BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini
dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan
dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan
untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus
jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429).
hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak
menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi
sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas,
mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari
air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit hepatitis?
2. Apa jenis-jenis penyakit hepatitis?
3. Apa penyebab dan cara penularan penyakit hepatitis?
4. Bagaimana patofisiologis penyakit hepatitis?
5. Gejala yang ditimbulkan penyakit hepatitis?
6. Bagaimana tindakan atau cara pencegahan penyakit hepatitis?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit hepatitis.
2. Mengetahui penyebab penyakit hepatitis.
3. Mengetahui jenis-jenis penyakit hepatitis.
4. Mengetahui bagaimana patofisiolagis penyakit hepatitis.
5. Mengetahui gejala yang ditimbulkan penyakit hepatitis.
6. Mengetahui bagaimana tindakan atau cara pencegahan penyakit
hepatitis.
D. Manfaat
Menambah ilmu pengetahuan tentang obat-obat yang berpengaruh
pada kehamilan, dan diharapkan dapat diterapkan pada praktek klinik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hepatitis
3
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis
adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
4
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada
individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan
infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius
melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna
obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya
individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum
diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis
fulminan, kegagalan hati, dan kematian.
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui
air yang tercemar. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang
yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko
dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga
pertengahan.
5
3. Hepatitis C
Penularan hepatitis C pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan
ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena
sebagian besar penyakit hepatitis C dapat berkembang menjadi
kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi
sumber infeksi bagi orang sekitarnya.
4. Hepatitis Delta dan hepatitis E
Hepatitis Delta dan hepatitis E diduga penularannya melalui mulut,
tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.
D. Patofisiologis Hepatitis
1. Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan
infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini
menyebabkan degenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.
2. Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir
sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan
ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat
diekresikan ke dalam kantong empedu bahkan ke dalam usus,
sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam
urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice.
3. Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan timbulnya
sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara
komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati
dan bahkan kematian. Hepatitis dengan sub akut dan kronik dapat
permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang
dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang
biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.
6
E. Tanda dan Gejala Hepatitis
Semua hepatitis virus mempunyai gejala yang hampir sama,
sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
Dokter hanya dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita
pasiennya dan untuk membedakannya secara pasti masih diperlukan bantuan
melalui pemeriksaan darah penderita. Gejala penderita hepatitis virus mula-
mula badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah
beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya
terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien
hepatitis virus biasanya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua
penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita
hepatitis C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis Delta dan E belum
dapat di ketahui secara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi
sebagian kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau
meninggal. Penderita hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun
kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras (sirosis), dan ada pula yang
berubah menjadi kanker hati.
Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik
sampai penyakit yang mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga
stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a) Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode
masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda
penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belum muncul.
Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh : Malese umum, anoreksia,
sakit kepala, rasa malas, rasa lelah, gejala-gejala infeksi saluran nafas
atas, dan mialgia (nyeri otot).
b) Stadium ikterus, dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada
sebagian besar orang stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus,
7
manifestasi lainnya adalah: memburuknya semua gejala yang ada pada
stadium prodromal, pembesaran dan nyeri hati, splenomegali, mungkin
gatal ( pruritus ) dikulit.
c) Stadium pemulihan, biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode
ini: gejala-gejala mereda termasuk ikterus, nafsu makan pulih, Apabila
terdapat splenomegali, akan segera mengecil.
8
selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan
hanya setiap 5 tahun sekali saja.
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi
yang lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus divaksinasi
hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah
berumur sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah
dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah atau cairan
tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik.
Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan
alat-alat dan permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan untuk
laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien
hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien,
keluarga, dan lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E
10
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting
karena sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus,
sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan
vaksinasi.
B. Saran
Setelah kita memahami isi makalah di atas tentang penyakit hepatitis
maka kita harus membiasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat serta
selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit
hepatitis.
11
DAFTAR PUSTAKA
Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi
8, Vol 2. Jakarta : EGC
12