Anda di halaman 1dari 2

Aku pernah jatuh cinta

Iya padamu
Orang asing yang tiba-tiba saja memancing rasa ingin tahuku
Sampai kini menjadikan segalanya tabu
Dalam pertemuan yang tak terduga
Perlahan waktu mengubah segalanya
Kamu memang bukan yang pertama
Karena sebelumnya aku sempat merasakan hal yang serupa
Kecewa, terluka bahkan patah hati aku pun pernah mengalaminya
Namun karenamu, aku berani untuk kembali mengukir cerita penuh bahagia
Aku terlalu jauh memasuki duniamu
Hingga tanpa sadar aku terlarut dalam banyak angan
Bahkan tak lupa setiap harap pernah seringkali ku semogakan
Namun, untuk ke sekian kalinya aku kembali di kecewakan dengan kenyataan
Aku tidak ingin lagi menyebutmu sebagai rindu
Sebab kamu telah menghancurkannya

Caramu memang sederhana


Cukup dengan diam dan mengabaikan
Seolah kehadiranku tidak pernah dianggap ada
Sikapmu sulit untuk ku terjemahkan
Harapan demi harapan perlahan mulai memudar
Lantas haruskah tetap mengejar atau bertahan?

Terkadang aku ingin menjauh, menghilang kemudian melupakan


Namun semua itu tidaklah mudah
Tidak sesingkat seperti saat aku mengagumimu
Tekadmu selalu membujuk untuk pergi
Menjauhi semua orang yang sering kali menyebutkan namamu
Atau bila perlu langsung menjauhi duniamu
Aku sadar,
Mengharapkanmu hanya menuai banyak kekecewaan
Karena menjadi seseorang yang berarti untukmu bukanlah perkara yang mudah
Berjuang?
Aku ragu harus menyebut usahaku seperti apa
Bertahan?
Nyatanya memang hanya terus menggores banyak luka
Menyakitkan,
Iya, memang benar
Tapi, entah akan seperti apa jadinya bila terus membiarkan ini dihantam banyak
kepiluan.
Berhenti, mungkin harus menjadi akhir dari langkah ini
Karena jika aku pergi, kamu pun takkan mungkin mencari

Aku cukup sadar diri, aku bukan orang yang berarti


Meski terasa sulit, tetap harus ku jalani
Sakit? Lebih sakit jika terus memaksakan ego untuk memenuhi keinginan hati.

Anda mungkin juga menyukai