Anda di halaman 1dari 23

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KEGIATAN PENYULUHAN DALAM PKPR
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMAN 1 LUBUK
DALAM KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA TAHUN
2013

DATA UMUM RESPONDEN


1. Nama :..............................................................................................

2. Umur :..............................................................................................

3. Kelas :..............................................................................................

4. Agama :..............................................................................................

5. Jenis Kelamin :Laki-Laki/ Perempuan

6. Sumber Informasi Kesehatan

(...) Orang Tua


(...) Media cetak (Majalah/buku/surat kabar/brosur)
(...) Media elektrinik (televisi, radio)
(...) Internet
(...) Telepon genggam
(...) Petugas kesehatan
(...) Guru
(...) Teman
(...) Tidak ada

7. Data Pribadi
1. Apakan anda pernah mempunyai pacar?
(...) Ya
(...) Tidak

2. Umur berapa anda pertama kali berpacaran? Sebutkan.......

3. Apakah sekarang anda memiliki pacar?


(...) Ya
(...) Tidak

Universitas Sumatera Utara


4. Apakah keluarga mengetahuinya?
(...) Ya
(...) Tidak

A. PENGETAHUAN
1. Apa yang dimaksud dengan remaja?
a. Masa perubahan dari kanak-kanak menjadi dewasa
b. Berumur 10-19 tahun dengan perubahan fisik dan psikis.
c. Tidak tahu
2. Tanda utama mulai dewasa pada remaja laki-laki adalah?
a. Mimpi basah
b. Perubahan suara, alat kelamin membesar, dada menjadi lebih lebar
daripada pinggul dan perubahan emosi
c. Tidak tahu
3. Tanda utama mulai dewasa pada remaja perempuan adalah?
a. Tumbuh rambut pada kemaluan dan bagian tubuh tertentu dan
membesarnya panggul dan payudara
b. Haid dan Menstruasi
c. Tidak tahu
4. Tujuan remaja berpacaran sebenarnya adalah?
a. Bersenang-senang dan gengsi dengan teman yang sudah mempunyai
pacar.
b. Menambah semangat belajar dan memenuhi kebutuhan mencintai dan
dicintai
c. Tidak tahu
5. Apakah yang dimaksud dengan seksual pranikah?
a. Melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b. Hubungan yang dilakukan sebelum ada ikatan
c. Tidak tahu
6. Tujuan seseorang berhubungan seksual adalah

Universitas Sumatera Utara


a. Untuk mengembangkan keturunan, memperoleh kenikmatan,
b. Bersenang-senang memperoleh kenikmtan
c. Tidak tahu
7. Apa yang dimaksud dengan ”prilaku seksual” adalah?
a. Pengetahuan bagaimana cara berhubungan kelamin antara laki-laki
dan perempuan
b. Tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan
seksual baik itu berpegangan tangan, berpelukan, berciuman dan
sampai berhubungan seksual.
c. Tidak tahu
8. Resiko apakah yang dihadapi remaja akibat prilaku seksual pranikah?
a. Kehilangan keperawanan bagi remaja putri dan keperjakaan bagi
remaja putra
b. Kehamilan yang tidak diinginkan, dikucilkan dan dikeluarkan dari
sekolah
c. Tidak tahu
9. Hal yang menyebabkan remaja terjerumus kedalam berbagai persoalan
seksual pranikah?
a. Pengaruh teman sebaya, kurang informasi tentang seks, kurang
pengawasan dari orang tua dan pendidikan agama
b. Rasa gengsi dengan teman dan adanya kesempatan untuk melakukan
seksual pranikah
c. Tidak tahu
10. Menurut anda, alasan remaja melakukan seksual pranikah?
a. Karena suka dan cinta pada pacar, coba – coba, menganggap seks
merupakan bagian dari cinta
b. Karena mereka pelaku yang aktif seksual, dorongan seksual yang
tinggi
c. Tidak tahu

