Bedah Behapal
Bedah Behapal
com
0
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Niat di awal pengennya bikin catatan bedah yang lengkap per stasenya…
kenyataannya, hingga minggu ke 9 nggak kebikin-bikin. Akhirnya bikin
seada-adanya aja, yang perlu-perlu aja buat jaga IGD. Itupun sebagian
memanfaatkan tenaga junior yang baru masuk… Mumpung jadi chief…
Mestinya isi di buku ini adalah kompetensi dan pengetahuan yang paling
minimal dimiliki dm bedah di luar kepala.
Jadi bila masih buka-buka buku catatan ini…..
ckk.. ckk… ckkk.. memalukan……
1
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
DAFTAR ISI
Nomor-nomor penting 3
Administrasi di IGD 4
Penanganan luka kontaminasi 6
Penanganan trauma thorax 7
Pemasangan WSD 8
Penanganan gigitan ular berbisa 10
Penanganan rabies 12
Hernia 13
Appendisitis 14
Alvarado score 15
Ileus 16
Hemoroid 18
Persiapan operasi bedah digestif 19
Protap dr Tjahyo 20
Luka bakar 22
Resusitasi jantung paru 27
Syok 29
Status orthopedi 32
Gawat darurat orthopaedi 33
Pembuatan diagnosis fraktur 33
Open fraktur 34
Kompartemen sindrom 35
Dislokasi 36
Persiapan operasi orthopedi 37
Metode reduksi 38
Penyembuhan fraktur 39
Cedera tulang belakang 40
Osteomyelitis 41
Tetanus 43
Pemasangan kateter 45
Sistostomi 47
Rectal toucher 49
Retensio urine 50
Cedera kepala 52
Protap penanganan cedera kepala 54
GCS 56
Membaca CT scan 58
Persiapan operasi bedah saraf 59
Standar therapy bedah saraf RSUD Ulin 61
Kegawatdaruratan bedah anak 62
2
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
NOMOR-NOMOR PENTING
Dokter bedah
Dr. Rubiyanto Sp. KBD 0811502163
Dr. Heru Prasetya Sp.BU 0811504272/ 7534272
Dr. Budianto T Sp. BO 08122022272 / 7462484/ 08125128628
Dr. Hery Poerwosusanto Sp. BA 0811518002 / 7463848
Dr. Dharma Putra M Sp.BP 08125133152 / 7515167
Dr. Ardik Lahdimawan Sp.BS 7480854
Dr. Tjahyo K.U. Sp.B 0811509906 /7565411
Dr. Deddy R Yulizar Sp. BU 0811306407
Dr. Hendra Sutapa Sp. BU 08123100826 / 9048385
Dr. Zairin Noor H Sp. OT K Spine 0811511130
Dr. Izaak Zoelkarnain A Sp.OT 08125050005
Dr. Andreas MH Siagian Sp.OT 08125131177
Residen Ortopedi 7518753
Residen Bedah Syaraf 6164904
Sekretaris
Mbak Ulfa 081349714912
Mbak Nurul 081351702781
Mbak Irma 081348342994/ 7702664
Mbak Iin 085959961808
3
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
ADMINISTRASI DI IGD
A. PASIEN MASUK
1. Suruh Keluarga Mendaftar di loket pendaftaran
2. Ambil status IGD isi lembaran depan dan belakang. Isi status lokalis
3. buat resep
4. catat ke buku aplusan
5. catat ke buku register
B. PASIEN PULANG
1. Buat BAKHP minta isian perawat serahkan ke keluarga
2. buat resep pulang bila ada
3. bila APS suruh tanda tangan di status dan buku aplusan
4. surat kontrol bila perlu
5. lengkapi status IGD. Catat jam keluar
6. lengkapi dan coret buku aplusan
4
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
D. PASIEN OPERASI
1. buat surat masuk ttd dr IGD
2. buat status DM
3. buat BAKHP ttd perawat
4. suruh keluarga serahkan:
a. BAKHP loket
b. Surat masuk TPO
5. Telp TPO, konfirmasi: nama, RMK, Ruangan.
6. Lengkapi status kuning
7. SIA-SIO
8. pastikan lab terprint
9. foto thorax radiologi IGD
10. EKG minta perawat IGD (>40 thn)
11. buat lembar konsul IPD (>40 th)
12. buat lembar konsul anestesi
13. minta dr IGD konsul IPD dan anestesi (kecuali jam kerja, konsul naik ke atas)
14. hubungi penata anestesi
15. pesan OK
16. buat resep operasi
17. buat resep trepanasi set (khusus BS) suruh tebus ke RS Siaga
18. Cukur (bila perlu)
19. hubungi asisten operator (khusus BS)
20. Cek kelengkapan resep
21. pastikan pasien puasa dan siap operasi
22. telpon OK, minta loper menjemput
5
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
6
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Gejala/Tanda:
Jejas pd dinding thorax
Hypotensi
Nyeri tekan, krepitasi
Empisema subcutan
Tekanan V. Jugularis meningkat
Percusi : redup / hypersonor
Auscultasi : vesicular menurun
Pengelolaan dasar :
1. Atasi ABC
2. Hilangkan nyeri.
3. Monitor KU pasien
4. Bila luka tusuk & pisau masih menancap, jangan dicabut.
5. Bila tensionpneumothorax DECOMPRESI dgn jarum suntik / Abocath.
6. Lakukan serial Thorax foto (setengah duduk)
7. Bila sucking chest wound, tutup dng plastik bersih & plester 3 sisi
Pneumothorak
Terdapat udara pada rongga interpleuralis
Closed Pneumothorak :
Dinding rongga dada terbuka, kmdn tertutup udara masuk rongga interpleura
Open Pneumothorak :
Terjadi hub langsung udara luar dgn cav pleura
Tension Pneumothorak :
Mekanisme ventil/klep, udara dpt masuk tp tdk dpt keluar
Hematothorak
Terdapatnya darah dalam rongga pleura
Ringan (mild) : s.d. 300 cc
Sedang (moderate) : 300 – 800 cc
Berat (massive) : lebih dari 800 cc darah yg terdapat pada cavum thorak.
Hematothorak masif
Dipasang WSD apabila produk drain 800 cc perdarahan inisial atau 200 cc/jam
Flail Chest
Bergeraknya satu segmen rongga dada berlawanan dengan gerakan nafas.
Et causa fraktur costae multipel (lebih dari 2 costa) dan segmental
Saat inspirasi : cekung
Saat ekspirasi : menonjol keluar
gerakan paradoksal, “Mediastinal Flutter” respirasi tak efektif kematian
DIAGNOSTIK SINGKAT
Keadaan mendadak pd thorak sering ditandai dengan SESAK NAFAS.
