No.
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ST. GABRIEL
KEWAPANTE TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM ST.GABRIEL KEWAPANTE.
Ditetapkan di : Kewapante
Pada tanggal :
Direktur RSU. St.Gabriel Kewapante
3. Penyimpanan
a) Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi dilaksanakan dan dipantau berdasarkan
prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
b) Sebagai proses monitoring dan evaluasi kondisi penyimpanan obat dan alat kesehatan,
ditunjuk satu orang petugas farmasi untuk melakukan inspeksi secara berkala setiap dua
minggu sekali.
c) Rumah sakit tidak melakukan penyimpanan dan pengelolaan obat sitostatika, Total
Parenteral Nutrition (TPN) dan produksi steril karena belum ada fasilitas BSC
(Biological Safety Cabinet).
d) Perbekalan farmasi khusus meliputi obat-obat narkotik dan psikotropik, obat-obat High
Alert, elektrolit pekat, bahan berbahaya dan beracun, produk nutrisi, dan bahan
radioaktif, dikelola dengan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
e) Obat yang dibawa pasien dari luar, setelah melalui proses rekonsiliasi obat dan terapi
boleh dilanjutkan, disimpan di Instalasi Farmasi rumah sakit untuk dilakukan proses
UDD (Unit Dose Dispensing).
f) Obat emergency tersedia di unit-unit pelayanan pasien dan pengelolaannya dimonitor
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
g) Rumah sakit menetapkan proses dan peralatan untuk pengamanan obat dan perbekalan
farmasi lainnya.
h) Sistem penarikan obat telah diatur sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan rumah
sakit.
i) Obat – obat yang kadaluwarsa dan ketinggalan jaman dipisahkan, disimpan dan
dimusnahkan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit.
Ditetapkan di : Kewapante
Pada tanggal :
Direktur RSU. St.Gabriel Kewapante