Universitas Sumatera Utara


11. Kehamilan dapat terjadi karena?
a. Bercumbu/ bermesraan antara laki-laki dan perempuan
b. Bertemunya sel telur perempuan dan sperma laki-laki
c. Tidak tahu
12. Dampak fisik apakah yang ditimbulkan jika remaja melakukan seksual
pranikah?
a. Rasa sakit yang kronis, kemandulan, keputihan dan trauma psikologis
b. Kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual (PMS)
c. Tidak tahu
13. Dampak di masyarakat yang timbul akibat remaja melakukan seksual
pranikah saat ini?
a. Dikucilkan, putus sekolah karena hamil, mendapatkan tekanan dan
celaan dari masyarakat.
b. Tidak ada dampak yang berarti.
c. Tidak tahu
14. Penyakit-penyakit yang diakibatkan karena sering berganti-ganti pasangan?
a. HIV/AIDS, Herpes simplek dan mandul
b. HIV/AIDS, Gonore, sifilis dan herpes simplek
c. Tidak tahu
15. Berikut ini merupakan cara remaja menghindari seksual pranikah?
a. Hindari pergaulan bebas, mencari pengetahuan kesehatan reproduksi
yang benar, berhati-hati dalam memilih teman, tingkatkan ibadah
b. Perhatian dari orang tua, tidak berpacaran dan rajin belajar
c. Tidak tahu

Universitas Sumatera Utara


B. SIKAP
Mohon berikan sikap anda terhadap hal-hal sebagai berikut : (Berikan tanda
ceklis (√) dengan masing-masing kotak yang disediakan sesuai jawaban anda).
Petunjuk :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral

No Pernyataan SS S N TS STS
1 Remaja dianggap belum pantas untuk
menerima pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi dan bersifat
seksual
2 Pendidikan seksual di sekolah sangat
diperlukan
3 Berciuman (dipipi dan / atau dibibir)
dengan pacar boleh dilakukan
4 Melakukan hubungan seksual adalah
bukti cinta seseorang kepada lawan
jenisnya/pacarnya
5 Agama melarang melakukan hubungan
seksual tanpa ikatan pernikahan karena
dosa
6 Seks boleh dilakukan remaja sebagai
ekspresi cinta yang tulus untuk
pasangannya (pacar).
7 Dari pada harus menanggung malu,
dianggap ”kampungan” karena masih
perawan atau perjaka, maka boleh

Universitas Sumatera Utara


melakukan hubungan seks diluar nikah.
8 Seseorang boleh berhubungan seks jika
orang tesebut dan pasangannya telah
resmi menikah.
9 Sebagai seorang anak remaja setujukah
anda bila orang tua harus lebih
meningkatkan pemantauannya terhadap
pergaulan anda.
10 Sebagai seorang anak remaja setujukah
anda bersikap lebih terbuka dan mau
bercerita kepada orang tua anda

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Seksual Pranikah Pada Remaja

Sasaran : Remaja berusia 15-17 tahun yaitu siswa SMA kelas X

Tempat : SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura

Hari/Tanggal : 24 Januari 2013

Waktu : 90 menit

Informan : Petugas Kesehatan Puskesmas Lubuk Dalam

A. Latar Belakang

Tinggainya angka kejadian remaja yang melakukan seks pranikah saat ini

menjadi salah satu hal yang butuh perhatian lebih dari berbagai pihak yang terkait.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab remaja terjerumus dalam seks pranikah.

Salah satunya masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang

benar dan tepat, masih banyaknya pihak yang terkait seperti orang tua dan sekolah

menganggap tabu persoalan mengenai seks. Banyak upaya yang dilakukan oleh

pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan kegiatan PKPR yang

diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksual dan kesehatan

reproduksi. Kegiatan PKPR salah satunya penyuluhan, konseling dan pelatihan kader

remaja baik di sekolah maupun luar sekolah. Di SMAN 1 Lubuk

Universitas Sumatera Utara


Dalam kegiatan PKPR yang dilakukan sebatas penyuluhan dan pelatihan kader.

Tahun 2011 kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 3x namun belum

memperlihatkan hasil yang optimal.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan adanya peningkatan pengetahuan

remaja tentang seks pranikah dan kesehatan reproduksi.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, sasaran diharapkan dapat:

a. Menjelaskan defenisi remaja dan perubahan yang terjadi pada remaja

b. Menjelaskan defenisi dan penyebab seks pranikah pada remaja.

c. Menjelaskan dampak seks pranikah pada remaja.

d. Menjelaskan upaya pencegahan seks pranikah pada remaja.

C. Sasaran

Sasaran penyuluhan ini adalah remaja kelas X SMAN 1 Lubuk Dalam

D. Target

Setelah berakhirnya penyuluhan ini, target yang diharapkan adalah

peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang benar khususnya

seks pranikah dan bisa menghindari seks pranikah.