Suatu trauma tajam hematothorak disamping pneumothorak
Trauma tumpul dengan sesak nafas closed pneumothorak
Sesak hebat pada setiap penambahan nafas tension pneumothorak
7
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
PEMASANGAN WSD
Perlengkapan:
Bahan dan antiseptik :
1. Poviodone Iodone 10 %
2. Kasa steril
3. Sarung tangan steril
4. Duk lubang steril
Obat anestesi lokal :
1. Lidocain 1% 10 cc
2. Disposable 10 cc 1 buah
Alat-alat dan material :
1. Tangkai pisau + pisau No. 18
2. Klem bengkok 18 cm 1 buah
3. Klem bengkok 16 cm 1 buah
4. Needle Holder + jarum kulit
5. Pinset Chirurgis 2 buah
6. Gunting benang
7. Benang silk 2- 0,50 cm
8. NaCl 10% 1 kolf
9. Plester
10.NGT No. 18 (u/ slang WSD dewasa) 1 buah
11.NGT No. 14 (u/slang WSD anak)1 buah.
Posisi:
½ duduk sedikit miring ke arah sehat,
tangan sisi yang sakit diangkat di atas kepala.
Persiapan:
Botol WSD
1. Botol cairan NaCl 0,9% dibuatkan lubang memakai gunting (cukup dapat dilewati pangkal
NGT)
2. Isinya dibuang dan disisakan 200 cc
3. Masukkan Poviodone Iodone 10% 20 cc
4. Buatkan agar dapat digantung pada bed pasien
Slang WSD
Slang WSD diberi tanda dengan mengikatkan benang 3-5 cm dari lubang terakhir (tergantung tebal
tipisnya dinding toraks penderita)
Teknik:
1. Operator memakai sarung tangan
2. Tindakan a dan antiseptik daerah operasi, thoraks/dada bagian lateral dari linea axillaris anterior
ke arah posterior. Dari kranial ke kaudal/ mulai axilla sampai ke angulus kostarum
3. Observasi sela iga 6-7 linea axillaris media
4. Daerah operasi ditutup duk lubang
5. Lakukan infiltrasi anestesi daerah tersebut dengan radius + 3 cm
6. Insisi sejajar kosta 6 atau 7 sampai memotong fascia
7. Membuat saluran dengan klem menelusuri permukaan kosta sampai tepi atasnya, seterusnya
tusukan ujung klem tadi untuk menembus m. Interkostalis dan pleura
8
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
8. Setelah pleura tembus, klem dibuka untuk melebarkan lubang.
9. Klem dicabut, masukkan jari kelingking (untuk menilai apakah lubang tadi cukup besar agar
NGT dapat masuk) (Prosedur ini tidak dianjurkan pada bayi dan anak)
10. NGT ujungnya dipegang dengan klem bengkok kemudian dimasukkan melalui lubang tadi
hingga masuk rongga pleura
11. Klem dibuka slang WSD didorong sampai batas yang sudah diberi tanda (jangan ada lubang
slang WSD berada di luar rongga pleura)
12. Kemudian klem dicabut
13. Fiksasi slang WSD dengan menjahitkan benang yang diikatkan sebaai tanda tadi dengan kulit
sekaligus menjahit luka insisi.
14. Pada pneumothoraks, segera masukkan ujung slang ke dalam cairan botol WSD
15. Pada kasus hidro/hemato/pyo-thoraks, keluarkan dulu cairan tersebut sebanyak mungkin
(jangan lupa cairan yang dikeluarkan harus ditampung dan diukur) baru kemudian ujung
slang WSD dimasukkan ke dalam cairan botol WSD
16. Selanjutnya slang WSD difiksasi dengan botol WSD.
17. Sekitar luka dibersihkan, lukanya diberi salep antiseptik baru ditutup kasa steril selanjutnya
difiksasi dengan plester
18. WSD dikatakan patent bila undulasi +
9
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Lokal:
perdarahan di bekas gigitan. rasa sakit yang menyengat. ekhimosis, edem masif. vesikula, bulla
sampai gangren.
Sistemik:
lesu, berkeringat. haus, mual sampai muntah. kadang2 diare. rasa gatal dan bebas sekitar mulut dan
kulit kepala. febris, hipotensi.
Manifestasi hemorragis:
Klinis: hemoptisis dan perdarahan gusi. gross hematuria, hematemesis, melena, dan perdarahan
vagina.
Laboratoris: bleeding time & clothing time memanjang. kadar fibrinogen menurun.
Klasifikasi Parrish
DERAJAT 0
tidak terdapat keracunan.
bekas taring/gigi (+)
rasa sakit minimal
edema, eritem kurang 2,5 cm- 15 cm dalam 12 jam pertama.
gejala sistemik (-)
DERAJAT I
tanda keracunan minimal
bekas taring/gigi (+)
nyeri hebat
edema, eritem antara 2,5cm-15 cm dalam 12 jam pertama.
gejala sistemik belum jelas.
DERAJAT II
keracunan sedang
bekas taring (+)
nyeri hebat
edem, eritem antara 15–30 cm dalam 12 jam pertama
gejala sistemik (+)
DERAJAT III
Keracunan berat
Bekas taring (+)
Edem eritem lebih dari 30 cm dalam 12 jam pertama
Gejala sistemik hebat sampai syok
DERAJAT IV
Keracunan berat
Bekas taring (+)
Edem eritem lebih melewati ekstremitas yang terkena
Gejala sistemik hebat renal failure sampai koma
10
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Pertolongan Pertama
1. Menghambat dan menghalangi bisa ular masuk ke sistemik
2. menetralisir dengan anti bias ular (SABU)
3. mengatasi efek local dan sistemik
Tindakan Berupa
1. proximal gigitan dibalut dengan tekanan 60 mmHg
2. istirahat total bagian yang digigit
3. dinginkan lokasi gigitan dengan suhu 15°C
4. mencegah nyeri dan shock
Tindakan Pengobatan
1. kalau dapat identifikasi jenis ular
2. insisi Full Thickness sepanjang 5-7 cm sebanyak 2-3 buah melalui bekas gigitan. Lakukan
pengisapan secara mekanik. Hati-hati jenis bisa ular hematotoksin (KI)
3. pemberian SABU
4. pemberian KST
5. analgetik, sedative, transqulizer
6. fasiotomi bila ada kompartemen sindrom
7. resusitasi pernafasan
8. neostigmin sulfat 50–100 Ugt tiap 30 min sampai 5 kali pemberian kemudian tap off
9. pasang infuse
10. anti koagulan
11. hemodialisis bila terjadi gagal ginjal
12. transfuse
13. antibiotic
14. ATS dan toksoid
Menurut Parrish:
