0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan5 halaman
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didirikan pada tahun 1919 untuk mengkoordinasikan upaya kemanusiaan perhimpunan Palang Merah nasional. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan nasional tertua dan terbesar di Indonesia yang memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan konflik sejak 1945.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didirikan pada tahun 1919 untuk mengkoordinasikan upaya kemanusiaan perhimpunan Palang Merah nasional. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan nasional tertua dan terbesar di Indonesia yang memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan konflik sejak 1945.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) didirikan pada tahun 1919 untuk mengkoordinasikan upaya kemanusiaan perhimpunan Palang Merah nasional. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan nasional tertua dan terbesar di Indonesia yang memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan konflik sejak 1945.
NPM : 2126040152.P KELAS : REGULER A/ SEMESTER II PRODI : SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
RESUME ANALISA VIDEO 1
Judul Video : Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Federasi Internasional perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah adalah jaringan kemanusiaan berbasis relawan terbesar di dunia. Setiap tahun, bersama dengan para anggota perhimpunan Nasional di hampir seluruh Negara di dunia, Palang Merah beraksi sebelum, disaat dan pasca bencana serta darurat kesehatan demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup mereka yang rentan. Selama berkecamuknya Perang Dunia I (8 Juli 1914 – 10 November 1918) perhimpunan Palang Merah Nasional, terutama di Eropa,mengemban tugas yang sangat berat. Perang yang menelan korban kurang lebih 12 juta orang berlangsung pada saat di mana masih kurangnya hukum-hukum Internasional yang dapat mengendalikan dan mengawasi perilaku perang dari negara-negara yang terlibat. Lambang Palang Merah terlihat di mana-mana sebagai tanda betapa pentingnya peran Palang Merah sebagai suatu organisasi kemanusiaan pada saat terjadinya persengketaan bersenjata. Setelah berakhirnya PD I timbul pemikiran untuk membentuk Liga perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah guna mengkoordinasikan usaha-usaha yang diarahkan pada kesehatan dan kesejahteraan umat manusia. Pada bulan April 1919, bertempat di gedung CERCLE NAUTIQUE, Cannes, Prancis, diselenggarakan Konferensi Kesehatan Internasional yang diikuti oleh berbagai negara. Pada Konferensi itu, Ketua Komite Bantuan untuk Korban Perang (War Council) Palang Merah Amerika, P. Davison, mengajukan proposal tentang pembentukan Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang didukung oleh perwakilan dari Palang Merah Prancis, Inggris, Italia dan Jepang. Konferensi dipimpin oleh Profesor EILE ROUX, Direktur PASTEUR INSTITUTE, yang ternyata menyetujui dan mendukung ide tersebut. Tanpa mengalami banyak kesulitan, pada tanggal 5 Mei 1919 terbentuklah LIGA PERHIMPUNAN PALANG MERAH. Pada saat pembentukan itu pesertanya barulah terdiri dari negara-negara pendiri yaitu Palang Merah Nasional Amerika, Prancis, Inggris, Italia dan Jepang, walaupun sudah terdapat 28 perhimpunan Nasional yang mendapat pengakuan ICRC dari 52 perhimpunan yang ada di seluruh dunia. Pada tahun 1991 nama Liga Perhimpunan Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah disempurnakan menjadi Federasi Internasional Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah. Statuta Federasi memutuskan tanggung jawab Federasi berperan sebagai badan penghubung dan koordinasi permanen dari Perhimpunan-Perhimpunan Nasional, Memberikan bantuan kepada Perhimpunan Nasional yang mungkin memerlukan dan memintanya, Mempublikasikan pembentukan dan pengembangan Perhimpunan Nasional, Mengkoordinasi operasi bantuan yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Nasional dalam rangka membantu korban bencana lingkungan kehidupan dan pengungsi di tempat di mana tidak benar konflik bersenjata. Palang Merah melakukannya dengan prinsip kesamaan , tanpa membedakan kebangsaan, ras, gender, agama kepercayaan, kelas, dan pendapat politik. Bersama-sama, Palang Merah mengangkat lebih dari 70 juta orang diseluruh dunia setiap tahunnya melalui program kesiapsiagaan dan pengurangan resiko bencana. Palang Merah telah membuktikan bahwasannya banyak nyawa dapat diselamatkan malalui kesiapsiagaan masyarakat yang lebih baik. Palang Merah melayani dan mendukung lebih dari 55 juta orang yang terdampak bencana, darurat kesehatan, dan krisis setiap tahunnya. Tanpa peduli apakah peristiwa tersebut mengundang pemberitaan atau diam tak diperhatikan. Palang Merah membantu masyarakat membangun ketahanan mereka dengan mendukung lebih dari 40 juta orang setiap tahunnya melalui program pemulihan jangka panjang dan pembangunan. Menangani beragam ISU mulai dari perubahan iklim, keamanan pangan, air bersih dan sanitasi, epidemic, hingga