E. Metode Penyuluhan

1. Ceramah dengan bantuan media seperti laptop dan Infocus

2. Diskusi/tanya jawab

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

MATERI PENYULUHAN “ KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN

SEKS PRANIKAH”

1. Defnisi Remaja

Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti

“tumbuh atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescnce berasal dari

bahasa Inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup

kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Sedangkan menurut Piaget

mengatakan bahwa masa remaja adalah usia dimana individu mulai

berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Individu tidak lagi merasa dibawah

tingkatan orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang

sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Proverawati, 2009).

2. Pembagian Masa Remaja

Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja

ada tida tahap, yaitu:

a. Masa remaja awal (10-12 tahun)

4. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.

5. Tampak dan merasa ingin bebas.

6. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubunya dan

mulai berpikir yang khayal (abstrak).

b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)

6. Tampak dan ingin mencari identitas diri.

Universitas Sumatera Utara


7. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.

8. Timbul perasaan cinta yang mendalam.

9. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang.

10. Berkhayal berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksual.

c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)

6. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.

7. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.

8. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.

9. Dapat mewujudkan perasaan cinta.

10. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

3. Perubahan – Perubahan Pada Masa Remaja

a. Perubahan fisik pada masa remaja

Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut:

1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berlangsung dengan organ seks:

c. Terjadinya haid pada remaja putri (menarche)

d. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki

2. Tanda-tanda seks sekunder, yaitu:

c. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan

buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih

lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, jambang dan rambut disekitar

kemaluan dan ketiak.

Universitas Sumatera Utara


d. Pada remaja putri terjadi perubahan pinggul melebar, pertumbuhan rahim

dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar

kemaluan (pubis).

b. Perubahan psikis pada masa remaja

Proses perubahan psikis berlangsung lebih lambat dibanding perubahan fisik,

yang meliputi:

1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :

c. Sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)

d. Aresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh,

misalnya mudah berkelahi.

2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi:

c. Mampu berfikir abstrak, senang memberi kritik,

d. Ingin mencoba hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.

Perilaku ingin mencoba-coba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh

rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan pranikah.

4. Seks Pranikah

a) Definisi

Hubungan seks adalah perilaku yang dilakukan sepasang individu karena

adanya dorongan seksual dalam bentuk penetrasi penis kedalam vagina.

Perilaku ini disebut juga koitus, tetapi ada jga penetrasi ke mulut (oral) atau

ke anus (anal). Koitus secara moralitas hanya dilakukan oleh sepasang

individu yang telah menikah. Tidak ada satu agama pun yang mengijinkan

hubungan seks di luar ikatan pernikahan.

Universitas Sumatera Utara


b) Penyebab Seks Pranikah

Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan hubungan seksual

pranikah menurut Aryani (2010) yaitu:

5) Adanya dorongan biologis.

Dorongan biologis untuk melakukan hubungan seksual merupakan insting

alamiah dari berfungsinya organ sistem reproduksi dan kerja hormon.

6) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan biologis

Kemampuan mengendalikan dorongan biologis dipengaruhi oleh nilai-nilai

moral dan keimanan seseorang. Remaja yang memiliki keimanan kuat tidak

akan melakukan hubungan seks pranikah, karena mengingat ini merupakan dosa

besar yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa.

7) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

Kurangnya pengetahuan atau mempunyai konsep yang salah tentang

kesehatan reproduksi pada remaja dapat disebabkan karena masyarakat tempat

remaja tumbuh memberikan gambaran sempit tentang kesehatan reproduksi

sebagai hubungan seksual. Biasanya topik terkait reproduksi tabu dibicarakan

dengan anak remaja. Sehingga saluran informasi yang benar tentang

kesehatan reproduksi menjadi sangat kurang.

8) Adanya kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah

Faktor kesempatan melakukan hubungan seks pranikah sangat penting untuk

dipertimbangkan. Terbukanya kesempatan pada remaja untuk melakukan

hubungan seks didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


e) Kesibukan orang tua yang menyebabkan kurang perhatian pada remaja.

f) Pemberian fasilitas (termasuk uang) pada remaja secara berlebihan..

g) Pergeseran nilai-nilai moral dan etika di masyarakat dapat membuka peluang

yang mendukung hubungan seksual pranikah pada remaja.

h) Kemiskinan mendorong terbukanya kesempatan bagi remaja khususnya

wanita untuk melakukan hubungan seks pranikah. Karena kemiskinan remaja

putri terpaksa bekerja. Namun, sering kali mereka menjadi korban eksploitasi

dan mengalami kekerasan seksual.

e. Dampak Seks Pranikah

a. Risiko menderita penyakit menular seksual, misalnya Gonore, Sifilis,

HIV/AIDS, herpes simpleks, herpes genitalis dan lain sebagainya.

b. Remaja putri berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.

Bila ini terjadi, maka berisiko terhadap tindakan bila aborsi yang tidak

aman dan risiko infeksi atau kematian karena perdarahan. Bila

kehamilan diteruskan, maka berisiko melahirkan bayi yang

kurang/tidak sehat.

c. Trauma kejiwaan (depresi, rasa rendah diri, dan rasa berdosa karena

berzina).

d. Remaja putri yang hamil berisiko kehilangan kesempatan untuk

melanjutkan pendidikan.

f. Upaya Pencegahan Seks Pranikah

Banyaknya variabel yang memberikan kontribusi remaja melakukan

hubungan seks pranikah mengindikasikan bahwa upaya untuk mencegah hal

Universitas Sumatera Utara


tersebut tidak terjadi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Berikut ini

adalah beberapa alternatif upaya pencegahan hubungan seks pranikah pada

remaja menurut Aryani (2010):

5. Mengurangi besarnya dorongan biologis dengan cara menghindari

membaca buku atau melihat film/majalah yang menampilkan gambar

yang merangsang nafsu birahi, membiasakan mengenakan pakaian

yang sopan dan tidak merangsang serta membuat kelompok- kelompok

kegiatan positif dan bermanfaat untuk mengembangkan diri,

misalnya: teater, musik, olahraga, bahasa, pramuka, menjahit dan

sebagainya.

6. Meningkatkan kemampuan mengendalikan dorongan biologis dengan

cara pendidikan agama dan budi pekerti, penerapan hukum- hukum

agama dalam kehidupan sehari-hari, menghindari penggunaan

narkoba dan orang tua atau guru menjadi model dalam kehidupan

sehari-hari, artinya orang tua tidak melakukan hubungan di luar

pernikahan, selalu setia pada pasangan dan tidak melakukan

perselingkuhan.

7. Membuka informasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Pendidikan

kesehatan reproduksi jangan dilihat secara sempit sebagai sekedar

hubungan seksual saja. Ini perlu dilaksanakan pada remaja, bahkan

bisa dilakukan lebih dini. Penyampaian materi pendidian seks di rumah

sebaiknya dilakukan oleh kedua orang tua dan sebelum usia

10 tahun pendidikan seks bisa diberikan secara bergantian, tapi

Universitas Sumatera Utara


Lampiran
4
umumnya ibu yang lebih berperan. Sementara itu, di sekolah juga harus

dibuka informasi kesehatan reproduksi melalui penyuluhan secara

klasikal dan bimbingan secara individual oleh guru bimbingan dan

konseling (BK) sewaktu-waktu bila remaja membutuhkan.

8. Menghilangkan kesempatan melakukan hubungan seks pranikah dengan

beberapa upaya dari orang tua dan masyarakat di antaranya sebagai

berikut:

a. Orang tua memberikan perhatian pada remaja dalam arti tidak

mengekang remaja, namun memberikan kebebasan yang

terkendali.

b. Orang tua tidak memberikan fasilitas (termasuk uang saku) yang

berlebihan. Penggunaan uang harus termonitor oleh orang tua.

c. Dukungan dari pemerintah juga diperlukan, misalkan melalui

pengawasan pasangan-pasangan remaja di tempat wisata:

persyaratan menunjukkan surat nikah bagi pasangan yang

menginap di hotel/motel.

Universitas Sumatera Utara


Master
Tabel

No JK U Ag SI RP Pacar PS PSK SS SSK Pset PsetK Sset SsetK


Res
1 1 15 1 1 1 1 19 2 45 3 19 2 45 3
2 2 15 1 8 1 1 22 3 38 3 26 3 44 3
3 2 15 1 8 1 1 20 2 39 3 27 3 43 3
4 2 15 1 5 1 1 21 3 44 3 21 3 45 3
5 1 15 1 8 2 2 20 2 36 2 22 3 48 3
6 2 15 1 3 1 1 18 2 40 3 26 3 44 3
7 1 16 1 2 1 2 26 3 40 3 28 3 47 3
8 1 17 1 1 1 2 18 2 43 3 20 2 45 3
9 1 15 1 8 1 1 21 3 37 2 21 3 40 3
10 1 16 1 8 2 2 16 2 44 3 23 3 45 3
11 2 16 1 8 1 1 10 1 38 3 17 2 44 3
12 2 15 1 4 1 2 21 3 42 3 21 3 40 3
13 1 16 1 4 1 1 20 2 44 3 26 3 46 3
14 1 16 2 8 1 2 20 2 38 3 28 3 42 3
15 2 17 2 8 1 1 20 2 37 2 28 3 42 2
16 1 16 1 8 1 1 23 3 28 2 26 3 39 3
17 2 15 2 8 1 1 19 2 50 3 27 3 50 3
18 2 15 1 8 1 1 20 2 44 3 26 3 45 3
19 2 15 2 8 1 1 22 3 46 3 29 3 44 3
20 2 16 2 1 1 2 20 2 39 3 25 3 46 3
21 2 16 1 8 2 2 19 2 33 2 23 3 42 3
22 2 17 2 1 2 1 24 3 42 3 24 3 44 3
23 2 15 1 6 1 2 18 2 41 3 21 3 41 3
24 2 16 2 5 1 1 23 3 42 3 23 3 46 3
25 2 16 2 1 1 1 19 2 40 3 22 3 44 3
26 2 14 2 8 1 2 19 2 39 3 20 2 42 3
27 1 15 1 5 1 2 28 3 46 3 28 3 50 3
28 2 15 1 8 1 1 21 3 35 2 21 3 42 3
29 2 16 2 5 2 2 24 3 41 3 27 3 45 3
30 1 15 1 8 2 2 19 2 31 2 20 2 40 3
31 1 15 1 4 1 1 16 2 43 3 18 2 48 3
32 2 16 2 5 1 2 24 3 43 3 24 3 43 3
33 1 15 1 5 1 2 20 2 39 3 27 3 45 3

Universitas Sumatera Utara


34 1 16 1 8 1 1 19 2 41 3 19 2 43 3
35 1 17 1 4 2 2 25 3 36 2 25 3 40 3
36 2 15 2 1 2 2 9 1 32 2 21 3 44 3
37 1 16 1 8 1 1 19 2 36 2 20 2 36 2
38 2 15 2 5 1 2 22 3 37 2 23 3 45 3
39 2 15 1 8 1 1 20 2 43 3 27 3 43 3
40 1 16 1 5 1 1 22 3 40 3 22 3 48 3
41 2 15 1 5 1 2 9 1 37 2 18 2 44 3
42 2 15 1 8 2 1 24 3 43 3 24 3 43 3
43 1 17 2 5 1 2 27 3 42 3 27 3 42 3
44 2 16 1 8 1 1 20 2 41 3 26 3 43 3
45 2 16 1 8 1 2 22 3 41 3 22 3 41 3
46 1 16 1 1 1 1 19 2 44 3 24 3 48 3
47 2 16 1 1 1 2 12 2 37 2 21 3 37 2
48 2 16 2 4 1 2 4 1 17 1 16 2 19 1
49 1 15 1 1 1 1 23 3 44 3 23 3 47 3
50 1 15 1 1 2 2 13 2 35 2 22 3 43 3
51 1 17 1 8 1 2 27 3 49 3 27 3 49 3
52 2 15 1 8 1 1 23 3 38 3 23 3 38 3
53 2 16 1 6 1 1 20 2 41 3 20 2 46 3
54 2 15 1 6 2 2 10 1 37 2 10 1 37 2
55 2 15 2 6 2 2 14 2 38 3 22 3 46 3
56 2 15 2 2 1 1 23 3 40 3 23 3 45 3
57 2 15 1 8 1 1 19 2 37 2 27 3 42 3
58 1 15 1 5 1 1 20 2 36 2 25 3 37 2
59 1 15 1 8 1 2 22 3 39 3 22 3 45 3
60 2 16 1 1 1 1 22 3 36 2 26 3 39 3
61 1 15 1 5 1 1 25 3 39 3 26 3 39 3
62 2 17 1 5 1 2 26 3 45 3 26 3 48 3
63 2 16 2 5 1 2 25 3 41 3 25 3 41 3
64 1 16 1 5 1 1 20 2 35 2 25 3 43 3

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

Output Analisis Univariat dan Bivariat

Umur Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 14 1 1.8 1.8 1.8
15 31 55.3 55.4 57.1
16 21 37.5 37.5 94.6
17 3 5.4 5.4 100.0
Total 56 100.0 100.0

Agama Responden
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Islam 42 75.0 75.0 75.0
Kristen 14 25.0 25.0 100.0
Protestan
Total 56 100.0 100.0

Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 22 39.3 39.3 39.3
Prempuan 34 60.7 60.7 100.0
Total 56 100.0 100.0

Riwayat Pacaran
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pernah 46 82.1 82.1 82.1
Tidak 10 17.9 17.9 100.0
Pernah
Total 56 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Sumber Informasi Kesehatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Orang Tua Media 9 16.1 16.1 16.1
Cetak Media 2 3.6 3.6 19.6
Elektronik 1 1.8 1.8 21.4
Internet 4 7.1 7.1 28.6
Petugas Kesehata 12 21.4 21.4 50.0
Guru 4 7.1 7.1 57.1
> satu 24 42.9 42.9 100.0
Total 56 100.0 100.0

Hubungan Pacaran Sekarang


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Punya Pacar 30 53.6 53.6 53.6
Tidak Punya 26 46.4 46.4 100.0
Pacar
Total 56 100.0 100.0

Pengetahuan Sebelum PKPR Kategori


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 5 8.9 8.9 8.9
Cukup 29 51.8 51.8 60.7
Baik 22 39.3 39.3 100.0
Total 56 100.0 100.0

Pengetahuan Setelah PKPR Kategori


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8
Cukup 10 17.9 17.9 19.6
Baik 45 80.4 80.4 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pengetahuan Setelah PKPR Kategori
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8
Cukup 10 17.9 17.9 19.6
Baik 45 80.4 80.4 100.0
Total 56 100.0 100.0

Sikap Sebelum PKPR Kategori


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8
Cukup 16 28.6 28.6 30.4
Baik 39 69.6 69.6 100.0
Total 56 100.0 100.0

Sikap Setelah PKPR Kategori


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cukup 5 8.9 8.9 8.9
Baik 51 91.1 91.1 100.0
Total 56 100.0 100.0

NPar Tests Uji Normalitas Data Pengetahuan


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengetahuan Pengetahuan
Sebelum Setelah
PKPR PKPR
N 64 64
a,b
Normal Parameters Mean 19.92 23.30
Std. Deviation 4.630 3.517
Most Extreme Absolute .218 .123
Differences Positive .066 .075
Negative -.218 -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.744 .981
Asymp. Sig. (2-tailed) .005 .291

Universitas Sumatera Utara


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengetahuan Pengetahuan
Sebelum Setelah
PKPR PKPR
N 64 64
a,b
Normal Parameters Mean 19.92 23.30
Std. Deviation 4.630 3.517
Most Extreme Absolute .218 .123
Differences Positive .066 .075
Negative -.218 -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.744 .981
Asymp. Sig. (2-tailed) .005 .291
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

NPar Testsn Uji Normalitas Data Sikap


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
Sebelum Sikap Setelah
PKPR PKPR
N 64 64
a,b
Normal Parameters Mean 39.44 43.25
Std. Deviation 4.973 3.638
Most Extreme Absolute .120 .116
Differences Positive .086 .081
Negative -.120 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .958 .925
Asymp. Sig. (2-tailed) .318 .360
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Universitas Sumatera Utara


Wilcoxon Signed Ranks Test Pengetahuan
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
Pengetahuan Setelah Negative 0a .00 .00
PKPR - Pengetahuan Ranks
Sebelum PKPR Positive Ranks 37b 19.00 703.00
Ties 19c
Total 56
a. Pengetahuan Setelah PKPR < Pengetahuan Sebelum PKPR
b. Pengetahuan Setelah PKPR > Pengetahuan Sebelum PKPR
c. Pengetahuan Setelah PKPR = Pengetahuan Sebelum PKPR

Test Statisticsb
Pengetahuan Setelah PKPR -
Pengetahuan Sebelum PKPR
Z -5.311a
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

T-Test Sikap
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 Sikap Sebelum 39.41 56 4.913 .657
PKPR
Sikap Setelah PKPR 43.20 56 3.685 .492

Universitas Sumatera Utara


Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair 1 Sikap Sebelum PKPR & 56 .669 .000
Sikap Setelah PKPR

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Std. Std. Interval of the
Deviati Error Difference Sig. (2-
Mean on Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 Sikap -3.786 3.672 .491 -4.769 -2.802 - 55 .000
Sebelum 7.716
PKPR - Sikap
Setelah PKPR

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai