Anda di halaman 1dari 10

KEPALANGMERAHAN

PMR WIRA
Our Team

Alfina Halisa Firdhaus


Susi Margareta

Brenda Yensa Karinda

Aulia Nur Rahma

Ameliya Rahmawati

Jihan Hafidatul Ikhsani


Sejarah Palang Merah Pada tanggal 24 Juni 1859 di Lambordi Solferino, Italia Utara.
Dunia
pasukan Perancis bertempur melawan pasukan Austria. Pada hari
yang sama, warga negara Swiss, Henry Dunant untuk berbisnis
dengan Napoleon Bonaparte III. Puluhan ribu tentara terluka,
jeant henry dunantn mengaak relaan dari desa untuk merawat
40.000 orang di gereja G.AS. Catiglione. Pada tahun 1862, ia
menerbitkan sebuah buku yang berjudul ‘Un Souvenir De
Solferino’ yang berarti ‘kenangan di Solferino.

Dalam bukunya, terdapat dua gagasan:


• Setiap negara haru memiliki relawan untuk membantu korban perang
• Setiap negara harus melindungi relawan tersebut
● Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung
dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama
tersebut. Mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional
untuk bantuan para tentara yang cedera”, yang sekarang
disebut Komite Internasional Palang Merah atau International
Committee of the Red Cross (ICRC).
● Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan
kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi
sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis
angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang
sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau
Bulan Sabit Merah.
pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno Sejarah Palang Merah
Indonesia
mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan
Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka
Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada
tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang
terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan
(Penulis), dan dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala
(anggota). Akhirnya Perhimpunan Palang Merah
Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945.
Sedangkan PMR sendiri terbentuk pada tanggal 1
maret 1950.
Fungsi lambang menurut Konvensi Jenewa
sebagai Tanda Pembeda, yaitu:
Lambang
1. Sebagai Tanda Pelindung: agar dilindungi & tidak diserang oleh pihak
yang berperang
2. Sebagai Tanda Pengenal Lambang sebagai Tanda Pengenal, berfungsi
untuk menandakan bahwa penggunaannya adalah pihak yang terkait
dengan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional:
• Komite Internasional Palang Merah (ICRC)
• Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
(IFRC)
• Perhimpunan Nasional
7 Prinsip dasar palang merah dan
bulan sabit merah

Kemanusiaan Kesamaan
Tujuannya ialah melindungi Menolong tanpa membeda-bedakan mereka
jiwa dan kesehatan serta berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat
menjamin penghormatan sosial atau pandangan politik
terhadap umat manusia

Kenetralan Kemandirian
Gerakan tidak memihak atau melibatkan bersifat mandiri
diri dalam pertentangan politik, ras,
agama, atau ideologi.
7 Prinsip dasar palang merah dan
bulan sabit merah

Kesukarelaan Kesatuan
Gerakan memberi bantuan atas hanya boleh memilih salah satu lembaga
dasar sukarela tanpa unsur yang digunakan Palang merah Bulan Sabit
keinginan untuk mencari Merah
keuntungan apapun

Kesukarelaan
Gerakan hadir di seluruh dunia
Tribakti PMR

Berkarya dan berbakti di


1 masyarakat 3

Menerapkan ketrampilan Mempererat tali


hidup sehat persaudaraan nasional dan
internasional
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai