Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PMR

SEJARAH PMR

kepalang merahan
Sejarah kepalang merahan
SEJARAH KEPALANG MERAHAN
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang
bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan,
kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada
di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh
Indonesia.
Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu.
Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi
mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan
jiwanya.
Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12
Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama
Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indië (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat
pendudukan Jepang.
Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr.
R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan
tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke
dalam Sidang Konferensi Narkei pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.
Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat
pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional,
namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang
kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.
Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr.
Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Dibantu Panitia lima orang terdiri atas Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai
Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala,
mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah
kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini
dikenal sebagai Hari PMI.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas
kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949
yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun
1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang
menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963. ''''Teks tebal
Kemanusiaan dan Kerelawanan
Dalam berbagai kegiatan PMI komitmen terhadap kemanusiaan seperti Strategi 2010 berisi tentang
memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan melalui promosi prinsip nilai kemanusiaan,
penanggulangan bencana, kesiapsiagaan penanggulangan bencana, kesehatan dan perawatan di
masyarakat, Deklarasi Hanoi (United for Action) berisi penanganan program pada isu-isu
penanggulangan bencana, penanggulangan wabah penyakit, remaja dan manula, kemitraan dengan
pemerintah, organisasi dan manajemen kapasitas sumber daya serta humas dan promosi, maupun
Plan of Action merupakan keputusan dari Konferensi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke-27 di
Jenewa Swiss tahun 1999.
Dalam konferensi tersebut Pemerintah Indonesia dan PMI sebagai peserta menyatakan ikrar di
bidang kemanusiaan.
Hal ini sangat sejalan dengan tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah Indonesia di bidang
sosial kemanusiaan terutama tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan Bantuan
dan Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Sukarelawan, Pelayanan
Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Transfusi Darah. Kinerja PMI dibidang
kemanusiaan dan kerelawanan mulai dari tahun 1945 sampai dengan saat ini antara lain sebagai
berikut:
Membantu saat terjadi peperangan/konflik. Tugas kemanusiaan yang dilakukan PMI pada masa
perang kemerdekaan RI, saat pemberontakan RMS, peristiwa Aru, saat gerakan koreksi daerah
melalui PRRI di Sumbar, saat Trikora di Irian Jaya, Timor Timur dengan operasi kemanusiaan di Dilli,
pengungsi di Pulau Galang.
Membantu korban bencana alam. Ketika gempa terjadi di Pulau Bali (1976), membantu korban
gempa bumi (6,8 skala Richter) di Kabupaten Jayawijaya, bencana Gunung Galunggung (1982),
Gempa di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi (1994), gempa di Bengkulu dengan 7,9
skala Richter (1999), konflik horizontal di Poso-Sulteng dan kerusuhan di Maluku Utara (2001),
korban gempa di Banggai di Sulawesi Tengah (2002) dengan 6,5 skala Richter, serta membantu
korban banjir di Lhokseumawe Aceh, Gorontalo, Nias, Jawa Barat, Tsunami di Nangroe Aceh
Darussalam, Pantai Pangandaran, dan gempa bumi di DI Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah.
Semua dilakukan jajaran PMI demi rasa kemanusiaan dan semangat kesukarelawanan yang tulus
membantu para korban dengan berbagai kegiatan mulai dari pertolongan dan evakuasi, pencarian,
pelayanan kesehatan dan tim medis, penyediaan dapur umum, rumah sakit lapangan, pemberian
paket sembako, pakaian pantas pakai dan sebagainya.
Transfusi darah dan kesehatan. Pada tahun 1978 PMI memberikan penghargaan Pin Emas untuk
pertama kalinya kepada donor darah sukarela sebanyak 75 kali. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1980 telah diatur tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah.
Keberadaan Unit Transfusi Darah PMI diakui telah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi
para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. Ribuan atau bahkan jutaan orang
terselamatkan jiwanya berkat pertolongan Unit Transfusi Darah PMI. Demikian pula halnya dengan
pelayanan kesehatan, hampir di setiap PMI di berbagai daerah memiliki poliklinik secara lengkap
guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara murah.
untuk menjaga perdamaian dunia
Basis Masyarakat
Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi pada saat-saat yang akan datang saat ini
PMI tengah mengembangkan Program Community Based Disarter Preparedness (Kesiapsiagaan
Bencana Berbasis Masyarakat). Program ini dimaksudkan mendorong pemberdayaan kapasitas
masyarakat untuk menyiagakan dalam mencegah serta mengurangi dampak dan risiko bencana yang
terjadi di lingkungannya. Hal ini sangat penting karena masyarakat sebagai pihak yang secara
langsung terkena dampak bila terjadi bencana.
Selain itu di Palang Merah Indonesia juga marak di selenggarakan pelatihan untuk Pertolongan
Pertama Berbasis Masyarakat (Community Based First Aid/ CBFA)
Pada dasarnya seluruh gerakan kepalangmerahan haruslah berbasis masyarakat, ujung tombak
gerakan kepalangmerahan adalah unsur unsur kesukarelaan seperti Korps Sukarela atau KSR maupun
Tenaga Sukarela atau TSR dan juga Palang Merah Remaja atau PMR dan seluruh unsur ini selalu
berbasis pada anggota masyarakat sesuai salah satu prinsip kepalangmerahan yaitu kesemestaan
7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional
Kemanusiaan (humanity)
Kesamaan (impartiality)
Kenetralan (neutrality)
Kemandirian (independence)
Kesukarelaan (voluntary service)
Kesatuan (unity)
Kesemestaan (universality)

Hymne PMI

Palang merah Indonesia


Wujud kepedulian nyata
Nurani yang suci
Untuk membantu menolong sesama

PMI
Siaga setiap waktu
Berbakti, dan mengabdi
Bagi hidup manusia
Agar sehat sejahtera di seluruh dunia
Mars Palang Merah Indonesia

Mars PMI

Palang Merah Indonesia


Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa


Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi
Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

Lagu yang pertama kali dikumandangkan tahun 1967 ini adalah ciptaan Mochtar H. S. yang adalah
seorang tokoh PMI yang terkemuka waktu itu. Lagu ini juga menandai pembentukan Palang Merah
Remaja (PMR) Kudus. PMR Kudus merupakan yang kedua di Indonesia setelah Bandung. Bisa
dibayangkan, PMI Kudus pada masa itu adalah cabang terkemuka di Indonesia.
Mars Palang Merah Remaja

Bhakti Remaja

Palang Merah Remaja Indonesia warga Palang Merah sedunia


Berjuang berbakti penuh kasih sayang untuk rakyat semua
Bekerja dengan rela tulus ikhlas untuk yang tertimpa sengsara
Puji dan puja tidak dikejar… mengabdi tuk sesama…

Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia


Abdi rakyat sedunia luhur budinya
Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia mulya citanya
Lihat pula

PMI Cabang Surakarta


PMRmania Indonesia
PMR Cabang Surakarta
Transfusi darah
Donor darah

Pranala luar

(Indonesia) Palang Merah Indonesia (PMI)


PMI Cabang Surakarta
(Indonesia) Palang Merah Indonesia Kabupaten Kapuas
Posted Yesterday by Single Sudrajat
0
Add a comment
PMR Sudrajat
blog ini adalah berisi tentang kehidupan seseorang dan perjuangan serta kepalang merahan. Semoga
blog ini bermanfaat bagi kita semua......

kepalang merahan
kepramukaan
pendidikan
pengumuman
Download
Home

Nov
22
Sejarah kepalang merahan

SEJARAH KEPALANG MERAHAN

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang
bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan,
kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada
di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh
Indonesia.

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu.
Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi
mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan
jiwanya.

TRI BAKTI PMR

dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui,
dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR tersebut adalah:

1. Taqwa kepada tuhan yang maha Esa


2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat

3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

TINGKATAN PMR
Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna
emblem Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15
tahun). Warna emblem Biru Langit

3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna emblem Kuning

Prinsip Dasar kepalang-merahan


Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap
anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
 Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan
kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk
mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan
serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian,
kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.
 Kesamaan

Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka
berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-mata
ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan
keadaan yang paling parah.
 Kenetralan

Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
 Kemandirian

Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi
pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara
masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan
prinsip dasar gerakan.
 Kesukarelaan

Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan
apapun.
 Kesatuan

Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah
satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan
melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.
 Kesemestaan

Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional
mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam
membantu sama lain.

TUGAS PMR
TANAMAN OBAT
1. TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae),
Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman
Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik
Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa
tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya
panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk
batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas
permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri

daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna
kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan
sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek
moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal.
Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan
darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan
tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah
mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.

2. KUNYIT

Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat
tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan
liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600
m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa, kunyit
banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama
tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan
kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu
juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

3. KEJI BELING

Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah
pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang ternate
menyebutnya dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium,
kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat,
tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu
ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk
diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau
semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang
gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini
direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya
untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan
cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai
penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.

4. SAMBILOTO
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae,
yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya,
seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus
Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah
satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung
senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa
kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.
Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu
melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat
dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki
khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan
sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada
Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel
kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan
ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).

5. HANDEULEUM

HANDEULEUM (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10
g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½
gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut
dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun
lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.

6. JAHE

Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat
sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen
bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran
dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai
manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk
angin Ramuan: Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus
dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam.
Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah) Ramuan:
Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula
aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil
jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat
sebelum naik kendaraan. Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu
parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir.
Lakukan dua kali sehari.

7. TEMPUYUNG
Tempuyung (Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di
tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak,
dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk
roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. Daun berombak
memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut
terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah
yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan
menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang
merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar
bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun
tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan
sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak
tiga kali

8. BAWANG PUTIH

Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai
ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah
pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna
hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap
siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita
(pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm.
Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut : a. Bawang putih
Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya
memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran
mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan
lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh
bakteri dan virus penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang
putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih
pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang
dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan
minum hangat-hangat. b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada lebih dari 12 studi yang
dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai
bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini
dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang
dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil
HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi
lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam
penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar
12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata c. Bawang Putih
dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker
perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati
memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker
beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi
bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan
bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity
merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling
sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang
membantu memerangi kanker.

TUGAS PMR
PERTOLONGAN PERTAMA
1. Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama

Apakah Definisi Pertolongan Pertama ?

Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat
kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis.
Ini berarti :

 Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat.


 Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah
sakit korban

Apa saja Tujuan utama Pertolongan Pertama?


Tujuan utama pertolongan pertama adalah untuk :
 Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut
 Membuat keadaan penderita tetap stabil

 Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas

 Menghindarkan kecacatan yang lebih parah

Siapa saja Pelaku Pertolongan Pertama ?


Pelaku pertolongan pertama adalah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian yang
memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar. Secara umum semua orang boleh
memberikan pertolongan.

Klasifikasi Penolong:
a. Orang Awam : Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama
b. Penolong pertama : Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI
c. Tenaga Khusus/Terlatih :
Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan

Apa saja Kualifikasi Seorang Pelaku Pertolongan Pertama ?

Agar dapat menjalankan tugas, petugas penolong harus memiliki kualifikasi sebagai berikut

 Jujur dan bertanggungjawab.


 Memiliki sikap profesional, kematangan emosi. dan Kemampuan bersosialisasi.

 Selalu dalam keadaan siap, khususnya secara fisik

 Kemampuannya nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.

Apa saja Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama ?


 Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya
 Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa

 Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban

 Meminta bantuan / rujukan


 Ikut menjaga kerahasiaan dengan petugas lain yang terlibat

 Mempersiapkan untuk ditransportasikan

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama (Alat Pelindung Diri)


Sarung Tangan Lateks
berguna untuk melindungi diri karena pada dasarnya semua cairan tubuh dianggap dapat
menularkan penyakit
Kacamata Pelindung
berguna untuk melindungi mata dari percikan darah maupun mencegah cedera akibat benturan atau
kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan.
Baju pelindung
berguna untuk mencegah merembesnya cairan tubuh penderita melalui baju penolong.
Masker Penolong
berguna untuk mencegah penularan penyakit penyakit melalui udara.
Masker RJP
diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Helm
Dipakai apabila akan bekerja di tempat yang rawan akan jatuhnya benda untuk mencegah terjadinya
cedera pada kepala saat melakukan pertolongan.

Apa saja Peralatan yang dibutuhkan dalam Pertolongan Pertama?

 Penutup Luka misalnya kasa steril  Tandu

 Pembalut misalnya pembalut segitiga  Tensimeter dan Stetoskop


(mitella) dan pembalut gulung
 Kapas
 Cairan Antiseptik misalnya alkohol
 Pinset
 Cairan Pencuci Mata misalnya boorwater
 Senter
 Peralatan stabilisasi misalnya bidai dan
papan spinal panjang  Alat Tulis

 Gunting  Kartu penderita

 Senter
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan adalah sebagai berikut:
 Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang
berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong
korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya
 Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung
lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan
dipahami oleh seluruh anggota.
 Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda
lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila
penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain
Alat Bantu pada Pertolongan Pertama
1. Perban
Perban adalah bahan yang digunakan untuk menutup luka dengan tujuan untuk membantu
menghentikan pendarahan dan menyerap cairan yang keluar dari luka juga mencegah
terjadinya kontaminasi kuman.
Bila perban tidak tersedia dapat digunakan bahan lain seperti sapu tangan, sarung tangan,
lembaran kain atau pakaian yang bersih. Jika memungkinkan, bahan tersebut disterilkan
dengan merebusnya selama 15 menit kemudian baru dikeringkan. Pada saat menutup luka
usahakan perban lebih lebar beberapa sentimeter dari pinggiran luka untuk mencegah
kontaminasi kotoran atau kuman.
2. Pembalut / bebat
Bebat atau balutan adalah bahan yang sering digunakan untuk melapis luka sehabis diperban.
Kegunaannya adalah untuk menbantu menghentikan pendarahan, mengurangi terjadinya
pembengkakan dan mendukung bagian otot yang terluka supaya menyatu kembali.
3. Mitella (pembalut segitiga)

 Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran.
Panjang kaki antara 50-100 cm
 Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan,
pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
 Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
 4. Dasi (cravat)
 Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita
dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
 Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang
lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
 Cara membalut:
o Bebatkan pada tempat yg akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan
o Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya
saling menarik
o Kedua ujung diikatkan secukupnya

5. Pita (pembalut gulung)


Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah
kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
1. 2,5 cm : untuk jari-jari
2. 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
3. 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
4. 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
5. 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.

6. Plester (pembalut berperekat)


Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk
merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan lester disebut
strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi
gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi lengan plester.

Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan
kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).

Anda mungkin juga menyukai