Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

DEHIDRASI PADA ANAK


No :
SOP Dokumen
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS
KOPETA (Apriany F. Refanita, SKM)
NIP.19780424 200212 2 004

Pengertian Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh yang dapat diakibatkan karena
muntah atau diare.

Pemeriksaan yang dilakukan :


1. Tanda utama yaitu keadaan umum gelisah/cengeng, kesadaran
lemah/letargi/koma,, rasa haus, turgor kulit abdomen.
2. Tanda tambahan, yaitu ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata cekung
atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, kering atau tidaknya mukosa
mulut, bibir dan lidah.
3. Timbang berat badan.
4. Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan kriteria berikut :
1) Dehidrasi Ringan/sedang (kehilangan cairan 5-10% berat badan)
a. Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda
tambahan
b. Keadaan umum gelisah/cengeng
c. Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata
kurang, mucosa mulut dan bibir sedikit kering
d. Anak kehausan, minum dengan bernafsu
e. Turgor kurang
f. Akral hangat
2) Dehidrasi berat (kehilangan cairan > 10% berat badan)
a. Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah dengan 2 atau lebih
tanda tambahan
b. Keadaan umum lemah, letargi atau koma
c. Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada,
mucosa mulut dan bibir sangat kering
d. Anak malas minum atau tidak bisa minum
e. Turgor kulit buruk
f. Akral dingin

Tujuan Sebagai acuan untuk petugas dalam penanganan dehidrasi ringan/sedang


dan dehidrasi berat pada anak sehingga mencegah terjadinya komplikasi
lanjutan.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Penatalaksanaan Dehidrasi Pada Anak


Referensi  Faqih DM, Paranadipa M, Trisna DV, Waluyo DA, Herqutanto, Ekayanti F,
et al. Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
primer. Edisi I. Jakarta, 2014.
 Pusponegoro hardiyono et all. Standar Pelayanan Medis Kesehatan
Anak: edisi I, Ikatan Dokter Anak Indonesia.Jakarat,2009.
Prosedur Persiapaan Alat dan Bahan :
1. Oralit sachet
2. Peralatan infus
3. Air mineral
4. Zink 20 mg
5. Obat muntah bila diperlukan
6. Antibioti/antiparasit bila diperlukan.

Pelaksanaan :
1. Memberitahu pasien dan keluarga (informed concent).
2. Dokter dan perawat mencuci tangan dan menggunakan handscoon.
 Dehidrasi Ringan/sedang (kehilangan cairan 5-10% berat badan)
 Anak yang bisa minum maka berikan oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam
pertama dilanjutkan 5-10 mL/KgBB setiap diare cair.
 Anak yang tidak bisa minum, pasang infus berikan cairan ringer laktat
(RL) atau NaCl 0,9% dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan
berat badan BB, yaitu :
 3-10 kg : 200 mL/kgBB/hari
 10-15 kg : 175 mL/kgBB/hari
 > 15 kg : 135 mL/kgBB/hari
 Berikan zink 20 mg pada anak diatas 6 bulan dan 10 mg pada anak
dibawah 6 bulan
 Berikan ASI atau susu formula rendah laktosa
 Berikan buah rendah serat seperti pisang
 Berikan antibiotik/antiparasit bila ada indikasi
 Berikan antiemetik bila ada indikasi.
 Edukasi orang tua untuk kembali ke puskesmas bila ditemukan
demam, tinja berdarah, makan/minum berkurang, muntah atau diare
tidak ada perubahan
 Pasien dipulangkan bila keadaan sudah stabil.
 Dehidrasi berat (kehilangan cairan > 10% berat badan)
 Pasang infus berikan cairan RL :
 Bayi (<12 bulan) berikan cairan 30 ml/kg BB pada 1 jam
pertama kemudian pasien dirujuk, bila belum ada perubahan
keadaan umum, kesadaran, dan TTV ulangi pemberian cairan
pertama sambil pasien dirujuk .
 Anak (>12 bulan) dan remaja berikan cairan 30 ml/kgBB pada
30 menit pertama, kemudian pasien dirujuk, bila belum ada
perubahan keadaan umum, kesadaran, dan TTV ulangi
pemberian cairan pertama sambil pasien dirujuk .
 Masukan cairan peroral bila pasien sudah bisa minum, dimulai
dengan 5 mL/kgBB selama proses rehidrasi
 Berikan zink 20 mg pada anak diatas 6 bulan dan 10 mg pada anak
dibawah 6 bulan bila anak sudah bisa minum.
3. Alat dan ruang tindakan dibersihkan dan dibereskan.
4. Dokter dan perawat mencuci tangan.
Catatan : bila memungkinkan minta pasien untuk menampung fesesnya
untuk dilakukan pemeriksaan feses rutin

Unit terkait Ruang Tindakan, Apotik, Ambulance.

Anda mungkin juga menyukai