derajat 0 tidak diberikan derajat I 10 cc
derajat II 30–40 cc derajat III– IV >50cc
11
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
PENANGANAN RABIES
DOSIS
VAKSINASI ANAK DEWASA WAKTU PEMBERIAN
4 x pemberian , hari ke-0, 2x
Dasar pemberian sekaligus (deltoid
(VERORAB) 0.5 ml 0.5 ml kanan&kiri), hari ke 7 dan 21
12
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
HERNIA
1. Adanya riwayat benjolan dapat hilang timbul pada posisi berdiri dan berbaring (reponibilis)
2. Benjolan tidak dapat masuk ruang disertai gejala obstruksi = Inkarserata
3. Bila ada gejala gangguan vaskularisasi = Strangulata
1. Ziemen test : Penderita dalam keadaan berdiri atau telentang bila kantong hernia berisi.
Kita masukkan dalam cavum peritonei , memeriksa bagian kanan dengan tangan kanan dan
sebaliknya
Dengan jari 2 tangan pemeriksa diletakkan diatas annulus internus (1,5 cm diatas
pertengahan SIAS-TV-tuberculum pubicum)
Dengan jari 3 diletakkan di atas annulus axternus dan
Dengan jari 4 pada fossa ovalis
Bilamana ada dorongan pada :
Jari 2 : H.I.L, Jari 3: H.I.M, Jari 4: Hernia femoralis
2. Finger test : Dengan menggunakan jari telunjuk atau kelingking scrotum di invaginasi
menyelusuri annulus externus sampai dapat mencapai canalis inguinalis kemudian
penderita disuruh mengejan atau batuk
- Bilamana ada dorongan atau tekanan pada ujung jari maka penderita tersebut didapatkan
H.I.L
- Bilamana dorongan atau tekanan timbul dari sisi lateral jari → H.I.M
3. Thumb tests : Posisi penderita tidur terlentang atau berdiri setelah benjolan dimasukkan ke
dalam rongga perut
- Ibu jari kita tekan kan pada annulus internus penderita, disuruh mengejan atau meniup
dengan hidung dan mulut tertutup.
- Bila benjolan keluar pada waktu mengejan → H.I.M
- Bila tak keluar → H.I.L
13
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
APPENDISITIS
Klasifikasi :
1. Appendisitis akut (kurang dari 3 hari)
2. Appendikular infiltrat ( lebih dari 3 hari)
3. Appendisitis dengan komplikasi
-Appendiks gangrenosa
-Appendik perforata : Peritonitis lokal
Perotinitis umum
-Appendikular abses.
4. Appendisitis kronis.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Tak tampak kelainan, kadang tampak gerakan perut kanan bawah tertinggal pada saat
bernafas
Palpasi
- Nyeri tekan pada titik Mc.Bourney yang jika dibandingkan dengan regio abdomen lain
dirasakan lebih nyata
- Kadang didapatkan rigiditas pada dinding abdomen
- Sering didapatkan defans muskuler
Perkusi
Rasa sakit yang sama seperti pada penekanan
Auskultasi
Bising usus (+) kecuali perforasi bising usus melemah sampai menghilang
RT
Menekan/merangsang peritoneum bagian dorsal (pada daerah jam 9-11 jika ujung apendis
terletak di daerah pelvinal)
Pemeriksaan Penunjang :
Leukositosis
Foto polos abdomen tidak banyak membantu kecuali untuk menyingkirkan adanya batu traktus
urinarius kanan
14
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
ALVARADO SCORE
Nyeri perut :1
Mual muntah :1
Demam :1
Nyeri tekan :2
Nyeri lepas :1
Anoreksia :1
Shift to the left :1
Leukositosis :2
Interpretasi
1-4 : bukan
5-6 : ragu (observasi 6 jam tanpa analgetik)
7-8 : appendisitis
>8 : appendisitis: cito operasi
15
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
ILEUS
Sindrom ileus
Muntah-muntah
Meteorismus (kembung)
Tidak bisa defekasi dan flatus
1. Ileus dinamik
- Dilatasi segmen proksimal, otot-otot memanjang
- Hiperperistaltik
- Subjektif : dirasakan sebagai kolik
- Bising usus meninggi, setidaknya mengeras
- Rectal toucer ampula kosong/kolaps
- Tampak gambaran gerakan usus yang menaikkan dinding abdomen dikenal sebagai
kejang usus (+) Dump Stay fung
2. Ileus paralitik
- Dilatasi usus sampai ke distal
- Perasaan kolik tidak ada
- Bising usus melemah sampai menghilang
- Perutnya tenang, kelihatan membuncit
- Rectal toucer ampula menggembung karena terisi udara
Gambaran foto
1. Ileus dinamik
- Air-fluid level batas antara udara dan cairan
- Dinding usus melebar di bagian proksimal
- Peritoneal pet menipis
- Gambaran Herring’s bone (+)
2. Ileus paralitik
- Udara ada sampai ke rektum
- Dinding usus melebar sampai ke dinding distal
- Gambaran Herring’s bone (-)
Penyebab
1. Ileus obstruktif
a. Obstruksi fungsional
Misal : Hirschprung’s disease
b. Obstruksi mekanis
1) Obstruksi strangulasi
Obstruksi usus yang disertai obstruksi sirkulasi sejak awal/permulaan, bersamaan dengan
obstruksinya, misal : Volvulus, Invaginasi, Hernia inkarserata.
Mendahului obstruksinya, misal (Trombosis mesenterika)
2) Obstruksi biasa
16
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Gangguan sirkulasi bersifat sekunder, gangguan timbul kemudian
Didapatkan pada : Bollus ascaris, Hematom intramural dinding usus, Atresia usus, Tekanan
dari luar (obstruksi ekstrinsik), mis: tumor-tumor kandung kemih, Sumbatan dari dalam
(obstruksi intrinsik), mis: keganasan saluran cerna
2. Ileus paralitik
a. Peradangan, misalnya peritonitis
b. Obat-obatan
c. Hipokalemia, misalnya pada orang yang muntah-muntah hebat
d. Hiperkalsemia, misalnya pada penderita hiperparatiroid
e. Uremia
f. Ileus dinamik yang berlanjut
Obstruksi tinggi
- Dimulai dari jejunum ke proksimal
- Muntah lebih cepat terjadi
- Perut tidak begitu distensi
Obstruksi rendah
- Dimulai dari ileum ke distal
- Muntah lebih lambat terjadi
- Perut sangat distensi
17
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
HEMOROID
Gejala:
- darah di anus
- prolaps
- perasaan tak nyaman di anus
- pengeluaran lendir
- anemia sekunder
18
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
RESEP OPERASI
HERNIA APP LAPAROTOMI
RL V V X
NaCl V V X
Surflo No. 18 I I I
Bloodset I I II
DC 16 (dws) I
10/12 (Anak) I
Urine Bag I
Spuit 10 cc II
5 cc II
3 cc II
Ceftriaxone I
Metronidazole I
Antrain I
Ulcumet I (R/ luar)
Aquadest 25 cc I
Hypafix I (R/ luar)
NGT 18 I
NGT 16 II
WIDA HES I
Spongstan II (R/ luar)
Darah 4 kolf
Pronalges I
PROTAP BENANG
App/Hernia
Polysorb 2-0 tapp II
Polysorb 3-0 tapp II
Surgipro 3-0 cutting II
Surgipro 2-0 cutting II
Polysorb I tapp I
Biosin 4-0 tapp I
Laparotomi Eksplorasi
R/ Polysorb I taper II
Polysorb 2-0 taper II
Polysorb 3-0 taper II
Surgipro 2-0 cutting III
Surgipro 3-0 cutting II
Biosyn 3-0 ` I
Biosin 4-0 I
Polisorb 4-0 taper I
19
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
PROTAP DR TJAHYO
Pemeriksaan Penunjang
BNO 3 Posisi (ileus, peritonitis)
USG Abdomen (ileus, peritonitis, appendisitis, massa)
