumusan prioritas
dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas
kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD
berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.

BAB V : RENCA NA PR OGRAM D AN KEG IATA N PR IOR ITAS DAER AH


Bab ini menguraikan mengenai rencana program dan kegiatan
prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi
pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan
capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana
program dan kegiatan mewakili aspirasi dan kepentingan
masyarakat yang merupakan hasil dari musrenbang. Sehingga,
program dan kegiatan yang direncanakan bermanfaat atau
memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat.

BAB VI : PENUTUP

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
7
Bab
I
Pendahuluan

Pada penutup dikemukakan tentang hal-hal pokok yang termuat


dalam keseluruhan dokumen RKPD, sebagai pedoman bagi
semua pihak dalam memfungsikan RKPD sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku.

1.5. M aksud Dan Tujuan


M aksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Pem erintah
Daerah (RKPD ) Kabupaten Sam pangTahun 2017 adalah sebagai pedom an
perencanaan bagi sem ua stak eh olders (pem angku kepentingan) dalam
pem bangunan K abupaten Sam pang dalam kurun waktu satu tahun.Maksud
penyusunan RKPD Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Menjabarkan arahan umum RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018
yang terkait dengan hasil kajian mengenai isu stategis yang diperkirakan
akan berdampak terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
tahun 2017.
b. Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan merumuskannya menjadi
prioritas pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan hak dasar
masyarakat.
c. Mengidentifikasi perkiraan ketersediaan sumberdaya dan dana
pembangunan yang akan dijadikan salah satu kekuatan pembangunan.
d. Memberikan arah dan sekaligus tolok ukur keberhasilan pembangunan.

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:


a. Memberikan arah dan pedoman dalam kebijakan pembangunan bagi
masyarakat, maupun seluruh SKPD Kabupaten Sampang dalam penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran SKPD tahun 2017.
b. Menjadi pedoman dalam penyusunan KUA dan PPAS serta APBD Tahun
Anggaran 2017.
c. Memberikan fokus kegiatan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.
d. Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan
pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat
Pemerintah.
e. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam perencanaan alokasi sumber
daya dalam pembangunan daerah

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 I
8
Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

BAB II
EVALUASI HASIL PE LAKSANAA N R KPD TAH UN 2015
DAN CAPAIAN KINERJA PENYE LENGGARAAN PEM ER INTAHA N

2.1 Gam baran Um um K ondisi Daerah


2.1.1. Aspek G eografi dan Dem ografi
2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan W ilayah
1. Luas dan batas wilayah adm inistrasi
Kabupaten Sam pang berada diantara Kabupaten Bangkalan dan
Kabupaten Pam ekasan. Luas wilayah daratan Kabupaten Sampang
mencapai 1.233,30 km 2 yang terdiri dari 14 kecamatan, 6 kelurahan, 180
desa, 949 dusun, 1.074 Rukun Warga dan 2.281 Rukun Tetangga.
Kecamatan terluas di Kabupaten Sampang adalah Kecamatan Banyuates,
dengan luas 141,23 km 2 atau 11,45 persen dari wilayah Kabupaten
Sampang. Sedangkan kecamatan dengan luasan terkecil adalah
Kecamatan Pangaregan dengan luas 42,69 km 2 atau 3,46 persen dari
keseluruhan daratan Kabupaten Sampang. Selain itu, Kabupaten
Sampang juga memiliki satu pulau yang terpisah dari daratan bernama
Pulau Mandangin atau Pulau Kambing dengan luas 1,65 km 2. Batas-batas
wilayah administrasi Kabupaten Sampang sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Kabupaten Bangkalan
Sebelah Timur : Kabupaten Pamekasan

2. Letak dan kondisi geografis


Posisi K abupaten Sam pang yang berada di pusat pulau M adura
m enjadi jalur distribusi utam a. Kabupaten Sampang berada diantara
113 o - 113 o o - 07 o
memiliki garis pantai yang panjang di sebelah utara dan selatan, yang
sangat strategis untuk pengembangan industri kemaritiman. Selain itu,
posisi Kabupaten Sampang berada diantara Kabupaten Bangkalan dan
Pamekasan memiliki nilai tambah dalam pendistribusian barang antar
wilayah karena dilalui oleh jalan utama di Pulau Madura, sebagaimana
yang digambarkan berikut.

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
1

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Gam bar 2. 1
Peta Kabupaten Sampang

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang

3. Topografi
Kabupaten Sam pang m em punyai topografi yang cenderung datar
dan bergelom bang sehingga berpotensi dalam pengem bangan lahan
pertanian. Topografi yang datar cocok untuk ditanami padi atau sebagai
lahan persawahan. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten Sampang
berada diantara 0 300 meter di atas permukaan laut. Kecamatan
Sampang merupakan kecamatan di Kabupaten Sampang dengan luas
wilayah terbesar berkategori datar, yaitu sebesar 5.849 ha. seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. 1
Rincian Klasifikasi Kelerengan Tanah di Kabupaten Sampang

KELERENGAN (Ha)
N Bergelomba Sangat
KECAMATAN Datar Curam
O ng Curam
(0-2%) (>15-40%)
(>2-15 %) (>40%)
1 Sreseh 2.721,00 4.474,00 - -
2 Torjun 2.615,00 1.725,50 78,50 -
3 Pangarengan 2.595,63 1.674,37 - -
4 Sampang 5.849,63 985,75 165,62 -
5 Camplong 5,099,00 1.866,00 28,00 -
6 Omben 3,530,93 5,308,92 2.739,80 51,35
7 Kedungdung 3.370,60 7.576,40 1.148,00 213,00
8 Jrengik 3.349,00 2.240,00 493,00 453,00
9 Tambelangan 3.411,50 4.565,00 708,50 321,00
10 Banyuates 2.823,50 9,407,50 1.892,00 -
11 Robatal 301,50 7.364,50 398,00 -
12 Karangpenang 81,50 7.400,50 943,00 -
13 Ketapang 1.173,28 5.580,70 5.399,04 374,98
14 Sokobanah 863,57 7.638,00 1.253,47 1.085,96
Jumlah 37.785,64 64.807,14 15.246,93 2.490,29
Sumber : Bappeda Kabupaten Sampang

Kelerengan wilayah Kabupaten Sampang bervariasi antara datar,


bergelombang, curam dan sangat curam dengan klasifikasi sebagai
berikut:

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
2

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Kelerengan 0-2% meliputi luas 37.785,64 Ha atau 31,40 persen dari


luas wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada wilayah
ini sangat baik untuk pertanian tanaman semusim.
Kelerengan >2-15% meliputi luas 67.807,14 Ha atau 53,86 persen dari
luas wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian dengan
tetap mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air. Selain itu
pada kemiringan ini cocok juga untuk konstruksi/ permukiman
Kelerengan >15-40% meliputi luas 15.246,93 Ha atau 12,67 persen
dari luas wilayah keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk pertanian
tanaman keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah terkena erosi
dan kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini pun
tidak cocok untuk konstruksi.
Kelerengan >40% meliputi luas 2.490,03 Ha atau 2,07 persen dari luas
wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori
kemiringan yang sangat terjal (curam) dimana lahan pada kemiringan
ini termasuk lahan konservasi karena sangat peka terhadap erosi,
biasanya berbatu diatas permukaannya, memiliki run off yang tinggi
serta kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini tidak
cocok untuk konstruksi. Daerah ini harus merupakan daerah yang
dihutankan agar dapat berfungsi sebagai perlindungan hidrologis
serta menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.

4. Geologi
Jenis tanah m erupakan unsur penting sebagai penentu kesesuaian
dalam pengem bangan kom oditas pertanian. Jenis tanah yang terbentuk
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: bahan induk, batuan
induk, curah hujan, bentuk wilayah, dan pengaruh kegiatan manusia.
Sifat kimia dan sifat bahan induk sangat mempengaruhi unsur hara yang
tersedia dalam tanah, akan mempengaruhi kesuburan dan produksi
tanaman. Secara umum jenis tanah pada Kabupaten Sampang meliputi
alluvial, litosol, alluvial kelabu kekuningan, komplek mediteran-gromosol-
litosol, asosiasilitosol dan mediteran coklat kemerahan, grumosol kelabu,
komplek mediteran merah dan litosol, komplek grumosol kelabu dan
litosol serta asosiasi hidromorf dan planosol coklat kekelabuan.
Tabel 2. 2
Jenis dan Luas Tanah di Kabupaten Sampang
Luas
No Jenis
Hektar Persentase
1 Alfisol, Inseptisol 56.752,35 46,18
2 Entisol 20.814,85 16,94
3 Inseptisol 1.769,91 1,44
4 Mollisol 43.549,89 35,44
JUMLAH 122.887,00 100
Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
3

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Jenis tanah yang ada di K abupaten Sam pang bagian yang terluas
ad alah tanah dari jenis A lfisol, Inseptisol. Luas wilayah dengan jenis
tersebut yakni 56.752,35 ha diikuti jenis tanah Entisol dengan luas
20.814,85 ha. Dengan sebagian besar jenis tanah tersebu t cocok untuk
dikembangkan komoditas pertanian seperti tembakau, padi, jagung,
kedelai, tebu, kapas, dan tanaman tanaman berumur pendek lainnya.

5. Hidrologi
K abupaten Sam pang m em iliki p otensi hid rologi yang sangat
besar u ntuk dikem bangkan. Kabupaten Sampang memiliki 34 sungai
yang terkelompok menjadi dua sub wilayah, yaitu:
1) Kabupaten Sampang Selatan, terdapat 25 sungai, yaitu:
Sungai Pangetakan, Sungai Legung, Sungai Kalah, Sungai Tambak
Batoh, Sungai Taddan, Sungai Gunong Maddah, Sungai Sampang,
Sungai Kamuning, Sungai Madungan, Sungai Gelurang, Sungai
Gulbung, Sungai Lampenang, Sungai Cangkreman, Sungai Bakung,
Sungai Pangandingan, Sungai Cangkokon, Sungai Pangarengan,
Sungai Kepang, Sungai Klampis, Sungai Dampol, Sungai Sumber
Koneng, Sungai Kati, Sungai Pelut dan Sungai Jelgung.
2) Kabupaten Sampang Utara, terdapat 9 sungai, yaitu:
Sungai Pajajagan, Sungai Dempo Aban g, Sungai Sumber Bira,
Sungai Suwa an, Sungai Sodung, Sungai Manding, Sungai Rabian,
Sungai Brambang dan Sungai Sumber Lanjang, Sungai Nipa, Sungai
Brumbung, Sungai Mandirah.
Berdasarkan satuan wilayah penambangan daerah aliran sungai
(SWP-DAS), Kabupaten Sampang terbagi atas 6 (enam) Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang meliputi:
1) DAS K em uning, dengan luas 48.556 Ha dan merupakan Prioritas
penanganan lahan kritis. Aliran sungai kemuning berada di zona
tengah dan secara administratif SWP-DAS Kemuning meliputi
sebagian besar wilayah Kecamatan Robatal (bagian hulu), Omben,
Kedungdung (bagian tengah), Sampang dan Camplong (bagian hilir).
2) DAS Nedung (Nepa-Sodung) dengan luas 37.142 ha berada di zona
utara dan merupakan prioritas II penanganan lahan kritis. Secara
administratif DAS Nedung meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan
Sokobanah, Ketapang dan Banyuates.
3) DAS Blega, dengan luas 34.381 ha berada di zona barat dan
merupakan prioritas III dalam penanganan lahan kritis. Secara
administratif DAS Blega meliputi wilayah Kecamatan Tambelangan,
Jrengik, Torjun, dan Sreseh dan sebagian kecil wilayah Kecamatan
Kedungdung.
4) DAS Sam ajid, dengan luas 1.522 ha berada di zona timur dan
merupakan prioritas IV dalam penanganan lahan kritis. Secara

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
4

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Administratif DAS Samajid meliputi sebagian kecil Kecamatan


Robatal, Omben, dan Camplong.
5) DAS Tam bengan, dengan luas 700 ha dan secara administratif berada
di sebagian kecil wilayah Kecamatan Banyuates bagian barat.
6) DAS Tam beru dengan luas 586 ha yang secara administratif berada
di sebagian kecil wilayah Kecamatan Sokobanah bagian Timur.

6. Klim atologi
Berdasarkan letak astronom isnya, K abupaten Sam pang m em ilki
iklim tropis dengan 2 (dua) m usim yaitu m usim penghujan dan m usim
kem arau. Musim penghujan merupakan waktu yang tepat untuk
menanam karena ketersediaan air yang cukup melimpah. Selain itu pada
saat musim penghujan Kabupaten Sampang sangat rawan terhadap
bencana banjir, curah hujan yang cukup tinggi di wilayah utara
khususnya di kecamatan Kedungdung, Robatal dan Karang Penang
hampir semua bermuara di kali Kamuning. Daya tampung kali kemuning
yang semakin terbatas menyebabkan luapan air pada daerah sekitar
wilayah sungai.Data curah hujan perbulan tahun 2015 di kabupaten
Sampang sebagai berikut.
Gam bar 2. 2
Data Curah Hujan Tertinggi Kabupaten Sampang
Tahun 2015

Sumber: DPU Pengairan Kab. Sampang

7. Penggunaan lahan
Tanah atau lahan m enurut penggunaannya dapat dibedakan
m enjadi 2 bagian besar, yaitu tanah sawah dan non sawah.
Penggunaan tahan sawah menurut jenis pengairannya terdiri dari sawah
dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah teknis,
sawah dengan pengairan sederhana. Sedangkan tanah non-sawah terdiri
dari perkarangan, tanah untuk bangunan dan halaman,
tegalan/kebun/huma, padang rumput, tambak, dan kolam/tebat.
Gam bar 2. 3
Luas Lahan Menurut Penggunaaannya di Kabupaten Sampang Tahun 2014

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
5

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

5

t

Sumber: Kompilasi Data Kabupaten Sampang 2015

2.1.1.2. Potensi Pengem bangan W ilayah


Kabupaten Sam pang m em iliki potensi yang sangat besar baik dari
fisik wilayah, sum berdaya alam , infrastruktur, dan wilayah rawan
bencana. Berdasarkan potensi pengembangan wilayah, Kabupaten
Sampang memiliki beberapa potensi wilayah diantaranya:
1. Potensi Fisik wilayah
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Sampang merupakan potensi wilayah
yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan, dimana
tinjauan akan potensi fisik dasar ini didasarkan atas kondisi topografi,
jenis tanah, hidrologi, dan iklim dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Berdasarkan ketinggian wilayah yang dimiliki maka terdapat wilayah
pantai dimana secara tidak langsung berdampak pada mata
pencaharian penduduk yaitu nelayan serta sangat cocok juga untuk
lokasi pengembangan industri dan perdagangan serta untuk wisata
pesisir.
2) Pada wiayah dengan ketinggian sedang sangat dimungkinkan untuk
pengembangan lahan pertanian dan perkebunan, komoditi yang
banyak dibudidayakan oleh masyarakat antara lain tembakau,
kedelai, jagung dan wijen.
3) Berdasarkan kesamaan jenis tanah dan hidrologi untuk wilayah
Sampang bagian utara telah dikembangkan kawasan agropolitan
meliputi kecamatan Banyuates, Ketapang dan Tambelangan dengan
jenis komoditas holtikultura semangka, cabe jamu dan bantul.
4) Jenis tanah alluvial yang terdapat pada wilayah yang kebanyakan
berada di sepanjang sungai dan dekat dengan muara, dimana jenis
tanah ini merupakan endapan tanah liat pasir halus berwarna hitam
kelabu dengan daya tanah air cukup baik. Jenis tanah tersebut
sangat baik digunakan untuk areal penggaraman.
5) Jenis tanah mediteran merah dan litosol yang berasal dari bahan
induk volkan intermedier dimana pada wilayah dengan jenis tanah
tersebut merupakan wilayah batu kapur dan batu putih (dolomit)

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
6

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

hingga oleh masyarakat setempat dibutuhkan sebagai wilayah


penambangan.

2. Potensi Sum berdaya Alam


Kabupaten Sampang memiliki beragam potensi sumberdaya alam
yang potensial untuk dikembangkan pada setiap kecamatan. Potensi SDA
tercermin atas komoditas yang paling dominan dari sektor-sektor yang
berkembang pada masing-masing kecamatan sehingga mempermudah
dalampengembangan selanjutnya. Adapun potensi dari masing-masing
kecamatan di Kabupaten Sampang adalah seperti pada tabel berikut ini.

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
7

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

3. Potensi Infrastruktur
Potensi infrastruktur Kabu paten Sam pang dapat dikem bangkan
m elalui wilayah darat dan laut. pada wilayah darat, aksesibilitas Kabupaten
Sampang menuju Surabaya lebih mudah. Melalui jembatan Suramadu,
mobilitas penduduk dalam melaksanakan aktivitas ekonomi ataupun aktivitas
lainnya dapat berjalan lebih lancar. Selain itu, dari wilayah laut juga dapat
dikembangkan sistem transportasi laut yang berfungsi sebagai jalur
perdagangan ke luar daerah dalam memasarkan komoditi yang dihasilkan oleh
Kabupaten Sampang. Pada Selat Madura telah dibangun Pelabuhan
Pengumpan Regional Taddan,jalur yang dihubungkan adalah Sampang
Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan BanyuwangiPelabuhan lokal Tanglok
merupakan pelabuhan untukperdagangan, komoditas yang diperdagangkan
dari Sampang bersal dari sektor perikanan, sedangkan dari Probolinggo yang
diangkut adalah pasir hitam. Pada jalur laut Jawa yang dilayani adalah
Sampang-Kalimantan, dimana komoditas dari Sampang berbasis perikanan dan
tenaga kerja sedangkan dari Pulau Kalimantan yang diangkut adalah kayu
hutan.

4. W ilayah Rawan Bencana


Bencana Alam Banjir disebabkan oleh keadaan alam dan ulah cam pur
tangan m anusia. Keadaan alam yang dimaksud adalah kondisi dataran yang
cukup landai dan dilalui oleh sungai-sungai sehingga ketika air laut pasang,
sebagian daratan itu berada di bawah permukaan air laut. Disamping itu, banjir
juga bisa terjadi karena curah hujan tinggi. Fenomena kenaikan paras muka air
laut (sea level rise) juga menjadi penyebab meningkatnya frekuensi dan
intensitas banjir. Selain itu Bencana banjir terjadi akibat tingginya curah hujan,
kondisi penampang sungai yang tidak mampu lagi menampung debit banjir,
kondisi morfologi sungai yang berkelok-kelok, serta adanya penambahan
kapasitas debit banjir melalui anak-anak Sungai Kemuning, selain sistem
drainasi yang kurang berfungsi dengan baik. Banjir di Kabupaten Sampang
seringkali terjadi di Kecamatan Sampang yang menggenangi 3 kelurahan dan 3
desa.

Untuk m engantisipasi terjadinya banjir, salah satu u paya yang


dilakukan adalah pada daerah hu lu juga telah dilakuk an penanam an
vegetasi pada lahan-lahan kritisyang dapat m enahan air hujan, pengerukan
sungai atau norm alisasi sungai. Normalisasi sungai bertujuan mengangkat
sedimen yang tertampung di sungai, untuk menambah daya tampung atau
volume air yang bisa tertampung di sungai. Selain itu adanya pengawasan dan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

9

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

pemberian sanksi tegas kepada oknum yang tak bertanggung jawab dalam
usahanya untuk merubah kawasan lindung menjadi kawasan budidaya.
Selanjutnya pembuatan embung dan reservoir sebagai bak penampung air
biasanya ditempatkan didaerah perbukitan guna menahan aliran air dan
menampung air agar tidak cepat mengalir ke daerah bagian bawah. Di samping
itu juga berguna sebagai cadangan air di musim kemarau. Perbaikan saluran-
saluran air serta saluran drainase perkotaan sangat berguna dalam mengatasi
banjir. Hal ini dilakukan agar aliran air bisa lancar dan tidak tersendat atau
tertahan di selokan yang mengakibatkan banjir.

Daerah yang rawan terhadap longsor di K abu paten Sam pang meliputi
wilayah perbukitan karena memiliki kelerengan yang lebih tinggi dan sangat
rentan terhadap longsor khususnya disekitar wilayah tengah Kabupaten
Sampang. Sedangkan daerah kritis di Kabupaten Sampang meliputi lahan
lahan kering yang tersebar di seluruh Kabupaten Sampang. Lahan lahan kritis
tersebut merupakan areal yang tengah mengalami erosi dan harus segera
ditangani agar tidak menimbulkan dampak yang berkepanjangan. Penanganan
lahan kritis ini tersebar di sepanjang DAS di Kabupaten Sampang. DAS tersebut
antara lain DAS Nodung yang berada di Kecamatan Banyuates, Ketapang dan
Sokobanah, DAS Kemuning yang berada di Kecamatan Robatal, Omben,
Kedungdung, Sampang, dan Camplong, DAS Semajid yang berada di
Kecamatansebagian Kecamatan Robatal, Sokobanah, Omben, Camplong dan
DAS Blega yang terdapat di Kecamatan Tambelangan, Jrengik, Torjun,
Kedungdung, Sreseh. Namun, ada beberapa prioritas penanganan erosi
tersebut antara lain yang ada di Kecamatan Sampang, Omben, Kedungdung dan
Robatal.

W ilayah pesisir selatan Kabupaten Sam pang rawan terhadap abrasi laut
adalah di wilayah Kecamatan Camplong dan Kecamatan Sreseh. Adanya abrasi
ini disebabkan karena rusaknya dan berkurangnya hutan mangrove yang
menjadi barrier dari abrasi ini. Untuk meminimalisir adanya abrasi ini maka
rehabilitasi dan reboisasi hutan mangrove sangat diperlukan. Sedangkan untuk
wilayah pesisir utara, lebih rentan terhadap abrasi dikarenakan gelombang laut
yang lebih besar dan tidak adanya mangrove di wilayah pesisir utara. Tidak
adanya mangrove ini dikarenakan kondisi pesisir wilayah utara merupakan
pantai berkarang sehingga mangrove sulit untuk tumbuh.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

10

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Gambar 2. 4
Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi

Sumber: RTRW Kabupaten Sampang

2.1.1.3. Aspek D em ografi


Penduduk dapat berperan sebagai m odal atau pengham bat dalam
pem bangu nan. Peran penduduk yang begitu strategis harus diberdayakan agar
dapat menjadi modal pembangunan. Hal ini disebabkan penduduk yang
berkualitas (memiliki pendidikan tinggi atau ketrampilan) dapat menghasilkan
produktivitas yang tinggi. Sebaliknya bila kualitas penduduk rendah akan
membebani atau menghambat kemajuan daerah. Kondisi demografis penduduk
Kabupaten Sampang dapat dilihat sebagai berikut.

1. Jum lah dan Kepadatan Penduduk


Perkem bangan jum lah dan kepadatan penduduk Kabupaten Sam pang
pada tahun 2015 m engalam i penuru nan dari tahun sebelum nya. Dengan
luas wilayah 1.233,30 km, maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten
Sampang pada tahun 2015 adalah 746 jiwa/km. Nilai tersebut lebih rendah
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 763 jiwa/km.
Perkembangan kepadatan penduduk Kabupaten sampang dapat dilihat dalam
gambar berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

11

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Gambar 2. 5
Kepadatan dan Jumlah Penduduk per Kecam atan Tahun 2011 2015













t t

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Jumlah penduduk Kabupaten Sampang pada tahun 2015 menurun


menjadi 919.825 jiwa dari tahun 2014 sebanyak 940.536 jiwa, penurunan ini
lebih disebabkan adanya perpindahan penduduk. Kecamatan Sampang
merupakan wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi pada tahun
2015.Jumlah penduduk di Kecamatan Sampang sebanyak 117.279. Sebaliknya,
Kecamatan Pangarengan menjadi wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk
terkecil sebanyak 20.867 jiwa.

2. Rasio Jenis Kelam in


Rasio jum lah pendudu k berjenis kelam in perem pu an di Kabupaten
Sam pang lebih besar dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Hal ini
ditunjukkan dengan sex ratio Kabupaten Sampang tahun 2015 adalah sebesar
99,10 persen. Artinya, perbandingkan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan
dengan jumlah penduduk perempuan 99,10 : 100. Meskipun demikian, ada
beberapa kecamatan yang menunjukkan hal sebaliknya dengan jumlah
penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan. Beberapa kecamatan tersebut
adalah Kecamatan Omben, Kecamatan Jrengik, Kecamatan Sokobanah dan
Kecamatan Kecamatan Karangpenang.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

12

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

3. Kom posisi Penduduk berdasark an Tingkat P endidik an


Kualitas penduduk dengan indikator tingkat pendidikan yang tinggi
akan m enjadi m odal pem bangu nan daerah. Sumber daya manusia yang
unggul dengan tingkat pendidikan yang tinggi dapt menjadi modal berharga
bagi kemajuan perekonomian Kabupaten Sampang. Tingkat pendidikan
penduduk Kabupaten Sampang tergolong rendah. Penduduk dengan tingkat
pendidikan yang memenuhi standar minimal wajib belajar 9 tahun hanya
sebesar 10,99 persen dari total penduduk Kabupaten Sampang. Penduduk
dengan pendidikan akhir SMA sederajat dan perguruan tinggi masin-masing
hanya sebesar 8,07 dan 2,92 persen. Dengan kondisi tersebut,
Gambar 2. 6
Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Sampang
8,07% 2,92%

10,14%

44,74%

34,13%

Tidak Punya Ijasah SD SD Sederajat SLTP Sederajat SLTA Sederajat PT

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2015

2.1.2 Aspek Kesejahteraan M asyarakat


Kondisi perekonomian Kabupaten Sampang dapat digambarkan melalui
beberapa indikator, seperti produk domestik regional bruto maupun per kapita,
struktur serta pertum buhan ekonomi.

2.1.2.1 Foku s Kesejahteraan dan Pem erataaan Ek onom i


1. Pertumbuhan PDRB
PDRB m erupakan salah satu indik ator m ak ro ekonom i su atu w ilayah
yang m encerm ink an k em am puan pengelolaan sum ber daya alam serta faktor
produksi. Kemampuan ini tercermin pada besaran nilai pada tujuh belas sektor
diantaranya sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; pertambangan dan
penggalian; industri pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

14

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Akomodasi dan Makan Minum; keu Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan
dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya.
Dari ketujuh belas sektor dalam PDRB, sektor pertanian m em iliki
kontribusi terbesar dalam m enunjang besarnya PD RB Kabu paten S am pang.
Sampai dengan tahun 2014, kontribusi sektor pertanian masih mendominasi
dengan capaian lebih dari 30 persen pada setiap tahunnya. Tingginya kontribusi
sektor pertanian dibandingkan sektor lainnya disebabkan karena sebagian besar
penduduk di Kabupaten sampang bekerja di sektor tersebut. Disisi lain, sektor
transportasi dan pergudangan memiliki pertumbuhan tertinggi pada tahun 2014
dan 2015.

2. Pertumbuhan Ekonomi
Selam a periode tahun 2010 -2015, pertum buhan ekonom i K abupaten
Sam pang m engalam i fluktuasi. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang
mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebesar 5,13 persen. Hal ini
mengindikasikan perbaikan perekonomian masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
ini ditopang oleh kenaikan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang Tahun 2010 sampai
dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Gambar 2. 7
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010-2015
6
5,78 5,81
5,8
5,63
5,6

5,4
5,26
5,2 5,13
5,07
5

4,8

4,6
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BPS Kabupaten Sampang, 2016

3. Pendapatan per Kapita


Perkem bangan pendapatan per kapita K abupaten S am pang
m enu njukk an tren yang sem akin m eningkat. Pendapatan per kapita
Kabupaten Sampang pada tahun 2015 naik sebesar 9,03 persen, menjadi

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

15

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Rp.15.694.665,4 meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp.15.800.193,2


atau. Peningkatan pendapatan perkapita di Kabupaten Sampang
mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan penduduk. Rincian
perkembangan pendapatan per kapita periode tahun 2010-2015 dapat dilihat
dalam gambar berikut:
Gambar 2. 8
Pendapatan Per Kapita Kab. Sampang Tahun 2010 2014

16.000.000

15.694.665,4
14.000.000
15.800.193,2
12.000.000 15.308.698,7
10.438.162,1
10.000.000 9.538.166,3
8.628.337,0

8.000.000

6.000.000

4.000.000

2.000.000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*

umber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015


*) Angka sangat sementara

4. Inflasi
Tingk at inflasi K abupaten S am pang dalam kurun waktu lim a tahun
m engalam i fluk tuasi. Inflasi merupakan suatu instrumen yang menunjukkan
tingkat perkembangan harga secara umum, yang besarannya diperoleh dari
perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu indeks yang menggambarkan
perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDR B atas dasar
harga konstan. Inflasi pada tahun 2014 sebesar 6,38 persen, dan turun menjadi
5,59 pada tahun 2015.
Menurunnya nilai inflasi menunjukkan adanya nilai uang secara nominal
semakin berkurang. Perkembangan tingkat inflasi di Kabupaten Sampang pada
periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat dalam gambar
berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

16

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Gambar 2. 9
Inflasi Kabupaten Sampang Tahun 2010 2015
7

6 6,38
5,88 5,59
3,24
5 4,98
4,74

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2015


*) Angka sangat sementara

2.1.2.2 Foku s Kesejahteraan S osial


1. Pendidikan
Fokus kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari
beberapa indikator, diantaranya angka melek huruf, angka partisipasi kasar, dan
angka partisipasi murni. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di bidang
pendidikan, maka beberapa upaya yang dilakukan adalah pemerataan dan
perluasan akses pendidikan, dengan memperluas daya tampung satuan
pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik
dari berbagai golongan masyarakat.Perkembangan masing-masing indikator
dijelaskan sebagai berikut.
Angka m elek huruf (AM H ) di K abupaten Sam pang m enu njuk kan
perkem bangan yang m eningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015
AMH mengalami peningkatan sebesar 2,18 persen dari tahun sebelumnya.Angka
tersebut diperoleh dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa baca
tulis sebanyak 563.088 orang dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
sebanyak 613.925 orang. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas
sumberdaya manusia, yang merupakan salah satu langkah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan angka melek huruf di
Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

17

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Gambar 2. 10
Angka Melek Huruf Kabupaten SampangTahun 2012-2015

94
91,72
92
89,76
90

88 87,01

86 84,9

84

82

80
2012 2013 2014 2015

Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Indikator kedua dalam m engukur tingkat kesejahteraan dalam bidang


pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar. Angka Partisipasi Kasar SD/MI
diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah dijenjang pendidikan SD/MI/Paket
A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun. APK
SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah dijenjang
pendidikan SMP/MTs dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15
tahun. APK SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah siswa yang bersekolah
dijenjang pendidikan SMA/MA/SMK/ Paket C dibagi dengan jumlah penduduk
kelompok usia 16 - 18 tahun.Perkembangan tingkat APK untuk setiap jenjang
pendidikan di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.5
Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Sampang Tahun 2012 - 2015
APK Satuan 2012 2013 2014 2015
SD/MI/Paket A % 114,31 112,08 114,18 112,46
SMP/MTs/Paket B % 112,31 105,46 102,03 105,04
SMA/SMK/MA/Paket C % 50,93 52,56 58,02 58,59
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Secara um um , capaian APK K abupaten Sam pang baik pada pendidikan


m enengah pertam a (SM P sederajat) dan pendidikan m enengah atas (SM A
sederajat) m enunjukkan k ondisi yang sem akin m eningkat. Akan tetapi, pada
jenjang pendidikan dasar (SD sederajat) mengalami penurunan. Meskipun
demikian, nilai APK SD dan SMP sederajat tergolong lebih besar dibandingkan
dengan APK SMA pada masing-masing tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
partisipasi masyarakat dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah cukup

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

18

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

tinggi dibandingkan partisipasi dalam pendidikan menengah atas. Dengan kata


lain, partisipasi masyarakat dalam pendidikan pada jenjang menengah atas
masih tergolong rendah.
Tabel 2.6
Angka Partisipasi Murni Kabupaten Sampang Tahun 2012 - 2015
APM Satuan 2012 2013 2014 2015
SD/MI/Paket A % 98,56 96,97 95,32 97,88
SMP/MTs/Paket B % 85,45 80,04 76,80 77,21
SMA/SMK/MA/Paket C % 39,12 40,41 39,25 41,46
Sumber: LKPJ Kabupaten Sampang, 2012 - 2015

Secara k eseluru han capaian APM pada jenjang pendidikan SD, S M P dan
SM A di Kabupaten Sam pang m engalam i peningk atan. Namun, jika
dibandingkan nilainya masih berada di bawah APK. Hal ini disebabkan banyak
siswa masuk sekolah lebih awal dari usia yang seharusnya sesuai dengan jenjang
yang ada. Perhitungan nilai APM SD/MI/Paket A diperoleh dari jumlah siswa
kelompok usia 7 - 12 tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan SD/MI/Paket
A dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun. APM
SMP/MTs/Paket B diperoleh dari jumlah siswa kelompok usia 13 - 15 tahun yang
bersekolah dijenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B dibagi jumlah penduduk
kelompok usia 13 - 15 tahun. APM SMA/SMK/MA/Paket C diperoleh dari jumlah
siswa kelompok usia 16 - 18 tahun yang bersekolah dijenjang pendidikan
SMA/MA/SMK dibagi jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun.

2. Kesehatan
Tingkat kesejahteraan m asyarakat dalam bidang kesehatan dapat diukur
dengan indikator angka kem atian bayi, angka kem atian ibu, dan angka
harapan hidup. Peningkatan angka harapan hidup bisa dicapai apabila ada
upaya untuk meminimalkan angka kematian bayi maupun kematian ibu
melahirkan. Rincian perkembangan indikator kesehatan Kabupaten Sampang
tahun 2012 2015 adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 7
Indikator Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2012 2015
NO Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015
Angka kematian (per 1000
1 55,11 12,52 12,22 9,45
bayi Kelahiran hidup)
Angka kematian (per 100.000
2 97 110,63 106,28 82,20
ibu kelahiran hidup)
Angka Harapan
3 Tahun 63,98 64,39 66,57 67,51
Hidup
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2015 - 2015

Perkem bangan angka harapan hidup di Kabupaten Sam pang


m enu njukk an peningk atan sam pai dengan tahun 2015.Sampai dengan tahun
2015, capaian angka harapan hidup Kabupaten Sampang mencapai 67,51.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

19

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Peningkatan angka harapan hidup juga diindikasikan dengan penurunan angka


kematian bayi dan angka kematian ibu. Angka kematian bayi pada tahun 2015
sebesar 9,45 per 1000 kelahiran hidup, turun sebesar 2,77 dari tahun 2014.
Sejalan dengan hal tersebut, angka kematian ibu juga mengalami penurunan
82,20 per 100.000 kelahiran hidup. Secara jumlah absolut kematian ibu terdapat
pengurangan sebanyak 14 per 100.000 Kelahiran Hidup selama persalinan
hingga nifas karena masih tingginya angka pre eklamsia, keterlambatan rujukan,
dan penyakit resiko tinggi. Hasil capaian AKI tahun 2015 ini telah memenuhi
maksimal 102 per 100.000 Kelahiran Hidup.
Melalui berbagai upaya perbaikan ke depan diharapkan AKI Tahun 2016
Kabupaten Sampang terus menurun. Hal tersebut akan menunjukkan
keberhasilan pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Sampang.

3. Kesempatan Kerja
Partisipasi angkatan k erja Kabupaten Sam pang m engalam i penurunan
pada tahun 2015 . Tingkat partisiapsi kerja menurun 12,40 persen dibandingkan
dengan tahun 2014. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya penurunan
pada TPAK adalahjumlah perusahaan penyerap tenaga kerja yang sedikit di
Kabupaten Sampang. Secara rinci, perkembangan TPAK dan persentase
penduduk miskin adalah sebagai berikut.
Tabel 2. 8
Angka Partisipasi Angkatan Kerja dan Penduduk Miskin
No Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015
Tingkat partisipasi
1 % 59 59,41 76,85 68,37
angkatan kerja
Persentase penduduk
2 % 27,88 26,97 25,97 N/A
miskin
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Tingkat k em iskinan di Kabupaten Sam pang m asih tergolong tinggi,


dengan persentase diatas 20 persen.Sampai dengan tahun 2014, penduduk
miskin di Kabupaten Sampang masih 25,97 persen dengan target penurunan
angka kemsikinan sebesar 1-2 persen per tahun. Untuk mengurangi tingkat
kemiskinan di Kabupaten Sampang, diperlukan upaya yang intensif dan
terintegrasi antar program dan kegiatan lintas sektor.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

20

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

2.1.3 Aspek P elayanan Um u m


2.1.3.1. Foku s Layanan Urusan W ajib
Layanan urusan wajib Kabupaten Sampang sejumlah 28 urusan yang terdiri
dari urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan
ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup,
pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayan perempuan dan
perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial,
ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal,
kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, ketahanan pangan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan
informatika dan perpustakaan. Perkembangan dari indikator-indikator kinerja
penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan
Tabel 2.9
Indikator Kinerja Pendidikan Kabupaten Sampang Tahun 2012 -2015

Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015

Program Pendidikan Anak Usia Dini


APK PAUD % 74,68 77,75 80,03 85,23
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sem bilan Tahun
Angka partisipasi kasar SD/MI/Paket A % 114,31 112,08 114,18 112,46
Angka partisipasi kasar SMP/MTS/Paket B % 112,31 105,46 102,03 105,04
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Pkt A % 98,56 96,97 95,32 97.88
Angka Partisipasi Murni (APM)
% 85,45 80,04 76,80 77.21
SMP/MTs/Paket B
Angka partisipasi sekolah SD/MI/Paket A % 99,49 99,79 99,95 99.97
Angka partisipasi sekolah SMP/MTs/Paket B % 99,13 98,76 97,62 98.11
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
% 111 110,37 105,63 99
penduduk usia sekolah SD/MI/Paket A
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
% 123 136,14 124,82 115
penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B
Rasio guru terhadap murid SD/MI/Paket A % 12 11,23 11 11.09
Rasio guru terhadap murid SMP/MTs/Pkt B % 9 11,13 8 10.9
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
% 57,87 56,31 55,94 83.36
bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
% 69,83 71,07 67,78 87,39
bangunan baik
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,65 0,37 0,5 0,45
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,78 0,78 0,92 0,89
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 95,91 93,47 94,01 97,62
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 97,51 97,68 96,32 97,15
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
% 86,78 99,15 92,84 95,69
SMP/MTs
Program Pendidikan Menengah
Angka partisipasi kasar
% 50,93 52,56 58,02 58,59
SMA/MA/SMK/Paket C

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

21

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Angka Partisipasi Murni (APM)


% 39,12 40,41 39,25 41,46
SMA/SMK/MA/Paket C
Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA/
% 50,19 51,8 48,67 53,69
Paket C
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA/ % 415 350,15 268,06 243,2
Paket C
Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA/
% 10 9,53 8 8,4
Paket C
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi
% 65,28 78,74 80,02 91,17
bangunan baik
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 0,38 0,32 0,60 0,30
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 97,3 92,98 81,41 84,64
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke
% 87,85 69,38 91,55 80,68
SMA/SMK/MA
Program Pendidikan Non Form al
Angka melek huruf % 84,9 87,01 89,76 91,72
Koleksi buku yang tersedia di
% 20,21 20,27 33,45 26,37
perpusatakaan daerah
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Secara um um , kinerja penyelenggaraan uru san pendidikan m enunjuk kan


peningkatan. Beberapa indikator yang mengalami peningkatan capaian kerja
pada tahun 2015, yaitu: APK PAUD; APK SMP/MTS/Paket B; APK
SMA/MA/SMK/Paket C; APM SD, SMP dan SMA sederajat; Angka Partisipasi
Sekolah SD, SMP dan SMA sederajat; Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah SMP/MTs/Paket B; rasio guru terhadap murid, angka
putus sekolah, angka lulus sekolah, kondisi bangunan sekolah pada SD, SMP
dan SMA sederajat; Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs; Angka
melek huruf. Akan tetapi, masih terdapat beberapa indikator yang mengalami
penurunan diantaranya APK SD/MI/Paket A, Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah SD dan SMA sederajat, Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA dan Koleksi buku yang tersedia di
perpusatakaan daerah.Urusan pendidikan di Kabupaten Sampang dilaksanakan
oleh Dinas Pendidikan dan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah.Perkembangan indikator kinerja pendidikan di Kabupaten Sampang,
dapat dilihat pada tabel berikut:

2. Kesehatan
Sam pai dengan tahun 2015 kinerja u rusan K esehatan m enunjuk kan
peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan Usia Harapan Hidup;
penurunan persentase Balita Gizi Buruk; berkurangnyaAngka Kematian
Bayi;penurunan Angka Kematian Ibu; peningkatan Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan;Peningkatan Cakupan Kunjungan Bayi; Peningkatan Cakupan
Pelayanan Anak Balita; Peningkatan Cakupan Pelayanan Nifas; Peningkatan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

22

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin; Penurunan


jumlah kunjungan rawat inap yang diiringi dengan Peningkatan jumlah
kunjungan rawat jalan. Kemudian, Cakupan Desa Siaga Aktif; Cakupan Balita
Gizi Buruk Mendapat Perawatan; Penderita DBD yang ditangani; Cakupan desa
mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epid < 24 jam; Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1 yang harus diberikan RS; kecukupan rawat inap sesuai
master plan rumah sakit sudah mencapai 100 persen.Hal tersebut
mengindikasikan bahwa kualitas kesehatan masyarakat juga semakin
meningkat.Urusan wajib Kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan
Rumah Sakit Umum Daerah. Secara detail, capaian indikator dalam kinerja
dalam urusan kesehatan adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 10
Indikator Kinerja Urusan Kesehatan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015

Usia Harapan Hidup Tahun 63,98 65,87 66,57 67,51*


Persentase Balita Gizi Buruk % 5 5,7 4,3 2,3
Per
Angka Kematian Bayi (per 1.000
1.000 12 12,52 12,22 9,45
kelahiran hidup)
KH
Per
Angka Kematian Ibu melahirkan
100.000 97 110,63 106,28 82,20
(per 100.000 kelahiran hidup)
KH
Cakupan pertolongan Persalinan
oleh tenaga kesehatan yang % 91,65 92,36 87,44 100,65
memiliki kompetensi kebidanan
Cakupan Kunjungan Bayi % 98 100,94 93,83 103,66
Cakupan Pelayanan Anak Balita % 71,19 78,49 78,63 85,02
Cakupan Desa Siaga Aktif % 66,13 88 100 100
Cakupan Balita Gizi Buruk
% 100 100 100 100
Mendapat Perawatan
Cakupan Desa/Kelurahan
% 64,52 75,27 76,34 67,20
Universal Child Imunization (UCI)
Penemuan Pasien Baru TB BTA
% 58,73 13,88 44,37 47,50
Positif
Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100
Cakupan desa mengalami KLB yg
dilakukan penyelidikan Epid < 24 % 100 100 100 100
jam
Cakupan Pelayanan Kesehatan
% 78,76 87,08 80,00 67,73
Dasar Pasien Masyarakat Miskin
Cakupan Pelayanan Nifas % 95,23 94,69 89,14 99,79
Cakupan pelayanan gawat darurat
% 100 100 100 100
level 1 yang harus diberikan RS

% 0,6 0,7 0,61 0,80


dirawat (%)
Persentase peningkatan pelayanan
% 55 68,9 76,80 75,60
rujukan RSUD

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

23

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015


Cakupan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien Masyarakat Miskin % 12,1 14,2 17,4 21,65
(Pasien/jiwa)
Persentase kecukupan rawat inap
% 100 96,6 100 100,00
sesuai master plan rumah sakit (%)
Bed Ocupancy Rate (BOR) (%) % 77,64 78,6 85,50 67,70
Persentase peningkatan jumlah
% 25.10 14,7 3,30 -5,2
kunjungan rawat inap
Persentase peningkatan jumlah
% 17.03 19,8 -5,40 4,3
kunjungan rawat jalan
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Dari keseluruhan indikato kinerja dalam urusan kesehatan, hanya terdapat


beberapa indikator yang menunjukkan adanya penurunan. Indikator tersebut
meliputi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI); Cakupan
Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin; Persentase peningkatan
pelayanan rujukan RSUD ; ;Bed Ocupancy
Rate (BOR).

3. Pekerjaan Um um
Kinerja uru san pekerjaan u m um m enunjukkanpeningkatan pada tahun
2015. Pada tahun 2015, luas jaringan irigasi meningkat menjadi 53,53 persen.
Selain itu, ketersediaan air irigasi untuk pertanian rakyat pun semakin
meningkat, yaitu 87,96 persen dan 31,84 persen rumah tangga telah menjadi
pengguna air bersih. Kondisi tersebut diiringi dengan penurunan luas genangan
banjir, sebesar 10,35 ha. Kondisi tersebut mengindikasikan upaya yang
dilakukan oleh Kabupaten Sampang untuk mengatasi banjir membuahkan hasil.
Namun demikian, 37,66 ha masih merupakan angka yang tinggi.Oleh sebab itu,
diperlukan upaya yang lebih kuat dan kerjasama antar SKPD terkait mengingat
permasalahan banjir merupakan permasalahan yang kompleks dan lintas
sektoral. Urusan pekerjaan umum di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas PU Pengairan dan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang dengan rincian
perkembangan indikator kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.11
Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Um um
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Luas jaringan irigasi kabupaten
% 29,08 36,42 52,87 53,53
dalam kondisi baik
Rasio Jaringan Irigasi % 5,63 5,63 5,63 5,63
Cakupan penyediaan Air Irigasi
untuk pertanian rakyat pada % 70,24 70,95 87,39 87,96
sistem Irigasi yang sudah ada
Menurunnya luas genangan
Ha 62 57,61 48,01 37,66
banjir

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

24

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Rumah tangga pengguna air


% 22,26 26,80 30,01 31,84
bersih (RT)
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Selain beberapa indikator kinerja diatas,indikator persentase jalan


kabupaten S am pang juga m enu njukk an peningkatan. Persentase jalan
kabupaten, jalan perkotaan, jalan poros desa, dan jembatan kabupaten yang baik
menunjukkan peningkatan pada tahun 2015. Persentase jalan kabupaten, jalan
perkotaan, jalan poros desa, dan jembatan kabupaten yang baik masing-masing
sebesar 81,08; 97,54; 64,77 persen. Peningkatan tersebut dipicu oleh adanya
perbaikan kondisi jalan yang rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat.
Sedangkan untuk kondisi jembatan yang ada di Kabupaten Sampang selama
periode 2012-2014 belum ada penambahan jembatan dan kondisinya pun
tergolong baik. Urusan pekerjaan umum di Kabupaten Sampang bidang jalan
dilaksanakan oleh Dinas PU Bina Marga Rincian dan perkembangan kondisi jalan
dan jembatan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.12
Kondisi Jalan dan Jem batan di Kabupaten Sampang
Panjang Jalan (km )
No Kondisi Jalan/ Jem batan
2012 2013 2014 2015
A. Jalan Kabupaten 582,800 582,800 582,800 582,800
1. Kondisi Baik 438,11 449,444 472,563 472,563
2. Kondisi Rusak Ringan 101,825 96,091 85,748 85,748
3. Kondisi Rusak Berat 42,865 37,265 24,489 24,489
% Jalan Kabupaten yang baik 75,17% 77,12% 79,17% 81,08%
B. Jalan Perkotaan 39,920 39,920 39,920 39,920
1. Kondisi Baik 37,943 38,791 38,938 38,938
2. Kondisi Rusak Ringan 1,791 0,994 0,865 0,865
3. Kondisi Rusak Berat 0,186 0,135 0,117 0,117
% Jalan Perkotaan yang baik 95,05% 97,17% 97,49% 97,54%
C. Jalan Poros Desa 345,290 345,290 386,725 489,916
1. Kondisi Baik 153,854 165,025 317,305 317,305
2. Kondisi Rusak Ringan 143,249 136,593 133,843 133,843
3. Kondisi Rusak Berat 48,187 43,672 38,768 38,768
% Jalan Poros Desa yang baik 44,56% 47,79% 55,53% 64,76%
D. Jem batan Kabupaten 109 109 109 109
1. Kondisi Baik 109 109 109 109
2. Kondisi Rusak - - - -
% Jembatan Kabupaten yang baik 100% 100% 100% 100%
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2015

4. Perum ahan
Secara um u m , kualitas perum ahan di Kabupaten Sam pang m enu njukkan
kondisi yang sem akin baik. Hal tersebut diindikasikan olehpeningkatan
persentase rumah tangga bersanitasi dan berkurangnya luasan permukiman
kumuh yang ada di perkotaan. Persentase rumah tangga bersanitasi padatahun
2015 sebesar 57,28 persen dan luasan permukiman kumuh di perkotaan sebesar
17,28%. Selain itu, cakupan penanganan Bahaya Bencana Kebakaranjuga
RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

25

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

meningkat, menjadi 89,78persen.Peningkatan tersebut cukup signifikan


dibandingakan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk cakupan ketersediaan
rumah layak huni masih stabil, dan sampai dengan tahun 2015 mencapai
47,67persen (sama dengan tahun 2014). Lain halnya genangan banjir, cakupan
tidak terjadi genangan di Kabupaten Sampang menunjukkan kondisi penurunan,
yaitu tahun 2015 sebesar 23,6 persen. Penyelenggaran urusan perumahan di
Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Sampang
dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.13
Indikator Kinerja Urusan Perum ahan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Cakupan ketersediaan rumah layak
% 43.76 47.61 47,67 47,67
huni
Persentase rumah tangga Bersanitasi % 48.09 47.80 49,28 57,28
Cakupan berkurangnya luasan
% 29,45 17.48 17,43 17,28
permukiman kumuh di perkotaan
Cakupan penanganan Bahaya
62,36 51 82 89,78
Bencana Kebakaran %
Cakupan tidak terjadi Genangan
(lebih dari 30 cm selama 2 jam) dan % 36,78 36 27,6 23,6
tidak lebih dari 2 kali setahun
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2015

5. Penataan Ruang
Penyelenggaraan uru san penataan ruang di Kabu paten S am pang
m enu njukk an relatif stabil. Hal tersebut diindikasikan tindakan awal terhadap
pelanggaran di bidang penataan ruang juga sudah terlaksana 100 persen.
Disamping itu, dokumen RTRW yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah juga
sudah tersedia, namun demikian penjabaran dokumen RTRW kedalam RDTRK
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerahbelum terealisasi. Urusan
penataan ruang di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya
dan Bappeda dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.14
Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Persentase tersusunnya RDTRK yang
% 42,86 0,00 0,00 0,00
ditetapkan dengan Perda
Dokumen RTRW yang ditetapkan -
Ada Ada Ada Ada
dengan Perda
Cakupan terlaksananya tindakan awal
terhadap pengaduan masyarakat
% 80 100 100 100
tentang pelanggaran di bidang
penataan ruang
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2015

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

26

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

6. Perencanaan Pem bangunan


Secara um um , perencanaan pem bangunan daerah di Kabupaten
Sam pang sudah sesuai dengan ketentuan. Dokumen-dokumen perencanaan
daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dalam
kurun waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)dalam kurun waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), merupakan rencana pembangunan bersifat tahunan. Urusan
perencanaan pembangunan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Bappeda,
denganrincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.15
Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pem bangunan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD
- Ada Ada Ada Ada
yang telah ditetapkan Perda
Penjabaran Program RPJMD kedalam
% 89 100 99,01 98,87
RKPD
Persentase SKPD yang menyusun
% 100 100 100 100
dokumen Renja
Tersedianya Dokumen Perencanaan:
- Ada Ada Ada Ada
RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Persentase pelaksanaan musrenbangdes /
musrenbangcam / musrenbangkab tepat % 100 100 100 100
waktu
Tersedianya Dokumen Perencanaan :
- Ada Ada Ada Ada
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2015

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dokumen perencanaan


jangka panjang, jangka menengah dan perencanaan tahunan di Kabupaten
Sampang sudah tersedia. Begitu pula dengan SKPD sudah 100 persen yang
menyusun dokumen Renja, serta pelaksanaan Musrenbang Desa,Musrenbang
Kecamatan, Musrenbang Kabupaten yang telah dilaksanakan tepat waktu. Akan
tetapi, penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2015 sedikit
menurun, dengan capaian 98,87 persen. Penurunan tersebut disebabkan 4
Program di RPJMD yang tidak dijabarkan ke dalam RKPD antara lain: (i) Program
tanggap darurat Jalan dan Jembatan semula dialokasikan untuk mengakomodir
tanggap darurat dari APBN, namun demikian sejak tahun 2014 sudah tidak
dilaksanakan; (ii) Program Pembangunan turap/talud/ brojong yang ada di
Bapemas tidak dijabarkan kedalam RKPD karena mengalami perubahan menjadi
nama Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir untuk
memfasilitasi kegiatan yang sumber dananya dari APBD Provinsi; (iii) Program
Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan karena telah
selesai dilaksanakan pada tahun 2014; dan (iv) Program pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh semula dialokasikan untuk mengakomodir Bantuan
Keuangan (BK) dari Provinsi Jawa Timur, namun demikian sesuai dengan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

27

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

petunjuk pelaksanaan BK pengalokasiannya dilaksanakan pada Program


Pembangunan Infrastruktur.

7. Perhubu ngan
Perkem bangan indikator kinerja urusan perhubungan di K abupaten
Sam pang secara um um m enu njukk an k ondisi yang sem akin m eningk at. Hal
tersebut dapat terlihat dari fasilitas perlengkapan jalan yang mengalami
peningkatan pada tahun 2015, menjadi 10.165 unit, dimana sebelumnya
sejumlah 8.936 unit. Sejalan peningkatan fasilitas perlengkapan jalan,unit
pengujian kendaraan bermotor mengalami peningkatan menjadi 75 unit pada
tahun 2015, dimana sebelumnya berjumlah 70 unit. Kedua hal tersebut
menunjukkan semakin membaiknya kinerja urusan perhubungan Kabupaten
Sampang.Sedangkan untuk sub terminal dan pelabuhan jumlahnya tetap.
Urusan perhubungan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informasi dengan rincian perkembangan kinerja
sebagai berikut.
Tabel 2. 16
Indikator Kinerja Urusan Perhubungan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
a. Persentase penyediaan
sarana dan prasarana
perhubungan :
i - Sub Terminal Unit 1 1 1 1
ii Fasilitas perlengkapan jalan Unit 6.564 7.570 8.936 10.165
b. Tersedianya Dokumen Tidak
dok Ada Ada Ada
Tataran Transportasi Lokal ada
c. Pelabuhan Unit 1 1 1 1
d. Tersedianya unit pengujian
Unit 57 62 70 75
kendaraan bermotor
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

8. Lingkungan H idu p
Perkem bangan kinerja urusan lingku ngan hidup di K abupaten Sam pang
m enu njukk an peningkatan pada tahun 201 5. Hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan rasio ruang terbuka hijau pada tahun 2015 sebesar 39,32persen,
dimana pada tahun sebelumnya hanya sebesar 30,37persen. Selain itu, jumlah
tenaga pelopor lingkungan juga mengalami peningkatan padatahun 2015
sejumlah42 orang, atau meningkat sebesar 6 orang dari tahun 2014. Tenaga
pelopor lingkungan adalah pembentukan kader lingkungan yang tugasnya
menggerakkan masyarakat di wilayah masing-masing dalam upaya pengelolaan
persampahan. Seiring dengan peningkatan tenaga pelopor
lingkunganpenanganan persampahan juga semakin meningkat, sehingga
mencakup 91,19persen dari jumlah volume produksi sampah pada tahun

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

28

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

2015.Demikian pula denga lahan kritis yang jumlahnya semakin menurun


menjadi 40,772 ha pada tahun 2015. Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup
di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Cipta
Karya, Disbunhutdan BPBD denganrincianperkembangan kinerja sebagai
berikut.
Tabel 2.17
Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Jumlah tenaga pelopor
Org 20 30 36 42
lingkungan
Penangan Persampahan % 89 90,93 90,94 91,19
Usaha dan/atau kegiatan
yang mentaati
persyaratan administrasi % 100 100 100 100
dan teknis pencegahan
pencemaran air
Status mutu air sungai % 100 100 100 100
Penghijauan wilayah
rawan longsor dan Ha 1 1,5 2 2,5
sumber mata air (ha)
Penegakan hukum
% 100 100 100 100
lingkungan
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Indikator lain seperti persentase usaha dan atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mencapai 100
persen karena perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten
Sampang sebanyak 178 usaha yang terbagi dari 147 skala SPPL (Surat
Pernyataan Pengelolaan Lingkungan), 29 Skala UKL-UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan), dan 2 Skala Amdal (Analisa
Dampak Lingkungan) masih memenuhi syarat administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran air, dikarenakan masih dalam skala kecil. Selain itu,
status mutu air sungai juga bernilai 100 persen, karena didiukung oleh
pembuatan sarana konservasi air resapan biopori sebanyak 300 lubang. Selain
itu, dari hasil uji laboratorium, kualitas air sungai terutama pada air Sungai
Kemoning masih dibawah ambang batas baku mutu, artinya air Sungai
Kemuning masih layak dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari (mandi, cuci)
sedangkan jika digunakan sebagai air minum harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu.

Kemudian, penghijauan wilayah rawan longsor dan mata air luasannya


bertambah 0,5 ha menjadi 2,5 ha pada tahun 2015. Kondisi ini didiukung oleh
penghijauan di beberapa desa dan Kecamatan di Kabupaten Sampang.
Penghijauan yang dilakukan dengan penanaman pohon mahoni, bintaro, pucuk
merah, sono kembang, dadap merah, palem putri, dan tabebuya. Kemudian,
indikator penegakan hukum lingkungan pada tahun 2012-2015 selalu 100
persen. Hal ini disebabkam pengaduan-pengaduan yang masuk ke Badan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

29

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Lingkungan Hidup Kabupaten Sampang ditindaklanjuti dengan survei lapangan


dan melakukan pemecahan dan penjelasan masalah yang terjadi pada
lingkungan tersebut.

9. Pertanahan
Kinerja urusan pertanahan di K abupaten Sam pang m enunjuk kan
perkem bangan yang sem akin baik dalam hal m ensertifikasi tanah pem da.
Pada tahun 2015, persentase tanah pemda yang mengalami kenaikan menjadi
53,62 persen. Jumlah bidang tanah yang sudah bersertifikat sampai tahun 2015
sebanyak 659 bidang dibagi dengan jumlah bidang tanah pemda sebanyak 1.229
bidangtanah yang telah bersertifikat merupakan aset daerah yang nantinya dapat
diperuntukkan sebagaimana mestinya tanpa terkendala permasalahan hukum
dikemudian hari.Perkembangan kinerja urusan pertanahan di Kabupaten
Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 18
Indikator Kinerja Urusan Pertanahan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015

Penyelesaian kasus tanah Negara % 50 58,33 0 0


Persentase Tanah Pemda yang
% 43,04 51,26 52,07 53,62
Bersertifikat
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

10. Kependudukan dan Catatan Sipil


Secara u m um , kinerja dalam uru san kependudukan dan catatan sipil
m enu njukk an adanya peningkatan. Hal tersebut diindikasikan oleh
peningkatan kepemilikan dokumen kependudukan pada tahun 2015.Namun,
peningkatan tersebut belum mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah
Kabupaten Sampang. Seperti pada rasio penduduk ber-KTP dengan dengan
capaian sebesar 77,20 persen pada tahun 2015. Tidak terpenuhinya target 100
persen disebabkan karena wajib E-KTP masih belum mengerti akan kegunaan e-
KTP serta masih enggan untuk mengurus dan mengganti KTP lama menjadi e-
KTP.Perkembangan kinerja penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan
sipil di Kabupaten Sampang, yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil adalah sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

30

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Tabel 2. 19
Indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Rasio Penduduk ber KTP per
% 95 92,48 63,81 77,20
satuan penduduk
Rasio Keluarga ber Kartu
% 100 90,71 97,99 83,60
Keluarga
Rasio bayi ber-akte kelahiran % 0,61 10,56 34,29 44,49

Rasio ber akte kematian % 37,27 0,13 1,38 10,96


Ketersesuaian database
% 80 80 80 80
kependudukan skala nasional
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

Sama halnya dengan rasio penduduk ber KTP, rasio Keluarga ber Kartu
Keluarga masih mencapai 83,60 persen pada tahun 2015. Kemudian, Rasio bayi
ber-akte kelahiran, Rasio ber akte kematian dan Ketersesuaian database
kependudukan skala nasional memiliki nilai masing-masing pada tahun 2015
sebesar 44,49; 10,96; dan 80 persen. Nilai yang belum mencapai 100 persen
tersebut disebabkan karena penduduk masih belum paham akan pentingnya
Kartu Keluarga (KK). Selain itu, masyarakat masih kurang dalam pengurusan
wajib akta kelahiran dan peristiwa kelahiran tidak segera dilaporkan ke instansi
pelaksana; masih rendahnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran wajib akta
kematian. Sedangkan untuk ketersesuaian database kependudukan skala
nasional sebesar 80 persen, hal disebabkan karena banyaknya ditemukan data
ganda, banyak TKI yang tidak prosedural,dan pindah alamat tidak lapor ke Dinas
kependudukan dan Pencatatan Sipil.

11. Pem berdayan Perem puan dan Perlindungan Anak


Secara um um , kinerja dalam urusan Pem berdayan Perem puan dan
Perlindungan Anak m enunjukkan kondisi yang sem akin m eningkat. Hal ini
diindikasikan oleh peningkatan partisispasi perempuan di lembaga swasta dan
juga partispasi angkatan kerja perempuan. Pada indikator partisipasi perempuan
di lembaga pemerintahan, meskipun persentasenya menurun tetapi secara
nominal jumlahnya sudah cukup besar, yakni sejumlah 3.280 orang dari 6.200
orang Pekerja Perempuan.Peningkatan tersebut mengindikasikan bentuk
keberhasilan program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan
anak. Urusan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anakdi Kabupaten
Sampang dilaksanakan oleh BPPKB dengan rincian perkembangan kinerja
sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

31

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Tabel 2.20
Indikator Kinerja Urusan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan
% 55 73,3 100 100
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan terpadu.
Cakupan ketersediaan petugas
pendamping hukum atau advokat yang
mempunyai kemampuan pendampingan % 10 12 33,33 100
pada saksi dan/atau korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak
Partisipasi perempuan di lembaga
% 39 66,20 69,26 52,90
pemerintahan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 25 33,8 30,74 47,09
Partisipasi angkatan kerja perempuan % 44,73 56,24 73,43 73,97
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

12. Keluarga Berencana dan K elu arga Sejahtera


Secara um um , pengetahu an dan kesadaran m asyarakat terhadap
Keluarga Berencana di Kabupaten Sam pang m asih kurang. Kondisi tersebut
ditunjukkan dengan rendahnya cakupan pelayanan KB Baru sebesar 12,46
persen. Hal ini disebabkan adanya kendala pembiayaan pelayanan kontrasepsi
KB yang terlalu tinggi di Kabupaten Sampang, disamping masih rendahnya
kesertaan KB Baru metode kontrasepsi jangka panjang. Selain itu, cakupan PUS
yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmetneed) sebesar 10,56 persen
disebabkanmasih kurangnya pengetahuan pasangan usia subur tentang metode
kontrasepsi.Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten
Sampang dilaksanakan oleh BPPKB dengan rincian perkembangan kinerja
sebagai berikut.
Tabel 2.21
Indikator Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Rasio Akseptor KB (baru) % 17,68 17,01 12,93 12,46
Cakupan PUS yang ingin ber KB
% 13,66 11,19 10,79 10.56
tidak terpenuhi (unmetneed)
Cakupan Anggota Bina Keluarga
% 99,59 99,59 85,57 79.69
Balita (BKB) ber-KB
Cakupan sasaran Pasangan Usia
% 73,51 73,38 73,17 73.78
Subur menjadi peserta KB aktif
Cakupan PUS yang istrinya di
% 13,99 5,69 9,10 12.05
bawah usia 20 tahun
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB juga belum optimal
dengan realisasi 79,69 persen. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya program BKB dalam rangka pemantapan pola
asuh dan tumbuh kembang anak.Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS)
menjadi peserta KB aktif pada tahun 2015 sebesar 73,78 persen. Hal ini
disebabkan dalam kepersertaan ber KB ada drop out atau berhenti sebagai

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

32

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

peserta KB (hamil dan ingin anak segera) yaitu sebanyak 34.867 pasangan usia
subur.Cakupan PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun masih cukup tinggi,
yakni sebesar 12,05 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan perlunya upaya
peningkatan pendewasaan usia pernikahan pada calon pasangan menikah
khususnya untuk usia di bawah 20 tahun.

13. Sosial
Kinerja penyelenggaraan u rusan sosial di Kabu paten Sam pang
m enu njukk an hasil yang lebih m eningkat.Peningkatan kinerja tersebut
diindikasikan denganpersentase PMKS yang mampu mandiri setelah menerima
Program pemberdayaan sosial sebesar 0,76 persen. Untuk indikator korban
bencana skala kabupaten yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap
darurat mencapai 100 persen, dimana jumlah penerima bantuan pada tahun
2015 sebanyak 660 orang. Jumlah tersebut tergolong meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2014.Sedangkan jumlah sarana sosial mengalami
penurunan, menjadi 38 unit pada tahun 2015.Penurunan tersebut disebabkan
banyak yayasan yang tidak memperpanjang izin dan untuk persyaratan
Perpanjangan Yayasan perlu pengesahan dari Menhumkam. Urusan sosial di
Kabupaten Sampang dilaksanakan olehDinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) dengan perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.22
Indikator Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Sampang
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Persentase PMKS yang mampu mandiri
setelah menerima Program % 0,32 0,4 0,45 0,76
pemberdayaan sosial
Sarana sosial seperti panti asuhan,
Unit 72 69 46 38
panti jompo dan panti rehabilitasi
Persentase Korban Bencana Skala
Kabupaten yang Menerima Bantuan % - 100 100 100
Sosial selama masa Tanggap Darurat
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

14. Ketenagak erjaan


Secara u m um , k ondisi ketenagakerjaan di K abupaten S am pang
m enu njukk an penurunan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
penurunanPersentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Persentase pencari
kerja yang ditempatkan, Rasio Lulusan S1/S2/S3 masing-masing dengan nilai
68,37; 4,61; dan 4,48 persen. Penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan
Persentase pencari kerja yang ditempatkan disebabkan sedikitnya perusahaan
pengerah tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sampang. Selain itu, rendahnya

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

33

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Rasio Lulusan S1/S2/S3 disebabkan tidak adanya rekruitmen CPNS di


lingkungan Kabupaten Sampang.Urusan ketenagakerjaan di Kabupaten
Sampang dilaksanakan oleh Dinsosnakertran) dengan perkembangan kinerja
sebagai berikut.
Tabel 2.23
Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Persentase Tingkat Partisipasi
% 59 59,41 76,85 68,37
Angkatan Kerja
Persentase pencari kerja yang
% 15,98 22,77 54,51 4,61
ditempatkan
Rasio Lulusan S1/S2/S3 % 2,31 6,12 8,72 4,48
Rasio Ketergantungan % 33,33 33,35 30,86 33,32
Tingkat Pengangguran terbuka(TPT) % 1,78 4,74 2,22 2,51
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Rasio ketergantungan pada tahun 2015 menunjukkan peningkatan. Artinya,


nilai ketergantungan semakin rendah. Akan tetapi, jumlah pengangguran
terbuka mengalami peningkatan, dengan persentase 2,51 persen pada tahun
2015. Hal ini disebabkan semakin peningkatan jumlah pencari kerja, sedangkan
lapangan usaha yang tersedia terbatas.

15. Koperasi dan Usaha K ecil M enengah


Secara um um , kinerja dalam uru san K operasi dan Usaha Kecil M enengah
m enu njukk an peningkatan. Peningkatan kinerja urusan koperasi dan UKM
ditunjukkan dengan peningkatan jumlah Koperasi Aktif, jumlah UMKM non
BPR/LKM UMKMaktif dan jumlah BPR/ LKM aktif dengan jumlah masing-masing
442 koperasi; 27.410 UMKM; dan 10 BPR/ LKM. Kondisi tersebut
mengindikasikan adanya peningkatanekonomi melalui kemandirian masyarakat
dalam dunia kerja,utamanya dalam berwirausaha melalui UMKM.Urusan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi dan UKM dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.24
Indikator Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil M enengah
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Koperasi aktif 386 389 395 400
Koperasi aktif Koperasi 440 439 449 442
% 87,73 88,61 87,97 90,50
Jumlah UMKM non
BPR LKM UMKM UMKM 26.620 26.880 27.130 27.410
(UMKM aktif)
Jumlah BPR / LKM
LKM/BPR aktif 5 6 8 10
(BPR/LKM aktif)
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Jumlah koperasi aktif mengalami peningkatan namun jumlah koperasi


mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya
RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

34

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

pembubaran koperasi pada tahun 2015 sebanyak 16 koperasi. Sedangkan untuk


jumlah UMKM bertambah sebesar 280 UMKM dari tahun 2014, karena telah
dilaksanakan pelatihan kepada pengusaha muda. Kemudian, pada tahun 2015
telah dilaksanakan Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan sentra
dan dihasilkan kesiapan LKM sebanyak 10 dengan penambahan sebanyak 2 LKM
untuk dijadikan Koperasi baru.

16. Penanam an M odal


Secara um u m , kinerja dalam uru san penanam an m odal di Kabupaten
Sam pang m enu njukk an peningkatan. Kondisi tersebut dapat dilihat dari
jumlah investor berskala nasional baik PMA atau PMDN yang berjumlah 97 orang
pada tahun 2015, dimana sebelumnya 83 orang pada tahun 2014. Disamping itu,
peningkatan nilai realiasasi PMDN pada tahun 2015 mencapai 169 milyar rupiah.
Peningkatan investasi ini tentunya didukung oleh penyelesaian ijin lokasi pada
tahun 2015 yang meningkat menjadi 4 buah. Peningkatan investasi di Kabupaten
Sampang diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja
danmengurangi pengangguran. Urusan penanaman modal di Kabupaten
Sampang dilaksanakan oleh KP3M dengan rincian perkembangan kinerja sebagai
berikut.

Tabel 2.25
Indikator Kinerja Urusan Penanam an Modal
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Jumlah investor berskala
orang 61 82 83 97
nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi
berskala nasional
Rp 90.232 120.920 150.825 169.118
(PMDN/PMA) dalam juta
rupiah
Kenaikan Nilai Realisasi
Rp 4.512 5.758 14.939 18.293
PMDN (juta rupiah)
Penyelesaian Ijin Lokasi buah 2 7 3 4
Rasio Bangunan ber-IMB
% 59,86 59,95 59,51 65.20
persatuan bangunan
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

17. Kebudayaan
Kinerja u rusan kebudayaan di K abupaten Sam pang pada tahu n 20 15
sem akin m eningkat. Hal tersebutdapat dilihat darijumlah grup kesenian (per
10.000 penduduk) pada tahun 2015 mencapai 0,587; Benda Situs dan Kawasan
Cagar Budaya Yang Dilestarikan pada tahun 2015 sebanyak 85 situs. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat penambahan 2 situs yaitu
Bujuk Bentur dan Bujuk Terap di Kecamatan Ketapang. Kemudian, jumlah

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

35

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

kesenian tradisional khas Sampang yang dilestarikan sebanyak 7 jenis kesenian,


dima Urusan
kebudayaan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dengan rincian perkembangan
kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.26
Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Jumlah grup kesenian (per
Buah 0,498 0,531 0,531 0,587
10.000 penduduk)
Benda situs dan kawasan cagar
% 73 75 83 85
budaya yang dilestarikan
Jumlah kesenian tradisional
Buah 2 3 5 7
khas Sampang yang dilestarikan
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

18. Kepem udaan dan O lahraga


Kinerja dalam uru sanK epem u daan dan Olahraga di K abupaten Sam pang
m asih perlu pem binaan yang lebih intensif. Perkembangan organisasi pemuda
pada tahun 2015 menunjukkan angka statis dari tahun 2013-2015.Kondisi statis
tersebut dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi pemuda dalam keorganisasian
kepemudaan. Disisi lain, jumlah gelanggang/gedung olahraga dan jumlah
lapangan olahraga juga mengalami peningkatan, menjadi 6 gedung pada tahun
2015. Selain itu, jumlah klub olahraga pada tahun 2015 mengalami penurunan.
Hal tersebut disebabkan oleh klub yang sebelumya kurang aktif menggabungkan
diri pada klub olahraga yang lebih besar.
Secara u m um indikator dalam urursan kebudayan m enunjuk kan
peningkatan pada setiap tahu nnya.Peningkatan tersebut terdapat pada
indikator prosentase klub kesenian, dimana capaian pada tahun 2015 sebesar
0,587 persen. Sedangkan persentase untuk situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan dalam kurun waktu 2012-2014 secara berurutan
persentasenya, yaitu 73; 75; 83dan 85 persen. Perkembangan capaian kinerja
urusan kepemudaan dan olahraga serta kebudayaan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. 27
Indikator Kinerja Kepemudaan, Olahraga dan Kesenian
No. Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015
Jumlah Organisasi
1 Organisasi 15 20 20 20
Pemuda
Jumlah Klub Olahraga per
2 Klub 534 535 147 157
10.000 penduduk)
Jumlah Gelanggang/
3 gedung Olahraga (Selain Gedung 1 4 5 6
Milik swasta)
4 Jumlah lapangan olahraga Lapangan 0 1 1 1
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

36

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Secara u m um , hasil penyelenggaraan uru san Kesatuan Bangsa dan
Politik D alam Negeri di Kabupaten Sam pang m enunjukkan peningkatan. Hal
ini diindikasikan denganterselesaikannya konflik sosial;peningkatan rasio jumlah
polisi pamong praja per 10.000 penduduk menjadi 0,78; peningkatan rasio pos
siskamling per jumlah desa menjadi 8,70;peningkatan jumlah LSM aktif menjadi
36 LSM. Kemudian, beberapa indikator lainnya seperti peningkatan frekuensi
pertemuan antar umat beragam,cakupan kegiatan pembinaan politik daerah,
persentase penegakan PERDA nilainya tidak berubah dari tahun 2014.
Sedangkan untuk indikator cakupan tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan)dan angka kriminalitas justru mengalami
penurunan, masing-masing sebesar 71 persen dan 339 kasus. Peningkatan
jumlah kriminalitas disebabkan semakin meningkatnya kasus narkoba yang
disebabkan oleh semakin meluasnya peredaran narkoba di masyarakat sehingga
perlu penanganan khusus yang harus dilakukan Pemerintah. Urusan Kesatuan
Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Badan Kesatuan Bangsa dan Politikdan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
dengan rincian perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.28
Indikator Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Persentase Konflik Sosial yang
% 100 100 100 100
diselesaikan
Frekuensi Pertemuan FKUB Kali - 3 12 12
Cakupan Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
% 72 75 100 71
ketentraman, keindahan) di Kabupaten
Sampang
Rasio jumlah polisi pamong praja per
Rasio 0,78 0,8 0,77 0,78
10.000 penduduk
Rasio pos siskamling per jumlah desa Rasio 8,64 8,67 8,69 8,70
Angka kriminalitas Kasus 313 298 284 339
Jumlah LSM Aktif Buah 28 34 35 36
Cakupan kegiatan pembinaan politik kali 5 5 5 5
daerah
Persentase Penegakan PERDA (atas
% 41 42 100 100
kasus pelanggaran Perda)
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

20. Otonom i D aerah, Pem erintahan Um u m , A dm inistrasi Keuangan Daerah,


Perangkat Daerah, K epegawaian, Dan Persandian
Secara um um , penyelengaraan u rusan otonom i daerah di Kabu paten
Sam pang m enu njukk an peningkatan. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian di Kabupaten Sampang dilaksanakan olehSekretariat Daerah,
Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Pendapatan,
RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

37

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Sekretariat DP KORPRI.Secara rinci,


perkembangan kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.29
Indikator Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Um um, Adm inistrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
SEKRETARIAT PEMDA
Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 70 76,62 76,78 78,35
Jumlah perda yang
% 100 100 30 57
dikonsultansikan ke publik
Perubahan kelembagaan dan Ada/ Tidak Tidak
Tidak ada Tidak ada
Tupoksi SKPD tidak ada ada
Entitas pelayanan yang
mempunyai sertifikasi dari Ada/
Ada Ada Ada Ada
lembaga akreditasi manajemen tidak
mutu
Persentase SKPD yang telah
% 100 100 100 100
dilakukan Anjab dan ABK
Persentase SKPD yang
menyelesaikan Lap Kinerja % 100 100 100 100
(maks 31 Maret) Tepat Waktu
Prosentase Desa dengan
% 14 21 15 25
APBDesa diatas 30%
Persentase penyelesaian
permasalahan di tingkat desa % 100 100 100 100
yang muncul
Peningkatan kontribusi BUMD
% 65 -0,31 -52,94 103.3
terhadap PAD (%)
Jumlah Bank buah 12 12 12 13
Perusahaan Asuransi buah 1 2 2 3
Jumlah Restoran buah 16 20 25 143
Jumlah Penginapan/ Hotel buah 5 6 6 6
INSPEKTORAT
Persentase pengaduan
% 100 100 100 100
masyarakat yang ditindaklajuti
Persentase temuan audit yang
% 96,30 100 90,57 100
ditindak lanjuti
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Presentase jabatan struktural
yang dilaksanakan dibanding
% 96 97 98,9 97,20
dengan jabatan menurut PP 41
tahun 2007
Persentase kasus pelanggaran
% 1,52 0,23 0,32 0,47
disiplin pegawai
Persentase pejabat struktural
yang telah mengikuti diklat % 86 84 82,49 92,97
kepemimpinan sesuai jenjangnya
Jumlah pegawai fungsional yang
orang 30 30 6 30
mengikuti diklat
SEKRETARIAR DPRD
Pengaduan masyarakat yang
% 96,09 97,4 98,18 98,18
ditindaklanjuti
Perda yang disahkan tepat
100% 100 % 46,67 72,22
waktu
Raperda inisiatif yang disahkan % 100 0 60 100
DISPENDALOKA
Pengesahan Perda APBD tepat Desember Pebruari Pebruari Desember
-
Waktu 2012 2013 2014 2014
RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

38

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015


Persentase Peningkatan PAD % 30 8,67 85,25 15,93
Laporan Keuangan Disusun
Mar-12 Mar-13 Mar-14 Mar-15
tepat Waktu
Persentase SKPD yang
menyelesaikan Lap Keuangan % 100 100 100 100
(max 31 Jan) Tepat Waktu
Persentase Tanah Pemda yang
% 43,04 51,26 52,07 53,62
Bersertifikat
SEKRETARIAR DP KORPRI
Persentase terlaksananya
% 44 100 100 68,88
Pembinaan KORPRI di SKPD
Tingkat Keberhasilan Bantuan
% 0 100 100 100
Hukum Kepada Anggota KORPRI
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

Dari keseluruhan indikator tersebut, terdapat 2 indikator yakni persentase


jabatan struktural yang dilaksanakan dibanding dengan jabatan menurut PP 41
tahun 2007 dan persentase terlaksananya Pembinaan KORPRI di SKPD yang
mengalami penurunan. Kekosongan jabatan struktural disebabkan karena
meninggal dunia, alih jabatan menjadi jabatan fungsional, tugas belajar dan
pemberhentian dari jabatan struktural. Selanjutnya, untuk pembinaan Birokrasi
profesional (KORPRI) Tahun 2015 yang seharusnya sebanyak 45 SKPD namun
hanya terserap 31 SKPD karena waktu pelaksanaan Pembinaan ke Unit Korpri
Kecamatan berbenturan dengan Pilkades Serentak se- Kabupaten Sampang,
sehingga tidak mencapai target yang ditetapkan.

21. Ketahanan Pangan


Secara u m um , kinerja dalam uru san k etahanan pangan di K abupaten
Sam pang m enunjukk an adanya peningk atan. Peningkatan tersebut
ditunjukkan dengan peningkatan jumlah lumbung masyarakat sebanyak 11
buah lumbung, sehingga pada tahun 2015 capaiannya sebesar 64 lumbung
dengan isi lumbung sebesar 105 ton gabah kering. Peningkatan tersebut
disebabkan adanya pembangunan sebanyak 9 unit Lumbung Pangan Masyarakat
dari dana DAK dan 2 unit Lumbung Pangan Masyarakat dibangun dari dana
APBN sehingga total tersedia 64 unit Lumbung Pangan Masyarakat. Kemudian,
dalam mewujudkan ketahanan pangan khususnya di pedesaan dilakukan
melalui penguatan cadangan pangan masyarakat. Upaya tersebut berupa adanya
cadangan pangan sebesar 500 kg ekuivalen beras untuk kebutuhan minimal 3
bulan yang merupakan pangan pokok tertentu dan sesuai dengan potensi
lokal.Urusan Ketahanan Pangan di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dengan rincian
perkembangan kinerja sebagai berikut.

Tabel 2.30
Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan
RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

39

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015


Penguatan Cadangan Pangan
Pemerintah Kabupaten:

Pangan Setara Beras (kg/kapita/th) 211,23 0 0 0
Penguatan cadangan pangan masy.
a. Jumlah Lumbung Buah 33 45 53 64
b. Isi Lumbung (Kg Gabah Kering
Ton 33 33 65 105
Simpan)
Penanganan Daerah Rawan Pangan Desa 35 44 69 79
Pengeluaran konsumsi rumah
Juta Rp. 13,78 15,08 17,01 19,99
tangga per kapita
Pengeluaran konsumsi non pangan
% 80 80 80,24 81,44
per kapita
Regulasi ketahanan pangan :
Peraturan buku 2 2 2 2
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

Seiring dengan penguatan cadangan pangan, penanganan daerah rawan


pangan juga meningkat sebanyak 79 desa. Hal tersebut seiring dengan
terlaksananya peningkatan produksi bahan pangan, peningkatan infrastuktur,
peningkatan jumlah pelanggan listrik, peningkatan pendidikan dan peningkatan
pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat dalam
membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan
aman serta meningkatnya keterampilan dan pengembangan olahan pangan lokal.
Selain itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pengeluaran konsumsi non
pangan per kapita juga mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 19,99
juta dan 81,44 persen.

22. Pem berdayaan M asyarakat dan Desa


Secara um um , kinerjadalam u rusan P em berdayaan M asyarakat dan D esa
di Kabupaten Sam pang m enunjukkan peningk atan.Hal tersebut diindikasikan
oleh peningkatan Posyandu aktif dan Swadaya Masyarakat terhadap Program
Pemberdayaan Masyarakat. Nilai dari indikator tersebut pada tahun 2015
masing-masing sejumlah 1.018 kelompok posyandu dan 3.269 juta rupiah.
Jumlah LPM berprestasi juga meningkat, sebanyak satu kelompok pada tahun
2015.Sedangkan untuk indikator rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat, rata - rata jumlah kelompok binaan PKK, Jumlah
PKK Aktiftidak mengalami perubahan dari tahun 2014. Urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakatdengan rincianperkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2.31
Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Rata - rata jumlah kelompok
binaan Lembaga
Klmpk 8 9 8 8
Pemberdayaan Masyarakat
(LPM)

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

40

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Rata - rata jumlah kelompok


Klpk 14 14 14 14
binaan PKK
Jumlah LPM berprestasi Klpk - 0 0 1
Jumlah PKK Aktif Klpk 186 186 186 186
Jumlah Posyandu Aktif Klpk 981 981 981 1.018
Swadaya Masyarakat terhadap
Juta
Program Pemberdayaan 2.824 2.766 3.231 3.269
Rupiah
Masyarakat
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

23. Statistik
Perkem bangan urusan statistik tidak m engalam i perubahan dari tahun
sebelu m nya. Jenis Dokumen Statistik yang disusun pada tahun 2015 terdiri dari
Buku Tinjauan Ekonomi Makro, Executive Summary SUSENAS Kabupaten
Sampang, Kompilasi Data Kabupaten, Kompilasi Data Kecamatan Tahun 2015.
Urusan statistik di Kabupaten Sampang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sampang. Badan ini bertugas melakukan proses pengumpulan,
penyusunan, publikasi dan analisa terkait data kuantitatif yang ada di
Kabupaten Sampang.Perkembangan kinerja urusan statistik di Kabupaten
Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.32
Indikator Kinerja Urusan Statistik
Satua 201 201 201 201
Indikator Kinerja
n 2 3 4 5
Jenis dokumen statistik yang disusun
(Kabupaten Dalam Angka, Kecamatan Dalam Dok 3 3 4 4
Angka dan PDRB Kabupaten)
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

24. Kearsipan
Kinerja dalam pengelolaan arsip daerah di Kabupaten S am pang pada
tahun 2015 telah m elebihi target yang ditentukan . Pengelolaan kearsipan
daerah mencakup proses mulai penciptaan, penerimaan, pengumpulan,
pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, perawatan serta penyimpanan warkat
menurut sistem tertentu. Pengelolaan kearsipan daerah dilakukan oleh masing-
masing SKPD secara baku mencapai 100 persen. Hal tersebut disebabkan semua
SKPD sudah menerapkan pengelolaan arsip secara baku. Selanjutnya, jumlah
dan kualitas SDM Pengelola kearsipan dan persentase dokumen data pegawai
yang akurat dan akuntabel menunjukkan kondisi yang stabil, pada tahun 2015
sejumlah 54 yang terdiri dari 52 SKPD, PDAM serta KPU. Selain itu, persentase
dokumen data pegawai yang akurat dan akuntabel yang disusun pada tahun
2015 nilainya meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dan telah sesuai
dengan target yang ditetapkan.Secara rinci, perkembangan kinerja urusan
kearsipan di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

41

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Tabel 2.33
Indikator Kinerja Urusan Kearsipan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Persentase SKPD yang
menerapkan Pengelolaan % 77,35 76,92 100 100
Arsip secara baku
Meningkatnya jumlah dan
kualitas SDM Pengelola SKPD 30 52 54 54
kearsipan
Persentase dokumen data
pegawai yang akurat dan % 13 23 33 48
akuntabel
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

25. Kom unikasi dan Inform atika


Secara u m um , kinerja uru san k om unikasi dan inform atik a tidak
m engalam i perubahan pada tahu n 2015.Hal tersebut dapat dilihat dari Jumlah
surat kabar Nasional / Lokal sebanyak 20 Buah; Jumlah jaringan telekomunikasi
terealisasi 205 unit karena tidak ada penambahan jumlah tower; Website milik
pemerintah daerah (website) sejumlah 1 Unit; Program Jumlah penyiaran
Radio/TV Lokal terealisasi 4 Unit; Sistem Infomasi Manajemen Pemerintah
Daerah yang tersedia sejumlah 4 unit, yang terdiri dari Sistem Monitoring
Evaluasi Pengawasan Penyerapan Anggaran (Bagian Pembangunan), Jaringan
Komunikasi dan Informasi Hukum (Bagian Hukum), Sistem Informasi Surat-
Menyurat (Bagian Umum), dan Sistem Informasi Kegiatan Bupati dan Wakil
Bupati Sampang (Bagian Humas).Dari beberapa indikator dalam urusan
komunikasi dan informatika, Pameran/Ekspo tidak terealisasi karena
pertimbangan faktor keamanan mengingat pada tahun 2015 ada kegiatan
pilkades serentak di seluruh kecamatan se-Kabupaten Sampang.Urusan
Komunikasi dan Informatika di Kabupaten dilaksanakan olehDinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika dan Bagian Humas Sekretariat Daerahdengan
perkembangan kinerja sebagai berikut.
Tabel 2. 34
Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Inform atika
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Jumlah surat kabar Nasional / Lokal (buah) Buah 17 18 20 20
Jumlah jaringan telekomunikasi (unit) Unit 204 205 205 205
Website milik pemerintah daerah (website) Unit 1 1 1 1
Pameran / Expo (kali) Kali 2 1 1 0
Jumlah penyiaran Radio / TV Lokal (unit) Unit 5 5 4 4
Sistem informasi manajemen Pemda yang
unit 3 3 4 4
tersedia
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

26. Perpustakaan
Penyelenggaran urusan perpustak aan m enunjukkan adanya peningkatan
pada peningkatan pengunjung perpustakaan. Peningkatan jumlah pengunjung

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

42

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

perpustakaan pada tahun 2015 mencapai 252,06 persen. Hal tersebut


disebabkan adanya koleksi buku-buku baru sehingga meningkatkan minat baca
masyarakat. Sedangkan jumlah perpustakaan yang tersedia 5 unit yang terdiri
dari satu unit perpustakaan permanen, dua unit perpustakaan keliling (mobil
pintar), dan satu unit rumah pintar Pulau Mandingan satu unit
rumah pintar trunojoyo. Perkembangan kinerja urusan perpustakaan di
Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 35
Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Meningkatnya pengunjung
% 92,6 172,78 202,44 252,06
perpustakaan
Jumlah Perpustakaan Unit 3 3 5 5
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

2.1.3.2 Foku s Layanan Urusan Pilihan

1. Pertanian
Secara um um , kinerja sektor pertanian di Kabupaten sam pang
m enu njukk an kondisi yang sem akin m eningkat. Sektor pertanian masih
menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sampang, dengan beberapa komoditas
yang berpotensi menjadi unggulan daerah adalah komoditas tanaman
pangan/palawija & hortikultura, komoditas perkebunan dan komoditas
peternakan. Komoditas tanaman pangan/palawija dan hortikultura yang potensial
dikembangkan menjadi unggulan daerah terutama padi, jagung, kedelai, ubi
kayu, mangga, pisang, dan jambu air. Komoditas perkebunan yang berpotensi
dikembangkan menjadi produk unggulan meliputi tembakau, jambu mete,
kelapa, wijen, dan cabe jamu. Peternakan yang berpotensi menjadi unggulan
daerah antara lain ternak sapi, kambing dan ayam buras serta produksi
daging.Penyelenggaraan urusan pertanian di kabupaten Sampang dilaksanakan
Dinas Pertanian; Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan; Dinas Kehutanan
dan Perkebunan dengan perkembangan indikator kinerja sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

43

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Tabel 2.36
Indikator Kinerja Urusan Pertanian
Uraian satuan 2011 2012 2013 2014 2015
Produksi tanaman pangan dan hortikultura
Padi Ton 214.333 246.369 218.071 250,677 249.114
Jagung Ton 111.346 158.294 116.005 45,024 98.331
Ubi kayu Ton 191.439 158.173 130.499 130,364 130.016
Kacang Tanah Ton 26.242 24.241 43.788 21.220 24.395
Kedelai Ton 35.850 34.634 41.744 44,485 41.687
Bawang Merah Ton 14.751 9.138 24.482 27.311 26.849
Cabai ton 9.382 9.682 6.062 11.302 24.598
Mangga ton 14.694 15.401 21.989 17.212 16.384
Pisang ton 9.127 9.126 10.490 9.231 8.500
Jambu Air ton 2.549 3.695 2.774 2.851 2.321
Semangka ton 945 1.395 725 657 350
Produksi Hasil Perkebunan
Jambu Mente ton 1.888,46 2.061,39 2.295 2.257 2.452,36
Kelapa ton 759,79 767,44 852 797 873
Tembakau ton 2.944,21 2.701,46 508 2.896 1.768,98
Wijen ton 509,4 760 700 594 650,7
Cabe Jamu
ton 713,01 736,81 793 794 817,85
Produktivitas tanam an pangan utama
Padi ton/ha 6,22 5,71 5,47 5,13 5,34
jagung ton/ha 1,56 1,88 1,79 1,73 1,82
Ubi Kayu ton/ha 11,27 11,83 11,09 11,47 11,4
Kacang Tanah ton/ha 0,99 0,99 1,91 0,48 1,11
Kedelai ton/ha 1,61 1,68 1,7 1,61 1,62
Produksi Peternakan dalam 1 tahun
Daging ton 1.836,39 2.236,55 2.518,21 2.693,42 3.011,33
Telur ton 829,24 496,38 1.030,38 1.058,61 1.060,37
Populasi binatang Ternak dalam 1 tahun
Sapi ekor 196.414 196.807 180.849 203,863 211.176
Kambing ekor 45.486 45.786 45.663 45.539 45.994
Domba ekor 8.901 9.043 9.123 9.204 9.296
Ayam Buras ekor 461.820 462.744 463.854 464.086 761.101
Ayam Petelur ekor 3.955 4.394 28.605 31.780 47.670
Ayam Pedaging ekor 14.959 15.014 64.562 66.777 100.165
Itik ekor 13.787 13.908 13.925 14.048 44.954
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Berdasarkan tabel diatas, secara um u m produktivitas tanam an pangan


utam a m enunjukk an peningkatan. Peningkatan produktivita tanaman pangan
terjadi pada komoditas padi, jagung, kacang tanah dan kedelai.Sedangkan untuk
ubi kayu mengalami sedikit penurunan. Akan tetapi, dari sisi produksi tanaman
pangan dan holtikultura justru menunjukkan kondisi yang beragam. Artinya,
terdapat komoditas yang mengalami penurunan dan ada pula yang mengalami
peningkatan. Untuk produksi hasil perkebunan secara umum menunjukkan
peningkatan, kecuali untuk produksi tembakau. Dari sektor peternakan, seluruh
indikatornya menunjukkan adanya peningkatan, baik dari produksi peternakan
maupun populasi binatang ternak dalam satu tahun. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: (i) Minat masyarakat untuk beternak
cukup tinggi, sehingga banyak peternak baru yang mandiri dan berkelompok; (ii)
Adanya teknologi kawin suntik (IB/ Inseminasi Buatan) sehingga banyak

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

44

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

kelahiran; dan (iii) Adanya pelatihan penerapan cara membuat pakan unggas
dan ternak, sehingga lebih hemat dan mengurangi banyak pengeluaran.Selain itu
didukung oleh kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kelautan, Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Sampang melalui Pembibitan dan perawatan ternak;
Kerjasama regional/ nasional/ internasional pemeriksaan gangguan reproduksi
hewan.

2. Kehutanan
Kinerja urusan k ehutanan pada tahun 2015 m enunjukkan adanya
peningkatan. Peningkatan kinerja tersebut ditandai dengan penurunan luas
lahan kritis, dimana pada tahun 2015 tersisa seluas 40.722 Ha. Luasan tersebut
senantiasa terus diupayakan secara maksimal untuk diturunkan dengan
melibatkan seluruh unsur dimasyarakat, tokoh-tokoh masyarakat (ponpes,
Sekolah, kelompok tani, LSM) dengan dikombinasikan program/kegiatan yang di
gulirkan oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.
Selain itu, persentase rehabilitasi hutan dan lahan kritis di tahun 2015 tercapai
12,17 persen. Hasil tersebut didukung melalui Koordinasi Penyelenggaraan
reboisasi dan penghijauan lahan; Pembinaan, pengendalian dan pengawasan
gerakan rehabilitasi Hutan dan Lahan; Pembuatan Bibit/Benih tanaman
kehutanan; Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan
lahan; Pelestarian Sumber Mata air; Pengendalian banjir pada daerah hulu yang
dibantu oleh tenaga penyuluh kehutanan dan dibantu oleh Penyuluh Kehutanan
Swadaya Masyarakat (PKSM). Seiring dengan kondisi tersebut, kontribusi sektor
kehutanan terhadap PDRB juga semakin meningkat, sebesar 0,24 persen pada
tahun 2015. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB di Kabupaten Sampang
berupa produksi hasil hutan dan produksi hasil hutan non kayu (madu). Rincian
perkembangan kinerja urusan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.37
Indikator Kinerja Urusan Kehutanan
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Luas lahan kritis Ha 60,724 60,424 41.107 40.722
Prosentase rehabilitasi
% 10,75 11,68 11,74 12,17
Hutan dan Lahan
Kontribusi sektor
% 0,23 0,23 0,23 0,24
kehutanan terhadap PDRB
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

45

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

3. Energi dan Sum berdaya M ineral


Secara um u m , kinerja urusan energi dan sum berdaya m ineral di
Kabuaten sam pang pada tahun 2015 m enunjukkan adanya peningkatan.
Peningkatan indikator kinerja terdapat pada Cakupan Rumah Tangga Pengguna
Listrik; dan Peningkatan pemanfaatan pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas
dan air tanah, dengan nilai masing-masing 32,08 persen dan 29,52 persen pada
tahun 2015. Rendahnya nilai Cakupan Rumah Tangga Pengguna Listrik
disebabkan proses penyambungan listrik baru membutuhkan waktu yang lama
dan biaya tinggi. Sedangkan untuk rendahnya nilai Peningkatan pemanfaatan
pengelolaan Sumber Daya Mineral, migas dan air tanah disebabkan karena: (i)
Banyaknya jenis sumber daya mineral yang belum dieksploitasi secara maksimal;
(ii) Tidak semua hasil kegiatan eksplorasi oleh KKKS telah dieksploitasi karena
kebijakan eksplorasi maupun eksploitasi merupakan kebutuhan nasional dan
dunia; dan (iii) Supply dan kebutuhan sumur bor tidak sebanding.Akan tetapi,
untuk kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB nilainya sedikit menurun,
yakni 6,15 persen pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena perubahan
metode perhitungan PDRB (Tahun Dasar 2010). Kemudian, untuk indikator
pertambangan Tanpa Ijin (PETI) menunjukkan peningkatan. Artinya, semakin
banyak masyarakat yang melakukan pertambangan tanpa megurus ijin. Hal
tersebut disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurus ijin
pertambangan.Perkembangan kinerja urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
yang dilaksanakan oleh Disperindagtamadalah sebagai berikut.
Tabel 2.38
Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Kontribusi sektor pertambangan
% 9,23 9,35 6,20 6,15
terhadap PDRB
Pertambangan tanpa ijin % 69 44,15 33,34 62,71
Cakupan Rumah Tangga Pengguna
% 70 25.88 28,56 32,08
Listrik
Peningkatan pemanfaatan pengelolaan
Sumber Daya Mineral, migas dan air % 70 48,9 21,92 29,52
tanah
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

4. Pariwisata
Indikator kinerja pada urusan pariwisata m enu njukk an hasil yang
sem akin m eningk at. Hal ini ditunjukkan oleh Kunjungan Wisata yang
meningkat menjadi 61.724 orang pada tahun 2015. Dasar perhitungan jumlah
kunjungan didasarkan pada perhitungan jumlah pengunjung setiap objek wisata.
Peningkatan jumlah kunjungan disebabkan atas konsistensi Program prioritas
pembangunan sarana prasarana pariwisata yang dituangkan dalam RPJMD
2013-2018 salah satunya yaitu peningkatan sarana dan prasarana pariwisata.
Seiring dengan peningkatan kunjungan wisata, kontribusi Sektor pariwisata
RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

46

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

terhadap PDRB juga semakin meningkat menjadi 0,45 persen pada tahun
2015.Perkembangan kinerja urusan pariwisatayang dilaksanakan oleh
Disbudparpora adalah sebagai berikut.
Tabel 2.39
Indikator Kinerja Urusan Pariwisata
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Kunjungan Wisata % 56.568 23.568 43.839 61.724
Kontribusi PDRB dari Sektor 0,44 0,45
% NA 0,16
Pariwisata
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

5. Kelautan dan Perikanan


Secara um u m , kinerja urusan kelautan dan perikanan K abupaten
Sam pang tahun 2015 m enunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut
ditandai dengan peningkatan produksi perikanan kolam menjadi 500,5 ton dalam
satu tahun; peningkatan produksi perikanan tambak menjadi 6.559,9 ton;
Kontribusi sektor perikanan Terhadap PDRB9,23 persen; dan Jumlah konsumsi
ikan dalam 24,54 kg/kapita/th pada tahun 2015. Sebaliknya, produksi
perikanan pada perairan umum dan produksi perikanan laut menunjukkan nilai
yang semakin menurun. Rincian perkembangan kinerja urusan kelautan dan
perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.40
Indikator Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan
Uraian satuan 2012 2013 2014 2015
Produksi perikanan dalam 1 tahun
Kolam ton 616,6 290,5 348,4 500,5
Perairan Umum ton 14,04 28,90 28,82 22,77
Laut ton 10.642 9.296,58 9.347,40 7.130,86
Tambak ton 2.473,10 2.745,7 5.249,8 6.559,9
Kontribusi sektor
perikanan Terhadap % 9,05 10,12 9,14 9,23
PDRB
Jumlah konsumsi
ikan dalam Kg/kapita/th 22,78 23,68 24 24,54
kg/kapita/th
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

6. Perdagangan
Kontribusi sek tor perdagangan terhadap PDRB K abupaten S am pang
m enu njukk an k ondisi yang sem akin m eningkat. Kontribusi sektor
perdagangan sebesar 19,12 persen pada tahun 2015, dimana pada tahun
sebelumnya bernilai 18,64 persen. Perkembangan kontribusi sektor perdagangan
yang dilaksanakan oleh Disperindagtamadalah sebagai berikut.
Tabel 2.41
Indikator Kinerja Urusan Perdagangan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

47

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015


Kontribusi PDRB dari Sektor
% 26,72 29,28 18,64 19,12
Perdagangan
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

7. Perindustrian
Kontribusi sek tor perindustrian terhadap PDR B K abupaten Sam pang
m enu njukk an penurunan. Kontribusi sektor perindustriansebesar 4,02 persen
pada tahun 2015, dimana pada tahun sebelumnya bernilai 4,04 persen. Akan
tetapi, nilai tersebut sudah tergolong cukup tinggi, karena pada tahun yang
bersangkutan terdapat peningkatan pendapatan dari sektor industri;
munculannya wira usaha baru di Kabupaten Sampang; dan produk Kabupaten
Sampang bisa bersaing dengan produk dari daerah lain. Perkembangan
kontribusi sektor perindustrianyang dilaksanakan oleh Disperindagtamadalah
sebagai berikut.
Tabel 2.42
Indikator Kinerja Urusan Perindustrian
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Kontribusi PDRB dari Sektor Industri 4,04 4,02
% 1,00 1,05
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 2015

8. Transm igrasi
Kinerja u rusan trasnm igrasi m enu njukk an peningkatan yang signifikan
pada tahu n 2015.Persentase Calon Transmigrasi diperoleh dari jumlah
transmigran yang diberangkatkan sebanyak 40 KK dibagi dengan jumlah calon
transmigran yang mendaftar sebanyak 65 KK (40/65 x 100% = 61,53%).
Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh target dari pusat meningkat untuk masing-
masing Provinsi. Perkembangan kinerja urusan trasnmigrasi Kabupaten
Sampang yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.43
Indikator Kinerja Urusan Transm igrasi
Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 2014 2015
Persentase Calon Transmigrasi
% - 80 7,46 61,53
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

48

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

2.1.4 Aspek D aya Saing Daerah


Aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa fokus antara lain fokus
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumber daya manusia.Secara rinci, penjelasan dari aspek daya
saing daerah Kabupaten Sampang adala sebgai berikut.

2.1.4.1 Foku s Kem am pu an Ek onom i Daerah


Pengeluaran rum ah tangga m enunjuk kan kem am puan m asyarakat dalam
m engkonsum si bahan pangan sesuai dengan kem am puan daya beli dalam
satu tahu n. Secara agregat, rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang
lebih besar mengindikasikan rumah tangga yang berpenghasilan tinggi.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita pada tahun 2015 terealisasi
sebesar Rp.19.995.863,00 berdasarkan hasil Analisis Rasio Jumlah Penduduk
Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan. Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi
non pangan per kapita pada Tahun 2015 terealisasi sebesar 81,44 persen yang
dihitung berdasarkan hasil Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah
Kebutuhan Pangan dengan membandingkan total pengeluaran rumah tangga non
pangan dengan total pengeluaran.Perkembangan konsumsi Rumah Tangga
perkapita di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.
Tabel 2.44
Angka Konsumsi RT per Kapita Tahun 2012-2015
Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015
Pengeluaran konsumsi Juta
13,78 15,08 17,01 19,99
rumah tangga per kapita Rp.
Pengeluaran konsumsi non
% 80 80 80,24 81,44
pangan per kapita
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

2.1.4.2 Foku s Fasilitas W ilayah/Infrastruktu r


Pengukuran kinerja fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat melalui
beberapa indikator, antara lain jumlah penginapan/hotel, persentase rumah
tangga (RT) yang menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya listrik,
persentase rumah tangga yang menggunakan listrik.
Tabel 2. 45
Ketersediaan Fasilitas Infrastruktur Tahun 2011-2014
Uraian 2012 2013 2014 2015
Jumlah penginapan/hotel 5 6 6 6
Rasio ketersediaan daya listrik N/A N/A N/A N/A
Persentase rumah tangga yang 28,56 32,08
N/A 25.88
menggunakan listrik
Prosentase Rumah tangga pengguna
% 22,26 26,80 30,01
air bersih (RT)
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

Secara um um , ketersediaan fasilitas wilayah berupa infrastru ktur dasar


dapat dik atakan sem akin m eningkat. Hal tersebut ditandai dengan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

49

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

peningkatancakupan rumah tangga pengguna listrik sebesar 32,08 persen dan


juga peningkatanpersentase rumah tangga pengguna air bersih sebesar 31,84
persen pada tahun 2015.

2.1.4.3 Foku s Iklim B erinvestasi


1. Keam anan dan K etertiban
Salah satu langkah untuk m eningkatkan iklim berinvestasi adalah
dengan m em inim alisir angka krim inalitas.Angka kriminalitas pada tahun
2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014. Jumlah kriminalitas
pada tahun 2015 sebanyak 339 kasus, dengan kasus terbesar terdapat pada
pencurian. Namun, jumlah kasus pencurian tergolong menurun, dimana
sebelumnya berjumlah 140 kasus pada tahun 2014, menjadi 114 kasus pada
tahun 2015. Selain itu, peningkatan kriminalitas pada tahun 2015 juga
disebabkan semakin meningkatnya kasus narkoba karena semakin meluasnya
peredaran narkoba di masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan
khusus dari Pemerintah dan kerjsama dari pihak yang berkaitan.Perkembangan
angka kriminalitas di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Tabel 2.46
Angka Kriminalitas Tahun 2011 -2015
Jenis Kriminal 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah kasus Narkoba 17 29 32 36 59
Jumlah kasus Pembunuhan 4 8 5 5 8
Jumlah Kejahatan Seksual 5 20 23 23 18
Jumlah kasus Penganiayaan - 12 21 21 17
Jumlah kasus Pencurian 43 121 140 140 114
Jumlah kasus Penipuan 23 15 40 34 40
Jumlah kasus Pemalsuan uang - - - - -
Jumlah Kasus Lain 108 38 25 83
Jumlah Tindak Kriminal Selama 1
92 313 298 284 339
Tahun
Jumlah Penduduk 871.534 883.282 885.313 940.636 919.825
Angka Kriminalitas 0,011 0,035 0,034 0,030 0,037
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2013 - 2015

2. Aspek P elayanan Perijinan


Perkem bangan jum lah perijinan di Kabupaten Sam pang pada tahun 2 015
m enu njukk an tren yang positif. Artinya, semakin banyak ijin yang diterbitkan
oleh Kabupaten Sampang, baik dalam jenis ijin permodalan ataupun ijin usaha.
Jenis ijin/permodalan yang dikeluarkan pada tahun 2015 meliputi SIUP Mikro;
SIUP Kecil; SIUP Menengah; SIUP Besar; Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi; dan
Tanda Daftar Industri. Sampai dengan tahun 2015, jumlah ijin permodalan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

50

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

mencapai 762 ijin, dan untuk jenis usaha mencapai 751 ijin. Perkembangan ijin
usaha di Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.47
Realisasi Perijinan Tahun 2013-2015
Jenis Ijin/Permodalan Jenis Usaha
TH. SIUP SIUP SIUP SIUP SIU JM L JM L
TDI PO UD CV PT KOP BPL
MikRo Kecil Mngh Besar JK
2013 106 385 73 2 118 31 715 426 - 188 25 7 1 647
2014 89 310 59 1 143 11 613 471 68 128 66 4 2 739
2015 123 384 91 6 126 32 762 526 0 181 36 8 - 751
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2014-2015

2.1.4.4 Foku s Sum berdaya M anusia


Sum berdaya m anusia m erupakan salah satu m odal utam a dalam
pem bangu nan daerah, yang m erupak an objek dan subjek pem bangunan.
Perbaikan dalam sumberdaya manusia tidak lepas dari usaha pemerintah melalui
perbaikan tingkat pendidikan, kesehatan dan peningkatan pendapatan
masyarakat. Gambaran umum kondisi daerah aspek daya saing daerah terkait
dengan Sumber Daya Manusia salah satunya dapat dilihat dari capaian IPM dan
kondisi tenaga kerja.

1. Indeks P em bangunan M anu sia


Indeks Pem bangunan M anusia (IPM ) m erupak an indikator penting u ntuk
m engukur keberhasilan dalam upaya m em bangu n ku alitas hidup m anusia.
Perhitungan IPM mengalami penyempurnaan metode berdasarkan rilis UNDP
(United Nation of Development Programme). Penghitungan IPM Tahun 2015
menggunakan metode baru yang terdiri dari tiga aspek dasar yaitu: (i) Kesehatan
(umur panjang dan hidup sehat) yang diukur dari Angka Harapan Hidup (AHH);
(ii) Pendidikan (pengetahuan), yang diukur dari Harapan Lama Sekolah (HLS)
penduduk usia 7 tahun keatas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia
25 tahun keatas; dan (iii) Standar hidup layak, yang dihitung dari Pengeluaran
per Kapita yang disesuaikan.Secara umum level IPM dengan metode baru lebih
rendah dibanding dengan IPM metode lama.Perkembangan IPM Kabupaten
Sampang pada tahun 2011 sampai 2015 dapat dilihat pada gambar berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

51

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Gambar 2. 11
IPM Kabupaten Sampang dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 -2015
57,5
56,98
57
56,45
56,5

56 55,78

55,5 55,17

55
54,49
54,5

54

53,5

53
2011 2012 2013 2014 2015*
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2015
*) Angka sangat sementara

Secara u m um , kualitas su m ber daya m anusia di K abupaten Sam pang


m enu njukk an peningk atan. IPM Kabupaten Sampang pada tahun 2015 sebesar
56,98. Beberapa faktor yang turut mempengaruhi kondisi IPM, khusunya pada
dimensipendidikan adalah rendahnya rata-rata lama sekolah yang menunjukkan
nilai 3,56 tahun.Dari dimensi kesehatan, rendahnya capaian IPMjuga disebabkan
angka harapan hidup yang masih relatif rendah (67,51 tahun) bila dibandingkan
dengan rata-rata provinsi atau nasional.Disamping itu, pengeluaran perkapita
Kabupaten Sampang juga masih tergolong rendah, yakni Rp 7.896,30 ribu per
tahun.

2. Tenaga K erja
Tenaga k erja m erupak an salah satu inpu t produksi, yang m enentu kan
tingkat produktivitas dalam sebuah perek onom ian. Jumlah penduduk yang
cukup besar pada dasarnya merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan
produksi dan menciptakan kegiatan ekonomi baru. Namun, besarnya jumlah
penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas tenaga kerja akan
menjadi hal yang sia-sia. Oleh karena itu, diperlukan pembekalan terhadap
tenaga kerja misalnya berupa pelatihan. Selain itu, tenaga kerja juga perlu
dilindungi dengan beberapa regulasi tertentu. Misalnya dengan norma
jamsosotek, norma keselamatan dan kesehatan kerja.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

52

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
Capaian
KinerjaPenyelenggaraanPemerintah

Tabel 2.48
Indikator Ketenagakerjaan
Uraian Satuan 2012 2013 2014 2015
Jumlah pencari kerja yang
Orang 282 325 397 660
dilatih
Persentase pencari kerja
% 15,98 22,77 54,80 54,61
yang ditempatkan
Angka kecelakaan kerja kejadian 0 0 0 0
Sumber: LKPJ Bupati Sampang Tahun 2012 2015

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan R KPD Sam pai Tahu n Berjalan
dan Realisasi RPJM D
Evaluasi pelak sanaan program dan kegiatan RKPD berfungsi u ntuk
m elihat capaian tingkat kem ajuan dan kesesuaiannya dengan RPJM D.
Evaluasi dilakukan dengan mengukur capaian kinerja sampai dengan tahun
2015, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun
2013 2018. Selain itu, tujuan lain dari evaluasi adalah untuk mengetahui
ketercapaian target yang direncanakan dengan realisasi yang terjadi, yang
ditinjau dari urusan yang dilakukan baik dalam urusan wajib ataupun urusan
pilihan. Hasil evaluasi pada masing-masing program disertai dengan indikator
kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 II

53

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

2.3 Perm asalahan Pem bangunan Daerah


2.3.1. Perm asalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan
Sasaran Pem bangunan Daerah
Berdasarkan dari hasil evaluasi terhadap kinerja pem bangunan tahun
2015, ditem ukan berbagai perm asalahan yang m enjadi ham batan dalam
m ewujudkan target-target yang telah direncanakan. Oleh karena itu rumusan
isu strategis yang tercantum dalam prioritas pembangunan daerah dan
permasalahan pembangunan di Kabupaten Sampang tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.50
Identifikasi Permasalahan Pem bangunan Daerah Tahun 2015
Prioritas
Pem bangunan Faktor-faktor Penentu
No Permasalahan
Daerah Tahun Keberhasilan
Berkenaan
1. Peningkatan Tata Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi belum
Kelola Pemerintahan Pelayanan Pablik yang optimal
yang Baik dan Murah, Tepat, Cepat dan Perijinan satu pintu belum
kualitas pelayanan Akurat. optimal
publik Potensi Wilayah dalam Penggalian Pendapatan
Pembiayaan Daerah masih belum
Pembangunan Optimal.
2. Peningkatan kualitas Aksesibilitas Listrik, air Akses terhadap layanan air
dan kuantitas bersih yang mudah bersih dan sintasi masih
pembangunan Akses transportasi dan belum merata. Rumah
insfrastruktur komunikasi masyarakat tangga dengan akses air
minum bersih hanya 31,48
persen. Sedangkan RT
yang sudah bersanitasi
sebesar 57,28 persen
Masih rendahnya kualitas
akses transportasi
masyarakat
3. Peningkatan kualitas Rata-rata lama sekolah Rata-rata lama sekolah
kesehatan, Meningkatnya indeks yang masih rendah
pendidikan, pendidikan, APM, APK, APK dan APM yang masih
kesejahteraan sosial Angka Melanjutkan, rendah pada jenjang
dan penanggulangan Angka Buta Huruf pendidikan menengah
kemiskinan Ketersediaan dan Distribusi tenaga pengajar
pemerataan tenaga yang masih belum merata.
pengajar yang berkualitas Masih rendahnya
Ketersediaan pendidikan ketersediaan pendidikan
tinggi lokal perguruan tinggi atau
setara akademi
Kualitas kesehatan Masih tingginya angka
masyarakat seperti AKI kematian ibu melahirkan
dan AKB Sarana dan prasarana
Peningkatan prasarana kesehatan di RSUD yang
dan sarana pendukung kurang memadai baik sisi
pelayanan kesehatan kuantitas maupun
Penambahan dan kualitas.
pendistribusian tenaga Distribusi tenaga medis
medis/paramedis secara yang kurang merata
merata, terutama untuk
dokter spesialis
Penurunan angka Angka kemiskinan yang
kemiskinan masih tinggi
Kemudahan berinvestasi Rendahnya kesadaran
untuk perluasan tenaga masyarakat pengusaha
kerja untuk mengurus ijin lokasi
Kemitraan CSR untuk Program Kemitraan
pemberdayaan dan BUMN/ BUMD/ Investasi
keberlanjutan UMKM swasta dalam

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
77

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Prioritas
Pem bangunan Faktor-faktor Penentu
No Permasalahan
Daerah Tahun Keberhasilan
Berkenaan
pemberdayaan UMKM
belum optimal
4. Menjaga kualitas Pengelolaan lingkungan Belum optimalnya
lingkungan hidup hidup dalam upaya perencanaan dan
dan pengelolaan mengantisipasi bencana pengelolaan lingkungan
bencana secara (banjir) untuk mitigasi bencana,
berkelanjutan Konservasi lahan pada khususnya banjir.
daerah hulu Meningkatnya daratan
yang beralih fungsi
menjadi perumahan
Masih luasnya genangan
banjir
Belum terbentuknya desa
tangguh bencana
5. Peningkatan ekonomi Optimalisasi sektor Belum optimalnya
daerah berbasis pertanian sebagai basis pengolahan hasil pertanian
Keunggulan Lokal agribisnis yang memiliki nilai tambah
Daya Saing Produk (value added).
Unggulan Daerah dan Daya saing produk UMKM
UMKM yang masih rendah, serta
kurangnya promosi dan
pemasaran
6. Peningkatan Peningkatan kemandirian Prestasi Lembaga
pemberdayaan dan masyarakat dalam Pemberdayaan
kemandirian pelaksanaan Masyarakatyang masih
pembangunan minim
kelembagaan
Peningkatan pengawasan Kurang optimalnya
masyarakat dan partisipasi partisipasi masyarakat
masyarakat dalam dalam perencanaan,
pelaksanaan pelaksanaan, dan
pembangunan pengawasan pembangunan

2.3.2. Identifikasi Perm asalahan Penyelenggaraan Pem bangunan Daerah


Kebijakan pem bangunan dirum uskan berdasarkan identifikasi
perm asalahandalam pem bangunan.Pembangunan daerah yang telah
dilaksanakan tidak lepas dari adanya permasalahan dalam berbagai bidang. Hasil
identifikasi permasalahan pembangunan berdasarkan isu penting dari berbagai
level pemerintahan antara lain tingkat nasional, provinsi Jawa Timur dan
Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
78

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Tabel 2.51
Identifikasi Permasalahan Pem bangunan dari Kebijakan Nasional,
Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sampang
Isu Penting dan Masalah Mendesak
No Tingkat Nasional Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten
EKONOMI
1. a. Penurunan laju a. Penurunan laju a. Penurunan laju
pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi
b. Tingkat Pengangguran b. Suku bungga dasar kredit b. Kemiskinan yang tinggi
Terbuka yang masih yang masih tinggi, sehingga c. Pendapatan perkapita
tinggi dan meningkat di menyebabkan penurunan yang masih relatif rendah
tahun 2015 produktivitas sektor riil d. Daya saing produk, akses
c. Peningkatan Tingkat pasar dan modal masih
Pengangguran Terbuka rendah

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN


2. a. Distribusi tenaga a. Penyebaran kualitas dan a. Rendahnya Indeks
pendidikan dan kuantitas SDM dalam Pembangunan Manusia
kesehatan, serta pendidikan dan (IPM), terutama Indeks
kualitas dankualitas kesehatanantar Pendidikan
pendidikanantar wilayah kabupaten/kota yang tidak b. Kualitas mutu pendidikan
yang tidak merata merata yang masih kurang
b. Sarana dan prasarana b. Akses mutu layanan c. Peningkatan derajat
pendidikan dan pendidikan di semua kesehatan yang masih
kesehatan yang kurang jenjang pendidikanyang belum optimal
merata antar wilayah tidak merata antaw
wilayah
INFRASTRUKTUR
3. a. Akses terhadap air a. Belum mantapnya a. Masih terbatasnya
bersih, dan sanitasi konektivitas antar regional aksesibilitas dan kualitas
yang masih terbatas, b. Akses masyarakat infrastruktur dasar
terutama pada daerah terhadap rumah layak (Pendidikan, Kesehatan
yang sulit dijangkau huni, air bersih, dan dan perekonomian)
b. Perumahan layah huni sanitasi yang masih belum b. Aksesibilitas wilayah
masih terbatas merata pinggiran masih terisolir

SDALH
4. a. Kualitas lingkungan a.
Tingginya tingkat a. Intensitas bencana alam
yang semakin menurun pencemaran lingkungan masih tinggi
b. Tingginya intensitas pada media air dan tanah b. Kerusakan lingkungan
bencana alam b. Bencana alam yang hidup
terdapat pada beberapa
kabupaten
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN SOSIAL BUDAYA
5. a. Daya saing tenaga kerja a. Kurangnya aktualisasi, a. Belum optimalnya
Indonesia masih rendah, fasilitasi dalam pelestarian keterlibatan masyarakat
didominasi lulusan SMP budaya daerah dalam perencanaan,
ke bawah b. Belum terintegrasinya pelaksanaan, pengawasan
b. Program-program penanganan sektor serta pengendalian
pemberdayaan, pariwisata secara holistik penyelenggaraan
pengembangan ekonomi integratif pemerintahan dan
produktif, belum pembangunan
terkelola, masih tersebar b. Peningkatan kejahatan
dan terbatas narkoba

Selain identifikasi perm asalahan diatas, perlu juga m elihat secara


detail perm asalahan pem bangunan daerah berdasarkan urusan, program
m aupun kegiatan.Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan masukan dalam
perumusan kebijakan, program dan target kedepan. Hasil identifikasi tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.52
Hasil Identifikasi Masalah Menurut Urusan, Program/Kegiatan Tahun 2015
Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
Sasaran: Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap
1 Pendidikan
semua jenjang pendidikan, dengan arah kebijakan untuk mendukung

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
79

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
strategi tersebut melalui peningkatan kuantitas dan kualitas
pendidikan di semua jenjang
Program Pendidikan Menengah
Kegiatan:
Pembangunan gedung Kesulitan mencari lokasi yang
sekolah strategis untuk pembebasan
Pengadaan alat praktek labotatorium
Pengadaan alat praktek dan IPA (SMA dan SMK) gagal lelang
peraga siswa sebanyak 9 paket karena tidak
memenuhi persyaratan
Kegiatan ini masuk PAK (Perubahan
Anggaran Kegiatan) dan spesifikasi
Pengadaan meubeler sekolah
barang yang dibutuhkan sebagian
besar barang pabrikan
Jenis lomba yang telah tidak
Penyediaan Bantuan
dilombakan dan peserta lomba tidak
Operasional Manajemen
ada yang lolos untuk ke Tingkat
Mutu (BOMM)
Nasional
Peningkatan kerja sama Jumlah peserta sedikit yang
dengan dunia usaha dan berminat untuk dikirim ke Tingkat
industry Provinsi
Program: Pendidikan Luar Biasa
Kegiatan:
Jumlah peserta yang berminat
Pekan seni pelajar dan
sedikit dan tidak keseluruhan
kreatifitas siswa SLB
cabang lomba diikuti oleh peserta
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan:
Perubahan pola sistem dari PPG
Pelaksanaan sertifikasi (Pendidikan Profesi Pendidik)
pendidik kembali ke pola PLPG (Pendidikan
dan Latihan Profesi Pendidik)
Pendataan NUPTK (Nomer Unik
Pengembangan sistem
Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
pendataan dan pemetaan
tidak diaktifkan lagi karena sudah
pendidik dan tenaga
menyatu pada Data Pokok
pendidik
Pendidikan (Dapodik)
Keterbatasan waktu PAK, sehingga
Penilaian Kompetensi Kepala LP2KS (Lembaga Pembinaan dan
Sekolah dan Calon Kepala Pengembangan Kepala Sekolah)
Sekolah tidak bersedia melaksanakan
kegiatan
Sasaran: Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan:
Honor tim koordinasi JKN dan
Pelayanan kesehatan transportasi Puskesmas untuk
masyarakat monitoring dan evaluasi JKN tidak
terserap secara penuh
Penyediaan biaya Rendahnya penyerapan kegiatan
operasional dan menyesuaikan PAD yang telah
pemeliharaan Puskesmas masuk terlebih dahulu
Rendahnya realisasi keuangan
Penyediaan biaya sehingga menyebabkan serapan
2 Kesehatan anggaran untuk kegiatan juga
operasional kapitasi JKN
rendah
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Kegiatan
Sedikitnya jumlah P-IRT
Peningkatan pengawasan
(Perusahaan Industri Rumah
keamanan pangan dan
Tangga) yang mengajukan ijin pada
bahan berbahaya.
tahun 2014
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kegiatan:
Pencegahan dan Pendanaan dari anggaran BOK
pengendalian DBD (Bantuan Operasional Kesehatan)

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
80

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
Pelayanan vaksinasi bagi dan efisiensi harga BBM oleh
balita dan anak sekolah Pemerintah Pusat
Pelayanan pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
Peningkatan komunikasi dan
edukasi (KIE) pencegahan
dan pemberantasan penyakit
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan:
Bimbingan dan survei Padatnya jadwal KARS sehingga
akreditasi oleh KARS untuk bimbingan dan survei
(Komite Akreditasi Rumah akreditasi RSUD Kab. Sampang
Sakit) direncanakan tahun 2016
Selama tahun 2015 hanya ada 1
Program Pelayanan Kesehatan jenasah Mr X/jenasah tak
Penduduk Miskin teridentifikasi, hanya untuk
pembelian kantong jenasah
Program pengadaan Terbatasnya menu penggunaan DAK
peningkatan sarana dan tambahan P3K2 serta terbatasnya
prasarana rumah sakit waktu pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pemeliharaan tergantung
Program pemeliharaan sarana pada jumlah komponen yang perlu
dan prasarana rumah sakit mendapat perbaikan

Sasaran : Meningkatnya sarana dan prasrana infrastruktur daerah


Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Kegiatan:
Permintaan harga tanah masyarakat
lebih tinggi dari harga yang
ditetapkan oleh Kantor Jasa Penilai
Pembangunan Jalan dan Publik
Jembatan Sumber pendanaan serta koordinasi
antara BPWS, Balai Besar Pelaksana
Jalan Nasional Wilayah V dan
Pemerintah Kabupaten Sampang
3 Pekerjaan Umum Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
Kegiatan:
Keterbatasan waktu pelaksanaan
Pembangunan Jaringan yang bersumber dari dana DAK
Irigasi Tambahan Usulan Daerah yang
diluncurkan pada APBD-P
Program Pengawasan Jasa Konstruksi
Kegiatan:
Pengadaan barang/jasa tersebut
Fasilitasi Pengadaan
bersifat tentatif dan sesuai dengan
Barang/jasa Pemerintah
permintaan SKPD
Sasaran:
Meningkatnya perumahan sehat dan layak huni
Meningkatnya rekonstruksi sarana dan prasarana akibat bencana
alam
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Kegiatan :
Pembangunan Pagar dan
Pemeliharaan Taman Makam
Pembangunan Tugu Taman Makam
Pahlawan
4 Perumahan Pahlawan dialihkan ke Pemeliharaan
Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Kegiatan :
Belum adanya pelimpahan tupoksi
Pemadam Kebakaran
Peningkatan Pelayanan
Belum adanya personil pemadam
Penanggulangan Bahaya
kebakaran yang terlatih
Kebakaran
Kurangnya sarana dan prasarana
yang memadai

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
81

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
Sasaran: Meningkatnya penataan kawasan sesuai dengan RTRW
Program Perencanaan Tata Ruang
Kegiatan :
Tersusunnya RDTR merupakan
5 Penataan Ruang kumulatif dari RDTR yang tersusun
Penyusunan Rencana Tata yaitu sebanyak 10 RDTR sejak
Ruang Wilayah periode tahun 2008 sampai dengan
tahun 2015 namun belum ada yang
diperdakan
Sasaran: Meningkatnya Kualitas perencanaan, penganggran dan
pengendalian program
Program Pengembangan Data/Informasi
Perencanaan
6 Kegiatan:
Pembangunan
Pengadaan sistem informasi akan
Pembangunan Infra Struktur
difasilitasi oleh pihak BIG (Badan
Data Spasial
Informasi Geospasial) tahun 2016
Sasaran: Meningkatnya pelayanan bidang perhubungan
Hasil Retribusi Daerah
Kegiatan:
Lokasi parkir di daerah pertokoan
Retribusi Pelayanan Parkir di tidak melakukan pembayaran secara
7 Perhubungan Tepi Jalam Umum penuh dengan alasan target terlalu
tinggi
Penyewa Jasa sewa speed boat,
Retribusi Pemakaian Kekayaan Mobil Pick-up dan Kendaraan
Daerah Bermotor Roda menyatakan bahwa
tarif biaya sewa terlalu mahal
Sasaran: Meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan hidup
Program Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan
Hidup
Kegiatan:
Lingkungan Laporan bahwa Penduduk di
8 Kecamatan Karang Penang merasa
Hidup Peningkatan Peran Serta
terganggu dengan peleburan aki
Masyarakat dalam
bekas
Pengendalian Lingkungan
Laporan tentang Penebangan
Hidup
pohon akibat pembangunan
drainase kota
Sasaran: Meningkatnya
Kependudukan
9 kualitas pelayanan Tidak ada permasalahan
Dan Catatan Sipil
administrasi kependudukan
Sasaran:
Tertanganinya korban
Pemberdayaan perdagangan manusia dan
Perempuan Dan KDRT
10 Tidak ada permasalahan
Perlindungan Meningkatnya peran serta
Anak perempuan dalam
pemerintahan dan pemb.

Sasaran: Meningkatnya pelayanan KB dan KS


Program Pelayanan Kontrasepsi
Keluarga Kegiatan:
Berencana Dan Pelayanan pemasangan
11 Rendahnya cakupan pelayanan
Keluarga kontrasepsi KB
Sejahtera pemasangan kontrasepsi IUD, dan
Rendahnya Pelayanan KB Medis
Pelayanan KB Medis Operasi
Operasi (MOW dan MOP)
Sasaran: Meningkatnya penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Program Pemberdayaan Fakmis, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
12 Sosial Penynadang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainya
Kegiatan:
Peningkatan kemampuan
Banyaknya lembaga sosial yang
(Capacity Building) Petugas
tidak memperpanjang izin
Pendamping Sosial

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
82

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Cacat
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan:
Belum adanya regulasi, baik dalam
Perda maupun Perbup dalam hal
Penanganan masalah strategis
rekonstruksi dan rehabilitasi
yang menyangkut tanggap
Belum adanya tim DALA (Damage
cepat darurat dan kejadian
and Loses Assessment) sebagai tim
luar biasa
penilai kerusakan dan kerugian
pasca bencana
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Kegiatan:
Fasilitasi Pelaksanaan
Pengurangan Kuota Jemaah Haji
Ibadah Haji
Rumah Singgah bagi
Pendamping Penderita Penghuni Rumah singgah sedikit
Rujukan keluarga Miskin
Fasilitasi Peringatan Hari Salah satu kegiatan yang tidak
Besar Nasional dan dilaksanakan yaitu Peringatan
Keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sasaran: Meningkatnya partisipasi Angkatan Kerja
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Kegiatan:
Penguatan Ekonomi
Batuan Peralatan yang diberikan
Masyarakat dalam rangka
13 Ketenagakerjaan kepada peserta pelatihan hanya
pengentasan kemiskinan dan
Mesin Jahit, sedangkan untuk
dan mengurangi pengangguran
bantuan Peralatan Montir Sepeda
dan mendorong pertumbuhan
Motor dan Peralatan Pertukangan
ekonomi daerah dilaksanakan
Peserta tidak diberikan peralatan
antaralain melalui bantuan
melainkan hanya diberi pelatihan
permodalan dan sarana
Keterampilan
produksi
Sasaran: Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM)
Program peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi
Kegiatan:
Pelaksanaan khitanan massal tidak
Pembinaan, pengawasan dan
terlaksana karena koperasi gerakan
penghargaan koperasi
tidak mengusulkan daftar nama
Koperasi dan berprestasi
14 peserta
UKM
Program Utama Pemberdayaan Usaha Skala Mikro.
Kegiatan:
Banyaknya LKM yang kurang
Pemberdayaan lembaga memenuhi syarat untuk berbadan
keuangan mikro (LKM) dan hukum.
sentra Perjalanan dinas tidak terlaksana
karena kurangnya persyaratan
Sasaran: Meningkatnya Nilai Investasi
Program Promosi dan Kerjasama Investasi
Kegiatan :
Peningkatan Kualitas SDM Terbatasnya sumber daya manusia
guna Peningkatan Pelayanan (SDM) yang berkompeten di bidang
Investasi Perizinan dan Penanaman Modal
Program Peningkatan Iklim investasi dan realisasi investasi
Penanaman
15 Kegiatan :
Modal
Kegiatan penyederhanaan
Kurangnya pemahaman tentang
prosedur perijinan dan
peraturan-peraturan dibidang
peningkatan pelayanan
Perijinan dan Penanaman Modal
penanaman modal
Belum optimalnya Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Masyarakat belum terbiasa dengan
sistem pelayanan perizinan online

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
83

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
Program Penyelenggaraan Regulasi Perijinan dan Investasi
Kegiatan :
Kegiatan Pengaduan Masih rendahnya kesadaran
Masyarakat yang ditindak masyarakat tentang pentingnya
lanjuti perijinan
Sasaran: Terpeliharanya
16 Kebudayaan kesenian dan kebudayaan Tidak ada permasalahan
daerah
Sasaran: Meningkatnya
Pemuda dan
17 organisasi kepemudaan dan Tida ada permasalahan
Olahraga
olahraga daerah
Sasaran: Meningkatkan Kenyamanan, Ketertiban dan Keamananan
Lingkungan
Program Pemeliharaan KANTRAMTIBMAS dan Pencegahan Tindak
Kriminal
Kegiatan :
Penyesuaian dengan kebutuhan
Peningkatan Kerjasama pada belanja honorarium
dengan Aparat Keamanan pengamanan daerah pasca konflik
dalam Teknik Pencegahan Desa Karang Gayam Kec. Omben
Kejahatan
Penang
Program Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan :
Kesatuan Bangsa Adanya efisiensi pada Kegiatan
18 dan Politik Dalam Forum Kerukunan Umat
Forum Kerukunan Antar Umat
Negeri Beragama (FKUB)
Beragama (FKUB) pada rekening
Belanja BBM Turun Bawah (Turba)
ke pondok, begitu juga ada efisiensi
pada rekening belanja Mamin
sarasehan Basra
Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kegiatan :
Kegiatan PILKADES serentak
Pengendalian Keamanan
sehingga satpol PP kekurangan
Pilkades
Personil.
Program Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Kegiatan:
Penegakan Peraturan Daerah
Sasaran:
Meningkatnya efektifitas kelembagaan pemerintahan
Meningkatnya manajemen aparatur yang efektif dan profesional
Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Program Peningkatan Tertib Administrasi Desa
Otonomi Daerah,
Kegiatan :
Pemerintahan
Umum, Permasalahan penetapan batas
Administrasi tanah serta ketidaklengkapan
Keuangan Pensertifikatan Tanah Kas persyaratan administrasi tanah
19 Desa yang terdapat di desa
Daerah,
Perangkat Pelaksanaan kegiatan ini
Daerah, membutuhkan waktu yang intensif
Kepegawaian Dan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Persandian Daerah
Kegiatan:
Pihak ketiga (USADI) tidak bisa
mendampingi pelaksanaan pelatihan
Implementasi Sistem
penyusunan laporan keuangan
Informasi Pengelolaan
semesteran sehingga belanja
Keuangan Daerah
honorarium tenaga ahli tidak
terealisasi
Perbedaan definisi penilaian antara
Revaluasi/ Appraisal Aset/ BPK RI perwakilan Propinsi Jawa
Barang Daerah Timur selaku auditor dengan pihak /
lembaga

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
84

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
Adanya sistem akuntansi BLUD
yang semula berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dirubah
menjadi berdasarkan Standar
Penyusunan Perbup Regulasi
Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Pengelolaan Barang Milik
Restatement Laporan Keuangan
Daerah
tidak dilaksanakan karena telah
diadakan Bimbingan Teknis
Restatemen Laporan Keuangan
oleh Pemerintah Provinsi Jatim
Sasaran: Meningkatnya
Ketahanan ketersediaan, aksesibilitas,
20 Tidak ada permasalahan
Pangan penganekaragaman dan
keamanan pangan
Sasaran: Memberdayakan masyarakat dan pranata sosial yang ada di
masyarakat dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
penyusunan Perda serta menguatkan kelembagaan pemerintahan
desa/kelurahan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
Kegiatan :
Pemberdayaan pengurangan volume pekerjaan fisik
Pengadaan Jaringan Instalasi
21 Masyarakat dan pada 3 lokasi kegiatan instalasi
Listrik Desa
Desa listrik desa
Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan
Kegiatan:
Merupakan penunjang kegiatan
Pokjanal, Posyandu, Jambore PKK
Pembinaan PKK
Provinsi yang tahun ini tidak
dilaksanakan
Sasaran: melaksanakan
sasaran meningkatnya
22 Statistik kualitas perencanaan, Tidak ada permasalahan
penganggaran dan
pengendalian program
Sasaran: Meningkatnya
Pengelolaan arsip Pemerintah
23 Kearsipan Tidak ada permsalahan
daerah yang tertib, rapi dan
handal
Komunikasi dan Sasaran: Cakupan layanan
24 Tidak ada permsalahan
Informatika informasi dan komunikasi
Sasaran: Meningkatnya minat
25 Perpustakaan Tidak ada permsalahan
baca masyarakat
Sasaran: Meningkatnya pemanfaatan lahan produksi
Meningkatnya Pemanfaatan Lahan Produksi
Meningkatnya pemanfaatan teknologi yang mendorong pertambahan
nilai potensi wilayah
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Kegiatan :
26 Pertanian Masalah yang terjadi terkait
Pengelolaan sektor irigasi dan dengan jadwal pelaksanaan
sumber-sumber air (WISMP) kegiatan yang tidak sesuai dengan
perencanaan, terkait dengan PAK
Banyak Handtraktor yang
mengalami kerusakan sehingga
menghambat penarikan retribusi
Sasaran:
Meningkatnya pemanfaatan
27 Kehutanan Tidak ada permasalahan
lahan produktif
Menurunnya luas lahan Kritis
Sasaran:Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Pertambangan
Energi dan
28 Sumber Daya Kegiatan:
Mineral Setelah ditetapkannya UU 23 Tahun
Pengadaan sarana pra sarana
2014 terjadi perubahan termasuk
kegiatan pertambangan
urusan sumberdaya mineral yang

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
85

Bab
II
Evaluasi
Hasil
PelaksanaanRKPD Tahun2015
dan
CapaianKinerja
PenyelenggaraanPemerintah

Sasaran/Program /
No. Urusan Perm asalahan
Kegiatan
kewenangannya dilimpahkan ke
Pemerintah Provinsi
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Kegiatan :
Kegagalan lelang di Unit Layanan
Pengadaan (ULP) Kabupaten
Pengadaan PLTS dan tenaga
Sampang karena dokumen
lainnya
perencanaan belum selesai
dilaksanakan
Sasaran:Meningkatnya jumlah
29 Pariwisata Tidak ada permasalahan
kunjungan wisata
Sasaran:Meningkatnya
Kelautan dan
30 produksi hasil kelautan dan Tidak ada permasalahan
Perikanan
perikanan
Sasaran:Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Kegiatan:
Fasilitasi promosi perdagangan
31 Perdagangan Tidak terlaksana sesuai target
daerah
Program Pembinaan dan Operasional Dekranasda
Kegiatan:
Pembinaan dan operasional Tidak terlaksananya target
Dekranasda koordinasi ke luar daerah
Sasaran: Meningkatnya
32 Perindustrian Tidak ada permasalahan
kontribusi sektor industri
Sasaran: Meningkatnya Pelayanan Transmigrasi
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Kegiatan :
Pengerahan dan Fasilitasi SPP (Surat Perintah
Perpindahan serta Penempatan Pemberangkatan) selama ini masih
Transmigrasi untuk memenuhi berada di akhir tahun
Kebutuhan SDM penganggaran
Adanya Kabupaten daerah tujuan
pada saat penempatan belum
selesai sampai akhir tahun
anggaran, sehingga para calon
33 Transmigrasi transmigran masih harus
menunggu untuk tahun
berikutnya.
Provinsi di Kalimantan belum mau
menerima masyarakat dari Madura
untuk bertransmigrasi.
Adanya lokasi transmigrasi yang
masih disengketakan dengan oleh
penduduk lokal.
Adanya calon transmigran yang
mengundurkan diri pada waktu
akan diberangkatkan.

RKPDKabupatenSampangTahun2017 II
86

Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

BAB III
RANCA NGA N KER ANG KA E KONOM I DAERAH DAN
KEBIJA KAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonom i Daerah


Penyusunan kebijakan ekonom i pem erintah K abupaten Sam pang
perlu m em perhatikan kondisi perekonom ian internal m aupun eksternal.
Capaian kondisi perekonomian daerah dalam tahun lalu akan menjadi
pertimbangan penting dari sisi internal. Sedangkan dari sisi eksternal,
perkembangan perekonomian Jawa Timur, nasional, maupun dunia memiliki
dampak terhadap perekonomian Kabupaten Sampang baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dari kedua sisi tersebut menjadi
penting untuk dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan ekonomi daerah.

Pertum buhan perekonom ian global pada tahun 2017 diproyeksikan


m engalam i peningkatan dari tahun 2016 , m eskipun sedikit m elam bat.
Peningkatan tersebut terjadi bertahap dan tidak merata, baik pada negara
berkembang maupun negara maju. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi 3,1
persen pada tahun 2015, kemudian meningkat menjadi 3,4 persen dan 3,6 persen
pada tahun 2016 dan 2017. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017
diproyeksikan meningkat sebesar 0,2 persen dari tahun 2016. Sedangkan
pertumbuhan pada tahun 2016 diproyeksikan meningkat 0,3 persen dari tahun
2015. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 didasarkan atas
beberapa pertimbangan, antara lain:(i) perlambatan aktivitas perekonomian
China, (ii) turunnya harga komoditas energi dan (iii) pengetatan kebijakan
moneter secara bertahap di Amerika Serikat. Penjelasan dari beberapa faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pertum buhan ekonom i China yang m elam bat pada tahun 2017 .
Proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2017 lebih lambat dari
tahun 2016,yakni 6,3 persen dan menurun hingga 6,0 persen pada 2017.
Hal tersebut disebabkan menurunnya investasi dan lemahnya aktivitas
industri manufaktur China.Perlambatan tersebut terjadi dalam impor dan
ekspor yang mencerminkan lemahnya investasi dan aktivitas produksi.
Bersamaan dengan kondisi tesebut, harga komoditas semakin lemah,
mengurangi kepercayaan diri dan meningkatkan volatilitas di pasar
keuangan. Aktivitas produksi dan perdagangan yang lemah juga terjadi
secara global, yang mengindikasikan penurunan permintaan global dan
investasi, terutama penurunan investasi dalam industri ekstraktif
(industri yang menghasilkan bahan baku).
2. Penurunan harga m inyak secara tajam sejak Septem ber 2015 ,
mencerminkan ekspektasi dari peningkatan produksi anggota Organisasi
Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang terus berlanjut, melebihi tingkat
konsumsi. Harga komoditas lain, terutama logam, juga jatuh. Pada sisi

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


1
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

downside, harga minyak yang lebih rendah mengetatkan posisi fiskal dari
eksportir bahan bakar dan membebani prospek pertumbuhan mereka.
Harga yang rendah akan meningkatkan utang pada sektor energi, yang
mengancam pengetatan kredit. Disisi lain, kondisi tersebut mendukung
permintaan rumah tangga (mendorong permintaan dari negara importir
minyak) dan menurunkan biaya energi bisnis di importir, terutama di
negara maju, dimana penurunan harga sepenuhnya diteruskan untuk
pengguna akhir. Selain itu, peningkatan ketegangan geopolitik di Timur
Tengah juga menyebabkan tekanan yang lebih mendalam pada harga
minyak dunia (yang semakin rendah).
3. Pelonggaran m oneter di kaw asan Euro dan Jepang merupakan
perluasan lanjutan, sementara pada bulan Desember 2015 Federal
Reserve AS mengangkat tingkat pembiayaan federal dari nol, lebih rendah
dari batasan. Secara keseluruhan, kondisi keuangan pada negara maju
tetap akomodatif. Prospek dari kebijakan peningkatan suku bunga secara
bertahap di Amerika Serikat, serta serangan volatilitas keuangan di
tengah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan pasar negara
berkembang, telah memberikan kontribusi untuk lebih mengetatkan
kondisi eksternal keuangan, penurunan arus modal, dan depresiasi mata
uang di negara berkembang.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka proyeksi ekonomi dunia, negara


maju,emerging market dan negara berkembang adalah sebagai berikut.
Gam bar 3. 1
Pertum buhan GDP Global, Negara Maju, Em ergingMarket dan
Negara Berkem bang
5

4,5 4,7
4,6
4 4,3
4
3,5
3,6
3,4 3,4
3
3,1
2,5

2
2,1 2,1
1,8 1,9
1,5

0,5

0
2014 2015 2016 2017

Global Advanced Economies Emerging Market and Developing Economies

Sumber: World Economic Outlook (IMF), 2016

Berdasarkan gam bar diatas, pertum buhan ekonom i tertinggi m asih


terdapat pada negara em ergingm arketdan negara berkem bang. Pada tahun
2016, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada emerging market dan negara
berkembang meningkat sebesar 4,3 persen pada tahun 2016 dan menjadi 4,7
persen pada tahun 2017. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada
RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


2
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

negara maju sebesar 2.1 persen dan tidak mengalami perubahan pada tahun
2017. Dengan demikian, kebijakan moneter akomodatif diperlukan oleh negara
maju untuk mencapai target inflasi yang selama ini masih di bawah target bank
sentral. Kebijakan moneter akomodatifbertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi melalui penurunan suku bunga. Seiring dengan kebijkan
tersebut, kebijakan fiskal jangka pendek juga diperlukan dan diarahkan untuk:
(i) meningkatkan investasi pada modal yang bersifat produktif di masa depan; (ii)
penguatan partisipasi pasar tenaga kerja dan lapangan kerja. Rincian proyeksi
perekonomian global, negara maju, negara berkembang dan beberapa negara
lainnya secara rinci daat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. 1
Ikhtisar Proyeksi W orldEconom icOutlook
Estim asi Proyeksi
2014 2015 2016 2017
World Output 3.4 3.1 3.4 3.6
Advanced Economies 1.8 1.9 2.1 2.1
United States 2.4 2.5 2.6 2.6
Euro Area 0.9 1.5 1.7 1.7
Germany 1.6 1.5 1.7 1.7
France 0.2 1.1 1.3 1.5
Italy -0.4 0.8 1.3 1.2
Spain 1.4 3.2 2.7 2.3
Japan 0.0 0.6 1.0 0.3
United Kingdom 2.9 2.2 2.2 2.2
Canada 2.5 1.2 1.7 2.1
Other Advanced Economies 2.8 2.1 2.4 2.8
Emerging Market and
4.6 4.0 4.3 4.7
Developing Economies
Commonwealth of Independent
1.0 -2.8 0.0 1.7
States
Russia 0.6 -3.7 -1.0 1.0
Excluding Russia 1.9 -0.7 2.3 3.2
Emerging and Developing Asia 6.8 6.6 6.3 6.2
China 7.3 6.9 6.3 6.0
India 7.3 7.3 7.5 7.5
ASEAN-5 4.6 4.7 4.8 5.1
Emerging and Developing
2.8 3.4 3.1 3.4
Europe
Latin America and the
1.3 -0.3 -0.3 1.6
Caribbean
Brazil 0.1 -3.8 -3.5 0.0
Mexico 2.3 2.5 2.6 2.9
Middle East, North Africa,
2.8 2.5 3.6 3.6
Afghanistan, and Pakistan
Saudi Arabia 3.6 3.4 1.2 1.9
Sub-Saharan Africa 5.0 3.5 4.0 4.7
Nigeria 6.3 3.0 4.1 4.2
South Africa 1.5 1.3 0.7 1.8
Sumber: World Economic Outlook, 2016

Berbeda dengan negara m aju, kebijakan yang diterapkan di negara


berkem bang harus disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada setiap
negara. Negara importir komoditas perlu membangun ketahanan terhadap
pengurangan tekanan inflasi dan kerentanan eksternal. Beberapa negara
eksportir komoditas juga harus mengurangi pengeluaran pemerintah,
meningkatkan efisiensi anggaran, memperkuat institusi fiskal, dan
meningkatkan pendapatan non komoditas sebagai penyesuaian dari rendahnya

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


3
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

penerimaan fiskal. Selain itu, prioritas kebijakan juga ditekankan pada


peningkatan penyediaan infrastruktur dan sumber daya manusia.

Perkem bangan pertum buhan ekonom i Indonesia yang tergolong


dalam negara berkem bang dan negara yang term asuk dalam ASEA N 5 lainnya
(M alaysia, Philippines, Thailand, Vietnam ) dapat dikatakan relatif stabil.
Estimasi pertumbuhan eknonomi pada ASEAN 5 tahun 2014 dan 2015 serta
proyeksi tahun 2016 dan 2017 secara berturut-turut adalah 4,6; 4,7; 4,8; dan
5,1 persen. Kondisi tersebut disebabkan negara-negara pada kawasan ini
diproyeksi dapat menghadapi kuatnya arus angin (head wins) dari rebalancing
ekonomi China dan melemahnya produksi global.

Pertum buhan ekonom i Indonesia pada tahun 2015 m engalam i


penurunan dibandingkan dengan tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2015 sebesar 4,79 persen, melambat dibandingkan tahun
2014 yang mencapai 5,02 persen. Bila dilihat dari sisi lapangan usaha, sektor
informasi dan komunikasi menempati pertumbuhan tertinggi yakni 10,06 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah
tumbuh sebesar 5,38 persen.Dari sisi produksi, melemahnya nilai tersebut
disebabkan turunnya pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan;
industri pengolahan; konstruksi; dan sektor lainnya. Akan tetapi, sektor jasa
justru meningkat cukup signifikan pada tahun 2014. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa potensi sektor tersier semakin berkembang pada tahun
2015 (Bappenas, 2016).

Capaian pertum buhan ekonom i Indonesia pada tahun 2015 yang


m elam bat, ditunjukkan dengan beberapa indikator seperti: (i) Menurunnya
pertumbuhan ekonomi dari sektorpertambangan dan penggalian sebesar 5,08
persen; (ii) Ekonomi Indonesia triwulan IV-2015 mengalami kontraksi
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,83 persen. Hal tersebut disebabkan
penurunan ekspor non-migas sebesar 2,81 persen serta perlambatan pada
pengeluaran konsumsi rumah tangga (dari sisi pengeluaran) dan efek musiman
pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mengalami kontraksi
23,34 persen (dari sisi produksi);(iii) Dari sisi pengeluaran, PDB Indonesia
mengalami penurunan pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT, ekspor
dan impor barang dan jasa.

Pada tahun 2017, prospek kondisi perekonom ian Indonesia


diproyeksikan m engalam i peningkatan, bak dari sisi produksi m aupun dari
sisi pengeluaran. Dari sisi produksi, secara keseluruhan diproyeksikan
meningkat sebesar 5,6 sampai dengan 5,9 persen. Pertumbuhan terbesar dari sisi
produksi diproyeksikan terdapat pada sektor jasa-jasa sebesar 8,5 sampai
dengan 8,8 persen pada tahun 2017. Sementara itu dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan terbesar diproyeksikan terdapat pada komponen investasi dengan
nilai sebesar 6,0 6,6 persen. Seiring dengan kondisi tersebut, pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2017 diproyeksikan mencapai 5,5 5,9 persen;

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


4
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

pengangguran terbuka sebesar 5,3 5,6 persen; kemiskinan antara 9,5 10,5
persen; indeks gini 0,38 (Bappenas, 2016).

Berdasarkan kondisi tersebut, m aka arah kebijakan ekonom i nasional


tahun 2017 m em pertim bangkan asum si dasar ekonom i m akro nasional yang
merupakan dasar dalam penyusunan APBN. Ringkasan asumsi dasar ekonomi
makro tahun 2017 termuat dalam sasaran RKP Nasional 2016 yang dinyatakan
sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Sasaran dan Asumsi Makro Nasional 2014-2017
2014 2015 2016 2017
Indikator Realisasi
Realisasi Realisasi APBN Pagu Indikatif
(Maret)
Pertumbuhan
5,0 4,8 5,3 - 5,5 5,9
Ekonomi (%, yoy)
Inflasi (%, yoy) 8,4 3,35 4,7 4,45 4,0 + 1
Nilai Tukar (eop) 12.440 13.795 13.276
13.900 13.700 14.200
Rupiah per US$, rata rata 11. 878 13.392 13.527
Suku Bunga SPN 3
5,8 5,97 5,5 5,9 5,5 6,5
Bulanan (%, rata-rata)
Harga Minyak/ ICP
97 49,2 50 30,2 35 45
(USD per barel)
Lifting Minyak Bumi
793,5 777,6 830 785,2* 740 750
(ribu barel per hari)
Lifting Gas (ribu barel
1.224 1.195 1.155 1234,6* 1.050 1.150
per hari)
Sumber: Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2016
* Realisasi Periode Desember 2015

Berdasarkan tabel tersebut, sasaran dan asumsi makro nasional tahun


2017 adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 5,5 - 5,9 persen;
2. Inflasi diperkirakan lebih terkendali dengan kisaran 4,0 + 1;
3. Rata-rata nilai tukar rupiah sebesar Rp 13.700 14.200;
4. Rata-rata suku bunga SPN 3 bulanan diperirakan sebesar 5,5 6,5;
5. Harga minyak diperkirakan turun, dengan kisaran 35 45 USD per barel;
6. Lifting Minyak Bumi diperkirakan 740 750 ribu barel per hari;
7. Lifting Gas diperkirakan 1.050 1.150 ribu barel per hari.

Pertum buhan ekonom i Provinsi Jawa Tim ur pada tahun 2015 juga
m enunjukkan kondisi yang m elam bat, seiring dengan perlam batan di tingkat
nasional. Pada tahun 2015, realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 atau
menurun 0,42 persen dari tahun 2014 sebesar 5,86 persen. Struktur terbesar
dengan PDRB tersebut adalah sektor industri pengolahan dengan proporsi 29,27
persen. Dari sisi produksi, semua kategori mengalami perkembangan yang positif,
kecuali pengadaan listrik dan gas. Pertumbuhan tertinggi berada pada lapangan
usaha pertambangan dan penggalian sebesar 7,92 persen. Dari sisi pengeluaran,
net ekspor antar daerah merupakan komponen dengan pertumbuhan tertinggi
sebesar 13,39 persen.Kontribusi PDRB Jawa Timur terhadap PDB Nasional pada
tahun 2015 menunjukkan peningkatan 0,24 persen, dimana capaiannya sebesar
14,64 persen.Secara rinci, perkembangan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Timur adalah sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


5
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Gam bar 3. 2
Pertum buhan Ekonomi Provinsi Jawa Tim ur dan Nasional Tahun 2010 - 2015
8

6,64
6,31 6,44
6,08
5,86
6 5,44

6,38 6,17 6,03


5,58
5,02 4,79
2

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Nasional Jawa Timur

Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur, 2016 (dalam rapat KISS)

Kinerja pem erintah provinsi Jawa Tim ur tidak hanya diukur dari nilai
pertum buhan ekonom i. Indikator kinerja lain di Provinsi Jawa Timur seperti
tingkat kemiskinan menunjukkan kondisi yang semakin baik, dengan adanya
penurunan yang terjadi pada setiap tahun. Tingkat kemiskinan di tahun 2015
sebesar 12,28 persen, yang menurun 0,14 persen dibandingkan dengan tahun
2014. Akan tetapi, secara nominal jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa
Timur bertambah, dimana pada semester pertama 2015 sebesar 4.789.120 jiwa
kemudian menurun hingga 4.775.970 jiwa pada semester selanjutnya.
Perkembangan jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur adalah sebagai
berikut.

Gam bar 3. 3
Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur (Ribu Jiwa)
4880 4865,82
4860

4840

4820

4800 4786,79 4789,12


4775,97
4780

4760 4748,42
4740

4720

4700

4680
Semester 2- Semester 1- Semester 2- Semester 1- Semester 2-
2013 2014 2014 2015 2015
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, 2016
Penurunan persentase kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tidak
diimbangi dengan kondisi tingkat pengangguran terbuka. Tingkat pengangguran

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


6
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

terbuka di Provinsi Jawa Timur hingga akhir Agustus 2015 menunjukkan


peningkatan sebesar 0,28 persen. Artinya, jumlah pengangguran terbuka di
Provinsi Jawa Timur semakin meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan kondisi
tingkat pengangguran terbuka Indonesia. Rincian perkembangan tingkat
pengangguran terbuka provinsi Jawa Timur dan Nasional adalah sebagai berikut.

Gam bar 3. 4
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Tim ur dan Nasional
9
7,87
8
7,14
7 6,56
6,14 6,17 6,18
5,94
6

5
5,08
4 4,47
4,25 4,16 4,09 4,3 4,19
3

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 Agustus
2015
Nasional Jawa Timur

Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur, 2016 (dalam rapat KISS)

Selain itu, indeks gini di provinsi Jawa Tim ur pada tahun 2015
sebesar 0,37, m eningkat 0,01. Nilai tersebut masih tergolong relatif rendah,
termasuk ketika dibandingkan dengan indeks gini pada tingkat nasional sebesar
0,41. Perkembangan indeks gini nasional dan Provinsi Jawa Timur tahun 2009-
2014 dapat di;ihat dalam gambar berikut.
Gam bar 3. 5
Indeks Gini Jawa Timur dan Nasional
0,45

0,4 0,37 0,37


0,36 0,36
0,33 0,34
0,35

0,3

0,25

0,2 0,41 0,41 0,41


0,37 0,37 0,38
0,15
0,1

0,05

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014

Nasional Jawa Timur

Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur, 2016 (dalam rapat KISS)

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


7
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Berdasarkan kondisi tersebut, serta mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa


Timur 2014 2019 maka target kinerja pembangunan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2017 dalam IKU adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 3
Target Kinerja Provinsi Jawa Tim ur Tahun 2017
No. Indikator Target
1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,97 - 3,86
2 Tngkat Kemiskinan 11,95 - 10,98
3 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 7,5 - 8,00
4 Indeks Gini 0,317 0,314
5 Proyeksi Pemerataan Versi Bank Dunia 20,96 21,02
Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019

3.1.1. Kondisi Ekonom i Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan Tahun 2017
Kondisi perekonomian Kabupaten Sampang dapat dilihat dari beberapa
indikator, diantaranya pertumbuhan ekonomi, PDRB, PDRB per kapita, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT), Inflasi, perkembangan investasi, dan tingkat
kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang pada tahun 2015
mengalami peningkatan sebesar 0,06 persen dari tahun 2014. Dengan
mempertimbangkan hambatan dan kekuatan Kabupaten Sampang, maka
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 dan 2017 diproyeksikan meningkat
menjadi 5,20 dan 5,35 persen pada tahun 2016 dan 2017. Perkembangan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

Gam bar 3.6.


Pertum buhan Ekonomi Kabupaten Sampang Tahun 2013 2017

Sumber:BPS Kab. Sampang,2016


*) merupakan target

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sampang didukung


oleh peningkatan dari 16 sektor, dengan pertumbuhan tertinggi terdapat pada
sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,43 persen pada tahun 2014 dan
9,18 persen pada tahun 2015. Sedangkan 15 sektor lainnya yang juga
menunjukkan adanya peningkatan antara lain sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan; Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan;

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


8
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa


Keuangan dan Asuransi; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya. Sebaliknya, sektor
Pertambangan dan Penggalian justru mengalami penurunan sebesar 13,46
persen pada tahun 2014 dan 8,39 persen pada tahun 2015. Perkembangan laju
pertumbuhan PDRB Kabupaten Sampang secara rinci dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 3. 4
Laju Pertum buhan PDRB Seri 2010 Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Sampang Tahun 2014 2015 (dalam %)

Kategori Uraian 2014 2015 ***)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,40 3,74


1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2,11 2,90
a. Tanaman Pangan 2,32 2,61
b. Tanaman Hortikultura 1,63 2,09
c. Perkebunan 3,52 4,64
d. Peternakan 0,88 2,31
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 3,03 5,85
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 4,70 4,43
3 Perikanan 7,99 6,58
B Pertam bangan dan Penggalian -13,46 -8,39
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi -16,63 -10,84
2 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1,36 1,00
C Industri Pengolahan 5,14 5,80
D Pengadaan Listrik dan Gas 3,19 0,98
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Lim bah dan Daur
E 3,25 3,90
Ulang
F Konstruksi 5,91 5,44
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
G 7,99 6,88
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 9,43 9,18
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,28 8,28
J Informasi dan Kom unikasi 8,53 8,53
K Jasa Keuangan dan Asuransi 7,69 7,14
L Real Estate 7,08 7,08
M,N Jasa Perusahaan 6,63 6,63
Adm inistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jam inan
O 1,39 4,49
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 7,28 7,28
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,79 7,79
R,S,T,U Jasa lainnya 5,22 4,17
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0,07 2,06
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 5,05 5,12
Sumber :BPS Kab. Sampang,2016
***) Angka Sangat Sementara

Sektor pertanian masih menjadi sektor terbesar dalam kontribusinya


terhadap PDRB pada tahun 2014 dan 2015. Nilai sektor pertanian sebesar
3.558.183,9 juta rupiah tahun 2014 dan 3.691.135,8 juta rupiah tahun 2015.
Kemudian, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan nilai PDRB
ADHK sebesar 2.572.574,2 juta rupiah pada tahun 2015. Sedangkan sektor

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


9
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

dengan nilai terendah dalam PDRB ADHK adalah sektor Pengadaan Listrik dan
Gas dengan nilai 4.531,6 juta rupiah tahun 2014 dan meningkat menjadi 4.576,0
juta rupiah pada tahun 2015. Secara rinci, nilai dan perkembangan masing-
masing sektor dalam PDRB ADHK adala sebagai berikut.

Tabel 3. 5
PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Sampang Tahun 2014 2015 (dalam juta rupiah)

Kategori Uraian 2014 2015 ***)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.558.183,9 3.691.135,8


1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
2.734.224,8 2.813.437,4
Pertanian
a. Tanaman Pangan 1.259.662,0 1.292.572,4
b. Tanaman Hortikultura 258.757,9 264.165,3
c. Perkebunan 492.254,4 515.093,5
d. Peternakan 684.863,1 700.654,9
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 38.687,4 40.951,2
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 20.691,4 21.607,8
3 Perikanan 803.267,7 856.090,6
B Pertam bangan dan Penggalian 2.808.188,1 2.572.574,2
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2.227.649,6 1.986.251,4
2 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 580.538,5 586.322,8
C Industri Pengolahan 401.802,4 425.110,1
D Pengadaan Listrik dan Gas 4.531,6 4.576,0
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Lim bah dan
8.872,6 9.218,7
Daur Ulang
F Konstruksi 988.041,1 1.041.743,4
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
1.827.385,9 1.953.111,4
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 105.548,2 115.237,5
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 42.818,3 46.365,3
J Informasi dan Kom unikasi 561.314,5 609.203,2
K Jasa Keuangan dan Asuransi 142.570,6 152.744,9
L Real Estate 152.355,6 163.140,1
M,N Jasa Perusahaan 32.594,6 34.755,3
O Adm inistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
508.345,2 531.148,0
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 320.047,7 343.354,0
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 57.626,3 62.116,8
R,S,T,U Jasa lainnya 109.402,3 113.967,0
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11.629.628,7 11.869.501,6
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 9.401.979,1 9.883.250,2
Sumber :BPS Kab. Sampang,2016
***) Angka Sangat Sementara

Berdasarkan nilai PD RB dalam tabel diatas, k ontribusi sektor


pertanian m enem pati urutan tertinggi dalam pem bentukan PDR B . Pada
tahun 2014, konrtibusi sektor pertanian sebesar 31,96 persen. Kemudian,
meningkat menjadi 35,12 persen pada tahun 2015. Sektor terbesar kedua dalam
pembentukan PDRB adalah sektor pertambangan dan penggalian, dengan
kontribusi sebesar 25,36 persen pada tahun 2014. Kemudian, semakin menurun
menjadi 17,03 persen pada tahun 2015. Sedangkan untuk sektor pengadaan
listrik dan gas sebesar 0,03 persen pada tahun 2014 dan 2015. Kontribusi

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


10
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

masing-masing sektor penunjang besarnya PDRB Kabupaten Sampang dapat


dilihat dalam gambar berikut.
Tabel 3. 6
Distribusi Persentase PDRB Seri 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014 2015
Kabupaten Sampang

Kategori Uraian 2014 2015 ***)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 31,96 35,12


1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 24,50 26,74
a. Tanaman Pangan 11,75 13,00
b. Tanaman Hortikultura 2,20 2,39
c. Perkebunan 4,28 4,82
d. Peternakan 5,93 6,18
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,34 0,36
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,18 0,21
3 Perikanan 7,27 8,16
B Pertam bangan dan Penggalian 25,36 17,03
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 20,43 11,59
2 Pertambangan Batubara dan Lignit
3 Pertambangan Bijih Logam
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 4,94 5,44
C Industri Pengolahan 3,21 3,55
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 0,03
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Lim bah dan Daur Ulang 0,07 0,08
F Konstruksi 8,26 9,13
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
G 14,84 16,91
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 0,82 0,96
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,35 0,40
J Informasi dan Kom unikasi 3,94 4,36
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,19 1,33
L Real Estate 1,17 1,35
M,N Jasa Perusahaan 0,28 0,30
Adm inistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jam inan Sosial
O 4,32 4,68
Wajib
P Jasa Pendidikan 2,83 3,23
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,50 0,56
R,S,T,U Jasa lainnya 0,88 0,99
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 79,6 88,4
Sumber :BPS Kab. Sampang,2016
***) Angka Sangat Sementara

Perkem bangan pendapatan perkapita Kabupaten Sam pang


m enunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 2015,
pendapatan perkapita Kabupaten Sampang mencapai 15,69 juta rupiah.
Pendapatan perkapita tersebut menurun seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk di Tahun 2015. Penurunan pendapatan perkapita Tahun 2015
sebesar 0,11 juta rupiah dibandingkan tahun 2014. Namun secara rata-rata
tingkat pendapatan masyarakat semakin meningkat. Dengan kondisi tersebut,
maka pendapatan perkapita Kabupaten Sampang pada tahun 2016 dan 2017
juga diproyeksikan meningkat, menjadi 15,87 juta rupiah dan 16,10 juta rupiah.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


11
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Perkembangan pendapatan perkapita Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam


gambar berikut.
Gam bar 3.7
Pendapatan Per Kapita Kabupaten Sampang Tahun 2013 2017 (Juta Rupiah)

15,80 15,69 15,87 16,10


16,00 15,30

14,00

12,00

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
2013 2014 2015 2016* 2017*

Sumber: BPS dan Bappeda Kab. Sampang,2016


*) Angka Proyeksi

Persentase tingkat pengangguran terbuka di K abupaten Sam pang


m enunjukkan peningkatanpada tahun 2015. Pada tahun 2014 persentase TPT
sebesar 2,22 persen. Kemudian, meningkat menjadi 2,51 persen pada tahun
2015. Kondisi tersebut mencerminkan adanya peningkatan jumlah penduduk
yang sedang mencari kerja dan mempersiapkan usaha terhadap angkatan kerja
di Kabupaten Sampang sebesar 0,29 persen pada tahun 2015. Peningkatan TPT
pada tahun 2015 menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pencari kerja tidak
diimbangi dengan jumlah lapangan usaha/pekerjaan. Namun demikian dengan
peningkatan investasi dan peluang usaha, maka persentase TPT Kabupaten
Sampang pada tahun 2016 dan 2017 secara optimis diproyeksikan menurun
menjadi 2,31 dan 2,16 persen. Perkembangan tingkat pengangguran terbuka
Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gam bar 3.8


Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2013 2017
4,74
5
4,5
4
3,5
3 2,51
2,22 2,31
2,5 2,16

2
1,5
1
0,5
0
2013 2014 2015 2016* 2017*

Sumber : BPS dan Bappeda Kab. Sampang,2016


*) Angka Proyeksi

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


12
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Tingkat inflasi di Kabupaten Sam pang pada tahun 2015 m enunjukkan


penurunan. Meskipun di Tahun 2014 sempat mengalami peningkatan yang
signifikan, namun trend inflasi dari tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami
trend penurunan. Inflasi berangsur-angsur dari 6,38 di Tahun 2014 menjadi
5,59 di Tahun 2015. Sehingga di Tahun 2016 dan 2017 inflasi di proyeksikan
menurun menjadi 5,20 dan 4,50. Perkembangan tingkat inflasi di Kabupaten
Sampang dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gam bar 3.9


Pekem bangan Inflasi Kabupaten Sampang Tahun 2013 2017
6,50
6,38

6,00

5,50 5,59

5,20
5,00 4,98

4,50 4,50

4,00
2013 2014 2015 2016* 2017*

Sumber :BPS dan Bappeda Kab. Sampang,2016


*) Angka Proyeksi

Secara um um , perkem bangan investasi di Kabupaten Sam pang


m enunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa indikator,
yakni jumlah unit usaha, jumlah ijin permodalan, jumlah nilai investasi berskala
nasional, dan realisasi investasi PMDN. Seluruh indikator tersebut menunjukkan
nilai yang semakin besar pada tahun 2015. Jumlah unit usaha, pada tahun 2015
sejumlah 751 unit, yang meningkat dari tahun 2014 sejumlah 739 unit.
Kemudian, jumlah ijin permodalan yang diterbitkan sejumlah 762, yang
meningkat cukup signifikan dari tahun 2014. Disamping itu, nilai investasi
berskala nasional pada tahun 2015 mencapai 169.118 juta rupiah. Nilai realisasi
investasi khusus untuk PMDN juga semakin meningkat, dengan nilai788.386
juta rupiah pada tahun 2015. Perkembangan indikator investasi Kabupaten
Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. 7
Perkembangan Investasi Kabupaten Sampang
Tahun 2012-2015
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Unit Usaha 751 647 739 751
2 Jumlah ijin permodalan 787 715 613 762
Jumlah nilai investasi
berskala nasional
3 90.232 120.920 150.825 169.118
(PMDN/PMA) dalam juta
rupiah
Realisasi Investasi PMDN
4 703.545 764.553 769.492 788.386
(juta rupiah)
Sumber: LKPJBupati Sampang 2012-2015

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


13
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Beradasarkan uraian diatas, perekonom ian K abupaten Sam pang


secara um um m enunjukkan kondisi yang relatif stabil. Maka prospek dan
prediksi perekonomianKabupaten Sampang pada tahun 2017 diproyeksikan
semakin meningkat, sebagaimana termuat dalam tabel berikut.
Tabel 3. 8
Prospek dan Prediksi Perekonom ian Kabupaten Sam pangTahun 2017
Realisasi Proyeksi
Indikator
2013 2014 2015 2016* 2017*
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,26 5,07 5,13 5,20 5,35
Pendapatan per Kapita (juta
15,30 15,80 15,69 15,87 16,10
rupiah)
TPT (%) 4,74 2,22 2,51 2,31 2,16
Inflasi 4,98 6,38 5,59 5,20 4,50
Kemiskinan Penurunan
26,97 25,8 1-2 1-2 1-2
Kemiskinan (%)
Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonom ian K abupaten Sam pang Tahun
2016 dan Tahun 2017
Tantangan dan prospek perekonom ian Kabupaten Sam pang perlu
m em pertim bangkan kondisi perekonom ian di tingkat nasional, provisi Jawa
Tim ur dan Kabupaten Sam pang sendiri. Beberapa permasalahan yang terjadi
di Kabupaten Sampang hampir sama dengan tahun sebelumnya. Permasalahan
di Kabupaten Sampang antara lain dalam bidang tata kelola pemerintahan;
pendidikan, kesehatan dam kesejahteraan sosial; infrastruktur; lingkungan
hidup; ekonomi; dan pemberdayaan masyarakat. Secara rinci, permasalahan
pembangunan di tingkat Nasional, Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sampang
adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 9
Permasalahan dan Tantangan Pem bangunan di Berbagai Level Pemerintahan
No Nasional Jawa Timur Ksbupaten Sampang
1. Perlunya pemantapan Ancaman konflik sosial Kualitas SDM Aparatur
reformasi birokrasi dan akibat menurunnya masih perlu
penegakan hukum kesadaran masyarakat akan ditingkatkan dalam
nilai-nilai luhur bangsa, rangka peningkatan
wawasan kebangsaan dan kinerja pelayanan
bela negara, serta publik
tumbuhnya paham Reformasi birokrasi
terorisme dan radikalisme yang belum optimal
Kelembagaan dan kapasitas Pelayanan perizinan
aparatur daerah, yang satu pintu belum
belum sepenuhnya kapabel optimal
sehingga lamban untuk
meningkatkan layanan
administrasi dan
menyelenggarakan fungsi
perencanaan pembangunan
2. Perlambatan ekonomi Pertumbuhan ekonomi Jawa Masih tingginya angka
Inflasi yang meningkat Timur yang mulai melambat kemiskinan
akibat dari pulihnya akibat melemahnya Rendahnya daya saing
permintaan domestik konsumsi RT dan Investasi produk unggulan
Tingkat Pengangguran daerah dan akses pasar
Terbuka masih tinggi karena

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


14
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

No Nasional Jawa Timur Ksbupaten Sampang


Pertumbuhan kredit melambatnya pertumbuhan Produktivitas tenaga
perbankan yang ekonomi kerja dan pendapatan
melambat. masyarakat yang masih
Fluktuasi nilai tukar perlu ditingkatkan
Rupiah akibat ketidak Belum optimalnya daya
pastian global saing produk dan akses
Melambatnya pasar bagi produk
pererekonomian mitra UMKM
dagang, terutama Masih rendahnya iklim
China investasi
3. Krisis Infrastruktur, Terbatasnya ketersediaan Penyediaan
dimana kualitas jalan lahan untuk perumahan infrastruktur dasar dan
masih rendah, dan permukiman, sehingga aksesibilitas informasi
sehingga waktu masih banyak area bagi masyarakat masih
tempuh lebih lama dan permukiman kumuh belum merata
rasio elektrifikasi terutama di daerah Akses wilayah
masih belum mencapai Perkotaan khususnya daerah
100 persen Cakupan pelayanan air pinggiran/terisolir
sebagaimana di minum yang masih rendah, masih rendah
Thailand, Filipina dan disertai dengan Masih adanya
Vietnam menurunnya kualitas dan permukiman kumuh
Masih tingginya kuantitas sumber air bak dan rumah tidak layak
kawasan pemukiman Belum optimalnya huni
kumuh perkotaan pengelolaan persampahan Penyediaan sarana air
baik dari aspek bersih dan sanitasi
kelembagaan, sarana dan layak bagi masyakat
prasarananya (keterbatasan belum memadai
lahan TPA), serta kurangnya
kesdaran masyarakat dalam
pengelolan persampahan
Masih banyaknya wilayah
yang tergenang/ banjir pada
musim hujan
4. Belum meratanya Belum meratanya akses dan Kualitas mutu
akses dan mutu mutu layanan pendidikan di pendidikan masih
layanan pendidikan di semua jenjang pendidikan kurang
semua jenjang Belum optimalnya Distribusi/pemerataan
pendidikan pelayanan kesehatan dasar guru belum baik
Masih perlunya dan rujukan serta Peningkatan derajat
peningkatan derajat penyebaran tenaga kesehatan masyarakat
kesehatan dan gizi kesehatan yang belum belum optimal
masyarakat merata Angka Kematian Bayi
Masih rendahnya cakupan dan Angka Kematian
kepesertaan Jaminan Ibu masih tinggi
Kesehatan Nasional Gizi Buruk masih tinggi
Belum Optimalnya Cakupan jaminan
Pelayanan Kesehatan Bagi kesehatan masyarakat
Masyarakat Miskin kurang mampu rendah
5. Masih perlunya Belum optimalnya Intensitas bencana
pengelolaan lingungan penanggulangan bencana alam masih tinggi
hidup yang berkelanjutan akibat kekeringan, longsor, Kerusakan lingkungan
banjir, banjir lahar dingin hidup
6. Masih adanya Rendahnya Kesadaran Belum optimalnya
penyalahgunaan dalam Partisipasi dan Kemandirian keterlibatan
penggunaan narkoba Masyarakat Dalam masyarakat dalam
Membangun Desa perencanaan,
Rendahnya aksesibilitas dan pelaksanaan,
kapasitas masyarakat desa pengawasan, serta
dalam mengelola sumber pengendalian
penyelenggaraan

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


15
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

No Nasional Jawa Timur Ksbupaten Sampang


daya dan aktifitas pemerintahan dan
perekonomianlainnya pembangunan
Masih Belum Optimalnya Keamanan, ketertiban
Kelembagaan Masyarakat di dan ketaatan
Desa masyarakat terhadap
Masih tingginya angka peraturan masih
penyebaran HIV dan AIDS rendah
serta jumlah korban Kejahatan narkoba
penggunaan NAPZA semakin meningkat
(Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif)
Sumber: berbagai sumber, 2016 (diolah)

3.1.3 Arah Kebijakan Ekonom i Tahun 2017

Arah kebijakan ekonom i K abupaten Sam pang harus m em perhatikan


beberapa perm asalahan dan tantangan di tingkat nasional, provisi Jawa
Tim ur dan Kabupaten Sam pang. Melalui penyelarasan tersebut, maka
diharapkan tujuan pembangunan dalam visi misi Kabupaten Sampang bisa
tercapai. Arah kebijakan ekonomi makro Kabupaten Sampang dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 3. 10
Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Berbagai Level Pem erintahan Tahun 2017
No Nasional Jawa Timur Kabupaten Sampang
Penyediaan Hunian Layak Peningkatan prasarana Peningkatan penyediaan
beserta Prasarana, dan sarana yang lebih infrastruktur dalam
1. Sarana, dan Utilitas memadai untuk mendukung aktivitas
Perluasan peningkatan meningkatkan jangkauan ekonomi dan
pelayanan dasar, melalui mobilitas masyarakat kesejahteraan masyarakat
Pengembangan Teknologi
Peningkatan ketersediaan Tepat Guna (TTG) untuk
pangan melalui perdesaaan sebagai upaya
penguatan kapasitas peningkatan akses
produksi DN dan kelompok masyarakt
pembangunan kedaulatan untuk peningkatan Peningkatan
pangan produktifitas pertumbuhan ekonomi
Peningkatan Taraf Hidup Dukungan terhadap yang berkualitas melalui
2. Penduduk 40% Ekonomi kelembagaan masyarakat penguatan potensi
Terbawah ekonomi termasuk di unggulan daerah dan
Mendorong aktivitas BUMDes dan LKM-LKM peningkatan daya saing
ekonomi untuk termasuk Pasar Desa UMKM
menghasilkan melalui penguatan
kesempatan kerja dan lembaga ekonomi desa
usaha yang lebih luas untuk ke depannya perlu
Pengembangan ekonomi dilakukan penguatan
kembali
Tingginya tingkat
pencemaran lingkungan
pada media air dan tanah
Pengelolaan sumber daya Peningkatan kualitas
Bencana alam yang
3. alam dan lingkungan lingkungan hidup
terdapat pada beberapa
hidup berkelanjutan
kabupaten seperti
kekeringan, longsor,
banjir, banjir lahar dingin
Meningkatkan
pemerataan dan Peningkatan kualitas
Memberikan pendidikan
memperluas akses, pendidikan, kesehatan
dan pelatihan dalam
kualitas layanan masyarakat serta
4. ketrampilan sesuai
pendidikan dasar dan peningkatan ketrampilan
kebutuhan
menengah dan kompetensi angkatan
Pemerataan tenaga kerja
pengajar yang berkualitas

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


16
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

No Nasional Jawa Timur Kabupaten Sampang


Peningkatan derajat
kesehatan dan gizi
masyarakat
Pengauatan promotif dan

Peningkatan Etos Kerja


Memberikan dukungan
(kerja keras, kreatif , dan
agar pelaksanaan Kegiatan
professional) serta
Pemberdayaan sesuai
mendorong semangat
dengan karakteristik dan Peningkatan
5. inovasi dan
potensi yang ada yaitu di keswadayaan masyarakat
kewirausahaan
daerah pedesaan, pesisir,
Penumbuhan budaya
perkotaan serta sasaran
konsumen cerdas dan
informal / umkm
cinta produk dalam negeri
Sumber: berbagai sumber, 2016 (diolah)

Melalui arah kebijakan pembangunan ekonomi, serta berbagai hambatan


dan permasalahan, prospek perekonomian Kabupaten Sampang diproyeksikan
cukup optimis, semakin meningkat dari realisasi tahun sebelumnya. Prospek dan
prediksi perekonomian Kabupaten Sampang tahun 2016 sampai dengan 2018
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3. 11.
Prospek dan Prediksi Perekonom ian Kabupaten Sam pang
Tahun 2016 2018
Proyeksi
Indikator
2016 2017 2018
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,20 5,35 5,54
PDRB per Kapita (juta rupiah) 14,97 16,10 17,40
TPT (%) 2,31 2,16 2,00
Inflasi 5,20 4,50 4,10
Kemiskinan (%) 23,97 22,97 21,97
Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Berdasarkan tabel diatas, maka proyeksi indikator ekonomi Kabupaten


Sampang diproyeksikan semakin meningkat. Proyeksi tersebut didasarkan pada
kondisi makro ekonomi Kabupaten Sampang, Provinsi dan nasional yang dapat
dikatakan relatif stabil. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan
mencapai 5,35 persen dan semakin meningkat menjadi 5,54 persen pada tahun
2018. Pendapatan per kapita juga diproyeksikan semakin meningkat menjadi
16,10 juta rupiah dan 17,40 pada tahu 2017 dan 2018. Seiring dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita, tingkat pengangguran
terbuka (TPT) diproyeksikan semakin menurun dan inflasi lebih terkendali. TPT
diproyeksikan semakin menurun menjadi 2,16 persen pada tahun 2017 dan
semakin menurun menjadi 2,00 pada tahun 2018. Demikian pula dengan inflasi,
yang diproyesikan sebesar 4,50 persen pada tahun 2017 dan 4,10 persen pada
tahun 2018. Dengan kondisi tersebut, diharapkan tingkat kemiskinan juga
semakin menurun dengan persentase 1-2 persen setiap tahun.

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah


Arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten Sam pang m em uat
kebijakan yang akan ditem puh berkaitan dengan pendapatan daerah,

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


17
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

pem biayaan daerah dan belanja daerah. Kebijakan yang dimaksud meliputi
proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan yang didasarkan pada
beberapa asumsi dasar antara lain kondisi perekonomian Kabupaten Sampang
dan penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

3.2.1. Proyeksi Keuangan D aerah dan Kerangka Pendanaan


Pengelolaan keuangan daerah m erupakan rangkaian kegiatan yang
m eliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjaw aban, dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan
keuangan daerah di Kabupaten Sampang berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Tahapan perencanaan pengelolaan keuangan
daerah diawali dengan musrenbang, yang dilakukan mulai dari tingkat
desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Hasil dari musrenbang tersebut
selanjutnya menjadi pertimbangan dalam penyusunan kerangka pendaaan pada
dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Selanjutnya,
dipergunakan sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Kerangka pendanaan K abupaten Sam pang Tahun 2017 berisi proyeksi


Pendapatan Asli D aerah (PAD), Dana Perim bangan, dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah. PAD terdiri dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang
Sah. Dana Perimbangan bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak,
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) baik DAK Fisik
maupun DAK Non Fisik. Selanjutnya pendapatan yang sah terdiri dari Hibah,
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi atau Pemda Lainnya, Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau Pemda lainnya, dan Dana Desa.

Proyeksi keuangan daerah Kabupaten Sam pang Tahun 2017


didasarkan pada beberapa asum si. Asumsi tersebut terkait dengan perkiraan
kondisi makro ekonomi Kabupaten Sampang, maupun kondisi makro ekonomi di
lingkup provinsi dan nasional. Berdasarkan hal tersebut, maka asumsi dasar
dalam penentuan kerangka pendanaan Kabupaten Sampangtahun 2017 adalah
sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi proyeksikan meningkat, dengan capaian 5,35
persen;
2. Inflasi diproyeksikan meningkat sebesar pada kisaran 4,50 persen;
3. Dana Perimbangan diproyeksikan meningkat sebesar 34,90 persen
dari realisasi tahun 2015 atau 3,48 persen dari anggaran tahun 2016;
4. Target anggaran tahun 2017 diproyeksikan memiliki SiLPA Rp 0.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


18
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Berdasarkan beberapa asumsi tersebut, maka perkembangan masing-


masing pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah dapat dilihat dalam gambar
berikut.
Gam bar 3.10.
Pertum buhan dan Perkembangan Pendapatan Daerah (dalam Milyar)
Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2013 2017
2.000 35
1.800 27,26 30
1.600 23,73
25
1.400
1.200 20
13,26
1.000 15
800 10
600 3,42
5
400
-1,48
200 0
1.102,95 1.364,74 1.736,77 1.711,10 1.769.697
0 -5
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Pendapatan Nominal Pertumbuhan

Sumber: Dispendaloka Kabupaten Sampang, 2016

Pendapatan daerah Kabupaten Sam pang pada tahun 2017


m enunjukkan peningkatan. Peningkatan pendapatan daerah secara
keseluruhan meningkat sebesar Rp.58.596.742.253,00, sehingga mencapai
Rp.1.769.697.063.880,00. meningkat 3,42 persen dari APBD tahun anggaran
2016. Sedangkan pada tahun anggaran 2016 pertumbuhannya (-1,48) persen.
Peningkatan dan pertumbuhan pendapatan daerah pada tahun 2017
diperkirakan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan realisasi tahun
anggaran 2015. Perkembangan masing-masing komponen pendapatan daerah
dijelaskan dalam gambar berikut.
Gam bar 3.11.
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (dalam Milyar) dan Pertumbuhannya
Tahun 2013 2017
160 100
85,26
140 80
120
60
100
40
80 15,83
8,76 10,35 20
60
0
40 -15,12

20 -20
66,42 123,04 142,51 120,97 133,48
0 -40
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

PAD Nominal Pertumbuhan

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


19
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Sumber: Dispendaloka Kabupaten Sampang, 2016

Pendapatan A sli Daerah Kabupaten Sam pang tahun anggaran 2017


m enunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun anggaran 2016. Nilai
PAD pada tahun anggaran 2017 sebesar Rp.133.482.414.000,00 atau meningkat
10,35 persen dari tahun anggaran 2016. Sedangkan jika dibandingkan dengan
realisasi tahun anggaran 2015 sebesar Rp.142,511.555.151,45 proyeksi tersebut
justru cenderung semakin menurun sebesar 15,12 persen. Nilai PAD yang
semakin rendah disebabkan adanya penurunan pada Retribusi Daerah dan Hasil
Kengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
Gam bar 3.12.
Perkembangan Dana Perimbangan (dalam Milyar) dan Pertum buhannya
Tahun 2013 2017
1.600 35
30,36
1.400 30

1.200
25
1.000
20
800 15,71
13,63
15
600

3,48 10
400 5,49

200 5
872,28 920,17 1.064,69 1.387,96 1.436,28
0 0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Dana Perimbangan Pertumbuhan

Sumber: Dispendaloka Kabupaten Sampang, 2016


Perkem bangan Dana perim bangan di Kabupaten Sam pang pada tahun
2017 m enunjukkan peningkatan. Komponen sumber pendapatan yang terdiri
dari dana bagi hasil pajak/bukan pajak, dana alokasi umum,dan dana alokasi
khusus tersebut, diproyeksikan meningkat 3,48 persen pada tahun 2017. Secara
nominal, jumlah dana perimbangan tahun 2017 diproyeksikan
Rp.1.436.275.005.200,00. Peningkatan terbesar dalam komponen dana
perimbangan tahun 2017 terdapat pada proyeksi dana alokasi khusus, terutama
untuk DAK Fisik. M ekanism e kebijakan DA K berdasarkan usulan daerah
m em icu daerah untuk m engajukan usulan dalam upaya pem erintah daerah
m eningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur publik yang
dipergunakan untuk kepentingan m asyarakat. Realisasi DAK tahun 2017
akan disam apaikan Pem erintah pada saat telah disahkannya APB N Tahun
2017, sehingga program dan kegiatan yang bersum ber dari DA K akan
m enyesuaikan dengan relaisasi sesuai dengan penetapan yang ada. Selain hal
tersebut pada proyeksi tahun 2017 tidak dialokasikannya kembali Dana Insentif
Daerah, dimana pada tahun anggaran 2016 Pemerintah Kabupaten Sampang
mendapat alokasi sebesar Rp.40.508.076.000,00, alokasi anggaran tersebut
diberikan oleh Pemerintah atas kinerja keuangan Pemerintah Daerah.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


20
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Gam bar 3.13.


Perkembangan Lain Lain Pendapatan yang Sah (dalam Milyar) dan
Pertum buhannya Tahun 2013 2017
600 120
95,74
100
500
64,70 80
60
400
40
13,18
300 20
-1,10
0
200
-20

-61,82 -40
100
-60
164,26 321,53 529,56 202,17 199,94
0 -80
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Lain-lain pendapatan daerah yang sah Pertumbuhan

Sumber: Dispendaloka Kabupaten Sampang, 2016

Secara nom inal, Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah m enunjukkan


penurunan pada proyeksi tahun anggaran tahun 2017. Hal tersebut dapat
dilihat pada nilai tahun 2017, nilainya sebesar Rp.199.939.644.680,00 atau
turun 1,10 persen dari tahun anggaran 2016 sebesar Rp.202.172.448.600,00.
Kondisi tersebut disebabkan karena proyeksi penerimaan dari Dana Bagi Hasil
Pajak dari Pemerintah Provinsi dan Pemda Lainnya serta pendapatan Hibah
mengalami penurunan. Sedangkan pada rancangan pendanaan tahun anggaran
2017 belum diproyeksikannya penerimaan dari Bantuan Keuangan dari Provinsi
dan Pemda Lainnya sebelum adanya penetapan dari pemberi bantuan.
Penerimaan Dana Desa dalam rangka pembiyaan pembangunan yang menjadi
kewenangan desa diproyeksikan tetap.

Gam bar 3.14.


Perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal (dalam %)
Tahun 2013 2017
10

5
9,0
4 8,2
7,5
7,1
3 6,0

0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


21
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Perkem bangan derajat desentralisasi fiskal pada tahun 2017 dapat


dikatakan cukup stabil dari tahun sebelum nya. Nilai derajat desentralisasi
fiskal pada tahun 2017 adalah 7,5 persen, naik 0,4 persen dari tahun anggaran
2016. Kestabilan tersebut didukung denganadanya peningkatan dana
perimbangan yang tidak terlalu tinggi. Dana perimbangan pada tahun 2017
diproyeksikan meningkat 3,48 persen, sedangkan PAD meningkat 10,35 persen
dari tahun anggaran 2016.

Gam bar 3.15.


Perkembangan Kemandirian Fiskal Tahun 2013 2017
2.000 20
17,62
1.800 18

1.600 16

1.400 12,99 13,02 14


11,57
1.200 10,80 12

1.000 10

800 8

600 6

400 4

200 2
1.102,95 1.364,74 1.736,77 1.711,10 1.769,70
0 0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Jumlah Pendapatan Kemandirian Daerah

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Kem andirian fiskal Kabupaten Sam pang pada tahun 2017


m enunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemandirian
daerah menjadi 11,45 persen dari tahun 2016. Nilai tersebut tidak lepas dari
peranan PAD yang meningkat sebesar 10,35 persen pada tahun 2017. Sedangkan
proyeksi belanja langsung meningkat 3,69 persen. Kondisi tersebut
mengindikasikan peningkatan kontribusi PAD dalam pembiayaan belanja daerah
tahun 2017. Kemandirian fiskal diperoleh dari nilai PAD dibandingkan dengan
jumlah belanja pemerintah daerah di luar belanja pegawai.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III


22
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

Selanjutnya, perkembangan nilai dan pertumbuhan belanja daerah


Kabupaten Sampang Tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut.

Gambar 3.16.
Perkembangan Belanja Daerah (dalam M ilyar) dan Pertum buhannya
Tahun 2013 - 2017
2.000 40
1.800 33,84
35
1.600
30
1.400
1.200 25

1.000 17,32 20
800 15
600 9,41
7,51 10
400
3,53
200 5
1.085,33 1.273,26 1.704,15 1.832,10 1.896.70
0 0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Total Belanja Daerah Pertumbuhan

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Belanja daerah di Kabu paten Sam pang pada tahun 2017 m enunjukkan
adanya peningkatan, baik secara nom inal m aupun persentase. Pada tahun
2017, nilaibelanja daerah diproyeksikan mencapai Rp.1.896.697.063.880,00.
Dari sisi pertumbuhan, pada tahun 2017 persentasenya meningkat 3,53 persen
dari tahun anggaran 2016. Peningkatan tersebut karena adanya peningkatan
pada komponen Belanja Langsung yang diproyeksikan meningkat 3,69 persen.
Sedangkan untuk Belanja Tidak Langsung peningkatannya diperkirakan sebesar
3,39 persen. Perkembangan komposisi belanja daerah Kabupaten Sampang dapat
dilihat dalam gambar berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/24
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

Gambar 3.17.
Perkembangan Komposisi Belanja Daerah (dalam % ) Tahun 2013 2017
100
90
80 41,97 47,48 46,85 46,92
70 53,97

60
50
40
30 58,03 52,52 53,15 53,08
20 46,03

10
0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Sam pai dengan tahun 2017, persentase terbesar dalam belanja daerah
terdapat pada Belanja Tidak Langsu ng. Meskipun cenderung menurun,
persentasenya diproyeksikan masih diatas 50 persen pada tahun 2017.
Komposisi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada dapat dikatakan
relatif stabil pada setiap tahunnya, dimana belanja tidak langsung 46 persen dan
belanja langsung sebesar 53 persen. Rincian perkembangan Belanja Tidak
Langsung Kabupaten Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Gambar 3.18.
Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Tidak Langsung (dalam % )
Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2013- 2017
100 Belanja Tidak Terduga
5,69 5,34
90 15,76
23,69 22,47
80 Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
70 Provinsi/ Kab/Kota
dan Pemeritahan Desa
60 Belanja Bagi Hasil
Kepada
50 Provinsi/Kab/Kota
82,56 84,36 dan Pemerintah Desa
40 76,51 Belanja Bantuan
71,56 72,21 Sosial
30

20 Belanja Hibah
10

0 Belanja Pegawai
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/25
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

Sam pai dengan tahun 2017, k om posisi terbesar dalam Belanja Tidak
Langsu ng terdapat pada belanja pegaw ai. Secara umum persentase belanja
pegawai Kabupaten Sampang menunjukkan kecenderungan yang semakin
menurun. Namun pada tahun 2017, belanja pegawai diproyeksikan 72,21 persen
dari total Belanja Tidak Langsung, sedangkan pada tahun anggaran 2016
persentasenya sebesar 71,56 persen. Peningkatan alokasi anggaran untuk
belanja pegawai tahun 2017 masih mengalokasikan belanja gaji guru pendidikan
menengah dan gaji pegawai yang akan ditarik ke provinsi karena adanya
pemindahan urusan kewenangan. Peningkatan belanja pegawai juga diimbangi
dengan peningkatan Belanja Hibah, khususnya belanja hibah kepada
masyarakat. Sedangkan belanja bantuan sosial mengalami penurunan yang
disebabkan oleh penurunan terdapat pada Bantuan Sosial kepada individu.
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Desa juga mengalami penurunan. Komposisi belanja tidak langsung pada tahun
anggaran 2017 antara lain: (i) bantuan keuangan sebesar 22,47 persen; (ii)
belanja hibah sebesar 2,83 persen; (iii) Belanja bantuan sosial dengan komposisi
1,90 persen; (iv) Belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa sebesar
22,47 persen, dimana alokasinya sesuai dengan Undang-undang nomor 6 tahun
2014 tentang Desa. Belanja hibah dan belanja bantuan sosial dilaksanakan
dengan berpedoman pada Permendagri nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana telah
diubah yang kedua kalinya dengan Peemendagri 14 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD.

Gambar 3.19.
Perkembangan Proporsi Belanja Pegawai (BTL) Tahun 2013 2017 (dalam Milyar)
800 16,11 18

700 16

600 14
12
500
8,50 10
400
6,83 6,38 8
4,33
300
6
200 4
100 2
519,94 564,14 600,13 696,81 726,97
0 0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Belanja Pegawai Pertumbuhan

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016


RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/26
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

Perkem bangan belanja pegawai di Kabupaten Sam pang m enunjukkan


kecenderungan yang sem akin m enurun. Pada tahun 2017, pertumbuhan
belanja pegawai dalam Belanja Tidak Langsung diproyeksikan sebesar 4,33
persen atau sebesar Rp.726.967.669.410,00. Pertumbuhan belanja pegawai
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2016, yang tumbuh 16,11 persen.
Akan tetapi, secara nominal, nilainya semakin meningkat, peningkatan tersebut
disebabkan oleh meningkatnya alokasi DAK Non Fisik khsususnya untuk
Tunjangan Profesi Guru PNSD (Sertifikasi Guru) dan Tambahan Penghasilan
Guru Nan PNSD.

Belanja H ibah m eningkat sebesar 39,55 persen dari tahu n 2016,


peningkatan belanja Hibah disebabkan oleh meningkatnya hibah kepada
masyarakat hibah bidang pendidikan, khususnya dalam rangka pembiayaan
program keaksaraan fungsional dan kejar paket A, B dan C untuk honor Tutor
lembaga/mitra penyelenggara serta hibah untuk sharing Bosda Madin.
Peningkatan belanja hibah kepada organisasi masyarakat bidang infrastruktur
khususnya untuk mendukung program Bhakti Sosial TNI, bidang pemerintahan
utamanya hibah kepada Polres dan Kodim 0828 Sampang dalam rangka
pengamanan wilayah konflik dan daerah rawan konflik serta pengamanan
Pilkades serentak tahun 2017. Hibah kepada Komisi Pemilihan Umu m (KPU)
tahun 2017 dialokasikan dalam rangka persiapan Pilkada tahun 2018.

Belanja B antuan Sosial m enuru n 3,95 persen dibanding tahun


anggaran 2016. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya pengalihan belanja
Bosda Madin pada belanja hibah kepada masyarakat, disamping adanya
peningkatan bantuan sosial kepada individu/keluarga yang tidak direncanakan
untuk Jaminan Kesehatan Daerah dalam rangka peemberian jaminan kesehatan
non kuota BPJS. Dalam belanja bantuan sosial juga dialokasikan program
prioritas unggulan dalam rangka pengentasan kemiskinan yaitu Program G EM A
SAH ABAT (Gerak an Bersam a M enuju Sam pang Sejahtera dan Berm artabat),
yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan, yang diperuntukkan bagi RTSM,
Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK), Penanggulangan Kerentanan
Kemiskinan (PK2) serta pengangguran.

Belanja Bantuan K euangan kepada Provinsi/K abupaten/K ota dan


Pem erintah D esa, diproyeksikan m engalam i penurunan sebesar 1,94 persen
dari tahu n anggaran 2016. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun
anggaran 2017 sudah tidak dialokasikannya kembali bantuan keuangan khusus
kepada desa khususnya bidang infrastruktur, namun dialokasikan bantuan

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/27
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

keuangan khusus kepada desa dalam rangka pelaksanaan Pilkades serentak


tahun 2017 dalam rangka pengadaan saran dan prasarana. Kontribusi Belanja
Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
sebesar 22,47 persen dari total Belanja Tidak Langsung. Belanja Bagi Hasil
kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa dan belanja Tak Terduga
diproyeksikan tidak mengalami perubahan dari tahun anggaran 2016.
Selanjutnya, perkembangan belanja langsung adalah sebagai berikut.

Gambar 3.20.
Perkembangan Komposisi Komponen Belanja Langsung (dalam % )
Tahun 2013 2017
60

50 36,98

27,81 28,10 28,31


40 23,53

30

20
13,47 18,83 17,95 17,75
16,43
10

4,97 0,84 0,57 0,80 0,86


0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Belanja m odal m erupakan k om ponen belanja terbesar dalam Belanja


Langsu ng. Sampai dengan tahun 2017, persentase dari alokasi belanja modal
28,31 persen dari total belanja langsung atau Rp. 537.047.260.809,00. Total
belanja langsung pada tahun 2017 mencapai Rp. 889.943.177.230,00, dimana
pada realisasi tahun 2015 total belanja langsung mencapai Rp 919,77 m ilyar.
Urutan selanjutnya adalah belanja barang dan jasa, dengan persentase 17,75
persen atau Rp.336.580.468.386,00. Sedangkan persentase terendah adalah
belanja pegawai dengan persentase 0,87 persen atau Rp. 16.315.448.035,00.
Perkembangan rincian jumlah belanja Kabupaten Sampang Tahun 2013 sampai
dengan proyeksi tahun 2018 adalah sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/28
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

Gambar 3.21.
Perkembangan Komponen Belanja Langsung Pegawai
Tahun 2013 2017
60 52,46 60
33,50
10,66 40
50
20
40 -9,54 0
30 -20
-40
20
-60
-80,20
10
-80
53,99 10,69 9,67 14,74 16,32
0 -100
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Belanja Pegawai Pertumbuhan

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Senada dengan pertum buhan belanja pegawai pada Belanja Tidak


Langsu ng, belanja pegaw ai pada belanja langsung juga m enu njukkan
pertum buhan yang m enuru n dari tahun anggaran 2016 . Pertumbuhan belanja
pegawai sebesar 10,66 persen pada tahun 2017, dimana sebelumnya sebesar
52,46 persen. Namun secara nominal, nilai dari belanja pegawai sebesar Rp.
16.315.448.035,00 atau meningkat Rp.1.572.039.535,00 dari tahun anggaran
2016. Peningkatan belanja pegawai seiring dengan peningkatan Belanja
Langsung karena pada prinsipnya belanja pegawai diperuntukkan dalam
mendukung operasional Belanja Langsung secara keseluruhan.
Gambar 3.22.
Perkembangan Komponen Belanja Barang dan Jasa
Tahun 2013 - 2017
400 64,07 70
350 60
300
50
250
40
200 26,31
30
150
16,74 17,45
20
100
2,36
50 10
146,16 239,81 279,95 328,81 336,58
0 0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Belanja Barang dan Jasa Pertumbuhan

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016


RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/29
Bab
III
Rencana
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakam
Keuangan
Daerah

Sam a halnya dengan belanja pegaw ai, pertu m buhan belanja barang
dan jasa juga diproyeksikan m enurun dibandingkan dengan tahu n 2 016. Dari
sisi nominal, nilai belanja barang dan jasa diroyeksikan sebesar
Rp.336.580.468.386,00, dimana pada tahun anggaran 2016 diperkirakan
sebesar Rp.328.807.770.565,00. Pertumbuhan belanja barang dan jasa tahun
2017 sebesar 2,36 persen, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan tahun
anggaran 2016 sebesar 17,45 persen. Peningkatan alokasi belanja barang dan
jasa dapat menjadi pemicu peningkatan produksi barang dan jasa masyarakat.
Gambar 3.23.
Perkembangan Komponen Belanja M odal
Tahun 2013 - 2017
700 100
77,98
600 80

500 60
38,64
400 40
13,46 4,33
300 20

200 0
-18,31
100 -20
255,37 354,06 630,15 514,76 537,05
0 -40
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Belanja Modal Pertumbuhan

Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

Berbeda dengan belanja pegaw ai serta belanja barang dan jasa,


pertum buhan belanja m odal di Kabupaten Sam pang pada tahu n 2017
m enu njukk an adanya peningkatan. Kondisi tersebut dapat dilihat dari
persentase peningkatan belanja modal, dimana pada tahun anggaran 2016,
pertumbuhan belanja modal menurun (18,31) persen, kemudian meningkat
menjadi sebesar 4,33 persen pada tahun 2017. Secara nominal, nilai belanja
modal Kabupaten Sampang sebesar Rp. 537.047.260.809,00. Peningkatan
belanja modal di Kabupaten Sampang diharapkan dapat memberikan dampak
positif. Belanja modal dapat meningkatkan kapasitas ekonomi daerah melalui
investasi. Peningkatan investasi tentunya dapat memicu pertumbuhan sektor-
sektor produktif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kuantitas (output)
produksinya. Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan ekonomi juga semakin
meningkat.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/30
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Gam bar 3.24.


Perkembangan Penerimaan Pem biayaan Netto Tahun Berjalan (dalam Milyar)
Tahun 2013 2017
250

204,22
200

150
127,00 127,00
110,75

100 93,12

50

0
2013 R 2014 R 2015 R 2016 A 2017 RKPD

Sumber : Bappeda Kab. Sampang, 2016

Sebagian besar penerim aan pem biayaan daerah berasal dari sisa lebih
anggaran tahun sebelum nya. Jumlah penerimaan pembiayaan di Kabupaten
Sampang menunjukkan penurunan. Pada tahun anggaran 2015 jumlah
penerimaan pembiayaan terealisasi sebesar Rp.204.220.711.751,93. Sedangkan
pada APBD tahun anggaran 2016 penerimaan pembiayaan diperkirakan sebesar
Rp.127.000.000.000,00, pada tahun 2017 diproyeksikan tetap
Rp.127.000.000.000,00. Selain SILPA, penerimaam pembiayaan tahun anggaran
2015, tahuna anggaran 2016 dan proyeksi tahun 2017 juga berasal dari
Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir masing-masing tahun sejumlah
Rp.2.000.000.000,00.
Pengeluaran pem biayaan dipergunakan untuk pem biayaan investasi
dan dan pem bentukan dana cadangan daerah. Pada tahun anggaran 2015
pengeluaran pembiayaan diperuntukkan untuk pembetukan dana cadangan
sebesar Rp.8.000.000.000,00 sedangkan pada tahun anggaran 2016 pengeluaran
pembiayaan dialokasikan untuk Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
pada BPR Syariah Bhakti Artha Sarana sebesar Rp.6.000.000.000,00. Sehingga,
pembiayaan netto bernilai sebesar Rp.121.000.000.000,00. Sedangkan untuk
tahun anggaran 2017 pengeluaran pembiayaan diproyeksikan nihil, sehingga
pembiayaan netto sebesar Rp.127.000.000.000,00.
Pem biayaan Netto dipergunakan untuk m enutup defisit belanja.
Defisit belanja pada APBD tahun anggaran 2016 sebesar Rp.121.000.000.000,00
dan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp.127.000.000.000,00, sehingga
sampai dengan akhir tahun anggaran Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran Tahun
Sebelumnya (SILPA) diperkirakan Nihil. Perkembangan penerimaan pembiayaan
dapat dilihat dalam tabel berikut:

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/32
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah


Arah kebijakan keuangan daerah Tahun 2017, berisi arah kebijakan
dalam pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Secara rinci,
arah dan kebijakan keuangan Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut.

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Arah kebijakan Pendapatan daerah Kabupaten Sam pang dirum uskan


berdasarkan kondisi faktual serta m em perhatikan berbagai kebijakan baik
level provinsi m aupun nasional. Dana transfer khususnya Dana Alokasi
Khusus (DAK), dimana kebijakan pemerintah mulai tahun 2016 alokasiDAK
berdasarkan usulan daerah, maka arah kebijakan adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pagu : dengan melihat dari relaisasi tahun 2016 dan
termasuk dari pengalihan anggaran dekonsentrasi serta tugas
pembantuan yang sudah menjadi kewenangan daerah ke DAK, maka
berdasarkan prioritas daerah usulan anggaran DAK diperkirakan ada
peningkatan dari dari tahun sebelumnya;
2. Fokus Penuntasan Program : mempertajam fokus DAK Fisik untuk
bidang/sub bidang infrastruktur publik dan sarana/prasarana pelayanan
dasar berdasarkan prioritas nasional dan kewilayahan, termasuk untuk
daerah perbatasan, tertinggal, dan kepulauan;
3. Sinkronisasi kebutuhan daerah dengan prioritas nasional : pengalokasian
DAK Fisik berdasarkan usulan daerah dengan mempertimbangkan
prioritas nasional;
4. Perubahan alokasi berdasarkan kewenangan : merubah alokasi DAK Fisik
dan DAK Nonfisik sesuai dengan perubahan kewenangan yang diatur
dalam UU No.23/2014 (dengan tidak mengusulkan program Pendidikan
Menengah, Kehutanan, Kelautan, Energi dan Sumber daya Mineral
karena telah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi).

Dalam pengelolaan pendapatan daerah di Kabupaten Sam pang Tahun


2016, terdapat em pat arah kebijakan utam a. Kebijakan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan Potensi Penerimaan Asli Daerah (PAD) melalui
peningkatan Local Taxing Power;
2. Optimaliasi penerimaan dana perimbangan dari DAK yang bersifat buttom
up, dalam mendukung pengembangan infrastruktur daerah;
3. Optimaliasi Pendapatan dari Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan;
4. Peningkatan upaya penegakan hukum terhadap wajib pajak dan wajib
retribusi yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah.

Arah kebijakan masing-masing komponen pendapatan daerah (PAD, Dana


Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah) adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan Asli Daerah

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/34
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

a. Ekstensifikasi dan intensifikasi PAD melalui penetapan tarif pajak dan


retribusi daerah;
b. Peningkatan upaya penegakan hukum terhadap wajib pajak dan wajib
retribusi yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah;
c. Optimalisasi pendapatan daerah selain pajak.
2. Dana Perimbangan
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program maupun kegiatan yang
bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), baik DAK Reguler dan DAK
Afirmasi yang meliputi Bidang Pendidikan; Kesehatan dan Keluarga
Berencana; Infrastruktur Perumahan, Permukiman, Air Minum dan
Sanitasi; Kedaulatan Pangan; Energi Skala Kecil; Kelautan Perikanan;
Kehutanan dan Lingkungan Hidup; Transportasi; Perdagangan; dan
Prasaran Pemerintahan Daerah. Sedangkan DAK non Fisik terdiri dari
BOP PAUD; Tunjangan Profesi Guru; Tambahan Penghasilan Guru;
Bantuan Operasioanal Kesehatan; Jampersal dan BOP KB.
3. Lain Lain Pendapatan yang Sah
a. Peningkatan koordinasi secara aktif dengan pemerintah provinsi Jawa
Timur guna meningkatkan penerimaan dari sektor pajak yang dikelola
oleh pemerintah provinsi.
b. Peningkatan upaya untuk memperoleh alokasi dana/anggaran dari
Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur melalui hibah, dana/
kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Im plem entasi kebijakan pendapatan daerah, dilakukan m elalui


berbagai upaya. Upaya-upaya dalam mencapai target pendapatan daerah
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Upaya Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD), dilakukan
dengan:
a. Meningkatkan pelayanan dan profesionalitas dalam pembayaran pajak
dan retribusi daerah;
b. Meningkatkan manajemen dan kinerja Badan Usaha Milik Daerah
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi terhadap
Pendapatan Daerah;
c. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah baik produktif
maupun non produktif beserta upaya pemanfaatannya.
2. Upaya untuk meningkatkan Dana Perimbangan dilakukan sebagai
berikut:
a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur dan
pemerintah pusat, berkaitan dengan alokasi dana DAK dan DBH;
b. Meningkatkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh
OPDN) dan Pajak Penghasilan serta pajak lainnya yang menjadi
kewenangan provinsi dan pusat.

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/35
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

3. Upaya untuk meningkatkan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah


dilakukan melalui:
a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat
secara periodik sehingga pendapatan seperti hibah; dana darurat; dana
penyesuaian dan otonomi khusus, dana bagi hasil pajak dan bantuan
keuangan dari provinsi, dapat diperoleh sesuai dengan kondisi di
Kabupaten Sampang;
b. Meningkatkan kerjasama antar dinas di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sampang dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Provinsi Jawa Timur secara intensif.

3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Arah kebijakan belanja daerah Kabupaten Sam pang Tahun 2017 harus
sesuai dengan program prioritas daerah. Selain itu, kebijakan belanja daerah
juga harus sejalan dengan perencanaan pembangunan daerah yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013 - 2018. Pengelolaan belanja
daerah Kabupaten Sam pang tahun 2017, didasarkan pada lim a kebijakan
utam a, antara lain sebagai berikut.
1. Pemanfaatan APBD dengan memperhatikan skala prioritas kebutuhan
daerah dan masyarakat penggunaan prinsip value for money dan Money
follow program prioritas;
2. Peningkatan Koordinasi dan sinkronisasi antara dokumen perencanaan
pembangunan daerah dengan proses dan mekanisme penganggaran
daerah;
3. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola
penganggaran yang berbasis kinerja;
4. Mengalokasikan kebutuhan belanja tetap, belanja rutin, dan belanja
variabel secara terukur dan terarah;
5. Mendorong pengeluaran pemerintah untuk menstimulus perekonomian
dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat dan tumbuh
kembangnya partisipasi sektor swasta dan swadaya masyarakat.

Selanjutnya, arah kebijakan belanja daerah diuraikan pada masing-


masing komponen sebagai berikut:
1. Belanja Tidak Langsung
a. Pengalokasian Belanja Pegawai didasarkan pada asumsi peningkatan
tunjangan guru PNSD, yang diproyeksikan meningkat 4,70 persen pada
tahun 2017;
b. Kebijakan belanja hibah di arahkan kepada hibah kepada masyarakat
(dalam bidang pendidikan dan keagamaan) serta hibah kepada
organisasi masyarakat (bidang pendidikan, kesehatan, kepemudaan,
infrastruktur dan pemerintahan);
c. Alokasi Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk bantuan kepada
organisasi sosial kemasyarakatan, bantuan sosial kepada

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/36
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

individu/keluarga dan bantuan sosial kepada individ/keluarga yang


tidak direncanakan yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku;
d. Belanja bagi hasil kepada pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintahan desa dialokasikan dalam rangka penguatan keuangan
desa terhadap pendapatan pajak dan retribusi daerah sesuai dengan
proporsi desa penghasil;
e. Belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa diarahkan untuk
memperkuat keuangan pemerintahan desa sebagaimana diamanatkan
dalam Undang Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa;
f. Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa/tanggap darurat yang tidak diperkirakan
sebelumnya.
2. Belanja Langsung
a. Belanja Langsung digunakan untuk mendanai program dan kegiatan
yang menjadi prioritas pembangunan daerah dan setiap urusan
kewenangan pada setiap OPD yang mendukung pada Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kabupaten Sampang dalam rangka pencapaian visi dan
misi pembangunan;
b. Penggunaan belanja didasarkan pada program dan kegiatan yang
memiliki manfaat terhadap masyarakat dan mendukung sasaran
prioritas pembangunan daerah Tahun 2017;
c. Mensinergikan program dan kegiatan yang dihasilkan dalam proses
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat
Desa sampai dengan prioritas pembangunan daerah Tahun 2017.

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pem biayaan Daerah

Pem biayaan daerah m eliputi sem ua transaksi keuangan dim aksudkan


untuk m enutup defisit atau untuk m em anfaatkan surplus. Struktur
pembiayaan meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan,
selisih dari keduanya disebut sebagai pembiayaan netto, yang dapat digunakan
untuk menutup defisit anggaran. Pengelolaan pem biayaan daerah di
Kabupaten Sam pang tahun 2017 terdiri atas tiga kebijakan utam a. Kebijakan
tersebut antara lainsebagai berikut:
1. Mengoptimalkan penerimaan pembiayaan daerah yang diperkirakan
diperoleh dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
(SiLPA) yang bersumber dari pelampauan penerimaan pendapatan daerah
maupun sisa penghematan belanja;
2. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka akurasi,
efisiensi, efektifitas, dan profitabilitas;
3. Peningkatan pembiayaan non-APBD melalui kerjasama dengan pihak
swasta, melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/37
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

3.2.2.4. Kebijakan Pem biayaan Non - APBD

Salah satu alternatif pem biayaan non APB D, dapat diperoleh dari
CorporateSocialResponsibility (CSR) m elalui kerjasam a dengan pihak
swasta. Hal tersebut dijelaskan dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014
tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP), yang berisi tanggung jawab
sosial perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Kabupaten Sampang.
Perusahaan yang dimaksud dapat berupa BUMD ataupun perusahaan swasta
lainnya.Pembiayaan non-APBD dimaksudkan untuk membantu kebutuhan
masyarakat Kabupaten Sampang yang belum tercover dalam APBD. Dapat
dikatakan pula, bahwa pembiayaan non-APBD merupakan bentuk dukungan
perusahaan terhadap pembangunan Kabupaten Sampang. Dukungan tersebut
diimplementasikan dalam beberapa bidang.
Pada tahun 2015, jumlah perusahaan yang melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan sejumlah 4 (empat) unit. Secara nominal, jumlah
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) di Kabupaten Sampang adalah
Rp.1.701.681.000,00. Rincian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP)
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Tabel 3. 15
Realisasi Pelaksanaan TSP Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2015
PROGRAM/KEGIATAN CSR
NAMA
NO JUMLAH
PERUSAHAAN
PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
DANA (Rp.)
PT. Sampang Pemberian sembako untuk kaum
Sampang 7.495.000
Sarana duafa sampang
1.
Shorebase Partisipasi 2 ekor sapi kurban di
Sampang 35.000.000
(SSS) PPI dan sampang

PT. BPR Bidang Keagamaan Sampang


Syariah
2. Bidang Pendidikan dan Pelestarian
Bhakti Artha Sampang 12.400.000
Sarana Seni Budaya
Bidang Olah Raga dan Kesehatan Sampang 17.560.000
Bidang Sosial Kemasyarakatan Sampang 18.531.000
Bidang Kewirausahaan Sampang 1.000.000
Bidang Pelestarian Lingkungan
Sampang 4.000.000
Hidup

SANTOS Bidang Ekonomi Camplong 550.345.000


3. SAMPANG
Pty.Ltd Bidang Fisik Camplong 872.365.000
Bidang Administrasi Camplong 30.000.000

PT. Bank
4. Bidang Lingkungan Hidup Sampang 150.000.000
Jatim

JUMLAH 1.701.681.000
Sumber : Bagian Perekonomian Setda Sampang

Sedangkan untuk mendukung alternatif pembiayaan program dan


kegiatan penunjang di Kabupaten Sampang pada tahun 2016 telah diusulkan
melalui kegiatan Musyawatah Perencanaan Pembangunan Provinsi sebagai
berikut.
Tabel 3. 16

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/38
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Usulan Program /Kegaiatn TSP Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2016


Tahun 2016
No Bidang Lokasi
Program/Kegiatan Volume Jumlah Dana
(Kecamatan)
1 Pendidikan Kec.
Pembangunan pagar dan
3 Paket Saampang, 550.000.000
kamar mandi sekolah
Camplong
Pembangunan ruang
2 Paket Kec. Sampang 300.000.000
kelas baru sekolah
Kec.
Rehab gedung PAUD
2 Paket Camplong, 300.000.000
Harapan Bunda
Torjun
Sarana dan prasarana
1 Paket Kec. Camplong 100.000.000
PKBM
Pembangunan pagar
1 Paket Kec. Sampang 400.000.000
sekolah SMAN 4 Sampang
Pengadaan buku SD Al-
1 Paket Kec. Sampang 30.000.000
Madani
sarana dan prasarana
rumah pintar Trunojoyo
dan rumah pintar 2 Unit Kec. Sampang 100.000.000
mutiara bangsa (pulau
mandangin)
Pengadaan mobil pintar 1 Unit Kec. Sampang 250.000.000
2 Kesehatan Program Perbaikan Gizi
1 Unit Kab. Sampang 500.000.000
Masyarakat
Program pencegahan
2 Unit Kab. Sampang 28.000.000
penyakit menular
Program Promosi
Kesehatan dan 2 Unit Kab. Sampang 15.000.000
pemberdayaan masy
Upaya Kesehatan
2 Unit Kab. Sampang 40.000.000
Masyarakat
Pengadaan alat kesehatan 1 Unit Kec. Sampang 1.500.000.000
Bed pasien yang sesuai
100 Unit Kec. Sampang 5.000.000.000
standart (otomatis)

Pembangunan MCK 2 Paket Kec. Sampang 340.000.000


Pembangunan MCK 1 Paket Kec. Sreseh 300.000.000
3 Sarana Pengadaan neon box
Umum nomenklatur layanan 1 Unit Kab. Sampang 20.000.000
pada masyarakat
Videotron layanan
informasi program
3 Unit Kab. Sampang 180.000.000
Keluarga Berencana dan
pembangunan
Billboard tentang
perlindungan perempuan 15 Unit Kab. Sampang 150.000.000
dan anak
Pengadaan mobil tangki
3 Unit Kec. Sampang 1.050.000.000
air 5.000 liter
Peningkatan pelayanan
1 Paket Kec. Sampang 505.000.000
air bersih
Pengadaan alat Reserve
1 Set Kec. Sampang 250.000.000
Osmosis (RO)
4 Keagamaan/
Sarana 558
Istbat nikah massal Kab. Sampang 558.000.000
Ibadah Pasutri

5 Lingkungan Pengadaan amrool 1 Set Kec. Sampang 450.000


Hidup/
Pelestarian Pengadaan kontainer 5 Set Kec. Sampang 325.000
Alam
Briket sampah 3R 1 Unit Kec. Sampang 100.000.000
Pengadaan roda 3 5 Unit Kec. Sampang 175.000.000
Pengadaan mobil pick-up 1 Unit Kec. Sampang 160.000.000

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/39
Bab
III
Rancangan
KerangkaEkonomi
Daerah
dan

Kebijakan
Keuangan
Daerah

Tahun 2016
No Bidang Lokasi
Program/Kegiatan Volume Jumlah Dana
(Kecamatan)
Pengadaan permainan
16 Set 4 Taman Kota 32.000.000
anak
Pengadaan vertikal
2 Set Kec. Sampang 10.000.000
garden
Pembuatan sumur bor 1 Unit Kec. Sampang 50.000.000
Pengadaan IPAL
1 Unit Kec. Sampang 500.000.000
Laboratorium
Pengadaan roda dua
untuk pengawasan dan 2 Unit Kec. Sampang 50.000.000
pemantauan
6 Bantuan Renovasi Rumah Tidak
Sosial 100 Unit Kec. Sampang 500.000.000
Layak Huni (RTLH)

Pengadaan mobil tangki


1 Unit Kab. Sampang 500.000.000
air untuk masyarakat
Pembangunan rumah
korban bencana alam 15 Unit Kab. Sampang 25.000.000
(puting beliung)
7 Program
Fasilitasi Pengembangan
Kemitraan/ 16 Paket Kab. Sampang 175.000.000
UMKM (Pedagang K5)
UMKM
8 Bencana
Pengadaan mobil Damkar 2 Unit Kab. Sampang 1.200.000.000
Alam
Pengadaan Perahu Karet
2 Unit Kab. Sampang 300.000.000
(termasuk mesin perahu)
9 Lain-lain Seragam kader BKB 186 Stel Kab. Sampang 56.100.000
Bangunan
1 (T=3
tugu/monumen 10 Kec. Sampang 20.000.000
m) Buah
program pokok PKK
Pengadaan mobil untuk
kegiatan sosialisasi
Penyalahgunaan dan
Sekr. BNK
Peredaran Gelap Narkoba 1 Unit 300.000.000
Kab. Sampang
(P4GN) di
Kab.Sampangsatgas anti
narkoba
Test urine bagi pejabat di
Sekr. BNK
lingkungan Pemerintah 1 Paket 17.900.000
Kab. Sampang
Kabupaten Sampang
Sosialisasi
penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba 1 Paket Kab. Sampang 160.226.000
(P4GN) di Kabupaten
Sampang
Pengadaan umbul-umbul Sekr. BNK
1 Paket 7.500.000
dan baliho Kab. Sampang
Sekr. BNK
Pengadaan LCD Projector 1 Paket 10.000.000
Kab. Sampang
JUMLAH - 16.815.501.000
Sumber: Bappeda Kabupaten Sampang, 2016

RKPD
Kabupaten
Sampang
2017 III
/40
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

BAB IV
PR IORITAS DA N SASA RAN PEM BANG UNA N D AERAH

4.1. Prioritas dan Sasaran Pem bangunan Nasional Tahun2017


Penentuan prioritas dan sasaran pem bangunan nasional Tahun 2017
tertuang dalam R encana Kerja Pem erintah (RKP). Tema RKP tahun 2017
adalah M em acu Pem bangunan Infrastruktur dan Ekonom i untuk
M eningkatkan Kesem patan Kerja serta M engurangi Kem iskinan dan
Kesenjangan Antar W ilayah . Pentingnya percepatan infrastruktur disebabkan,
pada saat ini Indonesia masih dalam keadaan krisis infrastruktur. Kondisi
tersebut diindikasikan dengan: (i) kualitas jalan yang rendah yang
mengakibatkan waktu tempuh menjadi dua kali lebih lama dibandingkan
dengan Thailand dan Malaysia. Hal tersebut menyebabkan biaya logistik
semakin tinggi; (ii) rasio elektrifikasi masih 84,1 persen, sementara Thailand,
Filipina dan Vietnam sudah mencapai 100 persen.
Dalam perencanaan pembangunan nasional tahun 2017, terdapat empat
dimensi pembangunan antara lain: (i) Dimensi Pembangunan Manusia; (ii)
Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan; (iii) Dimensi Pemerataan dan
Kewilayahan; dan (iv) Pembangunan Polhukhankam. Beberapa prioritas
pembangunan nasional secara rinci adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Prioritas dan Arah Kebijakan Nasional dalam RKP Tahun 2017
Dimensi
No Prioritas Arah Kebijakan
Pem bangunan
Penegakan Hukum dan Kelembagaan
Politik
Reformasi Birokrasi Pemerintahan
Peningkatan Kemandirian Ekonomi
Revolusi Mental dan Daya Saing Bangsa
Peneguhan Jati Diri dan Karakter
Bangsa
Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga
dan Media Publik
Meningkatkan akses dan kualitas
layanan pendidikandasar, serta
memperluas dan
meningkatkanpemerataan, akses,
kualitas dan relevansi pendidikan
menengah
Dimensi
1 Pembangunan Meningkatkan kualitas pembelajaran
Manusia melaluipenguatan penjaminan mutu
pendidikan, pengembangan
kurikulum dan pelaksanaannya, serta
penguatan sistem penilaian
Pembangunan
pendidikan yangkomprehensif dan
Pendidikan
kredibel
Meningkatkan profesionalisme,
kualitas, pengelolaan dan penempatan
guru
Revitalisasi LPTK secara menyeluruh
untukmeningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikankeguruan
Meningkatkan akses dan kualitas
pendidikanmasyarakat dan layanan
pendidikan anak usia dini
Meningkatkan kualitas pendidikan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
1
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Dimensi
No Prioritas Arah Kebijakan
Pem bangunan
vokasi serta pendidikan dan pelatihan
keterampilan kerja
Meningkatkan akses, kualitas,
relevansi, dan daya saing pendidikan
tinggi
Memperkuat upaya promotif
danpreventif
Meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Pembangunan Kesehatan
Mempercepat perbaikan gizi
masyarakat
Meningkatkan pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Meningkatkan akses masyarakat
berpendapatan rendah terhadap
hunian yang layak, aman, dan
terjangkau serta didukung oleh
penyediaan prasarana, sarana, dan
utilitas yang memadai
Menjamin ketahanan air melalui
peningkatan pengetahuan perubahan
sikap dan perilaku dalam
Pembangunan pemanfaatan air minum dan
Perumahan dan pengelolaan sanitasi
Permukiman Penyediaan infrastruktur produktif
dan manajemen layanan melalui
penerapan manajemen asset
Penyelenggaraan sinergi air minum
dan sanitasi yang dilakukan di tingkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota,
dan masyarakat
Peningkatan Efektivitas dan efisiensi
pendanaan infrastruktur air minum
dan sanitasi
Peningkatan ketersediaan pangan
melalui penguatan kapasitas produksi
DN: Padi
Peningkatan aksesibilitas masyarakat
Kedaulatan Pangan terhadap pangan:
Meningkatkan perbaikan kualitas
konsumsi pangan dan gizi masyarakat
Mitigasi gangguan terhadap
kedaulatan pangan
Meningkatkan produksi energi primer
(minyak, gas dan batubara): lapangan
baru, IOR/EOR, pengembangan gas
non konvensional (shalegas dan
CBM)
Meningkatkan Cadangan Penyangga
Dimensi dan Operasional Energi: (i) cadangan
Pembangunan energi pemerintah; (ii) pengadaan
2 kontrak jangka menengah dan
Sektor
Unggulan panjang untuk Sumber Daya energy
Meningkatkan peranan energi baru
terbarukan dalam bauran energi: (i)
Kedaulatan Energi dan insentif, pemberian subsidi, dan harga
Ketenagalistrikan yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan
bakar nabati
Meningkatkan Aksesibilitas: (i)
mendorong penggunaan Sumber Daya
energi untuk penggunaan setempat;
(ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi
BBM ke BBG
Peningkatan efisiensi dalam
penggunaan energi: (i) pengembangan
insentif dan mekanisme pendanaan
untuk teknologi hemat/efisiensi
energi; (ii) audit energi; (iii)
peningkatan peran perusahaan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
2
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Dimensi
No Prioritas Arah Kebijakan
Pem bangunan
layanan energi (ESCO)
Meningkatkan pengelolaan subsidi
energi yang lebih transparan dan
tepat sasaran
Pemanfaatan optimum Sumber Daya
Energi Terbarukan
Penyelesaian tata batas dan batas
landas kontinen di luar 200 mil laut,
serta penamaan pulau-pulau
danpendaftarannya
Pengaturan dan pengendalian ALKI
Penguatan lembaga pengawasan laut
Peningkatan Koordinasi dalam
Penanganan Pelanggaran Tindak
Pidana
Meningkatkan pembangunan sistem
transportasi multimoda
Melakukan upaya keseimbangan
Kemaritiman dan
antara transportasi yang berorientasi
Kelautan
nasional dengan transportasi yang
berorientasi lokal dan kewilayahan
Percepatan pengembangan ekonomi
kelautan
Meningkatkan dan mempertahankan
kualitas, daya dukung dan kelestarian
fungsi lingkungan laut
Meningkatkan wawasan dan budaya
bahari serta penguatan SDM dan
Iptek kelautan
Meningkatkan harkat dan taraf hidup
nelayan sertamasyarakat pesisir
Pemasaran Pariwisata Nasional:
mendatangkan sebanyak mungkin
wisatawan manca negara dan
mendorong peningkatan wisatawan
nusantara
Pembangunan Destinasi Pariwisata:
meningkatkan daya tarik daerah
tujuan wisata sehingga berdaya saing
di dalam negeri dan di luar negeri
Pembangunan Industri Pariwisata:
Pariwisata
meningkatkan partisipasi usaha lokal
dalam industri pariwisata nasional
serta meningkatkan keragaman dan
daya saing produk/jasa pariwisata
nasional di setiap destinasi periwisata
yang menjaDi fokus pemasaran
Pembangunan Kelembagaan
Pariwisata: membangun sumber daya
manusia pariwisata serta organisasi
kepariwisataan nasional
Pertum buhan Industri, melalui
Pengembangan perwilayahan industri
di luar Pulau Jawa
Penumbuhan populasi industri
dengan menambah paling tidak
sekitar 9 ribu usaha
Peningkatan daya saing dan
Kawasan Industri dan produktivitas (nilai ekspor dan nilai
Kawasan Ekonomi tambah per tenaga kerja)
Khusus (KEK) Pem bangunan Kawasan Ekonom i
Khusus (KEK) di Luar Jawa:
Pengembangan potensi ekonomi
wilayah, melalui percepatan
industrialisasi/hilirisasi pengolahan
SDA
Percepatan pembangunan
konektivitas/infrastruktur

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
3
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Dimensi
No Prioritas Arah Kebijakan
Pem bangunan
Pengembangan SDM dan IPTEK
Pengembangan regulasi dan kebijakan
Peningkatan iklim investasi dan iklim
usaha
Mendorong aktivitas ekonomi untuk
menghasilkan kesempatankerja dan
usaha yang lebih luas
Pemerataan Antar Pengembangan ekonomi produktif
kelompok Pendapatan Perluasan peningkatan pelayanan
dasar
Penyelenggaraan perlindungansosial
yang komprehensif
Pem bangunan Kawasan Perbatasan
Negara, melalui:
Pembangunan infrastruktur Kawasan
Perbatasan
Peningkatan keamanan wilayah
perbatasan sebagai halaman depan
negara
Peningkatan kesejahteraan
masyarakat wilayah perbatasan
melalui peningkatan penyediaan
kebutuhan fasilitas sosial dan
Perbatasan Negara dan
ekonomi
Daerah Tertinggal
Pem bangunan Daerah Tertinggal,
melalui:
Percepatan Pembangunan
infrastruktur/konektivitas
Promosi potensi daerah tertinggal
untuk mempercepat pembangunan
Pemenuhan kebutuhan pelayanan
dasar public
Pengembangan perekonomian
masyarakat yang didukung SDM yang
Dimensi berkualitas
Pemerataan Pem bangunan Perdesaan:
3
dan Pemenuhan Standar Pelayanan
Kewilayahan Minimum Desa, termasuk
permukiman transmigrasi
Penanggulangan kemiskinan dan
pengembangan usaha ekonomi
produktif masyarakat desa
/permukiman transmigrasi
Pengawalan implementasi UU Desa
secara sistematis, konsisten dan
berkelanjutan melalui koordinasi,
fasilitasi, supervisi dan pendampingan
Sinergi program pembangunan desa
terpadu yang dikoordinir oleh
pemerintah daerah
Pengembangan kapasitas dan
Pembangunan Perdesaan
pendampingan aparatur pemerintah
dan Perkotaan
desa dan kelembagaan pemerintahan
desa secara berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup berkelanjutan, serta
penataan ruang kawasan
perdesaan/trasmigrasi yang menuju
klasterisasi permukiman
Pengembangan ekonomi kawasan
perdesaan /transmigrasi untuk
mendorong keterkaitan desa-kota
Pem bangunan Perkotaan:
Perwujudan Sistem Perkotaan
Nasional
Penerapan Standar Pelayanan
Perkotaan (SPP) : tertata baik, aman,
nyaman, dan layak huni (memiliki

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
4
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Dimensi
No Prioritas Arah Kebijakan
Pem bangunan
taman, fasilitas olahraga, dan sarana
rekreasi)
Pembangunan kota hijau yang
berketahanan iklim dan bencana
Pengembangan kota cerdas yang
berdaya saing dan berbasis teknologi
dan budaya lokal
Mempercepat pembangunan
transportasi yang memperkuat
konektivitas nasional (laut, darat dan
udara)
Memanfaatkan penguatan dimensi
kemaritiman melalui pengembangan
24 pelabuhan strategis
Membangun pelayaran pesisir pada
jalur logistik nasional
Pembangunan transportasi multimoda
untuk mendorong penurunan biaya
Pengembangan logistik nasional
Konektivitas Nasional Membangun transportasi yang
berorientasi lokal dan kewilayahan
Membangun transportasi yang
terintegrasi dengan investasi untuk
mendukung Kawasan Ekonomi
Khusus, Industri, dan pusat-pusat
pertumbuhan
Mempercepat pembangunan
infrastruktur broadband dan
menjangkau seluruh wilayah R.I
Mengembangkan transportasi massal
perkotaan
Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Peningkatan pelayanan prima
kepolisian
Keamanan laut yang terkendali
Membangun lingkungan masyarakat
bersih dari penyalahgunaannarkoba
Peningkatan upaya pencegahan
penyebaran paham radikalismedan
deteksi dini atas ancaman terorisme
Kepastian dan Penegakan Hukum
Penghormatan, perlindungan atas hak
azasi manusia
Penegakan hukum dan penanganan
perkara transparan
danmencerminkan rasa keadilan
masyarakat
Pencegahan & pemberantasan korupsi
Pembangunan Politik, yang efektif
Pembangunan
4 Hukum, Pertahanan dan Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas
Polhukhankam
Keamanan Diplom asi
Peningkatan kualitas lembaga
demokrasi dan hak-hak politik, serta
kebebasan sipil
Peningkatan efektivitas
penanggulangan konflik dan
kekerasandalam masyarakat
Peningkatan akses dan kualitas
informasi publik
Pemeliharaan stabilitas keamanan
kawasan
Pemantapan peran di ASEAN dan
efektitas politik luar negeri yang bebas
aktif
Reform asi Birokrasi
Mewujudkan birokrasi yang bersih ,
transparan, dan akuntabel
Mewujudkan birokrasi yang kreatif,

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
5
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Dimensi
No Prioritas Arah Kebijakan
Pem bangunan
efektif dan efisien
Mewujudkan birokrasi yang
berorientasi melayani
Sumber:KementerianPerencanaanPembangunanNasional/BadanPerencanaan
PembangunanNasional,2016

Dalam upaya mendukung program prioritas dan arah kebijakan nasional


telah diusulkan program dan kegiatan pembangunan dengan sumber
pendanaan APBN di Kabupaten Sampang, antara lain:
Tabel 4.2.
Usulan Program /Kegiatan APBN Tahun 2017
APBN
No. Kegiatan Indikator Lokasi Output OPD
(Rp.000)
Program Penyediaan
dan Pengelolaan air 15.000.000
Baku
1. Pembangunan Sumur Jumlah sumur air Kec. 10 Unit Dinas
- sumur Air tanah tanah yang akan di Sampang,. 15.000.000 PUTR
bangun Banyuates,
Camplong,.
Sokobanah,
Krng penang
Program
Pengembangan, 15.000.000
Pengelolaan dan
Konversi sungai,
danau dan sumber
daya air lainnya
2. Pembangunan Pembangunan Kec. 18 unit Dinas
embung dan Embung Tambelangan 15.000.000 PUTR
bangunan , Robatal,
penampungan air Kedungdung,
lainnya Ketapang,
Karang
Penang,
Banyuates
Program
Pengendalian Banjir 45.000.000
3. Pembangunan Volume kapasitas Kab. Dinas
reservoir pengendali tampung reservoir Sampang 337.000 25.000.000 PUTR
banjir yang akan di m3
bangun & SIDD
4. Mengendalikan banjir Tebing Kab. 1500 m ' Dinas
pada daerah ,bronjong,Sheet pile Sampang 20.000.000 PUTR
tangkapan air dan dan parapet sungai
badan- badan sungai yang dibangun&
SIDD
Program Pendidikan
Anak Usia Dini 8.268.000
6. Penyelenggaraan Jenis alat Kab. Dinas
Pendidikan Anak Usia permainan Sampang 8.268.000 Pendidi
Dini kan
Program Pendidikan
Non Formal 3.000.000
7. Pengembangan Penyelenggaraan Kab. 8 kali Dinas
pendidikan kegiatan Sampang 3.000.000 Pendidi
keaksaraan keaksaraan dasar kan
dan lanjutan
Program
Rehabilitasi / 20.000.000
Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
8. Rehabilitasi / Dinas
Pemeliharaan Jalan 20.000.000 PUTR

Program
Pemberdayaan 700.000
Ekonomi
Masyarakat Pesisir
9. Pemberdayaan Usaha Meningkatkan Kab. 2 lokasi, Dinas
Garam Rakyat usaha dan produksi Sampang 5 klp 700.000 Perikan
(PUGAR) garam rakyat an

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
6
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

APBN
No. Kegiatan Indikator Lokasi Output OPD
(Rp.000)
Program Produksi perikanan 3.183,5
Pengembangan budidaya ton 3.180.000
Budidaya Perikanan
10. Pembuatan Pembangunan jalan Kecamatan 1 00% Dinas
percontohan tambak dan Camplong 2.000.000 Perikan
budidaya ikan pengadaan nener an
(demplot) ikan bandeng
11. Pengembangan Terselenggaranya Kec. 5 lokasi Dinas
Budidaya Ikan Air petak contoh Sampang, 700.000 Perikan
Payau budidaya ikan air pangarengan an
payau di , jrengik,
masyarakat sreseh dan
camplong
12. Pengembangan Pengadaan benih Kec. 8 lokasi Dinas
Budidaya Ikan Air ikan air tawar dan Sampang, 180.000 Perikan
Tawar pakan ikan ketapang, an
banyuates,
jrengik,
camplong,
tambelangan
13. Pengadaan sarana Terpenuhinya Kec. 4 lokasi Dinas
pengembangan sarana pompanisasi Sampang, kecamat 300.000 Perikan
budidaya perikanan tambak untuk Pangarengan an an
kelancaran usaha , Jrengik dan
budidaya dan sreseh
tercapainya
normalisasi saluran
tambak untuk
keberhasilan usaha
budidaya ikan
Program Produksi perikanan 18.633,
Pengembangan perairan tangkap 5 ton 9.050.000
Perikanan Tangkap
14. Pembangunan Lanjutan Desa 1 unit Dinas
Tempat Pelelangan pembangunan PPI Dharma PPI 7.500.000 Perikan
Ikan Camplong (fasilitas Camplong an
pelabuhan) Kecamatan
Camplong
15. Pengadaan sarana Pengadaan jaring Kec. Sreseh, 1 paket Dinas
penangkapan ikan gill net, life jacket, banyuates, 550.000 Perikan
alat bantu sokobanah, an
penangkapan ikan pangarengan
GPS dan Fish , camplong,
Finder, jaring tramel sampang,
net, sosialisasi ketapang
penggunaan alat
tangkap yang ramah
lingkungan dan
pembuatan kartu
nelayan
Program - Prosentase nilai - 100%
Optimalisasi jual hasil - 24,95 500.000
Pengelolaan dan kelautan dan kg/kapit
Pemasaran Produksi perkanan a/th
Perikanan - Jumlah konsumsi
ikan dalam
kg/kapita/th
17. Pengadaan sarana Tersedianya sarana Kec. 7 lokasi Dinas
pengelolaan dan pengolahan dan Pangarengan 500.000 Perikan
pemasaran produksi pemasaran hasil , sampang, an
perikanan perikanan sreseh,
camplong,
sokobanah,
ketapang
dan
banyuates
Program - Kontribusi - 1,96
Peningkatan sektor peternakan % 1.100.000
Produksi Hasil terhadap PDRB (%) -
Peternakan - Populasi binatang 735.238
ternak dalam 1 ekor
tahun
18. Pembibitan dan Pelatihan petugas Kabupaten 1 kali, Dinas
Perawatan Ternak recorder, pengadaan Sampang 14 unit, 300.000 Pertani
tongkat ukur dan 14 unit an
pita ukur

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
7
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

APBN
No. Kegiatan Indikator Lokasi Output OPD
(Rp.000)
19. Pengembangan Pengembangan Ds. Apaan, 4 klp Dinas
pertanian terpadu usaha peternakan di Pangarengan 800.000 Pertani
tanaman ternak, wilayah sentra Dsn laok an
kompos dan biogas produksi tanaman leke ds.
pangan Torjunan
Tambelangan
Program Peningkatan
Peningkatan Jumlah produksi 500.000
produksi pertanian/ tan. Perkebunan
perkebunan
20. Penyediaan sarana Jalan Usaha Tani Kec. 6 paket Dinas
produksi Banyuates, 500.000 Pertani
pertanian/perkebuna Tambelangan an
n , Ketapang
Program Pertambahan 665 Ha
pengembangan luasan tanaman 150.000
Kawasan cabe jamu
Agropolitan
21. Pengembangan sentra Penanaman Kec. 4 ha; Dinas
tanaman perkebunan tanaman Cabe Banyuates, 150.000 Pertani
Jamu Tambelangan an
, Ketapang,
Sokobanah
Program Prosentase 12,75%
Rehabilitasi Hutan rehabilitasi hutan 850.000
dan Lahan dan lahan
22. Pembuatan 1) Jml bibit yg Desa 150 rb Dinas
bibit/benih tanaman dihasilkan; 2) Jalan Pangilen btg;1 pkt 500.000 Pertani
kehutanan Inspeksi; 3) 1 pkt, 1 an
Bedengan Permanen pkt
23. Peningkatan peran 1) pembuatan Kec. 1)100 Dinas
serta masyarakat Hutan Rakyat; 2) Krpenang, Ha; 2) 10 350.000 Pertani
dalam RHL Pembuatan Hutan kedungdung, Ha an
Bambu Tambelangan
Program Penambahan luas 100 Ha
Perlindungan dan penutupan lahan 100.000
Konservasi Sumber
Daya Hutan
24. Pelestarian Sumber 1) Pembuatan Dam Kec. Omben, 46 Unit Dinas
Mata Air penahan Kr Penang, 100.000 Pertani
Kedungdung, an
Ketapang
Program Penyediaan sarana 1 Unit
Pembangunan dan prasarana 2.000.000
Sarana dan perhubungan Laut
Prasarana
Perhubungan
25. Pembangunan Pembangunan Kab. Dishub
Dermaga Pelabuhan Mercusuar Sampang 2.000.000 komi
Program :Program
Peningkatan Peran 25.000
Serta dan kesetara
an Gender Dalam
Pembangunan
26. Bimbingan Jumlah pemberian Jrengik 500 ekor DKBP3A
managemen usaha bantuan hewan 25.000
bagi perempuan ternak itik
dalam mengelola
usaha
JUMLAH
124.423.000

4.2. Prioritas dan Sasaran Pem bangunan Prov. Jaw a Tim ur Tahun 2017
Prioritas pembangunan di Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan
Pem bangunan yang
Berkeadilan, Berdaya Saing dan Berakhlaq M ulia dengan M em perluas dan
M em percepat Pem bangunan Infrastruktur serta Peningkatan Pelayanan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
8
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Publik terdapat 9 prioritas utama dalam


pembangunan Provinsi Jawa Timur, meliputi:
1. Penanggulangan Kemiskinan
2. Penurunan TPT
3. Peningkatan Mutu Pendidikan
4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
5. Peningkatan Infrastruktur
6. Peningkatan Kedaulatan Pangan
7. Pengembangan Perindustrian dan Perdagangan
8. Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur
9. Percepatan Reformasi Birokrasi

Masing-masing prioritas pembangunan tersebut dijabarkan dalam arah


kebijakan, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4.3.
Prioritas dan Arah Kebijakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017
No Prioritas Arah Kebijakan
1. Penanggulangan a. Bantuan dan Perlindungan Sosisal terpadu berbasis
Kemiskinan Keluarga
b. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
c. Pemberdayaan Ekonomi Mikro dan Kecil
d. Peningkatan Peran Pemerintahan Desa dan
Masyarakat Desa
e. Pelatihan Dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna
f. Optimalisasi lembaga masyarakat serta penguatan
fasilitasi pendampingan masyarakat perdesaan
g. Peningkatan Prasarana Dan Sarana Untuk
Meningkatkan Perekonomian Dan Jangkauan
Mobilitas Masyarakat Miskin
2. Penurunan TPT a. program padat karya produktif
(Ketenagakerjaan) b. pengembangan wirausaha
c. Menyiapkan tenagakerja terampil
d. peningkatan ketrampilan dan Kompentensi tenaga
kerja
e. sertifikasi bagi tenaga kerja
3. Peningkatan Mutu a. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan
Pendidikan Guru Swasta (BPPDGS)/Bosda Madin
b. Bantuan sarana dan prasarana SMK
c. SMK Mini/BLK Plus
4. Peningkatan Pelayanan a. Penurunan AKI dan AKB
Kesehatan b. Pengendalian Penyakit HIV, TB, Malaria
c. Penurunan Prevansi Kurang Gizi dan Stunting
d. Penataan Jaminan Kesehatan Nasional (Sistem
Rujukan)
e. Peningkatan Kesehatan Lingkungan
f. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa (Pasung)
g. Peningkatan Kualitas Ponkesdes
h. Pendayagunaan dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
yang Bermutu
i. Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah
5. Peningkatan Infrastruktur Peningkatan Infrastruktur dalam Rangka Mendukung
Konektivitas
a. Mudik Balik Gratis
b. Pengembangan Sistem Informasi Jembatan Timbang
(JT)
c. Pengadaan dan Pemasangan Early Warning System
(EWS) di Perlintasan Sebidang KA se-Jawa Timur
d. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan
e. Pembangunan Pelabuhan Laut di kepulauan
f. Pembangunan Bandara
g. Pembangunan Jalan dan Jembatan Lintas Selatan
(JLS)
h. Pembebasan lahan jalan tembus Sukorejo Batu

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
9
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

No Prioritas Arah Kebijakan


i. Peningkatan Jalan Malang Pendem Batu
j. Penanganan Rekonstruksi Jalan (18 ruas jalan,
85.838 km)
k. Penyusunan Master Plan Transportasi Malang Raya
Peningkatan Infrastruktur Perumahan Permukiman
a. Penyelenggaraan SPAM Regional
b. Pengembangan dan Pengelolaan Rumah Susun
Sederhana Sewa (Rusunawa )
c. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
d. Pembangunan SPAM di daerah rawan air
(kekeringan)
e. Fasilitasi Pengembangan TPA Regional
f. Rehab Bangunan Gedung Pemerintah Provinsi
g. Pengembangan Kawasan Agropolitan
Peningkatan Infrastruktur Dalam Rangka Mendukung
Kedaulatan Pangan
a. Operasional, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan
irigasi.
b. Pembangunan, rehabilitasi dan normalisasi
sarana/prasarana pengendali banjir.
6. Peningkatan Kedaulatan a. Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Pangan b. Perbaikan Infrastruktur Irigasi
c. Pengembangan pertanian organik
d. Pembangunan Desa Mandiri Benih / Bibit
e. Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut
f. Stabilisasi Harga Padi dan pangan lain
g. Peningkatan produksi padi dan pangan lain
7. Pengembangan Pengembangan Perindustrian dan Perdagangan
Perindustrian dan a. Penguatan & Pengembangan 26 Kantor Perwakilan
Perdagangan Dagang
b. Pengembangan Wirausaha Baru Agroindustri (IKM
Agro)
c. Pengembangan Wirausaha Baru Non Agroindustri
(IKM Non-Agro)
d. Pengembangan standardisasi
e. Pengendalian & Pengawasan Produk Impor
f. Optimalisasi Sistem Resi Gudang (SRG)
g. Pengendalian harga
8. Pembangunan Kebudayaan a. Pembangunan Rumah Mojopahit
dan Pariwisata Jawa Timur b. Revitalisasi Makam Wali/Sunan
c. Revitalisasi Budaya dan Kearifan Lokal
d. Pelestarian warisan seni budaya tradisi bertaraf
regional, nasional, dan internasional
e. Peningkatan Kapasitas UMKM di Destinasi
Pariwisata serta fasilitasi Komunitas Produk
Ekonomi Kreatif
f. Promosi kepariwisataan
g. SDM Pariwisata
9. Percepatan Reformasi a. Penataan Struktur Birokrasi
Birokrasi b. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
c. Sistem Seleksi CPNS dan Promosi PNS secara
Terbuka
d. Profesionalisasi PNS
e. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas
Aparatur
f. Penyederhanaan Perizinan Usaha
g. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan
Prasarana Kerja Pegawai Negeri
h. Pengembangan e-Goverment

Sumber:BappedaProvinsiJawaTimur,2016

Selain sembilan prioritas utama tersebut, juga terdapat 7 prioritas


pembangunan lain Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017, yang meliputi Tata
Ruang, Sumberdaya Alam & Lingkungan Hidup, Penanaman Modal, Koperasi
dan UMKM, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Penanganan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
10
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Sosial, Penanganan Kebencanaan serta Peningkatan Ketentraman, Keamanan &


Linmas sebagaimana tabel berikut.

Tabel 4.4.
Prioritas dan Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tim ur Tahun 2017
No Prioritas Arah Kebijakan
1. Tata Ruang, Sumberdaya Kebijakan Bidang Penataan Ruang
Alam & Lingkungan Hidup Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi Jawa Timur
Percepatan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana
Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota dan Substansi
Perpetaan
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Percepatan pemaduserasian peraturan mengenai
pemanfaatan ruang wilayah pesisir (RZWP3K dan
petunjuk pelaksanaan pemanfaatan ruang pesisir)
Penyusunan Peninjauan Kembali RTRW
Pelestarian Sumber Daya Alam , Lingkungan Hidup
Konservasi Sumber Daya Air
Pengendalian Pencemaran Kualitas Air dan Kawasan
Pesisir
Penerapan Teknologi dan Instrumen Lingkungan
Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
Pengem bangan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Geologi dan Energi
Pemerataan Akses Pelayanan Listrik
Konservasi Sumber Daya Air
Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Mitigasi Bencana Geologi
Pengelolaan Pertambangan Umum dan Migas yang
Berwawasan Lingkungan
2. Penanaman Modal Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Peningkatan Kualitas Pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa
Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah
Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
3. Koperasi dan UMKM Peningkatan akses pembiayaan bagi koperasi dan
UMKM-> 4000 kelompok (Fungsional & Non fungsional);
20.000 UMKM loan agreement
Peningkatan Infrastruktur Pendukung
Peningkatan Akses Pasar Dalam dan Luar Negeri 255UKM
Penciptaan iklim usaha yang kondusif 1.500UMK
(legalitas , standarisasi & HaKI)
Penataan kelembagaan Koperasi sertifikasi 10.000
Nomor Induk Koperasi (NIK)
Peningkatan Produktivitas Usaha Koperasi dan UMKM
Inkubator ToT (200 UKM); Magang (500 UKM); Klinik
UKM (1500 UKM)
Peningkatan SDM Koperasi dan UMKM 2.500 UMKM
4. Pemberdayaan Perempuan Peningkatan Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak
dan Perlindungan Anak dari Berbagai Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang
Percepatan Pengarus Utamaan Gender (PUG) melalui
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)
Forum Pelayanan KRR bagi Kelompok Remaja dan
Kelompok Sebaya diluar sekolah
Pembinaan Keluarga Berencana
Penguatan Ekonomi Perempuan
5. Penanganan Sosial Mendukung Percepatan Penanganan Kemiskinan di Jawa
Timur (Feminisasi kemiskinan dan kemiskinan anak)
Percepatan Penanganan 5 PMKS Jalanan (Gelandangan,
Pengemis, Gelandangan Psikotik, WTS (termasuk Eks
WTS) dan Anak Jalanan)
Mendukung Jawa Timur Bebas Pasung
6. Penanganan Kebencanaan Penanggulangan masalah kekeringan di 541 Desa Kering

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
11
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

No Prioritas Arah Kebijakan


Kritis dan 170 Desa Kering Langka
Pemenuhan air bersih untuk masyarakat di 541 Desa
yang kering kritis
Membuat Analisis Kajian Kerugian yang ditimbulkan
antara bencana kekeringan dan banjir
Gladi Posko Bencana Kekeringan
Peningkatan pengembangan mekanisme perlindungan
bagi masyarakat dari dampak bencana alam
7. Peningkatan Ketentraman, Mengembangkan kemitraan dengan stakeholder privat
Keamanan & Linmas dan masyarakat secara proposional (patnershipbuilding)
Pemberdayaan keterlibatan masyarakat berbasis
kearifan lokal (localwisdom)
Pembinaan karaketer bangsa (pemuda) berbasis kualitas
moral dan nasionalisme (caracterbuilding)
Mengembangkan jaringan dengan pemda lain untuk
mengatasi bersama konflik sosial yang lintas daerah (net
working)
Kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai konsultan
ahli dalam menangani konflik sosial (triplehelliks)
Sumber:BappedaProvinsiJawaTimur,2016

Disamping prioritas pembangunan Jawa Timur seperti yang telah


dipaparkan diatas, terdapat beberapa program dan kegiatan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur yang difokuskan di Kabupaten Sampang. Berdasarkan
hasil Musrenbang Provinsi Jawa Timur Tahun 2016, maka beberapa program
dan kegiatan yang akan direalisasikan pada tahun 2017 mencakup bidang
prasarana wilayah, sosial budaya dan pemerintahan dan bidang ekonomi, dapat
dirangkum pada kegiatan berkut:
Tabel 4.5.
Usulan Program /Kegiatan APBD Provinsi tahun 2017
OPD PROV /
INDIKATOR NILAI (Rp
NO PROGRAM / SASARAN LOKASI OPD KAB
KELUARAN 000)
KEGIATAN
Dinas Kesehatan 2.790.000
Program Perbaikan 160.000
Gizi Masyarakat
1 Penanggulangan Masyarakat Kabupaten Jumlah posyandu 160.000 Dinas
Kurang Energi kurang gizi Sampang yang melakukan Kesehatan
Protein pemantauan
status gizi
(100% ) (100 % )
Program Promosi 2.630.000
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
2 Peningkatan Masyarakat Kab. 1. Jml 2.480.000 Dinas
Kesehatan Sampang Puskesmas Kesehatan
Masyarakat terakreditasi 2.
Jml Kegiatan P3K
3. Jml perawat
Ponkesdes 4. Jml
kontrak Dokter di
Puskesmas
standart dan
Puskesmas Plus
(100% ) (100 % )
3 Kegiatan Peningkatan Kab. Terlaks Posyandu 150.000 Dinas
Peningkatan derajat Sampang dengan Strata Kesehatan
Pemanfaatan UKBM kesehatan Puri
masyarakat Terlaksananya
Posyandu dengan
Strata Puri
Terlaksananya
Peningkatan
Kualitas Taman
Posyandu
Terlaksananya
Kegiatan pasca

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
12
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

OPD PROV /
INDIKATOR NILAI (Rp
NO PROGRAM / SASARAN LOKASI OPD KAB
KELUARAN 000)
KEGIATAN
Pelayanan di
Posyandu
TerlaksPengadaa
n alat ukur
TerlaksPanjang
badan bayi
(100% ) (100 % )
Dinas Pekerjaan 25.000.000
Um um Bina M arga
Program 25.000.000
Rehabilitasi/Peme
liharaan Jalan dan
Jembatan
4 Pembangunan Kelancaran Bts Kab Jumlah ruas 25.000.000 Dinas PUTR
Jalan (Provinsi) akses Bangkalan - jalan propinsi
transportasi Ketapang yang dibangun
(No Ruas (100% )
223)
Ketapang -
Bts. Kab
Pamekasan
(No Ruas
224) Bts
Kota
Sampang -
Ketapang
(No Ruas
229) Bts
Kab.Pamek
asan -
Omben (No
Ruas 230)
Dinas Pekerjaan 10.000.000
Um um Pengairan
Program 10.000.000
Pendayagunaan
Sumber Daya Air

5 Pembangunan Masyarakat Kecamatan Jumlah sumur 10.000.000 Dinas


Sumur-smur Air Sampang, air tanah yang PUTR
Tanah Banyuates, dibangun (100% )
Camplng, (10 unit)
Sokobanah
dan Karang
Penang
Dinas 1.083.000
Perhubungan dan
Lalu Lintas
Angkutan Jalan
Program 1.083.000
Pengendalian dan
Pengamanan Lalu
Lintas
6 Pengadaan Rambu- Keselamatan Kecamatan Jumlah rambu- 280.000 Dinas
rambu Lalu Lintas pengguna Sampang rambu lalin yang Perhubungan
jalan diadakan (100% )
(76 unit)
7 Pengadaan Marka Keselamatan Kecamatan Jumlah marka 300.000 Dinas
Jalan pengguna Sampang jalan dan paku Perhubungan
jalan jalan yang
diadakan (100% )
(2 paket)
8 Pengadaan Pagar Keselamatan amatan Jumlah pagar 503.000 Dinas
Pengaman Jalan pengguna Sampang pengaman jalan Perhubungan
jalanKec dan patok
tikungan yang
diadakan (100% )
(2 paket)

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
13
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

OPD PROV /
INDIKATOR NILAI (Rp
NO PROGRAM / SASARAN LOKASI OPD KAB
KELUARAN 000)
KEGIATAN
Dinas Perkebunan 1.700.000
Program 1.200.000
peningkatan
Produksi
Perkebunan
9 Standarisasi Komoditas Kec. Tersedianya jalan 1.000.000 Dinas
Kualitas Bahan Tembakau Banyuates, usaha tani Pertanian
Baku Tambelanga (100% ) (3 lokasi)
n dan
Ketapang

10 Pengembangan Perluasan Kecamatan Penanaman 200.000 Dinas


Sentra Tanman areal Banyuates, tanaman cabe Pertanian
Perkebunan tanaman Tambelanga jamu (100% ) (4
perkebunan n, Ketapang ha)
dan
Sokobanah
Program 300.000
Pengembangan
Agribisnis
Perkebunan
11 Penanganan panen bantuan Kab. bantuan sarana 300.000 Dinas
dan pasca panen sarana pasca Sampang pasca panen Pertanian
panen tembakau (bidik,
tembakau genset, alat
(bidik, perajang,) (100% )
genset, alat (33 kelompok)
perajang,)
Program 200.000
Peningkatan
Kapasitas SDM
Non Aparatur
Perkebunan
12 Penguatan Kelompok 11 Sekolah Lapang 200.000 Dinas
kelembagaan tani Kecamatan dan Pembinaan Pertanian
kelompok tani tembakau Kelompok (100% )
tembakau (11 kecamatan)
Dinas Peternakan 350.000

Program 350.000
peningkatan
Produksi
Peternakan
13 Intensifikasi 200 ekor Kabupaten Terlaksananya 350.000 Dinas
Inseminasi Buatan sapi Sampang pelayanan Pertanian
inseminasi
buatan dan
sinkronisasi
birahi (100% )
(200 ekor)
Dinas Kehutanan 350.000

Program 350.000
Pemanfaatan
Potensi Sumber
Daya Hutan
14 Pengelolaan dan Pemanfaatan Kec. Pemanfaatan 150.000 Dinas
Pemanfaatan Hutan lahan bawah Robatal, lahan bawah Pertanian
tegakan Kedungdun tegakan dengan
g, Omben, tan Kopi (100% )
(4 ha)
15 Peningkatan Peran Rehabilitasi Kec Karang 1) pembuatan 200.000 Dinas
Serta Masyarakat hutan dan Penang, Hutan Rakyat; 2) Pertanian
dalam RHL lahan Kedungdun Pembuatan
g dan Hutan Bambu
Tamblangan (100% ) (110 Ha)

Dinas Perikanan 2.020.000


dan Kelautan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
14
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

OPD PROV /
INDIKATOR NILAI (Rp
NO PROGRAM / SASARAN LOKASI OPD KAB
KELUARAN 000)
KEGIATAN
Program 480.000
Pengembangan
Budidaya
Perikanan
16 Pengembangan masyarakat Kecamatan Terselenggaranya 300.000 Dinas
Budidaya Ikan Air Sampang, petak contoh Perikanan
Payau pangarenga budidaya ikan air
n, jrengik, payau di
sreseh dan masyarakat
camplong (100% ) (5 lokasi)
17 Pengembangan Masyarakat Kec. Pengadaan benih 180.000 Dinas
Budidaya Ikan Air Sampang, ikan air tawar Perikanan
Tawar ketapang, dan pakan ikan
banyuates,
jrengik,
camplong,
tbelangan
Program 690.000
Pengembangan
Perikanan
Tangkap
18 Penebaran bibit Kelestarian Kecamatan Kelestarian 150.000 Dinas
ikan air tawar di sumberdaya banyuates sumberdaya Perikanan
perairan umum hayati dan robatal hayati terhadap
terhadap populasi ikan
populasi (100% ) (2 lokasi)
ikan
19 Pengadaan sarana Masyarakat Kec. Sreseh, Pengadaan jaring 540.000 Dinas
penangkapan ikan nelayan banyuates, gill net, life Perikanan
sokobanah, jacket, alat bantu
pangarenga penangkapan
n, ikan GPS dan
camplong, Fish Finder,
sampang, jaring tramel net,
ketapang sosialisasi
penggunaan alat
tangkap yang
ramah lingk dan
pembuatan kartu
nelayan (100% )
(1 paket)
Program 200.000
Peningkatan
Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Perikanan
20 Pengadaan sarana Masyarakat Kec. Tersedianya 100.000 Dinas
pengelolaan dan Pangarenga sarana Perikanan
pemasaran n, sampang, pengolahan dan
produksi perikanan sreseh, pemasaran hasil
camplong, perikanan
sokobanah, (100% ) (7 lokasi)
ketapang
dan
banyuates
21 Pemasyarakatan Masyarakat Kab. Terlaks 100.000 Dinas
makan Ikan Sampang penguatan Perikanan
kelemb forikan
dan
meningkatkan
GEMARIKAN
untuk
meningkatkan
gizi masyarakat
dan anak-anak
sekolah (100% )
(100 % )
Program 650.000 Dinas
Pemberdayaan Perikanan
Usaha Garam
Rakyat

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
15
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

OPD PROV /
INDIKATOR NILAI (Rp
NO PROGRAM / SASARAN LOKASI OPD KAB
KELUARAN 000)
KEGIATAN
22 Pemerdayaan Peningkatan Kab. Meningkatkan 650.000 Dinas
Usaha Garam produksi Sampang usaha dan Perikanan
Rakyat (PUGAR) garam rakyat produksi garam
rakyat (100% ) (5
kelompok)

4.3. Tujuan dan Sasaran Pem bangunan Kabupaten Sam pang Tahun 2017
Penentuan tujuan dan sasaran pem bangunan K abupaten Sam pang
tahun 2017 m engacu pada RPJM D KabupatenSam pang Tahun 2013 2018.
Visi Pembangunan Kabupaten Sampang 2013-2018 adalah: Terwujudnya
Birokrasi Sehat, Masyarakat Kuat dan Lingkungan Bersahabat, Demi
TercapainyaKabupatenSampangyangBermartabat.Makna dari visi Kabupaten
Sampang dalam RPJMD 2013-2018 adalah sebagai berikut:
a. BIROKRASI SEHAT
Birokrasi yang mampu melaksanakan fungsi fungsinya untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan secara efektif, efisien, dan
ekonomis.Sebagai entitas publik, Pemerintah Kabupaten Sampang baik
sebagai kesatuan maupun unit-unit organisasi mampu menjalankan
tugas pokok dan fungsinya berorientasi pada kebutuhan pelayanan
publik. Dalam artian, penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Pemerintah Kabupaten Sampang harus senantiasa mampu
menyerasikan (tradeoff) antara dinamika perkembangan kebutuhan
masyarakat dan keterbatasan yang dihadapi untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang baik
b. MASYARAKAT KUAT
Masyarakat yang memiliki kemandirian secara sosial dan ekonomi, serta
senantiasa mampu beradaptasi dengan terjadinya perubahan
lingkungan strategis (pada tingkat tertentu, mampu menjadi subyek dari
perubahan). Masyarakat Kabupaten Sampang (sebagai
individu/kelompok/ komunitas) memiliki kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan sosial-ekonominya, memiliki soliditas sosial, dan mampu
menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan yang terjadi sehingga
dapat menjadi pemangku kepentingan (stakeholder) yang efektif dalam
mewujudkan peri kehidupan yang berkesejahteraan bagi Masyarakat
Sampang khususnya
c. LINGKUNGAN BERSAHABAT
Lingkungan fisik dan non fisik yang mendukung terwujudnya peri
kehidupan yang aman dan nyaman sehingga setiap elemen masyarakat
dapat mengembangkan potensi dan kapasitasnya. Pemanfaatan
lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan aspek ekonomi dan non
eknomi dari masyarakat berpijak pada daya dukunglingkungan
(berwawasan lingkungan) dan menjamin ketersediaan lingkungan fisik
yang baik antar generasi secara keberlanjutan. Kondisi lingkungan non

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
16
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

fisik mencerminkan kehidupan yang harmonis diantara elemen - elemen


masyarakat demi mewujudkan kehidupan bersama yang bermartabat
dan berkesejahteraan
d. BERMARTABAT
Harkat atau harga diri yang mencerminkan eksistensi setiap elemen
dariMasyarakat Sampang yang menjunjung ketaatan dan kedisiplinan
terhadap ketentuan hukum, nilai nilai etika dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Terdapat keselarasan antara visi, m isi, tujuan sasaran dalam RPJM D
Kabupaten Sam pang tahun 2013 2018. Keserasian tersebut dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
17
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

4.4. Prioritas Pem bangunan Kabupaten Sam pang Tahun 2017


Prioritas pem bangunan Kabupaten Sam pang tahun 2017 dirum uskan
berdasarkan perm asalahan yang dihadapi, isu strategis, hasil M usrenbang
serta pokok-pokok pikiran DPRD K abupaten Sam pang. Penelaahan
permasalahan diperoleh dari hasil pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya diidentifikasi dan dirumuskan dalam isu strategis pembangunan
tahun 2017. Hasil Musrenbang merupakan hasil musyawarah masyarakat yang
diakomodir mulai dari tingkat desa, kecamatan, sampai dengan Kabupaten.
Selanjutnya, pokok-pokok pikiran DPRD merupakan hasil pemikiran dari wakil
rakyat pada tataran legislatif. Selain ketiga hal tersebut, prioritas
pembangunan Kabupaten Sampang juga memperhatikan dan mengacu pada
RKP Nasional dan RKPD Provinsi Jawa Timur. Tujuannya, agar perencanaan
pembangunan pada tahun yang bersangkutan dapat sinkron dan terintegrasi
dengan prioritas pembangunan Nasional dan prioritas pembangunan provinsi.
Sehingga, kebijakan yang direncanakan pada tingkat Nasional, Provinsi dan
Kabupaten Sampang saling mendukung satu sama lain.Dasar-dasar tersebut
kemudian dirumuskan dalam prioritas pembangunan Tahun 2017, yang
diimplementasikan pada program dan kegiatan pada OPD.Forum konsultasi
publik juga dilaksanakan dalam rangka untuk menjaring aspirasi seluruh
pemangku kepentingan khususnya dalam rangka penguatan fungsi teknokratis
bagi seluruh OPD.

Pelaksanaan M usrenbang tahun 2016 telah didasarkan pada


kebijakan baru yaitu berdasarkan Pagu Indikatif K ewilayahan (PIK).Pagu
indikatif kewilayahan ditetapkan agar kecamatan dapat mengusulkan
program/kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan yang langsung
menyentuh kebutuhan masyarakatTujuan ditetapkannya pagu indikatif
kewilayahan adalah: mempercepat pencapaian program prioritas RPJMD
Kabupaten Sampang tahun 2013 2018; pemerataan alokasi program/kegiatan
yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat; mengembangkan
Kecamatan/Desa sesuai dengan potensinya; meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan; menjaga konsistensi
perencanaan dan penganggaran.
Penelaahan terhadap pokok-pokok pikiran DPR D dalam rangka
perum usan program prioritas daerah tahun 2017 didasarkan pada hasil
serap aspirasi m asyarakat anggota DPRD . Dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bidang Pelayanan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan
a. Reformasi dan penataan kelembaagaan harus menjadi prioritas dalam
rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik;
b. Peningkatan kapasitas SDM, penyediaan informasi publik, koordinasi dan
sinergitas perencanaan pembangunan lintas sektor, optimalisasi
pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset daerah perlu ditingkatkan
sehingga kinerja pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan secara
baik.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
21
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

2. Bidang Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan terutama bagi penduduk miskin dan Validasi dan
Verifikasi Data Kepesertaan BPJS;
b. Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu masih tinggi, penanganan
gizi buruk dan pencegahan penyakit menular perlu dioptimalkan;
c. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan terutama di tingkat pertama,
fasilitas kesehatan serta penempatan tenaga kesehatan yang terlatih dan
siap mengabdi di masyarakat.
3. Bidang Pendidikan
a. Sarana dan prasarana pendidikan banyak yang tidak layak, anggaran
pembangunan bidang pendidikan harus dioptimalkan;
b. Fungsi pengawasan internal perlu ditingkatkan, terutama terhadap
kinerja tenaga pendidik, distribusi penempatan tenaga pendidik kurang
proporsional;
c. Angka Buta huruf masih tinggi;
d. Peningkatan rata-rata lama sekolah melalui pendidikan non formal dalam
rangka peningkatan IPM.
4. Bidang Infrastruktur
a. Pembangunan infrastruktur terutama pembangunan dan perbaikan jalan
dan jembatan kabupaten yang menuju pusat-pusat produk unggulan dan
mendukung perekonomian masyarakat.
b. Perbaikan akses jalan Sampang-Ketapang perlu untuk menjadi prioritas
penanganan
c. Penyediaan air bersih pada daerah rawan kekeringan perlu ditingkatkan.
d. Pemanfaatan waduk Nipah harus dioptimalkan.
5. Bidang Kesejahteraan Masyarakat
a. Mengurangi tingkat kemiskinan, dengan berupaya mengurangi beban
biaya hidup dan fasilitasi peningkatan pendapatan bagi kelompok
masyarakat miskin.
b. Mengurangi pengangguran, terutama dalam menghadapi persaingan
pasar kerja global dan peningkatan daya saing tenaga kerja serta
perluasan kesempatan kerja dengan meningkatkan kapasitas dan
kualitas tenaga kerja serta mendorong adanya pembukaan lapangan
usaha.
6. Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
a. Kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan penambangan, banyaknya
penambangan liar masyarakat perlu segera adanya tindakan yang tegas
dan bijaksana.
b. Penanggulangan bencana alam banjir yang sering terjadi di Sampang
harus mendapat perhatian, penanganan banjir belum optimal, integrasi
program-program penanganan bencana alam harus diwujudkan menjadi
langkah-langkah kongkrit untuk mengatasi permasalah ini.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
22
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

7. Bidang Ekonomi
a. Pemanfaatan potensi daerah belum optimal, produk unggulan belum
dikelola secara maksimal.
b. Industri pengolahan bahan hasil pertanian perlu ditumbuhkan, sehingga
akan memberikan nilai tambah bagi hasil produksi pertanian
masyarakat.
c. Pertumbuhan UMKM dalam mendukung perekonomian daerah, perlu
fasilitasi permodalan bagi usaha mikro, kecil dan manengah serta
peningkatan ketrampilan masyarakat dalam rangka menumbuhkan wira
usaha baru.
d. Kinerja BUMD perlu ditingkatkan untuk mendukung peningkatan
pendapatan daerah.
8. Bidang Mental Spiritual
a. Banyaknya kasus-kasus narkoba, perlu mendapat perhatian serius,
adanya revitalisasi peran BNK, utamanya dalam pencegahan kenakalan
remaja dalam penggunaan obat-oabat terlarang dan narkotika.
b. Peningkatan kualitas kehidupan beragama perlu kita tingkatkan, agar
masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai, terhindar dari
konflik dan SARA.

Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten


Sampang dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.7.
Sinkronisasi Prioritas Pem bangunan Nasional, Provinsi
dan Kabupaten Sampang Tahun 2017
Prioritas Pem bangunan Prioritas Pem bangunan Prioritas Pem bangunan
RKP Nasional RKPD Provinsi Jawa Tim ur RKPD Kabupaten Sampang
Bidang Revolusi Mental
Peningkatan Tata Kelola
Percepatan Reformasi
Revolusi Mental Pemerintahan, dan kualitas
Birokrasi
Pelayanan Publik
Bidang Pendidikan, Kesehatan, perum ahan dan Perm ukim an
Pembangunan Pendidikan Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan Pelayanan Peningkatan kualitas
Pembangunan Kesehatan Kesehatan kesehatan dan pendidikan

Bidang Kemiskinan dan Pengangguran


Penanggulangan Kemiskinan
Pemberdayaan Perempuan dan Penanggulangan kemiskinan
Pemerataan Antarkelompok
Perlindungan Anak dan peningkatan
Pendapatan
Penanganan Sosial kesejahteraan sosial

Bidang Infrastruktur
Pembangunan Perumahan
dan Permukiman
Perbatasan Negara dan Pengembangan infrastruktur,
Peningkatan Infrastruktur
Daerah Tertinggal transportasi dan informasi
Pengembangan Konektivitas
Nasional
Bidang SDA dan Lingkungan Hidup
Tata Ruang, Sumberdaya Alam Peningkatan kualitas
Pembangunan Perdesaan & Lingkungan Hidup sumberdaya alam dan
dan Perkotaan Penanganan Kebencanaan lingkungan hidup

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
23
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Prioritas Pem bangunan Prioritas Pem bangunan Prioritas Pem bangunan


RKP Nasional RKPD Provinsi Jawa Tim ur RKPD Kabupaten Sampang

Bidang Kedaulatan, Ekonomi dan Daya Saing


Kedaulatan Pangan Peningkatan Kedaulatan
Pangan
Kedaulatan Energi dan Pengembangan Perindustrian
Ketenagalistrikan dan Perdagangan
Kemaritiman dan Kelautan Penanaman Modal
Kawasan Industri dan Koperasi dan UMKM Meningkatkan pertumbuhan
Kawasan Ekonomi Khusus ekonomi dan daya saing
(KEK) Penurunan TPT daerah
Pariwisata Pembangunan Kebudayaan &
Pariwisata Jawa Timur
Kawasan Industri dan Pembangunan Kebudayaan &
Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Jawa Timur
(KEK)
Bidang Politik, Hukum dan Pertahanan Keamanan
Pembangunan Politik, Peningkatan kualitas
Peningkatan Ketentraman,
Hukum, Pertahanan dan sumberdaya manusia dan
Keamanan & Linmas
Keamanan keswadayaan masyarakat
Sumber:BappenasRI,BapperovJatimdanBappedaKabupatenSampang,2016

Tem a pem bangunan Kabupaten Sam pang dalam RKPD 2017,


m erupakan penjabaran dari RPJM D Kabupaten Sam pang Tahun 2013
2018.Sehinga, tema pembangunan antar dokumen tersebut saling terkait.
Dengan mempertimbangkan prioritas Nasional dan Provinsi Jawa Timur serta
RPJMD Kabupaten Sampang, maka tema pembangunan Kabupaten Sampang
tahun 2017 adalah Penguatan Kualitas Pem bangunan Infrastruktur
Pelayanan Dasar dan Daya Saing Ekonom i Daerah M enuju Kabupaten
Sam pang yang Berm artabat Sinkronisasi tema RKPD Kabupaten Sampang
tahun 2017 dengan tahun sebelumnya dapat dilihat dalam gambar berikut.

Gam bar 4. 1
Sinkronisasi Tem a RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2014-2017

RKPD 2014 RKPD 2015 RKPD 2016 RKPD 2017

Peningkatan
"Penguatan
Kualitas "Peningkatan
Peningkatan Kualitas
Pelayanan kualitas dan
Kualitas dan Pem bangunan
dasar dan Aksesibilitas
Aksesibilitas Infrastruktur
daya Saing Pelayanan
Pelayanan Pelayanan
daerah Dasar serta
Dasar serta Dasar dan
didukung Perkuatan
Penanggulang Daya Saing
Tata kelola Ekonomi
an Bencana Ekonomi
pemerintahan Daerah
Menuju Daerah
yang Baik Menuju
Kabupaten Menuju
m enuju Kabupaten
Sam pang Kabupaten
Kabupaten Sam pang
yang Sam pang
Sam pang yang
Bermartabat yang
yang Bermartabat"
Bermartabat"
Bermartabat

Selanjutnya, keterkaitan antara prioritas pembangunan daerah tahun


2017 dengan RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013 2018 disertai indikator
kinerja dan target terangkum dalam tabel berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
24
Bab
IV
Prioritas
dan
SasaranPembangunan
Daerah

Tabel 4.8.
Prioritas Pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2017
Prioritas RPJMD
Prioritas Target
Kabupaten Indikator Kinerja Utam a Satuan
Pem bangunan 2017
Sampang
Peningkatan tata Peningkatan Tata
a. Opini BPK terhadap LKD Opini WTP
kelola pemerintah Kelola Pemerintahan,
yang baik dan dan kualitas b. Indeks Kepuasan
Indeks 80
profesional Pelayanan Publik Masyarakat (IKM)
Peningkatan kualitas
kesehatan dan
pendidikan a. Indeks Pembangunan
Indeks 58.35
Manusia (IPM) *)
Penanggulangan
Peningkatan kualitas
kemiskinan dan
dan keterjangkauan
peningkatan
pelayanan dasar
kesejahteraan sosial
kepada masyarakat
Pengembangan b. Penurunan angka 1-2
infrastruktur, %
kemiskinan
transportasi dan
informasi
Optimalisasi a. Luas lahan kritis Ha 40,207
pemanfaatan potensi Peningkatan kualitas
b. Baku mutu lingkungan % 100
wilayah dengan sumberdaya alam dan
berwawasan lingkungan hidup c. Ruang Terbuka Hijau % 33.80
lingkungan
a. Pertumbuhan ekonomi *) % 5.23
b. PDRB ADHK *) Juta Rp. 10,935,000
Peningkatan
Meningkatkan c.PDRB ADHB *) Juta Rp. 15,157,000
pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi d.Pendapatan per kapita *) Juta Rp. 16.1
ekonomi berbasis
dan daya saing daerah
potensi lokal e.Inflasi *) % 4.50
f.Tingkat Pengangguran
% 2.16
Terbuka *)
Peningkatan
partisipasi Peningkatan kualitas
masyarakat dalam sumberdaya manusia Nilai keswadayaan
Juta Rp. 3,604.87
penyelenggaraan dan keswadayaan masyarakat
pemerintahan dan masyarakat
pembangunan
Sumber:BappedaKabupatenSampang,2016

Upaya yang dilakukan untuk m encapai prioritas pem bangunan


tersebut, diim plem entasikan dalam program dan kegiatan tahun 2017.
Program-program tersebut dijalankan oleh berbagai OPD sesuai dengan urusan
yang diampu. Keberhasilan dalam pelaksanaan program dan kegiatan perlu
untuk diukur, melalui indikator dan target. Berdasarkan hasil Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Tahun 2015, maka perlu diadakan
evaluasi/review terhadap capaian target indikator sasaran yang menunjang
pada pencapaian visi dan misi daerah. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri
dalam Negeri tanggal 4 Maret 2016 nomor: 050/795/SJ, maka penyelerasan
target kinerja sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Jangka menengah
Daerah (RPJMD) dilakukan dengan penyesuaian dalam rencana kerja tahunan
daerah (RKPD).
Oleh karena itu, pada tahun 2017, masing-masing OPD dalam
penetapan program juga menyertakan indikator dan targetnya telah melakukan
review terhadap target indikator sasaran. Rincian sasaran dan program
pembangunan Kabupaten Sampang tahun 2017 beserta indikatornya adalah
sebagai berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 IV
25
Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


BAB V
RENCA NA PR OGRAM D AN KEG IATA N PR IOR ITAS DAER AH

5.1. Program dan Kegiatan Prioritas Daerah


Program dan kegiatan prioritas daerah Kabupaten Sam pang Tahun
2017 disusun berdasarkan visi dan m isi pem bangunan dalam RPJM D,
prioritas pem bangunan tahun 2017, serta evaluasi pem bangunan tahun
sebelum nya. Visi pembangunan RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013 2018
Terwujudnya Birokrasi Sehat, Masyarakat Kuat dan Lingkungan
Bersahabat, .
Selanjutnya, dengan mengacu pada visi tersebut,prioritas pembangunan
Kabupaten Sampang tahun 2017terbagi dalam 7 (tujuh) point sebagai berikut:
1. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, dan kualitas pelayanan publik;
2. Peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan;
3. Penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial;
4. Pengembangan infrastruktur, transportasi dan informasi;
5. Peningkatan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah;
7. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan keswadayaan masyarakat.

Prioritas pem bangunan tersebut, selanjutnya dijabarkan dalam


program dan kegiatan sesuai dengan tupoksi m asing-m asing OPD . Prioritas
pembangunan Kabupaten Sampang Tahun 2017 difokuskan pada pengembangan
dan penguatan infrastruktur terutama untuk pelayanan dasar, peningkatan daya
saing dan kualitas sumberdaya manusia serta penanggulangan
kemiskinan.Prioritas pembangunan difocuskan pada program:
1. Prioritas tata kelola pem erintahan, dan kualitas pelayanan publik ,
difokuskan pada Program perencanaan pembangunan daerah, Program
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, Program
peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah,
Program Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Program
Kerjasama Informasi dan media massa, Program Pendidikan Kedinasan,
Program Penyusunan data Pegawai, Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah,
2. Prioritas Peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan, difokuskan
pada program Pendidikan Anak Usia Dini; Program Pendidikan Sekolah
Dasar, Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, dan program
Pendidikan Non Formal, sedangkan prioritas kesehatan difokuskan pada
program Program Pelayanan Kesehatan, Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru Paru/Rumah Sakit Mata, Program Kefarmasian, Alat dan Perbekalan
Kesehatan, dan Program Pembinaan Lingkungan Sosial. Program
Pelayanan Penduduk Miskin; Program Program Pelayanan keluarga

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
1

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


Berencana dan Program Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana.
3. Prioritas Penanggulangan kem iskinan dan peningkatan kesejahteraan
sosial, difokuskan pada program Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial, Program Bantuan Sosial dan Perlindungan Sosial,
Program Penataan Administrasi Kependudukan, Program Ketersediaaan
Pangan dan Distribusi Pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani, Program Pembinaan Lingkungan Sosial serta Bantuan Sosial
Kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan (seperti program bantuan
RTLH dan program GEMA SAHABAT Gerakan Bersama menuju
Sampang Sejahtera dan Bermartabat); Bantuan Sosial Kepada
Individu/Keluarga; serta Bantuan Sosial Kepada Individu/Keluarga yang
tidak direncanakan.
4. Prioritas Pengem bangan infrastruktur, transportasi dan inform asi,
difokuskan pada Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program
Saluran Dranase/Gorong2, Program Pengembangan dan Pengelolaan
jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, Program Penyediaan
dan Pengolahan Air Baku, Program Pengembangan dan Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh, Program Pembangunan Infrastruktur Kawasan
Permukiman, Program Lingkungan Sehat Perumahan, dan Program
Perencanaan Tata Ruang.
5. Prioritas Peningkatan kualitas sum berdaya alam dan lingkungan
hidup difokuskan pada Program pengendalian banjir, Program
Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, danau dan sumber
daya lainnya, Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan,
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, dan Program peningkatan
kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
6. Prioritas M eningkatkan pertum buhan ekonom i dan daya saing daerah
difokuskan pada Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif usaha kecil menengah, Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah,
Program Penanaman Modal dan Kerjasama Investasi, Program
pemgembangan Destinasi Pariwisata, Program Pengembangan Perikanan
Tangkap, Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program
Peningkatan Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program
Peningkatan Kualitas Bahan Baku, Program peningkatan penerapan
teknologi pertanian, dan Program pelayanan perdagangan daerah.
7. Prioritas Peningkatan kualitas sum berdaya m anusia dan keswadayaan
m asyarakat difokuskan pada Program Kelembagaan Masyarakat
Perdesaan, Program Pembinaan dan Fasilitasi Pembangunan Desa,
Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan, Program

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
2

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Tepat Guna dan Program


Penegakan Perundang-undangan Daerah.

Jumlah anggaran terbesar terdapat pada prioritas kedua yakni


Peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan dengan jumlah Rp
347.036.749.020,00 atau 39,00 persen dari keseluruhan total anggaran.
Selanjutnya, diikuti oleh prioritas keempat yakni Pengembangan infrastruktur,
transportasi dan informasi dengan jumlah Rp. 279.671.691.953,00 atau 31,43
persen dari keseluruhan total anggaran. Sedangkan alokasi terendah terdapat
pada prioritas ketujuh, Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan
keswadayaan masyarakat dengan jumlah Rp. 18.913.632.070 atau 2,13 persen
dari keseluruhan total anggaran. Rincian persentase dan alokasi anggarban pada
masing-masing prioritas pembanguan Kabupaten Sampang tahun anggaran 2017
adalah sebagai berikut.

Tabel 5. 1
Pagu Indikatif Prioritas Pem bangunan Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2017
No Prioritas Kabupaten Jumlah Persentase
Peningkatan Tata Kelola
Prioritas 1 Pemerintahan, dan kualitas 76.659.945.355 8,61
pelayanan publik
Peningkatan kualitas kesehatan
Prioritas 2 347.036.749.020 39,00
dan pendidikan
Penanggulangan kemiskinan,
Prioritas 3 dan peningkatan kesejahteraan 25.274.849.500 2,84
sosial
Pengembangan infrastruktur,
Prioritas 4 279.671.691.953 31,43
transportasi dan informasi
Peningkatan kualitas
Prioritas 5 sumberdaya alam dan 52.569.307.840 5,91
lingkungan hidup
Meningkatkan pertumbuhan
Prioritas 6 89.817.001.492 10,09
ekonomi dan daya saing daerah
Peningkatan kualitas
Prioritas 7 sumberdaya manusia dan 18.913.632.070 2,13
keswadayaan masyarakat
Jumlah 889.943.177.230 100,00

Secara grafis, persentase dari masing-masing Prioritas Pembangunan


Kabupaten Sampang tahun anggaran 2017 adalah sebagi berikut.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
3

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


Gam bar 5. 1
Persentase Pagu Indikatif Prioritas Pem bangunan Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2017

Program yang direncanakan oleh masing-masing OPD dalam prioritas


pembangunan berasal dari APBD Kabupaten Sampang.Beberapa
program/kegiatan yang dibiayai dari DAK bersifat indikatif, realisasi
program/kegiatan akan menyesuaikan dengan penetapan alokasi DAK yang akan
disampaikan oleh pemerintah pada bulan Oktober 2016. Rincian pagu indikatif
program dan anggaranmasing-masing OPD adalah sebagai berikut.
Tabel 5. 2
Prioritas Pembangunan daerah dan Program Prioritas, Serta Pagu Indikatif RKPD
Kabupaten Sampang Tahun 2017
PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Misi : Peningkatan tata kelola pemerintah yang baik dan profesional

Prioritas 1: Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, dan kualitas Pelayanan Publik

Terlaksananya
Program Administrasi Sekretariat
Prongram Penunjang 100%
Umum 9.313.923.200 Daerah
Pelayanan Publik

Program peningkatan
Kelancaran
pelayanan kedinasan Sekretariat
Pelayanan Kedinasan 20%
kepala daerah/ wakil 2.602.490.000 Daerah
KDH danKDH
kepala daerah

Program Peningkatan Meningkatnya


Sekretariat
kerjasama Antar kerjasama antar 20%
165.000.000 Daerah
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah

% Penataan
Program Penataan Sekretariat
Organisasi perangkat 20%
Daerah Otonomi Baru 566.944.000 Daerah
daerah

Program Peningkatan Meningkatnya Tertib


Sekretariat
Tertib Administrasi Administrasi 20%
274.999.900 Daerah
Kecamatan Kecamatan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
4

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Program evaluasi Terlaksananya


Sekretariat
penyelenggaraan Laporan Kinerja 20%
133.776.500 Daerah
pemerintah daerah Tepat Waktu

Program Fasilitasi Unit % Pelaksanaan Sekretariat


100%
Layanan Pengadaan Pengadaan B/J 430.860.000 Daerah

% Pelaksanaan
Program Evaluasi
pembangunan Sekretariat
Pelaksanaan 100%
daerah yang 757.880.000 Daerah
Pembangunan Daerah
dievaluasi

Program Evaluasi Terlaksananya


Sekretariat
Penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan 100%
1.498.181.500 Daerah
Pemerintah Daerah pembangunan

Program Kerjasama Sistem Informasi


Sekretariat
Informasi dan media manajemen pemda 4
1.180.000.000 Daerah
massa yang tersedia

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100%
Umum 5.224.170.500
Pelayanan Publik

Meningkatnya Pim IV 40
kemampuan PNS, Pim
Program Pendidikan
manajerial dan III 8 PNS,
Kedinasan 1.515.455.500
kemampuan teknis Pim II 6
aparatur PNS

Meningkatnya
kemampuan
Program Pendidikan dan
manajerial dan 300 PNS
Pelatihan Fungsional 1.182.068.000
kemampuan teknis
aparatur

Pengadaa
n CPNS, Dinas
Meningkatnya Pengemb Kepegawaian
Program Pengembangan kemampuan teknis angan Daerah dan
Aparatur dan manajerial SIMPEG 510.000.000 Pengembanga
aparatur daerah dan n SDM
Pembinaa
n Pegawai

Terlaksananya
penempatan aparatur KGB
Program Mutasi dalam jabatan 2300 ;
Kepegawaian struktural teknis dan Pensiun 1.012.893.700
fungsional sesuai 200 PNS
kompetensi

Meningkatanya
Program Penyusunan
pelayanan 100%
data Pegawai 1.803.495.900
kepegawaian

Meningkatnya
Program Pembinaan
kedisiplinan 100%
Aparatur 328.035.250
aparatur daerah

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
5

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Prosentase
ttttttt Penguatan terlaksananya
-
Kelembagaan KORPRI pembinaan KORPRI 490.000.000
di SKPD

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Inspektorat
Umum 860.500.000
Pelayanan Publik

Program peningkatan
sistem pengawasan Persentase temuan
internal dan pengendalian audit yang 100 Inspektorat
1.159.229.000
pelaksanaan kebijakan ditindaklanjuti
KDH

Program Peningkatan
Persentase temuan
Profesionalisme tenaga
audit yang 100 Inspektorat
pemeriksa dan aparatur 170.000.000
ditindaklanjuti
pengawasan

Program optimalisasi Persentase temuan


pemanfaatan teknologi audit yang 100 Inspektorat
40.000.000
informasi ditindaklanjuti

% Penyelesaian
100
kasus tanah Negara
Program Mengintensifkan
penanganan pengaduan Persentase Inspektorat
132.371.000
masyarakat pengaduan
100
masyarakat yang
ditindaklajuti

Terlaksananya
Program Administrasi Sekretariat
Prongram Penunjang 100%
Umum 6.907.807.050 DPRD
Pelayanan Publik

- %Perda yang
100%
Program Peningkatan disahkan
Kapasitas Lembaga Sekretariat
Perwakilan Rakyat - %Pengaduan 9.361.013.100 DPRD
Daerah masyarakat yang 100%
ditindaklanjuti

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% DPPKA
Umum 5.370.618.400
Pelayanan Publik

Tertibnya
Program Peningkatan
administrasi
dan Pengelolaan 100% DPPKA
pengelolaan 1.564.573.000
Pendapatan Daerah
keuangan daerah

Program Peningkatan
dan Pengembangan Prosentase
20% DPPKA
Pengelolaan Keuangan peningkatan PAD 3.540.000.000
Daerah

Tertibnya pengeloaan
Program Peningkatan
aset milik pemerintah 50% DPPKA
dan Pengembangan 734.224.200
daerah
Pengelolaan Barang Milik

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
6

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Daerah

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Bappelitbang
Umum 1.415.324.000
Pelayanan Publik

Program Perencanaan Persentase


Tata Ruang tersusunnya RDTRK

Cakupan
terlaksananya
tindakan awal
terhadap pengaduan
Bappelitbang
masyarakat tentang
875.000.000
pelanggaran di
bidang penataan
ruang

Dokumen RTRW yang


ditetapkan dengan
Perda

Tersedianya data dan


Program Pengembangan informasi 2
Bappelitbang
data/informasi pembangunan dokumen 170.000.000
daerah

Tersedianyan
Program perencanaan dokumen 6
Bappelitbang
pembangunan daerah perencanaan dokumen 1.119.800.000
tahunan

Tersedianya
koordinasi
Program Perencanaan
perencanaan 100% Bappelitbang
Bidang Ekonomi 575.000.000
pembangunan
ekonomi

Tersedianya
Program perencanaan
koordinasi
pembangunan bidang 100% Bappelitbang
pembangunan bidang 585.000.000
prasarana wilayah
prasarana wilayah

Terlaksananya
Program Perencanaan
koordinasi program
Sumber Daya Air dan 100% Bappelitbang
penguatan sumber 440.000.000
Lingkungan Hidup
daya air

Program Perencanaan Terlaksananya


Pembangunan Sosial koordinasi program 100% Bappelitbang
550.000.000
Budaya sosial budaya

Terlaksananya
Program Pengembangan
koordinasi 100% Bappelitbang
Pemerintahan dan Desa 250.000.000
pemerintahan desa

Terlasanya dokumen
Program Pengendalian 2
Pengendalian dan Bappelitbang
dan Evaluasi dokumen 385.000.000
Evaluasi
Perencanaan
Perencanaan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
7

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Pembangunan Pembangunan

Tersedianya
dokumen
Program Kerjasama 1
perencanaan Bappelitbang
Pembangunan dokumen 50.000.000
pembangunan sosial
budaya

tersedianya dokumen
Program Penelitian dan penelitian dan 2
Bappelitbang
Pengembangan pengembanagan dokumen 300.000.000
sesuai bidang

Jenis dokumen
Program pengembangan statistik yang 2
data/informasi/statistik disusun (Kabupaten dokumen Diskominfo
145.000.000
daerah dlm Angka dan PDRB %
Kabupaten)

Terlaksananya Dinas
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Kearsipan dan
Umum 3.886.867.200
Pelayanan Publik Perpustakaan

Prosentase SKPD
Program Perbaikan Dinas
yang menerapkan
Sistem Administrasi 100% Kearsipan dan
Pengelolaan Arsi p 48.011.500
Kearsipan Perpustakaan
secara baku

Prosentase Dokumen
Program Penyelamatan Dinas
Arsip yang
Dan Pelestarian 100% Kearsipan dan
diselamatkan atau di 90.461.000
Dokumen/Arsip Daerah Perpustakaan
lestarikan

Program Pemeliharaan Dinas


Prosentasi dokumen
Rutin/Berkala Sarana 100% Kearsipan dan
arsip yang terpelihara 30.000.000
dan Prasarana Kearsipan Perpustakaan

Prosentase Dokumen
Program Penyelamatan
Arsip yang
Dan Pelestarian 100% DPPKA
diselamatkan atau di 755.200.000
Dokumen/Arsip Daerah
lestarikan

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% 14 Kecamatan
Umum 5.958.317.955
Pelayanan Publik

Program Peningkatan
Keamanan dan Rasio pos siskamling 200.454.000
100% 14 Kecamatan
Kenyamanan lingkungan per jumlah desa
Kecamatan Sreseh

Misi 2 :Peningkatan kualitas dan keterjangkauan pelayanan dasar kepada masyarakat

Prioritas 2 : Peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan

Program Administrasi Dinas


Terlaksananya 100%
Umum 7.052.284.690 Pendidikan
Prongram Penunjang

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
8

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Pelayanan Publik

Program Pendidikan Anak APK PAUD Dinas


83
Usia Dini 6.779.546.300 Pendidikan

Angka partisipasi
111.82
kasar SD/MI/Paket A

Angka Partisipasi
Murni (APM) 100
SD/MI/Paket A

Angka partisipasi
sekolah SD/MI/Paket 100
A

Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia 111,48
sekolah SD/MI/Paket
A
Program Pendidikan Dinas
50.167.392.10
Sekolah Dasar Rasio guru terhadap Pendidikan
0
murid SD/MI/Paket 11,65
A

Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi 100
bangunan baik

Angka Putus Sekolah


0,45
(APS) SD/MI

Angka Kelulusan (AL)


97,5
SD/MI

Angka Melanjutkan
(AM) dari SD/MI ke 95
SMP/MTs

Angka partisipasi
kasar
SMP/MTS/Paket B
111.82
Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B

Program Pendidikan Angka partisipasi


sekolah 111.5 Dinas
Sekolah Menengah 42.670.783.20
SMP/MTs/Paket B Pendidikan
Pertama 0

Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia 100
sekolah
SMP/MTs/Paket B

Rasio guru terhadap 100


murid

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
9

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

SMP/MTs/Paket B

Angka Putus Sekolah


122,65
(APS) SMP/MTs

Angka Kelulusan (AL)


9,28
SMP/MTs

Angka Melanjutkan
(AM) dari SMP/MTs 0,6
ke SMA/SMK/MA

Angka Kelulusan (AL)


99
SMP/MTs

Program Pendidikan Non Angka melek huruf Dinas


90
Formal dan Informal 3.255.390.000 Pendidikan

Angka Kelulusan (AL)


97,5
SD/MI
Program Peningkatan
Angka Kelulusan (AL) Dinas
Mutu Pendidik dan 99
SMP/MTs 5.854.080.000 Pendidikan
Tenaga Kependidikan
Angka Kelulusan (AL)
99
SMA/SMK/MA

Angka Melanjutkan
(AM) dari SD/MI ke 95
SMP/MTs
Program Manajemen Dinas
Pelayanan Pendidikan 478.442.000 Pendidikan
Angka Melanjutkan
(AM) dari SMP/MTs 95
ke SMA/SMK/MA

Meningkatnya
Program Wajib Belajar Dinas
Koleksi Buku yang
Pendidikan Dasar 100% Kearsipan dan
tersedia di 40.000.000
Sembilan Tahun Perpustakaan
Perpustakaan

Program Pengembangan Meningkatnya Dinas


Budaya Baca dan Pengunjung di 100% Kearsipan dan
625.348.200
Pembinaan Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Dinkes
Umum 4.223.852.050
Pelayanan Publik

Cakupan pertolongan
Persalinan oleh
Program Kefarmasian,
tenaga kesehatan
Alat dan Perbekalan 96% 17.345.002.00 Dinkes
yang memiliki
Kesehatan 0
kompetensi
kebidanan (persen)

Cakupan Pelayanan
Upayak Pelayanan
Program Pelayanan
Kesehatan di 91.637.783.10 Dinkes
Kesehatan
Puskesmas,Klinik 0
Pratama

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
10

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Cakupan Pelayanan
Perawatan Kesehatan 90%
Masyarakat

Program pengadaan, Terlasanaanya


peningkatan dan pembangunan dan
perbaikan sarana dan pengadaan sarana
prasarana dan prasarana 100% 22.059.666.00 Dinkes
puskesmas/puskesmas puskesmas dan 0
pembantu dan jaringannya
jaringannya

Program Pengadaan, Persentase


Peningkatan Sarana dan peningkatan jumlah
Prasarana Rumah kunjungan rawat
63.109.720.00 Dinkes
Sakit/Rumah Sakit inap dan rawat jalan 0,10
0
Jiwa/Rumah Sakit Paru
Paru/Rumah Sakit Mata

Program Pemeliharaan Bed Ocupancy Rate


Sarana dan Prasarana (BOR)
Rumah Sakit/Rumah
Dinkes
Sakit Jiwa/Rumah Sakit 78 681.054.000
Paru Paru/Rumah Sakit
Mata

Persentase
Program Kemitraan
peningkatan
Peningkatan Pelayanan 100% Dinkes
pelayanan rujukan 502.854.000
Kesehatan
RSUD

Program Upaya
Cakupan Pelayanan Dinkes
Kesehatan 5.287.336.000
Kesehatan Dasar
85%
Pasien Masyarakat
Program Pengawasan
Miskin (persen) Dinkes
Obat dan Makanan 50.000.000

Cakupan
Program Pencegahan dan Desa/Kelurahan
Penanggulangan Penyakit Universal Child 67,5
Menular Imunization (UCI)
(persen)

Cakupan Penemuan
Pasien Baru TB BTA 65%
Positif (persen)

Cakupan Penderita
DBD yang ditangani 100% Dinkes
1.449.921.000
(persen)

Cakupan desa
mengalami KLB yg
dilakukan 100%
penyelidikan Epid <
24 jam (persen)

Cakupan Penemuan
dan Penanganan 100%
Penderita Penyakit

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
11

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Program Pencegahan dan Terlasanya cakupan


Penanggulangan Penyakit layanan penyakit 100% Dinkes
224.900.000
Tidak Menular tidak menular

Program Perbaikan Gizi Cakupan Balita Gizi


3%
Masyarakat Buruk

Cakupan Balita Gizi


Buruk Mendapat 100%%
Perawatan (persen)
Dinkes
Cakupan pemberian 3.429.081.000
makanan
pendamping ASI
40%
pada anak usia 6
24 bulan keluarga
miskin

Program peningkatan Angka Kematian Bayi


pelayanan kesehatan (per 1.000 kelahiran 54 Dinkes
556.324.000
anak balita hidup)

Program peningkatan Terlasanya


pelayanan kesehatan peningkatan 100% Dinkes
135.696.000
lansia kesehatan lansia

Angka Kematian Ibu


Program peningkatan
melahirkan (per
keselamatan ibu 85 Dinkes
100.000 kelahiran 656.050.500
melahirkan dan anak
hidup)

Program Promosi
Kesehatan dan Cakupan Pelayanan
80% Dinkes
Pemberdayaan Anak Balita 1.227.814.000
masyarakat

Cakupan Penemuan
Program Pengembangan
dan Penanganan 100% Dinkes
Lingkungan Sehat 806.951.500
Penderita Penyakit

Program pengawasan dan Terlasanya


pengendalian kesehatan monitoring makanan 100% Dinkes
50.000.000
makanan sehat masyarakat

Persentase
Program Standarisasi peningkatan
100% Dinkes
Pelayanan Kesehatan pelayanan rujukan 1.802.786.500
RSUD

Tersedianya fasilitas
Program Pembinaan
kesehatan terkait 100% 10.015.100.00 Dinkes
Lingkungan Sosial
dampak buruk rokok 0

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% DKBPPPA
Umum 2.609.444.880
Pelayanan Publik

Program Program Ratio Pembantu


Pengendalian Penduduk Pembina Keluarga 186:186 DKBPPPA
Berencana Desa 1.045.895.500
dan Keluarga Berencana
(PPKBD) di setiap

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
12

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Desa/Kelurahan

Cakupan PUS yang


Program Program
ingin ber-KB tidak
Pelayanan keluarga 7,66%
terpenuhi
Berencana DKBPPPA
(Unmetneed) 1.054.861.000

Persentase KB baru 18,10%

Program Program Jumlah PIK-KRR


pengembangan pusat (Pusat Informasi 5
pelayanan informasi dan Konsultasi-Kesehatan kelompok
konseling KRR Reproduksi Remaja)

Cakupan PUS yang


DKBPPPA
istrinya di bawah 9% 52.089.500
usia 20 tahun

Presentase Partisipasi
perempuan di 45%
lembaga swasta

Program Program Cakupan anggota


Pengembangan Model kelompok bina
99,60% DKBPPPA
Operasional BKB- keluarga balita (BKB) 99.300.000
Posyandu-PADU ber KB

Prioritas 3 : Penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan kesejahteraan sosial

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Dinas Sosial
Umum 907.937.800
Pelayanan Publik

persentase korban
Program Pelayanan dan Bencana skala
Rehabilitasi Kabupaten yang 100% Dinas Sosial
510.335.000
Kesejahteraan Sosial menerima bantuan
sosial

persentase PMKS
yang mampu mandiri
Program Pembinaan Anak
setelah menerima 0,55 Dinas Sosial
Terlantar 73.553.000
program
pemberdayaan sosial

persentase PMKS
Program Pembinaan Para yang mampu mandiri
Penyandang Cacat dan setelah menerima 0,55 Dinas Sosial
75.000.000
Trauma program
pemberdayaan sosial

persentase PMKS
Program Pemberdayaan
yang mampu mandiri
Fakmis, Komunitas Adat
setelah menerima 0,55 Dinas Sosial
Terpencil (KAT) dan 125.083.000
program
Penynadang Masalah
pemberdayaan sosial
Kesejahteraan Sosial

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
13

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

(PMKS) lainya

sarana sosial seperti


Program Pemberdayaan
Panti Asuhan, Panti
Kelembagaan 100% Dinas Sosial
Jompo dan Panti 1.235.218.600
Kesejahteraan Sosial
Rehabilitasi

Terlasananya
Program Bantuan Sosial
fasilitasi program 100% Dinas Sosial
dan Perlindungan Sosial 4.790.623.000
perlindungan sosial

Meningkatnya
Program Pembinaan
pembainaan mental 100% Dinas Sosial
Mental Spritual 1.278.080.500
spiritual masyarakat

Terlaksananya
Program Administrasi Dispendukcap
Prongram Penunjang 100%
Umum 1.595.009.000 il
Pelayanan Publik

Prosentase Penduduk
ber KTP per satuan 85%
penduduk

Prosentase Keluarga
87%
ber Kartu Keluarga

Program Penataan Prosentase bayi ber-


70% Dispendukcap
Administrasi akte kelahiran
1.475.237.500 il
Kependudukan
Prosentase ber akte
15%
kematian

Ketersesuaian
database
90%
kependudukan skala
nasional

persentase calon Diskop, UKM


Program Pengembangan
Transmigrasi 54 KK dan Tenaga
Wilayah Transmigrasi 198.592.000
Kerja

Terlaksananya
Program Administrasi Disporabudpa
Prongram Penunjang 100%
Umum 869.226.000 r
Pelayanan Publik

Benda situs dan


Program pengembangan kawasan cagar Disporabudpa
85 Situs
nilai budaya budaya yang 530.000.000 r
dilestarikan

benda situs dan


Program pengelolaan kawasan cagar Disporabudpa
85 situs
Budaya Daerah budaya yang 1.272.000.000 r
dilestarikan

Program peningkatan 10 Disporabudpa


Jumlah
peran serta Kepemudaan kegiatan 560.722.000 r
organisasi/kegiatan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
14

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Kepemudaan

Jumlah prestasi
Program Pengembangan 30
bidang olahraga Disporabudpa
Kebijakan dan atlit/cabo
tingkat prov/ 70.000.000 r
Manajemen Olahraga r
nasional

Jumlah prestasi
Program Pembinaan dan 30
bidang olahraga Disporabudpa
pemasyarakatan atlit/cabo
tingkat prov/ 810.000.000 r
Olahraga r
nasional

Jumlah prestasi
Program Peningkatan 30
bidang olahraga Disporabudpa
Sarana dan Prasarana atlit/cabo
tingkat prov/ 917.459.000 r
Olahraga r
nasional

Program :Program Presentase Partisipasi Dinas


Pemberdayaan dan perempuan di 43% Ketahanan
269.717.500
Ketahanan Keluarga lembaga pemerintah Pangan

Persentase partisipasi
perempuan di
43%
lembaga
Program Keserasian
pemerintahan
Kebijakan Peningkatan
DKBPPPA
Kualitas Anak Dan 50.000.000
Jumlah lembaga
Perempuan
pengarusutamaan 12
gender dan anak lembaga
yang aktif

Jumlah kebijakan
7
peningkatan kualitas
landasan
anak dan perempuan
kebijakan
kabupaten Sampang

Jumlah Lembaga
pengarusutamaan 12
gender dan anak lembaga
yang aktif

Cakupan perempuan
dan anak korban
kekerasan yang
Program Penguatan mendapatkan
Kelembagaan penanganan 85% DKBPPPA
Pengarusutamaan Gender pengaduan oleh 325.317.000
dan Anak petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu.

Cakupan perempuan
dan anak korban
kekerasan yang
mendapatkan
layanan kesehatan 100%
oleh tenaga
kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu
tatalaksana KtP/A
dan PPT/PKT di

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
15

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Rumah Sakit

Cakupan layanan
rehabilitasi sosial
yang diberikan oleh
petugas rehabilitasi
sosial terlatih bagi 45%
perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu.

Cakupan layanan
bimbingan rohani
yang diberikan oleh
petugas bimbingan
rohani terlatih bagi 50%
perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu

Persentase partisipasi
perempuan di
Program Peningkatan 43%
lembaga
Peran Serta dan
pemerintahan DKBPPPA
Kesetaraan Gender dalam 150.000.000
Pembangunan
Partisipasi angkatan
65%
kerja perempuan

Cakupan penegakan
hukum dari tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas 60%
kasus-kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan
Program Peningkatan anak.
Kualitas Hidup Dan DKBPPPA
33.704.000
Perlindungan Perempuan Cakupan layanan
pemulangan bagi
60%
perempuan dan anak
korban kekerasan.

Cakupan layanan
reintegrasi sosial bagi
60%
perempuan dan anak
korban kekerasan

Terlaksananya Dinas
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Ketahanan
Umum 770.847.600
Pelayanan Publik Pangan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
16

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Penguatan Cadangan
Pangan Pemerintah
20
Kabupaten : Pangan
Program Ketersediaaan Setara Beras (ton) Dinas
Pangan dan Distribusi Ketahanan
1.869.514.000
Pangan Penguatan Cadangan Pangan
Pangan Masyarakat :
78
Jumlah Lumbung
(buah)

Pengeluaran
Konsumsi Rumah
23,3
Tangga per Kapita
(juta Rp) Dinas
Program Konsumsi dan
Ketahanan
Keamanan Pangan 461.596.000
Pengeluaran Pangan
Konsumsi Non
80
Pangan per Kapita
(%)

Peningkatan 500
kemampuan petani poktan
Program Peningkatan Dinas
Kesejahteraan Petani Jumlah konsumsi 2,41 1.275.350.000 Pertanian
daging dan telur kg/kapita
dalam kg/kapita/th /th

Tingkat partisipasi
Angkatan kerja dan Diskop, UKM
Program Peningkatan
tingkat 98% dan Tenaga
Kesempatan Kerja 222.715.000
pengangguran Kerja
terbuka

persentase Pencari
Program Perlindungan Diskop, UKM
Kerja yang
dan Pengembangan 100% dan Tenaga
ditempatkan dan 182.335.000
Lembaga Ketenagakerjaan Kerja
rasio ketergantungan

Terlasananya Diskop, UKM


Program Pembinaan
peningkatan kualitas 100% dan Tenaga
Lingkungan Sosial 2.069.677.000
tenaga kerja Kerja

Program Koordinasi
Penurunan angka
Bidang Kesejahteraan 1-2% Bag. Kesra
kemiskinan 300.000.000
Sosial

Prioritas 4 : Pengem bangan infrastruktur, transportasi dan informasi

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% DPUTR
Umum 6.877.524.000
Pelayanan Publik

% panjang jalan
kabupaten dalam 100%
kondisi baik
Program Pembangunan
41.532.524.00 DPUTR
Jalan dan Jembatan
% jembatan 0
kabupaten dalam 100%
kondisi baik

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
17

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Cakupan penyediaan
jalan yang
menghubungkan
100%
pusat - pusat
kegiatan dalam
wilayah kabupaten

Cakupan penyediaan
jalan yang menjamin
kendaraan dapat
100%
berjalan dengan
berjalan dengan
selamat dan nyaman

% Saluran
Program Saluran Drainase/Gorong2
100% 12.300.000.00 DPUTR
Dranase/Gorong2 jalan perkotaan
0
dalam kondisi baik

% panjang jalan
kabupaten dalam
kondisi baik

% jembatan
kabupaten dalam
Program Rehabilitasi /
kondisi baik
Pemeliharaan Jalan dan 100% 71.841.858.90 DPUTR
Jembatan Cakupan penyediaan 0
jalan yang menjamin
kendaraan dapat
berjalan dengan
berjalan dengan
selamat dan nyaman

Tersedianya Data
Program Inspeksi Kondisi
Base Jalan & 100% DPUTR
Jalan & Jembatan 360.750.000
Jembatan

Luas jaringan irigasi


Program Pengembangan
Kabupaten dalam 42,84%
dan Pengelolaan jaringan
kondisi baik DPUTR
irigasi, rawa dan jaringan 9.240.000.000
pengairan lainnya
Rasio Jaringan Irigasi 5,30%

Cakupan penyediaan
air irigasi untuk
Program Penyediaan dan
pertanian rakyat 71,03% 11.585.000.00 DPUTR
Pengolahan Air Baku
pada sistem irigasi 0
yang sudah ada

Persentase Rumah
Tangga berakses air
minum
Program Pengembangan
dan Pengelolaan Air 53,8 DPUTR
Cakupan penyediaan 8.000.000.000
Minum dan Air Limbah
sistem air limbah
setempat yang
memadai

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
18

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Cakupan penyediaan
sistem air limbah
skala komunitas
/kawasan/kota

Cakupan
Program Pengembangan
pembangunan
Wilayah Strategis dan 100% 46.388.700.00 DPUTR
wilayah strategis dan
Cepat Tumbuh 0
cepat tumbuh

Persentase sarana
Program Penataan
dan prasarana yang 100% DPUTR
Gedung dan Bangunan 2.650.000.000
baik

persentase
tersusunnya RDTRK/
100%
Tersedianya Peta
Analog

Cakupan penjaringan
aspirasi masyarakat
melalui forum
konsultasi publik
Program Perencanaan
yang memenuhi DPUTR
Tata Ruang 850.000.000
syarat inklusi dalam
proses penyusunan
100%
RTR dan program
pemanfaatan ruang,
yang dilakukan
minimal 2 kali dalam
setiap penyusunan
RTR dan program
pemanfaatan ruang

Tersedianya Sistem
Program Pembinaan dan
Informasi Jasa
Pengawasan Jasa 100% DPUTR
Konstruksi setiap 50.000.000
Konstruksi
tahun

Program Pembangunan Tersedianya sistem


sistem informasi/data informasi pekerjaan 100% DPUTR
60.000.000
base Pekerjaan Umum umum

Tersedianya sarana
Program Peningkatan
dan prasarana
Sarana dan Prasarana 100% DPUTR
kebinamargaan 695.625.000
Pekerjaan Umum
dalam kondisi baik

Dinas
Terlaksananya Perumahan
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Rakyat dan
Umum 994.600.000
Pelayanan Publik Kawasan
Permukiman

Cakupan
Dinas
ketersediaan rumah 10%
Perumahan
Program Pengembangan layak huni
Rakyat dan
Perumahan 2.320.000.000
Cakupan Kawasan
10% Permukiman
berkurangnya luasan
permukiman kumuh

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
19

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

di perkotaan

Cakupan lingkungan
yang sehat dan aman
100%
yang didukung
dengan PSU

Cakupan layanan
rumah layak huni 100%
yang terjangkau

Persentase
infrastruktur Dinas
100%
Program Pembangunan perdesaan dalam Perumahan
Infrastruktur Kawasan kondisi baik 12.517.042.90 Rakyat dan
Permukiman 0 Kawasan
% Rumah Tangga Permukiman
32,76%
pengguna air bersih

Dinas
Cakupan
Perumahan
Program pengelolaan berkurangnya luasan
10% Rakyat dan
areal pemakaman permukiman kumuh 2.069.000.000
Kawasan
di perkotaan
Permukiman

% Rumah Tangga
32,76%
pengguna air bersih

Cakupan tidak terjadi


genangan (lebih dari
30 cm selama 2 jam) 100% Dinas
dan tidak lebih dari 2 Perumahan
Program Lingkungan kali setahun 24.475.700.00 Rakyat dan
Sehat Perumahan
0 Kawasan
% Rumah Tangga
58% Permukiman
bersanitasi

Cakupan lingkungan
yang sehat dan aman
100%
yang didukung
dengan PSU

Program Lingkungan % Rumah Tangga Dinas


32,76%
Sehat Perumahan pengguna air bersih 1.452.393.500 Perhubungan

Program Penyelesaian
Terselesainya konflik Dinas
Konflik-konflik 100%
tanah 50.000.000 Perhubungan
Pertanahan

Terlaksananya
Program Administrasi Dinas
Prongram Penunjang 100%
Umum 1.119.348.000 Perhubungan
Pelayanan Publik

Penyediaan sarana
Program Pembangunan dan prasarana 3 Paket
Dinas
Sarana dan Prasarana perhubungan 16
1.408.758.000 Perhubungan
Perhubungan Darat fasilitas Kegiatan
perlengkapan jalan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
20

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Penyediaan sarana
Program Pengendalian dan prasarana 7 Unit, 6
Dinas
dan Pengamanan Lalu perhubungan Kegiatan
4.074.367.153 Perhubungan
Lintas fasilitas 9 Paket
perlengkapan jalan

Terlasanya
Program Pengelolaan dan Dinas
penyediaan sarana 100%
Pengembangan PJU 9.900.000.000 Perhubungan
keselamatan jalan

Program Peningkatan Terlasanya


Dinas
Pelayanan Angkutan penyediaan sarana 1 Unit
115.000.000 Perhubungan
Jalan keselamatan jalan

Penyediaan sarana
Program Pembangunan dan prasarana
Dinas
Sarana dan Prasarana perhubungan 1 unit
2.710.673.500 Perhubungan
Perhubungan Laut fasilitas
perlengkapan jalan

Program Peningkatan
Pelayanan Pengujian Dinas
Kelayakan Pengoperasian 75%
kendaraan bermotor 619.200.000 Perhubungan
Kendaraan Bermotor

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Diskominfo
Umum 873.313.000
Pelayanan Publik

Jumah sistem
Program Pengembangan
informasi manajemen
Teknologi Komunikasi 40 Unit Diskominfo
pemerintah daerah 1.372.750.000
dan Informatika
yang tersedia

Program Pengembangan
dan Pembina POS, Terlasanya
100% Diskominfo
Frekuensi Radio dan pengawasan postel 219.964.000
Telematika

Program Fasilitas
Peningkatan SDM Bidang Kelompok Informasi
65% Diskominfo
Komunikasi dan Masyarakat 242.600.000
Informasi

Program Kerjasama
Informasi dan Media Expo/pameran 1 kali Diskominfo
605.000.000
Massa

Fasilitasi Persandian Terlaksanya fasilitasi


100% Diskominfo
Daerah persandian daerah 100.000.000

Misi 3 : Optim alisasi pemanfaatan potensi wilayah dengan berwawasan lingkungan

Prioritas 5 : Peningkatan kualitas sum berdaya alam dan lingkungan hidup

Program pengendalian Menurunnya luas


Ha. DPUTR
banjir genangan banjir
22.062.557.75

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
21

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Cakupan Penyediaan
Program Pengembangan,
Air Baku Untuk
Pengelolaan dan
memenuhi 24,10% DPUTR
Konservasi Sungai, danau 4.499.000.000
Kebutuhan Pokok
dan sumber daya lainnya
Minimal Sehari - hari

Terlaksananya Dinas
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Lingkungan
Umum 2.645.982.000
Pelayanan Publik Hidup

Prosentase kebijakan
Program Penataan dan Dinas
yang sesuai dengan
Pengkajian Lingkungan 100% Lingkungan
standart pengelolaan 429.388.000
Hidup Hidup
lingkungan

Jumlah Tenaga Dinas


Pelopor Lingkungan 48 Lingkungan
Program Pengembangan Hidup
Kinerja Pengelolaan 10.333.976.09
Persampahan Persentase 0 Dinas
Penanganan 91,07 Lingkungan
Persampahan Hidup

Baku Mutu Dinas


Program Peningkatan
Lingkungan 100% Lingkungan
Pengendalian Polusi 344.308.000
Hidup

Peningkatan Kualitas dan Jumlah dokumen


Dinas
akses informasi sumber Informasi SDA dan
1 Lingkungan
daya alam dan LH (Paket) 752.729.500
Hidup
lingkungan hidup

Persentase usaha
dan/atau kegiatan
yang mentaati
Program Pengendalian persyaratan 100%
Dinas
Pencemaran dan administrasi dan
Lingkungan
Perusakan Lingkungan teknis pencegahan 1.004.651.500
Hidup
Hidup pencemaran air

Status mutu air


100%
sungai (%)

Penghijauan wilayah
rawan longsor dan 2,5
sumbermata air (Ha)

Perlindungan Dan Persentase Biopori 300 Dinas


Konservasi Sumber Daya lubang Lingkungan
548.974.500
Alam Hidup
Pengaduan
Masyarakat tentang
100%
pencemaran
Lingkungan Hidup

peningkatan luas Dinas


Program Pengelolaan
ruang terbuka hijau 20,516 Lingkungan
Ruang Terbuka Hijau 1.268.930.500
perkotaan (Ha) Hidup

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
22

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Peningkatan dan
Dinas
pemeliharaan
Program Dekorasi Kota 27 Lingkungan
aksesori perkotaan ( 500.000.000
Hidup
paket )

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% BPBD
Umum 950.300.000
Pelayanan Publik

Prosentase korban
bencana skala
Program Pencegahan Dini
kabupaten yang
dan Penanggulangan 100% BPBD
menerima bantuan 1.561.650.000
Korban Bencana
sosial selama masa
tanggap darurat

Program peningkatan
Cakupan
kesiagaan dan
penanganan Bahaya 100% SATPOL PP
pencegahan bahaya 5.666.860.000
Bencana Kebakaran
kebakaran

Misi 4 : Peningkatan pertumbuhan ekonom i berbasis potensi lokal

Prioritas 6 : Meningkatkan pertum buhan ekonomi dan daya saing ekonom i daerah

Terlaksananya Diskop, UKM


Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% & Tenaga
Umum 843.455.000
Pelayanan Publik Kerja

Program peningkatan Tercapainya Jumlah Diskop, UKM


kualitas kelembagaan Persentase Koperasi 88,26% & Tenaga
262.460.000
Koperasi Aktif Kerja

Tercapainya Jumlah Diskop, UKM


Program Pengembangan
Persentase Koperasi 88,26% & Tenaga
Koperasi 210.000.000
Aktif Kerja

Program Penciptaan Iklim Peningkatan Jumlah Diskop, UKM


Usaha Kecil Menengah UMKM 27.905 & Tenaga
115.000.000
yang Kondusif Kerja

Program Pengembangan Peningkatan Jumlah


Diskop, UKM
Kewirausahaan dan UMKM
27.905 & Tenaga
keunggulan kompetitif 931.447.800
Kerja
usaha kecil menengah

Peningkatan Akses
Permodalan bagi
2.282
Koperasi dan UMKM
(KUMKM)
Program Pengembangan
Diskop, UKM
Sistem Pendukung Usaha Jumlah Kemitraan
& Tenaga
bagi Koperasi dan Usaha antara Koperasi 1.053.482.000
50 Kerja
Mikro Kecil Menengah dengan BUMN/S
(Unit)

Jumlah Kemitraan
20
antara UMKM
dengan BUMN/S

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
23

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

(UMKM)

Terlaksananya Dinas
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Penanaman
Umum 654.427.780
Pelayanan Publik Modal

Program Penanaman Jumlah investor Dinas


74
Modal dan Kerjasama berskala nasional Penanaman
investor 429.573.900
Investasi (PMDN/PMA) Modal

Jumlah nilai
Program Peningkatan Dinas
investasi berskala 1097680
Iklim investasi dan Penanaman
nasional 00 -
realisasi investasi Modal
(PMDN/PMA)

Program Pelayanan Dinas


Jumlah Pelayanan
Perijinan Terpadu Satu 2500 Penanaman
Perijinan 310.000.000
Pintu Modal

Program Penyelenggaraan Kenaikan nilai Dinas


Regulasi Perijinan dan realisasi investasi 5228000 Penanaman
200.000.000
Investasi PMDN Modal

Jumlah investor Dinas


Program Pengolahan Data 74
berskala nasional Penanaman
dan Pengendalian investor 60.163.200
(PMDN/PMA) Modal

Program pemgembangan Kontribusi PDRB dari Disporabudpa


0,37
Destinasi Pariwisata sektor Pariwisata % 749.097.500 r

peningkatan jumlah
program pemasaran 61000 Disporabudpa
kunjungan wisata
pariwisata org 540.000.000 r
(orang)

Ketersediaan dan
peningkatan
108 Org
kompetensi SDM
Program pengembangan pariwisata (orang) Disporabudpa
kemitraan 505.710.000 r
jumlah pokdarwis
7
yang terbentuk dan
kelompok
terbina(kelompok)

Terlaksananya
Program Administrasi Dinas
Prongram Penunjang 100%
Umum 1.115.833.400 Perikanana
Pelayanan Publik

Program Pemberdayaan Kontribusi sektor


Dinas
Ekonomi Masyarakat perikanan terhadap 8,93%
775.429.000 Perikanana
Pesisir PDRB

Program Peningkatan Meningkatnya


kesadaran dan penegakan kesadaran nelayan 4
Dinas
hukum dalam dalam pengelolaan kecamata 24.374.800.00
Perikanana
pendayagunaan sumberdaya laut n 0
sumberdaya laut

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
24

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Produksi perikanan perairan


tangkap umum =
15,50 ton
Program Pengembangan Dinas
dan laut
Perikanan Tangkap 6.385.000.000 Perikanana
=
20.527,0
ton

Produksi perikanan kolam =


budidaya 648,10
Program Pengembangan ton dan Dinas
Budidaya Perikanan tambak = 1.247.470.000 Perikanana
2.651,18
ton

Program Pengembangan Prosentase data


Dinas
Sistem penyuluhan kelautan dan 100%
125.011.000 Perikanana
Perikanan perikanan

Prosentase nilai jual


Program Optimalisasi 100%,
hasil kelautan dan
Pengelolaan dan 24,98 Dinas
perikanan, jumlah
Pemasaran Produksi kg/kapita 490.605.000 Perikanana
konsumsi ikan dalam
Perikanan /th
kg/kapita/th

Terlaksananya
Program Administrasi Dinas
Prongram Penunjang 100%
Umum 1.523.023.000 Pertanian
Pelayanan Publik

Program Peningkatan
Produksi dan Peningkatan 11 komo- Dinas
13.928.215.19
Perlindungan Tanaman ketahanan pangan diti Pertanian
1
Pangan dan Hortikultura

Program Peningkatan Kontribusi sektor


Dinas
Produksi Hasil peternakan terhadap 1,92%
1.293.000.000 Pertanian
Peternakan PDRB (%)

Daging =
Program Pencegahan dan Jumlah produksi 2.283,12
Dinas
Penanggulangan Penyakit peternakan dalam 1 ton ,
1.591.390.000 Pertanian
Ternak tahun telur =
678,4 ton

Program Peningkatan
Peningkatan luas
Produksi dan Dinas
areal tan. 20%
Perlindungan Tanaman 1.304.860.500 Pertanian
Perkebunan
Perkebunan

Jumlah produksi
Program Peningkatan Dinas
perkebunan dalam 1 20%
Kualitas Bahan Baku 5.000.000.000 Pertanian
tahun

Program peningkatan Perluasan akses


11 komo- Dinas
pemasaran hasil produksi pasar produk
diti 175.000.000 Pertanian
pertanian pertanian

Program Pengembangan 11 Dinas


Data statistik
Data dan Informasi komoditi 150.000.000 Pertanian

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
25

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Program peningkatan
Penerapan teknologi 8 jenis Dinas
penerapan teknologi
pertanian sar-pras 2.280.000.000 Pertanian
pertanian

Jenis komoditi yang 1 Dinas


akan dikembangkan komoditi Pertanian

Program Pengembangan Bertambahnya


Kawasan Agropolitan rumah tangga 102,999, 798.000.000
Dinas
pemeliharaan ternak 7,866,3,0
Pertanian
sapi, kambing, 91
domba

Meningkatnya
Pemberdayaan
Penyuluh 1
Petanian/Perkebuna
n Lapangan.
Program Pemberdayaan Dinas
Penyuluh Pertanian Penanganan Derah 1.452.480.400 Pertanian
.. Desa
Rawan Pangan (Desa)

Regulasi Ketahanan
1
Pangan (Peraturan
dokumen
/buku)

Dinas
Terlaksananya
Program Administrasi Perdagangan
Prongram Penunjang 100%
Umum 833.850.000 dan
Pelayanan Publik
Perindustrian

Dinas
Program peningkatan dan Terlasanya
Perdagangan
pengembangan peningkatan 10%
816.613.000 dan
perdagangan perdagangan daerah
Perindustrian

Peningkatan jumlah
Program perlindungan pedagang Tertib Dinas
konsumen dan UTTP dan Perdagangan
1,00
pengamanan tersedianya harga 137.065.000 dan
perdagangan kebutuhan bahan Perindustrian
pokok

Jumlah pasar yang di Dinas


Program peningkatan
rehabilitasi Perdagangan
efisiensi perdagangan 2 unit
50.000.000 dan
dalam negeri
Perindustrian

Jumlah pasar yang di Dinas


Program pelayanan rehabilitasi Perdagangan
5 unit 14.341.500.37
perdagangan daerah dan
1
Perindustrian

Terwujudnya Dinas
Program pembinaan dan pembinaan dan Perdagangan
1 paket
operasional Dekranasda operasional 140.000.000 dan
dekranasda Perindustrian

Terlaksananya Dinas
Program Pengembangan 20%
peningkatan 97.504.000 Perdagangan
Industri Kecil dan
dan

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
26

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Menengah wirausaha Perindustrian

Jumlah IKM yang Dinas


Progran Peningkatan
mampu Perdagangan
Kemampuan Teknologi 25%
mempromosikaan 295.600.000 dan
Industri
produknya Perindustrian

Terlaksananya Dinas
Progran Pembinaan peningkatan Perdagangan
20%
Lingkungan Sosial wirausaha 900.000.000 dan
Perindustrian

Program Peningkatan Peningkatan


Sekretariat
Pelayanan Perusahaan kontribusi BUMD 5%
75.000.000 Daerah
Daerah terhadap PAD (%)

Jumlah Bank 25

Jumlah Perusahaan
3
Asuransi
Program Pembinaan
Jumlah restoran 150 Sekretariat
Sarana Ekonomi dan
285.613.850 Daerah
Sumber Daya Alam
Jumlah
8
penginapan/hotel

Bidang Ekonomi
7
Lainnya (bidang)

Program Sosialisasi Jumlah Peserta


Sekretariat
Ketentuan di Bidang Sosialisasi ketentuan 1400
150.000.000 Daerah
Cukai di bidang cukai

Jumlah informasi
yang dihimpun
14
Program Pemberantasan berkaitan dengan Sekretariat
Kecamata
Barang Kena Cukai Ilegal hasil tembakau yang 50.000.000 Daerah
n
tidak dilekati pita
cukai

Jumlah nilai
Proram Peningkatan Iklim investasi berskala 769.320.600
109678,1
Investasi dan Realisasi nasional 14 Kecamatan
069
Investasi (PMDN/PMA) dalam
juta rupiah

Misi 5 : Peningkatan partisipasi m asyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan


pembangunan

Prioritas 7 : Peningkatan kualitas sum berdaya manusia dan keswadayaan masyarakat

Dinas
Terlaksananya
Program Administrasi Pemberdayaan
Prongram Penunjang 100%
Umum 611.570.500 Masyarakat
Pelayanan Publik
dan Desa

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
27

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Meningkatnya
Dinas
partisipasi
Program Kelembagaan Pemberdayaan
masyarakat dalam 100%
Masyarakat Perdesaan 1.080.891.500 Masyarakat
lembaga
dan Desa
pembangunan desa

Meningkatnya Dinas
Program Peningkatan
partisipasi Pemberdayaan
Peran Perempuan di 100%
masyarakat dalam 701.650.000 Masyarakat
Perdesaan
pembangunan desa dan Desa

Meningkatnya Dinas
Program Pemberdayaan
perekonomian Pemberdayaan
Ekonomi dan Teknologi 100%
masyarakat dan 714.999.000 Masyarakat
Tepat Guna
penggunaan TTG dan Desa

Meningkatnya
Dinas
Program Peningkatan sumber daya
Pemberdayaan
Tertib Administrasi dan aparatur dan 100%
2.055.400.000 Masyarakat
Pembinaan Aparatur administrasi terkelola
dan Desa
dengan baik

Dinas
Program Pembinaan dan
Terlasananya Pemberdayaan
Fasilitasi Pembangunan 100%
pembinaan desa 1.946.800.000 Masyarakat
Desa
dan Desa

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Bakesbangpol
Umum 492.572.400
Pelayanan Publik

Frekuensi Pertemuan
FKUB dan
Program Pengembangan
Peningkatan 100% Bakesbangpol
Wawasan Kebangsaan 506.534.190
Wawasan
Kebangsaan

Peningkatan Cakupan Pencegahan


Pemberantasan Penyakit Penyakit Masyarakat 100% Bakesbangpol
564.089.900
Masyarakat (Pekat)

Cakupan kegiatan
Pendidikan Politik pembinaan politik
100% Bakesbangpol
Masyarakat daerah dan Jumlah 563.958.180
LSM Aktif

Terlaksananya
Program Administrasi
Prongram Penunjang 100% Satpol PP
Umum 6.325.450.000
Pelayanan Publik

- Prosentase
Penegakan Perda(atas
Kasus pelanggaran
Program Perlindungan
Perda) 100% Satpol PP
Masyarakat 744.380.400
- Angka Kriminalitas
(Kasus)

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
28

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


PAGU
PROGRAM INDIKATOR TARGET OPD
INDIKATIF

Cakupan tingkat
penyelesaian
Program Penegakan
pelanggaran K3
Perundang-undangan 100% Satpol PP
(Ketertiban, 742.586.000
Daerah
ketentraman,keindah
an) di kab.Sampang

Tercapainya
Program Perlindungan
Ketentraman dan 100% Satpol PP
Masyarakat 766.000.000
Ketertiban Umum

terlasanya proses
Program Penataan
perundangan dan
Peraturan Perundang- 100% Bag. Hukum
penyusunan 943.620.000
undangan
perundangan

Program Peningkatan
Tercapainya
Tertib Administrasi dan
Ketentraman dan 100% 14 Kecamatan
Pembinaan Aparatur Desa 153.130.000
Ketertiban Umum
Kecamatan

Sumber:BappedaKabupatenSampang,2016

Dalam menjalankan program dan kegiatan, rencana anggaran terbesar


pada tahun 2017 terdapat pada OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
dengan persentase 26,85 persen atau sebesar Rp. 238.993.539.650,00, Dinas
Kesehatan dengan jumlah anggaran Rp. 225.251.891.650,00 atau 25,31 persen,
selanjutnya adalah Dinas Pendidikan dengan proporsi anggaran 13,06 persen.
Hal tersebut mengindikasikan prioritas pemenuhan pelayanan dasar baik
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan masih menjadi prioritas utama guna
menunjang pada pencapaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sampang.
Secara ringkas, pagu indikatif pada masing-masing OPD adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 3
Pagu Indikatif Belanja Langsung Per OPD tahun 2017
Pagu Indikatif 2017 Prosentase
Kode OPD
(Rp.) (%)

1.01.01 Dinas Pendidikan 116.257.918.290 13,06


1.02.01 Dinas Kesehatan 225.251.891.650 25,31
Dinas Pekerjaan umum dan Penataan
1.03.01 238.993.539.650 26,85
Ruang
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
1.04.01 42.426.342.900 4,77
Permukiman
Satuan Polisi Pamong Praja dan
1.05.01 13.500.896.000 1,52
Perlindungan Masyarakat
1.06.01 Dinas Sosial 8.995.830.900 1,01
2.03.01 Dinas Ketahanan Pangan 3.101.957.600 0,35
2.05.01 Dinas Lingkungan Hidup 17.828.940.090 2,00
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
2.06.01 3.070.246.500 0,34
Sipil
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
2.07.01 7.111.311.000 0,80
Desa

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
29

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


Pagu Indikatif 2017 Prosentase


Kode OPD
(Rp.) (%)
Dinas Keluarga Berencana,
2.08.01 Pemberdayaan Perempuan dan 5.690.329.380 0,64
Perlindungan Anak
2.09.01 Dinas Perhubungan 19.947.346.653 2,24
2.10.01 Dinas Komunikasi dan Informatika 3.558.627.000 0,40
Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
2.11.01 6.089.163.800 0,68
Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


2.12.01 1.654.164.880 0,19
Perijinan Terpadu Satu Pintu

Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan


2.13.01 6.824.214.500 0,77
dan Pariwisata

2.18.01 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 4.720.687.900 0,53


3.01.01 Dinas Perikanan 34.514.148.400 3,88
3.03.01 Dinas Pertanian 30.771.319.091 3,46
3.04.01 Dinas Perdagangan dan Perindustrian 17.612.132.371 1,98

Badan Perencanaan Pembangunan,


4.01.01 6.715.124.000 0,75
Penelitian dan Pengembangan

Badan Pendapatan, Pengelolaan


4.02.01 11.964.615.600 1,34
Keuangan dan Aset Daerah

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan


4.03.01 12.066.118.850 1,36
Pelatihan
4.05.01 Sekretariat Daerah -
Bagian Tata Pemerintahan 1.940.720.400 0,22
Bagian Hukum 943.620.000 0,11
Bagian Administrasi Kesejahteraan
300.000.000 0,03
Rakyat
Bagian Perekonomian 560.613.850 0,06
Bagian Administrasi Pembangunan 757.880.000 0,09
Bagian Layanan Pengadaan 430.860.000 0,05
Bagian Umum 11.116.413.200 1,25
Bagian Organisasi 1.498.181.500 0,17
Bagian Humas 1.180.000.000 0,13
4.05.02 Sekretariat DPRD 16.268.820.150 1,83
4.05.03 Inspektorat 2.362.100.000 0,27
4.05.04 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 2.871.535.070 0,32

4.05.05 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2.511.950.000 0,28

4.05.06 Kecamatan Sreseh 616.450.000 0,07


4.05.07 Kecamatan Torjun 511.413.500 0,06
4.05.08 Kecamatan Sampang 2.249.950.350 0,25
4.05.09 Kecamatan Camplong 482.251.950 0,05
4.05.10 Kecamatan Omben 509.174.715 0,06
4.05.11 Kecamatan Kedungdung 533.941.000 0,06
4.05.12 Kecamatan Jrengik 375.060.000 0,04
4.05.13 Kecamatan Tambelangan 526.948.000 0,06

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
30

Bab
VRencana
Program
dan
Kegiatan
Prioritas
Daerah


Pagu Indikatif 2017 Prosentase


Kode OPD
(Rp.) (%)

4.05.14 Kecamatan Banyuates 526.399.940 0,06


4.05.15 Kecamatan Robatal 346.609.900 0,04
4.05.16 Kecamatan Sokobanah 427.048.200 0,05
4.05.17 Kecamatan Ketapnag 586.377.500 0,07
4.05.18 Kecamatan Pangarengan 384.754.000 0,04
4.05.19 Kecamatan Karang Penang 457.237.000 0,05
JUMLAH 889.943.177.230 100,00

Rincian anggaran per program dan kegiatan setiap OPD dapat dilihat
dalam lampiran.

RKPD
Kabupaten
Sampang
Tahun
2017 V
31

Bab
VI
Penutup

BAB VI
PENUTUP

RKPD merupakan dasar dalam penyusunan RAPBD dan pelaksanaan


kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dokumen perencanaan tahunan ini memuat
prioritaspembangunan daerah, rencana kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian daerah secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal, serta program satuan kerja perangkat daerah disertai dengan
kerangka pendanaannya.
RKPD kemudian dijabarkan lebih lanjutkan dalam Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Sampang Tahun 2017 ini disusun mengacu kepada :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Sampang 2005-2025;
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sampang 2013-2018;
3. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017;
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Propinsi Jawa Timur
Tahun 2017.
Proses penyusunan dokumen rencana pembangunan dilakukan
koordinasi antar lintas instansi pemerintah dengan seluruh pelaku
pembangunan, melalui suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang). Forum Musrenbang dilakukandari tingkat Desa sampai dengan
Kabupaten untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan
tentang rancangan arah dan kebijakan pembangunan. Tentunya, kebijakan
yang diharapkan adalah kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Demikian Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Sampang Tahun 2017 yang merupakan penyusunan Kebijakan Umum APBD
dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten
Sampang Tahun Anggaran 2017.

BUPATI SAMPANG

H. A. FA NNAN HASIB

RKPD
KabupatenSampangTahun2017 VI
1

Anda mungkin juga menyukai