Anda di halaman 1dari 47

GERAKAN

PALANG MERAH DAN BULAN


SABIT MERAH
INTERNASIONAL

Palang Merah Bulan Sabit Merah


MARS PMI
PALANG MERAH INDONESIA
SUMBER KASIH UMAT MANUSIA
WARISAN LUHUR NUSA DAN BANGSA
WUJUD NYATA MENGAYOM PANCASILA

GERAK JUANGNYA KESELURUH NUSA


MENDARMAKAN BAKTI BAGI AMPERA
TUNAIKAN TUGAS SUCI,TUJUAN PMI
DIPERSADA BUNDA PERTIWI
UNTUK UMAT MANUSIA,DISELURUH DUNIA
PMI MENGHANTARKAN JASA
SEJARAH
“UN SOUVENIR DE SOLFERINO”
(kenangan dari Solferino)
• 1862 Henry Dunant menulis
buku yang mengangkat 2
gagasan :
• membentuk organisasi
sukarela yg disiapkan di masa
damai untuk menolong korban
perang
• membuat perjanjian
internasional untuk melindungi
korban perang(serta
melindungi para relawan yg
membantu dinas kesehatan
militer)
Komite Lima, 9 Februari 1863
• Gustave Moynier
• dr. Louis Appia
• dr. Theodore Maunoir
• Jend. Guillame-Henri Dufour
• Henry Dunant

1864 dan seterusnya: 17 Februari 1863:


Pendirian Perhimpunan- Komite Internasional untuk
perhimpunan Nasional: bantuan para tentara yang
cedera
• Belgia
• Swiss
Oktober 1863
• Belanda, dll
Komite Internasional
Palang Merah
Konferensi Diplomatik 1864
16 Negara (12 Penandatangan)
1 Konvensi (10 Pasal)

• Tentara yang terluka dan sakit, dirawat tanpa diskriminasi


• Perlindungan bagi staff, peralatan dan fasilitas medis,
diidentifikasi dengan sebuah lambang khusus
• Negara menghargai peraturan yang melindungi korban
konflik
• Konvensi ini membuka jalan bagi perkembangan Hukum
Perikemanusiaan Internasional selanjutnya
Komponen Gerakan
• International Committee of the Red
Cross /ICRC (Komite Internasional
Palang Merah)
• International Federation of the Red Cross
and Red Crescent Societies (Federasi
Internasional Perhimpunan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah)
• National Societies (Perhimpunan-
Perhimpunan Nasional)
Komite Internasional
Palang Merah (ICRC)
• ORGANISASI
• Organisasi internasional swasta, netral dan mandiri, tidak di bawah PBB,
berkantor pusat di Jenewa, Swiss
• Dewan Eksekutif terdiri dari 25 orang warga Swiss

• PERAN
• Institusi netral.
• Pelindung (guardian) asas dan pelaksana Konvensi Jenewa 1949.
• Memiliki Hak Prakarsa

• DANA
• Sumbangan dari negara peserta Konvensi Jenewa, Perhimpunan
Nasional, Sumbangan UE, sumbangan dari pihak lain
KEGIATAN

BAN TU AN

D ISEMIN ASI

MEMU LIH KAN


H U BU N GAN KU N JU N GAN
KELU ARGA TAH AN AN
BANTUAN KEMANUSIAAN
MEMULIHKAN HUBUNGAN KELUARGA
KUNJUNGAN TAHANAN
DISEMINASI
 1962 : melaksanakan kegiatan
PAPUA  1989 : pendirian sub delegasi
 Saat ini, melanjutkan kegiatan …
ACEH
 1990: melaksanakan kegiatan
 1998: pendirian sub delegasi
 Saat ini, melanjutkan kegiatan….
Henry P. Davison

• Organisasi kemanusiaan terbesar di dunia


• Berdiri tahun 1919
• Beranggotakan 181 Perhimpunan Nasional
• Lebih dari 60 delegasi di dunia
MISI
“Meningkatkan
derajat hidup
masyarakat
rentan dengan
memobilisasi
kekuatan
kemanusiaan”
KEGIATAN
Kesiap-
Tanggap
siagaan
Bencana
Bencana

Mempromosi
kan nilai
kemanusiaan
dan prinsip

Kesehatan
Pengembang
dan
an kapasitas
pelayanan
organisasi
masyarakat
Tanggap
Bencana

Kesiap-siagaan
bencana
Air dan sanitasi
Pengembangan
Organisasi

Promosi Nilai
Kemanusiaan
dan Prinsip
PERHIMPUNAN NASIONAL

Palang Merah Bulan Sabit Merah Kristal Merah


(Persyaratan)
Perhimpunan Nasional
• Didirikan di satu Negara pihak/peserta Konvensi-Konvensi Jenewa
1949
• Satu-satunya Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
Nasional di negaranya
• Diakui oleh pemerintah negaranya
• Memakai nama dan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
• Bersifat Mandiri
• Memperluas kegiatan di seluruh wilayah
• Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan di
seluruh wilayah negaranya
• Menerima anggota tanpa membedakan ras, jenis kelamin, kelas,
agama atau pandangan politik
• Menyetujui Statuta Gerakan
• Menghormati Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan
tugasnya sejalan dengan prinsip-prinsip HPI
PALANG MERAH
INDONESIA
• Didirikan 17
September 1945
• Dasar Keppres No
25 th 1950 dan
Keppres No 246
1963:
“Satu-satunya organisasi yang
melaksanakan pekerjaan palang merah
di Indonesia”
Palang
Merah
Indonesia

MANDAT & PENUGASAN


1. Keppres RI NO. 25 Tahun 1950 tentang Pengesahan
dan Pengakuan Perhimpunan Palang Merah
Indonesia.
2. Keppres RI NO. 246 Tahun 1963 tentang Tugas Pokok
dan Kegiatan PMI.
3. Peraturan Pemerintah NO. 18 Tahun 1980 tentang
Transfusi Darah.
4. Peraturan Presiden NO. 83 Tahun 2005 tentang
Keanggotaan PMI dalam Bakornas Penanggulangan
Bencana & Pengungsi
ORGANISASI

• Pengurus Pusat
• Pengurus Daerah (33, di tingkat Provinsi)
• Pengurus Cabang (389, di tingkat Kabupaten/kota)
• Pengurus Ranting ( 3.089 di tingkat Kecamatan)
SUMBER DANA
• Bulan Dana PMI dan sumbangan
masyarakat
• Usaha lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip kepalangmerahan
• Kontribusi/subsidi pemerintah
VISI

Palang Merah Indonesia (PMI) mampu


dan siap menyediakan dan
memberikan pelayanan
kepalangmerahan dengan cepat dan
tepat dengan berpegang teguh pada
Prinsip-prinsip Dasar Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah Internasional
MISI
• Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
• Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik
yang berbasis pada masyarakat.
• Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.
• Pengelolaan transfusi darah secara profesional.
• Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan
NAPZA.
• Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas
kemanusiaan.
• Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara
berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
• Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI
guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan
dana agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara
berkesinambungan.
KEGIATAN
Pelayanan
Pelayanan
Bantuan
BantuanKorban
Korban
dan Kesiagaan
dan Kesiagaan
Penanggulangan
Penanggulangan
Bencana
Bencana Pembinaan
Pembinaan
Generasi
GenerasiMuda
Muda

Diseminasi
Diseminasi
Pelayanan
Pelayanan
Sosial
Sosialdan
dan
Kesehatan
Kesehatan
Masyarakat
Masyarakat
Pelayanan
Pelayanan
Transfusi
TransfusiDarah
Darah
Tanggap Bencana
Kesiap-siagaan Bencana
Yansoskesmas
Donor Darah
Pembinaan Generasi Muda
Diseminasi
PRINSIP DASAR

Kemanusiaan Kesukarelaan

Kesamaan Kesatuan

Kenetralan Kesemestaan

Kemandirian
PRINSIP-PRINSIP DASAR
GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH
KEMANUSIAAN “Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional didirikan berdasarkan
keinginan memberi pertolongan tanpa
membedakan korban yang terluka
didalam pertempuran, mencegah dan
mengatasi penderitaan sesama manusia.
Palang Merah menumbuhkan saling
pengertian, persahabatan, kerjasama dan
perdamaian abadi bagi sesama manusia.”

• mencegah dan meringankan penderitaan manusia di manapun hal itu


ditemukan
• Memastikan penghormatan terhadap umat manusia
• Melindungi hidup dan kesehatan
• Mempromosikan perdamaian abadi di antara semua bangsa
KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan,
kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-
mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan
kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.”
• Ditujukan kepada korban, orang per orang
• Tidak diskriminasi berkenaan dengan
kebangsaan, ras, kepercayaan, golongan, atau
pandangan politik
• Tindakan harus realistik, cocok-tepat-pantas,
dan proporsional sesuai dengan kebutuhan
• Prioritas bantuan kepada kasus yang paling
mendesak
KENETRALAN
“Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak,
Gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam
pertentangan politik, kesukuan, agama, atau ideologi.”

• Tidak melibatkan diri dalam permusuhan


dan pertentangan-pertentangan yang
bersifat politik, ras, keagamaan atau
masalah-masalah ideologis
KEMANDIRIAN
“Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional disamping
membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga
harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-
prinsip Gerakan ini.”
Sekalipun merupakan bagian dari pelayanan
kemanusiaan dari pemerintah dan tunduk pada
undang-undang, harus senantiasa
mempertahankan otonominya sehingga dalam
keadaan apapun dapat bertindak sesuai
prinsip-prinsip Gerakan
KESUKARELAAN
Memberikan bantuan atas dasar kesukarelaan, tidak didorong
dengan cara apapun oleh keinginan untuk memperoleh
keuntungan tertentu

Spontanitas dan tidak memikirkan


diri sendiri.
KESATUAN

• Hanya boleh ada satu perhimpunan nasional


di suatu negara
• Tidak ada diskriminasi dalam perekrutan
anggota
• Aktif melaksanakan tugas kemanusiaan di
seluruh wilayahnya
KESEMESTAAN
• Semua perhimpunan
nasional mempunyai
status yang setara
• Tanggung jawab
dan kewajiban yang
sama dalam
membantu satu
sama lain, meliputi
seluruh dunia
HUBUNGAN ANTAR
PRINSIP
Pr
in
si
p
Su
bs
Kemanusiaan ta

n
na
ru n tif
Kesamaan
tu
p
si
in

Kenetralan
Pr

Kemandirian
Pr
in
si
p
Kesemestaan O
rg
an
Kesukarelaan Kesatuan is

Batu Pondasi

Anda mungkin juga menyukai