penyakit tak menular. Namun peran dan tanggung jawab Palang Merah jauh lebih luas. bersama-sama, Palang Merah merupakan salah satu Brand (merek) paling diakui di dunia. Status sebagai auxiliary (pendukung) dan prinsip-prinsip dasar yang kami anut memberikan kami akses yang unik terhadap para pengambil kebijakan dan pemimpin opini baik ditingkat local, nasional, regional maupun global. PMI dapat mempengaruhi legislasi, melebarkan jangkauan dan memobilisasi public untuk memperluas dukungan bagi mereka yang hidupnya paling rentan. Relawan-relawan PMI terhubung dan terlibat langsung sehari-hari, mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, membangun budaya perdamaian dan non-kekerasan, menyelamatkan hidup dan mengubah pemikiran dalam menghadapi bencana, krisis, dan kesenjangan pembangunan. Kaum muda adalah kekuatan dan masa depan kami. Merekalah agen perubahan, membentuk dunia yang mereka diami. PMI memiliki 50 juta anggota dengan 15 juta relawan aktif, berbasis di 160 ribu cabang di 5 benua melayani lebih dari 160 juta orang per tahun. Bersama-sama PMI adalah Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC)
RESUME ANALISA VIDEO II
Judul Video : Palang Merah Indonesia dalam situasi Bencana Palang merah indonesia (PMI) merupakan bagian dari sejarah kehidupan indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 17 September 1945 dan dilandasi oleh Kepres RIS No. 25 tahun 1950 dengan mendapatkan pengakuan ICRC pada tahun 1950 serta menjadi anggota ke- 68 IFRC. PMI adalah organisasi kemanusiaan yang pertama dan terbesar di Indonesia yang tersebar di 33 provinsi, 447 Kabupaten/Kota Sebanyak 1,5 juta relawan. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu mempunyai tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 34 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Kinerja PMI dibidang kemanusiaan dan kerelawanan mulai dari tahun 1945 sampai dengan saat ini antara lain sebagai berikut: 1. Membantu saat terjadi peperangan/konflik. Tugas kemanusiaan yang dilakukan PMI pada masa perang kemerdekaan RI, saat pemberontakan RMS, peristiwa Aru, saat gerakan koreksi daerah melalui PRRI di Sumbar, saat Trikora di Irian Jaya, Timor Timur dengan operasi kemanusiaan di Dilli, pengungsi di Pulau Galang. 2. Membantu korban bencana alam. Ketika gempa terjadi di Pulau Bali (1976), membantu korban gempa bumi (6,8 skala Richter) di Kabupaten Jayawijaya, bencana Gunung Galunggung (1982), Gempa di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi (1994), gempa di Bengkulu dengan 7,9 skala Richter (1999), konflik horizontal di Poso-Sulteng dan kerusuhan di Maluku Utara (2001), korban gempa di Banggai di Sulawesi Tengah (2002) dengan 6,5 skala Richter, serta membantu korban banjir di Lhokseumawe Aceh, Gorontalo, Nias, Jawa Barat, Tsunami di Aceh, Pantai Pangandaran, dan gempa bumi di DI Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Semua dilakukan jajaran PMI demi rasa kemanusiaan dan semangat kesukarelawanan yang tulus membantu para korban dengan berbagai kegiatan mulai dari pertolongan dan evakuasi, pencarian, pelayanan kesehatan dan tim medis, penyediaan dapur umum, rumah sakit lapangan, pemberian paket sembako, pakaian pantas pakai dan sebagainya. 3. Transfusi darah dan kesehatan. Pada tahun 1978 PMI memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertama kalinya kepada donor darah sukarela sebanyak 75 kali. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 telah diatur tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah. Keberadaan Unit Transfusi Darah PMI diakui telah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. Ribuan atau bahkan jutaan orang terselamatkan jiwanya berkat pertolongan Unit Transfusi Darah PMI. Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan, hampir di setiap PMI di berbagai daerah memiliki poliklinik. Palang Merah Indonesia tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. Palang merah remaja (PMR) KSR dan TSR Korps Sukarela dan tenaga sukarela pendonor darah sukarela, yang bertugas menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan dimensi kepalang merahan, advokasi Hukum Humaniter Internasional , Kampanye untuk perubahan perilaku yang memiliki tenaga terdepan dan tercepat dalam pelayanan dengan melakukan prinsip 6 jam sampai lokasi dalam pertolongan pertama dan kesehatan dengan menyediakan tempat hunian sementara , makan dan air bersih, dengan adanya dukungan psikososial dengan memperkuat faselitas yang memadai. Posko PMI memiliki fasilitas pusat air dan sanitasi darurat, layanan ambulans, layanan udara, huglud, dengan adanya unit pendidikan dan pelatihan adanya pendonor darah dengan target 4,5 juta kantong darah/tahun . menyediakan gerai donor darah, memobilisasi mobil unit donor darah dengan adanya masyarakat yang tangguh , masyarakat siaga, masyarakat sehat, ,masyarakat peduli karena kami adalah bagian dari masyarakat yang berkerja professional yang dicintai oleh masyarakat serta melayani kapanpun dan dimanapun. Dengan konsep bersama untuk kemanusiaan palang merah Indonesia.