Darah lengkap
Urinalisis
20
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
TERAPI TRAUMA TEMBUS ABDOMEN
1. IVFD RL 40 tetes/menit
2. Taxegram 1 gr/hari atau Ampicillin 2 gr/hr
3. Explorasi tembus/tidak (kecuali abdomen post op tidak boleh)
4. Pasang DC urin inisial, berapa cc?
5. Cek Hb serial
6. Cross check darah
7. RT: Nilai darah di rektum
Nilai floating prostat
8. Cito Operasi trauma tembus abdomen:
Prolaps
Isi GIT/makanan/feses keluar
Bau feses
Hb serial menurun
9. Metronidazol 3x500 mg
Catatan:
- Pasien appendiktomi tidak perlu pasang NGT DC
- Pasien <30 tahun tidak perlu periksa ureum, kretainin, SGOT,SGPT
- Pasien ileus dan peritonitis
- NGT, DC infus 2 jalur
- Rehidrasi cairan 2 L s/d urine >1 cc/kgBB/jam
- Pasien dengan trauma abdomen tembusNGT pasang
21
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
LUKA BAKAR
22
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Pembagian luka bakar:
Luka Bakar Berat (kritis)
1. LB derajat II lebih 25 %.
2. LB derajat III pada muka, tangan, dan kaki atau lebih dari 10 % di bagian tubuh yang lain.
3. LB yang disertai trauma jalan nafas, trauma luas jaringan lunak dan fraktur.
4. LB akibat listrik.
Luka Bakar Sedang
1. LB derajat II 15-25 %.
2. LB derajat III < 10 % kecuali lengan, muka, dan kaki.
Luka Bakar Ringan
1. LB derajat II < 15 %.
2. LB derajat III < 2 %
Penanganan :
Bila tanpa penyulit :
- Luka bakar derajat I :
tanpa obat 7 hari
- Luka bakar derajat II dangkal :
14 hari
- Luka bakar derajat II dalam, derajat III :
harus tandur kulit 21-30 hari
Penyulit :
- Infeksi : kultur dan tes resistensi
- Sepsis : kuman 105/gram jaringan
Penanganan :
1. Pertolongan Pertama
- Lakukan :
Jauhkan dari sumber trauma
Siram dengan cairan dingin
Tutup luka dengan kain bersih
Beri analgetik
Bebaskan jalan napas
Cegah infeksi
Bula jangan dipecahkan
23
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Beri antitetanus
Cegah syok
- Luka bakar luas syok
- Luka bakar derajat II/III 40 % 4 jam kemudian syok
- Luka bakar derajat II/III luas :
Fungsi usus terganggu diberi minum kembung sulit bernapas
That’s why jangan diberi minum !!!
- Luka bakar derajat II/III < 30 % :
Boleh minum
Beri elektrolit
- Infus NaCl 0,9 % atau RL
2. Indikasi Rawat
- Luka bakar derajat II > 15 %
- Luka bakar mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia, perineum, dan kulit yang
menutupi persendian
- Luka bakar derajat III > 2 %
- Ada komplikasi lain
- Luka bakar derajat II > 10 % pada usia < 10 tahun dan > 50 tahun
- Luka bakar listrik, petir, bahan kimia
- Luka bakar akibat inhalasi panas
3. Tindakan
a. Pastikan airway/ventilasi baik
b. Pasang infus resusitasi cairan
c. Pasang kateter monitor diuresis (perjam)
d. Ukur T.N.R.S. kesadaran
e. Beri ATS/toxoid
f. Beri analgetik
g. Lakukan perawatan luka
h. Beri ATB
i. Pasang NGT
j. Luka kotor : - bersihkan luka
- lakukan debridement
- cuci dengan NaCl / savlon /
deterjen
- escharectomy
k. Luka bersih : - silver sulfa diazin (SSD)
- garamycin zalf
- sofratul
- betadin encer
- obat merah
PERAWATAN LUKA
- Derajat Satu Þ -
- Derajat Dua Þ Cuci NaCl + Savlon
500 cc 5 cc
Sofratul Kassa Steril (Biarkan Satu Minggu)
- Derajat Tiga Þ
Cuci NaCl 500 cc + Savlon 5 cc
Debridement tiap hari
Dermazin® / Burnazin® (Silver Sulfadiazin) tiap hari
K/P Escharectomy + Skin Graft
25
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
26
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
AIRWAY
1. Menilai jalan nafas
Look:
o Gerak dada & perut
o Tanda distres nafas
o Warna mukosa, kulit
o Kesadaran
Listen Gerak udara nafas dengan telinga
Feel Gerak udara nafas dengan pipi
Penyebab sumbatan jalan nafas
Paling sering : dasar lidah, palatum mole, darah, benda asing, spasme laring.
Penyebab lain : spasme bronkus, sembab mukosa, sekret, aspirasi.
BREATHING
o berikan 2 nafas yang berhasil dada terangkat @ 500-600 ml (maksimal 1000 ml)
o beri sela ekshalasi
o beri oksigen 100% lebih dini
27
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
CIRCULATION
o Lakukan raba nadi carotis
o 30 pijat - 2 nafas
Jika trachea sudah intubasi
o tak usah sinkronisasi
o pijat 100x/ menit + nafas 12 / menit
DEFIBRILLATION
o DC shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit)
o 360 Joules
Jika defibrillation diberikan sebelum 5 menit,
> 50% kemungkinan jantung berdenyut kembali
RJP berhasil
• Lanjutkan oksigenasi, kalau perlu nafas buatan
• Hipotensi diatasi dengan inotropik dan obat vaso-aktif (adrenalin, dopamin, dobutamin,
ephedrin)
• Tetap di infus untuk jalan obat cepat
• Terapi aritmia
• Koreksi elektrolit, cairan dsb
• Awasi di ICU
• awas: cardiac arrest sering terulang lagi
28
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
SYOK
SEDANG Penurunan perfusi sentral pada organ Haus. Hipotensi supinasi, takikardi,
(kehilangan darah yang bertoleransi hanya terhadap oliguria, anuria.
20-40%) iskemia singkat (hati, usus, ginjal)
BERAT Penurunan perfusi jantung dan otak Agitasi, konfusio, napas cepat dan
(kehilangan darah dalam.
>40%)
Penanganan
A. Syok Hipovolemik
Ditujukan pd pemenuhan kembali Volume Intravaskuler dengan cairan.
Baringkan telentang, tungkai diangkat 30 derajat /SHOCK POSITION
O2 5-10 L/menit masker
Pasang IV kateter nomor besar pada v. savena magna/ basilika/femoralis/sentral
Cairan parenteral :
- kristaloid : RL, NaCl
- koloid : plasma ekspander, albumin
- darah
B. Syok Kardiogenik
Ditujukan u/ memperkuat kontraksi otot jantung yaitu dengan obat inotropik positif
1. Analisa gas darah O2 5-10 L/menit, bila terjadi hiperkapni/asidosis lakukan intubasi ET
2. Telentang dengan kaki ditinggikan (bila Sistolik <70mmHg). Duduk bila tensi normal dan
edema paru berat.
3. Hipotensi berat (S<70mmHg), edema paru (-), infus kristaloid NaCl/RL. Bila edema paru
D5% jangan diberikan.
4. Sampel darah (Hb, Ht, elektrolit, enzim jantung)
5. EKG 12 lead
6. Kateter urin (cek tiap jam)
7. Pengobatan non-miokardial :
- Asidosis .pH<7,1 BIC.NAT 0,5-1meq/kgBB iv dalam 5-10 menit
- Aritmia kardioversi, SA
- Hipovolemia infus bertahap 50-100mL dalam 5-10 menit, amati ada/tidaknya
perbaikan/perburukan
- Tamponade kardiosentesis
8. Bila respon terhadap cairan (-) à Dopamin 4-5ug/kgBB/menit
9. Pindah ICU perbaikan edema paru, terapi lanjutan, pengawasan ketat
C. Syok Distributive
® Permasalahannya : Tjd pengumpulan Ci intravaskuler pd pembuluh darah tepi sehingga yg
masuk ke jantung kurang akibatnya curah jantung ¯
® Pengobatan ditujukan pd pembuluh darah tepi u/ dikonstriksikan dengan obat2an vasoaktif
30
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
D. Syok Obstructive
® Pengobatan ditujukan u/ menghilangkan pembuntuan.
Co/ Pericardiocentese pd Tamponade jantung, Menghilangkan tension Pneumothorak dengan
cara Open pneumothorak.
31
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
STATUS ORTHOPEDI
Primary Survey:
A : clear?
B : RR:
C : TD: N:
D : GCS:
STATUS GENERALIS
(seperti biasa)
32
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
1. Open fraktur
2. Dislokasi
3. Compartemen sindrom
4. Infeksi (ganggrenasi)
5. Fat emboli
1. Open / Close
2. Nama tulang
3. Sebelah mana (kanan/kiri)
4. Bagian tulang sebelah mana (1/3 medial, anterior, dll...)
5. Jenis (comminited, dll...)
6. Displaced / undisplaced
7. Grade (I, II, III A, B, C)
33
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Grade I Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunak
minimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik.
Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas,
bentuk patahan simpel.
Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas,
kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.
IIIA. Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi
patahan tulang waktu dilakukan perbaikan.
III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft
tissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs)
III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang
hebat
Pembersihan luka
Luka kotor, bekuan darah dan material benda asing harsu dibuang dan dicuci dengan air steril,
dan lebih ideal dengan garam fisiologis.
Debridemen/pembuangan jaringan avital
a. Membuang benda asing
b. Membuang jaringan avital
Tujuan debridemen :
a. Mengurangi derajat terkontaminasi
b. Menciptakan luka yang bersih
Reposisi dan stabilisasi tulang
Reposisi dilakukan secara anatomis dan optimal untuk menghilangkan terjadinya dead space
dan penekanan tulang pada kulit, sehingga penutupan luka tidak menjadi trgang.
Fiksasi/stabilisasi dilakukan setelah reposisi untuk mempertahankan kedudukan patahan
tulang.
Penutupan luka
- Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 1 dapat dilakukan dengan penutupan secara
primer
- Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 2 dan 3 sebaiknya dibiarkan terbuka dan
memerlukan debridemen ulang bila ada tanda-tanda infeksi.
Pemberian antibiotika
- Pemberian antibiotiotika pada patah tulang bukanlah tindakan profilaksis, tapi merupakan
tindakan terapeutik
- Cephalosorin merupakan broad spectrum yang diberikan secara parenteral, penambahan
dengan aminoglikosida diindikasikan bila luka hebat (patah tulang tipe 3)
Pencegahan tetanus
34
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
KOMPARTEMEN SINDROM
kondisi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan kompartemen osteofasial yang tertutup
mengganggu sirkulasi dan fungsi jaringan menekan pembuluh darah dan saraf tepi
Perfusi kurang, serat saraf rusak iskemia nekrosis otot.
Dapat terjadi di ekstremitas atas, ekstremitas bawah, tangan, kaki, mata, dan abdomen.
Penyebab:
1. Penurunan volume kompartemen :
- Penutupan defek fascia yang ketat
- Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas
- Casts, dressing atau splint
- Pakaian militer antishock
- Kompresi eksternal dalam waktu lama pada anggota tubuh Posisi litotomi yang lama
2. Peningkatan tekanan struktur kompartemen:
- Pendarahan atau pembentukan hematoma akibat trauma vaskuler atau koagulopati
- Peningkatan permeabilitas kapiler
- Trauma akibat fraktur atau kerusakan jaringan
- Penggunaan otot berlebihan akibat olahraga intensif, kejang, tetanus, eklampsi
- Luka bakar
- Operasi ortopaedi
- Gigitan ular
- Penurunan osmolaritas plasma akibat sindrom nefrotik
- Injeksi obat intraarteri
- Hipertrofi otot
Terapi
1. Terapi Medikal/non operatif
- Menempatkan kaki setinggi jantung.
- gips harus di buka dan pembalut kontriksi dilepas.
- gigitan ular berbisa, beri anti racun sindroma kompartemen berkurang.
- koreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah
- Hidrasi intravena
- Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik + manitol dapat mengurangi tekanan
kompartemen.
2. Terapi pembedahan / operatif (apabila tekanan intrakompartemen > 30 mmHg)
fasciotomi
35
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
DISLOKASI
Sendi bengkak dalam posisi semi flexi dan olecranon teraba di bagian posterior
36
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
RESEP BENANG
RUPTUR TENDON & ARTERI → prolene 4,0 ; 6,0 ; cutting No. I
JAHIT OTOT → polisorb 2.0 round
JAHIT KULIT → surgipro 2.0 cutting, surgipro 3.0 cutting (untuk tangan dan kaki)
RESEP DEBRIDEMENT
DALAM → POLISORB 2,0 TAPER No. III
POLISORB 1,0 TAPER No. I
LUAR
Surgipro 2,0 ; 4,0 ; 6,0 No. II
Soft bandage dan elastic bandage 6” No. I
Gipsa 6” No. VI
NaCl 0,9% No. VI
Sufratule No. II
UNTUK ANAK → upper 2.0 No. I
Lomer 2.0 No. I
PERSIAPAN AMPUTASI
Kantong plastic subkutan extrimitas yang diamputasi
Elastic bandage / FM crepe 4” atau 6”
Benang jahit
OTOT → PLAIN CUT GUT 3,0 No. I
FASCIA → POLISORB 2,0 No. I
KULIT → MONOSORB 3,0 No. I - II
Antibiotic dan analgetik
HYPOBACH (netilmisin sulfat) 2 X 100 mg
DOLSIC (tramadol 50 mg) 3 X 1 amp
37
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
METODE REDUKSI
Skeletal traksi dengan kawat K (Kirschner) –wire dan pin Steinmann dimasukkan ke dalam tulang
dan traksi dengan berat beban bantuan bidai Thomas dan bidai brown Bohler. Tempat memasukkan
pin pada bagian proksimal tibia di bawah tuberositas tibia, bagian distal tibia, trokanter mayor,
bagian distal femur pada kondilus femur, prosesus olekranon, distal metacarpal
Indikasi Skeletal Traksi
Beban > 5 kg
Traksi pada anak-anak yang lebih besar
Fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif
Fraktur-fraktur tertentu daerah sendi
Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat
dilakukan
Traksi langsung yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan
terapi definitif
REDUKSI TERBUKA
Indikasi ORIF:
- fraktur intra artikuler
- reduksi tertutup yang mengalami kegagalan
- bila terdapat interposisi jaringan di antara kedua fragmen
- bila diperlukan fiksasi rigid
- fraktur dislokasi yang tidak dapat direduksi secara baik dengan reduksi
- fraktur terbuka grade 1
- fraktur multiple
- eksisi fragmen kecil
- fraktur avulse
38
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Proses penyembuhan:
1. fase hematom
2. fase proliferasi sel
3. fase kalus
4. fase konsolidasi
5. fase remodeling
39
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
FRANKEL GRADING
Penatalaksanaan:
1. Pertolongan pertama
- sadar/tidak?
- Minimalisir gerakan tak perlu
- Perhatikan airway
- Awasi tanda vital
- Kemungkinan perdarahan interna?
- Cairan/ obat analgetik segera
- Setiap pergeseran penderita harus teap lurus
2. pemeriksaan klinik secara teliti
3. Pengelolaan fraktur
- resusitasi
- pertahankan cairan dan nutrisi
- perawatan kandung kemih dan usus
- cegah dekubitus
- cegah kontraktur
- servikal traksi tulang kepala, pasang kolar servikal selama 5 minggu brace
servikal/plaster minerva 6 minggu
- torakolumbal konservaif dengan reduksi postural
- operatif bila indikasi
4. Pengelolaan penderita dengan paralisis
5. rehabilitasi paraplegi
40
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Gambaran Klinis
- Tergantung stadium patogenesis penyakit.
- Dapat ditemukan infeksi bakterial kulit dan saluran nafas.
- Gejala umum:
- Panas tinggi.
- Malaise.
- Nafsu makan berkurang.
- Gejala Lokal:
- Nyeri tekan.
- Gangguan pergerakan sendi
- Laboratorium.
- Darah : Sel darah putih > 30.000.
LED é.
Titer antibodi anti stapilokokus.
Kultur (50 %) sentivitas antibiotik.
- Feses : Kultur curiga infeksi bakteri salmonella.
41
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
OSTEOMYELITIS KRONIS
Gambaran Klinis:
- Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.
- Cairan keluar dari luka / sinus
Radiologis.
Foto polos : - Tanda-tanda porosis.
- Sklerosis tulang.
- Penebalan periosteum.
- Elevasi periosteum.
- Squester
Terapi
1. Antibiotik : - Mencegah penyebaran infeksi.
- Mengontrol eksaserbasi akut.
2. Operatif : - Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik.
- Drainage.
- Dekompresi
42
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
TETANUS
Gambaran Klinis
- gejala awal nyeri pada tempat masuknya organisme kekakuan otot sekitar
- kenaikan tonus klonus spasme tenanik
- epistotonus, trismus, rhisus sardonikus
- disfagia dan iritabilitas
Komplikasi
- obstruksi jalan nafas
- retensio urine
- konstipasi
- respiratory arrest
- cardiac failure
Grade I :
- inkubasi > 14 hari
- trismus ± setelah 6 hari
Grade II :
- inkubasi 10-14 hari
- gejala timbul 3-6 hari → moderat trismus, moderat disfagia, rigidity dan spasme
Grade III :
- inkubasi < 10 hari
- symptom timbul 3 hari
- prognosa buruk
TERAPI:
- perawaan luka (eksplorasi, pembersihan, debridement)
- diet TKTP
- isolasi
- O2, pernafasan buatan/ trakeostomi
- IVFD RL + drip neurobat 2 ampul (pagi sore)
- Inj Starxon/ Ceftriaxon 2x1 g
- Inj Gastridin/Ranitidin 3x1 amp
- Inj Revolan/ Piracetam 3x1 g
- Inj Invomit 3x1 amp
- ATS 100.000 IU i.m selama 5 hari Per hari 20.000 IU (14 ampul)
atau tetagam 3000 IU 12 ampul (now)
- Antrain 1x1 ampul
- Hipobach/ gentamicin 2 x 300 mg/ iv
- Infus Trichodazol 3 x 500 mg
- Kejang valium 1 ampul / iv
- Maintenance valium 4 ampul drip dalam RL
43
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Indikasi:
1. Luka lebih dari 1 cm
2. luka tembak
3. frost bite
4. luka bakar
5. luka kontaminasi
6. luka yang sudah lebih dari 6 jam belum tertangani
7. crush injury
8. terdapat jaingan nekrotik
9. luka dengan tepi ireguler
Pemberian:
ATS 1500 IU skin test dulu
Tetagam tanpa skin test
44
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
PEMASANGAN KATETER
Indikasi
1. retensi urin
2. monitoring produksi urine
3. drenase pada neurogenic bladder
4. pengambilan sample urine
Kontra indikasi
1. indikasi akut pada uretra atau prostate
2. rupture uretra akibat trauma
Perlengkapan
1. kateter folley no.16-no.18 dewasa
2. kateter folley no.8-no.12 anak
3. duk lubang
4. kasa steril
5. plester
6. cream antibiotic
7. pinset anatomis 1 buah
8. urinal bag 1 buah
9. lubricant/ jelly
10. povidone iodine solution
11. disposable spuit 10 cc
12. aquabidest 5 cc
13. sarung tangan
14. pada katerisasi sulit perlu tambahan (khusus): mandryn, busi uretra, klem bengkok
Posisi
laki-laki : telentang
wanita : telentang “ frog leg”
Tehnik pemasangan
Persiapan :
1. pasang sarung tangan
2. tindakan a & antiseptic daerah genitalia eksterna
3. tutup dengan duk lubang
4. isi disposable dengan aquabidest :
5 cc untuk folley no.16-no.18
3 cc untuk folley no.8-no.12
5. hubungkan kateter dengan urinal bag
6. oleskan pelumas pada + 1/3 ujung kateter
7. pegang kateter sedemikian rupa dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain :
Pada laki-laki :
1. memegang penis bagian dorsal distal gland penis
2. diposisikan untuk tegak agar meatus uretra nampak jelas
3. masukkan ujung kateter melalui meatus
4. perlahan-lahan didorong hingga kateter masuk maksimal (sampai pangkal)
5. dorongan secara konstan dan gentle
6. isi balon kateter (sesuai kapasitas kateter)
45
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
7. perlahan-lahan kateter ditarik hingga balon sampai pada dinding leher buli-buli/ bladder neck
8. olesi cream antibiotic daerah meatus
9. kateter difiksasi dengan plester pada daerah SIAS
Pada Wanita:
1. Eksposure meatus urethrae
2. Membuka labia dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
3. Masukkan kateter melalui meatus eksternus + 10 cc ke dalam buli-buli.
4. Isi balon kateter (sesuai kapasitas kateter)
5. Kateter ditarik perlahan-lahan hingga balon sampai dinding leher buli-buli/bladder neck.
6. Olesi cream AB di daerah meatus
7. Fiksasi kateter dengan plester pada bagian medial
46
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
SISTOSTOMI
Indikasi
1. Retensi urine dimana kateter gagal dipasang
2. Diversi urine karena ruptur urethra akibat trauma dan infeksi pada prostat atau urethra
Perlengkapan
- Bahan a dan antiseptik
1. Poliodone iodone 10%
2. Sarung tangan
3. Duk lubang
4. Kasa steril
- Obat anestesi
1. Lidocaine 1% 1 cc
2. Disposable 10 cc 1 buah
- Peralatan Sistostomi
1. Tangkai pisau + pisau No 10 dan No. 11
2. Pinset chirurgis 2 buah
3. Klem hemostalik 4 buah
4. Hak 1 pasang
5. Gunting diseksi 1 buah
6. Gunting benang 1 buah
7. Needle Holder 1 buah
8. Jarum tapper dan cutting masing-2 1 buah
- Lain-lain
1. Benang jahit : Chronik 2 – 0,50 cm
Silk 2 – 0,30 cm
2. Folley kateter : No 18 – 20 (untuk dewasa)
No 14 – 16 (untuk anak)
3. Cream antibiotik
4. Plester
5. Aquabidest
6. Alat cukur
Pelaksanaan:
1. Rambut pubes dicukur.
2. Tindakan a dan antiseptik daerah simfisis- pusat.
3. Infiltrasi anestesi lokal 4 cm diatas pubis pada linea mediana ke distal, proximal dan lateral 3
cm.
4. Sayatan pada linea mediana sepanjang 4 cm sampai fascia.
5. Kalau ada perdarahan, lakukan tindakan hemostatik.
6. Fascia dibelah secara tajam.
7. m. Rektus kanan dan kiri dibelah secara tumpul.
8. Medan operasi di exposure dengan hak dari sisi kanan dan kiri.
9. Prevesical fal disisihkan secara tumpul ke proximal.
10. Buli-buli dikenali (banyak vascularisasi).
11. Dibuatkan penggantung/ tegel pada 2 tempat.
12. Buli-buli ditembus dengan pisau No.11
47
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
13. Folley kateter ujungnya dipegang dengan klem kemudian dimasukkan ke dalam buli-buli dan
klem ditarik keluar.
14. Balon diisi dengan 5 cc aquadest
15. Perdarahan dikontrol.
16. Fascia dijahit dengan chromic 2-0
17. Kulit dijahit dengan silk 2-0
18. Pangkal kateter dihubungkan dengan urinal bag.
19. Luka operasi dibersihkan, diolesi cream antibiotik kemudian ditutup kasa steril selanjutnya
difiksasi dengan plester.
MINI SISTOSTOMI
Indikasi:
1. Retensio urine akut yang gagal dipasang kateter.
2. Diversi urine temporer (sementara).
Persiapan:
Bahan a dan antiseptik:
1. Kasa steril
2. Poviodone iodone 1 %
3. Cream antibiotik
4. Duk lubang steril
Perlengkapan:
1. Surflo No.14
2. Blood set/ infuse set 1 buah
3. Sarung tangan steril
4. Plester
Tehnik:
1. Posisi telentang.
2. Operator pasang sarung tangan.
3. Tindakan a dan antiseptik daerah suprasimfisis.
4. Daerah steril di tutup duk lubang.
5. Orientasi tempat tusukan +3 cm tepi atas simfisis pada garis tengah (linea madiana).
6. Tusukkan surflo pada tempat tersebut dengan sudut 60 o terhadap dinding abdomen ke arah
simfisis.
7. Tusukan diteruskan sampai menembus buli-buli.
8. Ujung surflo berada intra buli-buli bila terdapat aliran urine pada tube/ cannula.
9. Mandryn dilepas dan surflo didorong sampai pangkal.
10. Hubungkan Blood set/infuse set dengan surflo.
11. Ujung yang bebas dimasukkan ke dalam kanung penampungan
12. Olesi cream antibiotik sekitar pangkal surflo kemudian ditutup kasa steril dan difiksasi pakai
plester.
48
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
RECTAL TOUCHER
49
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
RETENSIO URINE
ANAMNESIS
Tidak bisa kencing
Hematuria ??
Urin menetes
Nyeri perut bawah/ada benjolan
PEMERIKSAAN FISIK
Massa suprasimfisis dengan balotemen (+)
Nyeri dan rasa ingin kencing bila ditekan
Perkusi : redup
PENYEBAB
1. BPH
Usia > 50 tahun
Kronis : ada riwayat prostatismus
Gejala Prostatismus :
Kencing tidak tuntas
Kencing menetes
Sering kencing malam
Keluarnya urin tidak langsung
Mengedan
RT : prostat membesar
2. Striktur uretra
Usia dewasa muda
Riwayat :
- Trauma uretra
- Instrumentasi uretra
- Uretritis
- Pass of stone
- Pancaran sebelumnya kecil, jauh (penurunan kaliber (kemampuan, mutu) pancaran)
Pemeriksaan fisik : normal/teraba jaringan fibrotik pada daerah uretra anterior
Uretrografi : penyempitan uretra (+)
3. Batu ureter
Usia sembarang, biasanya dewasa muda
Riwayat : - Nyeri pinggang
- Keluar batu
- Disuria
- Hematuria
Mendadak
Bisa teraba batu pada uretra anterior (batunya kecil, saat kencing turun ke uretra lalu
menyumbat uretra)
BNO : bisa tampak batu
4. Bekuan darah
50
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Riwayat hematuria mendadak retensi
5. Meatal stenosis
Terjadi pada semua usia, namun jarang pada anak-anak
Kronik
6. Neurogenik
Riwayat: DM, Trauma vertebra, Stroke, Postpartum
7. Ruptur uretra
Riwayat trauma
Klinis : ada jejas/hematom di daerah perineum dan skrotum
Bloody discharge
RT : floating prostate
RETENSI URIN
lakukan sistostomi
51
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
CEDERA KEPALA
PENURUNAN DEFISIT
JENIS CEDERA KEPALA GCS KESADARAN AMNESIA NEURO-
LOGIK
Simple/Minimal Head Injury 15 (-) (-) (-)
Cedera Kepala Ringan (CKR) 13-15 (+) < 10’ (+) (-)
Cedera Kepala Sedang (CKS) 9-12 (+) 10’-6 jam (+) (+)
Cedera Kepala Berat (CKB) <8 (+) > 6 jam (+) (+)
2. Fokal :
a. EDH (berhubungan dengan benturan fokal)
Mungkin dapat dijumpai cedera kepala luar.
Bervariasi : sadar, kehilangan kesadaran singkat, kehilangan kesadaran yang
berkepanjangan.
20-50 % mengalami lucid interval.
Pemeriksaan tanda-tanda lateralisasi.
CT Scan: Hematom memiliki bentuk bikonveks. Ini terjadi karena ekspansi hematom
terbatas. Tepi menunjukkan batas yang tegas. Terdapat sedikit pergeseran struktur mediana.
53
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Operasi
Treatment rawat jalan:
-
Terapi peroral sesuai standar
terapi Bedah Saraf
54
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Indikasi CT-scan:
1. GCS 3-14
2. GCS 15 dengan:
-
Nyeri kepala sedang-berat
-
Muntah-muntah
-
Amnesia
-
Riwayat pingsan > 15 menit
-
Hemiparese, anisokor
-
Otoragi, rinoragi
Indikasi rawat:
-
Penurunan kesadaran
-
Tanda fraktur pada skull X-ray
-
Fraktur basis kranii
-
Sakit kepala sedang-berat
-
Muntah-muntah
-
Ada riwayat pingsan > 15 menit
-
Ada riwayat kejang
-
Amnesia > 30 menit
-
Rujukan atau tempat tinggal jauh
-
Tidak ada keluarga di rumah atau tempat tinggal jauh
-
Luka-luka serius
-
Pengaruh alkohol/narkoba
Treatment di IGD/Ruangan/ICU:
-
Head up 30o
-
O2 lembab 5-8 liter/menit (KP)
-
Infuse NaCl 0,9% 30 tetes/menit
-
Pasang kateter/NGT (KP)
Terapi:
-
Injeksi sesuai standar terapi Bedah Saraf
55
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
GCS
GCS DEWASA
(Eye, E)
4 = spontan
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsang nyeri
1 = tidak ada reaksi
(Motoric, M)
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindar nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada gerakan
(Verbal, V)
5 = orientasi baik dan sesuai
4 = diorientasi tempat dan waktu
3 = bicara kacau
2 = mengerang
1 = tidak ada suara
56
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
PEDIATRIC GCS
(Eye, E)
4 = spontan
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsang nyeri
1 = tidak ada reaksi
(Motoric, M)
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindar nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada gerakan
(Verbal, V)
5 = senyum, orientasi terhadap suara, mengikuti obyek
4 = menangis namun tidak jelas
3 = bicara dengan suara yang tidak dapat dimengerti
2 = mengerang
1 = tidak ada suara
57
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
MEMBACA CT SCAN
1. Midline shift (ada/tidak ada? Membaca pada potongan axial yang berisi ventrikel lateral
dan ventrikel III. Bila ada berapa mm? bila lebih dari 5 mm indikasi operasi)
2. Sulcus gyrus (mengabur/tidak?)
3. Sisterna Ambiens (mengabur/tidak?)
4. Sistem ventrikel (apakah ada penyempitan/ pergeseran)
5. Massa hiperdens / hipodens (bila ada pada region mana? Berapa cc? cari potongan axial
yang massa hiperdens paling besar, panjang x lebar bagi 2 kalikan dengan jumlah slice
yang ada massa)
6. Bone defect (ada/tidak ada? Fraktur linear/depressed, diastase, kommunitif)
7. Soft Tissue edema/subgaleal hematom (ada/tidak? Pada regio mana?)
58
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Persiapan umum
1. Bereskan status kuning pasien
2. Surat izin operasi dan anestesi
3. Lab darah rutin (+PT, APTT)
4. Sedia Darah
5. Resepkan Alat BHP (Bahan Habis Pakai) dan Cairan
6. Cukur gundul
7. Pesan OK
8. EKG dan Foto Thorax (bila umur >40 tahun)
9. Konsul anak atau Penyakit dalam (bila umur >40 tahun), kecuali CITO
10. Konsul anestesi
11. Hubungi asisten dan penata anestesi
12. Hubungi operator
59
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Daftar Resep Alat BHP dan Cairan
Macam Operasi Alat BHP Yang digunakan Persiapan Jumlah Cairan yang diperlukan
Darah
External Drainase External Drain set Nacl 0.9 % No III
ICP monitoring Silicon drain RL No V
VP-Shunt VP-Shunt Set I (biasa) 250 cc WB Spet 10 cc No III
VP-Shunt Set II (bagus) Spet 5 cc No III
VP-Shunt Set III ( bagus) Spet 3 cc No III
Untuk anak Surflo (no. disesuaikan umur) No I
Reseksi ME Trepanasi Set IV Transfusi set No I
Cranioplasty Trepanasi set IV Daryatul No I
Hypafix No I
Trixon/Ceftriaxon injeksi No I
Hypobach/Gentamicin 80 mg injeksi
No i
Pehacain No IV
Cepezet injeksi ampul No I (khusus
untuk external drainase)
Three-way No I (khusus untuk ICP
monitoring)
Craniotomi: 1000 cc NaCl 0.9% No IV
Trauma Trepanasi set IV No I WB RL No VI
Trauma bilateral Trepanasi set V No I Transfusi set No III
Stroke Trepanasi set V No I Surflo (no. sesuaikan umur) No. II
Abses serebri Trepanasi set V No I Cateter (no.sesuaikan umur ) No. I
Urine bag No I
Spet 10 cc No V
Spet V cc No V
Spet 3 cc No V
Pehacain injeksi No V
Trixon/Ceftriaxon injeksi No I
Hypobach/ Gentamicin 80 mg injeksi
No I
Daryatul No I
Hypafix No I
Craniotomi: NaCl 0.9% No V
Brain tumor Trepanasi set VI No I 2500 cc RL No XV
WB Transfusi set No III
Tulang Belakang Laminektomi set No I 1000 cc Surflo (no. sesuaikan umur) No. II
WB Cateter (no.sesuaikan umur) No. I
Urine bag No I
Spet 10 cc No VI
Spet 5 cc No VI
Spet 3 cc No VI
Pehacain injeksi No V
Trixon/ceftriaxon injeksi No I
Hypobach/Gentamicin 80 mg injeksi
No I
Daryatul No I
Hypafix No I
tracheostomi Tracheostomi Set No I - -
N/B : u/ LA craniotomy inj pehacain 10 amp
EVD Cepezet inj 2 amp, Ketorolac inj 2 amp, Inj Pehacain 5 amp, urine bag I
60
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
STANDAR THERAPY BEDAH SARAF RSUD ULIN
61
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
► perdarahan
► obstruksi
► infeksi
► strangulasi
► kombinasi
RUMUS DARROW
62
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com
Available in www.doktermudaliar.wordpress.com
Nantkan kehadiran serial jurus-jurus sesat lainnya
63